Company name : Citizen Kane
Yada
memperhatikan dari atas, bagaimana Krit yang penuh perhatian menggendong Nee
pulang. Lalu dari belakang, Trai mendekati Yada serta menanyakan apakah Yada
yakin mengatakan itu tadi, kepadahal ia belum ada melakukan apapun.
Tapi
sebelum Trai selesai berbicara, Yada segera menamparnya. Trai tidak terima dan
berkata bahwa ia melakukan ini adalah untuk membalas apa yang Krit berbuat
kepada Yada. Tapi Yada menamparnya lagi.
“Kamu
masih belum menyadari kesalahanmu? Apa yang kamu lakukan pada Khun Nee, itu
bukan hanya pembalasan, tapi itu pemerkosaan. Kamu memaksa seorang wanita. Apa
kamu tidak malu?” tanya Yada keras kepada Trai.
“Sebenarnya,
aku tidak ingin melakukan apapun padanya! Aku hanya mau mengurung dia selama
beberapa hari.” Balas Trai, masih merasa tidak bersalah.
Mendengar
perkataan Trai yang seperti itu, dengan tegas Yada menanyakan apakah ia yakin
bisa berhenti. Tapi Trai menjadi terdiam dan tidak bisa menjawab, lalu ia pun
mulai menyadari kesalahannya.
Yada
pun mulai menasehati Trai untuk tidak seperti itu. Dan dengan lembut Yada
memberitahu bahwa ia ingin Trai menjadi orang yang baik. Walaupun untuk menjadi
baik itu sulit, tapi Yada ingin Trai untuk mencoba, karena orang yang jahat
tidak akan pernah bahagia.
Yada
meneteskan air matanya sambil menatap Trai yang terdiam. Dan Trai yang tampak
baru sadar akan kesalahannya itu, hanya bisa menatap kosong kepada Yada. Jadi
Yada pun memeluk Trai.
Dirumah
Nee. Krit menawarkan diri untuk membuatkan sup, tapi Nee menolak. Jadi Krit pun
diam menatap Nee dan menyadari arti tatapan itu, Nee pun menerima tawaran Krit.
Didapur.
Krit mulai mengeluarkan perlengkapan yang diperlukan. Dan melihat hal itu, Nee
memuji Krit yang mempunyai ingatan bagus. Padahal Krit hanya datang beberapa
kali, tapi ia masih bisa mengingat dimana barang-barang disimpan.
“Rumahmu
cantikmu begitu kosong. Kamu tidak mau membeli sesuatu untuk dapur ini? Atau
mendekor rumahmu?” tanya Krit mengomentari.
“Kita
tidak perlu pindah lagi, kan?” balas Nee. Dan mendengar balasan Nee ini, Krit
langsung menatapnya tajam.
“Hidupmu
benar-benar akan dihabiskan untuk Pa,” kata Nee melanjutkan. Tapi Krit tetap
diam, lalu ia memberikan Nee sup yang telah siap dan bertanya apakah Nee sudah
baikan. Lalu Nee pun menjadi kaget, karena ia berpikir Krit sudah mau pulang.
Chat
membantu Kasin yang tampak sulit berjalan, karena mabuk. Setelah sampai
dirumah, Chat menawarkan Kasin untuk minum dulu sehingga ia tidak akan merasa
terlalu mabuk. Tapi Kasin menolak dan mengaku bahwa ia tidak mabuk.
Tiba-tiba
Kasin melepaskan dirinya dari Chat dan menjauh kearah dinding sambil memegang
perutnya yang terasa tidak enak. Dan dari jauh Chat hanya diam dan melihat
dengan pandangan jijik kearah Kasin.
Tapi
saat Chat melihat Yada serta Trai yang telah pulang. Maka Chat pun menghampiri
Kasin sambil memeluk lengannya dengan mesra, lalu ia mengucapkan terimakasih
untuk makan malamnya serta karena Kasin telah mengantarkannya untuk pulang.
Bahkan
Chat dengan mesranya berbicara bahwa ia ingin bisa memiliki pacar seperti
Kasin. Dan Kasin yang masih mabuk serta tidak menyadari kehadiran Yada,
membalas bahwa walaupun ia telah bersikap baik, tapi pacarnya malah menolaknya.
Dengan
sengaja Chat meraih wajah Kasin, lalu menciumin pipinya. Agar Trai dan Yada
yang berdiri dibelakang, bisa melihat betapa mesra nya ia bersama dengan Kasin.
