Company name : Citizen Kane
Dengan
perasaan sangat marah, mengingat semua perkataan Kasin padanya tadi.
Seolah-olah dia tidak peduli sama sekali kepada Yada dan langsung menghakimin
nya.
Lalu
ia mengingat perkataan Krit kepadanya. Orang
yang saling mencintai, tidak akan melakukan ini kepada pasangannya.Dan Yada
juga mengingat saat Krit menciumnya.
Yada
tersadar dari pikirannya, lalu dengan kesal ia melemparkan dompetnya ke sofa.
Lalu menlap bibirnya. Dan tepat ketika itu, tanpa sengaja Yada melihat cincin
dan sebuah flashdisk yang keluar dari dompetnya.
Lalu
Yada pun mengingat kembali, saat Krit memberikan flashdisk itu kepadanya.
“Ini adalah catatan rahasia mengenai
pendapatannya, karena ia tidak mau membayar pajak. Lihatlah sendiri. Kemudian
kamu akan tau bahwa B-Star dan Ayahmu, tidak sebersih yang kamu pikirkan.” Kata
Krit kepada Yada, seperti menantangnya.
Yada
membuka flashdisk tersebut dan melihat satu-persatu data yang berada
didalamnya. Ia melihat dengan serius, lalu merasa heran sendiri.
“Darimana
catatan ini berasal?” tanya Yada pada dirinya sendiri.
Khem
pergi menemui Krit dikantornya. Ia tampak seperti marah. Dan Krit yang
menyadari itu, langsung menanyakan maksud kedatangan Khem.
“Pada
akhirnya, aku bukanlah wanita untuk mu,” kata Khem, tapi Krit melewatinya
begitu saja.
Khem
mengikuti Krit dan bertanya mengenai kejadian kemarin malam antara Krit dan
Yada. Tapi Krit tidak menjelaskan apapun kepada Khem, malah ia balik bertanya
kepada Khem, apakah Yada ada menceritakan sesuatu. Dan dengan ragu Khem
kesulitan untuk menjawab.
“Jika
kamu mempercayai kakakmu, kamu harusnya tidak menanyakan itu kepadaku,” balas
Krit tenang, lalu menuangkan secangkir kopi untuk Khem.
Saat
Krit menyodorkan cangkir kopi tersebut. Khem teringat akan kejadian ketika dulu
ia masih berkencan dengan Krit. Pada saat itu, mereka sedang duduk bersama
sambil meminum secangkir kopi, lalu ketika itu dengan penuh perhatian Krit
menlap bibir Khem yang kotor dengan tissue.
“Aku
sudah lama tidak minum kopi,” tolak Khem.
“Karena
aku?”
“Ya.
Aku mencoba untuk melepaskan kamu. Jadi apapun yang berhubungan dengan kamu, aku
tidak akan menyentuhnya,” aku Khem membenarkan, lalu lanjutnya,”Kamu
meninggalkan ku dan pergi, lalu kamu mengacaukan kakakku sebagai gantinya.
Sejujurnya, aku tidak bisa menerima itu.”
Krit
membalas bahwa tentang Yada itu bukanlah urusan Khem. Dan mendengar kata Krit
yang seperti itu, Khem kembali mengungkit tentang Krit yang telah
meninggalkannya di hari pernikahan.
“Aku
punya seorang Ayah angkat yang telah mengangkatku. Aku memanggilnya Pa. Hidupku
bergantung padanya. Dia bisa menyuruh aku kerja dimanapun didunia ini kapanpun
dia mau. Wanita yang bersama denganku akan hidup tanpa kepastian dan
berbahaya,” jelas Krit mengenai alasannya.
“Karena
itukah kamu pikir aku tidak cukup kuat untuk menjadi istrimu?” tanya Khem tidak
terima.
Krit
pun meminta maaf kepada Khem karena telah meninggalkannya pada saat pernikahan
serta tidak bertanggung jawab. Lalu Krit meminta agar Khem melepaskannya.
Khem
hanya diam. Lalu perlahan Krit mendekati Khem serta memegang tangannya, ia
beralasan bahwa ia tidak mau Khem terluka karenannya. Serta ia memberitahu pada
Khem, bahwa suatu hari Khem akan tau bahwa perpisahan mereka adalah yang
terbaik.
“Aku
akan melakukan apapun untuk memulai hidup yang baru. Jadilah kuat Khemika.
Ingat ini Khem, jika kamu mau bertumbuh, lalu siapapun itu yang tidak
menyutujui nya. Itu berarti orang tersebut tidak ingin yang terbaik untukmu.
Mereka tidak mencintai kamu diam-diam seperti aku,” kata Krit lembut.
