Images by : TVN
Dirumah, Prof. Baek seperti mabuk dan sedang
menghapal sesuatu dengan cepat. Lalu pada saat itu Mi Sook dan Seo Yeon pulang
kerumah, jadi Prof. Baek memanggil anaknya itu sambil tersenyum.
Mi Sook yang melihat suaminya lagi minum tadi,
segera meminta suaminya untuk bicara nanti saja, tapi Prof. Baek tidak mau
mendengarkan sama sekali dan tetap memanggil anaknya itu.
Seo Yeon pun mendekati Ayahnya, lalu ketika Ayahnya
melihat luka ditangannya. Ayahnya pun bertanya, tapi Seo Yeon hanya diam,
malahan Mi Sook yang menjawab, sehingga Ayahnya itu marah.
“Kamu tidak membuat masalahkan? Kamu itu anak dari
kandidat pengawas pendidikan,” kata Prof. Baek. Mendengar itu Seo Yeon langsung
membalas kenapa Ayahnya tidak menanyakan keadaannya, apa ia baik-baik saja.
Mi Sook yang melihat situasi menjadi kurang baik,
meminta anaknya itu untuk masuk kekamar dulu. Gara-gara hal itu Prof. Baek yang
lagi kesal, langsung memarahi Mi Sook karena terlalu melindungin Seo Yeon.
“Kamu.. haruskah kamu melakukannya? Lebih dari pada
pemilihan itu, yang terpenting adalah ..” kata Mi Sook dengan sikap berani. Dan
Seo Yeon yang mendengar itu, segera berhenti memperhatikan mereka serta tidak
jadi masuk kedalam kamar.
Prof. Baek menjadi marah, saat Mi Sook terus membalas
perkataannya. Jadi ia pun mengangkat tangan untuk memukul Mi Sook, tapi Seo Yeo
yang melihat itu menjadi syok dan langsung berteriak histeris.
Mi Sook segera mendekati anaknya dan
memeluknya,”Ibu minta maaf, Seo Yeon. Ibu yang salah. Tidak apa-apa,” kata Mi
Sook, menenangkan anaknya. Sedangkan Prof. Baek langsung menurunkan tangannya
dan tidak jadi memukul, lalu dari mukanya Prof. Baek tampak menyesal, sehingga
ia berbalik dan masuk kedalam kamar.
Dirumah, Soo Gyum meghampiri Jung Hye yang tampak
muram. Lalu ia terus bertanya-tanya kepada Jung Hye tentang klub mereka yang
takutnya akan bubar nanti, lalu mengenai rencana balas dendam mereka. Setelah
itu Soo Gyum meminta Jung Hye untuk tidak khawatir, karena ia akan melakukan
yang terbaik.
Pada saat itu, Byung Soo datang, lalu memuji
anaknya Soo Gyum yang telah melakukan dengan baik saat makan sup darah bersama
Ayahnya. Melihat itu Jung Hye tampak tidak enak, lalu ia berdiri dan akan masuk
kedalam.
“Aku menyiapkan hadiah untuk Ibumu,” kata Byung
Soo, menghentikan langkah Jung Hye. Tapi dengan ketus Jung Hye membalas bahwa
Byung Soo tidak perlu melakukan itu, karena ia akan pergi sendiri.
Saat Jung Hye telah masuk kedalam rumah, Byung Soo menanyakan kepada Soo Gyum, tips
agar bisa jadi akrab dengan Jung Hye, karena ia telah hidup dengan Jung Hye
selama 10 tahun, tapi tidak bisa akrab.
Mendengar itu, Soo Gyum tidak menjawab dan hanya
tersenyum saja.
Ditoko bunga, Jung Hye memesan sebuah rangkaian
bunga. Tapi saat pesanannya telah siap, ia malah tidak mengambilnya dan hanya
terduduk diam sambil menatap keluar, melalui pintu kaca.
Byung Soo dan Soo Gyum telah tiba di gedung tempat
pertemuan keluarga. Saat sebelum mereka masuk kedalam ruangan, mereka bertemu
dengan seorang pria dan Byung Soo segera menyuruh Soo Gyum untuk menyapa
pamannya itu.
