Broadcast Network : Tencent
Ditoko. Xiao Ju berdiri sambil
mengigit pensil dimulutnya. Ia melihat kearah Xiu Xian dan Kuan Yong yang duduk
disana. Pas disaat itu, Pi Pi datang untuk meminjam printer ditempatnya.
“Mereka melihatku seperti elang
diperusahaan,” jelas Pi Pi.
“Mhm.. mereka melihat seperti
elang,” balas Xiao Ju sambil menunjuk dengan dagunya kearah Xiu Xian dan Kuan
Yong.
Dengan agak kesal, Pi Pi mendekati
mereka berdua dan bertanya. Lalu Kuan Yong memberitahu kalau tadi He Lan
mengatakan bila pakaian Pi Pi tidak cocok dengan dress code lelang, jadi He Lan
menyuruhnya untuk mengatarkan baju untuk Pi Pi.
“Bagaimana bisa kamu yakin kalau aku
akan pergi?” tanya Pi Pi.
“Apa kamu tidak pergi? Baiklah! Kamu
bisa kembalikan undangannya,” kata Xiu Xian dengan ringan. Dan ketika Pi Pi
benar- benar mengembalikan itu, dia langsung cemberut.
“Nona Guan, Tuan He Lan mengundangmu
untuk sebuah alasan. Kamu harus kesana,” sela Kuan Yong.
Untuk sesaat, Xiu Xian keluar dan
menelpon seseorang. Dan setelah selesai, ia kembali masuk kedalam.
“Nona Guan, Tuan He Lan bilang, dia
akan membiarkan kamu menwawancarainya sepanjang hari besok. Jika kamu mau pergi
ke acara lelang dengannya malam ini. Wawancara pribadi loh,” kata Xiu Xian.
Mengetahui itu, Pi Pi pun menjadi
ragu. Lalu ia menerima pakaian yang diberikan, tanpa mengatakan apapun lagi.
Sedangkan Xiu Xian dan Kuan Yong, mulai makan. Seperti biasa, sayur Kuan Yong
dan daging Xiu Xian.
Xiao Ju sedang makan makanan ringan
bersama si cowok kemarin. Lalu saat ia melihat Pi Pi yang telah selesai
mengeprint, maka ia pun mendekati Pi Pi. Dan melihat apa yang diprint oleh Pi
Pi.
“Pendaftaran VISA? Kamu mau keluar
negri ya?” tanya Xiao Ju.
“Bukan.. aku hanya melakukan
beberapa penelitian,” jawab Pi Pi.
“Ini tourist VISA. Kamu tidak bisa
tinggal lama menggunakan VISA itu,” jelas Xiao Ju.
“Huh? Kemudian apa yang harus
kulakukan untuk bisa tinggal disana sedikit lama?” tanya Pi Pi menjadi
kebingungan.
“Menikahlah. Jika Tao Jian Lin
menikahimu, kamu bisa pergi kesana sebagai istrinya,” kata Xiao Ju dengan
santai. Dan hal itu membuat Pi Pi langsung tersenyum malu- malu.
Disaat itu, si cowok pamit untuk
pergi kepada Xiao Ju, tapi sebelum si cowok pergi, ia mengingatkan agar Xiao Ju
jangan lupa jam 5 nanti. Dan mendengar itu, Pi Pi pun menjadi heran dan
bertanya.
“Dia menyebutkan ada acara nanti. Dan mantannya akan ada disana. Pacarnya itu tipe yang cemburuan. Jadi dia
meminta bantuannku,” jelas Xiao Ju.
“Apa kamu benar- benar harus
menolongnya sebanyak ini?” tanya Pi Pi, heran.
“Kita kan teman, bukankah teman
saling membantu? Lagian aku tidak akan pernah jatuh pada pria seperti dia,”
jawab Xiao Ju.
“Siapa yang menyebutkan tentang
‘jatuh padanya’?” tanya Pi Pi, mulai curiga.
“Aku tidak bilang aku jatuh padanya
juga. Aku hanya tidak mengerti mengapa pacarnya begitu kepadanya,” balas Xiao
Ju, mengelak.
