Semua
perlengkapan untuk bayi milik Jung Hye diangkut pergi. Tepat ketika itu Soo
Gyum pulang sekolah dan melihat itu semua, lalu saat ia masuk kedalam halaman
rumah. Ia menemukan mainan yang dipegang oleh Jung Hye saat malam kemarin dan
mengingatnya. Jadi Soo Gyum memungut mainan itu, tapi sayang nya, mainan itu
sudah rusak.
Didalam
kamar. Jung Hye berdiri menatap kehalaman luar sambil bertelponan dengan kedua
orang yang diajaknya untuk membalas dendam. Dan saat Jung Hye sudah selesai
bertelpon serta ingin keluar kamar. Ia melihat Soo Gyum yang baru saja akan
mengetok pintunya.
Soo
Gyum pun menjelaskan dengan agak canggung saat Jung Hye melirik kearah mainan
yang dia pegang,”Ah .. ini. Aku lihat ini jatuh dihalaman depan. Kalau ga
perlu, apa mau dibuang saja? Lagipula bonekanya udah rusak..” kata Soo Gyum
tapi terhenti.
Dengan
agak kasar, Jung Hye merebut kembali mainan miliknya dari tangan Soo Gyum. Dan
menutup pintu kamarnya. Lalu ia menaruh mainan itu diatas meja riasnya, sambil
menatap dengan pandangan yang sulit dijelaskan.
Soo
Gyum berjalan menaiki tangga, tapi sebelum itu Soo Gyum berhenti dan melirik
kearah kamar Jung Hye dan berkata takjub mengenai aura yang Jung Hye keluarkan.
Dicafe.
Jung Hye bersama dengan Ahjumma dan Perempuan, berkumpul bersama untuk membahas
rencana balas dendan mereka.
“Balas
dendamnya, langsung sekarang juga?!” tanya si Ahjumma.
Jung
Hye tersenyum dan menjawab,”Perkenalan dulu, karena sekarang Buamdong Avengers Social
Club sudah pasti. Maka mari kita mulai dari perkenalan anggota dulu.”
“Ngomong2
balas dendam atau pembalasan itu, namanya agak sedikit keterlaluan.” Kata
Ahjumma.
“Diperpendek
Bukja Club?” balas Jung Hye. Dan setelah itu pun si Ahjumma pun setuju,
sedangkan si Perempuan hanya diam saja. Lalu Jung Hye pun mulai memperkenalkan
dirinya,”Aku, Kim Jung Hye. 36 tahun.”
“Aku,
Lee Mi Sook. 42 tahun.” Kata si Perempuan als Lee Mi Sook. Lalu menatap kearah
Ahjumma yang duduk disebelahnya.
“Aku,
Hong Do Hee.” Kata si Ahjumma als Hong Do Hee, tapi tiba2 saja ia malah tertawa
sendiri setelah menyebutkan namanya. Lalu lanjutnya,”Aku punya toko ikan
dipasar Buam, ikan Hong Do. Makanya semua orang memanggilku Hongdo, Hongdo.
Sudah lama aku tidak menyebutkan nama asliku, jadi rasanya agak aneh.”
Mi
Sook membalas bahwa Ia juga begitu, tapi Jung Hye tetap serius dan menanyakan
usia Do Hee. Lalu dengan agak malu2 Do Hee menjawab,”Beda dari kelihatannya,
tapi disini aku yang paling tua. 45 tahun.” Katanya, lalu lanjutnya dengan
serius,”Tapi kalian ingin balas dendam kesiapa? Kelihatannya kalian tidak
mungkin mengalami sesuatu yang tidak adil.”
Jung
Hye menjawab dengan suara pelan bahwa yang ingin mereka balas adalah para
suami. Mendengar itu Do Hee langsung bertanya apakah itu karena Perselingkuhan
atau Penyiksaan.
Jung
Hye terkejut mendengar bagaimana bisa Do Hee mengetahui itu. Tapi Do Hee malah
makin bertanya dan meminta mereka untuk mengangkat tangan siapa yang selingkuh.
