Sinopsis Thai-Drama : Ra Rerng Fai Episode 4 - 3



Company name : Citizen Kane

Tassana menyarankan agar Trai keluar saja, karena pekerjaan ini tidak sesuai dengan Trai. Lalu Tassana juga meminta agar lebih baik bila Dilok menyerahkan perusahaannya saja dan menghancurkan setiap bukti yang berhubungan dengan B-Star.


“Ini adalah semua yang bisa kubantu,” aku Tassana setelah menyarankan hal itu kepada Trai. Lalu ia pun pergi meninggalkan Trai. Sedangkan Trai sendiri masih tampak bingung.

Dirumah. Dilok menolak untuk menjual perusahaan miliknya kepada Sharkrit, karena B-Star sudah dijalankan selama 20 tahun olehnya. Dan Dilok ingin itu terus berlanjut.

Saat Yada bertanya apakah selama 20 tahun ini Ayahnya ada beradu bersama orang lain. Dan Dilok membalas bahwa dalam menjalankan bisnis, tentu saja ada kompetisi dan masalah dengan orang.
Trai juga ikut bertanya, berapa banyak pemegang saham yang ada serta siapa saja mereka. Dan darimana Ayahnya bisa mendapatkan uang untuk dapat berinvestasi pertama kali.

Lalu Dilok teringat tentang kejadian demo dulu. Saat orang banyak berteriak, meminta uang mereka agar dikembalikan. Dan setelah itu, Dilok berdiri serta bertanya dengan emosi alasan kenapa Trai ingin mengetahui hal itu.

Yada yang melihat Ayahnya mulai emosi, mencoba untuk menenangkannya dan membela Trai, karena alasan mereka melakukan itu adalah untuk mencari tau penyebab Sharkrit yang begitu ingin menyakiti keluarga mereka. Dan Yada mengungkapkan bahwa ia berpikir, bisa saja itu berhubungan dengan relasi bisnis.

Pada saat mereka bertiga sedang berdiskusi. Dari belakang, terlihat Khem yang masuk kedalam ruang tamu.

“Jual saja bagian mu. Jual perusahaan itu. Jika B-Star tidak ada, maka akan suli bagai Sharkrit untuk menganggu kita,” saran Yada. Tapi dari belakang, Khem yang ikut mendengarkan, menolak. Dan saat mereka bertiga mendengar itu, mereka pun berbalik dan menatap Khem.

“Mengapa tidak ada siapapun yang mempercayaiku?” tanya Khem tampak terluka.

“Jangan salah paham. Ini tidak ada hubungan denganmu,” kata Yada menenangkan Khem.

Dilok menyela Yada dan langsung berbicara dengan tegas kepada Khem, yang telah begitu bodoh karena Krit, sehingga semuanya menjadi seperti ini. Dan kali ini, Khem juga masih belum belajar sama sekali.

“Khun Krit sebenarnya memberikanku kesempatan. Dia sangat baik padaku!” bela Khem.

“Baik?! Kemudian pergilah dan tinggal dengannya! Pergi!” usir Dilok.

Dengan perasaan yang tampak sangat terluka dan sedih, maka Khem pun pergi keluar dari rumah. Dan Trai yang ingin mengejarnya, dihentikan oleh Dilok yang berteriak agar Trai tidak melakukan itu.

Sehingga Yada dan Trai tidak bisa berbuat apapun. Dan hanya bisa diam saja.

Mon masuk kedalam kamar Chat, lalu membangunkannya. Dan dengan malas Chat yang masih mengantuk terpaksa harus bangun. Lalu dengan semagat Mon menceritakan apa yang terjadi.

Tapi dengan santai Chat malah berkata,”Siapapun yang mendapatkan perusahaan itu. Akan sama saja bagiku. Lagian aku hanya perlu pergi bekerja untuk Khun Sharkrit.”

