Sinopsis Thai-Drama : Ra Rerng Fai Episode 4 - 1



Company name : Citizen Kane 

Yada memperhatikan dari atas, bagaimana Krit yang penuh perhatian menggendong Nee pulang. Lalu dari belakang, Trai mendekati Yada serta menanyakan apakah Yada yakin mengatakan itu tadi, kepadahal ia belum ada melakukan apapun.



Tapi sebelum Trai selesai berbicara, Yada segera menamparnya. Trai tidak terima dan berkata bahwa ia melakukan ini adalah untuk membalas apa yang Krit berbuat kepada Yada. Tapi Yada menamparnya lagi.

“Kamu masih belum menyadari kesalahanmu? Apa yang kamu lakukan pada Khun Nee, itu bukan hanya pembalasan, tapi itu pemerkosaan. Kamu memaksa seorang wanita. Apa kamu tidak malu?” tanya Yada keras kepada Trai.


“Sebenarnya, aku tidak ingin melakukan apapun padanya! Aku hanya mau mengurung dia selama beberapa hari.” Balas Trai, masih merasa tidak bersalah.

Mendengar perkataan Trai yang seperti itu, dengan tegas Yada menanyakan apakah ia yakin bisa berhenti. Tapi Trai menjadi terdiam dan tidak bisa menjawab, lalu ia pun mulai menyadari kesalahannya.


Yada pun mulai menasehati Trai untuk tidak seperti itu. Dan dengan lembut Yada memberitahu bahwa ia ingin Trai menjadi orang yang baik. Walaupun untuk menjadi baik itu sulit, tapi Yada ingin Trai untuk mencoba, karena orang yang jahat tidak akan pernah bahagia.

Yada meneteskan air matanya sambil menatap Trai yang terdiam. Dan Trai yang tampak baru sadar akan kesalahannya itu, hanya bisa menatap kosong kepada Yada. Jadi Yada pun memeluk Trai.


Dirumah Nee. Krit menawarkan diri untuk membuatkan sup, tapi Nee menolak. Jadi Krit pun diam menatap Nee dan menyadari arti tatapan itu, Nee pun menerima tawaran Krit.


Didapur. Krit mulai mengeluarkan perlengkapan yang diperlukan. Dan melihat hal itu, Nee memuji Krit yang mempunyai ingatan bagus. Padahal Krit hanya datang beberapa kali, tapi ia masih bisa mengingat dimana barang-barang disimpan.

“Rumahmu cantikmu begitu kosong. Kamu tidak mau membeli sesuatu untuk dapur ini? Atau mendekor rumahmu?” tanya Krit mengomentari.


“Kita tidak perlu pindah lagi, kan?” balas Nee. Dan mendengar balasan Nee ini, Krit langsung menatapnya tajam.

“Hidupmu benar-benar akan dihabiskan untuk Pa,” kata Nee melanjutkan. Tapi Krit tetap diam, lalu ia memberikan Nee sup yang telah siap dan bertanya apakah Nee sudah baikan. Lalu Nee pun menjadi kaget, karena ia berpikir Krit sudah mau pulang.



Chat membantu Kasin yang tampak sulit berjalan, karena mabuk. Setelah sampai dirumah, Chat menawarkan Kasin untuk minum dulu sehingga ia tidak akan merasa terlalu mabuk. Tapi Kasin menolak dan mengaku bahwa ia tidak mabuk.

Tiba-tiba Kasin melepaskan dirinya dari Chat dan menjauh kearah dinding sambil memegang perutnya yang terasa tidak enak. Dan dari jauh Chat hanya diam dan melihat dengan pandangan jijik kearah Kasin.

Tapi saat Chat melihat Yada serta Trai yang telah pulang. Maka Chat pun menghampiri Kasin sambil memeluk lengannya dengan mesra, lalu ia mengucapkan terimakasih untuk makan malamnya serta karena Kasin telah mengantarkannya untuk pulang.


Bahkan Chat dengan mesranya berbicara bahwa ia ingin bisa memiliki pacar seperti Kasin. Dan Kasin yang masih mabuk serta tidak menyadari kehadiran Yada, membalas bahwa walaupun ia telah bersikap baik, tapi pacarnya malah menolaknya.



Dengan sengaja Chat meraih wajah Kasin, lalu menciumin pipinya. Agar Trai dan Yada yang berdiri dibelakang, bisa melihat betapa mesra nya ia bersama dengan Kasin.

