Company name : Citizen Kane
Tassana menyarankan agar Trai keluar saja, karena pekerjaan ini tidak sesuai dengan Trai. Lalu Tassana juga meminta agar lebih baik bila Dilok menyerahkan perusahaannya saja dan menghancurkan setiap bukti yang berhubungan dengan B-Star.
“Ini
adalah semua yang bisa kubantu,” aku Tassana setelah menyarankan hal itu kepada
Trai. Lalu ia pun pergi meninggalkan Trai. Sedangkan Trai sendiri masih tampak
bingung.
Dirumah.
Dilok menolak untuk menjual perusahaan miliknya kepada Sharkrit, karena B-Star
sudah dijalankan selama 20 tahun olehnya. Dan Dilok ingin itu terus berlanjut.
Saat
Yada bertanya apakah selama 20 tahun ini Ayahnya ada beradu bersama orang lain.
Dan Dilok membalas bahwa dalam menjalankan bisnis, tentu saja ada kompetisi dan
masalah dengan orang.
Trai
juga ikut bertanya, berapa banyak pemegang saham yang ada serta siapa saja
mereka. Dan darimana Ayahnya bisa mendapatkan uang untuk dapat berinvestasi
pertama kali.
Lalu
Dilok teringat tentang kejadian demo dulu. Saat orang banyak berteriak, meminta uang
mereka agar dikembalikan. Dan setelah itu, Dilok berdiri serta bertanya dengan
emosi alasan kenapa Trai ingin mengetahui hal itu.
Yada
yang melihat Ayahnya mulai emosi, mencoba untuk menenangkannya dan membela
Trai, karena alasan mereka melakukan itu adalah untuk mencari tau penyebab
Sharkrit yang begitu ingin menyakiti keluarga mereka. Dan Yada mengungkapkan
bahwa ia berpikir, bisa saja itu berhubungan dengan relasi bisnis.
Pada
saat mereka bertiga sedang berdiskusi. Dari belakang, terlihat Khem yang masuk
kedalam ruang tamu.
“Jual
saja bagian mu. Jual perusahaan itu. Jika B-Star tidak ada, maka akan suli
bagai Sharkrit untuk menganggu kita,” saran Yada. Tapi
dari belakang, Khem yang ikut mendengarkan, menolak. Dan saat mereka bertiga
mendengar itu, mereka pun berbalik dan menatap Khem.
“Mengapa
tidak ada siapapun yang mempercayaiku?” tanya Khem tampak terluka.
“Jangan
salah paham. Ini tidak ada hubungan denganmu,” kata Yada menenangkan Khem.
Dilok
menyela Yada dan langsung berbicara dengan tegas kepada Khem, yang telah begitu
bodoh karena Krit, sehingga semuanya menjadi seperti ini. Dan kali ini, Khem
juga masih belum belajar sama sekali.
“Khun
Krit sebenarnya memberikanku kesempatan. Dia sangat baik padaku!” bela Khem.
Dengan
perasaan yang tampak sangat terluka dan sedih, maka Khem pun pergi keluar dari
rumah. Dan Trai yang ingin mengejarnya, dihentikan oleh Dilok yang berteriak
agar Trai tidak melakukan itu.
Mon
masuk kedalam kamar Chat, lalu membangunkannya. Dan dengan malas Chat yang
masih mengantuk terpaksa harus bangun. Lalu dengan semagat Mon menceritakan apa
yang terjadi.
Tapi
dengan santai Chat malah berkata,”Siapapun yang mendapatkan perusahaan itu.
Akan sama saja bagiku. Lagian aku hanya perlu pergi bekerja untuk Khun
Sharkrit.”
Mon
pun memberikan ide kepada Chat agar cepat menemukan calon suami saja, karena
itu lebih mudah. Tapi Chat langsung mengeluh, karena tidak semudah itu
melakukannya. Jadi Mon pun mulai berpikir.
Khem
beneran pergi ketempat Krit. Disana dengan sedih, Khem memeluk Krit dan lalu ia
menceritakan bahwa kini ia tidak memiliki siapapun. Hanya Krit lah yang
dimilikinya saat ini.
Nee
yang ternyata juga datang kesana, langsung menyela perkataan Khem dengan
sinis,”Tidak punya siapapun? Kamu tidak punya teman ya?”
