Company name : Citizen Kane
Nee
menghubungin Krit, tapi Krit tidak mau berbicara sekarang. Jadi dengan sedih,
Nee mencoba untuk berpikir positif. Yaitu bisa saja Krit sedang sibuk sekarang,
makanya ia seperti itu.
Lalu
Nee pun duduk dan memandangi boneka
miliknya (pemberian dari Krit dulu). Dan pada saat itu Trai mengirimkan sms
kepadanya. Aku betaruh kamu sedang kesepian?
“Bagaimana
dia bisa tau?” pikir Nee, tapi ia tidak menanggapi itu. dan tiba-tiba Trai
mengirimkan pesan lagi kepadanya, setelah itu menelponnya, jadi Nee pun
mengangkatnya.
“Aku
bukan teman bermainmu.”
“Aku
tidak ingin kamu sebagai temanku, tapi sebagai pacarku. Aku sekarang sudah
berdiri di didepan rumahmu.”
Mendengar
itu, Nee pun menjadi sangat kaget. Tapi tanpa menunggu balasan Nee, Trai
langsung mematikan panggilan telponnya begitu saja.
Dengan
wajah cemberut, Nee membuka pintu pagarnya dan lalu melihat Trai yang berdiri
sambil tersenyum lebar kepadanya. Jadi Nee pun balas tersenyum dengan lebar dan
melangkah maju mendekati Trai, lalu memukul kepala Trai menggunakan hpnya.
Sehingga Trai pun berteriak agar Nee berhenti.
Nee
berhenti memukul Trai dan memberitahunya, yaitu bahwa level mereka berbeda.
Tapi Trai tidak tersinggung, malah dengan ramah, ia meminta maaf kepada Nee.
Saat
Nee sibuk menyangkal dirinya yang sama sekali tidak merasa kesepian. Trai
memperhatikan dengan seksama gaya berpakaian Nee yang tampak biasa, beda dari
kesan seksi dari baju yang sering Nee gunakan. Dan menyadari itu Trai pun
tertawa dan mengatai Nee, sehingga Nee kembali kesal dan lalu memukul Trai lagi,
lalu setelah itu ia pun masuk kedalam rumah dan menutup pagarnya.
Trai
hanya diam dan tersenyum, tapi setelah pagar rumah Nee telah tertutup. Ia mulai
bicara dan meminta Nee untuk mengizinkan ia masuk atau ia akan memanjat naik.
Dan Nee yang malas mendengar itu, sengaja menutup telinganya.
Tapi
pada saat itu, Trai benar-benar memanjat naik. Sehingga melihat itu Nee pun
menjadi lebih kesal, jadi dengan segera ia mengambil payung dan membuka pintu
pagarnya, lalu memukuli Trai agar turun.
Karena
dipukuli terus oleh Nee, Trai pun terjatuh, tapi ia tetap tersenyum saja.
Bahkan saat Nee mengatai nya, Trai tetap tersenyum dan tepat saat Nee lengah,
dengan cepat Trai berlari dan masuk kedalam rumah.
Nee
yang terlambat dalam menghentikan Trai, hanya bisa menahan rasa kesalnya.
Dengan
santai Trai duduk dan membaca buku, lalu dengan langkah cepat Nee
menghampirinya serta memarahinya untuk segera pergi. Tapi dengan ramah, Trai
berterima kasih kepada Nee untuk kasus hack tersebut dan menjelaskan bahwa ia
tidak mau pergi keperusahaan dulu karena takut para karyawan akan marah
kepadanya.
“Perusahaan
kami membayar gaji untuk setiap orang ditiap bagian. Pendapatan yang hilang
hari ini sangat penting untuk mereka. Untuk makan mereka, pendidikan anak, dan
biaya hidup keluarga mereka. Itu semua hilang begitu saja karena kalian mau
menang,” jelas Nee mengenai dampak dari kejadian hack tersebut kepada Trai.
“Kakak
kamu yang mulai duluan!,” sahut Trai emosi, lalu kembali berbicara dengan lebih
lembut lagi,”Tapi sejak Khem telah pulang, mari kita berdua saling berbaikan.”
“Jaga
agar temanmu tetap dekat, maka musuhmu akan mendekat. Seperti itukah?” balas
Nee kepada Trai dengan sinis.
