Images by : TVN
Byung
Soo mengeluh pada saudaranya, karena setiap tahun keluarga mereka selalu harus
melakukan tes kesehatan bersama-sama, tapi Byung Soo tidak gelisah, karena ia
percaya bahwa kesehatannya baik-baik saja.
“Hyung,
kamu beruntung ya! Kamu menikah sesuai dengan rencanamu dan sekarang seorang
anak tiba-tiba datang,” komentar saudaranya.
Byung
Soo tidak mau kalah dan mengatai saudaranya yang punya tiga anak perempuan
semua. Tapi Saudaranya balas mengatainya dan pergi meninggalkan Byung Soo yang
jadi merasa kesal sendiri.
Jung
Hye dan Soo Gyum juga melakukan tes kesehatan bersama, tapi selama itu, bahkan
sampai setelah mereka selesai, semua orang disekeliling mereka selalu
menggosipkan mereka berdua. Dari Ibu-Ibu sampai dengan Bapak- Bapak.
Soo
Gyum kelihatan panas mendengar orang-orang itu menggosipi Jung Hye terus,
sehingga ia akan melihat kebelakang. Tapi Jung Hye memperingatinya untuk jangan
menoleh, angkat kepala, dan tegakkan pinggang, serta kendalikan ekspresi wajah.
“Tapi
orang-orang itu..” kata Soo Gyum mau protes. Tapi Jung Hye segera memotong dan
berkata,”Pura-pura saja kamu tidak dengar. Mereka Cuma mau cari masalah, jadi
kamu tidak perlu terpancing.”
Pada
saat itu asisten Presdir (Ayah Byung Soo) memanggil Soo Gyum terlebih dahulu
untuk masuk kedalam ruangan. Sehingga Soo Gyum pun meninggalkan Jung Hye
sendirian diluar.
Didalam
ruangan, kakek menyuruh Soo Gyum untuk duduk. Setelah itu Soo Gyum langsung
menanyakan keadaan kakeknya, tapi kakeknya hanya menjawab begitu saja dan mulai
berbasa-basi sebentar.
“Ini
pertemuan kedua kita kan. Jadi kita bisa jujur? Kamu pikir kenapa Ayahmu
membawa kamu pulang?” tanya kakek pada Soo Gyum. Tentu saja mendengar itu, Soo
Gyum menjawab karena mereka adalah keluarga.
“Benar.
Keluarga adalah orang yang saling memerlukan satu sama lain,” kata kakeknya
lagi, setelah itu, ia mulai terbatuk-batuk, jadi Soo Gyum duduk mendekat, lalu
menepuk pelan pundaknya.
Kakek
pun bercerita bahwa tampaknya Soo Gyum dan Jung Hye ada melakukan sesuatu yang
menyenangkan, jadi ia menawarkan bantuannya. Tapi Soo Gyum segera menolak,
karena jika ia menerima itu, maka tangannya akan terikat pada Kakeknya.
Mendengar
itu Kakek heran karena menurutnya Soo Gyum terlalu jujur, tapi Soo Gyum sama
sekali tidak mau berbohong. Maka Kakek pun berkata bahwa setidaknya Soo Gyum
bisa berpura-pura bodoh saja, lalu ia pun tertawa.
Setelah
Soo Gyum keluar, maka giliran Jung Hye yang harus masuk kedalam. Tapi pada saat
Jung Hye masuk, dua orang bapak-bapak disana ketawa melihatnya. Soo Gyum tidak
ada melakukan apapun dan hanya tersenyum pada mereka, lalu ia duduk dan
berpura-pura tidak tau.
Saat
Jung Hye masuk, Ayah Byung Soo langsung berbicara ke intinya, tanpa berbasa-basi,”Itu
anak yang kamu butuhkan. Aku yakin kamu tau maksudnya,” kata Ayah Byung Soo,
sesudah itu ia menyuruh Jung Hye untuk pergi.
Jadi
Jung Hye pun bangkit dan keluar. Ketika itu saat Jung Hye sudah keluar, Ayah
Byung Soo mengeluarkan foto para anggota
Bukja Club yang sedang berada dicafe dan itu adalah foto yang sama yang
diterima Soo Gyum.
Dipasar.
Jung Hye menceritakan hal itu kepada Do Hee dan Mi Sook. Mendengar itu, Do Hee
berkomentar bahwa syarat menjadi pewaris harus punya anak, seperti yang Jung
Hye katakan, terdengar seperti saat Zaman Joseon.
