Images by : TVN
Akhirnya
Mi Sook memutuskan untuk berubah dan tidak mau bersikap seperti dulu lagi,
yaitu sikap yang selalu menerima semuanya begitu saja, tanpa mau bertindak.
Tapi pada saat itu Soo Gyum malah mendapatkan pesan gambar dari pengirim tidak
dikenal.
Pesan
gambar itu adalah foto para anggota Bukja Club yang sedang berkumpul bersama
dicafe.
Dicafe.
Jung Hye dan Mi Sook duduk satu meja
dengan saling berhadapan. Sedangkan Do Hee duduk dimeja dibelakang Mi Sook. Dan
Soo Gyum duduk dimeja disebelah Mi Sook.
Melihat
mereka bertiga duduk dengan sikap was-was dan pandangan yang serius, Soo Gyum
pun berkata,”Fotonya diambil dari luar,” katanya. Pada saat itu mereka bertiga
segera melihat keluar dari jendela dan Soo Gyum tersenyum sendiri melihat
mereka.
Ketika
itu seorang wanita mencurigakan, Ibu Soo Gyum, diam-diam memotret mereka dari
luar. Disana juga ada Ibu Jung Wook yang memotret mereka. Begitu juga dengan
Prof. Baek yang ternyata juga berada disana. Serta yang terakhir, ada Byung Soo
dan asistennya yang bertugas untuk memotret.
Tapi
semua itu hanyalah bayangan mereka saja. Karena sebenarnya tidak ada siapapun
diluar sana yang memotret mereka.
Setelah
itu mereka semua pun duduk disatu meja yang sama, lalu mereka mulai membahas
foto yang mereka dapatkan. Jung Hye dan Do Hee terlihat biasa saja menanggapi
itu, begitu juga dengan Soo Gyum, tapi beda dengan Mi Sook yang terlihat
pesimis dengan klub mereka ini.
“Jangan
takut! Unnie akan melindungimu,” kata Do Hee sambil menggengam tangan Mi Sook.
“Benar.
Sekarang kita kan berempat,” kata Jung Hye ikut menimpali.
Berempat,
para anggota Bukja Club, pulang bersama sambil saling bergadengan dan tersenyum
ceria. Mereka pun berjalan dengan perasaan optimis dan kepercayaan diri yang
tinggi, seperti tidak takut akan apapun.
Dipasar,
Do Hee bernyanyi dengan gembira sambil meminum kopi dan bercerita bersama
dengan temannya yang juga berjuala dipasar. Ia mengakui kepada mereka bahwa
saat ini ia sedang berkencan, tapi bukan hanya dengan satu orang saja.
Pertama,
dia seseorang yang punya uang (Jung Hye). Kedua, dia seseorang yang berbudi
halus (Mi Sook). Dan ketiga, dia seseorang yang sangat cerdas (Soo Gyum).
Terakhir seorang yang berpenampilang sempurna, dengan kata lain itu dia
sendiri.
Mendengar
itu mereka mengetawai perkataan Do Hee yang terdengar konyol. Lalu mereka pun
tertawa, tapi mereka memang mengakui bahwa Do Hee telah lebih banyak berubah akhir-akhir
ini.
“Bagaimana
dengan Hee Soo? Dia kan masih tetap pergi kesekolah yang ada anak nakal itu,”
tanya seorang diantara mereka kepada Do Hee. Tapi dengan santai Do Hee membalas
bahwa saat ini, ada seorang yang terpecaya yang melindungi Hee Soo.
Yup,
orang itu adalah Soo Gyum. Pada saat Hee Soo baru menuruni tangga, Soo Gyum
langsung menghampiri dan merangkul bahu Hee Soo serta mengajak pulang bersama.
Tepat
ketika itu, Seo Yeon bersama para teman nakalnya baru saja keluar dari kelas.
Dan saat itu, Jung Wook terus cerewet, menanyakan keadaan Seo Yeon, tapi ia
sama sekali tidak mengakui ia bersalah, malahan ia beralasan bahwa Seo Yeon lah
yang menyuruhnya. Karena sikap Jung Wook yang seperti itulah, Seo Yeon hanya
diam karena malas meladeninnya.
Saat
berada didekat tangga, Seo Yeon tersenyum saat melihat Spp Gyu, tapi saat
melihat Hee Soo, ia kembali cemberut dan pergi begitu saja, meninggalkan mereka
dan teman-teman nakalnya.