Ketika masih berpikir, tiba-tiba
saja hp Pi Pi berbunyi. Jadi Pi Pi pun mengangkatnya. Telpon itu berasal dari
sebuah restaurant yang mengabarkan tentang reservasi yang Pi Pi buat untuk hari
Chinese Valentine. Dan setelah selesai, Xiao Ju langsung bertanya ada apa
kepada Pi Pi.
“Aku buat reservasi di restaurant
mewah. Aku ingin menghabiskan Chinese Valentine bersama Jia Lin,” kata Pi Pi
memberitahu dengan sangat bahagia.
“Itu pasti mahal untuk kesana pada
hari itu,” komentar Xiao Ju.
“Aku sudah hitung. Dengan gaji dua
bulan, aku akan bisa membeli dress baru. Dan punya cukup uang,” balas Pi Pi
sambil tersenyum ceria.
Dengan sangat bersemangat, Pi Pi
mulai menceritakan tentang rencananya untuk hari itu. Yaitu, mereka akan ke
restoran mewah dan disana Jia Lin pasti akan memberikannya bunga mawar yang
sangat banyak. Kemudian mereka naik kincir bersama. Lalu mungkin Jia Lin akan….
Sebelum Pi Pi menyelesaikan
ceritanya, Xiao Ju langsung memotong dan meminta agar Pi Pi berhenti untuk
bermimpi saja.
“Ini bukan mimpi. Jia Lin membuat
janji untukku,” kata Pi Pi protes sedikit.
“Kapan?” tanya Xiao Ju.
“Ketika kamu kelas 5 dasar. Dengar.
Dengar,” kata Pi Pi dengan bersemangat. Dan lalu ia mengeluarkan sebuah kertas
surat kecil dari dompetnya. Lalu dengan riang, Pi Pi mengatakan kalau dulu saat
kelas 5, Jia Lin pernah menulis kalau dia akan menikahi Pi Pi.
Karena sudah sering sekali
mendengarnya, maka Xiao Ju pun tidak mau mendengarkan lagi. Dan ia pergi
meninggalkan Pi Pi.
Diruang latihan. Seorang teman Tian
Xin melihat Jia Lin datang lagi dan dia menyebut Jia Lin sebagai pacara Tian
Xin. Dan tentu saja, Tian Xin menjawab bahwa Jia Lin bukanlah pacarnya.
Dan ketika Tian Xin sedang fokus
untuk mengingat bagian naskahnya, Jia Lin melambaikan tangan dan tersenyum
kepadanya. Dan melihat itu, Tian Xin tersenyum juga.
Jia Lin menawarkan diri untuk
mentraktir Tian Xin malam ini. Dan Tian Xin bertanya apa Pi Pi akan ikut juga.
Lalu dengan santai, Jia Lin menjawab kalau dia sudah mengajak Pi Pi juga, tapi
Pi Pi tidak bisa.
“Baiklah. Kita akan makan malam
bersama,” kata Tian Xin.
“Dimana kamu mau makan? Apa yang
kamu suka?” tanya Jia Lin, bersemangat.
“Aku suka apapun,” jawab Tian Xin.
Tepat disaat itu, Pi Pi datang. Dan
melihat dia, Tian Xin langsung berteriak memanggil nama Pi Pi. Tapi ia merasa
heran, ketika melihat pakaian yang dikenakan oleh Pi Pi. Begitu juga dengan Jia
Lin, karena ia tidak pernah melihat Pi Pi memakai dress.
Karena Pi Pi mengatakan kalau dia
sedang haus, maka Jia Lin pun pergi untuk membelikan mereka minuman. Dan pada
saat itu, tanpa sengaja Pi Pi menjatuhkan kertas mengenai aplikasi VISA yang
baru diprintnya tadi.
Ketika melihat itu, Tian Xin
pun bertanya. Dan Pi Pi mengaku bahwa ia
hanya ingin mencari tau saja, tapi ia tidak mengerti bahasa inggris. Mengetahui
hal itu, Tian Xin pun menawarkan diri untuk membantu menerjemahkannya.