Lalu
saat Jung Hye langsung cerita, Do Hee akhirnya mengerti alasan kenapa Jung Hye
menerima Soo Gyum untuk bergabung. Ternyata alasannya adalah supaya Soo Gyum
bisa bebas dan pulang ke kampung halamannya.
Mi
Sook sendiri juga bercerita bahwa ia telah menegaskan pada suaminya, kalau ia
akan berubahdan tidak mau terus-terus menderita lagi. Mendengar itu Do Hee pun memuji keberanian Mi Sook, bahkan
Jung Hye bertepuk tangan untuknya.
Dikamar
rawat Ibu Mertuanya. Mi Sook dengan sedih, memegang tangan mertuanya yang
sedang tertidur,”Ibu, maaf. Anak Ibu mungkin akan melalui kesulitan,” kata Mi
Sook.
Ibu
Mertuanya terbangun dan bertanya siapa Mi Sook, tapi Mi Sook tidak menjawab dan
hanya tersenyum saja.
Seperti
biasa, Soo Gyum memasakan ramen untuk Jung Hye serta makan bersama. Ketika itu
Soo Gyum menyebutkan rasa penasaran nya kepada Jung Hye, mengapa ia tidak melakukan
apa yang ia sukai saja? Mengapa ia tidak abaikan saja pendapat keluarga,
saudara dan orang lain.
“Pendapatku,
tidak penting. Bagaimana pun, tidak akan bisa,” kata Jung Hye, sehingga membuat
Soo Gyum terdiam mendengarnya.
Do
Hee pergi berkunjung ketempat Pria lain yang pernah menolongnya dulu. Ia datang
kesana, karena ia ingin mengembalikan apa yang ia pijam dulu, setelah itu ia
langsung pamit. Tapi Pria lain itu menghentikannya dan menawarkan minum teh bersama.
Mereka
berdua pun minum teh bersama, tapi tampaknya Do Hee agak gugup saat Pria lain
itu terus tersenyum sambil memandangnya terus. Sehingga ia pun buru-buru minum
dan pamit, tapi Pria lain itu berteriak menyuruhnya untuk datang minum teh lagi
saat Do Hee lewat daerah ini lagi.
Disupermarket,
saat sedang belanja bersama, Do Hee menyuruh Hee Soo untuk pergi mengambil
tissue toilet, sementara ia akan pergi untuk melihat sepatu untuk Hee Soo. Dan
ketika itu, saat sedang melihat sepatu, ia bertemu dengan Jung Wook dan Ibunya.
Ibu
Jung Wook menyuruh anaknya pergi mengambil kue duluan, jadi Jung Wook pun
menurut, tapi saat melewati Do Hee ia sengaja berkata keras Amis, Amis, Bau
amis ikan. Tapi Do Hee tidak terpancing, bahkan saat Ibu Jung Wook juga berkata
mengejeknya.
Do
Hee hanya diam dan menghindar, tapi sebelum itu, ia berkata,”Apa orang
menghindari kotoran karena takut? Bukan. Itu karena kotor.”
Ibu
Jung Wook jelas tidak terima dan mengikuti Do Hee serta mengejek nya dengan
gaya sombong. Tapi kali ini Do Hee dengan berani balas menjawab serta ia juga
menceritakan tentang kecelakaan motor malam itu, dimana karena Jung Wook,
anaknya Hee Soo terluka.
Ibu
Jung Wook sama sekali tidak tau apapun, sehingga Do Hee langsung mengatainya,”Oh,
kamu pasti jarang bicara dengan anakmu ya. Karena tubuhnya sangat lemah,
makanya kamu membesarkan dia seperti sebuah kaca. Waktu dia naik motor, ia
menyebabkan kecelakaan dan melarikan diri. Ada tiga korban saat itu, apakah aku
harus mendapat kesaksian mereka dan memberikannya padamu?”
Mendengar
itu Ibu Jung Wook tidak mau mengakuinya sama sekali.
Hee
Soo yang sedang melihat barang, bertemu dengan Jung Wook yang datang sam bil
mengejek nya dengan sombong seperti Ibunya. Tapi Hee Soo tidak takut dan balas
menantangnya.
Saat
Ibu Jung Wook marah-marah, Do Hee memanggil nama Jung Hye. Jadi Ibu Jung Wook
segera berubah sikap dan berbalik, tapi Jung Hye tidak ada disana. Jadi ia
berbalik kearah Do Hee dan marah lagi. Tiba-tiba saja Do Hee memanggil nama
Jung Hye lagi dan memanggilnya, jadi menahan amarah, Ibu Jung Wook berbalik
lagi, tapi tidak ada lagi.