Mon pun memberikan ide kepada Chat agar cepat menemukan calon suami saja, karena itu lebih mudah. Tapi Chat langsung mengeluh, karena tidak semudah itu melakukannya. Jadi Mon pun mulai berpikir.

Khem beneran pergi ketempat Krit. Disana dengan sedih, Khem memeluk Krit dan lalu ia menceritakan bahwa kini ia tidak memiliki siapapun. Hanya Krit lah yang dimilikinya saat ini.

Nee yang ternyata juga datang kesana, langsung menyela perkataan Khem dengan sinis,”Tidak punya siapapun? Kamu tidak punya teman ya?”

Menyadari keheranan Khem, Krit memberitahu bahwa ia yang telah memanggil Nee untuk datang dan menjadi teman bagi Khem. Lalu Krit juga menawarkan diri untuk memesankan Khem sebuah kamar.

Nee langsung menyela lagi dan menawarkan agar Khem tinggal bersama nya saja. Tapi Khem menolak dengan alasan tidak mau merepotkan.

“Bukankah kamu yang menelpon P’Krit dan memohon padanya untuk membantu kamu untuk mencari tempat tinggal? Kamu tidak mungkin berharap untuk tinggal disini kan?” tanya Nee sinis. Lalu Nee menjelaskan bila Khem tinggal disitu, orang akan menulis artikel sambil membawa masalah dulu itu lagi.


Khem mulai menangis dan Krit segera menyuruh Nee untuk diam. Setelah itu dengan lembut, Krit menyarankan agar Khem tinggal bersama Nee dulu. Dan ketika Khem sudah merasa baikan, ia bisa pulang kapanpun.

Nee berjalan menjauh. Sedangkan Khem tampak tidak mau mengikutinya. Lalu Krit memegang tangan Khem serta meminta agar Khem tetap kuat. Dan Nee yang melihat mereka berdua dari jauh, tampak cemburu.

Setelah sampai dirumah Nee. Khem protes,”Mengapa kamu membawaku menggunakan mobilmu? Aku juga punya mobil dan baju ku ada didalamnya. Ditambah aku harus membeli beberapa barang pribadi lainnya. Aku tidak mau merepotkan mu lagi.”

“Kamu tidak perlu membeli apapun. Karena kamu tidak akan tinggal disini,” balas Nee kepada Khem.


Mengetahui hal itu, Khem berniat untuk kembali lagi ketempat Krit. Tapi Nee segera menahan Khem untuk pergi serta menyuruhnya untuk kembali ke keluarganya.
Setelah itu Yada bersama Trai masuk kedalam rumah Nee. Dan melihat Khem yang terkejut, Nee menjelaskan bahwa ia yang telah menelpon Yada. Lalu Nee pun masuk kedalam rumah, meninggalkan mereka bertiga.

“Mengapa kamu masih membuat kesalahan? Apa kamu tidak belajar dari pengalamanmu yang sebelumnya?” kata Trai bertanya pada Khem.

“Traitot!” balas Khem, menghentikan Trai bicara seperti itu.


Yada memohon agar Khem mau pulang bersamanya, tapi Khem tetap bersikeras dan tidak mau kembali. Bahkan Khem malah membela Krit yang menurutnya adalah orang baik.

Karena sikap Khem itu, Yada pun mengajak Khem untuk pergi menemui Krit. Dan disana Yada akan membuktikan serta memperlihatkan kepada Khem siapa Krit yang sebenarnya, sehingga Khem bisa tau kebenarannya.

Tapi Khem tetap bersikeras dan tidak mau.


“Jika kamu melarikan diri dari masalahmu seperti ini, bagaimana bisa kamu meminta kamu mempercayai kamu? Lupakan saja jabatan CEO mu itu.” kata Yada dengan tegas kepada Khem sambil memegang tangan Khem.

Khem melepaskan tangan Yada dan berbalik untuk pergi.

Trai tidak mengikuti Yada serta Khem yang pergi. Malahan dengan memberanikan diri, ia masuk kedalam rumah untuk menemui Nee.