Menyadari
keheranan Khem, Krit memberitahu bahwa ia yang telah memanggil Nee untuk datang
dan menjadi teman bagi Khem. Lalu Krit juga menawarkan diri untuk memesankan
Khem sebuah kamar.
Nee
langsung menyela lagi dan menawarkan agar Khem tinggal bersama nya saja. Tapi
Khem menolak dengan alasan tidak mau merepotkan.
“Bukankah
kamu yang menelpon P’Krit dan memohon padanya untuk membantu kamu untuk mencari
tempat tinggal? Kamu tidak mungkin berharap untuk tinggal disini kan?” tanya
Nee sinis. Lalu Nee menjelaskan bila Khem tinggal disitu, orang akan menulis artikel
sambil membawa masalah dulu itu lagi.
Khem
mulai menangis dan Krit segera menyuruh Nee untuk diam. Setelah itu dengan
lembut, Krit menyarankan agar Khem tinggal bersama Nee dulu. Dan ketika Khem
sudah merasa baikan, ia bisa pulang kapanpun.
Nee
berjalan menjauh. Sedangkan Khem tampak tidak mau mengikutinya. Lalu Krit
memegang tangan Khem serta meminta agar Khem tetap kuat. Dan Nee yang melihat
mereka berdua dari jauh, tampak cemburu.
Setelah
sampai dirumah Nee. Khem protes,”Mengapa kamu membawaku menggunakan mobilmu?
Aku juga punya mobil dan baju ku ada didalamnya. Ditambah aku harus membeli
beberapa barang pribadi lainnya. Aku tidak mau merepotkan mu lagi.”
Mengetahui
hal itu, Khem berniat untuk kembali lagi ketempat Krit. Tapi Nee segera menahan
Khem untuk pergi serta menyuruhnya untuk kembali ke keluarganya.
Setelah
itu Yada bersama Trai masuk kedalam rumah Nee. Dan melihat Khem yang terkejut,
Nee menjelaskan bahwa ia yang telah menelpon Yada. Lalu Nee pun masuk kedalam
rumah, meninggalkan mereka bertiga.
“Mengapa kamu masih membuat kesalahan? Apa kamu tidak belajar dari pengalamanmu yang sebelumnya?” kata Trai bertanya pada Khem.
Yada
memohon agar Khem mau pulang bersamanya, tapi Khem tetap bersikeras dan tidak
mau kembali. Bahkan Khem malah membela Krit yang menurutnya adalah orang baik.
Karena
sikap Khem itu, Yada pun mengajak Khem untuk pergi menemui Krit. Dan disana
Yada akan membuktikan serta memperlihatkan kepada Khem siapa Krit yang
sebenarnya, sehingga Khem bisa tau kebenarannya.
“Jika
kamu melarikan diri dari masalahmu seperti ini, bagaimana bisa kamu meminta
kamu mempercayai kamu? Lupakan saja jabatan CEO mu itu.” kata Yada dengan tegas
kepada Khem sambil memegang tangan Khem.
Trai
tidak mengikuti Yada serta Khem yang pergi. Malahan dengan memberanikan diri,
ia masuk kedalam rumah untuk menemui Nee.
“Aku
sudah bilang, aku akan datang untuk meminta maaf setiap hari. Sampai kamu
memaafkan ku,” kata Trai.
“Kamu
tidak boleh bekerja diperusahaanku lagi. Kamu tidak boleh masuk kedalam
perusahaan tanpa persetujuanku. Atau aku akan menyuruh staff ku menyeret mu
keluar dan meninggalkan mu dijalan. Ini syaratku. Setelah itu aku akan
memaafkanmu,” balas Nee cepat tanpa memberikan Trai kesempatan untuk berbicara.
Trai
menjadi lega, karena Nee mau memaafkannya. Tapi dengan tegas Nee menyebutkan
bahwa benar ia akan memaafkan Trai, tapi ia tidak akan pernah bisa
melupakannya.
Yada
membawa Khem bersamanya ketempat Krit. Disana tanpa basa-basi, Khem langsung
bertanya kepada Krit.
Krit
tersenyum, tapi tidak menjawab pertanyaan Khem, malahan ia mengatai Yada yang
benar-benar ingin bertarung dengannya. Jadi dengan emosi Yada mendekati Krit
dan membalas bahwa ia hanya mau Khem tau kalau Krit adalah seorang monster.
