Company name : Citizen Kane
Pagi hari, diruang makan. Chat menceritakan tentang pertemuannya kemarin dengan Khem dan ia berencana untuk memberitahu kepada Paman (Dilok) juga, tapi mendengar itu Mon langsung memarah-marahi Chat yang terlalu bodoh. Karena jika Chat melakukan itu, maka mereka akan menjadi susah.
“Lebih
baik bila membiarkan dia hilang dan pergi seperti itu. Jadi dia akan tetap
sakit. Lalu aku bisa pergi dan mengambil serta menjual miliknya,” kata Mon
menjelaskan kepada Chat yang cemberut, lalu setelah itu Mon pun memukul-mukuli
kepala anaknya itu.
Chat
tampak kesal, tapi ia tidak melawan Ibunya. Lalu pada saat itu, pembantunya
datang dan memberikan Chat sebuket bunga dan hadiah. Jadi Chat pun segera
membaca nya, setelah itu ia langsung berteriak dengan senang, karena
mendapatkan hadiah dari Krit.
Trai
dan Yada berjalan melewati ruang makan dan tanpa sengaja mereka mendengar
teriakan Chat, jadi mereka berhenti dan memperhatikannya.
Mon
segera mendekati Chat dan membuka hadiah milik Chat, lalu berdua mereka
berteriak senang. Karena ternyata Krit memberikan sebuah cincin kepada Chat.
Lalu Mon pun menanyai dari mana asal nya dan Chat pun menjawab dengan suara
keras yang disengaja sambil melirik sesaat kearah Trai dan Yada.
Mon
melirik sesaat kearah Trai dan Yada juga, lalu ia pun mulai berbicara dengan
melebih-lebihkan. Tapi setelah itu, Mon memeluk anaknya dan berbisik dengan
pelan.
“Kalian
sudah tidur bersama ya?”
“Belum.
Tapi hampir,” jawab Chat senang, lalu mereka pun tertawa.
Dibelakang
Trai yang sudah tidak tahan, memuji mereka dengan sinis,”Bagus. Cepat dan cari
suami untuk dirimu! Jadi kamu bisa pergi dari rumah kami.”
Yada
yang berdiri disebelah Trai, menegur Trai agar tidak seperti itu. Tapi Trai
sudah tidak tahan lagi dan berjalan pergi. Sedangkan Yada hanay menatap tajam
kepada Chat dan Mon singkat, lalu ikut berjalan pergi.
Setelah
mereka pergi, Chat protes karena cincin yang ia terima tidak sampai 5 karat.
Tapi Mon membalas bahwa ia juga tau, tapi ia hanya mau memprovoksasi Yada saja.
Lalu Mon menyuruh Chat untuk lain kali mengajak Krit tidur bersama. Tapi Chat
jadi kesal dan protes, lalu ia pun berbalik dan tersenyum sendiri sambil
memandang cincin ditangannya.
Trai
pergi kekantor dan disana Nee datang menghampirinya,”P’Krit memberikanku kuasa
untuk mengatur posisi dalam perusahaan ini. Dan aku pikir kamu cocok untuk
menjadi CEO baru menggantikan Khun Rachit yang baru dipecat.”
“Apa
maksudmu?” tanya Trai kesal.
“Pikiran mu pendek ya. Kami adalah pemilik B-Star. Kami bisa memecat siapapun, bahkan Khun Rachit atau kamu. Aku akan membiarkan kamu berpikir dulu. Kamu tidak mau menerima posisi ini, tidak mau berkeja.”
“Baiklah.
Berarti kamu setuju untuk mulai berkerja menjadi CEO baru,” kata Nee, lalu
memberikan sebuah surat kontrak percobaan untuk di tanda tanganin.
Walaupun
kesal, Trai tetap menanda tanganinnya. Dan melihat sikap Trai yang seperti itu,
Nee tersenyum senang.
Nee
menunjukan area kerja Trai dan ketika melihat itu Trai protes, karena ia harus
mengangkat barang untuk pengiriman dan bukannya menjadi CEO. Tapi Nee segera
menjelaskan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin, maka Trai harus memulainya
dari divisi terendah.