Yada
hanya diam saja, tapi Trai langsung memanggil Kasin. Dan lalu Kasin pun
menyadari kehadiran mereka.
Saat
Kasin ingin berbicara kepada Yada, Chat langsung menyela,”Kami hanya pergi
makan bersama saja. Dan lalu aku menjadi mabuk, maka dari itu Kasin
mengantarkan aku. Aku harap kamu tidak masalah ya, Khun Da.”
Melihat
tingkah Chat yang seperti itu, serta kondisi Kasin yang tampak mabuk. Maka Yada
menjawab bahwa ia tidak masalah sama sekali, bahkan ia tidak peduli lagi. Lalu
setelah itu Yada, langsung masuk kedalam rumah.
“Kamu
sudah punya berlian di tanganmu. Tapi kamu bodoh, jika mau menggantinya,” kata
Trai tajam, lalu ikut masuk kedalam.
Kasin
melepaskan diri dari Chat dan berlari menyusul Yada untuk menjelaskan. Dan Chat
yang melihat itu, langsung mencari ide. Ia mengambil minuman diatas meja dan
meminum habis minuman itu.
Sedangkan
Kasin tidak bisa masuk kedalam rumah, karena Trai telah mengunci pintu
rumahnya. Sehingga Kasin pun kembali, masih dengan memegangin perutnya yang
terasa tidak nyaman.
Chat
menghampiri Kasin kembali, lalu bertingkah seperti orang yang paling menderita
karena sikap orang-orang dirumahnya. Tapi Kasin tidak menjawab, karena
tampaknya ia seperti ingin muntah.
Kasin berlari untuk menjauhkan diri dari Chat yang
memeluknya. Tapi Chat malah tetap mengikutinya serta berusaha untuk memeluknya.
Jadi karena sudah tidak tahan lagi, Kasin mendorong Chat kebelakang, lalu memuntahkan
apa yang telah ditahannya dari tadi.
“Aku
tidak bisa menahannya lagi! Mengapa kamu memelukku?!” teriak Kasin keras kepada
Chat, lalu pergi dari sana. Dengan
kesal serta jijik, Chat berteriak. Karena badannya yang telah menjadi kotor.
Setelah
Krit menyelimutinya, Nee memegang tangan Krit dan memintanya agar tidak pergi
dulu.
“Seperti
janji kita. Ketika kamu tertidur, aku akan pergi,” kata Krit menenangkan Nee.
Tapi Nee malah berkata bahwa ia tidak mau tidur dan juga tidak mau melepaskan
tangan Krit.
Krit
pun duduk dihadapan Nee, meminta Nee untuk tidak perlu memikirkan tentang
kejadian hari ini. Dan walaupun Nee tidak bisa melupakannya, tapi Nee masih
bisa hidup dengan ingatan buruk itu.
“Seperti
kamu? Aku sudah besar sekarang. Kamu bisa menceritakan segalanya padaku. Aku
ingin tau tentang Pa,” balas Nee, lalu memeluk Krit dan menanyakan alasan Krit
mengadopsinya.
Krit
melepaskan pelukan Nee serta menjawab bahwa alasan ia mengadopsi Nee adalah
mungkin karena mereka orang yang sama.
“Apa
kamu mencintai aku?” tanya Nee. Tapi Krit tidak menjawab dan malah menyuruh
agar Nee tidur.
Krit
pindah dan duduk disamping Nee. Ia membaringkan Nee, lalu mulai bercerita, tapi
karena Nee tidak suka dengan dongeng. Maka Krit pun menceritakan tentang
sejarah kode SOS.
Nee
terus mendengarkan cerita Krit sambil memegangin tangan nya. Dan akhirnya Nee
pun tertidur. Menyadari hal itu, Krit melepaskan tangan Nee, lalu bangkit
berdiri.
Pagi
hari. Yada menyambut Trai yang baru masuk kedalam ruang makan dan menanyakan keadaanya.
Dan Trai pun memberitahu bahwa ia baik, hanya saja kemarin malam dia agak deman
sedikit.
“Beruntung
dia tidak memukuli wajahmu. Jika tidak, aku tidak tau harus bagaimana menjawab
pertanyaan orang-orang.” Kata Yada kepada Trai.
Pada
saat itu, Khem datang. Jadi Yada yang melihatnya segera menyuruh Khem untuk
tidak pergi bekerja hari ini dan tinggal dirumah untuk menjaga Ayah mereka.