“Jika
kamu mengizinkan aku untuk boleh dekat dengamu lebih daripada teman, maka aku
akan menjadi takdirmu,” kata Trai, lalu sebelum Nee sempat memotong, ia
melanjutkan perkataannya,”Aku mau fokus kerja. Tidak peduli itu perusahaan
milik siapa, aku mau mengerjakan bagianku dengan baik seperti kamu. Itu yang
ingin aku katakan.”
Setelah
selesai bicara, Trai berbalik dan pergi, tapi tiba-tiba ia teringat akan
sesuatu dan berbalik lagi memandang Nee,”Oh. Apa kamu pernah baca buku ‘Aku disini… Musuhku sayang’ ? Bacalah,
itu sangat menyentuh.”
Nee
melihat Trai dengan tatapan bingung dan heran, jadi ia pun tidak berkata
apa-apa. Lalu ia pun mulai membereskan buku yang berada diatas meja dan ketika
itu ia melihat sebuah boneka kecil yang memegang kertas.
Trai
berhenti didepan pintu dan mengingat perkataannya kepada Yada, yaitu ia tidak
akan menunggu, karena Krit telah menyakiti Yada, sehingga ia pasti akan
membalasnya.
Trai
lalu berbalik dengan tatapan tajam dan menatap kearah Nee. Sedangkan Nee
membaca tulisan pada kertas tersebut dengan heran. Seorang teman yang menjagamu –Trai
Yada
bersama Kasin pergi kerestoran untuk makan bersama-sama. Disana Kasin bicara
dengan bangga mengenai keberhasilannya dan ia ingin mengetahui berapa banyak
kerugian yang dialami Krit. Tapi Yada sama sekali tidak mau mengetahui itu,
karena baginya Khem telah pulang dan lalu ia pun meminta agar Kasin mengubah
topik saja.
Yada
serta Kasin mulai duduk bersama. Dan Kasin mulai berbicara lagi, tapi ia sama
sekali tidak mau mengubah topik pembicaraan dan tetap menyombongkan dirinya.
“Kamu
lihat, jika kamu tidak punya aku, kamu pasti tidak bisa melawan dia!” kata
Kasin bangga. Sedangkan Yada tampak malas dan bosan mendengar itu.
Seorang
pelayan datang dan memberitahukan kepada mereka bahwa T-mart telah memesan
restoran itu untuk mengadakan pesta pribadi, jadi dikarenakan hal itu mereka
akan tutup.
Mengetahui
hal itu, Yada mengajak Kasin untuk pergi saja. Tapi Kasin yang tidak terima
mulai marah kepada pelayan tersebut dan mengatakan bahwa ia akan membayar dua
bahkan tiga kali lipat dari apa yang telah Krit bayar da menolak untuk pergi.
Yada
yang mulai malas dengan sikap Kasin, berjalan pergi begitu saja, tanpa
mengatakan apapun.
Ketika
akan menaiki lift, Yada tanpa sengaja bertemu dengan Krit yang berada didalam
lift. Jadi karena tidak suka, Yada pun berbalik dan membelakangin Krit.
“Terganggu
dengan ku?” tanya Krit tenang.
Lalu
Yada pun terpaksa berbalik untuk membalas pertanyaan Krit,”Aku hanya tidak
ingin menghirup udara yang sama dengan orang sepertimu.”
Mendengar
jawaban Yada yang seperti itu, dengan marah Krit lalu keluar dari dalam lift
dan menarik Yada untuk masuk bersama dengannya kedalam lift dan memencet tombol
lift.
Tanpa
memperdulikan Yada yang memberontak dan minta dilepaskan, Krit menahan tangan
Yada dengan erat. Lalu setelah tiba dilantai yang dituju, Krit segera keluar dari
lift sambil menarik tangan Yada agar ikut dengannya.
Setelah
akhirnya Yada berhasil melepaskan dirinya, ia kebingungan melihat tempatnya
berada. Dan ketika itu Krit kembali menariknya dan masuk kedalam sebuah ruangan
yang lain, lalu melepaskan Yada yang baru sadar bahwa ia berada dikamar Krit.
“Ini
kamarku. Bukankah kamu mau menyelidiki dimana aku tinggal? Kamu harus
menghargainya. Aku memberikan kamu kehormatan sebagai tamu pertamaku disini.”
Jelas Krit kepada Yada.