“Khun
Krit,” potong Khem.
“Cinta
sebagai teman. Kembalilah bekerja. Aku sudah merencanakan hidup baru untukmu.
Kembalilah dan buktikan ke semuanya, Khem yang pintar dan kuat.”
“Bagaimana?”
tanya Khem tampak menerima semua perkataan dan penjelasan Krit kepadanya.
Krit
dan Khem berjalan untuk kembali bersama. Dan ketika dilorong, mereka bertemu
dengan Tassana. Jadi Khem pun permisi untuk pulang dulu kepada Krit serta
berkata bahwa Krit tidak perlu mengantarnya.
“Tapi
aku kira Na mau mengantar kamu,” balas Krit sambil memandang kearah Tassana.
Lalu setelah itu, ia pun berbalik dan pergi meninggalkan mereka berdua.
Khem
juga berjalan ingin pergi, tapi Tassana menghentikan Khem.
“Perkataan
Krit tidak bisa dipercaya. Jangan biarkan dia mencuci pikiranmu,” kata Tassana
menasehati Khem.
“Krit
menolongku. Sekarang kamu hanyalah teman. Aku sudah membuka mataku. Aku bisa
membedakan siapa yang baik, siapa yang buruk.”
“Lalu
bagaimana denganku?”
“Kamu
orang baik, Khun Tassana. Tapi kamu akan lebih baik, jika pikiran mu terbuka.
Jangan begitu sinis tehadap temanmu. Tanpa Khun Krit, bisakah kamu berdiri
dengan kedua kakimu sendiri seperti ini?” bela Khem. Lalu saat ia menyadari
raut wajah Tassana yang telah berubah. Khem langsung seperti ingin meminta
maaf.
Tapi
Tassana segera memotong ucapan Khem,”Aku tidak akan dibawah bayangan Krit
terlalu lama,” balasnya, setelah itu berbalik dan pergi meninggalkan Khem yang
tampak menyesal.
Didalam
gudang arsip. Yada mulai memeriksa semua dokumen yang ada. Dan disana seorang
karyawan menanyakan apa yang akan Yada lakukan. Jadi Yada pun memberitahunya
bahwa ia hanya ingin memeriksa sesuatu, lalu bertanya balik mengenai folder
asli tentang pendapatan setiap tahun.
“Aku
tidak tau. Kamu harus menanyakan Khun Khem, karena dia yang menyimpan itu,”
kata Karyawan tersebut.
“Oang
luar tidak bisa masuk kedalam ruangan ini, kan?” tanya Yada lagi.
“Iya.
Itu karena kuncinya dipegang oleh Khun Khem dan Khun Trai.”
“Kunci
yang digunakan Khem. Dia pasti sudah mendapatkannya. Apa kamu pernah melihat
seseorang masuk kedalam ruangan ini?” tanya Yada lagi saat menyadari sesuatu.
“Minggu
lalu, aku lihat orang-orang Khun Sharkrit datang dan membawa sebuah kotak
keluar. Aku tidak yakin jika dokumen itu berasal dari ruangan ini. Tapi aku
kira seharusnya tidak, karena dia tidak punya kunci nya,” jelas Karyawan
tersebut.
Setelah
mendengar semua penjelasan itu, Yada menyuruh karyawan itu untuk keluar dan
kembali bekerja. Lalu ia pun lanjut memeriksa dokumen yang ada. Dan pada saat
itu Krit masuk kedalam dan menawarkan bantuan kepada Yada.
“Aku
sudah bilang catatan yang baru sudah diubah untuk menutupi pemasukan,” kata
Krit sambil mendekat kearah Yada.
“Bukti
yang kamu berikan padaku itu bisa saja sudah dipalsukan. Aku tidak percaya
bahwa perusahaanku berbuat curang. Ayahku tidak seperti itu. dia membangun
perusahaan ini dengan setiap baht dan satang (mungkin mata uang thailand
ya?)yang dimiliknya,” balas Yada.
Krit
menegaskan pada Yada bahwa uang yang dipakai Ayah Yada untuk membangun
perusahaan adalah uang kotor, begitu pun dengan kekayaan yang dihasilkannya.
Lalu Krit memberitahu juga bahwa suatu hari Ayah Yada akan masuk kedalam
penjara.
Dan
tentu saja, Yada tidak terima. Tapi sebelum ia bisa berbicara untuk membela,
Krit langsung memotong perkataannya.
“Jangan
seperti itu. Aku tidak suka wanitaku menjadi stress. Ayo cari sesuatu untuk
dimakan. Mungkin itu bisa mengubah moodmu,” ajak Krit.