Pada
saat itu, Krit mau menutup laptopnya. Tapi Yada yang masih menginginkan jawaban
dari Krit, segera menahan tangan Krit. Dan ketika itu, Khem tampak terkejut dan
sedih.
Saat
melihat ekspresi Khem yang seperti itu, Yada pun menjadi heran. Lalu ia pun
melihat kearah laptop Krit yang masih terbuka. Disana terlihat foto nya bersama
Krit.
“Apa
ini kebenaran yang ingin kamu beritahu padaku? Kamu hanya melihatku sebagai
bagian dari game mu. Kamu mencuri pekerjaanku, mencuri orang yang kucintai,
mencuri segalanya dariku!” kata Khem menyalahkan Yada. Dan saat Yada ingin
menjelaskan, Khem langsung menolak untuk mendengarkan Yada lagi dan pergi
sambil menangis.
“Aku
sudah memperingatkan mu.” Kata krit tenang sambil tersenyum kepada Yada yang
syok.
Yada
hanya melirik tajam kearah Krit, tanpa membalasnya. Lalu setelah itu, dengan
sedih Yada berjalan pergi. Dan Krit pun
menjadi terdiam melihat Yada yang seperti itu.
Chat
berpura-pura menghubungi Krit dengan alasan mau mencari pekerjaan. Tapi Krit
tau maksud Chat, karena tidak mungkin gaji yang diterima oleh Chat dalam
pekerjaannya nanti, cukup untuk memenuhi kebutuhan mahal Chat.
Ternyata
alasan utama Chat bertemu dengan Krit adalah karena ia ingin Krit agar
membantunya untuk memisahkan Kasin dengan Yada. Sehingga ia bisa dengan mudah
nantinya mendapatkan Kasin.
Dan tentu saja, Krit mau menolong Chat. Asalkan Chat juga mau menolongnya.
Dan tentu saja, Krit mau menolong Chat. Asalkan Chat juga mau menolongnya.
“Apa
yang kamu butuhkan? Jika itu berhubungan dengan keluarga Methasit, maka
ceritakan saja padaku. Aku akan menanganin nya untuk kamu,” kata Chat
menawarkan bantuannya dengan senang.
Seorang
pria gemulai datang ke B-Star. Ia berjalan di dalam kantor sambil bertelponan
dengan seseorang dan membawa begitu banyak barang.
“Aku
adalah seorang top wedding planner di Thailand… Siapa kamu?... Hm, pencundang!
… Kearah mana?,” katanya kepada orang
ditelpon.
Orang
ditelpon, menyuruh pria gemulai itu berbelok ke kiri. Setelah itu orang
ditelpon, menyuruh pria gemulai itu untuk berputar ke kanan. Kemudian berputar
lagi ke kiri. Sehingga pria gemulai itu menjadi kesal sendiri.
Tepat
ketika pria gemulai itu berputar kekiri, tanpa sengaja ia bertabrakan dengan
bawahan Krit. Dan saat pria gemulai tersebut melihat wajah orang yang
ditabraknya itu, ia menjadi terpesona oleh ketampanan nya.
“Halo
Khun Nikky.” Sapa bawahan Krit.
“Oops..
kamu tau namaku? Kamu..” balas Nikky sambil menatap dengan genit.
Mendengar
itu, Nikky berbalik dan mengucapkan halo kepada orang ditelpon. Yang ternyata
memang benar, itu adalah bawahan Krit yang saat ini sedang berdiri
dibelakangnya.
Nikky
berbalik lagi dan menghadap kepada bawahan Krit (Pria tampan) sambil tersenyum,
seolah-olah tidak ada apa-apa. Tapi Pria tampan sama sekali tidak peduli dan
dengan tenang menunjukan arah menuju ke kantor Yada.
Saat
Pria tampan akan pergi, dengan sengaja Nikky menjatuhkan barangnya dan lalu
mengedipkan matanya dengan genit, seperti meminta bantuan. Jadi Pria tampan
membantunya memungut barang-barang itu.
Dan
dengan sengaja Nikky menyentuh tangan pria tampan, lalu mulai mencoba untuk
menunjukan pesonanya.
“Selain
dari pernikahan Khun Sharkrit. Ada satu lagi acara yang harusnya diadakan,
kan.” Kata Nikky sambil mengedipkan matanya. Tapi dengan dingin pria tampan
meminta agar Nikky melepaskan tangannya.