“Aku
tidak mau kesini.”
“Tapi
aku mau bicara denganmu disini. Masalah pribadi harus dibicarakan di ruangan
yang pribadi,” balas Krit lembut.
Yada
berbalik dan mau keluar, tapi Krit menghentikannya dengan mengatakan bahwa penjaganya
tidak akan melepaskan Yada pergi dengan mudah. Jadi Yada pun tidak jadi pergi,
tapi dengan tenang ia membalas bahwa polisi yang akan mengeluarkannya, lalu ia
pun mengeluarkan hpnya.
Tapi
dengan cepat Krit merebut dan membuang hp Yada kesofa. Lalu menahan Yada yang
berusaha untuk mengambil kembali hpnya. Dan menanyakan apakah Yada tidak mau
tinggal dan merayakan dengannya, mengenai kerusakan situs T-Mart.
Dengan
kuat Yada mendorong Krit serta menolak ajakannya. Tapi dengan cepat, Krit kembali menarik Yada, lalu mulai
bertanya lagi. Kali ini raut wajah Krit terlihat lebih keras, karena marah.
“Kamu
takut pacarmu cemburu? Atau kamu takut padaku?”
“Aku
tidak takut padamu! Tapi aku mau menjauh sejauh mungkin darimu!”
“Kamu
tidak bisa menjauh dariku. Karena kita belum selesai bernegosiasi,” kata Krit
sambil memandang kearah cincin (mungkin milik khem) dimeja. Dan Yada yang lalu
mengikuti arah pandang Krit, segera mengambil cincin itu dan menyimpannya
kedalam dompet.
Krit
menarik Yada lagi lebih dekat kepadanya dan tidak ingin melepaskannya,”Adikkmu
sudah pulang. Tapi dimalam yang sama, kakaknya menghilang. Keluargamu sangat
menarik.”
Mendengar
perkataan Krit yang seperti itu, benar-benar membuat Yada marah dan mendorong
wajah Krit menjauh darinya, lalu berlari untuk pergi. Tapi Krit berhasil
menangkapnya lagi, sehingga dengan panik Yada mulai berteriak meminta tolong.
“Kedap
suara di kamar ini sangat bagus. Aku akan menggunakan itu, ketika aku membuka
bisnis hotel baruku,” kata Krit memberitahu Yada sambil tersenyum dengan
gembira.
Yada
berusaha memberontak, tapi Krit yang lebih kuat mendorong Yada hingga jatuh
dikursi dan wajah mereka menjadi berdekatan. Tapi saat Yada sadar dengan
apa yang mau Krit lakukan, ia mendorong
dan menolak Krit.
“Memohonlah
padaku. Seorang Iblis sepertiku mungkin akan mendengarkanmu,” kata Krit lembut
sambil menatap mata Yada.
“Tidak.
Jika kamu melakukan sesuatu padaku, aku tidak akan melepaskan kamu dengan
mudah. Aku akan melawan sampai salah satu dari kita mati!” ancam Yada.
Tapi
sayangnya, Krit sama sekali tidak takut dan malah tersenyum mengejek kepada
Yada. Lalu perlahan mendekatkan wajahnya kembali kepada Yada.
Saat
wajah Krit telah semakin dekat kepadanya, Yada pun memalingkan wajahnya dan
mengaku menyerah serta memohon agar Krit tidak melakukan itu. Tapi Krit tetap
tidak mau melepaskan Yada.
Krit
meminta agar Yada tinggal semalam dengannya.
Yada
berusaha mendorong Krit menjauh, tapi Krit lebih kuat. Ia menahan Yada dan lalu
membaringkan dkepalanya dipangkuan Yada.
“Aku
ngantuk,” kata Krit lembut sambil tersenyum kepada Yada, lalu menutup matanya.
Dan tangannya memegang kedua tangan Yada yang mau melawan, sehingga Yada tidak
bisa bergerak dan melakukan apapun.
Yada
memandangin Krit yang tertidur, lama sekali. Tampaknya ia berusaha untuk tetap
sadar, tapi malah tanpa sadar ia jatuh tertidur pada akhirnya. Dan Krit yang lalu
terbangun, bangkit berdiri dan memandangin Yada yang telah tertidur pulas.