“Dia sepertinya mirip dan tidak mirip denganmu,
disaat yang bersamaan. Yang pasti dia tampan,” kata Paman. Mendengar itu Byung
Soo tertawa dan mengakui dengan bangga bahwa anaknya Soo Gyum mirip dengannya.
Didalam ruangan, suasana sangat canggung dan wanita
yang kemarin berbicara dengan Jung Hye, tersenyum dengan sinis, lalu berkata,”Biasanya
kamu Cuma mengirimkan hadiah aja,” katanya kepada Byung Soo.
Byung Soo membalas bahwa kali ini ia mau memberikan
hadiahnya secara langsung. Lalu setelah itu ia menyuruh Soo Gyum untuk memberi
salam kepada Kakek – Nenek (Orang tua Jung Hye). Jadi Soo
Gyum pun berdiri, memberi hormat, dan mengucapkan selamat ulang tahun kepada
Neneknya, tapi Neneknya malah tidak tersenyum sama sekali, sehingga Soo Gyum
menjadi canggung dan duduk saat Byung Soo menariknya.
Setelah itu wanita itu membahas mengenai lahan baru
yang akan digunakan Byung Soo untuk membuat hotel dan dengan semangat Byung Soo
menanggapi itu. Tapi saat wanita itu menanyakan dimana, Byung Soo melirik
sesaat kearah Soo Gyum dan berkata akan membahas itu nanti saja.
Wanita itu tampaknya mengerti dengan sikap Byung
Soo dan menatap kearah Soo Gyum. Tapi Soo Gyum hanya diam saja, walau ia
tampaknya juga mengerti. Apalagi saat Soo Gyum melihat senyum jahat dari
Ayahnya.
Jung Hye datang sambil membawakan buket bunga untuk
Ibunya, lalu ia juga mengucapkan selamat ulang tahun. Tapi dengan sikap dingin
Ibunya tidak mengambil buket bunganya, sehingga Jung Hye hanya meletakan begitu
saja dimeja.
Wanita itu menyindir Jung Hye yang telah memberinya
hadiah sambil menatap kearah Soo Gyum. Tentu saja hal itu tidak membuat Jung
Hye tersenyum, tapi Byung Soo malah tersenyum. Sehingga Jung Hye menatap tajam
padanya.
“Kamu sekarang bisa bersimpati dengan apa yang
dirasakan Ibu. Karena kamu lebih mengerti keberadaan anak itu, lebih dari
siapapun,” kata wanita itu kepada Jung Hye.
Mendengar itu Ibu segera memanggilnya,”Jung Min..”
katanya memperingati anaknya untuk tidak membicaraakan itu.
Soo Gyum yang melihat itu heran, tapi dengan biasa Jung Hye tetap makan dan diam. Tapi
gara-gara itu Jung Min semakin berani menyindir Jung Hye, ia menyebutkan bahwa
Jung Hye dan Soo Gyum memiliki latar belakang yang sama.
Ayah Jung Hye segera berdehem agar Jung Min diam.
Begitu pun dengan Paman yang duduk disebelah Jung Min,”Noona, sudahlah.”
Jung Hye pamit untuk pergi duluan, tapi Jung Min
menyidirnya dan menyuruhnya untuk makan kue dulu sebelum pergi. Sehingga hal
itu membuat Jung Hye teringat akan masa lalu nya.
Sewaktu kecil, ketika mereka makan kue bersama.
Jung Hye melihat Jung Min dan adiknya (Paman tadi) saling berbagi kue dan
bercanda bersama. Jadi demi mendapatkan perhatian Jung Min, Jung Hye pun
mengambil sedikit saja kuenya, tapi Jung Min kelihatan marah, lalu menaruh kue
miliknya ke piring Jung Hye dan pergi.
Saat mereka makan kue, Jung Min masih saja
menyindir Jung Hye dengan bertanya tentang Soo Gyum, bahkan jarak umur Jung Hye
dengan Soo Gyum. Tapi Jung Hye tetap diam saja, jadi Soo Gyum membalas bahwa
Jung Hye telah memperlakukan nya dengan baik sebagai seorang Ibu.