Jadi Jung Hye mengangkat tangannya. Sedangkan Mi Sook meminum tehnya dengan
gugup.
Lalu
Do Hee mulai agak ragu mengapa Jung Hye mau tiba2 mengajaknya untuk bergabung.
Dan dengan santai Jung Hye menjawab,”Daripada berdua, bukankah lebih baik
bertiga. Kelihatannya kamu ingin balas dendam pada wanita itu, kan.”
“Itu
aja?!” tanya Do Hee ga percaya.
“Emangnya
perlu alasan lain?” balas Jung Hye, lalu tanpa basa-basi, lanjutnya,”Kamu
bilang uang damainya 2 juta won kan?”
Do
Hee menyangkal bahwa nilai itu sama sekali tidak masuk akal. Dan wanita itu
hanya sembarangan menyebutkan harga aja. Tapi Jung Hye langsung mengambil
amplop didalam tasnya, lalu menyodorkannya pada Do Hee,”Uang perdamaian.
Gunakan ini dulu untuk menyelesaikan masalah itu.”
“Tunggu,
tunggu, tunggu. Apa kamu bilang?” tanya Do Hee heran, karena tiba2 saja Jung
Hye memberikan uang sebanyak itu kepada dia, seseorang yang baru saja ia kenal.
Tapi Jung Hye yang memang polos, menjadi bingung. Karena menurutnya, mereka
bukanlah orang asing dan juga saat ini mereka adalah anggota dari Bukja Club yang
telah bersama2 sepakat untuk membalas dendam.
Do
Hee ketawa tidak percaya dan meminum airnya. Sedangkan Mi Sook juga terlihat
sama seperti Do Hee, tapi bedanya ia tidak ketawa dan hanya diam.
“Baiklah,
mari kita saling jujur. Aku datang kesini karena marah, tapi sejujurnya aku
masih belum bisa mempercayai kalian berdua. Pada orang yang baru dikenal,
berencana membalas dendam atau sampai rela memberikan uang sebesar ini. Apa
mungkin kalian ingin menipuku?” Jelas Do Hee.
Dengan
raut agak sedih dan polos banget, Jung Hye menjawab dengan agak cemberut,”Bukan
mau nipu, kok.”
Mi
Sook juga ikut membela diri,”Aku bukan orang yang seperti itu.”
“Kamu
memang ga,” kata Do Hee kearah Mi Sook.
Karena
Jung Hye masih polos, maka ia terlihat bingung dan agak tersinggung,”Memang apa
sih masalahnya? Kamu kan butuh uang sekarang. Dan karena uang itu ada padaku,
jadi aku berikan aja.”
“Permisi
ya. Kamu dari awal terus saja merendahkan orang lain,” potong Do Hee.
“Suamiku
membawa anak yang ia hasilkan dengan wanita lain ke rumahku.” Kata Kyung Hee. Dan
setelah mendengar itu, mereka berdua pun menjadi sangat terkejut.
Disekolah.
Soo Gyum masuk kedalam ruangan kepala sekolah dan menemui kepala sekolah yang
ternyata adalah teman Ayahnya. Lalu So
Yeon juga ada disana.
“Karena
hubungan dengan Ayah kalian, maka aku memperkenalkan kalian berdua.” Jelas
kepala sekolah. Lalu Soo Gyum pun tersenyum pada So Yeon, tapi So Yeon tidak
membalas sama sekali dan hanya diam.
Lalu
Soo Gyum dan So Yeon pun keluar dari sana. Dan Soo Gyum mendekati nya dan ingin
mengajaknya mengobrol, tapi So Yeo malah bersikap dingin dan cuek. Ia tidak mau
mendengarkan panggilan Soo Gyum dan sengaja memakai headsetnya.
Do
Hee memberikan solusi agar Jung Hye tidak perlu melakukan balas dendam dan
langsung cerai aja. Tapi Jung Hye tidak bisa dan menjelaskan,”Ini pernikahan
bisnis antara dua keluarga.”
