Sinopsis Thai-Drama : Ra Rerng Fai Episode 4 - 2



Company name : Citizen Kane 

Khem datang berkunjung kerumah Tassana sambil membawa banyak makanan untuk Kwan. Disana Khem berterima kasih kepada Khem yang mau mendukungnya. Karena saat ini yang ia butuhkan memang adalah sebuah dukungan moral. Dan lalu Khem memandan kearah Tassana,” Tapi sulit untuk menemukan orang yang mau mendukung.”

Kwan menyemangati Khem dan menyebutkan bahwa Tassana sebenarnya juga mendukung Khem. Dan mendengar itu Khem pun tersenyum.


Dirumah. Dilok beserta Yada dan Mon menjadi panik, saat mereka mendapatkan sebuah panggillan video call yang memperlihatkan Trai yang sedang terluka parah dan tampak sangat kesakitan.

“Trai. Yah, aku akan pergi menelpon polisi.” Kata Yada yang panik kepada Ayahnya.


Tapi sebelum Yada menelpon, Krit muncul di video call itu dan memberitahu kepada Yada bahwa itu bukanlah pilihan yang bagus. Lalu Krit memperlihatkan bagaimana ia memutar tangan Trai, sehingga Trai berteriak keras.

“Karena kamu tidak memdisplinkan anakmu. Maka aku yang melakukannya.” Kata Krit tajam kepada Dilok.




Setelah Dilok dan Yada memohon-mohon kepada Krit agar melepaskan Trai. Barulah Krit mau melepaskan Trai. Dan ketika itu penyakit Dilok kembali kumat, sehingga Yada yang telah panik karena Trai, menjadi sedih melihat kondisi Ayahnya.


Tapi untungnya, Dilok tidak pingsan atau kenapa-napa.
 
Digudang. Krit mengancam Trai yang tidak berdaya lagi, yaitu bila Trai berani melakukan sesuatu kepada adiknya lagi. Maka selanjutnya lengan sebelah Trai yang akan ia patahkan.

Lalu setelah itu Krit pergi bersama bawahannya, meninggalkan Trai yang tampak kesakitan dan tidak bisa berbuat apapun sendirian.


Setelah Krit pergi, Nee segera menghampiri Trai dan membantunya.


Tassana sedang mengerjakan pekerjaannya, lalu Khem mendekatinya dan memberikan segelas kopi untuknya. Tapi saat Tassana meminum kopinya, ia jadi tersedak karena saking manisnya.

Dan Khem tersenyum senang melihat reaksi Tassana. Serta dengan gembira ia memberitahu bahwa ia sengaja memasukan 5 sendok teh gula. Dengan alasan, jika ia tidak seperti itu, maka Tassana tidak akan mau mendengarkannya, kepadahal ia ingin Tassana untuk mengajarinya.

Ternyata Tassana memang sudah menyiapkan dokumen – dokumen yang harus dipelajari dan diketahui Khem sebagai seorang CEO baru. Jadi perlahan, Tassana pun mulau mengajari Khem dan Khem menerimanya.


Nee membawa Trai yang terluka. Didalam mobil, Nee memulai pembicaraan duluan, ia berkata bahwa ia telah memperingatkan Trai. Lalu Nee juga bertanya untuk memastikan apa yang akan Trai katakan pada dokter nanti.

Trai pun berjanji bahwa ia tidak akan melibatkan Krit nantinya. Setelah itu, Nee mau agar mereka mengakhiri hal ini dan Trai jangan menemuinya lagi.

“Hentikan mobilnya, kumohon.” Kata Trai, setelah mendengar Nee yang tidak mau menemuinya lagi. Jadi Nee menghentikan mobilnya.


Lalu Trai pun keluar dari mobil. Dan Nee mengikuti serta meneriakin nama Trai. Setelah itu Trai memberitahu Nee,  bahwa ia akan menemui Nee lagi. Ia akan pergi menemui Nee setiap hari untuk meminta maaf, sampai Nee mau memaafkannya.



“Kamu terluka seperti ini dan masih belum berlajar sama sekali?” tanya Nee heran. Dan dengan tulus, Trai mengakui bahwa ia sangat merasa bersalah karena telah melakukan hal seperti itu, jadi luka ini bukan apa-apa baginya.


Nee mengabaikan permintaan maaf Trai dan menawarkan diri untuk mengantarkan Trai kerumah sakit. Tapi Trai menolak dan ingin pergi sendiri. Walaupun Nee terus meneriaki namanya, Trai tetap berjalan lurus dan tidak mau berbalik.


