Company name : Citizen Kane
Dilok terbangun dan melihat Yada yang terlihat habis menangis, jadi ia bertanya. Tapi karena tidak ingin menyusahkan Ayahnya, Yada berbohong bahwa ia Cuma khawatir karena ada masalah dengan produk milik mereka. Dan Dilok mengangguk mempercayai Yada.
“Jika kamu lapar, pergi dan makanlah. Kamu
tidak perlu menjagaku. Perawat akan datang sebentar lagi,” kata Dilok kepada
Yada.
Dengan masih menangis, Yada pamit kepada
Ayahnya dan pergi meninggalkan ruangan. Dilok memperhatikan anaknya yang keluar
dari ruangan dengan pandangan curiga dan khawatir.
Dirumah. Tassana mencari-cari Khem, tapi ia tidak
bisa menemukannya. Bahkan Kwan yang sedang berada didapur pun tidak tau kemana
Khem. Lalu mereka berpikir bahwa bisa jadi Khem pergi menemui dia.
Ditempat lain. Khem menghubungin Krit dan
mengajaknya untuk bertemu, tapi Krit menolak dengan tegas. Mendengar itu Khem
memaksa Krit untuk datang menemuinya di club atau ia tidak akan pulang, lalu
setelah itu tanpa menunggu jawaban dari Krit lagi, Khem langsung mematikan
telponnya.
Tassana mencoba menghubungin Khem, tapi
sepertinya Khem telah mematikan ponselnya. Sehingga dengan agak terburu-buru,
ia segera mengambil kunci mobilnya untuk pergi mencari Khem.
Tepat sesaat sebelum Tassana masuk kedalam
mobil, ia mendapatkan SMS dari Krit. Aku
memberikan Khemika kepada kamu, jadi jaga dia. Club bukan tempat untuknya.
Yada sedang duduk dicafe sambil
mengaduk-aduk kopinya dengan tatapan kosong. Dan ketika itu Krit datang, lalu
duduk didepannya sam bil tersenyum.
Dengan erat Yada memegang gelas kopinya dan
Krit menyadari hal itu. Dan melihat hal tersebut, Krit mulai membuka percakapan
sambil masih tersenyum. Tapi Yada hanya diam dan makin memegang gelasnya dengan
erat.
Tepat ketika Yada ingin menyiramkan kopinya,
Krit segera memegang tangan Yada dan menahannya. Sehingga dengan terpaksa Yada
terpaksa melepaskan gelasnya. Lalu dengan sikap yang tenang, Krit mengambil
tisu dan menaruhnya disekeliling gelas.
“Ini caranya agar tanganmu tidak panas,”
kata Krit tenang sambil mengulurkan kopi itu kepada Yada, tapi Yada hanya diam
saja tanpa mau mengambil kopi tersebut.
“Aku hanya ingin tau satu hal. Mengapa?”
tanya Yada kepada Krit langsung tanpa basa-basi.
“Mengapa Khem? Dan bukan kamu? Jika aku
bertemu kamu duluan, itu tidak akan menjadi seperti ini. Baiklah, kita masih
bisa memulai dari awal,” balas Krit santai.
“Aku bilangin ke kamu ya. Tidak peduli betapa
banyak kamu menyakiti orang lain untuk ke senangan kamu yang menyedihkan itu.
Kamu tidak akan pernah bisa mengisi bagian kosong di dirimu. Hati kamu akan
tetap kosong dan kamu akan kehilangan kebahagiaan sampai mati.”
Mendengar perkataan Yada, Krit teringat
kepada perkataan Ayahnya sendiri. Sehingga senyumnya menghilang dan ia menjadi
terdiam. Lalu tanpa membalas perkataan Yada lagi, Krit berdiri dan berjalan
pergi meninggalkan Yada begitu saja.
Didepan ruangan Dilok, sebelum masuk Chat
memberitahu Ibunya tentang Krit yang telah mengambil alih perusahaan mereka.
Sehingga Mon menjadi sangat terkejut dan langsung bersiap untuk mengambil dan
menjual bagiannya, tapi Chat menghentikannya dan dengan percaya diri berkata
bahwa ia akan coba untuk mendapatkan Sharkrit.
“Hey, bukankah Tassana lebih gampang
didapat?” tanya Mon heran.