Yada
pun menjadi kesal dan akan pergi, tapi dengan cepat seperti biasa. Krit menarik
Yada mendekat kearahnya dan lalu mengacam bahwa ia akan menyerang Yada seperti
pagi tadi.
Tapi
dengan berani, Yada membalas bahwa itu hanyalah satu ciuman. Dan menolak Krit
untuk menjauh darinya, tapi Krit tidak mau serta tetap menahan Yada dengan
kuat.
Trai
mulai melakukan pekerjaannya, yaitu mengangkat barang untuk diantar. Dan karena
saking gerahnya, ia pun melepaskan seragam kerjanya agar dapat lebih gampang
menlap keringatnya. Lalu pada saat itu seorang karyawan lewat sambil menbawa
banyak sekali kotak, jadi Trai heran dan menghentikannya.
“Mengapa
paket ini tidak ada saat pengiriman?” tanya Trai.
“Ini
adalah paket spesial yang hanya akan dikirim setiap mingggu saja.”
“Tunggu,”
kata Trai menghentikan karyawan itu, saat ia akan pergi. Lalu ia mengambil
catatannya,”Ini tidak ada didalam jadwal.”
Pada
saat itu Nee datang dan memberitahu bahwa itu bukan urusan Trai. Dan saat ia
menyadari Trai yang hanya memakai single saja, Nee pun segera berbalik dan
menyuruh agar Trai memakai seragamnya kembali. Jadi Trai pun memakainya kembali, setelah itu Nee baru
mau berbalik.
“Aku tanya mengapa kamu mau tau tentang paket spesial
itu?” tanya Nee.
“Kamu yang menempatkan ku disini. Bukankah aku harus
mengetahui semua sistem pembelajaan disini? Tapi aku mengerti, paket spesial
itu mungkin berisi sesuatu yang spesial. Pemasukan dari ini akan masuk kedalam
perusahaan atau dompet seseorang, kan?’ tuduh Trai.
Nee pun segera membantah bahwa perusahaannya tidak
melakukan apa yang perusahaan Trai lakukan. Lalu mulai mengatai Trai mengenai
account rahasia milik perusahaan Trai.
“B-Star tidak akan pernah mencurangin pendapatan pajak,”
bela Trai.
“Pergi dan cek lagi. Karena jika kalian ketahuan, maka
kamu akan berakhiri dipenjara. Mungkin disana masih banyak orang seperti Vinj
di dalam perusahaanmu,” tantang Nee dengan percaya diri. Yang dibalas dengan
tatapan tajam oleh Trai.
Bukannya marah, Trai malah dengan lembut membalas bahwa
ia akan lebih banyak belajar lagi. Dan bahkan ia meminta Nee yang lebih
berpengalaman untuk mengajarinya.
Karena perubahan dan cara bicara Trai yang lembut, jadi
Nee pun terpaksa menjelaskan. Paket special itu hanya akan mereka kirim di hari
Minggu untuk pelanggan tertentu, karena beberapa orang hanya berada dirumah
saat hari Minggu.
Sebelum pergi Nee berbalik dan memuji (ejek) Trai yang
tampak lebih baik mengenakan seragam itu daripada setelah jas dan dasi yang
biasa dipakai oleh Trai dulu.
Trai tidak tersinggung dan marah. Malah ia berterima
kasih kepada Nee dan meminta agar Nee memberikannya sebuah kesempatan. Dan hal
itu membuat Nee menjadi agak heran.
Dikantor. Krit menyiapkan makanan pesananya diatas meja,
tapi Yada hanya berdiri dari jauh dan melihatnya. Dan ketika telah selesai
menyiapkan, Krit memberi kode agar Yada mendekat.
Tapi karena Yada tidak mau mendekat, maka Krit lah yang mendekat. Lalu ketika
itu Yada dengan cepat menyingkir dari Krit dan duduk disofa. Dan Krit tersenyum
sendiri melihat itu, lalu ikut duduk disofa juga.
Yada
sengaja tidak mau melihat kearah Krit dan menyentuh makanan diatas meja.
sehingga Krit yang menyadari itu, menawarkan diri untuk menyuapkan Yada. Dan
mendengar itu, Yada tidak menjawab dan langsung mengambil makanannya dengan
cepat, lalu memakannya.
Krit
mencoba untuk mengajak Yada bicara, tapi Yada tidak menjawabnya dan hanya diam.
Tapi Krit tidak marah atau kesal, malahan ia tersenyum melihat reaksi Yada yang
makan secara lahap serta tetap diam.
Krit
mulai memakan miliknya sambil memperhatikan Yada yang menjadi salah tingkah
diperhatikan terus, sehingga membuat dirinya sendiri menjadi tersedak dan harus
buru-buru mengambil air minum.