“Aku sudah bilang, aku akan datang untuk meminta maaf setiap hari. Sampai kamu memaafkan ku,” kata Trai.

“Kamu tidak boleh bekerja diperusahaanku lagi. Kamu tidak boleh masuk kedalam perusahaan tanpa persetujuanku. Atau aku akan menyuruh staff ku menyeret mu keluar dan meninggalkan mu dijalan. Ini syaratku. Setelah itu aku akan memaafkanmu,” balas Nee cepat tanpa memberikan Trai kesempatan untuk berbicara.


Trai menjadi lega, karena Nee mau memaafkannya. Tapi dengan tegas Nee menyebutkan bahwa benar ia akan memaafkan Trai, tapi ia tidak akan pernah bisa melupakannya.

Dan karena itu, Trai pun pergi meninggalkan Nee.

Yada membawa Khem bersamanya ketempat Krit. Disana tanpa basa-basi, Khem langsung bertanya kepada Krit.

“Kamu tidak hanya melihatku sebagai bagian dari game mu kan?”

Krit tersenyum, tapi tidak menjawab pertanyaan Khem, malahan ia mengatai Yada yang benar-benar ingin bertarung dengannya. Jadi dengan emosi Yada mendekati Krit dan membalas bahwa ia hanya mau Khem tau kalau Krit adalah seorang monster.

“Tapi aku kira, ini bukan waktunya, Khun Yada,” kata Krit.
Pada saat itu, Krit mau menutup laptopnya. Tapi Yada yang masih menginginkan jawaban dari Krit, segera menahan tangan Krit. Dan ketika itu, Khem tampak terkejut dan sedih.

Saat melihat ekspresi Khem yang seperti itu, Yada pun menjadi heran. Lalu ia pun melihat kearah laptop Krit yang masih terbuka. Disana terlihat foto nya bersama Krit.
“Apa ini kebenaran yang ingin kamu beritahu padaku? Kamu hanya melihatku sebagai bagian dari game mu. Kamu mencuri pekerjaanku, mencuri orang yang kucintai, mencuri segalanya dariku!” kata Khem menyalahkan Yada. Dan saat Yada ingin menjelaskan, Khem langsung menolak untuk mendengarkan Yada lagi dan pergi sambil menangis.


“Aku sudah memperingatkan mu.” Kata krit tenang sambil tersenyum kepada Yada yang syok.

Yada hanya melirik tajam kearah Krit, tanpa membalasnya. Lalu setelah itu, dengan sedih Yada  berjalan pergi. Dan Krit pun menjadi terdiam melihat Yada yang seperti itu.

Chat berpura-pura menghubungi Krit dengan alasan mau mencari pekerjaan. Tapi Krit tau maksud Chat, karena tidak mungkin gaji yang diterima oleh Chat dalam pekerjaannya nanti, cukup untuk memenuhi kebutuhan mahal Chat.

Ternyata alasan utama Chat bertemu dengan Krit adalah karena ia ingin Krit agar membantunya untuk memisahkan Kasin dengan Yada. Sehingga ia bisa dengan mudah nantinya mendapatkan Kasin.

Dan tentu saja, Krit mau menolong Chat. Asalkan Chat juga mau menolongnya.


“Apa yang kamu butuhkan? Jika itu berhubungan dengan keluarga Methasit, maka ceritakan saja padaku. Aku akan menanganin nya untuk kamu,” kata Chat menawarkan bantuannya dengan senang.

“Aku ingin menikah,” balas Krit.
Seorang pria gemulai datang ke B-Star. Ia berjalan di dalam kantor sambil bertelponan dengan seseorang dan membawa begitu banyak barang.

“Aku adalah seorang top wedding planner di Thailand… Siapa kamu?... Hm, pencundang! …  Kearah mana?,” katanya kepada orang ditelpon.

