CREDIT : MYUNG FILMS
Ok Boon pulang dan melewati toko Hye Jung. Dan dia melihat Hye Jung sedang bertengkar dengan seorang pria botak. Pria itu mengatakan akan memberikan waktu 1 bulan lagi untuk Hye Jung, setelah itu Hye Jung harus mengosongkan tempat itu. Hye Jung menolak karena dia sudah membuka tokonya selama 20 tahun, dan kenapa dia harus pindah. Pria itu tidak peduli. Dia berteriak kalau waktunya cuma 1 bulan dan berlalu pergi.
Ok Boon tidak tahan melihatnya. Dia memanggil pria botak itu dan menyuruhnya memungut puntung rokoknya sebelum pergi. Pria itu terlihat kesal.
“Apa saat hujan tempo hari, kau yang kencing disini?” tanya Ok Boon.
“Saat hujan, suasanannya menyedihkan jadi aku di rumah saja,” bohong pria itu. “Di rumah dengerin lagu mellow,” setelah mengatakan itu, pria itu langsung pergi di ikuti anak buahnya.
Setelah pria itu pergi, Ok Boon menenangkan Hye Jung untuk tidak khawatir karena kantor pelayanan publik akan segera menuntut mereka. Tetapi, Hye Jung malah berlalu pergi dengan marah.
Min Jae pulang kerja dengan bus. Dia menelpon memesan pizza pesan antar. Tetapi, belum selesai dia menyebutkan pesanannya, dari jendela bus, dia melihat Young Jae yang sedang berjalan pulang. Dia segera membatalkan pesanannya dan turun dari bus.
Young Jae masuk ke dalam gang pasar. Min Jae mengikutinya. Dia terlihat khawatir kalau Young Jae akan melakukan hal aneh.
Young Jae masuk ke dalam sebuah toko. OK Tailor. Min Jae heran kenapa Young Jae masuk ke sana, sehingga dia juga masuk ke sana. Dan dia tambah terkejut ketika bertemu Ok Boon di dalam.
Akhirnya, Min Jae dan Young Jae berada di ruang tamu Ok Boon. Ok Boon tidak menyangka kalau mereka adik kakak, dan kalau Young Jae masih punya adik yang bersekolah SMA. Young Jae dan Ok Boon terlihat akrab.
Ok Boon menyajikan makan malam. Dan Young Jae tanpa canggung langsung makan. Min Jae sampai heran melihatnya. Ok Boon menyuruh Min Jae untuk makan juga, dan ketika Min Jae mencobai makanannya, ternyata sangat enak. Ok Boon tersenyum melihat Min Jae makan dengan lahap.
Mereka sudah selesai makan. Min Jae melihat di sekitar dinding rumah Ok Boon banyak tertempel kertas-kertas berbahasa inggris. Ok Boon benar-benar serius belajar bahasa inggris.
Ok Boon menghidangkan makanan cemilan. Min Jae bertanya penasaran, sejak kapan Ok Boon selalu membuatkan makanan untuk Young Jae?
“Dia selalu makan ramyeon instan mentah. Jadi, aku memasak untuknya. Aku sering melihatnya, jadi ku ajak makan bersama. Aku juga bosan makan sendirian,” jelas Ok Boon.
“Terimakasih.”
“Senin, Rabu, Jum’at. 3 kali seminggu cukup, kan?” ujar Min Jae tiba-tiba. “Tempatnya Anda saja yang tentukan, yang nyaman untuk Anda.”
Ok Boon terkejut mendengarnya. Min Jae mau mengajarkan bahasa Inggris padanya. Min Jae bahkan menyuruh Ok Boon untuk tidak membayarnya, jika Ok Boon membayar, dia tidak akan mengajari Ok Boon.
Ok Boon merasa tidak enak kalau tidak membayar Min Jae. Min Jae tidak masalah, dia hanya mau jika Young Jae datang, tolong Ok Boon beri dia makan. Ok Boon tidak masalah, dia akan membuatkan banyak makanan untuk Young Jae dan membuatnya kuat.
Ok Boon dan Min Jae mulai belajar bahasa Inggris. Min Jae menyuruh Ok Boon untuk tidak menggunakan kata yang sulit, cukup kata yang mudah untuk berkomunikasi. Mereka mulai dari ‘how are you?’ Kalau untuk hal itu, Ok Boon bisa menjawabnya : Fine, thank you and you?
Min Jae kemudian melanjutkan dengan ‘how have you been?’ Tetapi Ok Boon belum pernah mendengarnya, dan dia mulai mencatat hal itu. Min Jae menghentikan Ok Boon untuk mencatat kata itu.
“Kalau tidak tahu, katakan saja. Supaya lancar bicara,” jelas Min Jae.
Selesai belajar, Ok Boon membelikan makgeolli kepada Min Jae. Min Jae mengomentari kalau minum makgeolli di pinggir jalan kan ilegal, kenapa Ok Boon tidak melaporkan hal seperti ini?
“Jadi orang, apa kau tidak bisa lebih fleksibel?” ujar Ok Boon.
Ok Boon mulai bertanya kenapa Min Jae belum menikah padahal usia sudah 33 tahun. Min Jae menjawab kalau dia dulu melewatkan kesempatan itu. Dia kemudian bertanya tentang cucu Ok Boon. Dan Ok Boon memberitahu kalau dia bahkan tidak mempunyai anak.