Mi
Sook semakin syok mendengarnya, tapi Do Hee malah bertanya dengan
santai,”Emangnya dari keluarga sehebat sih sampai ga biasa cerai?”
“Konstruksi
Haeran dan keluargaku sendiri Geona.”
“Benar2
Geona yang itu? Oh.. ternyata yang namanya anak orang kaya emang ada. Ah..
karena itu kamu mengalami kesulitan dari seorang suami yang kamu percayai. Kamu
pasti ingin langsung membunuhnya kan?” kata Do Hee lagi.
Tapi
Jung Hye malah bertanya balik, kenapa mereka harus membunuh. Karena itu adalah
kejahatan dan mereka bisa aja masuk kepenjara nanti. Begitu juga dengan Mi Sook
yang ikut menimpali,”Aku juga tidak mau balas dendam yang seperti itu. Aku mau
melakukannya dengan cara yang tidak melanggar hukum. Karena itu pelan2 aja.”
“Tapi
kamu bilang ini perkumpulan untuk merencanakan balas dendam? Kalau begitu balas
dendam yang bagaimana yang akan kita lakukan?”
“Mulai
dari sekarang kita harus memikirkan itu.” balas Jung Hye dengan penuh
kepercayaan diri. Tapi Do Hee malah ketawa tidak percaya. Begitu juga Mi Sook
yang terlihat agak ragu juga.
Lalu
Do Hee mengambil cangkirnya dan minum, tapi didalam hati ia meragukan Jung Hye,”Apa2an ini? Orang ini bahkan ga punya
dasar. Apa yang kulakukan ini salah?”
Mi
Sook juga sama dalam hatinya ia juga menjadi ragu,”Apa ini mungkin? Apa lebih baik aku berhenti sekarang?” pikirnya
sambil menyentuh bibir nya.
Disekolah.
Hee Soo berpapasan dengan Soo Gyum, tapi ia tidak mengenalinya. Bahkan saat Soo
Gyum menanyakan keadaannya, ia tetap terllihat bingung. Tapi lalu temannya
memberitahu bahwa Soo Gyum lah orang yang telah menyelamatkannya Soo waktu itu
dengan menelpon 119.
Jadi
Hee Soo segera mengejar Soo Gyum serta membungkuk untuk berterima kasih. Tiba2
anak2 nakal yang sering mengejeknya datang sambil berkata amis, amis, amis.
Jadi Hee Soo pun berbalik dan pergi.
Soo
Gyum sendiri hanya menatap anak2 nakal itu dengan pandangan aneh. Tapi saat Soo
Yeon berjalan melewatinya. Soo Gyum pun tersenyum.
Do
Hee dan Mi Sook beralasan pada Jung Hye bahwa mereka sudah harus pergi
sekarang. Jadi Jung Hye terlihat sedikit kecewa, karena mereka baru mengobrol
sebentar saja. Lalu saat Jung Hye ingin membayar, Do Hee menolak dan meminta
mereka untuk membayar masing2 saja. Jadi mereka pun mengumpulkan uang mereka
diatas meja, lalu bangkit.
Seorang
pelanggan pria datang sambil bertelponan. Lalu ia memarahi kasir saat ia ingin
mengambil minuman pesanannya,”Aku ini lagi kesal. Apa aku terlihat seperti
ingin minum yang panas?” tanyanya.
Ketiga
orang itu menunggu dengan sabar dibelakang pria itu. Dan berdiri mendengarkan
sambil melihat kejadian itu.
Kasir
itu menjawab,”Tapi ini yang Anda pesan.”
“Apa
maksudmu? Aku tadi sudah bilang dengan jelas, aku mau Es Americano!” protesnya
dengan nada keras. Jadi masih sambil tersenyum kasir itu menjawab bahwa tadi
memang pria itu yang memesan ini.
Pria
itu tidak terima dan berteriak, sehingga mereka bertiga yang berdiri
dibelakangnya terkejut. Kata Pria itu,”Kau dari tadi membuatku menunggu dan pergi seenaknya. Apa yang sedang kamu
lakukan ini? Bagaimana bisa ada toko seperti ini?”