Orang ditelpon, menyuruh pria gemulai itu berbelok ke kiri. Setelah itu orang ditelpon, menyuruh pria gemulai itu untuk berputar ke kanan. Kemudian berputar lagi ke kiri. Sehingga pria gemulai itu menjadi kesal sendiri.

Tepat ketika pria gemulai itu berputar kekiri, tanpa sengaja ia bertabrakan dengan bawahan Krit. Dan saat pria gemulai tersebut melihat wajah orang yang ditabraknya itu, ia menjadi terpesona oleh ketampanan nya.

“Halo Khun Nikky.” Sapa bawahan Krit.

“Oops.. kamu tau namaku? Kamu..” balas Nikky sambil menatap dengan genit.

“Pencundang yang berbicara di telpon denganmu,” balasnya tenang.
Mendengar itu, Nikky berbalik dan mengucapkan halo kepada orang ditelpon. Yang ternyata memang benar, itu adalah bawahan Krit yang saat ini sedang berdiri dibelakangnya.

Nikky berbalik lagi dan menghadap kepada bawahan Krit (Pria tampan) sambil tersenyum, seolah-olah tidak ada apa-apa. Tapi Pria tampan sama sekali tidak peduli dan dengan tenang menunjukan arah menuju ke kantor Yada.

Saat Pria tampan akan pergi, dengan sengaja Nikky menjatuhkan barangnya dan lalu mengedipkan matanya dengan genit, seperti meminta bantuan. Jadi Pria tampan membantunya memungut barang-barang itu.

Dan dengan sengaja Nikky menyentuh tangan pria tampan, lalu mulai mencoba untuk menunjukan pesonanya.

“Selain dari pernikahan Khun Sharkrit. Ada satu lagi acara yang harusnya diadakan, kan.” Kata Nikky sambil mengedipkan matanya. Tapi dengan dingin pria tampan meminta agar Nikky melepaskan tangannya.

Saat pria tampan itu pergi meninggalkannya, Nikky segera ingin menyusulnya. Tapi dari belakang, Chat datang dan menariknya agar tidak pergi.

“Khun Nikky. Ruangan Khun Da ada disana,” kata Chat sambil menunjuk kearah sebelah nya.

“Kamu saja yang membicarakan tentang pernikahan itu dengan Khun Yada. Aku ingin pergi mengikuti hatiku!” tolak Nikky, lalu mau berlari untuk pergi. Tapi dengan kuat, Chat menariknya untuk tidak pergi. Sehingga dengan kesal, Nikky melepaskan pegangan Chat.

Yada terlihat ragu untuk menanda tanganin surat dihadapannya. Ia mengingat tentang ancaman Krit kepadanya saat direstoran. Yaitu jika Yada ingin dapat menolong keluarganya, maka Yada harus menikahinya.

Saat Yada baru saja akan menanda tanganin surat itu. Nikky datang dan masuk begitu saja keruangannya.

“Lain kali sebelum masuk, ketuk dan tunggu. Lalu lihat jika pemiliknya mengizinkan kamu untuk masuk,” kata Yada mengingatkan dengan tegas.

“Aku minta maaf ya. Kalau begitu, aku akan pulang dan membaca buku etika sebanyak tiga kali,” balas Nikky santai, lalu berbalik pergi.

Teringat akan tujuan awalnya, Nikky balik lagi menghadap kearah Yada. Lalu memberikan kartu namanya dan memperkenalkan dirinya sebagai seorang wedding planner. Setelah itu Nikky pun permisi dan keluar dari ruangan Yada.

“Siapa yang akan menikah ya?” tanya Yada heran dengan maksud kedatangan Nikky.

Setelah keluar dari ruangan Yada. Nikky dan Chat saling memanggil satu sama lain dengan senang, lalu bercipika – cipiki (Cium pipi kanan-kiri). Dan saat Nikky menyadari kedatangan Yada dibelakangnya, ia segera bersembunyi dengan cepat.

