Company name : Citizen Kane
Saat melihat situasi antara Chat dan Kasin yang ketahuan tidur bersama. Dilok menjadi marah dan mengusir mereka berdua. Lalu dengan berpura-pura menangis, Chat berlari mendekati Yada sambil memanggil nama Yada.
Mon
berusaha untuk membujuk Dilok agar tidak marah, tapi Dilok langsung menjauhkan
tangannya, menolak untuk disentuh oleh Mon.
“Yah,
ayo tunggu sampai Kasin bangun dulu. Setelah itu baru kita urus semuanya,”
saran Trai, mengajak Ayahnya untuk keluar dari kamar.
Chat
dan Mon berpura-pura menangis dan menyesali semuanya. Dan ketika akhirnya Trai
beserta Dilok keluar dari dalam kamar. Chat langsung menarik Mon untuk
mendekat.
“Tidak
apa. Aku akan mencari jalan keluarnya. Dengan begitu banyak saksi didalam rumah
ini, maka sekarang Khun Kasin tidak bisa kabur,” balas Mon sambil mendekat
kearah tempat tidur, memperhatikan Kasin yang masih tidur dengan pulas.
Tassana
menceritakan segalanya kepada Kwan, lalu setelah itu ia menyuruh Kwan untuk
menelpon dan mengabari keluarga Khem, jadi Kwan pun keluar dari kamar,
meninggalkan Tassana dan Khem yang sedang tertidur pulas.
Tassana
duduk disamping Khem dan mengelus kepala Khem dengan lembut. Lalu ia pun
mengingat kembali, kejadian ditaman tadi.
“Segala
yang terjadi adalah karena kamu mengizinkan dirimu menjadi korban Krit. Segala
yang dia bilang padamu, tidak ada yang benar. Kamu dimanfaatkan,” jelas Tassana
kepada Khem yang masih tampak syok dan sedih.
Untuk
menenangkan Khem, Tassana pun memeluknya dan lalu ia meminta agar Khem tidak
menyalahkan dirinya sendiri. Karena ia juga sama seperti Khem yang dijadikan
alat oleh Krit.
Kembali
ke saat ini. Tassana memegang tangan Khem dan mulai berbicara kepada Khem yang
masih tertidur.
“Aku
tau kamu terluka, tapi melihat kamu seperti ini. Aku lebih terluka daripada
kamu. Bisakah aku menjagamu, Khun Khem?” kata Tassana, lalu mencium tangan
Khem.
Tepat
ketika itu, Khem terbangun dan mendengar semua kata-kata Tassana. Serta ia juga
melihat, saat Tassana mencium tangannya. Tapi Khem tidak mengatakan apapun dan
kembali menutup matanya.
Trai
mendekati Yada yang sedang duduk sendirian. Lalu pada saat itu, Yada menasehati
Trai agar menjadi pria yang baik dan setia. Dan Trai pun mengiyakan nasihat
Yada.
Dengan
sedih, Yada mulai meneteskan air matanya. Tapi dengan masih berusaha untuk kuat,
Yada mengatakan bahwa ia tidak apa-apa.
Trai
menyadari kesedihan Yada dan menghapus air mata Yada. Lalu ia pun memeluk Yada
untuk menenangkannya. Dan didalam pelukan Trai, Yada mulai menumpahkan
kesedihan dan tangisnya.
Krit
berdiri sambil memandang pemandangan diluar. Lalu ia mengingat tentang
perjanjiannya dengan Chat yang akan saling membantu. Serta kejadian ditaman,
saat Chat datang dan membantunya untuk membuat Kasin cemburu.
Dan
setelah mengingat semua itu, tiba-tiba Krit mendapatkan sms dari Chat yang
telah berhasil. Lalu dengan gembira, Krit mengambil gelas minumannya dan bersulang sendiri.
Kwan
kaget, saat ia terbangun dan menyadari bahwa Khem telah menghilang dari tempat
tidur. Jadi dengan buru-buru, ia keluar dan memberi tahu Tassana. Tapi Tassana
malah hanya tersenyum dan menunjuk kedepan.