Hari
telah pagi. Yada terbangun dan memeriksa jam tangannya, lalu ia pun bangkit berdiri
dan ingin mengambil hpnya. Tapi Krit datang sambil tersenyum dan lalu
mengambilkan itu untuknya.
“Aku
sudah menyiapkan mobil untuk mengantarmu,”jelas Krit. Lalu berjalan kearah meja
makan dan menuangkan secangkir kopi.
Dari
belakangnya Yada memanggil Krit dan saat Krit berbalik, ia segera menfoto wajah
Krit.
“Aku
menyadari, kamu tidak suka berfoto. Karena kamu pasti banyak melakukan
kejahatan. Aku akan menggunakan foto ini untuk diserahkan kepada polisi ketika
mereka akan menangkap kamu.”
Tanpa
disangka oleh Yada, Krit malah tersenyum senang dan mengajak Yada untuk berfoto
bersama. Ia merebut hp Yada dan menahan Yada dengan kuat, lalu tersenyum kearah
kamera.
“Orang
yang saling mencintai, tidak harus saling menyimpan rahasia,” kata Krit lembut
sekali kepada Yada.
“Kapan
aku bilang aku suka kamu?”
“Suatu
hari nanti, aku yakin. Aku pasti bisa.”
Yada
marah akan sikap penuh percaya diri Krit yang seperti itu, jadi ia pun segera
mengambil baranngnya dan mau pergi. Tapi lagi-lagi Krit mengajaknya untuk berbicara.
“Kita
belum selesai bernegosiasi.”
“Sebutkan.”
“Aku
ingin kamu menjadi wanitaku. Sebagai ganti kebebasan untuk Ayahmu.”
“Apa
maksudmu?” tanya Yada bingung.
“B-Star
memiliki sebuah catatan rahasia mengenai kecurangan dalam pembayaran pajak
beberapa tahun ini. Singkatnya seperti ini, itu bisa membuat Ayahmu tidur
dipenjara.”
Yada
menolak untuk mempercayai Krit tentang kecurangan Ayahnya. Ia mengira Krit
menginginkan sesuatu sampai melakukan itu kepada keluarganya. Jadi Yada pun
bertanya kepada Krit.
Dan
dengan santai Krit menjawab bahwa ia telah memberitahunya tadi.
Yada
menampar wajah Krit, tapi Krit tetap tersenyum dan mulai bicara dengan lembut
kepadanya,”Orang yang saling mencintai tidak akan melakukan ini kepada
pasanganya.” Kata Krit, tapi Yada sama sekali tidak suka mendengar nya dan
menampar Krit lagi.
Jadi
karena sudah kesal mungkin, Krit memegang wajah Yada dengan paksa dan
menciumnya. Sehingga Yada menjadi terkejut dan hanya bisa diam menatap mata
Krit, ketika Krit menjauhkan wajahnya.
“Seperti
inilah seharusnya,” jelas Krit dengan tenang.
Yada
pulang kerumah, tapi sebelum ia mau masuk, Kasin keluar dari dalam rumahnya.
Dan Kasin menanyakan kepada Yada mengenai keberadaannya kemarin malam.
“Mengapa
kamu tidak mencariku?” balas Yada bertanya.
“Mengapa
aku harus? Kamu tau, aku menunggu kamu dimobil selama berjam-jam,” kata Kasin
keras.
“Tiba-tiba
aku menghilang, kamu tidak mencariku?”
“Kupikir
kamu harus menjawabku. Kemana kamu pergi kemarin malam? Dan mengapa baru pulang
saat pagi?”
Dikarenakan
sikap Kasin yang seperti tidak peduli dan keras, maka Yada pun berbohong bahwa
ia pergi bersama temannya kemarin dan meminta Kasin untuk berbicara nanti saja.
“Teman
yang mana? Kemarin malam hanya ada aku, kamu, dan Sharkrit disana.” Kata Kasin
menghentikan Yada. Tapi Yada yang sudah malas, hanya menjawab singkat dan
melewati Kasin begitu saja. Lalu Kasin pun mengikuti Yada masuk kedalam juga.
Disamping
tangga yang berada dihalaman, Khem berdiri dan mendengar semua itu. Lalu ia pun
tampak kesal atau bingung.
Kasin
menahan tangan Yada dan memintanya untuk menjawab. Jadi dengan emosi, Yada pun
mengakui bahwa kemarin malam ia pergi bersama dengan Sharkrit, karena mereka
harus membicarakan sesuatu.