“Mengapa?
Kamu tidak percaya bahwa aku bisa bekerja diperusahaan?” jawab Khem dengan
ketus, lalu duduk dan melanjutkan,”Aku sudah meminta izin pada Ayah.”
Yada
yang tidak mempercayai perkataan Khem, bangkit berdiri untuk bertanya langsung
kepada Ayah mereka. Tapi Khem malah ikut berdiri. Lalu ketika itu, Mon datang
dan menyampaikan bahwa Ayah mereka sedang bersiap untuk berangkat kerja.
“Bagaimana
bisa Ayah pergi kerja, ketika dia masih kurang sehat?” protes Yada.
“Tapi
dia sudah lebih sehat. Sebenarnya itu bagus bila dia berangkat kerja. Untuk
orang yang sudah tua, bila ia terlalu lama tinggal dirumah, ia akan jadi cepat
terkena Alzheimer.” Balas Mon dengan sedikit nada yang lain maksudnya.
Sehingga
Trai langsung balas mengatainya dan Yada memandangnya dengan tajam. Jadi Mon
pun menjadi takut dan berpura-pura ingin menghangatkan makanan untuk Dilok.
Khem
memandang tajam kearah Yada sesaat, lalu setelah itu ia bangkit berdiri dan
pamit pergi kepada mereka. Dan Yada pun segera mengikuti Khem keluar,
meninggalkan Trai diruang makan sendirian.
Dihalaman
rumah. Yada menghentikan Khem dan memperlihatkan cincin milik Khem yang dulu
pernah tertinggal diklub. Dan ketika melihat cincin itu, Khem menjadi teringat
akan kejadian saat itu.
“Dimana
kamu meninggalkan ini?” tanya Yada kepada Khem.
Khem
tampak gugup dan diam. Lalu Yada menannyakan lagi apakah Khem tau betapa
pentingnya cincin itu. Dan Khem pun mengingat lagi.
Ternyata
itu bukanlah cincin pernikahannya yang telah batal bersama Krit. Melainkan
cincin milik Mama mereka yang telah diberikan kepada Yada. Dan sebagai tanda
kelulusan Khem, Yada memberikan cincin itu kepadanya sebagai hadiah.
Dan
ketika itu dengan senang, Khem memeluk Yada.
Kembali
ke saat ini. Khem mengambil kembali cincin itu dari tangan Yada. Dan dari jauh
Chat memperhatikan mereka.
“Dimana
kamu menghilangkan itu? Seharusnya aku memukulmu,” kata Yada menasehati Khem.
Tapi Khem malah menjawab dengan ketus.
“Bisakah
kamu tidak berbicara padaku seperti itu?! Inilah alasan mengapa setiap orang
berpikir aku anak kecil! Mereka tidak sopan padaku seperti seharusnya.”
“Khem!
Apakah ada yang salah? Jika ada, aku akan jelaskan.” Tanya Yada khawatir,
melihat sikap Khem yang berbeda.
“Tidak
perlu. Seseorang telah menjelaskan segalanya padaku.” Tolak Khem, lalu
mengucapkan terima kasih kepada Yada untuk cincinnya. Setelah itu pun pergi
begitu saja.
Yada
mau mengikuti Khem kembali, tapi dari belakang Chat memanggilnya. Lalu Chat pun
memberitahu dengan nada yang menjengkelkan. Ia memberitahu kan kepada Yada
bahwa ia yang telah memberikan cincin itu kepada Krit dan juga Chat menanyakan
apa balasan yang Yada berikan kepada Krit sebagai ganti cincin itu.
Tapi
Yada sama sekali tidak bisa membalas ketika Chat mulai mengatainya seperti itu.
Dilok
dan keluarga datang kekantor. Dan Khem yang berjalan paling belakang,
mendengarkan bisik-bisik para karyawan yang mengatainya. Tentang apakah Khem
akan bergabung dalam meeting juga? Apa yang bisa Khem lakukan?
Dan
mendengar itu, Khem pun menjadi tampak sangat kesal.
Seorang
karyawan menghampiri mereka serta memberitahukan bahwa Krit telah memulai
meeting nya. Jadi karena merasa tidak dihormati, kepadahal ini adalah
perusahaannya, maka Dilok pun mau membatalkan meeting tersebut.