“Lihatlah,
pemilik hotel saja bahkan mulai dari bekerja sebagai pembantu yang membersihkan
kamar dan toilet. Aku juga sebelumnya,” jelas Nee, tapi Trai masih protes, jadi
Nee memberitahu dengan keras,”Kamu hanya duduk didepan komputer dan kamu punya
sekretaris yang membuatkanmu kopi, itu yang disebut anak orang kaya manja,
yaitu orang yang bernafas tanpa melakukan apapun setiap hari.”
Setelah
itu seorang karyawan datang lalu memberikan seragam kepada Nee, yang dengan
segera di berikan Nee kepada Trai agar ia bisa mulai bekerja. Dan dengan kesal,
Trai membuang seragam itu, lalu pergi.
Yada
menemui Krit dikantor dan langsung bertanya apakah Khem benar ada bersama
dengan nya. Tapi Krit malah menjawab,”Ya .. dan Tidak.”
“Apa
maksudmu?”
“Rumah
Khem berada adalah rumahku juga. Tapi aku tidak tinggal disana. Aku pergi
kadang-kadang, ketika aku mau,” kata Krit seperti berteka-teki. Dan mendengar
itu Yada menjadi heran, karena Krit masih menemui Khem, kepadahal Krit yang
membuat Khem despresi. Lalu Krit memberitahu,”Aku tidak punya pacar, belum. Apa
ada yang salah?”
Yada
menjadi emosi dengan jawaban Krit dan mulai memukul Krit, tapi Krit menahan
kedua tangan Yada dengan erat. Sehingga awalnya Yada mau memukul, ia jadi
meronta untuk melepaskan diri. Tapi Krit tidak mau melepaskannya dan
menyudutkan Yada ke dinding.
“Jangan
sentuh adikku. Katakan padaku, dimana Khem berada. Aku harus membawa dia
pulang. Katakan dimana dia!” kata Yada dengan emosi.
“Apa
kamu akan melakukan apapun untuk adikmu atau tidak?”
“Ya.
Aku tidak akan pernah membiarkan Khem mendekati kamu bahkan walau hanya untuk
sebentar saja. Dimana Khem?!” tanya Yada sambil menatap tegas ke mata Krit.
Dengan
tenang Krit meminta Yada untuk menutup mata sebentar saja, tidak sampai 5
detik. Tapi karena Yada tetap bersikeras, Krit mengubah perkataannya dan
meminta 10 detik saja. Dan tentu saja Yada tidak mau dan bertanya apa maunya
Krit.
“Kita
berdua dewasa, kamu tidak perlu bertanya padaku. Tutup matamu, itu akan
menolong. Percayalah, Yada, tutup matamu,” kata Krit pelan dan halus, tapi Yada
tidak bergeming sama sekali.
Nee
mengikuti Trai yang mau mencari Krit. Nee meminta agar Trai kembali serta
bekerja, tapi Trai tidak mau. Lalu Nee pun menjelaskan bahwa jika Trai bukanlah
anak Dilok, maka ia mungkin tidak akan masuk. Tapi Trai malah mengatai Nee yang
juga sama sepertinya, yang hanya mengandalkan koneksi kakaknya (Krit) hingga
bisa menjadi seperti itu.
“Kamu
dan aku berbeda. Aku punya pengalaman yang tidak akan kamu duga. Dan jika kamu
adalah aku, maka kamu akan mati jalanan. Turun dan bekerjalah,” jelas Nee. Tapi
Trai tetap menolak diperintah.
Krit
mendekatkan wajahnya perlahan kepada Yada, tapi dengan cepat Yada memalingkan
kepalanya, lalu menolak Krit agar menjauh. Dan ketika itu Trai dan Nee berada
disana serta melihat kejadian itu.
Trai
menjadi marah dan mencoba untuk menyerang Krit, tapi Yada segera menahan agar
adiknya itu tidak melakukan itu. Sedangkan Nee segera mendekati Krit dan
berpihak kepadanya, jadi Trai pun menjadi tambah emosi. Lalu Yada pun segera
berbalik dan berjalan pergi, diikuti oleh Trai.