Yada hanya diam saja, tapi Trai langsung memanggil Kasin. Dan lalu Kasin pun menyadari kehadiran mereka.

Saat Kasin ingin berbicara kepada Yada, Chat langsung menyela,”Kami hanya pergi makan bersama saja. Dan lalu aku menjadi mabuk, maka dari itu Kasin mengantarkan aku. Aku harap kamu tidak masalah ya, Khun Da.”

Melihat tingkah Chat yang seperti itu, serta kondisi Kasin yang tampak mabuk. Maka Yada menjawab bahwa ia tidak masalah sama sekali, bahkan ia tidak peduli lagi. Lalu setelah itu Yada, langsung masuk kedalam rumah.

“Kamu sudah punya berlian di tanganmu. Tapi kamu bodoh, jika mau menggantinya,” kata Trai tajam, lalu ikut masuk kedalam.


Kasin melepaskan diri dari Chat dan berlari menyusul Yada untuk menjelaskan. Dan Chat yang melihat itu, langsung mencari ide. Ia mengambil minuman diatas meja dan meminum habis minuman itu.

Sedangkan Kasin tidak bisa masuk kedalam rumah, karena Trai telah mengunci pintu rumahnya. Sehingga Kasin pun kembali, masih dengan memegangin perutnya yang terasa tidak nyaman.



Chat menghampiri Kasin kembali, lalu bertingkah seperti orang yang paling menderita karena sikap orang-orang dirumahnya. Tapi Kasin tidak menjawab, karena tampaknya ia seperti ingin muntah.

Kasin  berlari untuk menjauhkan diri dari Chat yang memeluknya. Tapi Chat malah tetap mengikutinya serta berusaha untuk memeluknya. Jadi karena sudah tidak tahan lagi, Kasin mendorong Chat kebelakang, lalu memuntahkan apa yang telah ditahannya dari tadi.

“Aku tidak bisa menahannya lagi! Mengapa kamu memelukku?!” teriak Kasin keras kepada Chat, lalu pergi dari sana. Dengan kesal serta jijik, Chat berteriak. Karena badannya yang telah menjadi kotor.


Setelah Krit menyelimutinya, Nee memegang tangan Krit dan memintanya agar tidak pergi dulu.

“Seperti janji kita. Ketika kamu tertidur, aku akan pergi,” kata Krit menenangkan Nee. Tapi Nee malah berkata bahwa ia tidak mau tidur dan juga tidak mau melepaskan tangan Krit.


Krit pun duduk dihadapan Nee, meminta Nee untuk tidak perlu memikirkan tentang kejadian hari ini. Dan walaupun Nee tidak bisa melupakannya, tapi Nee masih bisa hidup dengan ingatan buruk itu.

“Seperti kamu? Aku sudah besar sekarang. Kamu bisa menceritakan segalanya padaku. Aku ingin tau tentang Pa,” balas Nee, lalu memeluk Krit dan menanyakan alasan Krit mengadopsinya.

Krit melepaskan pelukan Nee serta menjawab bahwa alasan ia mengadopsi Nee adalah mungkin karena mereka orang yang sama.


“Apa kamu mencintai aku?” tanya Nee. Tapi Krit tidak menjawab dan malah menyuruh agar Nee tidur.

Krit pindah dan duduk disamping Nee. Ia membaringkan Nee, lalu mulai bercerita, tapi karena Nee tidak suka dengan dongeng. Maka Krit pun menceritakan tentang sejarah kode SOS.


Nee terus mendengarkan cerita Krit sambil memegangin tangan nya. Dan akhirnya Nee pun tertidur. Menyadari hal itu, Krit melepaskan tangan Nee, lalu bangkit berdiri.


Pagi hari. Yada menyambut Trai yang baru masuk kedalam ruang makan dan menanyakan keadaanya. Dan Trai pun memberitahu bahwa ia baik, hanya saja kemarin malam dia agak deman sedikit.

“Beruntung dia tidak memukuli wajahmu. Jika tidak, aku tidak tau harus bagaimana menjawab pertanyaan orang-orang.” Kata Yada kepada Trai.


Pada saat itu, Khem datang. Jadi Yada yang melihatnya segera menyuruh Khem untuk tidak pergi bekerja hari ini dan tinggal dirumah untuk menjaga Ayah mereka.