Sedangkan Chat menahan Yada yang akan menyusul Nikky. Lalu Chat memberitahu Yada bahwa Sharkrit akan menikah, tapi ia sendiri tidak tau dengan siapa. Yang ia tau hanyalah, Krit ingin melamar wanita itu malam ini. Dan Nikky yang akan merancangkan tempat romantisnya.
Mendengar semua info dari Chat, dengan buru-buru Yada menjauh dari Chat. Lalu ia menghubungin Trai agar tidak membiarkan Khem pergi kemanapun.
Setelah Yada telah kembali kedalam ruangannya. Nikky muncul lagi, lalu melakukan high five dengan Chat.

Trai menahan Khem yang akan keluar dari rumah untuk bekerja.

“Perusahaan bukan milik kita lagi. P’Da telah resign hari ini,” kata Trai memberitahu Khem.

“Itu tidak ada hubungannya denganku. Aku masih mau bekerja untuk Khun Krit,” balas Khem mengabaikan Trai.
Trai mencoba menasehati Khem untuk membuka matanya, tapi Khem malah membalas dengan ketus bahwa ia bukan orang yang bermimpi untuk menikahi pria romantis dan bukan putri kecil bodoh yang akan mengikuti perintah dari setiap orang dirumahnya. Tapi ia bisa menjadi pekerja wanita seperti P’Da.

Tepat ketika itu, Khem mendapatkan kiriman bunga. Dan ketika Khem melihat surat yang tertulis disana, ia tersenyum senang.

Trai yang melihat itu, menahan tangan Khem untuk tidak pergi. Tapi Khem tidak mau mendengarkan Trai dan tetap pergi.

Tanpa sengaja ternyata surat dibunga tadi terjatuh kelantai, jadi Trai memungut dan membacanya. Lalu ia pun menjadi terkejut.

Dirumah Tassana sedang mengerjakan tugasnya. Lalu Kwan datang membawakan kopi untuknya sambil dengan sengaja mengingatkan tentang kopi yang dibuat oleh Khem.

“Bekerja dirumah seperti ini, apa kamu menghindari Khu Khem?” tanya Kwan penasaran.

“Jika dia ingin belajar, maka dia bisa menghubunginku. Dia tidak mau menjadi CEO, tapi dia hanya ingin mengubah dirinya untuk Krit,” balas Tassana memberitahu Kwan.

Kwan terus menggoda Tassana yang dianggapnya bersikap seperti ini adalah karena ia menyukai Khem. Dan tentu saja Tassana menyangkali hal itu.

“Kamu akan segera menyadari bagaimana perasaanmu pada Khun Khem,” kata Kwan kepada Tassana.

Pada saat itu, tiba-tiba Yada menghubungin Tassana. Dan setelah selesai berbicara, Kwan segera menanyakan pada Tassana tentang kenapa Yada menghubunginya.

“P’Na. Mengapa Khun Da menelpon?”

“Krit akan melamar Khu Khem hari ini,” jawab Tassana. Lalu pada saat itu, Krit mengirimkan pesan padanya, Datang lah sebagai best man untukku. Sampai nanti di taman yang berada dibawah Praram 8 bridge.

Saat Yada telah pulang, Trai segera menunjukan surat yang dikirim oleh Krit. Now or Never , bertemu di tempat lama.

Tepat ketika itu, suara Mon yang memuji Khem yang telah bertukar pakaian dengan gaun cantik, terdengar oleh Trai dan Yada. Sehingga mereka berdua segera menyusul Khem dan mencoba untuk menghentikannya.



Tapi Khem sama sekali tidak mau mendengarkan mereka. Dan tetap ingin pergi menemui Krit.

Yada masih mau mencoba untuk menghentikan Khem. Tapi tampaknya Trai sudah terlalu malas dengan sikap Khem yang seperti itu, sehingga ia menolak untuk peduli lagi dengan apa yang akan terjadi pada Khem nantinya.

