Sinopsis K-Drama : Avengers Social Club Episode 5 - 1



 Images by : TVN
Akhirnya Mi Sook memutuskan untuk berubah dan tidak mau bersikap seperti dulu lagi, yaitu sikap yang selalu menerima semuanya begitu saja, tanpa mau bertindak. Tapi pada saat itu Soo Gyum malah mendapatkan pesan gambar dari pengirim tidak dikenal.

Pesan gambar itu adalah foto para anggota Bukja Club yang sedang berkumpul bersama dicafe.
Dicafe.  Jung Hye dan Mi Sook duduk satu meja dengan saling berhadapan. Sedangkan Do Hee duduk dimeja dibelakang Mi Sook. Dan Soo Gyum duduk dimeja disebelah Mi Sook.

Melihat mereka bertiga duduk dengan sikap was-was dan pandangan yang serius, Soo Gyum pun berkata,”Fotonya diambil dari luar,” katanya. Pada saat itu mereka bertiga segera melihat keluar dari jendela dan Soo Gyum tersenyum sendiri melihat mereka.
Ketika itu seorang wanita mencurigakan, Ibu Soo Gyum, diam-diam memotret mereka dari luar. Disana juga ada Ibu Jung Wook yang memotret mereka. Begitu juga dengan Prof. Baek yang ternyata juga berada disana. Serta yang terakhir, ada Byung Soo dan asistennya yang bertugas untuk memotret.

Tapi semua itu hanyalah bayangan mereka saja. Karena sebenarnya tidak ada siapapun diluar sana yang memotret mereka.

Setelah itu mereka semua pun duduk disatu meja yang sama, lalu mereka mulai membahas foto yang mereka dapatkan. Jung Hye dan Do Hee terlihat biasa saja menanggapi itu, begitu juga dengan Soo Gyum, tapi beda dengan Mi Sook yang terlihat pesimis dengan klub mereka ini.

“Jangan takut! Unnie akan melindungimu,” kata Do Hee sambil menggengam tangan Mi Sook.

“Benar. Sekarang kita kan berempat,” kata Jung Hye ikut menimpali.

Berempat, para anggota Bukja Club, pulang bersama sambil saling bergadengan dan tersenyum ceria. Mereka pun berjalan dengan perasaan optimis dan kepercayaan diri yang tinggi, seperti tidak takut akan apapun.
Dipasar, Do Hee bernyanyi dengan gembira sambil meminum kopi dan bercerita bersama dengan temannya yang juga berjuala dipasar. Ia mengakui kepada mereka bahwa saat ini ia sedang berkencan, tapi bukan hanya dengan satu orang saja.

Pertama, dia seseorang yang punya uang (Jung Hye). Kedua, dia seseorang yang berbudi halus (Mi Sook). Dan ketiga, dia seseorang yang sangat cerdas (Soo Gyum). Terakhir seorang yang berpenampilang sempurna, dengan kata lain itu dia sendiri.
Mendengar itu mereka mengetawai perkataan Do Hee yang terdengar konyol. Lalu mereka pun tertawa, tapi mereka memang mengakui bahwa Do Hee telah lebih banyak berubah akhir-akhir ini.

“Bagaimana dengan Hee Soo? Dia kan masih tetap pergi kesekolah yang ada anak nakal itu,” tanya seorang diantara mereka kepada Do Hee. Tapi dengan santai Do Hee membalas bahwa saat ini, ada seorang yang terpecaya yang melindungi Hee Soo.
Yup, orang itu adalah Soo Gyum. Pada saat Hee Soo baru menuruni tangga, Soo Gyum langsung menghampiri dan merangkul bahu Hee Soo serta mengajak pulang bersama.
Tepat ketika itu, Seo Yeon bersama para teman nakalnya baru saja keluar dari kelas. Dan saat itu, Jung Wook terus cerewet, menanyakan keadaan Seo Yeon, tapi ia sama sekali tidak mengakui ia bersalah, malahan ia beralasan bahwa Seo Yeon lah yang menyuruhnya. Karena sikap Jung Wook yang seperti itulah, Seo Yeon hanya diam karena malas meladeninnya.
Saat berada didekat tangga, Seo Yeon tersenyum saat melihat Spp Gyu, tapi saat melihat Hee Soo, ia kembali cemberut dan pergi begitu saja, meninggalkan mereka dan teman-teman nakalnya.
Lalu dengan sombong Jung Wook bergaya seperti menantang Soo Gyum, tapi saat Soo Gyum meninju kan tangan kedepan mukanya, Jung Wook malah menutup mata seperti ketakutan, tapi ternyata tinju Soo Gyum tidak mengenai mukanya, tapi hanya dekat dengan mukannya saja. Setelah itu Jung Wook hanya bisa tertawa hambar dan lalu mengajak teman-temannya pergi.