“Kamu baik sekali ya,” sindir Jung Min.
Tidak tahan mendengar itu, Jung Hye meletakan
garpunya dan berkata,”Karena dilahirkan, bukan kesalahan anak.” Katanya,
sehingga semua orang pun menjadi terpana menatapnya, tapi Jung Hye tetap lanjut
memakan kuenya.
Disalon Ibu Soo Gyum, mencoba menghubungin suami
dan anaknya, tapi tidak satupun dari mereka yang mengangkat panggilannya.
Ditempat parkir, saat Jung Hye masuk kedalam mobil.
Soo Gyum juga mau ikut, tapi Byung Soo menahannya dan menyuruhnya untuk
membiarkan Jung Hye sendirian dulu. Tapi tetap saja, Soo Gyum menghampiri mobil
Jung Hye.
Dari luar kaca, Soo Gyum melihat Jung Hye yang
tertunduk seperti sedih. tapi saat ia membuka pintu mobil, Jung Jye malah
tertawa dengan sangat keraas seperti senang. Sehingga hal itu membuat Soo Gyum
mereasa herean.
Didalam mobil, dalam perjalanan. Soo Gyum
mengatakan bahwa itu kali pertamanya melihat Jung Hye seperti itu. Dan Jung Hye
pun membenarkan, karena akhirnya ia bisa mengatakan apa yang ingin ia katakan.
“Jadi selama ini kamu menahan diri?” tanya Soo
Gyum.
“Sekarang aku tidak mau menahannya lagi. Lagipula
aku membentuk Bukja Club,” kata Jung Hye, yang segera di benarkan oleh Soo
Gyum, karena menurutnya mereka sama sekali tidak bersalah. Tapi dengan tajam
Jung Hye segera menatapnya.
Do Hee tidak bersemangat saat sedang memasak, lalu
tiba-tiba ia mendapatkan panggilan telpon.
Dirumah sakit. Mi Sook mendapatkan panggilan telpon
juga, yang ternyata dari Soo Gyum yang meminta pertolongan dengan panik
Ternyata saat Do Hee dan Mi Sook menemui Soo Gyum,
ternyata disana ada Jung Hye. Lalu Soo Gyum pun menyingkir. Dan membiarkan
mereka bertiga untuk makan bersama, lalu dengan tegas Jung Hye bertanya untuk
memastikan mereka tidak keluar dari klub.
Dengan gugup Mi Sook meminum minumannya, lalu ia pun meminta maaf atas kesalahannya,
tapi Do Hee langsung menghentikannya, karena itu bukanlah kesalahan Mi Sook,
lalu ia balas meminta maaf juga.
“Jadi apakah kita harus berhenti atau ga?” tanya
Jung Hye memastikan.
“Apa maksudmu? Kita kan baru mulai. Lagian aku bukan
orang yang makan lalu pergi,” kata Do Hee membalas. Tapi Mi Sook pun masih saja
tetap meminta maaf, sehingga sekali lagi Jung Hye kembali bertanya.
“Tentu saja tidak!” kata Mi Sook dengan tegas,
akhirnya.
Dengan lega dan senang, mereka pun saling tersenyum
dengan haru. Lalu Jung Hye pun mengangkat gelasnya untuk bersulang. Dan mereka
pun bersulang.
Tiba-tiba Ibu Soo Gyum datang kerumah Jung Hye,
walaupun pembantu Jung Hye telah menahannya, ia tetap saja menerobos masuk
kedalam rumah tanpa izin. Lalu dengan senang ia mulai melihat-lihat rumah
dengan senang, seolah itu miliknya.
“Tidak boleh. Itu kamar nyoya,” kata Pembantu Jung
Hye, saat ia melihat Ibu Soo Gyum ingin masuk kesana. Lalu ia pun Ibu Soo Gyum
untuk pergi kelantai dua, kekamar Soo Gyum saja, bila ia memang mau
melihat-lihat.
Dengan tampang polos dan licik, Ibu Soo Gyum
pura-pura mengikuti pembantu itu, tapi diam-diam ia berbalik dan segera masuk
kedalam kamar Jung Hye, lalu menutupnya. Sedangkan Pembantu Jung Hye, saat ia
menyadari itu, ia langsung berlari mengejar, tapi tidak sempat, jadi ia pun
berteriak,”Buka Pintunya.”