“Mengapa? Kamu tidak percaya bahwa aku bisa bekerja diperusahaan?” jawab Khem dengan ketus, lalu duduk dan melanjutkan,”Aku sudah meminta izin pada Ayah.”


Yada yang tidak mempercayai perkataan Khem, bangkit berdiri untuk bertanya langsung kepada Ayah mereka. Tapi Khem malah ikut berdiri. Lalu ketika itu, Mon datang dan menyampaikan bahwa Ayah mereka sedang bersiap untuk berangkat kerja.

“Bagaimana bisa Ayah pergi kerja, ketika dia masih kurang sehat?” protes Yada.

“Tapi dia sudah lebih sehat. Sebenarnya itu bagus bila dia berangkat kerja. Untuk orang yang sudah tua, bila ia terlalu lama tinggal dirumah, ia akan jadi cepat terkena Alzheimer.” Balas Mon dengan sedikit nada yang lain maksudnya.


Sehingga Trai langsung balas mengatainya dan Yada memandangnya dengan tajam. Jadi Mon pun menjadi takut dan berpura-pura ingin menghangatkan makanan untuk Dilok.

Khem memandang tajam kearah Yada sesaat, lalu setelah itu ia bangkit berdiri dan pamit pergi kepada mereka. Dan Yada pun segera mengikuti Khem keluar, meninggalkan Trai diruang makan sendirian.


Dihalaman rumah. Yada menghentikan Khem dan memperlihatkan cincin milik Khem yang dulu pernah tertinggal diklub. Dan ketika melihat cincin itu, Khem menjadi teringat akan kejadian saat itu.

“Dimana kamu meninggalkan ini?” tanya Yada kepada Khem.

Khem tampak gugup dan diam. Lalu Yada menannyakan lagi apakah Khem tau betapa pentingnya cincin itu. Dan Khem pun mengingat lagi.



Ternyata itu bukanlah cincin pernikahannya yang telah batal bersama Krit. Melainkan cincin milik Mama mereka yang telah diberikan kepada Yada. Dan sebagai tanda kelulusan Khem, Yada memberikan cincin itu kepadanya sebagai hadiah.

Dan ketika itu dengan senang, Khem memeluk Yada.


Kembali ke saat ini. Khem mengambil kembali cincin itu dari tangan Yada. Dan dari jauh Chat memperhatikan mereka.

“Dimana kamu menghilangkan itu? Seharusnya aku memukulmu,” kata Yada menasehati Khem. Tapi Khem malah menjawab dengan ketus.

“Bisakah kamu tidak berbicara padaku seperti itu?! Inilah alasan mengapa setiap orang berpikir aku anak kecil! Mereka tidak sopan padaku seperti seharusnya.”

“Khem! Apakah ada yang salah? Jika ada, aku akan jelaskan.” Tanya Yada khawatir, melihat sikap Khem yang berbeda.

“Tidak perlu. Seseorang telah menjelaskan segalanya padaku.” Tolak Khem, lalu mengucapkan terima kasih kepada Yada untuk cincinnya. Setelah itu pun pergi begitu saja.

 
Yada mau mengikuti Khem kembali, tapi dari belakang Chat memanggilnya. Lalu Chat pun memberitahu dengan nada yang menjengkelkan. Ia memberitahu kan kepada Yada bahwa ia yang telah memberikan cincin itu kepada Krit dan juga Chat menanyakan apa balasan yang Yada berikan kepada Krit sebagai ganti cincin itu.

Tapi Yada sama sekali tidak bisa membalas ketika Chat mulai mengatainya seperti itu.


Dilok dan keluarga datang kekantor. Dan Khem yang berjalan paling belakang, mendengarkan bisik-bisik para karyawan yang mengatainya. Tentang apakah Khem akan bergabung dalam meeting juga? Apa yang bisa Khem lakukan?

Dan mendengar itu, Khem pun menjadi tampak sangat kesal.


Seorang karyawan menghampiri mereka serta memberitahukan bahwa Krit telah memulai meeting nya. Jadi karena merasa tidak dihormati, kepadahal ini adalah perusahaannya, maka Dilok pun mau membatalkan meeting tersebut.

Yada menahan Ayahnya untuk tidak pergi dan ikut kedalam meeting. Agar mereka bisa tau, siapa mata-mata yang akan Krit kirimkan kedalam perusahaan mereka.