Saat
pria tampan itu pergi meninggalkannya, Nikky segera ingin menyusulnya. Tapi
dari belakang, Chat datang dan menariknya agar tidak pergi.
“Khun
Nikky. Ruangan Khun Da ada disana,” kata Chat sambil menunjuk kearah sebelah
nya.
“Kamu
saja yang membicarakan tentang pernikahan itu dengan Khun Yada. Aku ingin pergi
mengikuti hatiku!” tolak Nikky, lalu mau berlari untuk pergi. Tapi dengan kuat,
Chat menariknya untuk tidak pergi. Sehingga dengan kesal, Nikky melepaskan
pegangan Chat.
Yada
terlihat ragu untuk menanda tanganin surat dihadapannya. Ia mengingat tentang
ancaman Krit kepadanya saat direstoran. Yaitu jika Yada ingin dapat menolong
keluarganya, maka Yada harus menikahinya.
Saat
Yada baru saja akan menanda tanganin surat itu. Nikky datang dan masuk begitu
saja keruangannya.
“Lain
kali sebelum masuk, ketuk dan tunggu. Lalu lihat jika pemiliknya mengizinkan
kamu untuk masuk,” kata Yada mengingatkan dengan tegas.
“Aku
minta maaf ya. Kalau begitu, aku akan pulang dan membaca buku etika sebanyak
tiga kali,” balas Nikky santai, lalu berbalik pergi.
Teringat
akan tujuan awalnya, Nikky balik lagi menghadap kearah Yada. Lalu memberikan
kartu namanya dan memperkenalkan dirinya sebagai seorang wedding planner.
Setelah itu Nikky pun permisi dan keluar dari ruangan Yada.
Setelah
keluar dari ruangan Yada. Nikky dan Chat saling memanggil satu sama lain dengan
senang, lalu bercipika – cipiki (Cium pipi kanan-kiri). Dan saat Nikky
menyadari kedatangan Yada dibelakangnya, ia segera bersembunyi dengan cepat.
Sedangkan
Chat menahan Yada yang akan menyusul Nikky. Lalu Chat memberitahu Yada bahwa
Sharkrit akan menikah, tapi ia sendiri tidak tau dengan siapa. Yang ia tau
hanyalah, Krit ingin melamar wanita itu malam ini. Dan Nikky yang akan
merancangkan tempat romantisnya.
Mendengar
semua info dari Chat, dengan buru-buru Yada menjauh dari Chat. Lalu ia
menghubungin Trai agar tidak membiarkan Khem pergi kemanapun.
Setelah
Yada telah kembali kedalam ruangannya. Nikky muncul lagi, lalu melakukan high
five dengan Chat.
Trai
menahan Khem yang akan keluar dari rumah untuk bekerja.
“Perusahaan
bukan milik kita lagi. P’Da telah resign hari ini,” kata Trai memberitahu Khem.
“Itu
tidak ada hubungannya denganku. Aku masih mau bekerja untuk Khun Krit,” balas
Khem mengabaikan Trai.
Trai
mencoba menasehati Khem untuk membuka matanya, tapi Khem malah membalas dengan
ketus bahwa ia bukan orang yang bermimpi untuk menikahi pria romantis dan bukan
putri kecil bodoh yang akan mengikuti perintah dari setiap orang dirumahnya.
Tapi ia bisa menjadi pekerja wanita seperti P’Da.
Tepat
ketika itu, Khem mendapatkan kiriman bunga. Dan ketika Khem melihat surat yang
tertulis disana, ia tersenyum senang.
Trai
yang melihat itu, menahan tangan Khem untuk tidak pergi. Tapi Khem tidak mau
mendengarkan Trai dan tetap pergi.
Tanpa
sengaja ternyata surat dibunga tadi terjatuh kelantai, jadi Trai memungut dan
membacanya. Lalu ia pun menjadi terkejut.
Dirumah
Tassana sedang mengerjakan tugasnya. Lalu Kwan datang membawakan kopi untuknya
sambil dengan sengaja mengingatkan tentang kopi yang dibuat oleh Khem.
“Bekerja
dirumah seperti ini, apa kamu menghindari Khu Khem?” tanya Kwan penasaran.
“Jika
dia ingin belajar, maka dia bisa menghubunginku. Dia tidak mau menjadi CEO, tapi
dia hanya ingin mengubah dirinya untuk Krit,” balas Tassana memberitahu Kwan.