Sedangkan Mon tersenyum senang melihat semua itu.
Yada gagal untuk menghentikan Khem yang telah keburu naik ke mobil dan pergi. Tapi ia tetap tidak menyerah dan tetap mau menyusul Khem yang telah pergi duluan.

Khem tersenyum senang menuju ketempat yang dijanjikan. Ia mengingat saat dulu Krit membawanya kesana dan melamar dirinya dengan begitu romantis.

“Kita akan memulai dari awal,” kata Khem senang pada dirinya sendiri. Lalu berjalan dengan langkah mantap.
Yada yang menyusul Khem kesana, tampaknya tersesat dan kehilangan jejak Khem.

Ketika Khem telah sampai di tempat yang dijanjikan. Ia merasa heran, karena tidak ada apapun disana. Kosong.

Sedangkan Yada tiba ditempat yang benar. Ia sampai disebuah taman yang telah dihias dengan begitu indah. Lalu pada saat itu, dari belakangnya, Krit muncul.

“Aku minta maaf. Aku datang diwaktu yang tepat. Aku tidak akan membiarkan Khem..,” kata Yada senang karena telah berhasil tiba duluan sebelum Khem. Tapi sebelum ia selesai bicara, krit memegang tangannya.
“Mengapa kamu harus membicarakan tentang orang lain? Waktu ini adalah milik kita. Aku tau kamu akan datang tepat waktu. Ini mungkin lamaranku yang kedua, tapi aku janji, ini akan menjadi yang terakhir,” kata Krit, tanpa mau melepaskan tangan Yada yang terus membrontak untuk dilepaskan.

Yada tampak heran mendangar semua perkataan Krit. Dan ketika itu dengan tenang, Krit memberitahu, bahwa orang yang ingin ia lamar adalah Yada bukan Khem.

Dan karena hal itu, Yada pun menjadi terkejut.

Khem mengelilingin taman yang luas untuk mencari tempat yang benar. Dan tepat ketika ia telah menemukannya, Tassana datang untuk menghentikannya dan mengajak nya untuk pulang.

Tapi Khem menolak. Sehingga Tassana menyerah untuk menghentikan Khem lagi, hanya saja Tassana meminta agar Khem mau menyiapkan dirinya.
Krit memeluk dan menahan Yada dengan erat. Walaupun Yada berusaha untuk melepaskan dirinya dari Krit, ia tetap tidak bisa. Lalu ketika akhirnya, Yada bisa melepaskan dirinya, ia segera memarahi Krit dan mau pergi dari sana.



Tapi dengan cepat, Krit kembali menarik Yada ke pelukannya dan menahan nya. Lalu dengan suara yang lembut, Krit melamar Yada.

Dengan tegas, Yada menolak lamaran Krit dan mencoba untuk melepaskan dirinya. Dan karena hal itu, Krit pun mulai mengancam Yada dengan suara yang masih sangat lembut.

“Bahkan walaupun hari ini kamu tidak mencintaiku, tapi aku akan membuat kamu mencintai ku. Menikahlah denganku, kemudian aku akan mengembalikan perusahaan Ayahmu. Aku akan berhenti berhubungan dengan Khem. Dan Traitot akan aman. Serta hidupmu, akan kembali normal,” kata Krit sambil mengelus kepala Yada.

Yada tidak mau mempercayai Krit. Tapi Krit malah menyuruhnya untuk jangan berisik serta tenang, lalu dengan perlahan ia meraih kepala Yada dan menyandarkannya di dadanya.

“Dengarkan suara hatiku dengan hati-hati. Sekarang, itu berbicara. Aku hanya ingin kamu,” kata Krit, tanpa mau melepaskan Yada.


Yada terus memberontak, tapi Krit tetap menahannya dengan kuat. Dan tepat ketika itu, Yada melihat Khem yang datang sambil menangis melihat kearahnya.

“Lepaskan. Rencana mu telah berhasil,” pinta Yada.

