Sinopsis C-Drama : MoonShine and Valentine Episode 3 - Part 3



Broadcast Network        Tencent





Ditoko. Xiao Ju berdiri sambil mengigit pensil dimulutnya. Ia melihat kearah Xiu Xian dan Kuan Yong yang duduk disana. Pas disaat itu, Pi Pi datang untuk meminjam printer ditempatnya.

“Mereka melihatku seperti elang diperusahaan,” jelas Pi Pi.


“Mhm.. mereka melihat seperti elang,” balas Xiao Ju sambil menunjuk dengan dagunya kearah Xiu Xian dan Kuan Yong.



Dengan agak kesal, Pi Pi mendekati mereka berdua dan bertanya. Lalu Kuan Yong memberitahu kalau tadi He Lan mengatakan bila pakaian Pi Pi tidak cocok dengan dress code lelang, jadi He Lan menyuruhnya untuk mengatarkan baju untuk Pi Pi.

“Bagaimana bisa kamu yakin kalau aku akan pergi?” tanya Pi Pi.



“Apa kamu tidak pergi? Baiklah! Kamu bisa kembalikan undangannya,” kata Xiu Xian dengan ringan. Dan ketika Pi Pi benar- benar mengembalikan itu, dia langsung cemberut.

“Nona Guan, Tuan He Lan mengundangmu untuk sebuah alasan. Kamu harus kesana,” sela Kuan Yong.


Untuk sesaat, Xiu Xian keluar dan menelpon seseorang. Dan setelah selesai, ia kembali masuk kedalam.



“Nona Guan, Tuan He Lan bilang, dia akan membiarkan kamu menwawancarainya sepanjang hari besok. Jika kamu mau pergi ke acara lelang dengannya malam ini. Wawancara pribadi loh,” kata Xiu Xian.



Mengetahui itu, Pi Pi pun menjadi ragu. Lalu ia menerima pakaian yang diberikan, tanpa mengatakan apapun lagi. Sedangkan Xiu Xian dan Kuan Yong, mulai makan. Seperti biasa, sayur Kuan Yong dan daging Xiu Xian.



Xiao Ju sedang makan makanan ringan bersama si cowok kemarin. Lalu saat ia melihat Pi Pi yang telah selesai mengeprint, maka ia pun mendekati Pi Pi. Dan melihat apa yang diprint oleh Pi Pi.



“Pendaftaran VISA? Kamu mau keluar negri ya?” tanya Xiao Ju.

“Bukan.. aku hanya melakukan beberapa penelitian,” jawab Pi Pi.

“Ini tourist VISA. Kamu tidak bisa tinggal lama menggunakan VISA itu,” jelas Xiao Ju.

“Huh? Kemudian apa yang harus kulakukan untuk bisa tinggal disana sedikit lama?” tanya Pi Pi menjadi kebingungan.

“Menikahlah. Jika Tao Jian Lin menikahimu, kamu bisa pergi kesana sebagai istrinya,” kata Xiao Ju dengan santai. Dan hal itu membuat Pi Pi langsung tersenyum malu- malu.



Disaat itu, si cowok pamit untuk pergi kepada Xiao Ju, tapi sebelum si cowok pergi, ia mengingatkan agar Xiao Ju jangan lupa jam 5 nanti. Dan mendengar itu, Pi Pi pun menjadi heran dan bertanya.



“Dia menyebutkan ada acara nanti. Dan mantannya akan ada disana. Pacarnya itu tipe yang cemburuan. Jadi dia meminta bantuannku,” jelas Xiao Ju.

“Apa kamu benar- benar harus menolongnya sebanyak ini?” tanya Pi Pi, heran.
“Kita kan teman, bukankah teman saling membantu? Lagian aku tidak akan pernah jatuh pada pria seperti dia,” jawab Xiao Ju.



“Siapa yang menyebutkan tentang ‘jatuh padanya’?” tanya Pi Pi, mulai curiga.

“Aku tidak bilang aku jatuh padanya juga. Aku hanya tidak mengerti mengapa pacarnya begitu kepadanya,” balas Xiao Ju, mengelak.



Ketika masih berpikir, tiba-tiba saja hp Pi Pi berbunyi. Jadi Pi Pi pun mengangkatnya. Telpon itu berasal dari sebuah restaurant yang mengabarkan tentang reservasi yang Pi Pi buat untuk hari Chinese Valentine. Dan setelah selesai, Xiao Ju langsung bertanya ada apa kepada Pi Pi.



“Aku buat reservasi di restaurant mewah. Aku ingin menghabiskan Chinese Valentine bersama Jia Lin,” kata Pi Pi memberitahu dengan sangat bahagia.

“Itu pasti mahal untuk kesana pada hari itu,” komentar Xiao Ju.

“Aku sudah hitung. Dengan gaji dua bulan, aku akan bisa membeli dress baru. Dan punya cukup uang,” balas Pi Pi sambil tersenyum ceria.


Dengan sangat bersemangat, Pi Pi mulai menceritakan tentang rencananya untuk hari itu. Yaitu, mereka akan ke restoran mewah dan disana Jia Lin pasti akan memberikannya bunga mawar yang sangat banyak. Kemudian mereka naik kincir bersama. Lalu mungkin Jia Lin akan….