Yada
yang sudah menjadi panik, jadi tidak tau dimana air minumnya berada. Jadi dengan
buru-buru ia mengambil kuah sup miliknya, tapi sayangnya saat meminum itu, ia
malah kepanasan sendiri. Jadi Krit segera mengambil air minum dan menyodorkan
itu kepada Yada.
Dengan
cepat Yada mulai minum. Dan setelah itu, ia langsung mendorong Krit agar
menjauh sedikit darinya.
“Mm..
kamu belum mengirim foto kita padaku,” kata Krit mulai membahas kejadian pagi
tadi.
“Aku
sudah menghapus semuanya.” Balas Yada sambil menatap tajam krit.
Setelah
mendengar jawaban Yada, Krit hanya tersenyum. Lalu bangkit berdiri dan
mengambil hp Yada yang ditaruh di atas meja kantornya. Dan menyadari itu, Yada
menjadi panik dan segera berlari untuk merebut kembali hpnya. Tapi Krit sama
sekali tidak mau mengembalikan hp Yada dan sengaja menahan Yada.
Selesai
memeriksa hp Yada, Krit berbalik dan tersenyum ceria.
“Kamu
tidak ada menghapus apapun.”
“Apakah
tidak ada yang mengajarkan kamu tata krama?” kata Yada sambil mengambil kembali
hpnya dari tangan Krit. Dan kali ini Krit tidak lagi menahan Yada dan
membiarkan Yada mengambilnya.
“Tidak,”
balas Krit sambil mendekat selangkah, lalu lanjutnya,”Laporan yang aku minta
darimu, kamu belum kirimkan?”
“Aku
sudah menulisnya, tapi belum aku kirim. Karena aku tidak punya e-mail kamu.”
“Foto,
laporan, kirimkan itu ke hpku.”
“Aku
sudah menghapus nomormu,” balas Yada dengan tatapan menantang.
Krit
tidak mengatakan apapun dan hanya diam sambil tetap tersenyum. Dan Yada yang
melihat itu, awalnya hanya ikut diam saja, masih keras kepala. Tapi saat Krit
masih diam saja, Yada pun mengalah dan meminta nomor Krit.
Krit
tersenyum makin senang, karena akhirnya Yada menanyakan nomornya. Jadi Krit
mengambill pena nya dari atas meja, lalu meraih tangan Yada.
Tapi
tentu saja, Yada menolak untuk bersetuhan dengan Krit. Dan menyuruh agar Krit
melepaskan tangannya. Tapi Krit tetap menahan Yada, lalu ia menuliskan nomor
hpnya ditelapak tangan Yada.
“Bertingkah
seperti anak kecil,” kata Yada, saat Krit menuliskan nomor hpnya dan tanda X O
X.
“Aku
tidak tau. Setiap kali aku didekatmu, aku tidak seperti diriku sendiri,” balas
Krit sambil masih memegang tangan Yada. Dan Yada pun hanya membiarkan Krit
sambil menatapnya.
Kasin
datang dan masuk kedalam kantor serta bertanya dengan marah. Lalu menyadari
itu, Krit langsung melepaskan tangan Yada serta beralasan bahwa mereka hanya sedang
membahas tentang pekerjaan dan mempersilahkan Kasin untuk duduk dulu.
Kasin
tidak bisa menerima alasan dan sikap Krit itu. Jadi dengan marah serta cepat ia
mendekati Krit dan lalu mencengkram kerah kemeja Krit. Dan Yada yang melihat
itu, segera menahan dan meminta agar Kasin berhenti.
Krit
sendiri malah tetap tenang dan menyuruh agar Kasin melepaskannya. Tapi Kasin
tetap tidak mau melepaskannya dan langsung menanyakan tentang kemana Krit
membawa Yada pergi kemarin malam.
Krit
diam serta tidak menjawab, lalu dengan kuat ia melepaskan cengkraman Kasin dari
kerah kemeja nya. Serta Krit juga dengan berani membalas tatapan tajam dari
Kasin yang menuntut jawaban darinya.
Yada
meminta kepada Kasin agar mereka pulang saja. Dan tentu saja hal itu, membuat
Kasin menatap Yada dengan pandangan tidak senang.
“Kami
berdua mendiskusikan pekerjaan. Mengenai pergantian lab.” Kata Krit tiba-tiba
kepada Kasin. Dan Yada yang mendengar itu pun jadi terkejut.
“Mengapa?
Apa ada yang salah dengan labku? B-Star selalu menggunakan labku untuk produk
kosmetik mereka,” balas Kasin, tidak senang.