“Tapi aku belum mau melepaskanmu. Aku ingin memelukmu seperti ini lebih lama,” balas Krit sambil tersenyum.

Tiba-tiba Chat datang dan bertepuk tangan, memberikan selamat kepada Yada. Sedangkan Khem yang berdiri disana, berlari pergi meninggalkan tempat itu.

Krit telah melepaskan Yada dari pelukannya. Jadi dengan segera, Yada ingin  menyusul Khem. Tapi tepat ketika itu, terdengar suara Kasin yang keras dan marah, memanggil namanya. Sehingga Yada berhenti dan tidak jadi menyusul Khem.

“Aku tidak percaya bahwa pengantin Khun Krit yang sebenarnya adalah Khun Da,” kata Chat memanasi keadaan.

“Jika kamu mau putus, kamu hanya perlu bilang padaku. Kamu tidak perlu melakukan hal seperti ini,” kata Kasin menghakimi Yada.
Yada memarahi Chat karena telah sembarangan bicara, tapi Chat malah menyangkal dan mengakui bahwa dia hanya membicarakan kenyataan saja. Dan Krit pun tersenyum.
Yada ingin menjelaskan kepada Kasin, tapi Krit menarik tangan Yada. Jadi Kasin lah yang mendekat, lalu ia langsung menuduh Yada yang lebih memilih Krit, karena Krit lebih kaya dari padanya.

“Pilihannya benar. Ia memilih pria yang lebih baik daripada kamu. Apa kamu marah karena Yada menikah dengan ku? Atau kamu marah karena tidak memiliki wanita yang bisa dimanfaatkan?” kata Krit kepada Kasin.

Sehingga membuat Kasin menjadi emosi dan ingin memukul Krit, tapi Krit yang lebih tangkas langsung menahan serangan Kasin.

“Lab mu, berguna karena Perusadaan Yada. Jangan pernah berbicara dengan mulut kotor mu lagi! Karena daripada yang lain terluka, lalu kamu juga akan hancur,” ancam Krit, lalu mendorong Kasin dengan keras hingga terjatuh.

Dengan penuh perhatian, Chat berlari mendekati Kasin dan mau menolongnya. Tapi Kasin menolak bantuan Chat dan berdiri sendiri. Lalu setelah itu ia mengatai Yada yang ternyata bukan seorang malaikat, melainkan seorang Iblis.

Yada hanya bisa diam, ketika Kasin pergi meninggalkannya. Sedangkan Chat tersenyum mengejek kepada Yada, lalu pergi menyusul Kasin.

“Apa yang kamu mau?” tanya Yada, ketika Krit menariknya lagi.

“Berapa kali aku harus bilang padamu? Aku ingin kamu. Menikahlah denganku, Yada?” balas Krit mengulang pertanyaannya.

Dengan marah, Yada mendorong Krit dan mau berjalan pergi. Tapi lagi-lagi Krit tidak membiarkan Yada untuk pergi. Ia menarik Yada dan menciumnya. Walaupun Yada membrontak, tapi Krit tetap tidak mau melepaskan ciumannya.

Hingga akhirnya, Yada berhenti berontak dan diam. Dan setelah Krit menjauhkan wajahnya, Yada langsung menampar wajah Krit. Tapi dengan tenang Krit berbicara.

“Aku suka wanita pintar. Kapan kita akan menikah?”

“Aku lebih baik mati!” balas Yada emosi dan ingin segera pergi.
Tapi sebelum itu, Krit mengancam Yada,”Orang yang akan mati adalah Ayahmu. Jika kamu menolak menikah dengan ku.”



“Kamu bohong. Kamu bohong,” kata Yada pelan dan sedih. Lalu berjalan perlahan, pergi meninggalkan Krit. Dan setelah itu Yada berhenti, lalu duduk dikursi taman sambil mengingat ketika Khem melihatnya bersama Krit tadi.

Serta semua perkataan ancaman dari Krit kepadanya. Dan ia pun menangis.