Yada
menahan Ayahnya untuk tidak pergi dan ikut kedalam meeting. Agar mereka bisa
tau, siapa mata-mata yang akan Krit kirimkan kedalam perusahaan mereka.
“Tidak
lain, pasti itu Khun Sharkrit, atau Khun Tassana, atau Khun Chayanee. Itu pasti
salah satu dari mereka bertiga. Karena mereka pasti tidak akan memilih orang
kita," sambung Trai menebak-nebak.
Khem
yang berdiri dibelakang mereka, memandangin mereka dengan kesal. Tapi ia lalu
kelihatan seperti menarik nafas untuk menjaga emosinya. Lalu Khem mendekati
Ayahnya.
“Ayo
masuk, yah. Mungkin kita akan mendapatkan kabar baik,” kata Khem sambil
tersenyum kepada mereka, lalu berjalan melewati mereka. Dan hal itu membuat
mereka tampak heran, tapi akhirnya mereka ikut berjalan keruang meeting.
Didalam
ruang meeting. Krit, Tassana, dan Nee telah menanti mereka. Dan ketika mereka
masuk, Trai memandang kearah Nee, tapi Nee langsung membuang mukanya dan
seperti tidak mau melihat Trai.
Dilok
menyindir Krit yang tidak berdiri dan memberikan salam pada mereka tadi.
“Mengapa? Apa tanganmu tidak bisa karena kamu sedang memegang pisau?”
“Aku
tidak pernah menusuk seseorang dari belakang. Aku melakukan nya dari depan,”
balas Krit sinis.
Tapi
Krit langsung menyangkal serta menyalahkan Dilok yang tidak melakukan pekerjaan
dengan baik. Karena pada saat itu, ia sama sekali tidak pernah memaksa Dilok
untuk menandatanganin itu.
Agenda
pertama, Krit memecat Trai dari setiap posisi di B-Star. Sampai Trai
menyelesaikan pekerjaannya di bagian transportasi. Baru pada saat itu Krit akan
menerimanya lagi.
Mendengar
putusan itu. Dilok tidak terima, karena bagaimanapun Trai adalah orang yang
akan menjadi CEO diperusahaan mereka. Tapi Krit tidak mau mengubah putusannya.
Jadi Trai pun memutuskan untuk keluar dari ruangan meeting tersebut.
Tapi
Krit menghentikan Trai untuk keluar. Lalu ia mengumumkan orang yang akan
menjadi CEO adalah…
Semua
orang diruangan terdiam dan pada saat itu Krit berjalan perlahan. Dan ketika
berada didekat Yada, ia menatap Yada sambil tersenyum, tapi ia tidak memilih
Yada.
Krit
berdiri disamping Khem dan melanjutkan pengumumannya. Yaitu yang akan menjadi
CEO baru B-Star adalah Khemika Methasit.
Bukan
hanya keluarga Yada saja yang menjadi terkejut tampaknya. Tapi Nee serta
Tassana juga, mereka seperti tidak menduga bahwa Krita akan memilih Khem
sebagai CEO baru B-Star.
“Bagaimana
bisa? Sejak kapan Khem tau gimana caranya untuk kerja? Jika kamu melakukan ini,
perusahaanku akan terancam!” protes Dilok kepada pilihan Krit.
Dan
mendengar itu, diam-diam Khem menlap air matanya. Sedangkan Krit yang berdiri
disebelahnya, tersenyum.
Dengan
senang, Khem masuk kedalam ruangan CEO yang menjadi miliknya. Lalu pada saat
itu, Yada masuk untuk menemuinya. Dengan marah, Yada langsung mengatakan bahwa
Khem telah menjadi alat bagi Krit.
“P’Da
kamu pasti mau bilang kalau aku tidak cocok kan,” kata Khem seperti tidak
senang dengan Yada.
“Ya,
kamu tidak cocok. Kamu bahkan tidak mengenal produk.”
“Jadi
aku tidak sepintar kamu?!”
“Ini
dua hal yang berbeda.”
“Ini
sama! Segalanya dimulai dengan kamu berpikir apapun yang aku lakukan, aku tidak
akan bisa menadingin kamu,” kata Khem sambil berdiri dan mendekati Yada.
“Kita
ini saudara. Apa kita akan bertengkar gara-gara ini? Jika kamu piki kamu bisa,
kamu hanya harus bilang kepada Ayah dan kita bisa membagi perkerjaan. Tidak perlu
menjadi gila dengan jabatan CEO! Alasan Sharkrit memberi ini adalah karena dia
mau keluarga kita terpisah,” jelas Yada dengan marah menasehati Khem.
