Company name : Citizen Kane
Khem
datang berkunjung kerumah Tassana sambil membawa banyak makanan untuk Kwan. Disana
Khem berterima kasih kepada Khem yang mau mendukungnya. Karena saat ini yang ia
butuhkan memang adalah sebuah dukungan moral. Dan lalu Khem memandan kearah
Tassana,” Tapi sulit untuk menemukan orang yang mau mendukung.”
Kwan
menyemangati Khem dan menyebutkan bahwa Tassana sebenarnya juga mendukung Khem.
Dan mendengar itu Khem pun tersenyum.
Dirumah.
Dilok beserta Yada dan Mon menjadi panik, saat mereka mendapatkan sebuah
panggillan video call yang memperlihatkan Trai yang sedang terluka parah dan
tampak sangat kesakitan.
“Trai.
Yah, aku akan pergi menelpon polisi.” Kata Yada yang panik kepada Ayahnya.
Tapi
sebelum Yada menelpon, Krit muncul di video call itu dan memberitahu kepada
Yada bahwa itu bukanlah pilihan yang bagus. Lalu Krit memperlihatkan bagaimana
ia memutar tangan Trai, sehingga Trai berteriak keras.
“Karena
kamu tidak memdisplinkan anakmu. Maka aku yang melakukannya.” Kata Krit tajam
kepada Dilok.
Setelah
Dilok dan Yada memohon-mohon kepada Krit agar melepaskan Trai. Barulah Krit mau
melepaskan Trai. Dan ketika itu penyakit Dilok kembali kumat, sehingga Yada
yang telah panik karena Trai, menjadi sedih melihat kondisi Ayahnya.
Tapi
untungnya, Dilok tidak pingsan atau kenapa-napa.
Digudang.
Krit mengancam Trai yang tidak berdaya lagi, yaitu bila Trai berani melakukan
sesuatu kepada adiknya lagi. Maka selanjutnya lengan sebelah Trai yang akan ia
patahkan.
Lalu
setelah itu Krit pergi bersama bawahannya, meninggalkan Trai yang tampak
kesakitan dan tidak bisa berbuat apapun sendirian.
Setelah
Krit pergi, Nee segera menghampiri Trai dan membantunya.
Tassana
sedang mengerjakan pekerjaannya, lalu Khem mendekatinya dan memberikan segelas
kopi untuknya. Tapi saat Tassana meminum kopinya, ia jadi tersedak karena
saking manisnya.
Dan
Khem tersenyum senang melihat reaksi Tassana. Serta dengan gembira ia
memberitahu bahwa ia sengaja memasukan 5 sendok teh gula. Dengan alasan, jika
ia tidak seperti itu, maka Tassana tidak akan mau mendengarkannya, kepadahal ia
ingin Tassana untuk mengajarinya.
Ternyata
Tassana memang sudah menyiapkan dokumen – dokumen yang harus dipelajari dan
diketahui Khem sebagai seorang CEO baru. Jadi perlahan, Tassana pun mulau
mengajari Khem dan Khem menerimanya.
Nee
membawa Trai yang terluka. Didalam mobil, Nee memulai pembicaraan duluan, ia
berkata bahwa ia telah memperingatkan Trai. Lalu Nee juga bertanya untuk
memastikan apa yang akan Trai katakan pada dokter nanti.
Trai
pun berjanji bahwa ia tidak akan melibatkan Krit nantinya. Setelah itu, Nee mau
agar mereka mengakhiri hal ini dan Trai jangan menemuinya lagi.
“Hentikan
mobilnya, kumohon.” Kata Trai, setelah mendengar Nee yang tidak mau menemuinya
lagi. Jadi Nee menghentikan mobilnya.
Lalu
Trai pun keluar dari mobil. Dan Nee mengikuti serta meneriakin nama Trai.
Setelah itu Trai memberitahu Nee, bahwa
ia akan menemui Nee lagi. Ia akan pergi menemui Nee setiap hari untuk meminta
maaf, sampai Nee mau memaafkannya.
“Kamu
terluka seperti ini dan masih belum berlajar sama sekali?” tanya Nee heran. Dan
dengan tulus, Trai mengakui bahwa ia sangat merasa bersalah karena telah
melakukan hal seperti itu, jadi luka ini bukan apa-apa baginya.
Nee
mengabaikan permintaan maaf Trai dan menawarkan diri untuk mengantarkan Trai
kerumah sakit. Tapi Trai menolak dan ingin pergi sendiri. Walaupun Nee terus
meneriaki namanya, Trai tetap berjalan lurus dan tidak mau berbalik.
