Sinopsis Lakorn : Rang Mai Hua Jai Derm Episode 01-1

Images by : ONE HD 31

PHUKET

Disebuah hotel, Avista Hideaway Hotel, seorang wanita, Pat, sedang sibuk memeriksa persiapan acara penghargaan hotel terbaik yang akan di gelar di hotel mereka. Setelah semua di rasa baik, Pat segera pergi menemui GM hotel sekaligus suaminya, Kawin. Mereka sangat romantis hingga tidak segan-segan untuk berciuman di depan para pegawai.
Avista Hideaway Hotel meraih penghargaan sebagai hotel terbaik tahun 2016. Kawin yang merupakan pemilik hotel, maju ke depan panggung dan memberikan pidato-nya. Dalam pidato-nya, dia tidak lupa untuk memperkenalkan istrinya sekaligus PR Manager Hotel Avista yang merupakan orang yang paling berjasa baginya hingga dapat meraih penghargaan ini.
Pat di undang maju dan bersama dengan Kawin, mereka memegang piagam penghargaan hotel. Para wartawan mulai memotret mereka.
Tetapi, sekretaris Pat, Kaew, melihat hal itu dengan pandangan iri.
Pat sedang membaca koran mengenai berita penghargaan hotel kemarin. Sahabatnya, Noojoon, mengomeli Pat yang sibuk membaca koran dan menggagumi foto Kawin. Dia menyuruh Pat kesini bukan untuk membaca koran tetapi untuk memberitahukan sesuatu yang penting.
"Aku memberi horoskopmu kepada seorang peramal terkenal. Dan peramal itu bilang kamu akan berada dalam bahaya dan harus mengilangkan nasib buruk tersebut dengan sembahyang," beritahu Noojoon.
Pat tidak mempercayai hal tersebut. Tetapi, Noojoon terus menyakinkan kalau peramal itu tidak pernah salah. Saat dia pertama kali bertemu peramal tersebut, peramal itu sudah tahu kalau aku punya teman sekolah yang akhirnya menikah. Pat menjawab kalau itu hal biasa jika teman sekolah saling menikah.
"Pat, aku tahu kamu tidak percaya, tetapi tidak ada salahnya sembahyang untuk menjauhkan segala hal buruk," bujuk Noojoon.
Pat tidak mau, karena dia merasa itu membuang waktunya. Dia lebih memilih untuk pergi bekerja. Noojoon menahannya dan akhirnya dengan menggendong paksa, dia membawa Pat pergi ke kuil bersamanya.
Sebuah mobil tiba di kuil. Dari dalam mobil keluar dr.Chayangkul, Lanantha (putri dr.Chayangkul), Tip (pembantu dr.Chayangkul), dan Tan (anak Tip). Mereka datang ke kuil untuk berdoa. dr.Chayangkul memberitahu Lan, bahwa saat Lan lahir, Lan hampir tidak selamat. Kemudian, teman ibu Lan menyuruh mereka datang ke kuil ini untuk berdoa demi kesembuhan Lan. Hal itulah yang memberinya harapan dan energi untuk membesarkan Lan hingga hari ini.
"Aku tidak tahu berapa lama lagi akan bertahan," ujar Lan.
dr. Chayangkul meminta Lan untuk tidak berkata demikian. Tan juga menyuruh Lan untuk tidak berkata seperti itu karena mereka semua hari ini ke kuil untuk memohon agar Lan diberi umur panjang. Tip juga meminta Lan untuk tidak menyerah.

Pat sedang berdoa di dalam kuil. Saat keluar dia berpas-pasan dengan Lan. Mereka saling melewati satu sama lain.