“Itu
karena saya agak terburu2 ketoilet sebentar.” Katanya, lalu membungkuk meminta
maaf.
“Buru2?
Bagaimana kamu bisa tau kalau ada pelanggan yang datang?” balasnya.
Dibelakang
Do Hee berkata pelan mengatai pria itu,”Bajingan ini seperti ga pernah kencing
aja.” Begitu juga dengan Jung Hye dan Mi Sook yang memandang tidak suka pada
pria itu.
“Saya
tadi sudah menaruk papan pemberitahuan ini.” Jelas kasir.
Pria
itu menghela nafas dan berkata,”Jadi kamu mau bilang, kalau kamu benar? Hanya
dengan menaruk papan seperti ini?” katanya sambil memegang papan itu dengan
kasar, lanjutnya,”Kau itu hanya pegawai paruh waktu, tapi berani melawan
pelanggan. Aku akan melaporkan mu pada Bossmu,” katanya sambil menunjuk dengan
jari telunjuknya, lalu lanjutnya, ”Supaya kau langsung dipecat!” katanya lagi
dan melemparkan minuman pesanannya kepada kasir.
Pria
itu berjalan mau pergi, tapi saat ia melihat mereka bertiga. Pria itu dengan
sombong malah menjatuhkkan tempat payung dan lalu pergi begitu saja.
Kasir
itu terlihat sedih karena dibegitukan. Tapi dengan perlahan ia memungut tempat
payung yang jatuh beserta dengan payung2 didalamnya. Dan mereka bertiga
memandang kejadian itu dengan tatapan tidak tega.
Lalu
Do Hee menyerahkan tasnya pada Jung Hye dan berjalan pergi menyusul pria itu.
sedangkan Mi Sook membantu kasir itu memungut payung2 dilantai. Dan setelah itu
mereka pun pergi mencari Do Hee yang ntah kemana.
Tepat
saat itu Do Hee keluar dari kamar mandi sambil membawa seember air penuh dengan
agak kesusahan. Lalu ia memberikan mereka berdua kode untuk diam dan masuk
kedalam kamar mandi pria, lalu mengguyur pria itu dengan air ini.
Didalam
toilet saat akan melemparkan air itu, karena berat Do Hee jadi agak
kesusahan mengangkatnya keatas. Jadi
masih dengan kode tanpa suara, Jung Hye membantu Do Hee, tapi saat mereka
melihat Mi Sook yang hanya berdiri dan melihat saja. Mereka berdua pun
memberikan tatapan untuk agar Mi Sook juga ikut.
Jadi
akhirnya Mi Sook pun ikut dan melemparkan air itu. Tapi tanpa diduga seseorang
mau masuk, tapi ga jadi. Karena itu mereka jadi agak meleset. Dan orang yang
mereka siram itu marah2 dari dalam, jadi buru2 mereka bertiga berlari keluar.
Pria
itu ingin mengejar mereka, tapi karena lantainya agak licin. Pria itu pun
terjatuh, lalu berteriak kesakitan. Mendengar itu Jung Hye ingin kembali
kedalam, tapi mereka berdua datang dan menariknya untuk segera pergi.
Didalam
mobil Jung Hye, mereka mengobrol mengenai apa yang mereka lakukan tadi. Dan Do
Hee serta Mi Sook merasa ragu, karena
baru seperti itu aja mereka udah ketakutan. Tapi Jung Hye yang polos dan
positif berpikir bahwa apa yang mereka lakukan tadi udah bagus.
Mereka
berhenti ditoko ikan Do Hee. Disana Jung Hye menatap dengan agak jijik sambil
meminum minumannya. Lalu Do Hee yang telah selesai berjualan berkata,”Terima
kasih untuk ibu2 cantik yang duduk disini. Karena jualanku jadi laris. Sampai
mana kita tadi?” tanyanya sambil duduk bersama.
“Bagaimana
kalau kita coba bawa ke pengadilan?” saran Mi Sook.