Setelah selesai mengajari Khem, Tassana mengantar Khem sampai dihalaman rumah. Disana sebelum pulang, dengan semangat Khem menceritakan bahwa ia akan belajar secepat mungkin dan setelah itu ia ingin mengatur sebuah acara besar, seperti roadshow. Sehingga orang akan berhenti meragukan kemampuannya.

Tapi Tassana memberitahu Khem bahwa Yada pernah bilang mau menunggu hingga cream baru mereka keluar dulu.

Khem tampak mulai tidak senang. Tapi ia lalu mengatakan bahwa jika begitu, maka ia akan mengadakan nya dibulan depan. Tapi lagi-lagi Tassana memberitahu bahwa Yada tidak akan bisa tepat waktu jika seperti itu.

“Ini perintahku, jadi ia harus bisa melakukannya! Sekarang, semua orang harus mengikuti perintahku,” kata Khem tidak senang, lalu mengambil dokumen ditangan Tassana dan berbalik untuk pergi.


Tepat saat Khem baru berbalik dan mau pergi, Tassana berbicara, sehingga Khem berhenti dan menghadap lagi kearah Tassana.

“Makin hari kamu menjadi seperti Krit. Suatu hari, tidak akan ada seorangpun yang berada dipihakmu,” kata Tassana.

“Saat ini, tidak seorangpun yang berada dipihak ku,” balas Khem.

Tassana diam dan menatap Khem, tanpa mengatakan atau membalas apapun lagi. Dan setelah itu, ia pun berbalik dan pergi meninggalkan Khem sendirian. Sedangkan Khem sendiri, diam-diam menangis sambil menatap Tassana yang pergi.


Kasin datang untuk memberitahukan hasil penyelidikannya mengenai Krit. Dan ketika itu, Mon serta Chat ingin ikut mendengarkan, tapi dengan segera Dilok menyuruh agar mereka berdua keluar dan menunggu Trai untuk kembali. Karena masalah ini merupakan urusan keluarga mereka.

Setelah Chat dan Mon keluar. Kasin segera memberitahukan info yang ia  berhasil dapatkan dari orang bayarannya.

“Sharkrit adalah anak adopsi dari pemilik Casino di hong kong. Dia pergi dan tinggal disana, sejak berumur 15 tahun. Dan namanya adalah Christopher Wong,” jelas Kasin.

“Pantas saja, aku tidak bisa menemukan apapun tentang dia,” kata Yada kepada Ayah, setelah mendengarkan penjelasan Kasin. Tapi sayangnya, Kasin masih belum selesai menjelaskan.

“Itu tidak ada hubungannya. Mau nama Thailand nya atau nama asingnya, kamu tetap tidak akan bisa. Karena orang di dalam bisnis gelap, memiliki cara untuk menutupi informasi apapun mengenai dia,” lanjut Kasin.

Sayangnya, Kasin Cuma mengetahui segitu saja. Mengenai nama asli Krit, nama orang tua Krit, dan alasan mengapa Krit melukai keluarga Dilok. Itulah yang masih belum Kasin ketahui.


Diluar rumah. Sambil menungguin Trai pulang, Mon mulai mengeluh bahwa ia sudah tidak tahan lagi. Dan Chat pun membalas bahwa sejak kapan keluarga Dilok pernah menggangap mereka berdua sebagai bagian dari keluarga nya.


“Kamu harus nya merebut jabatan CEO itu dari Khem!” kata Mon, sambil memandang kesal kearah rumah.

“Oh.. Mom, pekerjaan CEO itu banyak! Aku harus mengatur segalanya diperusahaan. Dan aku tidak bisa,” keluh Chat menolak.

Tapi Mon langsung memukuli kepala anaknya itu. Lalu mengatakan bahwa Chat itu hanya perlu memerintah orang saja. Dan lalu tugas Chat itu adalah berpakaian cantik serta pergi ke pesta-pesta untuk menemukan pria baik.


Chat mengeluh, karena jika ia mau merebut jabatan CEO milik Khem, maka ia harus mendapatkan Krit. Dan daripada harus seperti itu, mending ia menargetkan Kasin yang jauh lebih mudah.

Dan Mon pun menjadi setuju dengan Chat. Lalu Mon memberi saran, yaitu kalau Chat ingin bisa menangkap Kasin, maka Chat harus menggunakan dirinya sendiri kepada Kasin.