“Seperti
yang Krit bilang, orang yang tidak ingin aku tumbuh. Adalah orang yang tidak
mencintai ku,” balas Khem, sehingga Yada merasa terluka. Apalagi saat Khem
makin membela Krit dan mengatai Yada yang telah menghabiskan malam di tempat
Krit.
Yada
menatap tidak percaya kepada Khem yang seperti itu, dengan mata berkaca-kaca. Lalu
ia pun ingin menjelaskan kepada Khem apa yang sebenarnya terjadi.
Tapi
pada saat itu, Krit datang dan memotong perkataan Yada, sebelum ia sempat Yada
menjelaskan apapun kepada Khem.
“Tentang
memberikan kamu jabatan CEO, Khem. Jadi kamu mengirimkan resume kamu dan
profile kamu padaku. Tapi aku minta maaf. Tidak peduli apapun itu, aku kira
Khem lebih cocok daripada kamu,” kata Krit berbohong dalam menjelaskan pada
Khem. Tentang alasan mengapa Yada bermalam ditempatnya.
“Bohong!
Kapan aku mengirimkan itu padamu?!” bantah Yada langsung.
Tapi
Krit lalu mengeluarkan hpnya serta menunjukan blog milik Yada kepada Khem. Sehingga
Khem menjadi kecewa kepada Yada. Lalu Khem mengambil cincin Ibu mereka dan
mengembalikan itu kepada Yada.
Yada
memanggil Khem untuk menjelaskan, tapi Khem sama sekali tidak mau mendengarkan
dan pergi berdiri di dekat jendela.
Krit
tersenyum melihat mata Yada yang berkaca-kaca dan tangannya yang memegang
cincin itu dengan erat. Lalu tiba-tiba Yada berbalik dan mengatai Krit sebagai
Iblis, setelah itu Yada langsung pergi.
Yada
masuk kedalam kantornya dan mengingat perkataan tajam Khem yang mengatakan
bahwa Yada tidak mencintai nya. Lalu dengan perasaan yang sangat sedih, Yada
mulai menangis.
Dan
Krit yang ternyata mengikuti Yada tadi. Berdiri diam diluar pintu kaca sambil
memperhatikan Yada yang menangis, tanpa berani untuk masuk kedalam.
Yada
menyimpan cincin itu di tasnya. Dan ketika itu tanpa sengaja Yada melihat Krit
yang sedang berdiri diluar. Jadi Yada pun berdiri, lalu menlap air matanya dan
berdiri menjauh dari pintu.
Krit
masuk dengan agak ragu dan berjalan mendekati Yada yang sedang sedih. Lalu
dengan perlahan Krit menyentuh bahu Yada, tapi Yada langsung memukul tangan
Krit yang menyentuhnya.
“Menjauhlah!
Suatu saat Khem akan tau warna asli mu! Kamu tidak bisa menyembunyikan iblismu
lebih lama!” kata Yada marah, lalu berjalan menjauh dari Krit.
“Aku
menyukai wanita kuat sepertimu. Suatu saat Khem akan menjadi seperti kamu,”
kata Krit, sehingga membuat langkah Yada terhenti.
“Aku
tidak mau menjadi wanitamu! Khem juga!” balas Yada sambil menatap Krit tajam.
“Kamu
salah. Karena sekarang, Khem berada ditanganku.”
“Apa
yang kamu mau?! Aku tanya apa?!” tanya Yada mulai sedikit histeris.
“Aku
ingin kamu,” jawab Krit dengan santai.
“Matilah!”
balas Yada, lalu berbalik dan pergi dengan sangat marah.
Dilok
membatalkan konferesi pers yang akan mengumumkan tentang CEO baru B-Star,
sehingga beritanya tidak akan keluar. Trai juga menasehati Khem yang walaupun
Khem tidak menerima posisi ini, Krit tetap tidak bisa melakukan apapun pada
mereka.
“Aku
ingin menerima posisi ini!” kata Khem bersikeras kepada Trai. Lalu kepada Ayah,
Khem mengatakan bahwa ia ingin diberi kesempatan untuk membuktikan diri.