“Tidak lain, pasti itu Khun Sharkrit, atau Khun Tassana, atau Khun Chayanee. Itu pasti salah satu dari mereka bertiga. Karena mereka pasti tidak akan memilih orang kita," sambung Trai menebak-nebak.

Khem yang berdiri dibelakang mereka, memandangin mereka dengan kesal. Tapi ia lalu kelihatan seperti menarik nafas untuk menjaga emosinya. Lalu Khem mendekati Ayahnya.

“Ayo masuk, yah. Mungkin kita akan mendapatkan kabar baik,” kata Khem sambil tersenyum kepada mereka, lalu berjalan melewati mereka. Dan hal itu membuat mereka tampak heran, tapi akhirnya mereka ikut berjalan keruang meeting.


Didalam ruang meeting. Krit, Tassana, dan Nee telah menanti mereka. Dan ketika mereka masuk, Trai memandang kearah Nee, tapi Nee langsung membuang mukanya dan seperti tidak mau melihat Trai.

Dilok menyindir Krit yang tidak berdiri dan memberikan salam pada mereka tadi. “Mengapa? Apa tanganmu tidak bisa karena kamu sedang memegang pisau?”

“Aku tidak pernah menusuk seseorang dari belakang. Aku melakukan nya dari depan,” balas Krit sinis.

Dilok menjadi marah karena Krit bilang tidak pernah menusuk dari  belakang, kepadahal Krit dan Vinj telah bekerja sama untuk mengambil ttd nya dan merebut perusahaannya.


Tapi Krit langsung menyangkal serta menyalahkan Dilok yang tidak melakukan pekerjaan dengan baik. Karena pada saat itu, ia sama sekali tidak pernah memaksa Dilok untuk menandatanganin itu.

Saat keadaan tampak mulai panas. Tassana langsung menyela dan meminta agar mereka segera memulai meeting mereka. Jadi Krit pun tanpa basa-basi mulai berbicara.


Agenda pertama, Krit memecat Trai dari setiap posisi di B-Star. Sampai Trai menyelesaikan pekerjaannya di bagian transportasi. Baru pada saat itu Krit akan menerimanya lagi.


Mendengar putusan itu. Dilok tidak terima, karena bagaimanapun Trai adalah orang yang akan menjadi CEO diperusahaan mereka. Tapi Krit tidak mau mengubah putusannya. Jadi Trai pun memutuskan untuk keluar dari ruangan meeting tersebut.

Tapi Krit menghentikan Trai untuk keluar. Lalu ia mengumumkan orang yang akan menjadi CEO adalah…


Semua orang diruangan terdiam dan pada saat itu Krit berjalan perlahan. Dan ketika berada didekat Yada, ia menatap Yada sambil tersenyum, tapi ia tidak memilih Yada.

Krit berdiri disamping Khem dan melanjutkan pengumumannya. Yaitu yang akan menjadi CEO baru B-Star adalah Khemika Methasit.


Bukan hanya keluarga Yada saja yang menjadi terkejut tampaknya. Tapi Nee serta Tassana juga, mereka seperti tidak menduga bahwa Krita akan memilih Khem sebagai CEO baru B-Star.

“Bagaimana bisa? Sejak kapan Khem tau gimana caranya untuk kerja? Jika kamu melakukan ini, perusahaanku akan terancam!” protes Dilok kepada pilihan Krit.

Dan mendengar itu, diam-diam Khem menlap air matanya. Sedangkan Krit yang berdiri disebelahnya, tersenyum.


Dengan senang, Khem masuk kedalam ruangan CEO yang menjadi miliknya. Lalu pada saat itu, Yada masuk untuk menemuinya. Dengan marah, Yada langsung mengatakan bahwa Khem telah menjadi alat bagi Krit.


“P’Da kamu pasti mau bilang kalau aku tidak cocok kan,” kata Khem seperti tidak senang dengan Yada.

“Ya, kamu tidak cocok. Kamu bahkan tidak mengenal produk.”

“Jadi aku tidak sepintar kamu?!”

“Ini dua hal yang berbeda.”


“Ini sama! Segalanya dimulai dengan kamu berpikir apapun yang aku lakukan, aku tidak akan bisa menadingin kamu,” kata Khem sambil berdiri dan mendekati Yada.