Tepat ketika itu, Mon melihat Trai sudah pulang. Jadi ia menyenggol Chat yang dengan malas menatap Trai, lalu mengatai Trai dengan suara kecil.

Setelah itu, mereka berdua mendekati Trai sambil bersikap manis. Seolah-olah mereka memang khawatir pada Trai.

Trai yang mengetahui maksud Mon serta Chat, menolak untuk dibantu dan mau berjalan sendiri saja. Sehingga dengan segera Chat serta Mon melepaskan pegangan mereka dari Trai. Lalu dengan tampang jijik, Chat mulai menlap tangannya.


Trai masuk kedalam rumah. Lalu Dilok, Yada, serta Kasin segera menghampirinya dan merasa khawatir saat melihat lengan Trai yang harus dipasang kain penyangga. Dan saat Mon serta Chat masuk juga, Dilok dengan segera menyuruh agar Mon memeriksa luka Trai.

“Ah.. ini adalah masalah keluarga. Aku tidak mau ikut campur,” kata Mon menolak. Dan Chat yang cerewet malah membicarakan bahwa Krit tidak akan melakukan itu, jika tidak ada penyebabnya. Lalu setelah itu mereka berdua segera pergi.


“P’da, kamu harus menarik P’Khem menjauh dari Sharkrit sesegera mungkin,” kata Trai mengingatkan Yada, lalu pergi juga.

Dan Dilok tampak masih penasaran karena perkataan Mon serta Chat tadi. Sehingga ia menatap kearah Yada. Tapi Yada tidak bisa menceritakan apapun.


Saat Khem pulang kerumah, Yada segera menghampirinya dan mengajaknya untuk berbicara. Tapi Khem menolak karena ia merasa lelah.

“Khem! Shakrit menculik Trau dan memukulinya hingga dia hampir mati!” kata Yada langsung kepada Khem, saat Khem tidak mau di ajak berbicara.


“Dia tidak mati. Khun Krit sudah menceritakan padaku,” balas Khem dengan santai. Sehingga Yada menjadi terkejut dan tidak percaya bahwa Khem akan berkata seperti itu.

“Apa yang Trai bilang? Dia mau melapor atau membalas Khun Krit?” tanya Khem mengabaikan Yada yang terkejut.

“Trai ingin mengakhiri nya saja.”

“Kemudian akhirilah. Khun Krit tidak menceritakan detailnya, tapi aku yakin Trai telah melakukan hal yang buruk. Itulah kenapa Khun Krit menghukum dia seperti ini.”

Yada menjadi emosi, karena menurutnya Krit bisa saja menggunakan jalur hukum dan bukannya malah bertindak seperti ini.  Dan Yada pun meminta agar Khem menjauhi Krit, karena Krit tidak  baik. Tapi sayangnya, Khem menolak untuk mempercayai Yada.

Sebelum Khem masuk kedalam rumah. Yada menghentikannya dan menyuruh Khem memilih antara keluarganya atau Sharkrit. Tapi dengan keras, Khem menolak untuk memilih dan bersikap seperti menantang Yada serta mengacam Yada.


“Jangan memaksaku lagi! Atau, aku akan pergi dari rumah ini!” kata Khem. Lalu masuk kedalam rumah begitu saja. Sedangkan Yada hanya bisa menlap air matanya dan berusaha untuk kuat.


Pagi hari. Yada menemui Krit dan memohon agar Krit berhenti menggunakan Khem dan melibatkannya, serta jangan melukai Trai lagi.

Krit tidak mau berjanji, karena saat ia bilang itu berakhir, maka itu berakhir. Tapi menurutnya Trai telah melanggar dan mengganggu adiknya lagi untuk kedua kalinya. Dan Krit mengacam Yada, bahwa ia akan melakukan nya lagi, jika itu terjadi lagi.



Yada menahan Krit dan berjanji untuk mengingatkan Trai. Lalu Yada memohon agar, Krit mau melepaskan keluarganya untuk dapat kembali hidup normal.

Tapi Krit malah mengembalikan pembicaraan, sehingga Yada dengan tegas langsung meminta agar Krit mau berjanji untuk tidak akan mengganggu keluarga nya lagi.

“Gantinya apa?” tanya Krit santai, lalu mengajak Yada untuk pergi makan.



Yada ingin mengatai Krit, tapi sebelum ia selesai bicara. Krit langsung memotong perkataan Yada.