Hee Soo yang melihat tindakan Soo Gyum merasa terpana dan kagum.
Soo Gyum bercerita pada Hee Soo bahwa ia adalah anak haram dan Jung Hye adalah Ibu tirinya. Mendengar itu Hee Soo berpendapat bahwa Soo Gyum dan Jung  Hye terlihat akrab, hanya saja ia heran mengapa Soo Gyum memanggil Jung Hye, Nyonya.

“Kamu piki kata-kata ‘Ibu’ itu gampang diucapkan?” kata Soo Gyum menjawab keheranan Hee Soo.
Dirumah. Soo Gyum membawakan buah-buahan yang telah dipotong kepada Jung Hye yang sedang duduk diruang tamu sambil membaca. Tapi saat Soo Gyum menyodorkan buah pada Jung Hye, ia malah mengabaikan Soo Gyum begitu saja.

“Aku harus terus bersikap seperti ini kan?”  tanya Jung Hye tanpa menatap Soo Gyum.
“Ya, tolong terus abaikan aku. Aku harus terlihat gugup supaya tidak mencurigakan. Dan supaya aku bisa pura-pura menjadi anak yang baik,” jelas Soo Gyum sambil mengambil buah dan memakannya.
Saat Soo Gyum ingin bercerita tentang kekhawatirannya, Byung Soo pulang dan berkata dengan ceria bahwa Soo Gyum dan Jung Hye ternyata sangat dekat, lalu ia pun tertawa gembira dan menanyakan tentang ke khawatiran Soo Gyum.

Sepertinya Soo Gyum bersikap tidak jujur, karena ia malah membahas tentang Ibunya yang selalu saja menelponnya. Dan tentu saja perkataan Soo Gyum itu, membuat Byung Soo merasa gugup, karena Jung Hye kan juga duduk disana mendengarkan. Jadi Byung Soo pun berbisik,”Hal seperti itu harusnya kamu beritahu kepada Ayah saja.”
Soo Gyum beralasan bahwa itu karena Byung Soo sibuk,  lalu ia bertanya apa yang harus ia lakukan. Mendengar itu Byung Soo melirik sebentar kearah Jung Hye dan berpura-puran kesal kepada Ibu Soo Gyum, lalu menyebutkan bahwa ia yang akan mengurusnya.

Jung Hye yang mendengarkan perkataan Byung Soo mengaku tidak peduli. Tapi karena itu Byung Soo jadi heran, katanya,”Tapi sayang, kamu bahkan mendengarkan ke khawatiran anak ini, pasti berat untukmu!”

“Aku Cuma memberi nasihat. Kalau masuk kerumah ini, ia tidak bisa sembarangan. Bahkan sampai tidak tau kedudukannya,” kata Jung Hye santai sambil memakan buahnya.
Dikarenakan perkataan Jung Hye itu, Byung Soo merasa tidak nyaman dan pergi meninggalkan mereka. Lalu Jung Hye dan Soo Gyum saling memberi kode, bagus.

Mi Sook telah selesai membersihkan kamar anaknya, Seo Jin, ia keluar dan mengunci kamar anaknya itu. Pada saat itu, ternyata Prof. Baek berdiri didekat sana. Jadi dengan tegas Mi Sook mengatakan bahwa sementara ini dia tidak akan membuka pintu kamar itu lagi.
“Benar. Mulai sekarang, kita hanya akan melihat kedepan! Kampaye akan segera dimulai, kamu juga akan sangat sibuk,” kata Prof. Baek menyetujui perkataan Mi Sook tadi. Tapi dengan tegas Mi Sook membalas bahwa Prof. Baek juga harus berubah.
Tepat ketika itu, Seo Yeon pulang, tapi ia segera masuk kedalam kamar dan mengabaikan kedua orang tua nya. Melihat itu Mi Sook tampak sedih, tapi sekali lagi ia berkata pada suaminya bahwa ia juga akan berubah. Setelah itu Mi Sook pun langsung masuk kedalam kamar.
Prof. Baek masuk ke kamar juga dan memegang lengan Mi Sook, sehingga membuat Mi Sook bergidik dan melepaskan pegangan suaminya itu. Lalu melihat reaksi istrinya yang seperti itu, Prof. Baek mengetawainya, tapi Mi Sook membalas,”Aku bukan orang, tempat kamu bisa melampiaskan amarahmu. Jadi mulai sekarang, jangan perlakukan aku seenakmu,” katanya, lalu keluar dari kamar.

