Sinopsis K-Drama : Avengers Social Club Episode 5 - 2



 Images by : TVN
Byung Soo mengeluh pada saudaranya, karena setiap tahun keluarga mereka selalu harus melakukan tes kesehatan bersama-sama, tapi Byung Soo tidak gelisah, karena ia percaya bahwa kesehatannya baik-baik saja.

“Hyung, kamu beruntung ya! Kamu menikah sesuai dengan rencanamu dan sekarang seorang anak tiba-tiba datang,” komentar saudaranya.

Byung Soo tidak mau kalah dan mengatai saudaranya yang punya tiga anak perempuan semua. Tapi Saudaranya balas mengatainya dan pergi meninggalkan Byung Soo yang jadi merasa kesal sendiri.
Jung Hye dan Soo Gyum juga melakukan tes kesehatan bersama, tapi selama itu, bahkan sampai setelah mereka selesai, semua orang disekeliling mereka selalu menggosipkan mereka berdua. Dari Ibu-Ibu sampai dengan Bapak- Bapak.
Soo Gyum kelihatan panas mendengar orang-orang itu menggosipi Jung Hye terus, sehingga ia akan melihat kebelakang. Tapi Jung Hye memperingatinya untuk jangan menoleh, angkat kepala, dan tegakkan pinggang, serta kendalikan ekspresi wajah.

“Tapi orang-orang itu..” kata Soo Gyum mau protes. Tapi Jung Hye segera memotong dan berkata,”Pura-pura saja kamu tidak dengar. Mereka Cuma mau cari masalah, jadi kamu tidak perlu terpancing.”
Pada saat itu asisten Presdir (Ayah Byung Soo) memanggil Soo Gyum terlebih dahulu untuk masuk kedalam ruangan. Sehingga Soo Gyum pun meninggalkan Jung Hye sendirian diluar.

Didalam ruangan, kakek menyuruh Soo Gyum untuk duduk. Setelah itu Soo Gyum langsung menanyakan keadaan kakeknya, tapi kakeknya hanya menjawab begitu saja dan mulai berbasa-basi sebentar.

“Ini pertemuan kedua kita kan. Jadi kita bisa jujur? Kamu pikir kenapa Ayahmu membawa kamu pulang?” tanya kakek pada Soo Gyum. Tentu saja mendengar itu, Soo Gyum menjawab karena mereka adalah keluarga.

“Benar. Keluarga adalah orang yang saling memerlukan satu sama lain,” kata kakeknya lagi, setelah itu, ia mulai terbatuk-batuk, jadi Soo Gyum duduk mendekat, lalu menepuk pelan pundaknya.

Kakek pun bercerita bahwa tampaknya Soo Gyum dan Jung Hye ada melakukan sesuatu yang menyenangkan, jadi ia menawarkan bantuannya. Tapi Soo Gyum segera menolak, karena jika ia menerima itu, maka tangannya akan terikat pada Kakeknya.

Mendengar itu Kakek heran karena menurutnya Soo Gyum terlalu jujur, tapi Soo Gyum sama sekali tidak mau berbohong. Maka Kakek pun berkata bahwa setidaknya Soo Gyum bisa berpura-pura bodoh saja, lalu ia pun tertawa.

Setelah Soo Gyum keluar, maka giliran Jung Hye yang harus masuk kedalam. Tapi pada saat Jung Hye masuk, dua orang bapak-bapak disana ketawa melihatnya. Soo Gyum tidak ada melakukan apapun dan hanya tersenyum pada mereka, lalu ia duduk dan berpura-pura tidak tau.


Saat Jung Hye masuk, Ayah Byung Soo langsung berbicara ke intinya, tanpa berbasa-basi,”Itu anak yang kamu butuhkan. Aku yakin kamu tau maksudnya,” kata Ayah Byung Soo, sesudah itu ia menyuruh Jung Hye untuk pergi.

Jadi Jung Hye pun bangkit dan keluar. Ketika itu saat Jung Hye sudah keluar, Ayah Byung Soo mengeluarkan foto para anggota  Bukja Club yang sedang berada dicafe dan itu adalah foto yang sama yang diterima Soo Gyum.

Dipasar. Jung Hye menceritakan hal itu kepada Do Hee dan Mi Sook. Mendengar itu, Do Hee berkomentar bahwa syarat menjadi pewaris harus punya anak, seperti yang Jung Hye katakan, terdengar seperti saat Zaman Joseon.