Kwan
terus menggoda Tassana yang dianggapnya bersikap seperti ini adalah karena ia
menyukai Khem. Dan tentu saja Tassana menyangkali hal itu.
Pada
saat itu, tiba-tiba Yada menghubungin Tassana. Dan setelah selesai berbicara,
Kwan segera menanyakan pada Tassana tentang kenapa Yada menghubunginya.
“Krit
akan melamar Khu Khem hari ini,” jawab Tassana. Lalu pada saat itu, Krit
mengirimkan pesan padanya, Datang lah
sebagai best man untukku. Sampai nanti di taman yang berada dibawah Praram 8
bridge.
Saat
Yada telah pulang, Trai segera menunjukan surat yang dikirim oleh Krit. Now or Never , bertemu di tempat lama.
Tepat
ketika itu, suara Mon yang memuji Khem yang telah bertukar pakaian dengan gaun
cantik, terdengar oleh Trai dan Yada. Sehingga mereka berdua segera menyusul
Khem dan mencoba untuk menghentikannya.
Tapi
Khem sama sekali tidak mau mendengarkan mereka. Dan tetap ingin pergi menemui
Krit.
Yada
masih mau mencoba untuk menghentikan Khem. Tapi tampaknya Trai sudah terlalu
malas dengan sikap Khem yang seperti itu, sehingga ia menolak untuk peduli lagi
dengan apa yang akan terjadi pada Khem nantinya.
Yada
gagal untuk menghentikan Khem yang telah keburu naik ke mobil dan pergi. Tapi
ia tetap tidak menyerah dan tetap mau menyusul Khem yang telah pergi duluan.
Khem
tersenyum senang menuju ketempat yang dijanjikan. Ia mengingat saat dulu Krit membawanya
kesana dan melamar dirinya dengan begitu romantis.
“Kita
akan memulai dari awal,” kata Khem senang pada dirinya sendiri. Lalu berjalan
dengan langkah mantap.
Ketika
Khem telah sampai di tempat yang dijanjikan. Ia merasa heran, karena tidak ada
apapun disana. Kosong.
Sedangkan
Yada tiba ditempat yang benar. Ia sampai disebuah taman yang telah dihias
dengan begitu indah. Lalu pada saat itu, dari belakangnya, Krit muncul.
“Aku
minta maaf. Aku datang diwaktu yang tepat. Aku tidak akan membiarkan Khem..,”
kata Yada senang karena telah berhasil tiba duluan sebelum Khem. Tapi sebelum
ia selesai bicara, krit memegang tangannya.
“Mengapa
kamu harus membicarakan tentang orang lain? Waktu ini adalah milik kita. Aku
tau kamu akan datang tepat waktu. Ini mungkin lamaranku yang kedua, tapi aku
janji, ini akan menjadi yang terakhir,” kata Krit, tanpa mau melepaskan tangan
Yada yang terus membrontak untuk dilepaskan.
Yada
tampak heran mendangar semua perkataan Krit. Dan ketika itu dengan tenang, Krit
memberitahu, bahwa orang yang ingin ia lamar adalah Yada bukan Khem.
Khem
mengelilingin taman yang luas untuk mencari tempat yang benar. Dan tepat ketika
ia telah menemukannya, Tassana datang untuk menghentikannya dan mengajak nya untuk
pulang.
Tapi
Khem menolak. Sehingga Tassana menyerah untuk menghentikan Khem lagi, hanya
saja Tassana meminta agar Khem mau menyiapkan dirinya.
Krit memeluk dan menahan Yada dengan erat. Walaupun Yada berusaha untuk melepaskan dirinya dari Krit, ia tetap tidak bisa. Lalu ketika akhirnya, Yada bisa melepaskan dirinya, ia segera memarahi Krit dan mau pergi dari sana.
Krit memeluk dan menahan Yada dengan erat. Walaupun Yada berusaha untuk melepaskan dirinya dari Krit, ia tetap tidak bisa. Lalu ketika akhirnya, Yada bisa melepaskan dirinya, ia segera memarahi Krit dan mau pergi dari sana.
Tapi
dengan cepat, Krit kembali menarik Yada ke pelukannya dan menahan nya. Lalu
dengan suara yang lembut, Krit melamar Yada.
Dengan
tegas, Yada menolak lamaran Krit dan mencoba untuk melepaskan dirinya. Dan
karena hal itu, Krit pun mulai mengancam Yada dengan suara yang masih sangat
lembut.
