Sinopsis K-Drama : Avengers Social Club Episode 2 - 1


Images by TVN



Semua perlengkapan untuk bayi milik Jung Hye diangkut pergi. Tepat ketika itu Soo Gyum pulang sekolah dan melihat itu semua, lalu saat ia masuk kedalam halaman rumah. Ia menemukan mainan yang dipegang oleh Jung Hye saat malam kemarin dan mengingatnya. Jadi Soo Gyum memungut mainan itu, tapi sayang nya, mainan itu sudah rusak.


Didalam kamar. Jung Hye berdiri menatap kehalaman luar sambil bertelponan dengan kedua orang yang diajaknya untuk membalas dendam. Dan saat Jung Hye sudah selesai bertelpon serta ingin keluar kamar. Ia melihat Soo Gyum yang baru saja akan mengetok pintunya.

Soo Gyum pun menjelaskan dengan agak canggung saat Jung Hye melirik kearah mainan yang dia pegang,”Ah .. ini. Aku lihat ini jatuh dihalaman depan. Kalau ga perlu, apa mau dibuang saja? Lagipula bonekanya udah rusak..” kata Soo Gyum tapi terhenti.

Dengan agak kasar, Jung Hye merebut kembali mainan miliknya dari tangan Soo Gyum. Dan menutup pintu kamarnya. Lalu ia menaruh mainan itu diatas meja riasnya, sambil menatap dengan pandangan yang sulit dijelaskan.

Soo Gyum berjalan menaiki tangga, tapi sebelum itu Soo Gyum berhenti dan melirik kearah kamar Jung Hye dan berkata takjub mengenai aura yang Jung Hye keluarkan.

Dicafe. Jung Hye bersama dengan Ahjumma dan Perempuan, berkumpul bersama untuk membahas rencana balas dendan mereka.

“Balas dendamnya, langsung sekarang juga?!” tanya si Ahjumma.

Jung Hye tersenyum dan menjawab,”Perkenalan dulu, karena sekarang Buamdong Avengers Social Club sudah pasti. Maka mari kita mulai dari perkenalan anggota dulu.”

“Ngomong2 balas dendam atau pembalasan itu, namanya agak sedikit keterlaluan.” Kata Ahjumma.

“Diperpendek Bukja Club?” balas Jung Hye. Dan setelah itu pun si Ahjumma pun setuju, sedangkan si Perempuan hanya diam saja. Lalu Jung Hye pun mulai memperkenalkan dirinya,”Aku, Kim Jung Hye. 36 tahun.”

“Aku, Lee Mi Sook. 42 tahun.” Kata si Perempuan als Lee Mi Sook. Lalu menatap kearah Ahjumma yang duduk disebelahnya.

“Aku, Hong Do Hee.” Kata si Ahjumma als Hong Do Hee, tapi tiba2 saja ia malah tertawa sendiri setelah menyebutkan namanya. Lalu lanjutnya,”Aku punya toko ikan dipasar Buam, ikan Hong Do. Makanya semua orang memanggilku Hongdo, Hongdo. Sudah lama aku tidak menyebutkan nama asliku, jadi rasanya agak aneh.”

Mi Sook membalas bahwa Ia juga begitu, tapi Jung Hye tetap serius dan menanyakan usia Do Hee. Lalu dengan agak malu2 Do Hee menjawab,”Beda dari kelihatannya, tapi disini aku yang paling tua. 45 tahun.” Katanya, lalu lanjutnya dengan serius,”Tapi kalian ingin balas dendam kesiapa? Kelihatannya kalian tidak mungkin mengalami sesuatu yang tidak adil.”

Jung Hye menjawab dengan suara pelan bahwa yang ingin mereka balas adalah para suami. Mendengar itu Do Hee langsung bertanya apakah itu karena Perselingkuhan atau Penyiksaan.
Jung Hye terkejut mendengar bagaimana bisa Do Hee mengetahui itu. Tapi Do Hee malah makin bertanya dan meminta mereka untuk mengangkat tangan siapa yang selingkuh. Jadi Jung Hye mengangkat tangannya. Sedangkan Mi Sook meminum tehnya dengan gugup.