Lalu saat Jung Hye langsung cerita, Do Hee akhirnya mengerti alasan kenapa Jung Hye menerima Soo Gyum untuk bergabung. Ternyata alasannya adalah supaya Soo Gyum bisa bebas dan pulang ke kampung halamannya.

Mi Sook sendiri juga bercerita bahwa ia telah menegaskan pada suaminya, kalau ia akan berubahdan tidak mau terus-terus menderita lagi. Mendengar itu  Do Hee pun memuji keberanian Mi Sook, bahkan Jung Hye bertepuk tangan untuknya.

Dikamar rawat Ibu Mertuanya. Mi Sook dengan sedih, memegang tangan mertuanya yang sedang tertidur,”Ibu, maaf. Anak Ibu mungkin akan melalui kesulitan,” kata Mi Sook.

Ibu Mertuanya terbangun dan bertanya siapa Mi Sook, tapi Mi Sook tidak menjawab dan hanya tersenyum saja.

Seperti biasa, Soo Gyum memasakan ramen untuk Jung Hye serta makan bersama. Ketika itu Soo Gyum menyebutkan rasa penasaran nya kepada Jung Hye, mengapa ia tidak melakukan apa yang ia sukai saja? Mengapa ia tidak abaikan saja pendapat keluarga, saudara dan orang lain.

“Pendapatku, tidak penting. Bagaimana pun, tidak akan bisa,” kata Jung Hye, sehingga membuat Soo Gyum terdiam mendengarnya.

Do Hee pergi berkunjung ketempat Pria lain yang pernah menolongnya dulu. Ia datang kesana, karena ia ingin mengembalikan apa yang ia pijam dulu, setelah itu ia langsung pamit. Tapi Pria lain itu menghentikannya dan menawarkan minum teh bersama.

Mereka berdua pun minum teh bersama, tapi tampaknya Do Hee agak gugup saat Pria lain itu terus tersenyum sambil memandangnya terus. Sehingga ia pun buru-buru minum dan pamit, tapi Pria lain itu berteriak menyuruhnya untuk datang minum teh lagi saat Do Hee lewat daerah ini lagi.

Disupermarket, saat sedang belanja bersama, Do Hee menyuruh Hee Soo untuk pergi mengambil tissue toilet, sementara ia akan pergi untuk melihat sepatu untuk Hee Soo. Dan ketika itu, saat sedang melihat sepatu, ia bertemu dengan Jung Wook dan Ibunya.

Ibu Jung Wook menyuruh anaknya pergi mengambil kue duluan, jadi Jung Wook pun menurut, tapi saat melewati Do Hee ia sengaja berkata keras Amis, Amis, Bau amis ikan. Tapi Do Hee tidak terpancing, bahkan saat Ibu Jung Wook juga berkata mengejeknya.

Do Hee hanya diam dan menghindar, tapi sebelum itu, ia berkata,”Apa orang menghindari kotoran karena takut? Bukan. Itu karena kotor.”

Ibu Jung Wook jelas tidak terima dan mengikuti Do Hee serta mengejek nya dengan gaya sombong. Tapi kali ini Do Hee dengan berani balas menjawab serta ia juga menceritakan tentang kecelakaan motor malam itu, dimana karena Jung Wook, anaknya Hee Soo terluka.

Ibu Jung Wook sama sekali tidak tau apapun, sehingga Do Hee langsung mengatainya,”Oh, kamu pasti jarang bicara dengan anakmu ya. Karena tubuhnya sangat lemah, makanya kamu membesarkan dia seperti sebuah kaca. Waktu dia naik motor, ia menyebabkan kecelakaan dan melarikan diri. Ada tiga korban saat itu, apakah aku harus mendapat kesaksian mereka dan memberikannya padamu?”

Mendengar itu Ibu Jung Wook tidak mau mengakuinya sama sekali.

Hee Soo yang sedang melihat barang, bertemu dengan Jung Wook yang datang sam bil mengejek nya dengan sombong seperti Ibunya. Tapi Hee Soo tidak takut dan balas menantangnya.

Saat Ibu Jung Wook marah-marah, Do Hee memanggil nama Jung Hye. Jadi Ibu Jung Wook segera berubah sikap dan berbalik, tapi Jung Hye tidak ada disana. Jadi ia berbalik kearah Do Hee dan marah lagi. Tiba-tiba saja Do Hee memanggil nama Jung Hye lagi dan memanggilnya, jadi menahan amarah, Ibu Jung Wook berbalik lagi, tapi tidak ada lagi.