Awalnya
Do Hee sudah berpikir seperti itu, tapi ia tidak ingin anak nya Hee Soo nanti
memiliki catatan di kepolisian dan mempersulit hidupnya nanti. Jadi menurutnya
bahwa menyelesaikan masalah anaknya secara damai adalah cara yang terbaik.
Selagi
mereka berdua mengobrol. Jung Hye malah asik menikmati minumannya dan
mendengarkan mereka. Lalu ia mengeluarkan hpnya dari tas dan menghubungin
pengacara miliknya.
“Aku
sudah menghubungin pengacara,” kata Jung Hye pada mereka berdua dengan nada
yang santai.
Mendengar
itu Do Hee dan Mi Sook pun menjadi lega. Dan Do Hee bertepuk tangan serta
mengucapkan terima kasih dan memuji level Jung Hye yang berbeda.
Jung
Hye merespon dengan biasa saja dan meminta kopi tambahan, karena menurutnya rasa
kopi itu sangat enak. Jadi Do Hee heran karena ini sudah gelas ketiga yang
diminum Jung Hye. Tapi Jung Hye malah mengeluarkan uang yang sangat besar,
berkata bahwa ia akan membelinya dan mentraktir mereka juga.
Mendengar
itu Do Hee makin tertawa melihat nya dan memanggil tukang kopi. Lalu Mi Sook
yang duduk disebelah Jyung Hye tersenyum dan memberi tau bahwa harga kopi
instan itu Cuma 500 won saja.
Tapi
tiba2 Jung Hye mendapatkan telpon dari Byung Soo yang meminta dia untuk makan
bersama, karena mereka adalah keluarga. Jadi setelah itu Jung Hye pun berdiri
dan pamit untuk pulang, begitu juga dengan Mi Sook yang ikut pamit, karena
harus menyiapkan makan malam dirumah.
Sebelum
mereka berdua pergi, Do Hee memberikan dua bungkus plastik yang berisi ikan pada
mereka,”Jangan kasih ini keorang yang kalian benci.” Katanya.
Lalu
Jung Hye menanyakan harganya pada Do Hee, jadi Do Hee pun bergurau. Tapi Jung
Hye yang serius segera mengeluarkan uang. Melihat itu Do Hee pun tertawa dan
menolak serta menyuruh mereka segera pulang saja.
Didalam
bus. Soo Gyum tidak jadi keluar ketika ia melihat Soo Yeon. Ia mendekati Soo
Yeo dan mengambil sebelah headset milik Soo Yeon lalu memakainya. Awalnya Soo
Yeon tidak sadar, tapi ketika ia melihat ada yang aneh. Ia pun terkejut melihat
Soo Gyum disebelahnya.
Soo
Gyum tertawa meminta maaf. Tapi Soo Yeon yang tidak suka dan kesal, bersikap
cuek dan dingin. Diperlakukan seperti itu Soo Gyum tidak menyerah dan tetap
mengajak Soo Yeon mengobrol, mengikutinya dimana dia berdiri dalam bus, bahkan
turun dihalte yang sama.
“Kenapa
kamu mengikutiku?” tanya Soo Yeon.
“Aku
sedang menuju kearah rumahku.” Balas Soo Gyum santai, lalu berjalan pergi.
Melihat
itu Soo Yeon pun mengomel bentar dan berjalan juga. Bersebelahan dengan Soo
Gyum, tapi agak jauh.
Dirumah.
Saat Jung Hye pulang, ia melihat Soo Gyum dan Byung Soo telah duduk dan makan
malam berdua di meja makan. Dan memandang mereka dengan kesal. Tapi Soo Gyum
dan Byung Soo kebingungan kenapa Jung Hye seperti itu.
Lalu
Byung Soo teringat dan mengatakan pada Soo Gyum bahwa itu tempat duduk Ibunya.
Jadi Soo Gyum meminta maaf dan pindah.
Saat
makanan datang, Soo Gyum merasa takjub dengan makanan yang disajikan. Mewah.
Lalu mereka pun mulai makan, tapi seperti teringat sesuatu, Soo Gyum bertanya,”Besok
Ayah berangkat jam berapa?”