Lalu Do Hee mulai agak ragu mengapa Jung Hye mau tiba2 mengajaknya untuk bergabung. Dan dengan santai Jung Hye menjawab,”Daripada berdua, bukankah lebih baik bertiga. Kelihatannya kamu ingin balas dendam pada wanita itu, kan.”

“Itu aja?!” tanya Do Hee ga percaya.

“Emangnya perlu alasan lain?” balas Jung Hye, lalu tanpa basa-basi, lanjutnya,”Kamu bilang uang damainya 2 juta won kan?”

Do Hee menyangkal bahwa nilai itu sama sekali tidak masuk akal. Dan wanita itu hanya sembarangan menyebutkan harga aja. Tapi Jung Hye langsung mengambil amplop didalam tasnya, lalu menyodorkannya pada Do Hee,”Uang perdamaian. Gunakan ini dulu untuk menyelesaikan masalah itu.”

“Tunggu, tunggu, tunggu. Apa kamu bilang?” tanya Do Hee heran, karena tiba2 saja Jung Hye memberikan uang sebanyak itu kepada dia, seseorang yang baru saja ia kenal. Tapi Jung Hye yang memang polos, menjadi bingung. Karena menurutnya, mereka bukanlah orang asing dan juga saat ini mereka adalah anggota dari Bukja Club yang telah bersama2 sepakat untuk membalas dendam.

Do Hee ketawa tidak percaya dan meminum airnya. Sedangkan Mi Sook juga terlihat sama seperti Do Hee, tapi bedanya ia tidak ketawa dan hanya diam.

“Baiklah, mari kita saling jujur. Aku datang kesini karena marah, tapi sejujurnya aku masih belum bisa mempercayai kalian berdua. Pada orang yang baru dikenal, berencana membalas dendam atau sampai rela memberikan uang sebesar ini. Apa mungkin kalian ingin menipuku?” Jelas Do Hee.

Dengan raut agak sedih dan polos banget, Jung Hye menjawab dengan agak cemberut,”Bukan mau nipu, kok.”

Mi Sook juga ikut membela diri,”Aku bukan orang yang seperti itu.”

“Kamu memang ga,” kata Do Hee kearah Mi Sook.

Karena Jung Hye masih polos, maka ia terlihat bingung dan agak tersinggung,”Memang apa sih masalahnya? Kamu kan butuh uang sekarang. Dan karena uang itu ada padaku, jadi aku berikan aja.”

“Permisi ya. Kamu dari awal terus saja merendahkan orang lain,” potong Do Hee.

“Suamiku membawa anak yang ia hasilkan dengan wanita lain ke rumahku.” Kata Kyung Hee. Dan setelah mendengar itu, mereka berdua pun menjadi sangat terkejut.

Disekolah. Soo Gyum masuk kedalam ruangan kepala sekolah dan menemui kepala sekolah yang ternyata adalah teman Ayahnya.  Lalu So Yeon juga ada disana.

“Karena hubungan dengan Ayah kalian, maka aku memperkenalkan kalian berdua.” Jelas kepala sekolah. Lalu Soo Gyum pun tersenyum pada So Yeon, tapi So Yeon tidak membalas sama sekali dan hanya diam.

Lalu Soo Gyum dan So Yeon pun keluar dari sana. Dan Soo Gyum mendekati nya dan ingin mengajaknya mengobrol, tapi So Yeo malah bersikap dingin dan cuek. Ia tidak mau mendengarkan panggilan Soo Gyum dan sengaja memakai headsetnya.


Do Hee memberikan solusi agar Jung Hye tidak perlu melakukan balas dendam dan langsung cerai aja. Tapi Jung Hye tidak bisa dan menjelaskan,”Ini pernikahan bisnis antara dua keluarga.”