“Kamu benar-benar menggelikan sekarang. Kenapa? Apa aku kelihatan seperti target yang mudah, tapi Jung Hye manakutkan?” kata Do Hee. Lalu saat Ibu Jung Wook marah dan mulai mengancamnya, ia memanggil nama Jung Hye lagi. Dan tentu saja Ibu Jung Wook tidak percaya lagi.


Ibu Jung Wook mendorong Do Hee dan bersikap kasar, tepat saat itu Jung Hye memanggilnya dan bertanya apa yang sedang ia lakukan. Ibu Jung Wook hanya bisa kaget saja dan memberi salam dengan kaku.

Jung Wook mengatai hal jelek tentang Ibu Hee Soo yang bahkan rela membungkuk, jadi ia menyuruh Hee Soo untuk sadar akan posisinya. Tapi saat Hee Soo balas mengatai nya, Jung Wook pun kesal dan akan memukul, tapi pada saat itu Soo Gyum datang dan menahan tangannya.

Jung Hye berkata membela Do Hee serta  bertindak megintimidasi pada Ibu Jung Wook, sehingga Ibu Jung Wook menjadi tampak ketakutan dan gugup sendiri. Tapi Do Hee lalu menyuruh Jung Hye berhenti, karena ia ingin mengatasinya sendiri.

Dengan tegas Do Hee menyebutkan tentang kekerasan yang dibuat oleh Ibu Jung Wook padanya tadi telah terekam dikamera CCTv, lalu katanya juga,”Meskipun tidak ada Jung Hye. Meskipun tidak ada CCTV, aku tidak takut sedikit pun padamu. Jangan sembarangan menilai orang.”

Mendengar itu Ibu Jung Wook sama sekali tidak bisa membalas lagi.


Soo Gyum juga bertindak keren, karena ia dengan tegas menyruruh Jung Wook minta maaf, karena telah berani memukul seseorang. Tapi Jung Wook tidak mau dan mengatai Soo Gyum yang tadi telah menabraknya.

Mendengar itu Soo Gyum tidak takut, malah ia memegang bahu Jung Wook, sehingga ia merasa gugup. Lalu Soo Gyum berkata pelan,”Kamu bau. Bisakah kamu singkirkan bau busuk itu dulu?”

Melihat keadaan yang seperti itu, Hee Soo tersenyum kagum. Lalu tiba-tiba Ibu Jung Wook datang dan menarik anaknya itu dengan perasaan kesal.

Dengan senang, mereka pulang bersama. Pada saat itu, ketika mereka membahas tentang ramen, Jung Hye mengatakan bahwa ia sangat ingin memakan Ramen buatan Hee Soo lagi. Tapi sayangnya, Hee Soo dan Soo Gyum harus pergi belajar.

Jadi Do Hee pun mengusulkan untuk mereka minum-minum saja.

Mi Sook yang sedang menyiapkan makan siang untuk anaknya Seo Yeon, tiba-tiba herna mendapatkan telpon dari Jung Hye yang menanyakan tentang suaminya. Tapi walau begitu Mi Sook tetap menjawab bahwa suaminya sedang ada kegiatan pemilihan, jadi ia pasti pulang telat.
Seo Yeon yang sedang makan heran dengan Ibunya yang berbicara bisik-bisik.

Dengan semangat Jung Hye mengajak Do Hee untuk mampir kerumah Mi Sook, mereka datang sambil membawa kantong belanjaan. Tapi pada saat itu, Seo Yeon malah keluar rumah.

Setelah itu Do Hee dan Mi Sook sibuk bekerja didapur, sedangkan Jung Hye yang tidak melakukan apapun, berjalan melihat-lihat rumah Mi Sook sambil memakan ketimun. Tapi saat itu, ada satu kamar yang terkunci, tepat ketika itu Do Hee memanggilnya.

Mereka memakaikan apron untuk Jung Hye, lalu mengatakan akan mengajarkan cara memasak pada Jung Hye. Pertama Mi Sook menyuruh Jung Hye untuk menyiapkan bawang dulu, tapi Jung Hye malah datang sambil membawa bawang bombay utuh.

Melihat itu mereka terkejut, lalu Mi Sook menjelaskan bahwa Jung Hye seharusnya mengupas bawang itu. Jadi Jung Hye pergi dan mengupasnya, tapi saat ia kembali, mereka lebih terkejut, saat melihat ukuran bawang yang menjadi sangat kecil.