“Lab
mu akan bermasalah, karena kamu tidak mau mendengarkan perintahku. Jangan lupa,
aku adalah pemilik B-Star sekarang.”
Kasin
menjadi kesal, karena Krit mengacamnya. Tapi Yada menghentikan Kasin untuk
tidak terlalu emosi dan untuk tidak mendengarkan Krit.
“Aku
bisa menemukan lab baru dalam sekejap. Apa ini waktunya untuk mengakhiri yang
di Swizerland? Jika aku mau menelpon dan membatalkannya, siapa yang harus aku
hubungin?” tanya Krit santai sambil menatap tajam kearah Kasin yang tidak bisa
membalasnya.
Karena
Kasin hanya diam saja, maka Krit mulai mengeluarkan hpnya dan berkata bahwa ia
akan mencari nomor penanggung jawabnya.
Dengan
marah, Kasin pun berkata dengan keras, ”Kamu bisa menghubunginku! Tapi jangan
lupa, kita telah menanda tanganin kontrak perjanjian. Siapapun yang membatalkan
kontrak itu, mereka harus membayar.”
“Aku
akan bayar,” balas Krit, tidak takut sama sekali.
Mendengar
jawaban Krit yang tegas dan tanpa takut itu. Kasin pun menjadi tampak kesal,
lalu ia melepaskan tangan Yada darinya.
“Aku
pergi, karena aku tidak ingin terjadi masalah. Bukan karena aku takut,” kata
Kasin kepada Krit. Setelah itu dengan cepat ia pergi begitu saja, meninggalkan
Yada dan Krit berdua.
Yada
memandang tidak percaya kepada Kasin yang pergi begitu saja. Dan kepada Krit,
ia memandang dengan pandangan kesal akan sikap Krit yang seperti itu, tapi
tidak tampak bersalah sedikitpun.
“Cepat
dan kirimkan laporan itu padaku. Aku ingin tau bagaimana kamu bisa keliru
hingga mendapatkan pacar seperti itu,” kata Krit santai, lalu mengambil jasnya
dan pergi juga.
Yada
yang melihat itu, menjadi tambah sangat kesal.
Krit
duduk dan memandangin pemandangan diluar jendela. Tapi tiba-tiba ia berdiri,
lalu mengambil hpnya yang berada dimeja makan. Dan memeriksa isi hpnya, tapi
tidak ada pesan masuk apapun. Jadi Krit pun menaruh hpnya dengan kesal. Lalu
mengatai dirinya sendiri yang pasti sudah gila.
Pada
saat itu, Nee datang untuk menemuinya.
“Bagaimana
kamu bisa masuk kedalam?” tanya Krit tampak heran.
“Ini
aku. Mengapa aku tidak bisa masuk?” balas Nee percaya diri.
“Menggunakan
namaku lagi? Jangan menyusahkan orang lain. Lain kali telpon dulu,” balas Krit,
lalu mengambil kartu ditangan Nee.
Sambil
membawa cangkir kopinya, Krit kembali duduk disofa ruang tamu. Dan dari
belakangnya Nee juga mengikuti, lalu Nee bertanya apakah ia bisa pindah dan
tinggal bersama Krit.
Dengan
cepat dan tegas, Krit langsung menolak Nee,” Tidak.”
“P’Krit,
ada seorang laki-laki yang mengajakku untuk kencan. Haruskah aku pergi?” tanya
Nee ragu-ragu.
“Pergilah.
Lagian kamu sudah bersiap dengan pakaian bagus. Yang berarti kamu setuju mau
pergi kan. Mengapa harus tanya lagi?” balas Krit langsung menyetujui Nee.
“Mengapa
kamu tidak bertanya siapa itu?”
Tiba-tiba
hp Krit yang berada dimeja makan berbunyi. Dan dengan senang Krit tersenyum dan
segera berjalan menuju meja makan. Mengabaikan pertanyaan Nee. Lalu Krit
mengambil hpnya dan membuka pesan dari Yada yang berisi foto mereka berdua.
Melihat
semua foto itu, Krit pun tersenyum senang.
Nee
pun pamit pergi kepada Krit. Tapi Krit tidak memperhatikannya sama sekali dan
mengabaikannya. Sehingga dengan agak tampak sedih, Nee pun keluar begitu saja.
Krit
melihat satu persatu fotonya bersama Yada dan saat ia menscroll kebawah pesan
milik Yada, ia melihat sebuah alamat situs. Jadi Krit pun mengklik dan
membukanya, tapi sayangnya, situs tersebut memakai password.
Yada
tersenyum senang setelah mengirimkan pesan itu. Dan tepat ketika itu Dilok
muncul, lalu menanyakan tentang Yada yang tidak pulang kemarin malam. Yang
tentu saja, tidak dijawab jujur oleh Yada.