Didalam kamar Jung Hye, Ibu Soo Gyum duduk ditempat
tidur Jung Hye serta dengan berani, ia menyentuh perhiasan milik Jung Hye dan
mencobanya.
Dikantor, saat rapat, Byung Soo kaget saat ia
melihat pesan, Aku tidak bisa
menghubungimu, jadi aku datang kerumahmu. Jam berapa kamu selesai kerja?
Membaca pesan itu, Byung Soo langsung berteriak
kesal, mengatai Simpanan nya yang gila karena telah berani melakukan hal
seperti itu. Lalu ia pun segera bangkit dari duduknya dan keluar dari ruangan.
Diwarnet, Soo Gyum, juga mendapatkan pesan yang
sama seperti Byung Soo. Yaitu pesan yang dari Ibunya yang mengatakan bahwa ia
sedang berada dirumah mereka. Jadi Soo Gyum buru-buru mengambil tasnya dan
pergi.
Diruang tamu, Ibu Soo Gyum duduk dengan sangat
santai sambil meletakan kakinya diatas meja. sedangkan Pembantu Jung Hye panik,”Nyonya
akan segera pulang, jadi tolong cepatlah pergi,” katanya.
Tapi Ibu Soo Gyum tidak peduli dengannya dan malah
meminta minuman, yaitu minuman yang mahal, setelah itu ia berjanji akan pergi.
Jadi Pembantu Jung Hye segera pergi kedapur untuk mengambilnya.
Jung Hye pun pulang setelah selesai makan-makan
bersama para anggota Bukja Club. Didalam mobil ia melihat kantong belanjaannya yang ia
bawa pulang dengan tersenyum sendiri.
Byung Soo pulang dan berteriak karena marah, tapi
Ibu Soo Gyum malah balas teriak padanya. Tepat ketika itu Soo Gyum juga pulang,
lalu Byung Soo pun segera menyuruh nya untuk menyuruh Ibunya itu pulang.
Soo Gyum segera mengambil barang-barang Ibunya dan
menarik Ibunya untuk keluar, pada saat itu Jung Hye yang baru sampai melihat
mereka dari dalam mobil. Ia kaget saat ia melihat Soo Gyum berteriak.
“Biarpun kamu menyangkalnya. Aku ini tetap Ibumu
dan itu tidak akan pernah berubah,” kata Ibu Soo Gyum dengan tegas kepada
anaknya itu.
Mendengar kata itu, Soo Gyum hanya diam dan tidak
membalas. Tapi ia menatap Ibunya sendiri dengan pandangan kesal dan setelah
Ibunya pergi, ia menghela nafas. Apalagi saat ia melihat Jung Hye yang berada
didalam mobil, ia segera pergi.
Byung Soo marah-marah kepada Pembantunya, yang
telah membiarkan Simpanannya itu masuk begitu saja kedalam rumah. Tapi saat
Jung Hye yang baru masuk kedalam rumah, ia segera membela pembantunya itu dan
mengatai Byung Soo, karena harusnya Byung Soo yang meminta maaf.
Byung Soo tidak terima dibegitukan oleh Jung Hye,
karena ia merasa ia tidak bersalah. Tapi Jung Hye langsung berkata,”Sebagai
seorang Ayah, harusnya kamu yang mengatasi itu.”
Sepertinya tadi Soo Gyum pergi ketaman sendirian,
menenangkan dirinya. Lalu setelah itu ia pulang, ia melihat Jung Hye yang
sedang duduk sendirian diberanda. Awalnya ia ingin langsung masuk begitu saja,
tapi ia tidak jadi dan berjalan menghampiri Jung Hye.
“Maaf sudah menyebabkan banyak masalah untukmu,”
kata Soo Gyum. Tapi Jung Hye membalas bahwa Soo Gyum tidak perlu meminta maaf. Lalu Soo Gyum mulai bercerita dengan sedih bahwa ia
lebih baik tidak mengenal Ibunya. Tapi Jung Hye hanya diam saja.