“Bahkan
walaupun hari ini kamu tidak mencintaiku, tapi aku akan membuat kamu mencintai
ku. Menikahlah denganku, kemudian aku akan mengembalikan perusahaan Ayahmu. Aku
akan berhenti berhubungan dengan Khem. Dan Traitot akan aman. Serta hidupmu,
akan kembali normal,” kata Krit sambil mengelus kepala Yada.
Yada tidak mau mempercayai Krit. Tapi Krit malah menyuruhnya untuk jangan berisik serta
tenang, lalu dengan perlahan ia meraih kepala Yada dan menyandarkannya di
dadanya.
“Dengarkan
suara hatiku dengan hati-hati. Sekarang, itu berbicara. Aku hanya ingin kamu,”
kata Krit, tanpa mau melepaskan Yada.
Yada
terus memberontak, tapi Krit tetap menahannya dengan kuat. Dan tepat ketika
itu, Yada melihat Khem yang datang sambil menangis melihat kearahnya.
“Lepaskan.
Rencana mu telah berhasil,” pinta Yada.
“Tapi
aku belum mau melepaskanmu. Aku ingin memelukmu seperti ini lebih lama,” balas
Krit sambil tersenyum.
Tiba-tiba
Chat datang dan bertepuk tangan, memberikan selamat kepada Yada. Sedangkan Khem
yang berdiri disana, berlari pergi meninggalkan tempat itu.
Krit
telah melepaskan Yada dari pelukannya. Jadi dengan segera, Yada ingin menyusul Khem. Tapi tepat ketika itu,
terdengar suara Kasin yang keras dan marah, memanggil namanya. Sehingga Yada
berhenti dan tidak jadi menyusul Khem.
“Aku
tidak percaya bahwa pengantin Khun Krit yang sebenarnya adalah Khun Da,” kata
Chat memanasi keadaan.
“Jika
kamu mau putus, kamu hanya perlu bilang padaku. Kamu tidak perlu melakukan hal
seperti ini,” kata Kasin menghakimi Yada.
Yada
memarahi Chat karena telah sembarangan bicara, tapi Chat malah menyangkal dan
mengakui bahwa dia hanya membicarakan kenyataan saja. Dan Krit pun tersenyum.
Yada
ingin menjelaskan kepada Kasin, tapi Krit menarik tangan Yada. Jadi Kasin lah
yang mendekat, lalu ia langsung menuduh Yada yang lebih memilih Krit, karena
Krit lebih kaya dari padanya.
“Pilihannya
benar. Ia memilih pria yang lebih baik daripada kamu. Apa kamu marah karena
Yada menikah dengan ku? Atau kamu marah karena tidak memiliki wanita yang bisa
dimanfaatkan?” kata Krit kepada Kasin.
Sehingga
membuat Kasin menjadi emosi dan ingin memukul Krit, tapi Krit yang lebih
tangkas langsung menahan serangan Kasin.
“Lab
mu, berguna karena Perusadaan Yada. Jangan pernah berbicara dengan mulut kotor
mu lagi! Karena daripada yang lain terluka, lalu kamu juga akan hancur,” ancam
Krit, lalu mendorong Kasin dengan keras hingga terjatuh.
Dengan
penuh perhatian, Chat berlari mendekati Kasin dan mau menolongnya. Tapi Kasin
menolak bantuan Chat dan berdiri sendiri. Lalu setelah itu ia mengatai Yada
yang ternyata bukan seorang malaikat, melainkan seorang Iblis.
Yada
hanya bisa diam, ketika Kasin pergi meninggalkannya. Sedangkan Chat tersenyum
mengejek kepada Yada, lalu pergi menyusul Kasin.
“Apa
yang kamu mau?” tanya Yada, ketika Krit menariknya lagi.
“Berapa
kali aku harus bilang padamu? Aku ingin kamu. Menikahlah denganku, Yada?” balas
Krit mengulang pertanyaannya.
Dengan
marah, Yada mendorong Krit dan mau berjalan pergi. Tapi lagi-lagi Krit tidak
membiarkan Yada untuk pergi. Ia menarik Yada dan menciumnya. Walaupun Yada
membrontak, tapi Krit tetap tidak mau melepaskan ciumannya.