Direstoran. Dengan sangat manis sikapnya, Chat menemani Kasin yang sedang patah hati. Ia membuat Kasin minum-minum sampai mabuk. Lalu setelah itu, Chat membawa Kasin pulang dan masuk kedalam kamarnya.

Saat Chat sedang melepaskan jas Kasin, Mon masuk kedalam untuk melihat keadaan. Dan sebelum Mon akan keluar dari kamar untuk memeriksa keadaan, ia teringat akan sesuatu dan balik lagi kepada Chat.

“Aku mendapatkan waktu yang baik untuk kamu dan Kasin. 11:05 malam.” Kata Mon sedikit berbisik kepada Chat.

“Waktu apa, mom?” tanya Chat heran.

“Oh! Waktu yang tepat untuk kamu dan Kasin masuk kamar. 11:05 malam ya. Jangan lupa. Aku sudah mengatur alarm untukmu. Jadi ketika sudah waktunya, kamu mengerti kan!” jelas Mon. Lalu keluar dari kamar sambil tertawa kecil.

Tepat ketika itu, Trai turun dari tangga dan mau masuk kedalam kamar untuk mencari Yada. Tapi dengan cepat, Mon menarik baju Trai dan menahannya agar tidak masuk.

“Belum. Khun Yada belum pulang,” kata Mon memberitahu dengan cepat.

Karena tampaknya Trai tidak percaya, Mon pun menjadi gugup dan mulai  mencari alasan,”Percaya aku. Khun Yada adalah wanita tangguh, ia sudah tinggal di luar negeri untuk waktu yang lama sendirian. Jadi pulang telat itu, hal kecil. Kamu harusnya istirahat, aku akan memberikanmu beberapa obat.”

“Aku akan tidur di kantor Ayah, menunggu P’Da pulang,” tolak Trai dan tentu saja, Mon langsung setuju.

Dikamar. Chat mulai merasa ngantuk, tapi ketika ia melihat jam dihpnya. Ternyata baru jam 11:03. Lalu ketika itu, Kasin yang tidur disampingnya mulai memanggil-manggil nama Yada.

“Huh.. aku tidak bisa menunggu lagi Mom!” keluh Chat karena itu.

Chat mengenggam tangan Kasin yang meraih keatas sambil memanggil nama Yada terus -menerus. Lalu Chat dengan lembut mengaku bahwa dia adalah Yada.

“Ini aku Da, Khun Kasin,” aku Chat.

Yada telah sampai dirumah. Dan Trai yang melihatnya, langsung menanyakan tentang apa yang terjadi.

“Aku capek. Bisakah kita membicarakannya besok. Dimana Khem?”

“Dia ada dirumah P’Na,” jawab Trai. Lalu menanyakan apa yang diperbuat oleh Krit tadi.

“Aku .. aku tidak tau bagaimana harus menceritakannya padamu,” balas Yada dengan raut yang tampak lelah dan sedih.

Trai tidak bertanya atau memaksa Yada untuk menjawab. Malahan dengan penuh perhatian, Trai memeluk Yada dan menenangkanya.

“Jika kamu belum siap. Tidak apa-apa,” kata Trai.


Disaat situasi haru itu. Tiba-tiba terdengar suara Chat yang berteriak dengan keras. Sehingga Yada dan Trai buru-buru naik kelantai atas. Dan Dilok juga bangun, lalu menghampiri asal suara.

Mon dengan sikap seperti bersalah, keluar dari kamar dan meminta maaf akan kesalahan yang diperbuat anaknya. Sedangkan didalam kamar, Chat buru-buru memakai obat tetes mata.



Lalu Dilok, Yada, serta Trai, masuk kedalam kamar. Melihat Chat yang duduk sambil menangis dan Kasin yang tertidur dalam keadaan telanjang. Dan semua pakaian milik Kasin serta Yada berserakan didekat tempat tidur.

1 Comments

Previous Post Next Post