“Bagus. Kamu melakukannya dengan baik. Bisakah kamu ambilkan bubuk cabe?” kata Do Hee, tapi setelah Jung Hye pergi kebelakang, ia memperlihat kan bawang Jung Hye dengan tampang tidak percaya.

Lalu saat Jung Hye kembali, Do Hee menyuruh nya untuk menuangkan sedikit bubuk cabe, Tapi Jung Hye malah main menaruh semuanya, sehingga Do Hee segera berteriak terkejut. Begitu juga dengan Mi Sook yang langsung menganga.

Setelah itu mereka mulai minum dan makan, sambil Do Hee menceritakan tentang kejadian disupermarket tadi. Tapi yang membuat Do Hee heran, mengapa Jung Hye bisa kebetulan ada disana.

“Karena aku mendegar kamu memanggilku,” kata Jung Hye polos.

Ternyata saat Jung Hye sedang melihat mie-mie ramen, ia mendengar suara Do Hee yang memanggil namanya. Jadi ia mencari asal suara itu dan mendengar lagi.

Mendengar itu Do Hee ketawa karena tadi ia Cuma sengaja melakukan itu untuk menakut-nakuti Ibu Jung Wook. Lalu dengan senang mereka mulai bersulang.

Hari telah sore, mereka masih minum bersama. Ketika itu Mi Sook mulai bercerita tentanf masalahnya,”Suamiku menjadi kasar, kalau ia minum terlalu banyak. Tapi belum lama ini, kekerasannya jadi semakin parah.”

Dulu saat Prof. Baek mengamuk pada Ibunya, Seo Yeon datang dan melindunginya, ia mengajak Ibunya untuk masuk ke kamar.

“Kekerasan suamiku bertambah parah sejak dua tahun yang lalu. Waktu putraku meninggal, itu terasa berat bagi kami. Dan juga untuk Seo Yeon, meski aku sadar. Awalnya aku kira putriku yang berubah, tapi, aku sekarang sadar, aku yang berubah,” cerita Mi Sook dengan sedih.

Mendengar itu Jung Hye dan Do Hee menimpali bahwa Mi Sook selama ini telah menjadi Ibunya yang hebat. Lalu mereka bertanya tentang putranya, jadi Mi Sook memberitahu mereka nama anaknya Seo Jin, ia seumuran dengan Soo Gyum,

Do Hee dan Jung Hye berusaha menghibur Mi Sook, tapi tetap saja merasa sedih dan kecewa pada dirinya sendiri. Lalu ia bercerita lagi bahwa dulu ia tinggal di panti asuhan dan pergi dari sana saat berumur 18 tahun.

“Unnie, kamu Ibu yang baik.” Kata Jung Hye mendengar itu, begitu juga dengan  Do Hee. Lalu Do Hee pun mulai bercerita tentang dirinya, tapi karena suasana jadi tambah muram saja, jadi ia mengalihkan pembicaraan.

Saat malam, Jung Hye telah mabuk berat, tidak seperti Do Hee dan Mi Sook yang masih baik-baik saja. Bahkan Jung Hye sambil tertidur, saat Do Hee masih mencoba untuk menghibur Mi Sook, ia menyuruh Mi Sook untuk melepaskan perasaannya.

“Baek Seo Jin. Siapa yang bilang kamu boleh bunuh diri? Kamu anak nakal!!” teriak Mi Sook sambil menangis.

Pada saat itu Do Hee mulai mengumpat juga, meluapkan amarahnya. Tapi tiba-tiba saja Jung Hye mulai berdiri dan berteriak juga, tapi ia kembali jatuh tertidur. Dan setelah itu mood mereka tampak lebih baik.

Mi Sook pergi kedapur untuk mengambil buah, sedangkan Jung Hye berdiri untuk kekamar mandi, tapi sebelum itu ia menyuruh Do Hee untuk tidak pulang dulu, karena ia belum selesai memaki.


Tepat ketika itu suara bel berbunyi, jadi karena mengira itu Seo Yeon, maka Do Hee membukakan pintu. Tapi ternyata itu adalah Prof. Baek, melihat itu Do Hee jelas terkejut. Lalu Jung Hye yang baru keluar dari kamar mandi, malah memaki kepada Prof. Baek.

“Bajingan! Aku akan membunuh kalian semua!” maki Jung Hye lalu menunjuk kearah Prof. Baek yang terkejut,”Ah.. Bajingan.”


Semua terlihat kaget, hanya Jung Hye saja yang tertawa senang.

Post a Comment

Previous Post Next Post