Hingga
akhirnya, Yada berhenti berontak dan diam. Dan setelah Krit menjauhkan
wajahnya, Yada langsung menampar wajah Krit. Tapi dengan tenang Krit berbicara.
“Aku
suka wanita pintar. Kapan kita akan menikah?”
Tapi
sebelum itu, Krit mengancam Yada,”Orang yang akan mati adalah Ayahmu. Jika kamu
menolak menikah dengan ku.”
“Kamu
bohong. Kamu bohong,” kata Yada pelan dan sedih. Lalu berjalan perlahan, pergi
meninggalkan Krit. Dan setelah itu Yada berhenti, lalu duduk dikursi taman
sambil mengingat ketika Khem melihatnya bersama Krit tadi.
Direstoran.
Dengan sangat manis sikapnya, Chat menemani Kasin yang sedang patah hati. Ia membuat
Kasin minum-minum sampai mabuk. Lalu setelah itu, Chat membawa Kasin pulang dan
masuk kedalam kamarnya.
Saat
Chat sedang melepaskan jas Kasin, Mon masuk kedalam untuk melihat keadaan. Dan
sebelum Mon akan keluar dari kamar untuk memeriksa keadaan, ia teringat akan
sesuatu dan balik lagi kepada Chat.
“Aku
mendapatkan waktu yang baik untuk kamu dan Kasin. 11:05 malam.” Kata Mon
sedikit berbisik kepada Chat.
“Waktu
apa, mom?” tanya Chat heran.
“Oh!
Waktu yang tepat untuk kamu dan Kasin masuk kamar. 11:05 malam ya. Jangan lupa.
Aku sudah mengatur alarm untukmu. Jadi ketika sudah waktunya, kamu mengerti
kan!” jelas Mon. Lalu keluar dari kamar sambil tertawa kecil.
Tepat
ketika itu, Trai turun dari tangga dan mau masuk kedalam kamar untuk mencari
Yada. Tapi dengan cepat, Mon menarik baju Trai dan menahannya agar tidak masuk.
Karena
tampaknya Trai tidak percaya, Mon pun menjadi gugup dan mulai mencari alasan,”Percaya aku. Khun Yada adalah
wanita tangguh, ia sudah tinggal di luar negeri untuk waktu yang lama
sendirian. Jadi pulang telat itu, hal kecil. Kamu harusnya istirahat, aku akan
memberikanmu beberapa obat.”
“Aku
akan tidur di kantor Ayah, menunggu P’Da pulang,” tolak Trai dan tentu saja,
Mon langsung setuju.
Dikamar.
Chat mulai merasa ngantuk, tapi ketika ia melihat jam dihpnya. Ternyata baru
jam 11:03. Lalu ketika itu, Kasin yang tidur disampingnya mulai
memanggil-manggil nama Yada.
Chat
mengenggam tangan Kasin yang meraih keatas sambil memanggil nama Yada terus
-menerus. Lalu Chat dengan lembut mengaku bahwa dia adalah Yada.
Yada
telah sampai dirumah. Dan Trai yang melihatnya, langsung menanyakan tentang apa
yang terjadi.
“Aku
capek. Bisakah kita membicarakannya besok. Dimana Khem?”
“Dia
ada dirumah P’Na,” jawab Trai. Lalu menanyakan apa yang diperbuat oleh Krit
tadi.
“Aku
.. aku tidak tau bagaimana harus menceritakannya padamu,” balas Yada dengan
raut yang tampak lelah dan sedih.
Trai
tidak bertanya atau memaksa Yada untuk menjawab. Malahan dengan penuh
perhatian, Trai memeluk Yada dan menenangkanya.
Disaat
situasi haru itu. Tiba-tiba terdengar suara Chat yang berteriak dengan keras. Sehingga
Yada dan Trai buru-buru naik kelantai atas. Dan Dilok juga bangun, lalu
menghampiri asal suara.
Mon
dengan sikap seperti bersalah, keluar dari kamar dan meminta maaf akan
kesalahan yang diperbuat anaknya. Sedangkan didalam kamar, Chat buru-buru
memakai obat tetes mata.
Lalu
Dilok, Yada, serta Trai, masuk kedalam kamar. Melihat Chat yang duduk sambil
menangis dan Kasin yang tertidur dalam keadaan telanjang. Dan semua pakaian
milik Kasin serta Yada berserakan didekat tempat tidur.
Makin seru..
ReplyDelete