“Belajar
dari pengalamannya kali ini, dia akan menjadi lebih dewasa,” kata Tassana
memberitahu Kwan. Dan Kwan pun ikut tersenyum, melihat Khem.
Tassana
menghampiri Khem dan mengobrol bersama dengannya. Khem masih merasa tidak
nyaman untuk pulang kerumah, dikarenakan kejadian kemarin. Khem bahkan mengira
bahwa Yada memang mau bersama dengan Krit.
“Khun
Da hanya dijebak seperti kamu. Apa kamu masih tidak bisa melihat semua rencana
Krit?” tanya Tassana, untuk membenarkan pemikiran Khem yang telah salah.
“Mengapa dia melakukan itu?” balas Khem heran.
“Mengapa dia melakukan itu?” balas Khem heran.
Dengan
lembut, Tassana menyuruh Khem untuk tidak memikirkan tentang itu dulu. Dan lalu
Tassana meminta agar lebih baik, bila Khem mulai memikirkan tentang situasi nya
sendiri dulu.
Dan
Khem pun tampaknya setuju dengan Tassana. “Kamu bisa menjagaku dengan baik
kan?” tanya Khem pelan sambil tersenyum kepada Tassana.
Tassana
mengejar Khem dan menanyakan, apa Khem yakin bahwa ia boleh menjaganya. Dan
dengan tegas, Khem mengiyakan. Lalu Tassana pun tersenyum senang karena itu.
Tapi
Khem melanjutkan perkataannya,”Seperti kamu menjaga Khun Kwan. Jagailah aku
seperti seorang adik.”
Senyum
Tassana pun memudar dan menyadari hal itu. Khem mengubah perkataannya,”Jadi..
apa benar-benar mau menjaga gadis bodoh seperti ku? Cukup bodoh untuk mau
ditipu berkali-kali oleh pria yang sama.”
“Aku
percaya kamu akan menjadi kuat. Dan menjadi Khemika yang baru. Aku akan menjaga
kamu setiap waktu. Tapi tidak sekarang. Karena aku harus menyelesaikan
situasiku sendiri dulu,” balas Tassana lembut.
Di
T-Mart. Tassana menemui Krit dan menanyai alasan kenapa Krit melibatkannya
juga. Dan dengan tenang Krit memberitahukan alasannya.
“Untuk
memberikan Khemika padamu. Sekarang dia telah menjauh dariku dan berlari
kepelukan mu lagi. Teman harus saling menolong,” jelas Krit sambil mendekati
Tassana.
Tassana
langsung memarahi Krit yang sengaja melakukan itu, karena ingin balas dendam,
maka dari itu Krit dengan sengaja melibatkan anak-anak Dilok.
“Menyakiti
anaknya, itu akan membuat seorang ayah 100 kali lebih sakit. Ayahku di penjara
selama 20 tahun. Jadi dia harus menderita lebih dari ini,” balas Krit.
Tassana
marah dan memutuskan untuk berhenti, karena ia tidak mau berhubungan apapun
lagi dengan Krit. Serta Tassana juga berjanji bahwa dia akan menemukan cara
untuk dapat mengembalikan uang Krit nantinya. Setelah itu Tassana pun pergi.
“Jadi
kamu lebih memilih wanita dibandingkan temanmu,” kata Krit sambil mengikuti Tassana.
Dan setelah mendengar itu, Tassana pun berhenti berjalan serta berbalik
menghadap Krit dengan marah.
Krit
mengakui kepada Tassana bahwa apa yang diperbuatnya pada Yada bukanlah
kebeohongan. Karena ia benar-benar ingin menikahi Yada.
“Khun
Da bukan Khun Khem. Dia tidak akan pernah menikahi kamu!” balas Tassana marah.
“Taapi
orang sepertiku, jika aku menginginkan sesuatu, aku tidak akan melepaskannya.
Kamu harusnya sudah tau itu,” balas Krit, lalu melanjutkan dengan ancaman
kepada Tassana,”Tentang pengunduran dirimu itu, jika kamu memang mau pergi
meninggalkan ratusan perkeja, maka pergi dan keluarlah.”