Setelah
selesai mengajari Khem, Tassana mengantar Khem sampai dihalaman rumah. Disana
sebelum pulang, dengan semangat Khem menceritakan bahwa ia akan belajar secepat
mungkin dan setelah itu ia ingin mengatur sebuah acara besar, seperti roadshow.
Sehingga orang akan berhenti meragukan kemampuannya.
Tapi
Tassana memberitahu Khem bahwa Yada pernah bilang mau menunggu hingga cream
baru mereka keluar dulu.
Khem
tampak mulai tidak senang. Tapi ia lalu mengatakan bahwa jika begitu, maka ia
akan mengadakan nya dibulan depan. Tapi lagi-lagi Tassana memberitahu bahwa
Yada tidak akan bisa tepat waktu jika seperti itu.
“Ini
perintahku, jadi ia harus bisa melakukannya! Sekarang, semua orang harus
mengikuti perintahku,” kata Khem tidak senang, lalu mengambil dokumen ditangan
Tassana dan berbalik untuk pergi.
Tepat
saat Khem baru berbalik dan mau pergi, Tassana berbicara, sehingga Khem
berhenti dan menghadap lagi kearah Tassana.
“Makin
hari kamu menjadi seperti Krit. Suatu hari, tidak akan ada seorangpun yang
berada dipihakmu,” kata Tassana.
“Saat
ini, tidak seorangpun yang berada dipihak ku,” balas Khem.
Tassana
diam dan menatap Khem, tanpa mengatakan atau membalas apapun lagi. Dan setelah
itu, ia pun berbalik dan pergi meninggalkan Khem sendirian. Sedangkan Khem
sendiri, diam-diam menangis sambil menatap Tassana yang pergi.
Kasin
datang untuk memberitahukan hasil penyelidikannya mengenai Krit. Dan ketika
itu, Mon serta Chat ingin ikut mendengarkan, tapi dengan segera Dilok menyuruh
agar mereka berdua keluar dan menunggu Trai untuk kembali. Karena masalah ini
merupakan urusan keluarga mereka.
Setelah
Chat dan Mon keluar. Kasin segera memberitahukan info yang ia berhasil dapatkan dari orang bayarannya.
“Sharkrit
adalah anak adopsi dari pemilik Casino di hong kong. Dia pergi dan tinggal
disana, sejak berumur 15 tahun. Dan namanya adalah Christopher Wong,” jelas
Kasin.
“Pantas
saja, aku tidak bisa menemukan apapun tentang dia,” kata Yada kepada Ayah,
setelah mendengarkan penjelasan Kasin. Tapi sayangnya, Kasin masih belum
selesai menjelaskan.
“Itu
tidak ada hubungannya. Mau nama Thailand nya atau nama asingnya, kamu tetap
tidak akan bisa. Karena orang di dalam bisnis gelap, memiliki cara untuk
menutupi informasi apapun mengenai dia,” lanjut Kasin.
Sayangnya,
Kasin Cuma mengetahui segitu saja. Mengenai nama asli Krit, nama orang tua Krit,
dan alasan mengapa Krit melukai keluarga Dilok. Itulah yang masih belum Kasin
ketahui.
Diluar
rumah. Sambil menungguin Trai pulang, Mon mulai mengeluh bahwa ia sudah tidak
tahan lagi. Dan Chat pun membalas bahwa sejak kapan keluarga Dilok pernah menggangap
mereka berdua sebagai bagian dari keluarga nya.
“Kamu
harus nya merebut jabatan CEO itu dari Khem!” kata Mon, sambil memandang kesal
kearah rumah.
“Oh..
Mom, pekerjaan CEO itu banyak! Aku harus mengatur segalanya diperusahaan. Dan
aku tidak bisa,” keluh Chat menolak.
Tapi
Mon langsung memukuli kepala anaknya itu. Lalu mengatakan bahwa Chat itu hanya
perlu memerintah orang saja. Dan lalu tugas Chat itu adalah berpakaian cantik
serta pergi ke pesta-pesta untuk menemukan pria baik.
Chat
mengeluh, karena jika ia mau merebut jabatan CEO milik Khem, maka ia harus
mendapatkan Krit. Dan daripada harus seperti itu, mending ia menargetkan Kasin
yang jauh lebih mudah.
Dan
Mon pun menjadi setuju dengan Chat. Lalu Mon memberi saran, yaitu kalau Chat
ingin bisa menangkap Kasin, maka Chat harus menggunakan dirinya sendiri kepada
Kasin.