Sedangkan didalam kamar, Prof. Baek mengambil sesuatu dan melemparkannya kepintu, hingga barang tersebut hancur.
Dipasar, ditoko, Do Hee bercerita dengan temannya, apakah temannya pernah ingin balas dendam diam-diam. Dan temannya membalas tentu saja, tapi tidak peduli cara kita melakukannya, balas dendam tetaplah balas dendam.

“Kamu tidak menghindari kotoran karena tahu, kamu menghidar karena itu kotor,” jelas temannya memberikan perumpamaan.

“Kalau semua orang menghindarinya, lalu siapa yang akan membersihkannya?” balas Do Hee tidak terima.
Dikantor. Byung Soo, Prof. Baek, serta Sang Man, mereka asyik bercerita dan tertawa mengenai pemilihan Prof. Baek bisa dipastikan akan sukses nantinya. Dan walaupun Prof. Baek bersikap rendah hati, tapi ia juga ikut tertawa.
Dirumah. Soo Gyum sedang mengerjakan sesuatu, tapi ketika itu Byung Soo masuk ke kamarnya, sehingga dengan buru-buru, ia langsung menutupi itu. Tapi Byung Soo yang tidak tau apa yang dikerja kan Soo Gyum, merasa senang, karena ia berpikir Soo Gyum anak yang rajin belajar.
Pada saat itu, Soo Gyum masih saja memanggil jung Hye dengan sebutan Nyonya. Sehingga Byung Soo mengingatkan anaknya itu untuk mulai memanggil Jung Hye dengan sebutan Ibu, serta mengingatkan jika Soo Gyum perlu sesuatu, jangan pernah ganggu Ibunya.

Soo Gyum tersenyum dan mengiyakan saja, tapi setelah Byung Soo keluar, ia segera duduk dan melanjutkan lagi. Rencana balas dendam, Lee Byung Soo, Baek Young Po, Hong Sang Man. Pemilihan pengawas pendidikan.
Keesokan harinya, Soo Gyum memperlihatkan rencana nya kepada para anggota bukja Club. Tapi saat itu Soo gyum tidak ada disana dan hanya ada tiga anggota Bukja Club saja.
Mi Sook merasa khawatir karena itu akan menjadi rencana yang besar, tapi Jung Hye membalas bahwa balas dendam yang besar itu akan jadi bagus. Tapi saat Do Hee bertanya apa yang akan mereka lakukan, Jung Hye tidak bisa menjawab dan Do Hee sudah tau bahwa Jung Hye pasti akan seperti itu.

Pada saat itu, Soo Gyum datang membawa bahan belajar, yaitu manhwa (komik). Lalu bersama mereka mulai ngemil sambil membaca itu semua dengan serius, tapi ketika itu Jung Hye malah mengomel bahwa balas dendam yang keras tidak boleh, lalu ia langsung merobek manhwa itu.

Tentu saja, Soo Gyum langsung protes, karena itu adalah pinjaman. Tapi Jung Hye tidak peduli sama sekali. Gara-gara mereka tidak bisa menemukan rencana apapun, maka Mi Sook mengusulkan untuk mencari tau apa yang mereka miliki.

Jung Hye mengaku punya uang, Soo Gyum mengaku punya pikiran yang liar, tapi Mi Sook tidak tau ia punya apa, jadi Do Hee yang berkata,”Kamu punya kesabaran.” Tapi yang mengherankan adalah bagaimana cara mereka memanfaatkan itu semua, lalu tiba-tiba Mi Sook seperti mendapatkan ide.
Festival Asosiasi Pedagang Pasar Buam tahun 2017. Do Hee dan beberapa teman-temannya di pasar, menikmati acara tersebut dengan seru. Ada penyanyi dan berbagai pertandingan.
Ketika itu Jung Hye dan Soo Gyum datang, tentu saja penampilan Jung Hye tampak terlalu mencolok, sehingga Soo Gyum menyarankannya untuk duduk saja. Tapi Jung Hye tidak mau, malah dengan santainya ia berjalan. Lalu ketika ia ditawari tteoboki, ia langsung memakan itu dan lalu mengeluarkan banyak uang.
Soo Gyum segera menarik Jung Hye untuk agak menjauh,”Aturan hari ini, Nyonya harus berusaha yang terbaik supaya tidak dikenali,” protes Soo Gyum. Tapi Jung Hye yang terlalu polos tidak merasa bahwa ada yang salah dengan penanpilannya.