Lalu dengan riang, Pi Pi pun pamit
untuk membeli makanan. Sedangkan Tian Xin yang duduk disana, melihat semua
kertas- kertas itu dengan pandangan seperti merenung, memikirkan sesuatu.
Saat Jia Lin kembali sambil membawa
minuman, Tian Xin menjawab dan lalu mengatakan kalau ia ingin membatalkan makan
malam mereka malam ini, dikarenakan ia punya dokumen penting yang harus
diterjemahkan.
“Apa itu?” tanya Jia Lin sambil
merebut kertas itu dari tangan Tian Xin.
“Apa kamu mau ke amerika juga?”
tanya Jia Lin saat membaca itu.
“Bukan untukku. Itu untuk Pi Pi,”
jawab Tian Xin.
“Apa Pi Pi menunjukan ini padamu?
Dia memintamu untuk menerjemahkannya?”
“Tidak. Aku ingin melakukan itu
untuknya. Bahasa Inggrisnya tidak begitu bagus. Lagian kita harus makan
sendirian mulai dari sekarang. Kita bisa makan dengan Pi Pi,” kata Tian Xin.
Setelah itu pergi untuk membantu Pi Pi mengambil makanan.
Sedangkan Jia Lin hanya bisa
menghela nafas, tidak tahu harus menjawab apa, mungkin.
Dirumah. Pi Pi membuka kotak baju
yang diterimanya tadi. Didalam kotak itu ada sebuah dress putih yang sangat
cantik. Dan Pi Pi hanya melihat itu sekilas saja, karena dari wajahnya ia masih
tampak ragu.
Setelah itu Pi Pi duduk dan
mempelajari dokumen- dokumen mengenai VISA. Menerjemahkannya melalui internet.
Mensearch di internet.
Ketika kita sedang jatuh cinta, kita melakukan banyak hal yang
tidak perlu atas nama cinta. Kita bekerja begitu keras. Kita terus memberi.
Jadi mereka akan tersenyum pada kita.
Si cowok berterima kasih kepada Xiao
Ju yang telah mau menolongnya, sebelum ia keluar dari dalam toko. Dan raut
wajah Xiao Ju yang awalnya tersenyum, langsung berubah sedih ketika si cowok
telah keluar dari dalam toko.
Jadi mereka akan berterima kasih pada kita. Kemudian kita merasa
puas. Tapi kita tau dalam hati kita bahwa semua upaya tidak akan membuat
perbedaan.
Dimalam hari. Qian Hua membaca dan
meneliti dokumen yang didapatnya.
Tapi kita benar- benar tidak tau. Apa lagi yang bisa kita
lakukan, selain memberikan semua yang kita miliki.
Pagi hari. Qian Hua menghubungin
seseorang, membahas tentang dokumen yang diberikan kepadanya.
“Beberapa kata hanya digunakan oleh
suku- suku utara tertentu dimasa lalu. Tidak ada yang bisa membacanya lagi. Aku
berencana untuk melakukan perjalanan keutara sendiri. Aku akan menanyakan, jika
ada orang dalam Fox Clan disana yang bisa menguraikannya,” jelas Qian Hua
kepada orang ditelpon.
Setelah Qian Hua selesai bertelponan
dan mematikannya. Seorang pria tiba- tiba datang. “Apa istilah untuk orang
seperti kamu dalam generasi ini?” tanyanya.
“Kamu telah menjadi ‘Plan B’ selama
1.000 tahun sekarang. Bagaimana rasanya itu?” tanya pria itu lagi. Dan Qian Hua
berbalik sambil tersenyum kepada pria itu. Lalu dengan santai, ia menanyakan
kapan Qian Hua akan datang ke utara, karena ia akan memberikannya sabutan
hangat.
Tags:
Moonshine and Valentine
Makin penasaran mba sama ceritanya.... dtggu eps selanjutnya 😄 😄😄😄 keep fighting mba...
ReplyDelete