Mi Sook semakin syok mendengarnya, tapi Do Hee malah bertanya dengan santai,”Emangnya dari keluarga sehebat sih sampai ga biasa cerai?”

“Konstruksi Haeran dan keluargaku sendiri Geona.”

“Benar2 Geona yang itu? Oh.. ternyata yang namanya anak orang kaya emang ada. Ah.. karena itu kamu mengalami kesulitan dari seorang suami yang kamu percayai. Kamu pasti ingin langsung membunuhnya kan?” kata Do Hee lagi.

Tapi Jung Hye malah bertanya balik, kenapa mereka harus membunuh. Karena itu adalah kejahatan dan mereka bisa aja masuk kepenjara nanti. Begitu juga dengan Mi Sook yang ikut menimpali,”Aku juga tidak mau balas dendam yang seperti itu. Aku mau melakukannya dengan cara yang tidak melanggar hukum. Karena itu pelan2 aja.”

“Tapi kamu bilang ini perkumpulan untuk merencanakan balas dendam? Kalau begitu balas dendam yang bagaimana yang akan kita lakukan?”

“Mulai dari sekarang kita harus memikirkan itu.” balas Jung Hye dengan penuh kepercayaan diri. Tapi Do Hee malah ketawa tidak percaya. Begitu juga Mi Sook yang terlihat agak ragu juga.

Lalu Do Hee mengambil cangkirnya dan minum, tapi didalam hati ia meragukan Jung Hye,”Apa2an ini? Orang ini bahkan ga punya dasar. Apa yang kulakukan ini salah?”

Mi Sook juga sama dalam hatinya ia juga menjadi ragu,”Apa ini mungkin? Apa lebih baik aku berhenti sekarang?” pikirnya sambil menyentuh bibir nya.


Disekolah. Hee Soo berpapasan dengan Soo Gyum, tapi ia tidak mengenalinya. Bahkan saat Soo Gyum menanyakan keadaannya, ia tetap terllihat bingung. Tapi lalu temannya memberitahu bahwa Soo Gyum lah orang yang telah menyelamatkannya Soo waktu itu dengan menelpon 119.

Jadi Hee Soo segera mengejar Soo Gyum serta membungkuk untuk berterima kasih. Tiba2 anak2 nakal yang sering mengejeknya datang sambil berkata amis, amis, amis. Jadi Hee Soo pun berbalik dan pergi.

Soo Gyum sendiri hanya menatap anak2 nakal itu dengan pandangan aneh. Tapi saat Soo Yeon berjalan melewatinya. Soo Gyum pun tersenyum.

Do Hee dan Mi Sook beralasan pada Jung Hye bahwa mereka sudah harus pergi sekarang. Jadi Jung Hye terlihat sedikit kecewa, karena mereka baru mengobrol sebentar saja. Lalu saat Jung Hye ingin membayar, Do Hee menolak dan meminta mereka untuk membayar masing2 saja. Jadi mereka pun mengumpulkan uang mereka diatas meja, lalu bangkit.

Seorang pelanggan pria datang sambil bertelponan. Lalu ia memarahi kasir saat ia ingin mengambil minuman pesanannya,”Aku ini lagi kesal. Apa aku terlihat seperti ingin minum yang panas?” tanyanya.

Ketiga orang itu menunggu dengan sabar dibelakang pria itu. Dan berdiri mendengarkan sambil melihat kejadian itu.

Kasir itu menjawab,”Tapi ini yang Anda pesan.”

“Apa maksudmu? Aku tadi sudah bilang dengan jelas, aku mau Es Americano!” protesnya dengan nada keras. Jadi masih sambil tersenyum kasir itu menjawab bahwa tadi memang pria itu yang memesan ini.

Pria itu tidak terima dan berteriak, sehingga mereka bertiga yang berdiri dibelakangnya terkejut. Kata Pria itu,”Kau dari tadi membuatku menunggu  dan pergi seenaknya. Apa yang sedang kamu lakukan ini? Bagaimana bisa ada toko seperti ini?”