Tepat
ketika itu, Mon melihat Trai sudah pulang. Jadi ia menyenggol Chat yang dengan
malas menatap Trai, lalu mengatai Trai dengan suara kecil.
Setelah
itu, mereka berdua mendekati Trai sambil bersikap manis. Seolah-olah mereka
memang khawatir pada Trai.
Trai
yang mengetahui maksud Mon serta Chat, menolak untuk dibantu dan mau berjalan
sendiri saja. Sehingga dengan segera Chat serta Mon melepaskan pegangan mereka
dari Trai. Lalu dengan tampang jijik, Chat mulai menlap tangannya.
Trai
masuk kedalam rumah. Lalu Dilok, Yada, serta Kasin segera menghampirinya dan
merasa khawatir saat melihat lengan Trai yang harus dipasang kain penyangga. Dan
saat Mon serta Chat masuk juga, Dilok dengan segera menyuruh agar Mon memeriksa
luka Trai.
“Ah..
ini adalah masalah keluarga. Aku tidak mau ikut campur,” kata Mon menolak. Dan
Chat yang cerewet malah membicarakan bahwa Krit tidak akan melakukan itu, jika
tidak ada penyebabnya. Lalu setelah itu mereka berdua segera pergi.
“P’da,
kamu harus menarik P’Khem menjauh dari Sharkrit sesegera mungkin,” kata Trai
mengingatkan Yada, lalu pergi juga.
Dan
Dilok tampak masih penasaran karena perkataan Mon serta Chat tadi. Sehingga ia
menatap kearah Yada. Tapi Yada tidak bisa menceritakan apapun.
Saat
Khem pulang kerumah, Yada segera menghampirinya dan mengajaknya untuk
berbicara. Tapi Khem menolak karena ia merasa lelah.
“Khem!
Shakrit menculik Trau dan memukulinya hingga dia hampir mati!” kata Yada
langsung kepada Khem, saat Khem tidak mau di ajak berbicara.
“Dia
tidak mati. Khun Krit sudah menceritakan padaku,” balas Khem dengan santai.
Sehingga Yada menjadi terkejut dan tidak percaya bahwa Khem akan berkata
seperti itu.
“Apa
yang Trai bilang? Dia mau melapor atau membalas Khun Krit?” tanya Khem
mengabaikan Yada yang terkejut.
“Trai
ingin mengakhiri nya saja.”
“Kemudian
akhirilah. Khun Krit tidak menceritakan detailnya, tapi aku yakin Trai telah
melakukan hal yang buruk. Itulah kenapa Khun Krit menghukum dia seperti ini.”
Yada
menjadi emosi, karena menurutnya Krit bisa saja menggunakan jalur hukum dan
bukannya malah bertindak seperti ini.
Dan Yada pun meminta agar Khem menjauhi Krit, karena Krit tidak baik. Tapi sayangnya, Khem menolak untuk
mempercayai Yada.
Sebelum
Khem masuk kedalam rumah. Yada menghentikannya dan menyuruh Khem memilih antara
keluarganya atau Sharkrit. Tapi dengan keras, Khem menolak untuk memilih dan
bersikap seperti menantang Yada serta mengacam Yada.
“Jangan
memaksaku lagi! Atau, aku akan pergi dari rumah ini!” kata Khem. Lalu masuk
kedalam rumah begitu saja. Sedangkan Yada hanya bisa menlap air matanya dan
berusaha untuk kuat.
Pagi
hari. Yada menemui Krit dan memohon agar Krit berhenti menggunakan Khem dan
melibatkannya, serta jangan melukai Trai lagi.
Krit
tidak mau berjanji, karena saat ia bilang itu berakhir, maka itu berakhir. Tapi
menurutnya Trai telah melanggar dan mengganggu adiknya lagi untuk kedua
kalinya. Dan Krit mengacam Yada, bahwa ia akan melakukan nya lagi, jika itu
terjadi lagi.
Yada
menahan Krit dan berjanji untuk mengingatkan Trai. Lalu Yada memohon agar, Krit
mau melepaskan keluarganya untuk dapat kembali hidup normal.
Tapi
Krit malah mengembalikan pembicaraan, sehingga Yada dengan tegas langsung
meminta agar Krit mau berjanji untuk tidak akan mengganggu keluarga nya lagi.
“Gantinya
apa?” tanya Krit santai, lalu mengajak Yada untuk pergi makan.
Yada
ingin mengatai Krit, tapi sebelum ia selesai bicara. Krit langsung memotong
perkataan Yada.