Lalu
bukannya menunjukan perhatian serta menanyakan baik-baik. Kasin malah berbicara
seolah-olah menghakimi Yada yang bersalah.
“Aku
tidak melakukan kesalahan apapun,” kata Yada membalas perkataan Kasin kepadanya
yang seperti itu.
“Tinggal
dengan pria yang bukan pacarmu, itu salah! Apa kamu mencoba untuk menggoda dia
untuk keuntunganmu?” balas Kasin masih menuduh Yada.
“Jangan
bicara seperti itu denganku! Aku tidak pernah menjalankan bisnis dengan
menggunakan cara rendahan seperti itu!” kata Yada marah dan berjalan pergi.
Kasin
kembali menarik dan menahan Yada lagi, lalu dengan lembut ia pun meminta maaf
kepada Yada. Ia meminta maaf kepada Yada karena telah berkata seperti itu, tapi
itu semua ia lakukan karena ia merasa cemburu dan juga karena Sharkrit yang
tampak menyukai Yada.
“Jangan
lupakan ini. Kamu masih milikku. Rencana kita, termaksud rencana bisnis kita
akan terus berlanjut. Jika perusahaan kamu telah kembali normal, ayo menikah,”
jelas Kasin.
Dengan
mata sedikit berkaca-kaca, Yada memandang Kasin dengan tajam dan membalasnya,”Kapan
kamu pernah khawatir tentangku daripada uang, ketika kita membicarakan ini,”
kata Yada, lalu melepaskan tangannya dari Kasin dan berjalan meninggalkannya.
Kasin
keluar dari rumah Yada dan menendang keranjang yang berisi daun-daun kering,
dengan wajah yang tampak sangat marah. Lalu setelah itu, ia pun berjalan menuju
kearah mobilnya.
Tepat
sebelum Kasin masuk kedalam mobil, Chat datang menghampirinya dan mengajaknya
untuk minum kopi bersama. Tapi dengan tegas, Kasin menolak dan membuka pintu
mobilnya.
Tapi
dengan cepat Chat menahan Krit dan mulai berbicara dengan penuh perhatian
kepada Kasin yang segera membalas bahwa itu bukan urusan Chat.
Chat
tetap tidak menyerah dan menahan Kasin lagi, bahkan kali ini ia sengaja berdiri
didepan pintu mobil Kasin untuk menahannya.
“Dengan
emosi seperti itu, akan membahayakan kamu dalam menyetir. Jangan menyetir
ketika kamu marah,” kata Chat lembut sambil memegang jas Kasin.
Dan
Kasin yang malas mendengar semua itu, langsung mendorong Chat kesamping. Tapi
pada saat itu, Chat malah menarik jas Kasin dengan kuat. Sehingga tanpa
sengaja, mereka berdua jatuh bersama keatas tanah. Dengan posisi Chat dibawah,
sedangkan Kasin diatasnya serta wajah mereka yang hanya berjarak beberapa centi
saja.
“Kamu
harus masuk dan minum secangkir kopi untuk menurunkan emosimu,” kata Chat
lembut dengan pandangan seperti menggoda.
Kasin
menolak ajakan Chat dan berdiri serta langsung masuk kemobil. Lalu Chat pun
ikut berdiri dan tersenyum serta berkata bahwa ia akan menunggu lain kali.
Setelah itu Kasin pun pergi menggunakan mobilnya, sedangkan Chat dengan sangat
ramah melambaikan tangannya.
Mon
yang dari awal ternyata bersembunyi dan mengintip hal itu. Langsung keluar saat
Kasin telah pergi. Lalu sambil menggunakan payung, ia menghampiri Chat serta
memuji tindakan berani anaknya tadi.
“Mm..
Mom! Apa yang kamu bicarakan?! Aku kan malu!” balas Chat sambil tersenyum
bangga kepada Ibunya.
“Ah..
bagaimana dengan Khun Sharkrit?” tanya Mon tiba-tiba ketika mengingat tentang
rencana awal mereka untuk mendapatakan Krit.
“Saat
ini, siapapun tidak masalah. Selama dia tampan dan kaya. Siapa yang aku
dapatkan duluan, dia akan menjadi yang pertama,” jawab Chat.
Makasih,tlg d lnjut smp akhir
ReplyDelete