“Itu karena saya agak terburu2 ketoilet sebentar.” Katanya, lalu membungkuk meminta maaf.

“Buru2? Bagaimana kamu bisa tau kalau ada pelanggan yang datang?” balasnya.

Dibelakang Do Hee berkata pelan mengatai pria itu,”Bajingan ini seperti ga pernah kencing aja.” Begitu juga dengan Jung Hye dan Mi Sook yang memandang tidak suka pada pria itu.
“Saya tadi sudah menaruk papan pemberitahuan ini.” Jelas kasir.

Pria itu menghela nafas dan berkata,”Jadi kamu mau bilang, kalau kamu benar? Hanya dengan menaruk papan seperti ini?” katanya sambil memegang papan itu dengan kasar, lanjutnya,”Kau itu hanya pegawai paruh waktu, tapi berani melawan pelanggan. Aku akan melaporkan mu pada Bossmu,” katanya sambil menunjuk dengan jari telunjuknya, lalu lanjutnya, ”Supaya kau langsung dipecat!” katanya lagi dan melemparkan minuman pesanannya kepada kasir.

Pria itu berjalan mau pergi, tapi saat ia melihat mereka bertiga. Pria itu dengan sombong malah menjatuhkkan tempat payung dan lalu pergi begitu saja.

Kasir itu terlihat sedih karena dibegitukan. Tapi dengan perlahan ia memungut tempat payung yang jatuh beserta dengan payung2 didalamnya. Dan mereka bertiga memandang kejadian itu dengan tatapan tidak tega.

Lalu Do Hee menyerahkan tasnya pada Jung Hye dan berjalan pergi menyusul pria itu. sedangkan Mi Sook membantu kasir itu memungut payung2 dilantai. Dan setelah itu mereka pun pergi mencari Do Hee yang ntah kemana.

Tepat saat itu Do Hee keluar dari kamar mandi sambil membawa seember air penuh dengan agak kesusahan. Lalu ia memberikan mereka berdua kode untuk diam dan masuk kedalam kamar mandi pria, lalu mengguyur pria itu dengan air ini.


Didalam toilet saat akan melemparkan air itu, karena berat Do Hee jadi agak kesusahan  mengangkatnya keatas. Jadi masih dengan kode tanpa suara, Jung Hye membantu Do Hee, tapi saat mereka melihat Mi Sook yang hanya berdiri dan melihat saja. Mereka berdua pun memberikan tatapan untuk agar Mi Sook juga ikut.

Jadi akhirnya Mi Sook pun ikut dan melemparkan air itu. Tapi tanpa diduga seseorang mau masuk, tapi ga jadi. Karena itu mereka jadi agak meleset. Dan orang yang mereka siram itu marah2 dari dalam, jadi buru2 mereka bertiga berlari keluar.

Pria itu ingin mengejar mereka, tapi karena lantainya agak licin. Pria itu pun terjatuh, lalu berteriak kesakitan. Mendengar itu Jung Hye ingin kembali kedalam, tapi mereka berdua datang dan menariknya untuk segera pergi.

Didalam mobil Jung Hye, mereka mengobrol mengenai apa yang mereka lakukan tadi. Dan Do Hee serta Mi Sook merasa ragu, karena  baru seperti itu aja mereka udah ketakutan. Tapi Jung Hye yang polos dan positif berpikir bahwa apa yang mereka lakukan tadi udah bagus.

Mereka berhenti ditoko ikan Do Hee. Disana Jung Hye menatap dengan agak jijik sambil meminum minumannya. Lalu Do Hee yang telah selesai berjualan berkata,”Terima kasih untuk ibu2 cantik yang duduk disini. Karena jualanku jadi laris. Sampai mana kita tadi?” tanyanya sambil duduk bersama.

“Bagaimana kalau kita coba bawa ke pengadilan?” saran Mi Sook.