“Tidak. Aku lebih suka sesuatu yang susah
didapat. Lagian Mom, Khun Krit itu seratus kali lebih kaya. Dia punya bisnis di
Hongkong dan Thailand. Ditambah Ayah angkatnya adalah pemilik 10 kasino di Hong
Kong.” Balas Chat.
Walaupun latar belakang Krit masih agak
aneh, tapi Mon tetap mendukung Chat untuk mendapatkan Krit. Karena menurutnya
Krit itu sangat kaya. Lalu setelah itu, Mon membuka pintu ruangan Dilok dan
masuk kedalam sambil bersikap sangat perhatian. Sedangkan Chat berdiri cemberut
melihat itu, tapi karena Ibunya memanggil jadi ia pun terpaksa tersenyum dan
masuk kedalam.
Yada mengikuti Krit yang pergi sambil masih
berbicara dan mengatainya, sehingga Krit menjadi kehilangan kesabarannya dan
menarik Yada dengan paksa masuk kedalam lift.
“Apa kamu gila?” kata Yada dengan kesal,
lalu melihat kearah tombol 14 yang ditekan Krit dan menanyai maksuhd Krit
melakukan itu.
Krit tersenyum melihat kepanikan Yada,”Apa
kamu sudah cerita kepada Ayahmu?”
Yada yang menyadari maksud Krit, berusaha untuk menekan nomor lantai di
lift, tapi dengan sigap Krit memeluk dan menahannya. Dan setelah lift terbuka,
Krit melepaskan Yada begitu saja dan keluar meninggalkan Yada sendirian.
Yada mengikuti Krit lagi dan menahannya.
Lalu Krit tenpa menunggu Yada berbicara, ia bertanya lagi kepada Yada,”Mengapa
kamu belum memberitahunya?”
“Aku..” kata Yada terlihat gugup tiba-tiba.
“Tidak berani? Jika tidak berani, aku akan
menolongmu.”
Saat Krit akan berjalan maju, Yada segera
memegang tangan Krit dan memohon bahwa ia yang akan menceritakannya nanti,
karena kondisi Ayahnya yang masih kritis saat ini. Dan Krit setuju.
“Aku mau detail produk baru kamu,” kata Krit
sambil melangkah mundur selangkah.
“Aku akan emailkan ke kamu besok.”
“Juga riwayat hidupmu. Aku ingin tau selama
6 bulan di Switzerland, apa yang kamu lakukan.”
“Ya.”
“Bukan hanya tentang pekerjaan. Kehidupan
pribadimu juga. Aku ingin tau jam berapa kamu bangun, kemana kamu pergi, dan
apa yang kamu lakukan. Aku tidak percaya selama 180 hari kamu disana, tapi tidak
melakukan apapun selain mengetest cream baru. Emailkan ke aku semuanya.”
Yada terlihat ingin memotong perkataan Krit
kepadanya, tapi sebelum ia sempat berkata apa-apa, Krit yang telah selesai
berbicara langsung pergi meninggalkannya begitu saja.
Diclub. Setelah menunggu lama, Khem berdiri
dan akan pergi, tapi pada saat itu seorang pria (A) datang dan menahannya, lalu
mengajaknya untuk minum bersama-sama. Tentu saja Khem menolak tawaran tersebut,
ia berbalik dan pergi kearah yang berbeda.
Tapi tiba-tiba seorang pria (B) menahan Khem
agar tidak pergi.
Khem menjadi marah dibegitukan, jadi dengan
kasar ia melepaskan pegangan pria B, lalu mengambil tasnya dan buru-buru
berjalan pergi. Sayangnya pria A tetap tidak menyerah dan mendekati Khem lagi,
jadi karena kesal, Khem pun mengambil gelas minuman ditangan pria A dan
menyiramnya.
Setelah melakukan itu, Khem tertawa kecil
dan segera berjalan melewati pria A, tapi dengan cepat pria A menarik Khem dan
melemparkannya dikursi.
Menyadari situasi mulai tidak baik, Khem menjadi
panik dan berusaha melepaskan diri, tapi pria A tidak mau melepaskannya. Bahkan
pria B juga ikut bergabung dan duduk disebelah Khem. Lalu pada saat itu sebagai balasan atas
perbuatan Khem, pria A mengambil gelas minuman diatas meja dan dengan sengaja
menumpahkan itu dibaju Khem.