Mon
bersama Chat memohon ampunan dari Dilok dengan berpura-pura merasa bersalah dan
menyesal. Tapi Dilok sama sekali tidak peduli, bahkan ia menjauhkan kakinya,
ketika Mon dan Chat menundukan kepala mereka untuk meminta maaf.
“Aku
hanya seorang gadis kecil. Bagaimana aku bisa melawan seorang pria kuat?” aku
Chat sambil pura-pura menangis.
“Kemudian,
bagaimana bisa kamu dan Kasin berada di kamar P’Da?” tanya Trai kepada Chat.
“Uh..
mm.. Aku sudah bilangkan. Khun Kasin sedang mabuk. Aku tidak tau dimana dia
tinggal, jadi aku membiarkan di tidur dikamar Khun Da.”
“Apa
yang kamu lakukan itu, ketika aku datang kemarin malam,” tanya Trai lagi, tapi
kini kepada Mon.
Dan
Mon pun hanya bisa diam, karena ia tidak tau harus menjawab apa. Saat ia
teringat kejadian semalam, ketika ia dengan sengaja menghentikan Trai yang
ingin masuk kedalam kamar Yada.
Dilok
yang sudah tidak sabaran lagi, langsung menyela dan menyuruh agar Trai pergi
dan menyeret Kasin agar keluar dari kamar, lalu menemuinya. Setelah itu Trai
pun pergi meninggalkan mereka.
Sampai
masih berpura-pura menangis, Chat memberikan kode tatapan khawatir kepada Mon.
Dan Mon membalas tatapan Chat dengan maksud agar ia tenang saja, tidak perlu
khawatir.
Sebelum
Trai datang untuk membangunkan Kasin. Ternyata Yada telah duluan masuk kedalam
kamar, lalu menyiramkan air diwajah Kasin, sehingga Kasin pun terbangun.
“Jangan
bilang padaku, kalau kamu tidak ingat apapun?” balas Yada.
Lalu
Kasin pun mulai mengingat saat ia minum-minum bersama Chat. Dan setelah itu, ia
tidak tau apapun yang terjadi lagi.
Dengan
tegas Yada menyuruh agar Kasin turun dan berbicara dengan Ayahnya, tapi Kasin
yang sama sekali tidak mengingat apapun, langsung menahan tangan Yada untuk
menjelaskan.
Tapi
Yada sudah tidak percaya lagi kepada Kasin. Dan ketika Kasin masih terus
mengatakan bahwa ia tidak ingat sama sekali, Yada pun menjadi marah dan
menamparnya.
Setelah
itu Yada pun keluar dari kamar. Sedangkan Kasin yang masih berada dikamar,
langsung mengambil baju milik Chat yang berada didekatnya, lalu membantingnya
dengan marah.
Saat
Kasin dan Trai masuk kedalam ruang tamu. Mon dengan sengaja menarik Chat untuk
berdiri, lalu mendorongnya kearah Kasin. Dan dengan berpura-pura, Chat memeluk
Kasin erat-erat sambil menangis, meminta pertanggung jawaban dari Kasin.
Kasin
mencoba untuk melepaskan Chat yang memeluk dirinya. Tapi Mon lalu memarahinya
dan meminta agar ia bertanggung jawab pada Chat.
Dengan
berpura-pura marah dan sedih, Chat memukuli Kasin terus-menerus yang telah tega
bertanya seperti itu. Dan akhirnya Kasin pun menjadi marah serta tidak tahan
lagi dengan tingkah Chat itu, lalu dengan kasar Kasin mendorong Chat untuk
menjauh darinya.
Trai
mengingatkan Kasin tentang apa yang telah Kasin dan Chat berbuat semalam. Lalu
mendengar itu dan menyadari alasan situasi saat ini terjadi, Kasin langsung
berlutut dan meminta maaf kepada Dilok serta Yada.
Saat
Kasin ingin mendekat kepada Yada, Chat dengan cepat langsung menarik tangan
Kasin agar menjauh dari Yada.
“Khun
Kasin!! Mengapa kamu melakukan ini?! Aku istrimu! Khun Kasin!” kata Chat sambil
menangis histeris.
“Ya!
Itu benar! Anakku bukan pelacur yang bisa kamu tiduri dan kamu buang, lalu kamu
sendiri kembali pada pacarmu!” tambah Mon, memarahai Kasin.