Selesai berdoa, Pat mengocok ramalan. Dia mendapatkan no. 6. Lan juga mengocok ramalan dan dia juga mendapat no. 6.
"Nomor 6 adalah bagus dan juga buruk," ujar Noojoon membacakan ramalan dari kertas no.6. "Kamu akan mati dan terlahir kembali.  Karena dua tubuh dan sebuah jantung mempunyai masalah. Tetapi surga memberikan kesempatan kedua. Kamu harus berusaha menemukan arti hidup dari kelahiran kembalimu," baca Noojoon.
Pat terkejut mendengarnya. Ramalan itu menyebut dia akan mati. Dan apa yang dimaksud dengan dua tubuh? Noojoon juga tidak tahu apa maksud dari ramalan tersebut.
"Kita tidak usah ambil kertas ramalan ini. Mereka bilang, jika ramalannya tidak bagus tinggalkan saja di sini. Di kuil," beritahu Noojoon dan mengembalikan kembali kertas ramalan ke dalam kotak ramalan.
Dia menyuruh Pat untuk tidak khawatir. Setidaknya mereka sudah ke kuil dan sembahyang sesuai yang disuruh peramal itu. Pat jadi kesal dan memukul Noojoon karena sudah mengatakan omong kosong.
Lan juga membaca ramalannya dan terkejut karena hasilnya seperti itu. dr.Chayangkul menyuruh Lan untuk meninggalkan ramalan itu di kuil dan tidak usah dibawa karena ramalannya tidak begitu bagus. Dia mengajak Lan untuk pergi memberikan sumbangan.
Setelah mereka pergi, kertas ramalan Lan yang di kembalikan ke dalam kotak ramalan, terbang tertiup angin dan jatuh ke lantai.
Malam hari,
Lan masih terus memikirkan kertas ramalan yang tadi di terimanya. Dia merasa khawatir dengan kata-kata 'mati' yang ada di kertas tersebut.
Tip masuk ke dalam kamarnya dan membawakan obat Lan. Setelah Lan meminum obatnya, Tip menyuruh Lan untuk segera tidur. Lan menolak karena dia belum merasa ngantuk. Tip tahu kalau Lan berbohong. Dia pasti sedang menunggu Pee (suami Lan) pulang. Tip meminta Lan untuk tidak khawatir dengan Pee, tetapi khawatirkan kesehatan Lan juga. Lan mengerti dan bersiap tidur.
Tip menemui dr.Chayangkul yang sedang membaca buku di ruang tamu. Dia melapor kalau Lan sudah tidur, walaupun awalnya dia tidak mau karena ingin menunggu Pee. dr.Chayangkul bertanya balik, apa sampai sekarang Pee belum pulang juga?
"Aku tidak ingin memberitahumu tentang hal ini, tetapi dia selalu pulang larut malam belakangan ini," beritahu Tip.
dr.Chayangkul  terkejut dan marah mendengarnya. Dia tidak mengerti kenapa Lan bisa sangat mencintai Pee.
Flashback
Lan saat itu pulang ke rumah bersama dengan Pee. Dan dia memberitahukan bahwa dia akan menikah dengan Pee. dr.Chayangkul menolak kal itu, karena Pee dan Lan baru mengenal kurang dari setahun. Terlalu cepat untuk memutuskan menikah. Tetapi, Lan tidak mau dan ngotot mau menikah dengan Pee.
Lan bahkan memohon dengan sangat pada dr.Chayangkul . Dia berkata kalau tidak ada Pee dalam hidunya, dia tidak tahu lagi apa alasannya untuk tetap bertahan. Pee  juga merayu dr.Chayangkul  untuk merestuinya menikahi Lan.
"Aku punya syarat. Kamu harus memberikan kembali semua saham rumah sakit atas namamu kepada Ayah. Untuk membuktikan bahwa laki-laki ini, yang bilang kalau dia mencintai kamu, tidak ingin hal lain darimu," ujar dr.Chayangkul sambil menatap tajam pada Pee.
Lan menyetujui hal tersebut. Dan karena itulah dia bisa menikah dengan Pee.
Kawin dan Pat masih di hotel. Pat masih harus bekerja lembur karena harus mempersiapkan event yang akan diadakan di hotel mereka besok. Dia mungkin akan pulang larut malam, karena itu dia meminta Kawin untuk pulang duluan. Tadi pengasuh Boat (anak Pat dan Kawin) menelponnya dan melapor kalau Boat tidak mau tidur. Kawin mengerti dan meminta Pat untuk segera pulang kalau sudah selesai.
k-adramanov.blogspot.com
Kawin sedang berjalan keluar dari lobby hotel, ketika seorang wanita menyapanya. Wanita itu adalah Khun Thita dari perwakilan perusahaan Jerman yang akan melakukan event di hotel mereka besok. Dia memberitahu Kawin kalau dia hendak mengganti ruang pertemuan yang di pesannya dengan ruang pertemuan yang lebih besar. Kawin menawarkan diri untuk membantu pengurusan tersebut. Khun Thita berterimakasih atas tawaran Kawin.
Pat sudah selesai bekerja dan bersiap pulang. Tetapi, di lobby hotel, dia mendengar tawa Kawin dan melihat Kawin yang sedang duduk berdekatan dengan seorang wanita, Khun Thita. Pat langsung marah melihatnya
Dia melabrak Kawin yang masih ada di hotel padahal harusnya sudah pulang dari tadi. Kawin memperkenalkan Khun Thita. Tetapi, Pat tidak peduli, yang dia pertanyakan, kenapa Kawin masih ada di hotel? Kawin menjelaksan kalau Khun Thita memerlukan bantuannya. Pat tidak percaya dan pergi dengan marah. Kawin mengejarnya.
Pat mengemudikan mobilnya dengan ngebut. Kawin mencoba mengubunginya tetapi Pat tidak mau menjawabnya. Dia malah semakin ngebut. Win juga ngebut.