Trai
yang menyusul Yada segera menanyakan pertanyaan beruntun mengenai keberadaan
Khem yang berada bersama Krit. Dan Trai mengira bahwa Khem dan Krit berkencan,
sehingga ia jadi bertanya-tanya mengapa Khem bisa begitu bodoh.
Mendengar
perkataan Trai, Yada berhenti berjalan dan membela Khem. Menurutnya Khem tidak
tau bahwa Krit telah mencuri perusahaan mereka. Dan karena itu Yada memastikan
kepada Trai bahwa ia akan mencari cara untuk membawa Khem pulang. Lalu ia
meminta Trai berjanji untuk tidak menimbulkan masalah dengan mereka dan coba
untuk melihat dari sisi yang berbeda, karena dengan begitu maka mereka pasti
akan bisa menemukan caranya.
“Ya
P’da” balas Trai, lalu menahan tangan Yada yang mau pergi dan bertanya,”Apa
yang terjadi barusan?”
“Jangan
bicarakan itu dulu. Kali ini, aku salah. Tapi jangan biarkan itu terulang.”
“Aku
tidak akan menunggu sampai dia membuat kesalahan. Dia menyakiti kamu, jadi aku
akan membalasnya,” balas Trai, lalu berjalan duluan.
Nee
heran mengapa Krit melakukan itu tadi,
tapi Krit tidak mau memberitahu dengan jelas kepada Nee, karena menurutnya itu
bukan urusan Nee dan Krit pun berjalan untuk pergi.
Tapi
Nee menghentikan Krit dengan bertanya,“Mengapa kamu sangat terganggu dengan
keluarga itu? Aku kira itu akan berakhir setelah kita mendapatkan perusahaan
mereka. Apa kamu rencanakan?”
“Tunggu
dan lihat lah.” Balas Krit singkat, tapi Nee segera menahannya lagi dan
menawarkan diri untuk ikut membantu Krit. Dan Krit pun membalas,”Kali ini, kamu
tidak bisa membantuku. Hanya aku yang tau gimana caranya menanganin Dilok untuk
kepuasaanku.”
“Mengapa
kamu sangat membenci Dilok?” tanya Nee heran, tapi kali ini Krit tidak mau
menjawab apapun lagi dan langsung berjalan pergi meninggalkan Nee sendirian.
Yada
merenungkan semua kejadian tadi, saat Krit memintanya untuk menutup matanya,
lalu perlahan mendekatkan wajahnya. Tepat ketika itu, seorang pria masuk dan
memegang bahu Yada, sehingga ia menjadi terkejut dan langsung mendorong pria
itu.
“Kasin?
Aku hanya memikirkan tentang pekerjaan. Mengapa kamu balik dari Switzerland?”
tanya Yada saat menyadari dan mengenali pria tersebut.
“Aku
datang untuk mengejutkanmu, tapi malah aku yang terkejut. Aku bahkan di dorong
ke dinding oleh pacarku,” balas pria tersebut sambil tersenyum kepada Yada.
Yada
balas tersenyum dan berjalan mendekat untuk memeluk Kasin. Lalu saat mereka
telah selesai berpelukan, Kasin meminta Yada untuk menjawab ‘Ya. Aku bersedia.’
Dihari pernikahan mereka nanti.
“Tapi
bukan sekarang kan?” jawab Yada, lalu mereka pun berpelukan lagi dengan mesra.
Direstoran. Kasin memberikan saran kepada Yada agar menjual bagian miliknya kepada Krit, lalu ia bisa memulai sebuah perusahaan yang baru. Tapi dikarenakan Dilok tidak setuju dan tetap menginginkan perusahaan nya kembali, maka Yada pun harus mencari cara lain untuk mendapatkan perusahaannya kembali.
Direstoran. Kasin memberikan saran kepada Yada agar menjual bagian miliknya kepada Krit, lalu ia bisa memulai sebuah perusahaan yang baru. Tapi dikarenakan Dilok tidak setuju dan tetap menginginkan perusahaan nya kembali, maka Yada pun harus mencari cara lain untuk mendapatkan perusahaannya kembali.