“Kamu memberiku panggilan Satan. Jadi aku harus bersikap seperti Satan.”


Akhirnya, Yada mengikuti Krit yang membawanya kesebuah restoran. disana Krit memberitahu Yada bahwa restoran ini merupakan tempat spesialnya dengan Pa saat ia berkunjung ke Thailand. Dan kali ini Krit sengaja memesan tempat itu untuk makan bersama Yada yang merupakan orang spesialnya.

Yada tampak malas dan lalu ingin pergi. Tapi Krit dengan cepat menarik dan menahan Yada agar tidak pergi.


“Aku laki-laki yang akan membuat kamu mencintai apa yang kamu benci. Aku akan membuat kamu jatuh cinta padaku,” tegas Krit.

“Aku datang untuk mengakhiri masalah. Tapi jika kamu masih bermain-main seperti ini, kemudian tidak ada yang harus kita diskusikan,” balas Yada dengan berani.


Diruang makan. Krit berbicara dengan lembut kepada Yada, walaupun Yada masih saja menjawab nya dengan ketus.

“Seberapa banyak kamu membenciku?” tanya Krit sambil tersenyum.

“Siapa yang mau terlibat dengan seorang penjahat?” balas Yada.

“Penjahat? Aku?”


“Ya. Kamu. Mr. Christopher Wong. Kamu kaya karena uang kotor serta terbiasa melakukan pekerjaan kotor. Kamu memukul orang, menipu, dan hal-hal yang memalukan lainnya.” Kata Yada mengatai Krit.

Krit tidak marah dan dengan tenang membalas bahwa bisnisnya adalah baik dan sah. Lalu Krit mau mengungkit tentang apa alasan ia melakukan semua itu kepada keluarga Yada. Tapi dengan tegas Yada menolak untuk tau lagi.


“Jika kamu mau mengakhiri masalah antara kamu dan keluargaku. Kami akan memberikan B-Star padamu,” kata Yada menyebutkan penawarannya.

Krit menolak, karena yang ia inginkan adalah menikah dengan Yada. Dan mendengar itu, Yada dengan cepat memegang gelas teh disebelahnya, tapi dengan lebih cepat Krit menahan tangan Yada.

“Jangan menggunakan emosimu. Kamu bisa pulang dan memikirkan tentang ini dulu,” tawar Krit. Lalu dengan emosi, Yada bangkit berdiri dan meninggalkan Krit tanpa menjawabnya.


Krit mengikuti Yada pergi dan menanyakan kepastian Yada mengenai kapan ia bisa mendapatkan jawabannya. Bukannya menjawab, malah Yada langsung memarahi Krit.

“Aku tidak akan merendahkan diriku untuk menjadi wanitamu. Aku akan menikahi Kasin dan pindah ke Switzerland. Kamu bisa pergi dan melakukan apapun yang kamu mau!”


Sebagai balasan nya, Krit mengancam Yada, yaitu bahwa ia masih memiliki catatan rahasia itu sebagai kartu terakhirnya. Dan jika Yada tidak mau Ayahnya masuk kepenjara, maka Yada harus bersikap baik padanya. Serta jika Yada ingin dapat menolong keluarganya, maka Yada harus menikah dengannya.

“Ketika aku mendapatkanmu, semua akan berakhir.” Kata Krit.



Yada menjadi sangat marah, karena Krit telah berani bersikap seperti itu dan merendahkannya. Tapi dengan tegar, Yada berbalik pergi dan berjalan meninggalkan Krit. Setelah itu, barulah ia mulai meneteskan air matanya dan menangis.


Ditempat kerja. Dikarenakan tangannya yang masih sakit, Trai tanpa sengaja menjatuhkan kotak barang yang tidak boleh pecah. Jadi ia pun dimarahin. Lalu Trai berkata bahwa ia yang akan membayar kerusakan barang itu nanti.

Tapi tetap saja karyawan itu memarahi Trai dan menyuruh Trai keluar.

Trai menolak untuk keluar. Tapi karyawan itu malah menyuruh Trai memilih, antara mau keluar sendiri atau dipecat.

Tepat ketika itu, Tassana lewat dan mendengarkan. “Hanya aku yang bisa memecat orang,” bela Tassana, lalu menyuruh karyawan tersebut pergi.

1 Comments

  1. Makasih sdah mo lnjut😊😊😊 tlg smp slsai....

    ReplyDelete
Previous Post Next Post