“Itu
karena aku memiliki sesuatu penting yang harus dilakukan,” kata Yada,
berbohong.
“Hal
apa?”
“Ayah,
kamu tidak pernah menceritakan padaku tentang bagaimana kamu membangun B-Star.
Bisakah kamu menceritakan itu padaku?” tanya Yada lembut, mengalihkan
pembicaraan awal.
“Mengapa
kamu ingin tau?” tanya Dilok pada Yada.
Yada
beralasan bahwa ia hanya ingin tau, karena ia melihat bahwa Ayahnya sangat mencintai
perusahaan. Tapi sebelum Dilok menjawab, tiba-tiba hp Yada berbunyi. Jadi Yada
pun terpaksa harus menjauh dan mengangkatnya dulu.
Krit
menghubungin Yada dan mengatai Yada yang selalu saja membuat sesuatu yang mudah
menjadi rumit. Dan mendengar itu, Yada pun pura-pura seperti terkejut dan
membalas bahwa ia lupa mengirim passwordnya kepada Krit.
“Passwordmu
benar-benar mudah. S-A-T-A-N-6-6-6. SATAN6666. Kata Satan sudah jelas. Dan
untuk 666, itu adalah angka sial yang sesuai dengan kamu!” kata Yada memberitahu,
lalu segera mematikan hpnya begitu saja.
Krit
yang mengetahui hal itu, malah tersenyum sendiri.
Yada
masuk kembali kedalam rumah, tapi sayangnya Dilok telah pergi dari sana.
Sedangkan Krit mulai mengetik dan memasukan password yang diberitahu oleh Yada
kepadanya, sambil tersenyum senang.
Krit
berhasil membuka situs milik Yada dan disana ada sebuah gambar yang bertuliskan
tulisan (artinya) Laki-laki mungkin telah
menemukan api, tapi wanita menemukan cara bermain dengannya.
Disana
juga ada sebuah post. Bernama Day 1 dan
saat dibuka didalam nya hanya ada tertulis tulisan pendek (artinya) Day 1 Reached Zurich jam 8 pagi. Pergi ke
ruanganku.
Direstoran,
seorang melepaskan papan tanda. Karena seorang pria telah memintanya untuk
menutup restoran, sebab ia mau memberikan kejutan kepada pacarnya.
Dan
pria tersebut adalah Trai. Sambil menunggu Nee tiba, Trai menghubungin Yada dan
memberitahukan bahwa ia akan membalas Krit dengan menculik Nee, seperti yang
Krit lakukan.
Yada
yang mendengar rencana Trai, tidak setuju.
“Aku
sudah mengirakan tentang itu P’da. Dia melecehkan kakakku. Jika adiknya
mendapatkan pelecehan, bagaimana sakitnya dia?” balas Trai bersikeras tentang
rencananya. Lalu menutup panggilan telponnya dengan Yada.
Nee
yang telah tiba disana dan mendengarkan, segera berbalik untuk pergi. Tapi
tanpa sengaja ia menyenggol salah satu kursi, sehingga membuat Trai menyadari
kehadirannya.
Jadi
dengan cepat Nee segera berlari keluar, diikuti oleh Trai yang ikut mengejarnya
melalui jalan pintas. Sehingga saat Nee tiba diluar restoran, Trai sudah
menantinya disana.
Nee
pun lantas berlari masuk kembali kedalam restoran, diikuti oleh Trai lagi.
Sedangkan dirumah, Yada menjadi khawatir tentang apa yang akan diperbuat oleh
Trai.
Nee
masuk kedalam kamar mandi dan menguncinya, lalu dengan panik ia mengirimkan
pesan SOS kepada Krit. Dan Trai yang berada diluar kamar mandi, pergi.
Saat
Nee merasa bahwa Trai sudah tidak ada. Ia pun membuka pintu kamar mandi dan
memeriksa keadaan, lalu saat ia merasa Trai benar-benar tidak ada lagi. Nee pun
segera berjalan cepat untuk keluar.
Tapi
sayangnya, ternyata, Trai telah menunggunya diluar restoran.
Dengan
cepat saat melihat Nee, Trai mendekati dan mencengkram tangan Nee agar ia tidak
bisa pergi. Tapi Nee berhasil melepaskan pegangan Trai dan berjalan cepat untuk
pergi. Tapi lagi-lagi Trai berhasil mengejar Nee.
“Kamu
tidak bisa melarikan diri dariku,” ancam Trai.
Saat
Trai berjalan maju, Nee segera mengancam Trai untuk tidak menyentuhnya serta
mengatai Trai. Nee tampak ketakutan serta panik.