Kasin
pun memberitahu Yada bahwa jika bukan karena produk dari labnya yang berada di
Switzerland, maka perusahaan Yada sudah lama agak bangkrut. Dan mendengar itu
Yada membalas bahwa ia masih bisa menemukan lab yang lain.
Kasin
menolak balasan Yada, lalu ia memegang tangan Yada dan membahas bahwa apa yang
ia inginkan selama ini adalah agar bisa menikah dengan Yada. Sayangnya, Yada sama
sekali tidak mau membahas tentang pernikahan dulu, karena masih banyak masalah
yang harus ia urus.
Kasin
melepaskan pegangan tangannya pada Yada, lalu katanya,”Jika sisi itu bermain
kotor dari belakang. Bermain jujur seperti yang kamu lakukan, tidak akan bisa
melawan bajingan seperti itu. kamu harus melawan api dengan api. Jika kamu
merusak situs online perusahaan seperti T-Mart, maka itu akan menghancurkannya
dalam waktu singkat. Aku mengenal banyak hackers, kamu tertarik?” tawar Kasin
memberikan saran lain kepada Yada.
Khem
memeriksa hpnya dan terlihat ragu. Karena ia mengingat perkataan Tassana
kepadanya. Lakukan apapun yang kamu mau,
dia tidak akan kembali kepadamu! Berhenti melihat orang yang tidak mencintai
kamu! Krit tidak pernah mencintai mu!
Pada
saat itu, Khem sadar bahwa Krit tidak mencintainya, tapi alasan ia mau menemui
Krit bukan karena cinta. Tapi karena dulu Khem pernah terlanjur menceritakan
tentang catatan rahasia perusahaannya, sehingga kini ia takut, karena catatan
rahasia itu bisa saja membuat Ayahnya masuk kedalam penjara. Itulah alasan
mengapa Khem ingin menemui Krit, karena ia ingin menyelesaikan semuanya.
Setelah
membulatkan niatnya, Khem menghubungin Krit,”Terima kasih sudah menjawab. Aku
ingin mengakhiri semuanya hari ini.”
“Jika
kamu sudah siap. Kemudian aku siap mengakhirinya untuk kamu sekarang,” balas
Krit dari telpon.
Khem
heran, karena mendengar suara Krit yang terlalu jelas. Jadi ia berbalik dan
melihat bahwa ternyata Krit sedang berada dibelakangnya.
“Kamu
ingin bertemu aku,” kata Krit sambil mendekati Khem,”jadi aku datang, jika aku
perlu untuk melihat kamu.”
“Aku
tidak pernah tau apapun tentang mu. Aku benar-benar tidak tau. Kamu bersikap
misterius, bersembunyi di kegelapan seperti monster.”
“Itu
hanya luarnya saja. Tapi didalam, aku ingin yang terbaik untukmu.”
“Terbaik
untukku? Jadi mengapa kamu meninggalkan ku saat hari pernikahan kita?”
“Khem, kamu mau tau kebenarannya? Kamu belum siap.”
“Bagaimana
aku bisa mempercayai perkataanmu? Kamu mencuri B-Star. Kamu menghancurkan
hatiku. Menghancurkan keluargaku. Jadi gimana aku bisa percaya?” tanya Khem
yang mulai terlihat berkaca-kaca.
Untuk
menjawab pertanyaan Khem, Krit mengeluarkan sesuatu dari sakunya. Itu adalah sebuah
flashdisk sepertinya, yang menyimpan catatan rahasia. Tapi itu adalah catatan
kedua, mengenai pajak yang tidak dibayarkan. Lalu Krit menyakinkan Khem bahwa
jika ia ingin menghancurkan perusahaan itu, ia pasti sudah melaporkan itu ke
Revenue Depatermen.
Mendengar
semua penjelasan Krit, Khem mulai bertanya apakah ia benar-benar bisa
mempercayai perkataan Krit. Dan Krit membalas bahwa ia tidak akan berbohong.
Lalu Krit menyuruh Khem untuk mengingat tentang pertemuan pertama mereka dulu.