Di lampu merah, Pat tidak melihat tanda dan malah menerobos lampu merah. Dia hampir tertabrak mobil lain. Win terkejut melihatnya. Untunglah tidak terjadi kecelakaan karena Pat mengerem tepat waktu.
Boat sedang bermain dirumah. Pengasuhnya membujuk Boat untuk tidur sekarang tetapi Boat tidak mau. Dia mau nunggu mamanya, Pat, pulang.
Pat pulang dan Boat langsung menyambutnya dengan senang. Pat menyuruh pengasuh untuk beristirahat dan dia yang akan mengurus Boat. Pat bersenang-senang dengan Boat.

Win tiba dirumah. Dia tahu kalau Pat ada dikamar Boat, dan saat dia hendak masuk ke dalam, kamar Boat terkunci. Win memanggilnya. Pat mendengar panggilannya tetapi dia mengabaikannya. Pat memeluk sayang pada Boat yang sudah tidur.
"Dapatkan dia benar-benar berhenti menjadi playboy?" tanya Pat pada dirinya sendiri.
Esok harinya,
Pat memecat seorang karyawannya, Kea, karena ketahuan berpacaran dengan pria beristri. Kea protes dipecat karena alasan tersebut karena itukan urusan pribadi-nya, tidak ada hubungannya dengan hotel. Pat dengan marah memberitahu kalau apa yang dilakukan Kea dapat berefek untuk hotel. Jika istri pria tersebut tahu hubungan mereka, dan datang ke hotel untuk melabrak Kea, maka hal itu akan merusak nama hotel. Dia memberikan Kea waktu 24 jam untuk membereskan barang-barangnya. Tidak ada keuntungan apapun yang akan diterima kecuali uang pesangon. Kea memohon dengan sangat agar diberi kesempatan lagi, tetapi Pat tidak bisa memberikannya.
Kaew memberi tanda pada Kea itu untuk keluar.
Pat mengeluh kepada Kaew kenapa akhir-akhir ini para wanita suka memiliki hubungan dengan pria beristri (pelakor)?  Pat meminta Kaew untuk segera memasang iklan dan beritahu kalau kita perlu karyawan secepatnya. Kaew menawarkan temannya untuk bekerja. Temannya itu punya pengalaman pekerjaan di Bangkok, dan sekarang sedang mencari pekerjaan disini, Phuket. Pat senang mendengarnya, dan menyuruh Kaew untuk menyuruh temannya memasukkan lamaran. Dia berterimakasih atas bantuan Kaew.
Kaew pamit undur diri untuk mengurus hal lain.
Saat sudah di luar ruangan, Kaew memandang sinis ke arah Pat, "Temanku tidak seperti Kea. Dia jauh lebih hot daripada Kea. Dan kali ini, kamu akan lebih sakit daripada yang pernah kamu rasakan. Pattanee."
Seorang wanita dengan penampilan seksi berada di lapangan parkir club golf. Dia sedang berusaha memindahkan mobil yang menghalangi mobilnya keluar. Dan disana juga ada Win yang hendak pulang dari bermain golf. Dia menawarkan diri untuk membantu wanita itu memindahkan mobil.