Krit
menerima pesan SOS dari Nee beserta alamatnya berada. Dan Ia pun teringat akan
Nee yang tadi datang dan menanyakan apakah ia harus pergi kencan atau tidak.
Nee
duduk diam, agak jauh dari meja. Dimana hp dan tasnya diletakkan. Lalu pada saat
itu Krit menghubunginnya. Dan Trai yang memang berdiri dekat dengan meja,
segera mengangkat telpon Krit.
Saat
Krit menanyakan dimana Nee, Trai tidak menjawab. Jadi Krit bertanya lagi siapa
dia. Tapi Trai malah mematikan panggilan telpon dari Krit. Sehingga membuat
Krit heran dan melacak lokasi Nee melalui peta.
Ketika
Krit akan pergi. Yada tiba-tiba menelponnya serta bertanya cepat, apakah Krit
bisa menghubungin Nee. Yada mengakui bahwa ia ingin menghentikan Trai dan
menolong Nee sekarang.
Jadi
Krit setuju serta mau memberitahukan lokasi Nee dan Trai berada, sehingga Yada
bisa pergi dan menjemput mayat adiknya itu. Lalu ia mematikan panggilan
telponnya bersama Yada.
Yada
merasa sangat panik mendengar perkataan Krit itu. Jadi setelah ia berhasil
mendapatkan lokasi dimana Trai berada, Yada pun segera keluar dari rumah nya.
Dan
tepat ketika itu, Kasin datang sambil membawakan bunga permintaan maafnya. Tapi
karena sedang buru-buru, Yada pun meminta agar Kasin berbicara nanti saja.
Setelah itu Yada pun langsung pergi meninggalkan Kasin.
Kasin
menjadi marah dan lalu membanting buket bunga itu kelantai. Dan pada saat itu,
Chat datang serta memungut bunga itu.
“Bisakah
aku menerima ini menggantikan Khun Da?” tanya Chat tanpa malu sambil tersenyum
manis kearah Kasin.
Kasin
sendiri terlihat malas meladenin Chat dan akan pergi, tapi dengan cepat Chat
menahan Kasin serta mengaku bahwa ia juga menyukai bunga lily seperti Yada.
Lalu dengan mesra, Chat menyentuh bahu Kasin dan berkata bahwa ia serta Yada
memiliki selera dan kesukaan yang sama juga.
Kasin
yang awalnya tampak malas, kini malah tampak tertarik kepada Chat.
Tassana
baru saja sampai dirumah. Ketika tiba-tiba Yada menghubunginnya.
Trai
mengunci pintu keluar dari restoran. Dan pada saat itu, Nee dengan cepat ingin
mengambil hpnya yang berada diatas meja, tapi Trai berhasil menghentikannya dan
mengambil hpnya.
“Aku
tidak melihat foto apapun tentang kakakmu. Aneh,” kata Trai saat melihat isi hp
Nee. Lalu Trai beralih melihat kearah Nee dan mengatainya,”Apa kalian saudara
kandung? Oh.. kalian bukan saudara kandung kan.”
Nee
yang marah dengan perkataan Trai, berusaha untuk merebut kembali hpnya. Dan
tepat ketika itu, Krit menelpon ke hp Nee, sehingga Trai tersenyum senang dan
mengangkat telpon dari Krit itu.
“Aku
minta maaf. Saat ini, ia tidak bisa menjawab telponnya. Karena aku harus
mematikan telponnya.” Kata Trai dengan nada sinis, sambil menatap kearah Nee.
Nee
berusaha merebut hpnya, tapi Trai sama sekali tidak mau memberikan. Jadi Nee
pun bertanya maksud Trai melakukan itu, lalu Nee juga menyimpulkan bahwa alasan
Trai melakukan ini adalah pasti karena Khem.
“Aku
kira kamu tidak punya rencana apapun. Seseorang yang tidak menggunakan otaknya
dan malah menggunakan emosinya untuk membuat keputusan, tidak akan bisa sukses
dalam hidupnya! Kamu akan menjadi baby boy untuk kakakmu, selama hidupmu.” Kata
Nee kepada Trai, karena Trai hanya diam saja.
“Apa
bedanya kamu denganku? Kamu hanya bisa menjadi bawahan Sharkrit. Aku tidak
pernah melihat dia memperlakukan kamu seperti seorang adik, tidak sekalipun!
Dia hanya melihat kamu sebagai karyawan dan seorang yatim-piatu yang dia
adopsi!” balas Trai dengan kata-kata yang kejam.
Nee
menjadi sangat marah dan langsung menampar Trai yang telah berani mengatainya
seperti itu. Kepadahal Trai sama sekali tidak tau apapun tentangnya.