“Kita
akan saling berjumpa lagi,” kata Krit sambil mengulurkan tangannya kepada Khem.
Dan tentu saja, pada saat itu Khem menyalami tangan Krit sambil tersenyum
senang.
Kali
ini, Krit memegang tangan Khem lagi,”Apa kamu ingin tau, apa yang mau aku
katakan? Orang bilang, perempuan ini adalah seorang putri kecil, diatas menara
gading. Dia cantik, tapi terlalu rapuh untuk hidup dalam kenyataan.”
Khem
mulai menangis dan menyangkal bahwa ia tidak seperti itu. lalu dengan lembut
Krit memegang rambut Khem dan berkata-kata dengan lembut,”Khem, kenyataan
sangatlah kejam. Dan jika kamu tidak cukup kuat, maka larilah.”
“Aku
tidak akan lari lagi.”
“Tapi
terkadang melarikan diri, bukan berarti kamu kalah. Tapi itu disebut mundur
dari melawan masalah yang kamu akan temui. Sekarang kakakmu sedang mencarimu
kemana-mana. Dan kamu akan pulang kepadanya, seperti petarung. Atau pengecut?
Pilihlah.” Kata Krit lembut sambil menyentuh wajah Khem sesaat, lalu ia pun
berjalan pergi meninggalkannya.
Dari
jauh Tassana berdiri dan memandangin semua itu. Dan Khem sendiri terlihat
menangis, tapi dengan erat ia memegan flashdisk ditangannya.
Diruang
makan. Kwan heran karena tidak melihat Khem sejak pagi. Dan pada saat itu Khem
datang sambil membawa tas besar, jadi Kwan bertanya apakah ia akan pulang dan
mendekatinya.
“Kamu
tidak menjawab,” balas Kwan. Tapi Khem meminta agar Kwan tidak perlu khawatir,
karena ia tidak akan membiarkan dirinya disakiti lagi. Dan juga ia akan mulai
mengatur hidupnya sendiri, lalu Khem juga mengembalikan semua baju yang Kwan
belikan untuknya dulu.
Saat
Khem dan Kwan mengobrol, Tassana yang sedang duduk disana, hanya diam dan
mendengarkan saja. Tapi saat Khem bilang bahwa ia akan mengembalikan uang Kwan,
Tassana langsung bersuara dan menjawab, kalau Khem tidak perlu
mengembalikannya, karena ia juga bertanggung jawab atas apa yang terjadi.
Khem
mengabaikan perkataan Tassana dan tidak membalas, lalu ia pun berterima kasih
serta memeluk Kwan, setelah itu ia juga mengucapkan selamat tinggal pada
Tassana dan pergi keluar.
Kwan
yang tampak khawatir mendekati kakaknya, tapi Tassana tidak membalas apapun.
Dan saat mereka melihat Khem pergi, Tassana berkata kepada Kwan bahwa itu
adalah hidup Khem dan mereka tidak perlu ikut campur.
Kwan
tetap khawatir dan mengajak Tassana untuk mengikuti Khem, tapi Tassana menolak,
sebab Khem telah membuat keputusannya. Tapi Kwan tidak menyerah dan terus
membujuk Tassana, sehingga Tassana tampak bimbang, lalu pada saat itu ia pun
mengejar Khem.
Sayangnya
pada saat itu, Khem telah naik kedalam taksi duluan. Dan walaupun Tassana
berlari dan memanggilnya, Khem tidak mendengarkan panggilannya.
Sebuah
panggilan telpon masuk dari Nee. Dan setelah mengangkatnya, Tassana segera
buru-buru pergi kekantor. Disana Nee memberitahu dengan khawatir bahwa pagi ini
ada orang tidak dikenal yang mengirimkan email ancaman kepada mereka. Awalnya
Nee mengira itu adalah spam, tapi ia salah, karena barusan komputer di lantai
executive mati. Dan Krit belum datang.
“Situasi
dibagian lain, masih berjalan normal,” jelas Nee lagi. Lalu Tassana segera
memerintahnya agar memanggil semua bagian IT untuk bersiap.