“Kamu
memberiku panggilan Satan. Jadi aku harus bersikap seperti Satan.”
Akhirnya,
Yada mengikuti Krit yang membawanya kesebuah restoran. disana Krit memberitahu
Yada bahwa restoran ini merupakan tempat spesialnya dengan Pa saat ia
berkunjung ke Thailand. Dan kali ini Krit sengaja memesan tempat itu untuk
makan bersama Yada yang merupakan orang spesialnya.
Yada
tampak malas dan lalu ingin pergi. Tapi Krit dengan cepat menarik dan menahan
Yada agar tidak pergi.
“Aku
laki-laki yang akan membuat kamu mencintai apa yang kamu benci. Aku akan membuat
kamu jatuh cinta padaku,” tegas Krit.
“Aku
datang untuk mengakhiri masalah. Tapi jika kamu masih bermain-main seperti ini,
kemudian tidak ada yang harus kita diskusikan,” balas Yada dengan berani.
Diruang
makan. Krit berbicara dengan lembut kepada Yada, walaupun Yada masih saja
menjawab nya dengan ketus.
“Seberapa
banyak kamu membenciku?” tanya Krit sambil tersenyum.
“Siapa
yang mau terlibat dengan seorang penjahat?” balas Yada.
“Penjahat?
Aku?”
“Ya.
Kamu. Mr. Christopher Wong. Kamu kaya karena uang kotor serta terbiasa
melakukan pekerjaan kotor. Kamu memukul orang, menipu, dan hal-hal yang
memalukan lainnya.” Kata Yada mengatai Krit.
Krit
tidak marah dan dengan tenang membalas bahwa bisnisnya adalah baik dan sah. Lalu
Krit mau mengungkit tentang apa alasan ia melakukan semua itu kepada keluarga
Yada. Tapi dengan tegas Yada menolak untuk tau lagi.
“Jika
kamu mau mengakhiri masalah antara kamu dan keluargaku. Kami akan memberikan
B-Star padamu,” kata Yada menyebutkan penawarannya.
Krit
menolak, karena yang ia inginkan adalah menikah dengan Yada. Dan mendengar itu,
Yada dengan cepat memegang gelas teh disebelahnya, tapi dengan lebih cepat Krit
menahan tangan Yada.
“Jangan
menggunakan emosimu. Kamu bisa pulang dan memikirkan tentang ini dulu,” tawar
Krit. Lalu dengan emosi, Yada bangkit berdiri dan meninggalkan Krit tanpa
menjawabnya.
Krit
mengikuti Yada pergi dan menanyakan kepastian Yada mengenai kapan ia bisa
mendapatkan jawabannya. Bukannya menjawab, malah Yada langsung memarahi Krit.
“Aku
tidak akan merendahkan diriku untuk menjadi wanitamu. Aku akan menikahi Kasin
dan pindah ke Switzerland. Kamu bisa pergi dan melakukan apapun yang kamu mau!”
Sebagai
balasan nya, Krit mengancam Yada, yaitu bahwa ia masih memiliki catatan rahasia
itu sebagai kartu terakhirnya. Dan jika Yada tidak mau Ayahnya masuk kepenjara,
maka Yada harus bersikap baik padanya. Serta jika Yada ingin dapat menolong keluarganya,
maka Yada harus menikah dengannya.
“Ketika
aku mendapatkanmu, semua akan berakhir.” Kata Krit.
Yada
menjadi sangat marah, karena Krit telah berani bersikap seperti itu dan
merendahkannya. Tapi dengan tegar, Yada berbalik pergi dan berjalan
meninggalkan Krit. Setelah itu, barulah ia mulai meneteskan air matanya dan
menangis.
Ditempat
kerja. Dikarenakan tangannya yang masih sakit, Trai tanpa sengaja menjatuhkan
kotak barang yang tidak boleh pecah. Jadi ia pun dimarahin. Lalu Trai berkata
bahwa ia yang akan membayar kerusakan barang itu nanti.
Tapi
tetap saja karyawan itu memarahi Trai dan menyuruh Trai keluar.
Trai
menolak untuk keluar. Tapi karyawan itu malah menyuruh Trai memilih, antara mau
keluar sendiri atau dipecat.
Tepat
ketika itu, Tassana lewat dan mendengarkan. “Hanya
aku yang bisa memecat orang,” bela Tassana, lalu menyuruh karyawan tersebut
pergi.
Makasih sdah mo lnjut😊😊😊 tlg smp slsai....
ReplyDelete