Dilok
membalas Khem dan bertanya pembuktian apa yang diinginkan oleh Khem. Karena
Khem tidak bisa melakukan apapun. Dan menurut Dilok, jika memang harus ada CEO
baru, itu harus Yada, karena hanya Yada yang bisa menandingin orang seperti
Sharkrit.
“Khun
Sharkrit memilih aku. Titik.” Kata Khem masih bersikeras. Lalu tanpa pamit,
Khem mengambil tasnya dan pergi.
Setelah
Khem keluar, ia berpapasan dengan Tassana. Dan sebelum Tassana mengatakan apapun,
Khem langsung memberitahu bahwa ia telah membuat keputusan dan tidak seorang
pun yang bisa mengubah pikirannya.
“Aku
disini bukan untuk mengubah pikiranmu,” balas Tassana tenang.
“Jadi
mengapa kamu disini? Untuk memberikan selamat?”
“Aku
mungkin tidak akan memberimu selamat.”
“Tidak
seorang pun percaya padaku. Kecuali Khun Sharkrit.”
“Kamu
yakin? Apa Krit benar berpikir seperti itu?” kata Tassana bertanya, sehingga
membuat Khem merasa kesal kepadanya juga. Tapi sebelum Khem pergi, Tassana
kembali berbicara,”Aku datang untuk mengajarimu.”
Khem
yang telah merasa sangat sakit hati, mungkin. Membalas bahwa ia akan memikirkan
tawaran Tassana yang mau mengajarinya.
Dikebun
rumah. Kwan meminta agar tidak peduli apapun itu, Tassana harus menolong Khun
Khem. Jadi Tassana memberitahu, bahwa jika orang tidak mau, gimana dia harus
menolong.
Kwan
berpikir mungkin saja, Khem seperti itu, karena saat ini tidak ada seorang pun
yang berpihak kepadanya. Dan Kwan meminta agar Tassana tetap mau membantu Khem.
“Aku
ingin bertemu Khun Khem. Kamu bilang dia berubah, seberapa banyak ya.” Kata Kwan
penasaran akan Khem yang sekarang.
“Aku
ingin Krit bisa merasakan hal yang sama seperti yang kamu rasakan pada Khun
Khem. Aku harap Krit bisa memiliki niat yang baik.”
Tassana
berdiri dan memberitahu Kwan bahwa Krit tidak memiliki niat yang baik pada Khem
serta keluarga. Karena yang Krit inginkan hanyalah menyakiti mereka.
Diparkiran.
Saat baru turun dari mobil, Nee bertemu dengan Trai yang datang untuk meminta
maaf. Tapi Nee tidak mau memaafkan Trai, jadi Trai memegang tangan Nee dan
memintanya untuk mendengarkan dia dulu.
Tapi
Nee tidak mau mendengar Trai dan membrontak, meminta agar Trai melepaskan
pegangannya.
Tepat
ketika itu, Krit muncul bersama dengan para bawahan nya. Ia melihat Trai yang
seperti sedang memaksa Nee. Jadi ia menghampiri mereka berdua dan memukuli
Trai.
Dengan
panik, Nee menahan Krit,”Dia tidak melakukan apapun.”
Krit
tidak mendengarkan Nee dan memarahi Trai yang telah berani untuk memperkosa
adiknya. Dan Trai segera menjelaskan bahwa kali ia tidak bermaksud deperti itu.
Tapi
tampaknya Trai tidak mau percaya dengan Trai. Jadi Nee segera menahan tangan
Krit, lalu menyuruh agar Trai cepat pergi dari sini.
“Sekarang,
dia hanya karyawan biasa. Jika dia pergi kerja dengan wajah hancur, tidak
seorangpun yang akan peduli,” kata Krit seperti mengancam.
Dengan
memohon Nee meminta agar Krit membiarkan semuanya berakhiri disini saja dan
tidak melakukan apapun.
Bukannya
pergi, Trai malah membalas perkataan Krit. Dan karena itu, Krit menyuruh agar
Nee pergi kerja duluan. Sehingga tinggalah Krit dan beberapa bawahannya bersama
Trai.
Sedangkan
Nee yang tidak mau pergi, di tarik paksa oleh bawahan Krit yang lain.
Trai
ingin menolong Nee yang ditarik pergi, tapi seorang bawahan Krit memukulinya,
lalu mengancamnya menggunakan pistol. Tapi sebelum karyawan Krit berbuat lebih
lanjut, Krit menghentikannya dan memandang tajam kearah Trai.