Nee
berusaha untuk melarikan diri dari Trai, tapi Trai berhasil lagi menahannya di
dekat kaca pintu. Dan Nee yang sudah sangat emosi, langsung berteriak agar Trai
melepaskannya. Lalu setelah berhasil lepas, Nee segera berlari lagi. Tapi
lagi-lagi Trai berhasil menahannya.
Nee
terus membrontak agar Trai melepaskannya. Tapi karena Trai terus menahannya,
jadi Nee pun menggunakan kepalanya untuk membentur kepala Trai, sehingga ia
bisa melepaskan dirinya dari Trai dan melarikan diri.
Trai
mengejar Nee yang berlari kelantai 2 restoran. Dan setelah berhasil menahan
Nee, ia berpikir bahwa Nee tidak akan bisa melarikan diri. Dikarenakan mereka
sedang berada dilantai 2.
Tapi
tanpa diduga Trai, Nee malah dengan berani ingin melompat. Sehingga Trai
menarik dan menahan Nee agar tidak melakukan hal itu. Tapi Nee malah
mengatainya lagi. Jadi Trai menjadi tambah emosi dengannya.
Trai
membawa Nee kembali masuk kedalam restoran. Ia melemparkan Nee keatas sofa dan
memarahinya. Trai menyuruh agar Nee diam atau kalau tidak, ia yang akan menutup
mulut Nee.
“Jika
kamu melakukan apapun padaku, P’Krit akan membunuhmu!” balas Nee tidak peduli
dengan ancaman Trai. Walaupun ia tampak takut sebenarnya.
Trai
yang telah emosi, mendorong Nee tiduran diatas sofa dan menindihnya. Sehingga
Nee tampak panik dan terus berontak serta berteriak meminta bertolongan.
Dan
tepat saat itu, Krit datang dan menarik kerah baju Trai lalu memukul perut Trai
serta menendang Trai hingga terjatuh dan menabrak meja. Tapi Krit tidak
berhenti sampai disitu saja. Dengan marah Ia terus menendang Trai yang tidak
bisa melawan.
Yada
datang bersama Tassana, berdua mereka menghentikan Krit. Dan disana Tassana
menyuruh agar Krit memeriksa kondisi Nee saja. Jadi Krit yang masih emosi
berhenti menendang Trai dan mendekati Nee.
Dan
dengan cepat Nee langsung memeluk Krit.
Tassana
berdiri ditengah mereka berempat dan menasehati Krit. Dan tentu saja Krit tidak
terima. Jadi Yada yang tau bahwa mereka bersalah mengajak mereka untuk menyelesaikan
masalah itu menggunakan hukum.
Trai
sendiri menatap kaget kearah Yada yang berani menyarankan hal itu.
Krit
setuju, tapi Nee tidak mau, karena yang ia mau saat ini adalah pulang kerumah.
Jadi karena hal itu, Krit pun mengadeng Nee dan membawanya keluar dari
restoran.
Dan
Tassana segera mengikuti mereka berdua. Sedangkan Trai masih menatap tidak
percaya kepada Yada.
Tassana
menawarkan diri kepada Trai untuk membantu menyetir mobil yang dibawa Nee. Tapi
ia mau agar Krit tidak mempermasalahkan kejadian ini lagi, karena bagaimanapun
Krit duluan lah yang telah memulai menyakiti keluarga mereka.
“Aoa
yang kamu bicarakan? Apa kamu bicara untuk Traitot atau dirimu sendiri?!” balas
Krit tidak terima.
“Jika
kamu masih menganggapku sebagai temanmu. Apa yang telah terjadi, akhirilah
disini, hari ini,” balas Tassana menegaskan permintaannya.
“Dan
jika ini terjadi kepada Kwan.”
“Jika
terjadi hal yang buruk pada Kwan dan penyebabnya adalah bukan karena aku! Pasti aku akan,”
tegas Tassana. Lalu pergi meninggalkan Krit dan Nee.
Mendengar
itu, Krit menjadi terdiam. Tapi ketika Nee memandang kearahnya dengan masih ketakutan,
Krit segera membawa Nee. Lalu ketika baru berjalan beberapa langkah saja, Nee
seperti akan terjatuh, jadi dengan penuh perhatian Krit membantu Nee dan memeluknya
untuk menenangkannya.
Mohon maaf ya karena saya jarang posting
akhir-akhir ini. Dan makasih banyak juga kepada para pembaca yang sudah mau
berkunjung serta membaca diblog ini. Saya
harap, para pembaca tetap mau sering-sering berkunjung dan membaca diblog ini
ya ©