Lalu
dengan sombong Jung Wook bergaya seperti menantang Soo Gyum, tapi saat Soo Gyum
meninju kan tangan kedepan mukanya, Jung Wook malah menutup mata seperti
ketakutan, tapi ternyata tinju Soo Gyum tidak mengenai mukanya, tapi hanya
dekat dengan mukannya saja. Setelah itu Jung Wook hanya bisa tertawa hambar dan
lalu mengajak teman-temannya pergi.
Hee
Soo yang melihat tindakan Soo Gyum merasa terpana dan kagum.
Soo
Gyum bercerita pada Hee Soo bahwa ia adalah anak haram dan Jung Hye adalah Ibu
tirinya. Mendengar itu Hee Soo berpendapat bahwa Soo Gyum dan Jung Hye terlihat akrab, hanya saja ia heran
mengapa Soo Gyum memanggil Jung Hye, Nyonya.
“Kamu
piki kata-kata ‘Ibu’ itu gampang diucapkan?” kata Soo Gyum menjawab keheranan
Hee Soo.
Dirumah.
Soo Gyum membawakan buah-buahan yang telah dipotong kepada Jung Hye yang sedang
duduk diruang tamu sambil membaca. Tapi saat Soo Gyum menyodorkan buah pada
Jung Hye, ia malah mengabaikan Soo Gyum begitu saja.
“Aku
harus terus bersikap seperti ini kan?”
tanya Jung Hye tanpa menatap Soo Gyum.
“Ya,
tolong terus abaikan aku. Aku harus terlihat gugup supaya tidak mencurigakan.
Dan supaya aku bisa pura-pura menjadi anak yang baik,” jelas Soo Gyum sambil
mengambil buah dan memakannya.
Saat
Soo Gyum ingin bercerita tentang kekhawatirannya, Byung Soo pulang dan berkata
dengan ceria bahwa Soo Gyum dan Jung Hye ternyata sangat dekat, lalu ia pun
tertawa gembira dan menanyakan tentang ke khawatiran Soo Gyum.
Sepertinya
Soo Gyum bersikap tidak jujur, karena ia malah membahas tentang Ibunya yang
selalu saja menelponnya. Dan tentu saja perkataan Soo Gyum itu, membuat Byung
Soo merasa gugup, karena Jung Hye kan juga duduk disana mendengarkan. Jadi
Byung Soo pun berbisik,”Hal seperti itu harusnya kamu beritahu kepada Ayah
saja.”
Soo
Gyum beralasan bahwa itu karena Byung Soo sibuk, lalu ia bertanya apa yang harus ia lakukan.
Mendengar itu Byung Soo melirik sebentar kearah Jung Hye dan berpura-puran
kesal kepada Ibu Soo Gyum, lalu menyebutkan bahwa ia yang akan mengurusnya.
Jung
Hye yang mendengarkan perkataan Byung Soo mengaku tidak peduli. Tapi karena itu
Byung Soo jadi heran, katanya,”Tapi sayang, kamu bahkan mendengarkan ke
khawatiran anak ini, pasti berat untukmu!”
“Aku
Cuma memberi nasihat. Kalau masuk kerumah ini, ia tidak bisa sembarangan.
Bahkan sampai tidak tau kedudukannya,” kata Jung Hye santai sambil memakan
buahnya.
Dikarenakan
perkataan Jung Hye itu, Byung Soo merasa tidak nyaman dan pergi meninggalkan
mereka. Lalu Jung Hye dan Soo Gyum saling memberi kode, bagus.
Mi
Sook telah selesai membersihkan kamar anaknya, Seo Jin, ia keluar dan mengunci
kamar anaknya itu. Pada saat itu, ternyata Prof. Baek berdiri didekat sana. Jadi
dengan tegas Mi Sook mengatakan bahwa sementara ini dia tidak akan membuka
pintu kamar itu lagi.
“Benar.
Mulai sekarang, kita hanya akan melihat kedepan! Kampaye akan segera dimulai,
kamu juga akan sangat sibuk,” kata Prof. Baek menyetujui perkataan Mi Sook
tadi. Tapi dengan tegas Mi Sook membalas bahwa Prof. Baek juga harus berubah.
Tepat
ketika itu, Seo Yeon pulang, tapi ia segera masuk kedalam kamar dan mengabaikan
kedua orang tua nya. Melihat itu Mi Sook tampak sedih, tapi sekali lagi ia
berkata pada suaminya bahwa ia juga akan berubah. Setelah itu Mi Sook pun
langsung masuk kedalam kamar.
Prof.