Dilok
sudah tidak tahan lagi dan langsung mengusir mereka semua untuk keluar dari
rumahnya. Tapi dengan tegas, Yada menyela Ayahnya dan menyuruh Kasin agar
menikahi Chat serta pertanggung jawab padanya.
Untuk
Mon serta Chat, Yada memberikan mereka izin untuk tetap tinggal dirumahnya.
Sampai hari pernikahan antara Chat dan Kasin.
Saat
Chat ingin mendekati Yada untuk berterima kasih, dengan cepat Yada menyingkir
dan menolak untuk disentuh oleh Chat. Lalu setelah itu Yada pun pamit pergi
kepada Ayahnya.
Dan
Kasin pun ingin menyusul Yada, tapi Chat sengaja menarik tangan Kasin agar
tidak pergi menyusul Yada. Ketika
itu, ternyata Khem pulang dan telah melihat semua yang terjadi. Lalu ia pergi
keluar dan Yada menyusulnya.
“Aku
sudah mendengar segalanya. Aku minta maaf,” aku Khem.
“Tapi
aku tidak,” balas Yada sambil berdiri dihadapan Khem.
“Karena
aku bisa melihat sifat aslinya, sebelum terlambat. Sama seperti bagaimana kamu
telah melihat sifat asli Sharkrit. Apa yang kamu lihat, tidak ada yang benar.
Aku tidak akan pernah menikahi orang yang menyakiti keluarga kita. Dalam
hidupku, aku tidak akan menikah. Karena bagiku keluargaku lebih penting,” jelas
Yada.
Mendengar
semua penjelasan Yada. Khem menjadi menyesal atas semua perbuatannya, karena
sudah tidak mau mempercayai Yada. Dan akhirnya Yada serta Khem saling berbaikan
dan berpelukan sambil menangis bahagia.
Mon
tidak terima bila Kasin tidak mau menikahi Chat. Jadi ia pun mengancam akan
memberitahu Yada, agar Yada yang menanganinnya, bila Kasin memang tidak mau
menikahi Chat.
Trai
merasa sangat bahagia, karena akhirnya seluruh keluarganya bisa bersama lagi. Lalu
pada saat itu Khem menyarankan hal yang sama seperti yang pernah Yada sarankan
dulu, yaitu agar mereka memberikan B-Star kepada Krit, karena hanya satu cara
itulah yang bisa menjauhkan Krit dari keluarga mereka.
“Ayah
tidak akan pernah mau memberikan perusahaan itu kepada Sharkrit,” jelas Yada.
“Jika
kita semua menyakinkannya, Ayah akan memberikannya,” balas Trai.
Akhirnya
Dilok setuju untuk memberikan B-Star kepada Krit. Bahkan Dilok mau memaafkan
dan menerima Khem kembali.
Lalu
dengan gembira, mereka semua mulai membahas tentang perusahaan baru yang akan
mereka bangun. Mulai dari posisi mereka masing-masing nantinya, gaji mereka,
dan nama perusahaan mereka yang baru nantinya.
Disaat
Trai, Khem, serta Yada sedang asyik membahas tentang nama perusahaan mereka
yang baru nantinya. Dilok duduk dan menatap kedepan dengan tatapan tajam, yang
tidak diketahui maksudnya.
Nee
mengingat tentang perkataan Krit yang mengaku bahwa kali ini ia serius untuk
menikah dengan Yada. ”Aku tidak akan membiarkannya.”
Ketika
itu Krit datang menghampiri Nee dan menanyakan alasan Nee memanggil nya. Lalu dengan
gugup Nee menjawab bahwa ia hanya ingin mengajak Krit untuk makan bersama.
Tapi
Krit tidak percaya, jadi dengan memberanikan diri, Nee memberitahu bahwa alasan
sebenarnya adalah karena ia ingin membicarakan tentang Yada.
“Aku
punya alasan untuk segala yang aku lakukan. Tapi jika seseorang tidak mau
mempercayai alasanku, maka aku akan menghapus mereka dari hidupku. Aku sudah
kehilangan Na. Aku tidak mau kehilanganmu juga,” jelas Krit tegas.
