Network: Sohu TV
Dilorong putih yang tampak membingungkan, tiba- tiba saja
ada sebuah tulisan yang muncul Jalan
tidak akan menjadi lebih kecil hanya karena kalian berdua melewatinya.
“Apa maksudnya?” tanya Li Meng, tidak mengerti. Dan Xia
Chi pun mulai berpikir.
Pas disaat itu tiba- tiba Li Meng mendengar suara anak
kecil yang tertawa dibelakangnya, sehingga dengan agak ketakutan ia memanggil
Xia Chi, karena ia merasa ada seseorang dibelakangnya.
Mendengar itu Xia Chi pun melihat kearah belakang Li
Meng, tapi tidak ada apa- apa. Dan karena takut, Li Meng pun memegang tangan
Xia Chi. Lalu tepat pada saat itu, seorang hantu
anak kecil lewat sambil membawa bola ditangannya.
“Apakah kita harus pergi?” tanya Li Meng, setelah hantu anak kecil itu telah lewat.
“Tentu saja, tapi sebelum itu. Kita harus menyelesaikan
masalahmu dulu,” balas Xia Chi, lalu dengan cepat ia mencekik leher Li Meng dan
menahannya ke dinding.
Xia Chi menyuruh Li Meng untuk berhenti berakting, karena
menurutnya semua orang dalam permainan ini pasti ingin bertahan hidup. Tapi
ntah kenapa, Li Meng malah memilih mengikutinya, tanpa berpikir apakah dirinya
adalah musuh atau bukan. Dan bahkan dengan mudah Li Meng mempercayainya.
“Aku hanya bisa berpikir satu kenyataan. Nomor 5 sedang
berbohong dan kamu adalah musuhku yang sebenarnya,” kata Xia Chi, menjelaskan.
Li Meng ingin menjawab, tapi karena Xia Chi mencengkram
lehernya dengan sangat kuat, maka ia pun tidak bisa menjawab sama sekali. Dan
ketika akhirnya, Xia Chi melepaskannya, ia pun langsung terjatuh kebawah dan
terbatuk- batuk.
“Maaf, kamu benar. Aku adalah musuhmu, tapi aku tidak
pernah berpikir untuk mencelakaimu. Aku hanya berpikir, kamu bukanlah musuhku,
jadi ikut denganmu adalah yang paling aman. Aku hanya ingin menyelesaikan misi
utamaku dan bukan misi pilihan,” jelas Li Meng. Lalu karena Xia Chi masih
tampak kurang percaya, maka ia pun merentangkan tangannya dan mempersilahkan
Xia Chi untuk menggeledahnya.
Disaat Xia Chi masih tampak belum mempercayainya, maka
dengan lututnya, Li Meng berjalan mendekati Xia Chi, memohon kepadanya untuk
jangan membunuhnya dan meninggalkannya sendirian disini. Ia bahkan menangis
dihadapan Xia Chi sambil terus memohon.
Walaupun melihat itu, Xia Chi tetap saja ragu, bahkan ia
kebingungan kenapa hanya karena permainan seperti ini, Li Meng sampai menangis
seperti itu. Dan hal tersebut membuat Xia Chi makin ragu apa itu akting atau
bukan.
Tanpa memperdulikan Li Meng, Xia Chi berjalan pergi,
berniat untuk meninggalkannya. Tapi ketika ia mendengar suara tangisan Li Meng
yang semakin keras. Xia Chi pun menjadi tidak tega dan kembali.
“Maaf, tindakanku barusan pada seorang wanita adalah
salahku. Itu salahku. Berdirilah,” kata Xia Chi, tidak tega kepada Li Meng.
Ketika Xia Chi mau menerimanya, maka Li Meng pun berdiri
dan berterima kasih kepada Xia Chi, karena jika itu orang lain, maka ia pasti
sudah mati. Dan mendengar itu, Xia Chi menjadi heran, karena orang pada umumnya
tidak aka membunuh musuhnya tanpa sebuah alasan.