Lalu Jung Hye pun kembali berjalan dengan santai, tapi dibelakangnya Soo Gyum menguman mengenai Jung Hye yang tidak sadar sama sekali.
Mi Sook dan Prof. Baek, suaminya, juga datang ke acara tersebut dan tentu saja ditemani oleh beberapa pendukungnya. Mereka duduk dikursi depan, dekat panggung. Disana ada Do Hee yang melawan para penantang yang ingin melawannya dalam adu panco dan ia pun selalu saja menang.

Pada saat itu pembawa acara, memanggil Prof. Baek yang hadir bersama mereka untuk mencoba melawan Do Hee.

Ternyata sebelum itu, saat dibelakang panggung. Jung Hye yang awalnya mau menyogok pembawa acara dihentikan oleh Soo Gyum dan lalu Soo Gyum berbisik meminta pertolongan si pembawa acara.

Semua hadirin bertepuk tangan dan menyerukan nama Prof. Baek, hal itu tentu saja membuat Prof. Baek mau tidak mau harus melakukan adu panco. Tapi sebelum pertandingan dimulai, Do Hee sengaja mengusulkan agar mereka melakukan tarung ayam (kaki diangkat satu, lalu jatuhkan lawan), karena ia sudah capek melakukan adu panco tadi.
Semua orang langsung bersorak lagi, sehingga Prof. Baek menerima tantangan itu dan mulai melakukan tarung ayam. Tapi karena Prof. Baek terlalu lemah, bahkan saat Do Hee tidak melakukan apapun, ia malah terjatuh sendiri. Lalu saat ronde kedua, ia malah jatuh dari panggung.

Do Hee merasa sedikit kurang enak, tapi Mi Sook memberikan kode ‘tidak apa-apa’ untuk menenangkannya. Lalu Do Hee pun berteriak menyuruh seseorang memanggil 119.

Seo Yeon terkejut membaca berita tentang Ayahnya, tapi saat Ibu dan Ayahnya pulang, ia langsung masuk kedalam kamar tanpa mengatakan apapun. Setelah itu didalam kamar, ia tersenyum sendiri melihat video ketika Ayahnya terjatuh.
Mi Sook membantu suaminya, Prof. Baek, yang patah lehernya, sehingga harus memakai penahan leher. Ia membantu suaminya untuk berbaring ditempat itu. Setelah itu ia berkata,”Kamu dengar tadi kan. Kamu tidak boleh minum sementara waktu ini, kan?”

Prof. Baek tampak kesakitan untuk menjawab, jadi Mi Sook menyuruhnya untuk beristirahat. Sedangkan ia sendiri langsung keluar dan tersenyum.
Do Hee menyesali, karena seharusnya kedua tangan Prof. Baek juga kena, jadi ia tidak akan bisa memukul untuk sementara waktu. Tapi Mi Soo membalas bahwa ia tidak masalah, karena rumah sakit menyuruh suaminya untuk tidak minum sementara waktu ini, sehingga ia akan tenang sementara ini.
Saat sedang serius seperti itu, saat penjual kopi pamit kepada mereka. Jung Hye menahan gerobaknya dan langsung meminum kopinya dengan buru-buru. Sehingga Do Hee terlihat khawatir dan meminta Jung Hye untuk minum perlahan karena itu masih panas, lalu ia memesan segelas kopi lagi.
Dikantor. Byung Soo dan Sang Man mengetawai keadaan Prof. Baek yang seperti itu. tapi menurut Sang Man bahwa keadaan Prof. Baek tidak terlalu buruk, karena itu bisa menjadi promosi yang bagus untuk kampaye.

Prof. Baek hanya diam saja dan tidak tertawa, sehingga mereka berdua berhenti tertawa. Dan mulai menyemangati Prof. Baek, tapi baru sesaat saja, mereka mulai tertawa lagi.


Post a Comment

Previous Post Next Post