Para anggota Bukja Club, menjenguk Ibu mertua Mi
Sook dirumah sakit. Mereka datang sambil membawa banyak barang, tapi karena
ingin ke kamar kecil, maka Soo Gyum keluar dari ruangan. Di dalam ruangan mereka
banyak bercerita, tapi Mi Sook malah terdiam, saat ia mendengar Ibu Mertuanya
bercerita.
“Ini rahasia. Hari ini cucu laki-lakiku datang,”
kata Ibu Mertua Mi Sook. Mendengar itu mereka semua tersenyum, kecuali Mi Sook.
Saat baru akan kembali keruangan, Soo Gyum tanpa
sengaja melihat Prof. Baek datang. Jadi ia pun segera mengirimkan pesan kepada
mereka.
Saat Prof. Baek masuk, disana hanya ada Mi Sook dan
Ibu nya. Lalu Prof. Baek menyapa Ibunya, tapi Ibunya terlihat kesal dan
melemparkan buah jeruk ditangannya ke Prof. Baek.
Jeruk itu jatuh didekat kaki Do Hee dan Jung Hye
yang berada di tempat tidur sebelah, tapi tertutup oleh tirai sehingga mereka
tidak terlihat. Dari sana mereka mendengar Ibu mertua Mi Sook berteriak,”Keluar!
Orang jahat! Keluar! Pergi!”
Prof. Baek masih berusaha tersenyum, tapi dengan
marah Ibunya berkata,”Kembalikan Seo Jin, Seo Jin ku. Kembalikan cucuku,
brengsek!”
Mendengar itu Prof. Baek tidak lagi tersenyum,
malah ia berteriak,”Tolong Hentikan! Seo Jin sudah meninggal!”
Mi Sook terlihat kaget mendengar itu. Apalagi Do
Hee dan Jung Hye yang lagi bersembunyi serta Soo Gyum yang berdiri diluar,
lebih syok lagi mendengar itu. Sedangkan Ibunya menangis dan meminta maaf, tapi
saat Prof. Baek mendekat dan mau menyentuh, Ibunya malah tidak mau.
Mi Sook pun berusaha menenangkan Ibu Mertuanya itu
dan meminta kepada Prof. Baek untuk keluar duluan. Mi sook terlihat sangat
sedih sebenarnya.
“Aku minta maaf, yeobo. Aku minta maaf,” kata Ibu
mertuanya mengulang-ulang itu saja. Sehingga karena itu Prof. Baek pun langsung
keluar.
Setelah itu Do Hee keluar dan memeluk Mi Sook yang
menangis dengan sedih. Begitu juga dengan Ibu mertuanya, sehingga Mi Sook pun
kembali tersenyum.
Saat pulang, Mi Sook melihat suaminya sedang
membereskan barang-barang milik Seo Jin dikamar. Jadi Mi Sook pun
menghentikannya, tapi Prof. Baek yang sedang marah, melemparkan barang-barang
itu dan berteriak kesal.
Setelah itu Mi Sook menangis dengan tersedu-sedu,
sambil memeluk seragam sekolah milik anaknya itu.
Malam hari, Prof. Baek masuk kedalam kamar Seo Jin
diam-diam. Ia tampak seperti sangat sedih juga sebenarnya.
Pagi hari saat sedang Jogging, satu persatu anggota
Bukja Club menghampiri Mi Sook dan ikut berlari juga. Lalu dengan tegas Mi Sook
berkata,”Aku tidak akan lagi hanya menerimanya begitu saja.”
Do Hee pun setuju, karena ia ingin membayar
hutangnya kepada Mi Sook yang telah membantunya juga. Tapi Jung Hye menyela dan
menyebutkan bahwa mereka adalah keluarga, hidup sama-sama, mati sama-sama,
balas dendam mereka juga balas dendamnya.
Tapi pada saat itu, Soo Gyum malah berhenti berlari
dan berteriak tunggu. Jadi mereka bertiga pun heran dan ikut berhenti, lalu
pada saat itu mereka melihat hp Soo Gyum yang ternyata berisikan foto para
anggota Bukja Club saat mereka sedang bertemu di café.