Khem berteriak meminta tolong dan tepat
ketika itu, ia melihat Tassana yang sedang berada dilantai bawah, jadi dengan
segera Khem berteriak keras memanggil Tassana. Tapi kedua orang pria itu,
segera menahan dan menutup mulut Khem.
Mendengar teriakan Khem, membuat Tassan
menyadari keberadaan Khem yang sedang dalam bahaya, jadi buru-buru Tassana naik
ke lantai atas. Tapi sayangnya, pada saat Tassana naik, ia tidak melihat
keberadaan Khem lagi.
Dikarenakan hal itu, Tassana pun mulai
menuduh seorang pelayan yang berdiri disebelahnya. Ia menuduh bahwa pelayan
tersebut telah bekerja sama dengan Krit untuk melakukan itu. Dan dengan cepat
pelayan itu menyangkal tuduhan Tassana itu.
Tassana yang khawatir, mulai mencari Khem.
Ia membuka paksa satu persatu pintu kamar yang berada didalam club dengan
perasaan emosi. Bahkan ia tidak peduli bahwa tindakan nya telah mengganggu
tamu-tamu yang berada didalam kamar.
Sedangkan pelayan itu yang menggantikan
Tassana dan meminta maaf kepada para tamu didalam kamar, karena telah
mengganggu mereka.
Dirumah sakit. Keadaan Dilok tiba-tiba
berubah menjadi tidak baik, sehingga semua orang menjadi panik. Begitu juga
dengan Yada yang masuk dengan kaget, ketika melihat kondisi Ayahnya.
“Tekanan darahnya naik. Tapi sekarang aku
telah memberikan dia obat,” kata perawat kepada Yada yang tampak panik.
Sedangkan dari sisi tempat tidur, wajah Chat terlihat ketakutan saat menatap
Yada.
Ketika para perawat telah keluar dari
ruangan, tanpa sengaja Yada melihat sebuah surat kontrak. Jadi ia langsung
menatap kearah Chat. Dan dengan gugup Chat mulai membela dirinya.
“Siapa yang tidak tau bahwa T-Mart mengambil
perusahaan?! Apa yang kamu mau Parichat?” tanya Yada tajam kepada Chat.
Mon segera memaksa anaknya itu untuk meminta
maaf, jadi dengan tampak agak terpaksa Chat meminta maaf kepada Dilok yang
tidak sadarkan diri. Lalu kepada Yada, Chat sambil berlutut untuk meminta maaf.
Tapi Yada yang marah kepada mereka, langsung menyingkir dan menyuruh mereka
keluar.
Ketika mereka berdua keluar, Dilok pun
tersadar. Lalu ia memandang surat kontrak yang tergeletak dilantai dan menatap
dengan sedih kepada Yada. Tapi Yada tidak mampu menjelaskan sama sekali.
Diclub. Khem berteriak meminta tolong sambil
meronta-ronta berusaha melepaskan dirinya dan kabur, hingga tanpa sadar cincin
yang dipakain olehnya terlepas dan jatuh. Tapi Khem yang sudah panik tidak
menyadari apapun lagi.
Tepat ketika pria A ingin memukul Khem yang
berusaha kabur, Tassana masuk kedalam kamar dan memukulnya. Pria b yang melihat
kedatangan Tassana itu, langsung membantu temannya dengan cara menyerang
Tassana dari belakang dan menahan agar Tassana tidak bisa bergerak.
Untungnya Tassana berhasil melepaskan
dirinya, lalu menyerang kedua pria itu hingga terjatuh. Setelah itu, ia
mengacam mereka bahwa ia akan membuat mereka berdua masuk kedalam penjara.
Karena ancaman Tassana itu, kedua pria tersebut akhirnya dengan terpaksa dan kesal, segera keluar dari ruangan dan meninggalkan Khem berduaan bersama Tassana.
Dan Khem yang melihat kedua pria itu telah keluar menjadi lega dan langsung mendekati Tassana serta memeluknya dengan erat. Tanpa menyadari cincinnya yang berada dilantai.
lanjut mba .. fighting 😄
ReplyDeleteSuka suka suka...tlg d lnjut smp akhir
ReplyDelete