Baek masuk ke kamar juga dan memegang lengan Mi Sook, sehingga membuat Mi Sook
bergidik dan melepaskan pegangan suaminya itu. Lalu melihat reaksi istrinya
yang seperti itu, Prof. Baek mengetawainya, tapi Mi Sook membalas,”Aku bukan
orang, tempat kamu bisa melampiaskan amarahmu. Jadi mulai sekarang, jangan
perlakukan aku seenakmu,” katanya, lalu keluar dari kamar.
Sedangkan
didalam kamar, Prof. Baek mengambil sesuatu dan melemparkannya kepintu, hingga
barang tersebut hancur.
Dipasar,
ditoko, Do Hee bercerita dengan temannya, apakah temannya pernah ingin balas
dendam diam-diam. Dan temannya membalas tentu saja, tapi tidak peduli cara kita
melakukannya, balas dendam tetaplah balas dendam.
“Kamu
tidak menghindari kotoran karena tahu, kamu menghidar karena itu kotor,” jelas
temannya memberikan perumpamaan.
“Kalau
semua orang menghindarinya, lalu siapa yang akan membersihkannya?” balas Do Hee
tidak terima.
Dikantor.
Byung Soo, Prof. Baek, serta Sang Man, mereka asyik bercerita dan tertawa
mengenai pemilihan Prof. Baek bisa dipastikan akan sukses nantinya. Dan walaupun
Prof. Baek bersikap rendah hati, tapi ia juga ikut tertawa.
Dirumah.
Soo Gyum sedang mengerjakan sesuatu, tapi ketika itu Byung Soo masuk ke
kamarnya, sehingga dengan buru-buru, ia langsung menutupi itu. Tapi Byung Soo
yang tidak tau apa yang dikerja kan Soo Gyum, merasa senang, karena ia berpikir
Soo Gyum anak yang rajin belajar.
Pada
saat itu, Soo Gyum masih saja memanggil jung Hye dengan sebutan Nyonya.
Sehingga Byung Soo mengingatkan anaknya itu untuk mulai memanggil Jung Hye
dengan sebutan Ibu, serta mengingatkan jika Soo Gyum perlu sesuatu, jangan
pernah ganggu Ibunya.
Soo
Gyum tersenyum dan mengiyakan saja, tapi setelah Byung Soo keluar, ia segera
duduk dan melanjutkan lagi. Rencana balas
dendam, Lee Byung Soo, Baek Young Po, Hong Sang Man. Pemilihan pengawas
pendidikan.
Keesokan
harinya, Soo Gyum memperlihatkan rencana nya kepada para anggota bukja Club. Tapi
saat itu Soo gyum tidak ada disana dan hanya ada tiga anggota Bukja Club saja.
Mi
Sook merasa khawatir karena itu akan menjadi rencana yang besar, tapi Jung Hye
membalas bahwa balas dendam yang besar itu akan jadi bagus. Tapi saat Do Hee
bertanya apa yang akan mereka lakukan, Jung Hye tidak bisa menjawab dan Do Hee
sudah tau bahwa Jung Hye pasti akan seperti itu.
Pada
saat itu, Soo Gyum datang membawa bahan belajar, yaitu manhwa (komik). Lalu bersama
mereka mulai ngemil sambil membaca itu semua dengan serius, tapi ketika itu
Jung Hye malah mengomel bahwa balas dendam yang keras tidak boleh, lalu ia
langsung merobek manhwa itu.
Tentu
saja, Soo Gyum langsung protes, karena itu adalah pinjaman. Tapi Jung Hye tidak
peduli sama sekali. Gara-gara mereka tidak bisa menemukan rencana apapun, maka
Mi Sook mengusulkan untuk mencari tau apa yang mereka miliki.
Jung
Hye mengaku punya uang, Soo Gyum mengaku punya pikiran yang liar, tapi Mi Sook
tidak tau ia punya apa, jadi Do Hee yang berkata,”Kamu punya kesabaran.” Tapi yang
mengherankan adalah bagaimana cara mereka memanfaatkan itu semua, lalu
tiba-tiba Mi Sook seperti mendapatkan ide.
Festival
Asosiasi Pedagang Pasar Buam tahun 2017. Do Hee dan beberapa teman-temannya di
pasar, menikmati acara tersebut dengan seru. Ada penyanyi dan berbagai
pertandingan.