Tassana
dan Nee masuk keruangan IT. Disana Tassana memerintahkan mereka agar mengecek
panggilan masuk di center depaterment. Tampak di CCTV bahwa komputer di tempat
itu masih berjalan serta bekerja dengan normal. Begitu juga dengan depatermen
yang lain.
“Kamu
membayar programmer? Apa kamu tau siapa yang melakukannya?” tanya Tassana.
Pada
saat itu, Yada menelpon Krit. Sehingga Krit menjadi heran, tapi tanpa ragu Krit
menjawab panggilan Yada dan menanyakan apa itu Yada.
Dikantor.
Yada bersama dengan Kasin. Yada memuji kepintaran Krit yang bisa langsung tau,
lalu ia mengajak Krit untuk bertaruh. Apakah hari ini ia berhasi menghancurkan
perusahaan Krit atau tidak.
Mendengar
itu, Krit menduga bahwa itu semua adalah karena Yada sangat ingin bertemu
dengan Khem. Tapi Yada membalas itu iya tapi selain itu ia mau menunjukan
kepada Krit bahwa Krit tidak lebih hebat daripadanya.
Yada
pun bersama Kasin mulai memeriksa komputer mereka, lalu memulai hitungan mundur
mereka dalam 10 detik.
Krit
memeriksa keadaan di CCTV dan semua masih tampak normal,”Kamu tidak bisa
menghancurkan website T-Mart.”
“5
detik lagi,” tegas Yada.
Nee
mulai panik,”Dia menggunakan Khemika sebagai ancaman untuk menghancurkan
website ini, apa dia gila?!”
“Krit
beritahu dia,” balas Tassana juga, tapi Krit menghentikannya untuk bicara
sambil menatap lurus ke layar. Dan ditelpon Yada mulai menghitung, 3 … 2 … 1 …
lalu Kasin menjentikan jarinya dan tidak terjadi apapun.
Krit
yang melihat keadaan masih normal, kepadahal Yada sudah selesai menghitung,
langsung tersenyum dan mengatai Yada bodoh. Tapi pada saat itu, semua listrik
di setiap ruangan mati. Sehingga mereka semua terkejut.
Nee
membawa kedua orang progammer bersamanya dan dibelakang Krit memerintahkan
mereka agar segera memperbaikai semuannya. Lalu pada saat itu, lampu lorong
yang mereka lewati, ikut mati.
Kedua
orang proggamer itu pun segera mengeluarkan laptopnya dan mencoba untuk
memperbaiki semuanya. Dan disamping mereka, Nee tampak panik dengan kejadian
itu.
Tassana
menghampiri Krit dan memberitahu bahwa app untuk phone juga tidak bisa
berfungsi. Website mereka pun rusak. Dan mendengar itu Krit tampak emosi, lalu
Yada menelpon melalui hp Tassana. Jadi Krit mengangkat dan memasang speaker.
“Beritahu
Krit bahwa walaupun ia mematikan hpnya, dia tidak bisa melarikan diri dari
kekalahannya padaku.”
“Kamu
sangat hebat, Khun Yada,” balas Krit menanggapi.
Krit
memandang tajam kearah Tassana, lalu karena menyadari maksud Krit. Tassana
memberitahu Krit bahwa website mereka rusak dan itu berarti mereka kehillangan
10 juta, setiap detik adalah uang, serta nasib karyawan mereka bukan hanya
tentang Krit saja.
“Tapi
aku tidak akan kalah. Kamu dengar aku?” kata Krit bersikeras.
Yada
yang mendengar itu, menyuruh Krit untuk jangan berbohong, karena kejadian ini
akan berlangsung selama 20 menit. Jadi itu berarti hari ini, T-Mart akan
kehilangan 30 juta dari pendapatannya,”Waktu tidak pernah menunggu, Sharkrit.”
Akhirnya
Tassana lah yang menjawab Yada, ia memberitahu bahwa Khem ada bersamanya dan ia
pun meminta maaf, karena saat itu ia takut Khem akan kabur, jadi itu kenapa ia
tidak menceritakan dari awal. Tapi saat ini Khem telah pergi.