“Kamu
benar-benar menggelikan sekarang. Kenapa? Apa aku kelihatan seperti target yang
mudah, tapi Jung Hye manakutkan?” kata Do Hee. Lalu saat Ibu Jung Wook marah
dan mulai mengancamnya, ia memanggil nama Jung Hye lagi. Dan tentu saja Ibu
Jung Wook tidak percaya lagi.
Ibu
Jung Wook mendorong Do Hee dan bersikap kasar, tepat saat itu Jung Hye
memanggilnya dan bertanya apa yang sedang ia lakukan. Ibu Jung Wook hanya bisa
kaget saja dan memberi salam dengan kaku.
Jung
Wook mengatai hal jelek tentang Ibu Hee Soo yang bahkan rela membungkuk, jadi ia
menyuruh Hee Soo untuk sadar akan posisinya. Tapi saat Hee Soo balas mengatai
nya, Jung Wook pun kesal dan akan memukul, tapi pada saat itu Soo Gyum datang
dan menahan tangannya.
Jung
Hye berkata membela Do Hee serta
bertindak megintimidasi pada Ibu Jung Wook, sehingga Ibu Jung Wook
menjadi tampak ketakutan dan gugup sendiri. Tapi Do Hee lalu menyuruh Jung Hye
berhenti, karena ia ingin mengatasinya sendiri.
Dengan
tegas Do Hee menyebutkan tentang kekerasan yang dibuat oleh Ibu Jung Wook
padanya tadi telah terekam dikamera CCTv, lalu katanya juga,”Meskipun tidak ada
Jung Hye. Meskipun tidak ada CCTV, aku tidak takut sedikit pun padamu. Jangan sembarangan
menilai orang.”
Mendengar
itu Ibu Jung Wook sama sekali tidak bisa membalas lagi.
Soo
Gyum juga bertindak keren, karena ia dengan tegas menyruruh Jung Wook minta
maaf, karena telah berani memukul seseorang. Tapi Jung Wook tidak mau dan
mengatai Soo Gyum yang tadi telah menabraknya.
Mendengar
itu Soo Gyum tidak takut, malah ia memegang bahu Jung Wook, sehingga ia merasa
gugup. Lalu Soo Gyum berkata pelan,”Kamu bau. Bisakah kamu singkirkan bau busuk
itu dulu?”
Melihat
keadaan yang seperti itu, Hee Soo tersenyum kagum. Lalu tiba-tiba Ibu Jung Wook
datang dan menarik anaknya itu dengan perasaan kesal.
Dengan
senang, mereka pulang bersama. Pada saat itu, ketika mereka membahas tentang
ramen, Jung Hye mengatakan bahwa ia sangat ingin memakan Ramen buatan Hee Soo
lagi. Tapi sayangnya, Hee Soo dan Soo Gyum harus pergi belajar.
Jadi
Do Hee pun mengusulkan untuk mereka minum-minum saja.
Mi
Sook yang sedang menyiapkan makan siang untuk anaknya Seo Yeon, tiba-tiba herna
mendapatkan telpon dari Jung Hye yang menanyakan tentang suaminya. Tapi walau
begitu Mi Sook tetap menjawab bahwa suaminya sedang ada kegiatan pemilihan,
jadi ia pasti pulang telat.
Seo
Yeon yang sedang makan heran dengan Ibunya yang berbicara bisik-bisik.
Dengan
semangat Jung Hye mengajak Do Hee untuk mampir kerumah Mi Sook, mereka datang
sambil membawa kantong belanjaan. Tapi pada saat itu, Seo Yeon malah keluar
rumah.
Setelah
itu Do Hee dan Mi Sook sibuk bekerja didapur, sedangkan Jung Hye yang tidak
melakukan apapun, berjalan melihat-lihat rumah Mi Sook sambil memakan ketimun. Tapi saat itu, ada satu
kamar yang terkunci, tepat ketika itu Do Hee memanggilnya.
Mereka memakaikan apron untuk Jung Hye, lalu mengatakan
akan mengajarkan cara memasak pada Jung Hye. Pertama Mi Sook menyuruh Jung Hye
untuk menyiapkan bawang dulu, tapi Jung Hye malah datang sambil membawa bawang
bombay utuh.
Melihat itu mereka terkejut, lalu Mi Sook menjelaskan
bahwa Jung Hye seharusnya mengupas bawang itu. Jadi Jung Hye pergi dan
mengupasnya, tapi saat ia kembali, mereka lebih terkejut, saat melihat ukuran
bawang yang menjadi sangat kecil.