“Kita ini saudara. Apa kita akan bertengkar gara-gara ini? Jika kamu piki kamu bisa, kamu hanya harus bilang kepada Ayah dan kita bisa membagi perkerjaan. Tidak perlu menjadi gila dengan jabatan CEO! Alasan Sharkrit memberi ini adalah karena dia mau keluarga kita terpisah,” jelas Yada dengan marah menasehati Khem.


“Seperti yang Krit bilang, orang yang tidak ingin aku tumbuh. Adalah orang yang tidak mencintai ku,” balas Khem, sehingga Yada merasa terluka. Apalagi saat Khem makin membela Krit dan mengatai Yada yang telah menghabiskan malam di tempat Krit.


Yada menatap tidak percaya kepada Khem yang seperti itu, dengan mata berkaca-kaca. Lalu ia pun ingin menjelaskan kepada Khem apa yang sebenarnya terjadi.

Tapi pada saat itu, Krit datang dan memotong perkataan Yada, sebelum ia sempat Yada menjelaskan apapun kepada Khem.


“Tentang memberikan kamu jabatan CEO, Khem. Jadi kamu mengirimkan resume kamu dan profile kamu padaku. Tapi aku minta maaf. Tidak peduli apapun itu, aku kira Khem lebih cocok daripada kamu,” kata Krit berbohong dalam menjelaskan pada Khem. Tentang alasan mengapa Yada bermalam ditempatnya.

“Bohong! Kapan aku mengirimkan itu padamu?!” bantah Yada langsung.



Tapi Krit lalu mengeluarkan hpnya serta menunjukan blog milik Yada kepada Khem. Sehingga Khem menjadi kecewa kepada Yada. Lalu Khem mengambil cincin Ibu mereka dan mengembalikan itu kepada Yada.

Yada memanggil Khem untuk menjelaskan, tapi Khem sama sekali tidak mau mendengarkan dan pergi berdiri di dekat jendela.


Krit tersenyum melihat mata Yada yang berkaca-kaca dan tangannya yang memegang cincin itu dengan erat. Lalu tiba-tiba Yada berbalik dan mengatai Krit sebagai Iblis, setelah itu Yada langsung pergi.



Yada masuk kedalam kantornya dan mengingat perkataan tajam Khem yang mengatakan bahwa Yada tidak mencintai nya. Lalu dengan perasaan yang sangat sedih, Yada mulai menangis.

Dan Krit yang ternyata mengikuti Yada tadi. Berdiri diam diluar pintu kaca sambil memperhatikan Yada yang menangis, tanpa berani untuk masuk kedalam.


Yada menyimpan cincin itu di tasnya. Dan ketika itu tanpa sengaja Yada melihat Krit yang sedang berdiri diluar. Jadi Yada pun berdiri, lalu menlap air matanya dan berdiri menjauh dari pintu.

Krit masuk dengan agak ragu dan berjalan mendekati Yada yang sedang sedih. Lalu dengan perlahan Krit menyentuh bahu Yada, tapi Yada langsung memukul tangan Krit yang menyentuhnya.


“Menjauhlah! Suatu saat Khem akan tau warna asli mu! Kamu tidak bisa menyembunyikan iblismu lebih lama!” kata Yada marah, lalu berjalan menjauh dari Krit.

“Aku menyukai wanita kuat sepertimu. Suatu saat Khem akan menjadi seperti kamu,” kata Krit, sehingga membuat langkah Yada terhenti.


“Aku tidak mau menjadi wanitamu! Khem juga!” balas Yada sambil menatap Krit tajam.

“Kamu salah. Karena sekarang, Khem berada ditanganku.”

“Apa yang kamu mau?! Aku tanya apa?!” tanya Yada mulai sedikit histeris.

“Aku ingin kamu,” jawab Krit dengan santai.


“Matilah!” balas Yada, lalu berbalik dan pergi dengan sangat marah.


Dilok membatalkan konferesi pers yang akan mengumumkan tentang CEO baru B-Star, sehingga beritanya tidak akan keluar. Trai juga menasehati Khem yang walaupun Khem tidak menerima posisi ini, Krit tetap tidak bisa melakukan apapun pada mereka.



“Aku ingin menerima posisi ini!” kata Khem bersikeras kepada Trai. Lalu kepada Ayah, Khem mengatakan bahwa ia ingin diberi kesempatan untuk membuktikan diri.

Dilok membalas Khem dan bertanya pembuktian apa yang diinginkan oleh Khem. Karena Khem tidak bisa melakukan apapun. Dan menurut Dilok, jika memang harus ada CEO baru, itu harus Yada, karena hanya Yada yang bisa menandingin orang seperti Sharkrit.