“Aku
tau dimana Khem sekarang. Jadi suruh orangmu berhenti,” kata Krit memotong
penjelasan Tassana.
Krit
tampak ragu, tapi ia pun mengakui kekalahannya melawan Yada hari ini. Setelah
mengatakan itu wajah Krit tampak mengeras, tapi pada saat yang sama semua lampu
hidup.
Semua
karyawan bertepuk tangan karena senang. Lalu Nee memerintahkan mereka untuk
mengecek semuanya terlebih dahulu.
Krit
tampak marah dan meninggalkan Tassana begitu saja.
Nee kembali dan menghampiri Tassana serta menanyai bagaimana bisa Yada mengembalikan semuanya begitu saja. Jadi Tassana memberitahukan kepada Nee bahwa itu karena Yada telah mendapatkan jawaban yang diinginkannya, yaitu tentang keberadaan Khem.
Nee kembali dan menghampiri Tassana serta menanyai bagaimana bisa Yada mengembalikan semuanya begitu saja. Jadi Tassana memberitahukan kepada Nee bahwa itu karena Yada telah mendapatkan jawaban yang diinginkannya, yaitu tentang keberadaan Khem.
Mendengar
penjelasan Tassana tentang Khem yang tinggal ditempatnya, membuat Nee kaget.
Karena sekarang beberapa customer mereka telah membatalkan keanggotaannya,
dikarenakan kejadian tadi. Dan itu menyebabkan mereka kehilangan banyak.
“Masalah
hari ini adalah karena Khemika. Mengapa kita harus sampai seperti ini untuk
seorang gadis seperti itu?!” kata Nee menghentikan Tassana yang baru akan
pergi.
Dan
karena pertanyaan Nee, Tassana pun berbalik dan membalas,”Khun Khem lebih
penting daripada yang kamu pikirkan.”
“Mengapa
kamu menolong Khemika? Atau itu perintah P’Krit? Apapun yang P’Krit suruh, kamu
pasti menurutinya. Apa kamu ingin menjadi orang baik yang membalas kebaikan P’Krit
kembali sampai kamu mati?”
“Bukan
karena untuk membalas kebaikan Krit. Aku menerima Khun Kem kerumahku adalah
karena …” balas Tassana emosi, tapi ia tiba-tiba terdiam sesaat, lalu lanjutnya
pelan,”Aku mau membersihkan dosa,” kata Tassana lalu segera berbalik dan pergi
meninggalkan Nee.
Dilok
sudah bersiap mau keluar dari rumah sakit. Dan Chat yang menemaninya, terlihat
sangat malas. Lalu pada saat Mon kembali, ia segera menghampiri Ibunya itu.
“Setelah
semuanya, ia malah ingin keluar dari rumah sakit,” kata Chat kesal.
“Sekarang
aku adalah pacarnya Khun Krit. Jadi aku tidak takut apapun. Aku akan
membalasnya balik jika ia melakukan sesuatu padaku. Aku bisa melakukan apapun
seperti didrama,” kata Chat memberitahu Ibunya yang tampak khawatir. Dan
mendengar itu Mon pun menjadi lega serta memuji anaknya, lalu bersama mereka
kembali mendekat kearah Dilok yang telah menunggu.
Dilok
menyuruh mereka untuk segera pergi, tapi Chat membalas bahwa ia akan
memanggilkan perawat untuk mendorong kursi roda Dilok. Tapi dilok langsung
menolak dan menyuruh mereka yang mendorong kursi rodanya.
Mon
memukul pelan bahu anaknya dan dengan riang menyuruh Chat untuk menolak serta memberitahukan
kepada Dilok bahwa Chat sudah memiliki pacar. Jadi Chat pun menuruti Ibunya
itu, katanya,”Kamu menyuruh orang yang salah. Ibuku lebih kuat daripada aku.
Lagian aku baru saja mencat kuku ku, paman.”
Mendengar
jawaban anaknya yang tidak terduga, Mon
pun menjadi kesal dan marah, tapi dengan tegas Chat menyuruh Ibunya
untuk segera melakukannya. Jadi dengan terpaksa Mon pun harus mendorong kursi
roda Dilok.