“Bagus. Kamu melakukannya dengan baik. Bisakah kamu
ambilkan bubuk cabe?” kata Do Hee, tapi setelah Jung Hye pergi kebelakang, ia
memperlihat kan bawang Jung Hye dengan tampang tidak percaya.
Lalu saat Jung Hye kembali, Do Hee menyuruh nya untuk
menuangkan sedikit bubuk cabe, Tapi Jung Hye malah main menaruh semuanya,
sehingga Do Hee segera berteriak terkejut. Begitu juga dengan Mi Sook yang
langsung menganga.
Setelah itu mereka mulai minum dan makan, sambil Do Hee
menceritakan tentang kejadian disupermarket tadi. Tapi yang membuat Do Hee
heran, mengapa Jung Hye bisa kebetulan ada disana.
“Karena aku mendegar kamu memanggilku,” kata Jung Hye
polos.
Ternyata saat Jung Hye sedang melihat mie-mie ramen, ia
mendengar suara Do Hee yang memanggil namanya. Jadi ia mencari asal suara itu
dan mendengar lagi.
Mendengar itu Do Hee ketawa karena tadi ia Cuma sengaja
melakukan itu untuk menakut-nakuti Ibu Jung Wook. Lalu dengan senang mereka
mulai bersulang.
Hari telah sore, mereka masih minum bersama. Ketika itu
Mi Sook mulai bercerita tentanf masalahnya,”Suamiku menjadi kasar, kalau ia
minum terlalu banyak. Tapi belum lama ini, kekerasannya jadi semakin parah.”
Dulu saat Prof. Baek mengamuk pada Ibunya, Seo Yeon
datang dan melindunginya, ia mengajak Ibunya untuk masuk ke kamar.
“Kekerasan suamiku bertambah parah sejak dua tahun yang
lalu. Waktu putraku meninggal, itu terasa berat bagi kami. Dan juga untuk Seo
Yeon, meski aku sadar. Awalnya aku kira putriku yang berubah, tapi, aku sekarang
sadar, aku yang berubah,” cerita Mi Sook dengan sedih.
Mendengar itu Jung Hye dan Do Hee menimpali bahwa Mi Sook
selama ini telah menjadi Ibunya yang hebat. Lalu mereka bertanya tentang
putranya, jadi Mi Sook memberitahu mereka nama anaknya Seo Jin, ia seumuran
dengan Soo Gyum,
Do Hee dan Jung Hye berusaha menghibur Mi Sook, tapi
tetap saja merasa sedih dan kecewa pada dirinya sendiri. Lalu ia bercerita lagi
bahwa dulu ia tinggal di panti asuhan dan pergi dari sana saat berumur 18
tahun.
“Unnie, kamu Ibu yang baik.” Kata Jung Hye mendengar itu,
begitu juga dengan Do Hee. Lalu Do Hee
pun mulai bercerita tentang dirinya, tapi karena suasana jadi tambah muram
saja, jadi ia mengalihkan pembicaraan.
Saat malam, Jung Hye telah mabuk berat, tidak seperti Do
Hee dan Mi Sook yang masih baik-baik saja. Bahkan Jung Hye sambil tertidur,
saat Do Hee masih mencoba untuk menghibur Mi Sook, ia menyuruh Mi Sook untuk
melepaskan perasaannya.
“Baek Seo Jin. Siapa yang bilang kamu boleh bunuh diri? Kamu
anak nakal!!” teriak Mi Sook sambil menangis.
Pada saat itu Do Hee mulai mengumpat juga, meluapkan
amarahnya. Tapi tiba-tiba saja Jung Hye mulai berdiri dan berteriak juga, tapi
ia kembali jatuh tertidur. Dan setelah itu mood mereka tampak lebih baik.
Mi Sook pergi kedapur untuk mengambil buah, sedangkan
Jung Hye berdiri untuk kekamar mandi, tapi sebelum itu ia menyuruh Do Hee untuk
tidak pulang dulu, karena ia belum selesai memaki.
Tepat ketika itu suara bel berbunyi, jadi karena mengira
itu Seo Yeon, maka Do Hee membukakan pintu. Tapi ternyata itu adalah Prof.
Baek, melihat itu Do Hee jelas terkejut. Lalu Jung Hye yang baru keluar dari
kamar mandi, malah memaki kepada Prof. Baek.
“Bajingan! Aku akan membunuh kalian semua!” maki Jung Hye
lalu menunjuk kearah Prof. Baek yang terkejut,”Ah.. Bajingan.”
Semua terlihat kaget, hanya Jung Hye saja yang tertawa
senang.