Win memanggil satpam disana dan meminta bantuan satpam untuk memindahkan mobil. Wanita itu berterimakasih. Dia memperkenalkan diri, namanya Montika dan biasa dipanggil Mon.
Dan tidak jauh dari sana, Kaew memperhatikan mereka. Mon pasti adalah teman Kaew.
Win hendak pergi dari sana. Tetapi, Mon segera bersikap seperti tersandung sehingga lipstik di bibirnya menempel di belakang baju Win. Kaew tersenyum melihatnya.
Pat sedang bermain bersama dengan Boat. Dia menjaga Boat dengan penuh kasih sayang. Pat menyuruh Boat untuk menggosok gigi sebelum tidur tetapi Boat menolak. Dia bahkan berlari ke arah Win yang baru pulang dan meminta bantuan Win. Win menggodanya dan menyuruh Boat untuk gosok gigi. Pat tertawa melihat mereka.
Tetapi, tawa itu tidak bertahan lama. Pat melihat bekas lipstik bibir di belakang baju Win.
Mereka sudah selesai menidurkan Boat.
Pat segera bertanya kepada Win kenapa dibajunya ada bekas lipstik. Win teringat saat Mon tidak sengaja terjatuh ke arahnya. Win segera menjelaskan hal tersebut tetapi Pat tidak percaya. Win meminta Pat untuk percayanya, dia bisa menghubungi Mr. Chan (teman main golf-nya) atau club golf dan bertanya apa dia benar ada disana?
"Dengarkan aku, Pat. Aku tidak akan melakukan sesuatu yang akan membuatku kehilanganmu," yakinkan Win. "Itu bisa dijamin. Jadi, percaya padaku."
Pat menarik nafas dan memutuskan untuk percaya.
Pat berada di tempat tidur. Dia tidak bisa tidur dan teringat masa kecilnya.
Pat dan adiknya, Nudee, harus melihat ibunya memohon kepada ayah mereka untuk tidak meninggalkan mereka. Ayah mereka selingkuh dengan wainta lain dan menyuruh ibu untuk pergi. Dia akan tetap memberikan biaya untuk Pat dan Nudee, dan ibu bisa mencari pria lain.
Ibu marah mendengar hal tersebut dan memukul ayah. Tetapi wanita selingkuhan itu malah mendorong ibu sampai terjatuh. Dia berteriak menyuruh ibu pergi dari sana atau dia akan menghubungi polisi.
Pat dan Nudee mendekati ibu yang terjatuh. Pat dengan marah menyuruh ayah dan selingkuhan itu untuk jangan menyakiti ibu. Selingkuhan itu lebih marah lagi dan menyuruh Pat membawa ibu dan adiknya pergi dari sini. Ayah mereka sudah tidak menginginkan mereka, kenapa masih disini. Pat marah dan memaki wanita itu. Ayah balik memarahinya dan menyuruh Pat untuk sopan karena dia masih ayah Pat.
"Jika kamu tidak kembali ke rumah bersama kami, itu berarti kamu bukan lagi ayah ku dan Nudee," marah Pat.
Dia membawa ibu dan Nudee pergi dari sana. Pat berjanji akan menjaga ibu dan Nudee mulai dari sekarang.
Pat menangis mengingat hal tersebut, "Aku harap hidupku tidak akan berakhir seperti ibu."

1 Comments

Previous Post Next Post