Sebelum
Mon sempat mendorong, ia merasa heran dengan Dilok yang tampak aneh, jadi ia
pun bertanya. Lalu pada saat itu ia menyadari bahwa Khem datang dan berdiri
dihadapan mereka.
Dilok
yang melihat Khem, segera berdiri dari kursi rodanya dan mendekati Khem yang
menangis sambil memanggilnya ‘Ayah’. Jadi ia tersenyum dan membuka tangannya.
Khem
berlari dan langsung memeluk Ayahnya sambil meminta maaf. Lalu dengan menangis
ia mengajak Ayahnya untuk pulang. Dan Dilok memang tidak mengatakan apapun,
tapi dengan rasa rindu ia memeluk anaknya itu.
Dari
jauh, Mon mengomentari bahwa kini peran utama telah kembali dan mencuri adegan
Chat. Jadi Chat pun menjadi kesal, tapi ia tidak bisa membalas perkataan Ibunya
itu.
Yada
dan Trai yang mendengar kabar kepulangan Khem segera pulang dengan cepat dan
menemuinya. Lalu dengan rasa rindu, Yada langsung memeluk Khem saat melihatnya.
“Aku..”
kata Khem pelan, tapi dengan segera dipotong oleh Yada yang dengan perhatian
mengatakan bahwa Khem tidak perlu mengatakan apa-apa sekarang.
“Tapi
bolehkah aku bicara?” tanya Trai, lalu saat Khem berbalik, lanjutnya,”Jangan
membuat kami khawatir lagi. Aku mohon,” katanya dan memeluk Khem.
“P’Khem,
jangan lakukan kebodohan apapun lagi karena bajingan seperti dia,” kata Trai
menasehati Khem.
“Trai.
Khun Sharkrit itu baik.”
“Apa
kamu tidak tau tentang dia yang mencuri perusahaan kita?”
Yada
memotong pembicaraan mereka berdua dan memberitahu Khem bahwa itu tidak
mungkin, karena dia dan Trai sudah membicarakan hal ini dengan semua pengacara,
tapi mereka semua menjawab kalau dia dan Trai akan kalah melawan Krit.
Dengan
tenang Yada memberitahu bahwa mereka tidak perlu untuk melawan Krit. Dan
mendengar itu Yada menjadi heran, tapi pada saat itu Dilok datang serta
menyuruh mereka untuk tidak perlu membahas tentang perusahaan lagi.
“Kamu
tinggal dirumah dan jaga aku, Khem. Kita bisa pergi berjalan-jalan ke Eropa
nanti. Untuk kerjaan, biarkan Yada yang mengurus itu.”
Khem
menolak tawaran Ayahnya dan bersikeras bahwa ia akan kembali bekerja. Lalu sebelum
mereka bicara, Khem langsung masuk kedalam
dan meninggalkan mereka.
Tassana
menemui Krit serta menanyai maksudnya. Jadi Krit memberitahu bahwa dalam game
barunya, ia harus menggunakan Khemika. Dan tentu saja Tassana tidak terima
mendengar itu.
“Kamu
sudah memiliki catatan rahasia itu sebagai kartumu, kenapa kamu tidak
menggunakannya? Pakai saja kartu itu, Dilok akan masuk kepenjara dan biarkan
hukum yang mengurusnya, tidak bisakah kamu melakukan itu saja?!”
Krit
menolak dengan tegas, sebab ia tidak terima bila hanya seperti itu. Ayahnya
telah dipenjara selama 20 tahun. Jadi Krit ingin semua yang terlibat dengan
Dilok harus menderita juga.
“Bagaimana
denganku? Apa aku harus tau betapa menderitanya kamu juga? Kamu yakin
menganggap aku sebagai temanmu?! Atau kamu menganggapku sebagai bawahan mu?
Teman tidak saling memanfaatkan.” Kata Tassana marah, lalu pergi meninggalkan
Krit.
Dan
Krit yang mendengar itu juga menjadi marah, lalu membanting jasnya kelantai.
Serta menatap dengan tajam.
Part 2 nya dong
ReplyDelete