Awalnya Do Hee sudah berpikir seperti itu, tapi ia tidak ingin anak nya Hee Soo nanti memiliki catatan di kepolisian dan mempersulit hidupnya nanti. Jadi menurutnya bahwa menyelesaikan masalah anaknya secara damai adalah cara yang terbaik.

Selagi mereka berdua mengobrol. Jung Hye malah asik menikmati minumannya dan mendengarkan mereka. Lalu ia mengeluarkan hpnya dari tas dan menghubungin pengacara miliknya.

“Aku sudah menghubungin pengacara,” kata Jung Hye pada mereka berdua dengan nada yang santai.

Mendengar itu Do Hee dan Mi Sook pun menjadi lega. Dan Do Hee bertepuk tangan serta mengucapkan terima kasih dan memuji level Jung Hye yang berbeda.

Jung Hye merespon dengan biasa saja dan meminta kopi tambahan, karena menurutnya rasa kopi itu sangat enak. Jadi Do Hee heran karena ini sudah gelas ketiga yang diminum Jung Hye. Tapi Jung Hye malah mengeluarkan uang yang sangat besar, berkata bahwa ia akan membelinya dan mentraktir mereka juga.

Mendengar itu Do Hee makin tertawa melihat nya dan memanggil tukang kopi. Lalu Mi Sook yang duduk disebelah Jyung Hye tersenyum dan memberi tau bahwa harga kopi instan itu Cuma 500 won saja.

Tapi tiba2 Jung Hye mendapatkan telpon dari Byung Soo yang meminta dia untuk makan bersama, karena mereka adalah keluarga. Jadi setelah itu Jung Hye pun berdiri dan pamit untuk pulang, begitu juga dengan Mi Sook yang ikut pamit, karena harus menyiapkan makan malam dirumah.

Sebelum mereka berdua pergi, Do Hee memberikan dua bungkus plastik yang berisi ikan pada mereka,”Jangan kasih ini keorang yang kalian benci.” Katanya.

Lalu Jung Hye menanyakan harganya pada Do Hee, jadi Do Hee pun bergurau. Tapi Jung Hye yang serius segera mengeluarkan uang. Melihat itu Do Hee pun tertawa dan menolak serta menyuruh mereka segera pulang saja.


Didalam bus. Soo Gyum tidak jadi keluar ketika ia melihat Soo Yeon. Ia mendekati Soo Yeo dan mengambil sebelah headset milik Soo Yeon lalu memakainya. Awalnya Soo Yeon tidak sadar, tapi ketika ia melihat ada yang aneh. Ia pun terkejut melihat Soo Gyum disebelahnya.

Soo Gyum tertawa meminta maaf. Tapi Soo Yeon yang tidak suka dan kesal, bersikap cuek dan dingin. Diperlakukan seperti itu Soo Gyum tidak menyerah dan tetap mengajak Soo Yeon mengobrol, mengikutinya dimana dia berdiri dalam bus, bahkan turun dihalte yang sama.

“Kenapa kamu mengikutiku?” tanya Soo Yeon.

“Aku sedang menuju kearah rumahku.” Balas Soo Gyum santai, lalu berjalan pergi.

Melihat itu Soo Yeon pun mengomel bentar dan berjalan juga. Bersebelahan dengan Soo Gyum, tapi agak jauh.

Dirumah. Saat Jung Hye pulang, ia melihat Soo Gyum dan Byung Soo telah duduk dan makan malam berdua di meja makan. Dan memandang mereka dengan kesal. Tapi Soo Gyum dan Byung Soo kebingungan kenapa Jung Hye seperti itu.

Lalu Byung Soo teringat dan mengatakan pada Soo Gyum bahwa itu tempat duduk Ibunya. Jadi Soo Gyum meminta maaf dan pindah.

Saat makanan datang, Soo Gyum merasa takjub dengan makanan yang disajikan. Mewah. Lalu mereka pun mulai makan, tapi seperti teringat sesuatu, Soo Gyum bertanya,”Besok Ayah berangkat jam berapa?”