Ketika
itu Jung Hye dan Soo Gyum datang, tentu saja penampilan Jung Hye tampak terlalu
mencolok, sehingga Soo Gyum menyarankannya untuk duduk saja. Tapi Jung Hye
tidak mau, malah dengan santainya ia berjalan. Lalu ketika ia ditawari
tteoboki, ia langsung memakan itu dan lalu mengeluarkan banyak uang.
Soo
Gyum segera menarik Jung Hye untuk agak menjauh,”Aturan hari ini, Nyonya harus
berusaha yang terbaik supaya tidak dikenali,” protes Soo Gyum. Tapi Jung Hye
yang terlalu polos tidak merasa bahwa ada yang salah dengan penanpilannya.
Lalu
Jung Hye pun kembali berjalan dengan santai, tapi dibelakangnya Soo Gyum
menguman mengenai Jung Hye yang tidak sadar sama sekali.
Mi
Sook dan Prof. Baek, suaminya, juga datang ke acara tersebut dan tentu saja
ditemani oleh beberapa pendukungnya. Mereka duduk dikursi depan, dekat panggung.
Disana ada Do Hee yang melawan para penantang yang ingin melawannya dalam adu
panco dan ia pun selalu saja menang.
Pada
saat itu pembawa acara, memanggil Prof. Baek yang hadir bersama mereka untuk
mencoba melawan Do Hee.
Ternyata
sebelum itu, saat dibelakang panggung. Jung Hye yang awalnya mau menyogok
pembawa acara dihentikan oleh Soo Gyum dan lalu Soo Gyum berbisik meminta
pertolongan si pembawa acara.
Semua
hadirin bertepuk tangan dan menyerukan nama Prof. Baek, hal itu tentu saja
membuat Prof. Baek mau tidak mau harus melakukan adu panco. Tapi sebelum
pertandingan dimulai, Do Hee sengaja mengusulkan agar mereka melakukan tarung
ayam (kaki diangkat satu, lalu jatuhkan lawan), karena ia sudah capek melakukan
adu panco tadi.
Semua
orang langsung bersorak lagi, sehingga Prof. Baek menerima tantangan itu dan
mulai melakukan tarung ayam. Tapi karena Prof. Baek terlalu lemah, bahkan saat
Do Hee tidak melakukan apapun, ia malah terjatuh sendiri. Lalu saat ronde
kedua, ia malah jatuh dari panggung.
Do
Hee merasa sedikit kurang enak, tapi Mi Sook memberikan kode ‘tidak apa-apa’
untuk menenangkannya. Lalu Do Hee pun berteriak menyuruh seseorang memanggil
119.
Seo
Yeon terkejut membaca berita tentang Ayahnya, tapi saat Ibu dan Ayahnya pulang,
ia langsung masuk kedalam kamar tanpa mengatakan apapun. Setelah itu didalam
kamar, ia tersenyum sendiri melihat video ketika Ayahnya terjatuh.
Mi
Sook membantu suaminya, Prof. Baek, yang patah lehernya, sehingga harus memakai
penahan leher. Ia membantu suaminya untuk berbaring ditempat itu. Setelah itu
ia berkata,”Kamu dengar tadi kan. Kamu tidak boleh minum sementara waktu ini,
kan?”
Prof.
Baek tampak kesakitan untuk menjawab, jadi Mi Sook menyuruhnya untuk
beristirahat. Sedangkan ia sendiri langsung keluar dan tersenyum.
Do
Hee menyesali, karena seharusnya kedua tangan Prof. Baek juga kena, jadi ia
tidak akan bisa memukul untuk sementara waktu. Tapi Mi Soo membalas bahwa ia
tidak masalah, karena rumah sakit menyuruh suaminya untuk tidak minum sementara
waktu ini, sehingga ia akan tenang sementara ini.
Saat
sedang serius seperti itu, saat penjual kopi pamit kepada mereka. Jung Hye
menahan gerobaknya dan langsung meminum kopinya dengan buru-buru. Sehingga Do
Hee terlihat khawatir dan meminta Jung Hye untuk minum perlahan karena itu
masih panas, lalu ia memesan segelas kopi lagi.
Dikantor.
Byung Soo dan Sang Man mengetawai keadaan Prof. Baek yang seperti itu. tapi
menurut Sang Man bahwa keadaan Prof. Baek tidak terlalu buruk, karena itu bisa
menjadi promosi yang bagus untuk kampaye.
Prof.
Baek hanya diam saja dan tidak tertawa, sehingga mereka berdua berhenti
tertawa. Dan mulai menyemangati Prof. Baek, tapi baru sesaat saja, mereka mulai
tertawa lagi.