“Khun Sharkrit memilih aku. Titik.” Kata Khem masih bersikeras. Lalu tanpa pamit, Khem mengambil tasnya dan pergi.


Setelah Khem keluar, ia berpapasan dengan Tassana. Dan sebelum Tassana mengatakan apapun, Khem langsung memberitahu bahwa ia telah membuat keputusan dan tidak seorang pun yang bisa mengubah pikirannya.


“Aku disini bukan untuk mengubah pikiranmu,” balas Tassana tenang.

“Jadi mengapa kamu disini? Untuk memberikan selamat?”

“Aku mungkin tidak akan memberimu selamat.”

“Tidak seorang pun percaya padaku. Kecuali Khun Sharkrit.”


“Kamu yakin? Apa Krit benar berpikir seperti itu?” kata Tassana bertanya, sehingga membuat Khem merasa kesal kepadanya juga. Tapi sebelum Khem pergi, Tassana kembali berbicara,”Aku datang untuk mengajarimu.”

Khem yang telah merasa sangat sakit hati, mungkin. Membalas bahwa ia akan memikirkan tawaran Tassana yang mau mengajarinya.

Dikebun rumah. Kwan meminta agar tidak peduli apapun itu, Tassana harus menolong Khun Khem. Jadi Tassana memberitahu, bahwa jika orang tidak mau, gimana dia harus menolong.

Kwan berpikir mungkin saja, Khem seperti itu, karena saat ini tidak ada seorang pun yang berpihak kepadanya. Dan Kwan meminta agar Tassana tetap mau membantu Khem.


“Aku ingin bertemu Khun Khem. Kamu bilang dia berubah, seberapa banyak ya.” Kata Kwan penasaran akan Khem yang sekarang.

“Dia berubah banyak. Aku lebih sukan Khem yang dulu,” balas Tassana. Dan Kwan pun tersenyum.

“Aku ingin Krit bisa merasakan hal yang sama seperti yang kamu rasakan pada Khun Khem. Aku harap Krit bisa memiliki niat yang baik.”

Tassana berdiri dan memberitahu Kwan bahwa Krit tidak memiliki niat yang baik pada Khem serta keluarga. Karena yang Krit inginkan hanyalah menyakiti mereka.


Diparkiran. Saat baru turun dari mobil, Nee bertemu dengan Trai yang datang untuk meminta maaf. Tapi Nee tidak mau memaafkan Trai, jadi Trai memegang tangan Nee dan memintanya untuk mendengarkan dia dulu.


Tapi Nee tidak mau mendengar Trai dan membrontak, meminta agar Trai melepaskan pegangannya.

Tepat ketika itu, Krit muncul bersama dengan para bawahan nya. Ia melihat Trai yang seperti sedang memaksa Nee. Jadi ia menghampiri mereka berdua dan memukuli Trai.

Dengan panik, Nee menahan Krit,”Dia tidak melakukan apapun.”


Krit tidak mendengarkan Nee dan memarahi Trai yang telah berani untuk memperkosa adiknya. Dan Trai segera menjelaskan bahwa kali ia tidak bermaksud deperti itu.

Tapi tampaknya Trai tidak mau percaya dengan Trai. Jadi Nee segera menahan tangan Krit, lalu menyuruh agar Trai cepat pergi dari sini.

“Sekarang, dia hanya karyawan biasa. Jika dia pergi kerja dengan wajah hancur, tidak seorangpun yang akan peduli,” kata Krit seperti mengancam.


Dengan memohon Nee meminta agar Krit membiarkan semuanya berakhiri disini saja dan tidak melakukan apapun.

Bukannya pergi, Trai malah membalas perkataan Krit. Dan karena itu, Krit menyuruh agar Nee pergi kerja duluan. Sehingga tinggalah Krit dan beberapa bawahannya bersama Trai.

Sedangkan Nee yang tidak mau pergi, di tarik paksa oleh bawahan Krit yang lain.



Trai ingin menolong Nee yang ditarik pergi, tapi seorang bawahan Krit memukulinya, lalu mengancamnya menggunakan pistol. Tapi sebelum karyawan Krit berbuat lebih lanjut, Krit menghentikannya dan memandang tajam kearah Trai.

Post a Comment

Previous Post Next Post