“Pagi buta. Ayah tidak akan sempat melihat wajahmu dulu.”

Jung Hye menatap kesal melihat dua orang dihadapannya mengobrol dengan begitu dekat. Tapi saat Byung Soo berkata bahwa ia pergi keluar negeri adalah karena Kakeknya sedang sakit, jadi dia yang harus mengurusnya. Mendengar itu Jung Hye menimpali,”Dia kan belum menentukan pewarisnya.”

Byung Soo terdiam dan mengelak bahwa itu karena dia memliki rasa tanggung jawab dan ingin meningkatkan kemampuannya.

Pembantu mereka datang dan menyediakan ikan yang dibawa pulang oleh Jung Hye tadi. Lalu Jung Hye dan Soo Gyum memakan ikan itu dengan nikmat. Melihat hal itu Byung Soo berkata,”Selama aku tidak ada, kalian cobalah untuk lebih dekat.”

“Yah, aku mengerti.” Jawab Soo Gyum dengan ceria. Sedangkan Jung Hye hanya diam dan tetap memakan ikannya.

Pagi hari. Jung Hye menaiki mobilnya, keluar dari parkiran. Mengabaikan Soo Gyum yang baru keluar dan berpapasan dengannya. Lalu didalam mobil Jung Hye menelpon pengacaranya untuk bertemu.

Didalam café. Do Hee mengenakan busana yang cantik. Berjalan perlahan menemui Kyul Yeo yang telah menunggunya sambil mengomel. Tapi saat ia melihat Do Hee datang dengan gaya yang sangat berbeda dan berkelas, maka ia pun menjadi kaget.

Tapi Do Hee berpura2 tidak melihat Kyul Yeon sambil akhirnya Kyul Yeon sendiri yang memanggilnya. Ga jauh dari tempat duduk mereka, Mi Sook duduk disana.

“Maaf aku datang terlambat. Ada apa? Kamu terkejut?” tanya Do Hee yang melihat raut wajah heran Kyul Yeon.

“Terkejut? Tidak.” Sangkalnya, lalu dengan cepat membahas masalah uang deposit yang ia minta,”Kapan kamu akan mentrasfer nya?”

Do Hee bersikap dengan tenang dan berkata,”Oh.. aku ingin memutuskan ulang jumlah uang perdamaiannya. 2 juta won terlalu banyak.”

Dengan sikap angkuh Kyul Yeon mengatai Do Hee dan menolak untuk melakukan tawar-menawar, bahkan 1 sen saja dia ga mau. Lalu setelah berkata seperti itu, didalam hatinya Kyul Yeon berpikir,”Aku tahu kamu akan begini, makanya aku mulai dengan angka yang tinggi.”

Tanpa takut Do Hee membalas bahwa bukankah Kyul Yeon sudah keterlaluan, karena awalnya ia hanya meminta 1 juta won, tapi habis itu malah ganti minta 2 juta won. Bukankah seharusnya 1 juta won itu udah cukup, menurut Do Hee.

“Kapan aku?” sangkal Kyul Yeon, lalu lanjutnya,”Bahkan kamu tidak mengerti perkataan orang, tapi malah berani menawar. Permisi Ibu pelaku, sepertinya kamu belum benar2 memahami situasinya dengan baik. Apa kita pergi kekantor polisi saja?”

Do Hee menghelan nafas sesaat dan lalu membalas,”Karena telah melukai tangan siswa Jung Wook saya mohon maaf. Dan melakukan perdamaian dengan menggunakan uang, aku rasa itu benar.” Balas Do Hee.

Kyul Yeon sudah tersenyum mendengar dan melihat reaksi Do Hee, tapi tiba2 saat sudah selesai bicara Do Hee memukul meja dengan pelan dan melanjutkan,”Tapi kita harus menghitungnya dengan benar.”

“Sikap macam apa ini? Hah?!” kata Kyul Yeon dengan sikap mengintimidasi.

Post a Comment

Previous Post Next Post