Jin Joo datang dan duduk bersama mereka. Dia bahkan membawa cemilan. Toko Jin Joo buka di depan toko Ok Boon. Mereka mulai berbincang bertiga dengan santai.
Dan dimulailah aktivitas mereka belajar bahasa inggris. Terkadang di rumah Ok Boon, terkadang di perpustakaan atau di cafe. Mereka belajar bahasa inggris sambil bermain. Dimana mereka selama bermain hanya boleh bicara dalam bahasa Inggris, jika tidak, mereka akan kena jitakan di dahi.
Awalnya, Ok Boon selalu mengucap dalam bahasa Korea dan terkena jitakkan tetapi sedikit demi sedikit dia mulai bisa mengucapkan kata-kata sederhana dalam bahasa inggris. Dia juga sudah bisa memesan kopi dengan bahasa inggris.
Ok Boon juga terkadang mengganggu Min Jae. Dia sengaja membuat Min Jae marah, dan ketika bicara dia pura-pura tidak mengerti yang di katakan Min Jae. Min Jae yang tidak tahan, jadi marah dan bicara korea. Ok Boon langsung senang dan memukul kepala Min Jae.
Ok Boon mendengar lagu korea dan mengartikannya dalam bahasa inggris.
Suatu hari, Min Jae membawa Ok Boon ke sebuah bar yang banyak terdapat orang asing. Dia menyuruh Ok Boon untuk bicara dengan salah satu bule. Dia memberikan waktu 5 menit.
Ok Boon awalnya merasa malu. Tetapi, dengan semangat dari Min Jae dia bisa bicara dengan memperkenalkan nama dan alamatnya. Selesai 5 menit, Min Jae menunjuk orang bule lain, dan menyuruh Ok Boon untuk bicara dengan mereka selama 10 menit.
Dan setelah beberapa waktu, Ok Boon bisa bicara dengan mereka dan bahkan melebihi 10 menit. Ok Boon sangat senang. Dia memberitahu hal ini pada Min Jae, bahwa karena dia melihat Min Jae, hatinya merasa tenang dan dia bisa bicara English secara lancar.
Ok Boon pulang bersama dengan Min Jae. Min Jae mulai bercerita kalau waktu Young Jae masih kecil, dia tidak tinggal dengannya karena bersekolah asrama. Ketika Young Jae sudah remaja, mereka baru mulai tinggal bersama.
Min Jae juga bercerita kalau ibunya meninggal sebelum dia berangkat studi ke luar negeri. Kemudian, Min Jae bercerita dengan menggunakan English, dia memberitahu kalau dia buru-buru pulang untuk mengatur pemakaman dan ketika dia pergi lagi, dia tahu apa yang terjadi lagi. Ayahnya tidak memberitahunya karena takut dia khawatir, dan setahun kemudian ayahnya meninggal. Dia harus memilih. Sebenarnya, dia bercita-cita menjadi arsitek dan bermimpi suatu hari nanti bisa mendesain maha karya. Tapi sekarang, dia hanya PNS yang harus menghadapi keluhan.
“Kisah yang sangat menyedihkan,” komentar Ok Boon.
Min Jae terkejut mendengar komentar Ok Boon. Apa Ok Boon mengerti apa yang baru dikatakannya?
“Hanya mendengarkan intonasi suara, aku tahu.”
Min Jae tertawa kecil mendengarnya.
Hari chuseok,
Manajer Yang dan Jong Hyun mengenakan hanbok dan menyambut para warga yang datang ke kantor pelayanan.
Semua pegawai lain juga mengenakan hanbok termasuk Min Jae.
A Young sepertinya sedikit tertarik dengan Min Jae, karena dia memberitahukan Min Jae kalau dia hendak mengikuti kencan buta dan bertanya pendapat Min Jae. Min Jae memandang bingung dan bertanya balik, kenapa A Young menanyakan pendapatnya. A Young jadi kesal karena Min Jae tidak peka.
Pasar dalam keadaan sepi. Ok Boon dirumah dan makan ramyeon sendirian.
Min Jae dan Young Jae datang ke rumahnya. Akhirnya mereka makan pajeon bersama. Mereka sudah terlihat seperti sebuah keluarga. Min Jae juga senang melihat Young Jae yang bisa makan dengan lahap dan tertawa.
Mereka disana sampai malam dan melihat bulan bersama. Young Jae bertanya kepada Ok Boon, kenapa dia belajar bahasa Inggris.
Ok Boon menghela nafas. Dia memandang bulan. “Aku juga punya adik. Sejak kecil, dia tinggal di Amerika. Dia sama sekali tidak bisa bahasa Korea.”
Ok Boon menunjukkan foto keluarganya saat sebelum adiknya di adopsi.
“Aku tahu nomor teleponnya, tapi tidak bisa bicara. Hidupnya baik atau tidak. Apa dia sehat? Anaknya sudah berapa? Banyak yang ingin ku ketahui, makanya aku ingin belajar bahasa Inggris.”
Ok Boon sedih membicarakan itu. Dia buru-buru pamit ke kamar mandir.
Min Jae kasihan melihatnya. Dia melihat foto yang di tunjukkan oleh Ok Boon dan di belakan foto tersebut ada alamat dan nomor telepon adik Ok Boon di Amerika.
Ok Boon kembali dari kamar mandi. Dia berusaha ceria, dan mengajak semuanya untuk melihat bulan dan berdoa.
Tags:
I Can Speak