“Kamu mungkin belum tau. Setiap kematian dipermainan
hanyalah sementara. Bagian menakutkannya adalah jika permainan berakhir, poin
yang kamu miliki angkanya positif atau nol, maka kamu akan aman. Tapi jika
negatif atau kurang dari nol, kamu akan dikeluarkan dari permainan selamanya,”
jelas Li Meng, memberitahu.
Disaat Xia Chi masih tampak kebingungan, Li Meng kembali
menjelaskan. Bila dikeluarkan dari permainan, maka mereka tidak bisa bermain
kembali. Tapi sekarang, kalau dikeluarkan, maka dikehidupan nyata tidak akan
ada yang bisa hidup lebih dari 1 minggu. Itu artinya bila mereka dikeluarkan,
maka itu adalah kematian didunia nyata.
Aku mengerti
sekarang. Ini adalah alasan sebenarnya kenapa Ji Lu terbunuh. Poinnya negatif.
Dalam hatinya, dia akan mengatakan bahwa dia sudah mati. Pikir Xia Chi.
Tiba- tiba terdengarlah suara GM yang hanya bisa didengar
oleh Xia Chi saja. Sayangku, Xia Chi,
karena kamu sudah tau peraturan permainannya, maka aku tidak bisa tidak
mengingatkanmu. Jika kamu kalah dalam tahap ini, 8 poin akan dikurangi. Dan
kamu hanya punya 6,5 poin tersisa.
Mengetahui hal itu, Xia Chi memutuskan untuk
menyelesaikan misi utama terlebih dahulu. Dan menyadari sikap Xia Chi, maka Li
Meng mengatakan bahwa ia juga sama, karena saat ini ia hanya memiliki 4 poin
tersisa.
“Peraturan permainan ini terlihat normal, tapi sebenarnya
sangat gila,” kata Xia Chi, menyimpulkan.
“Jadi selamanya jangan bermurah hati kepada musuhmu. Aku
memberitahumu, karena aku berterima kasih padamu,” kata Li Meng, mengingatkan.
Pas disaat mereka sedang mengobrol, hantu anak kecil itu kembali lewat. Dan dengan segera, Xia Chi
mengajak Li Meng untuk mengikuti hantu itu.
Mereka berdua tiba disebuah ruangan yang terlihat kotor
serta gelap. Disana hantu anak kecil
yang tembus pandang itu masuk melewati pintu sel, lalu menghilang. Lalu karena
penasaran, maka Xia Chi membuka pintu sel tersebut dan berjalan masuk, diikuti
oleh Li Meng.
“Aku benar, tempat ini adalah sebuah penjara. Mm.. kalau
begitu tahap ini seharusnya disebut misi tim,” kata Li Meng, tampak ketakutan.
Peraturannya mengatakan
bahwa ini adalah pertarungan tim. Jika kamu menemukan pintu keluar, maka kamu
akan menyelesaikan misinya. Tapi tidak dikatakan apa yang akan kamu temui di
pintu keluar.
Dengan perlahan Xia Chi mulai berjalan. Dan Li Meng yang
sangat ketakutan, menkagetkan Xia Chi dengan tiba- tiba. Ia menunjuk ke sebuah
pintu sel didalam ruangan ini. Lalu Xia Chi
yang berani, masuk kedalam sana untuk memeriksa, diikuti Li Meng yang
penakut,.
“Mungkinkah… mungkinkah ini darah sungguhan?” tanya Li
Meng.
Tanpa menjawab, Xia Chi berjalan keluar dari dari ruangan
sel itu. Dan diluar dengan agak cerewet, Li Meng mulai berbicara bahwa mungkin
saja ada zombie didalam tempat ini,
seperti dalam film Amerika, dimana seluruh orang dalam penjara terkena wabah
penyakit dan berubah menjadi zombie.
Xia Chi sama sekali tidak tampak ketakutan mendengar
cerita Li Meng. Tapi tiba- tiba saja Li Meng berteriak, ketika sebuah tangan
boneka jatuh tepat dibahunya. Dan hal itu membuat Xia Chi menjadi kaget juga.
“Ini palsu. Tidak ada zombie
disini,” kata Xia Chi dengan tegas, menenangkan Li Meng. Lalu ia pun
mengajak Li Meng untuk segera mencari pintu keluar.