“Pagi
buta. Ayah tidak akan sempat melihat wajahmu dulu.”
Jung
Hye menatap kesal melihat dua orang dihadapannya mengobrol dengan begitu dekat.
Tapi saat Byung Soo berkata bahwa ia pergi keluar negeri adalah karena Kakeknya
sedang sakit, jadi dia yang harus mengurusnya. Mendengar itu Jung Hye
menimpali,”Dia kan belum menentukan pewarisnya.”
Byung
Soo terdiam dan mengelak bahwa itu karena dia memliki rasa tanggung jawab dan
ingin meningkatkan kemampuannya.
Pembantu
mereka datang dan menyediakan ikan yang dibawa pulang oleh Jung Hye tadi. Lalu
Jung Hye dan Soo Gyum memakan ikan itu dengan nikmat. Melihat hal itu Byung Soo
berkata,”Selama aku tidak ada, kalian cobalah untuk lebih dekat.”
“Yah,
aku mengerti.” Jawab Soo Gyum dengan ceria. Sedangkan Jung Hye hanya diam dan
tetap memakan ikannya.
Pagi
hari. Jung Hye menaiki mobilnya, keluar dari parkiran. Mengabaikan Soo Gyum
yang baru keluar dan berpapasan dengannya. Lalu didalam mobil Jung Hye menelpon
pengacaranya untuk bertemu.
Didalam
café. Do Hee mengenakan busana yang cantik. Berjalan perlahan menemui Kyul Yeo
yang telah menunggunya sambil mengomel. Tapi saat ia melihat Do Hee datang
dengan gaya yang sangat berbeda dan berkelas, maka ia pun menjadi kaget.
Tapi
Do Hee berpura2 tidak melihat Kyul Yeon sambil akhirnya Kyul Yeon sendiri yang
memanggilnya. Ga jauh dari tempat duduk mereka, Mi Sook duduk disana.
“Maaf
aku datang terlambat. Ada apa? Kamu terkejut?” tanya Do Hee yang melihat raut
wajah heran Kyul Yeon.
“Terkejut?
Tidak.” Sangkalnya, lalu dengan cepat membahas masalah uang deposit yang ia
minta,”Kapan kamu akan mentrasfer nya?”
Do
Hee bersikap dengan tenang dan berkata,”Oh.. aku ingin memutuskan ulang jumlah
uang perdamaiannya. 2 juta won terlalu banyak.”
Dengan
sikap angkuh Kyul Yeon mengatai Do Hee dan menolak untuk melakukan
tawar-menawar, bahkan 1 sen saja dia ga mau. Lalu setelah berkata seperti itu,
didalam hatinya Kyul Yeon berpikir,”Aku
tahu kamu akan begini, makanya aku mulai dengan angka yang tinggi.”
Tanpa
takut Do Hee membalas bahwa bukankah Kyul Yeon sudah keterlaluan, karena
awalnya ia hanya meminta 1 juta won, tapi habis itu malah ganti minta 2 juta
won. Bukankah seharusnya 1 juta won itu udah cukup, menurut Do Hee.
“Kapan
aku?” sangkal Kyul Yeon, lalu lanjutnya,”Bahkan kamu tidak mengerti perkataan
orang, tapi malah berani menawar. Permisi Ibu pelaku, sepertinya kamu belum
benar2 memahami situasinya dengan baik. Apa kita pergi kekantor polisi saja?”
Do
Hee menghelan nafas sesaat dan lalu membalas,”Karena telah melukai tangan siswa
Jung Wook saya mohon maaf. Dan melakukan perdamaian dengan menggunakan uang,
aku rasa itu benar.” Balas Do Hee.
Kyul
Yeon sudah tersenyum mendengar dan melihat reaksi Do Hee, tapi tiba2 saat sudah
selesai bicara Do Hee memukul meja dengan pelan dan melanjutkan,”Tapi kita
harus menghitungnya dengan benar.”
“Sikap macam apa ini? Hah?!” kata Kyul Yeon dengan sikap mengintimidasi.