Mendengar
Krit yang berbicara secara tegas seperti itu, membuat Nee menjadi tambah gugup.
Sehingga Nee melenceng dari tujuannya. Ia mengakui bahwa alasannya mau bertemu
Krit adalah untuk memberitahu kalau Yada akan melakukan pertemuan dengan
anggota executive besok.
Dengan
penuh percaya diri, Dilok dan keluarga masuk kedalam ruang meeting. Tapi tanpa
mereka sangka, ternyata Krit telah berada didalam dan menanti kedatangan mereka.
Melihat
Krit yang berada disana, membuat Yada menjadi emosi. Ia lalu memarahi salah
satu karyawan yang telah membiarkan Krit masuk kedalam ruang rapat. Setelah itu
Yada menyuruh Krit untuk keluar.
“Aku
memiliki autoritas tertinggi diperusahaan ini. Mengapa kau tidak boleh
bergabung?” tanya Krit.
“Pertemuan
ini hanya untuk orang-orang yang membangun perusahaan ini. Kamu tidak perlu
terlibat,”balas Yada sambil mendekat kearah Krit.
Dengan
sikap tenang, Krit mengatakan bahwa ia mau mengembalikan B-Star kepada mereka. Dikarenakan
ia tidak mau bekerja dengan pecundang-pencundang yang menyerah dengan begitu
mudah.
Yada
menyuruh agar Krit berjanji untuk tidak menganggu keluarga nya lagi. Dan Krit
membalas bahwa ia hanya menyerah dengan ini, tapi khusus Yada, ia tidak akan
pernah menyerah. Setelah itu Krit pun pergi dari ruang rapat.
Trai
yang ingin menyusul, dihentikan langsung oleh Yada yang ingin menyelesaikan
masalah tersebut sendirian. Jadi Trai membiarkan Yada yang menyusul Krit.
“Dan
aku sudah bilang, yang akan mati adalah Ayahmu. Bukan kamu. Aku jamin, dia akan
mati dipenjara,” ancam Krit, lalu mau pergi.
Yada
menahan Krit dan membalas bahwa ia pasti akan menemukan solusi untuk semua itu.
Tapi dengan tenang Krit menyarankan bahwa ia telah memberikan solusi bagus
untuk Yada, yaitu menikah dengannya.
“Siapa
yang tau, kalau nanti mungkin Ayahmu akan tiba-tiba menghilang tanpa peringatan.
Atau mungkin, hari ini,” ancam Krit.
Direstoran.
Trai heran mengapa Nee mangajak nya untuk bertemu. Jadi tanpa basa-basi, Nee
meminta Trai untuk memperingati Yada agar manjauh dari Krit. Karena Krit
berencana untuk menikahi Yada dan kali ini Krit serius. Tapi Nee tidak mau itu
terjadi.
“Kakak
ku, tidak akan pernah mau menikah dengan bajingan seperti Sharkrit,” kata Trai
dengan yakin,
“Kakakmu
tidak bodoh. Tapi dia tidak cukup pintar untuk mengetahui permainan P’Krit. Perhatikan
saja kakakmu itu, suruh dia kembali ke Switzerland sebentar. Dan aku akan
memperhatikan P’Krit.”
Trai
mengikuti Nee yang keluar dari restoran dan menyarankan bahwa yang seharusnya
menjauh dari Krit adalah Nee sendiri. Karena bagi Trai, tidak peduli apapun,
Krit adalah pria tidak baik yang telah tega menyakiti keluarganya.
Tapi
Nee malah marah kepada Trai dan membela Krit yang merupakasn segalanya baginya.
Bahkan Nee mengaku, ia rela mati untuk Krit. Jadi tidak peduli apapun yang
terjadi, Nee akan tetap berada dipihak Krit.
“Kamu
telah melewati batas antara kakak dan adik. Tidak heran, kamu tidak pernah
peduli tentang pria lain. Karena kamu mencintai Sharkrit lebih daripada seorang
kakak. Tapi jangan pernah mengaku padanya, karena jika ia tau, dia akan
meninggalkan kamu,” kata Trai memberikan nasehat.