Sebelum Pi Pi menyelesaikan ceritanya, Xiao Ju langsung memotong dan meminta agar Pi Pi berhenti untuk bermimpi saja.



“Ini bukan mimpi. Jia Lin membuat janji untukku,” kata Pi Pi protes sedikit.

“Kapan?” tanya Xiao Ju.

“Ketika kamu kelas 5 dasar. Dengar. Dengar,” kata Pi Pi dengan bersemangat. Dan lalu ia mengeluarkan sebuah kertas surat kecil dari dompetnya. Lalu dengan riang, Pi Pi mengatakan kalau dulu saat kelas 5, Jia Lin pernah menulis kalau dia akan menikahi Pi Pi.


Karena sudah sering sekali mendengarnya, maka Xiao Ju pun tidak mau mendengarkan lagi. Dan ia pergi meninggalkan Pi Pi.


Diruang latihan. Seorang teman Tian Xin melihat Jia Lin datang lagi dan dia menyebut Jia Lin sebagai pacara Tian Xin. Dan tentu saja, Tian Xin menjawab bahwa Jia Lin bukanlah pacarnya.



Dan ketika Tian Xin sedang fokus untuk mengingat bagian naskahnya, Jia Lin melambaikan tangan dan tersenyum kepadanya. Dan melihat itu, Tian Xin tersenyum juga.



Jia Lin menawarkan diri untuk mentraktir Tian Xin malam ini. Dan Tian Xin bertanya apa Pi Pi akan ikut juga. Lalu dengan santai, Jia Lin menjawab kalau dia sudah mengajak Pi Pi juga, tapi Pi Pi tidak bisa.

“Baiklah. Kita akan makan malam bersama,” kata Tian Xin.

“Dimana kamu mau makan? Apa yang kamu suka?” tanya Jia Lin, bersemangat.

“Aku suka apapun,” jawab Tian Xin.



Tepat disaat itu, Pi Pi datang. Dan melihat dia, Tian Xin langsung berteriak memanggil nama Pi Pi. Tapi ia merasa heran, ketika melihat pakaian yang dikenakan oleh Pi Pi. Begitu juga dengan Jia Lin, karena ia tidak pernah melihat Pi Pi memakai dress.



Karena Pi Pi mengatakan kalau dia sedang haus, maka Jia Lin pun pergi untuk membelikan mereka minuman. Dan pada saat itu, tanpa sengaja Pi Pi menjatuhkan kertas mengenai aplikasi VISA yang baru diprintnya tadi.



Ketika melihat itu, Tian Xin pun  bertanya. Dan Pi Pi mengaku bahwa ia hanya ingin mencari tau saja, tapi ia tidak mengerti bahasa inggris. Mengetahui hal itu, Tian Xin pun menawarkan diri untuk membantu menerjemahkannya.





Lalu dengan riang, Pi Pi pun pamit untuk membeli makanan. Sedangkan Tian Xin yang duduk disana, melihat semua kertas- kertas itu dengan pandangan seperti merenung, memikirkan sesuatu.



Saat Jia Lin kembali sambil membawa minuman, Tian Xin menjawab dan lalu mengatakan kalau ia ingin membatalkan makan malam mereka malam ini, dikarenakan ia punya dokumen penting yang harus diterjemahkan.

“Apa itu?” tanya Jia Lin sambil merebut kertas itu dari tangan Tian Xin.



“Apa kamu mau ke amerika juga?” tanya Jia Lin saat membaca itu.

“Bukan untukku. Itu untuk Pi Pi,” jawab Tian Xin.

“Apa Pi Pi menunjukan ini padamu? Dia memintamu untuk menerjemahkannya?”




“Tidak. Aku ingin melakukan itu untuknya. Bahasa Inggrisnya tidak begitu bagus. Lagian kita harus makan sendirian mulai dari sekarang. Kita bisa makan dengan Pi Pi,” kata Tian Xin. Setelah itu pergi untuk membantu Pi Pi mengambil makanan.

Sedangkan Jia Lin hanya bisa menghela nafas, tidak tahu harus menjawab apa, mungkin.



Dirumah. Pi Pi membuka kotak baju yang diterimanya tadi. Didalam kotak itu ada sebuah dress putih yang sangat cantik. Dan Pi Pi hanya melihat itu sekilas saja, karena dari wajahnya ia masih tampak ragu.



Setelah itu Pi Pi duduk dan mempelajari dokumen- dokumen mengenai VISA. Menerjemahkannya melalui internet. Mensearch di internet.

Ketika kita sedang jatuh cinta, kita melakukan banyak hal yang tidak perlu atas nama cinta. Kita bekerja begitu keras. Kita terus memberi. Jadi mereka akan tersenyum pada kita.



Si cowok berterima kasih kepada Xiao Ju yang telah mau menolongnya, sebelum ia keluar dari dalam toko. Dan raut wajah Xiao Ju yang awalnya tersenyum, langsung berubah sedih ketika si cowok telah keluar dari dalam toko.

Jadi mereka akan berterima kasih pada kita. Kemudian kita merasa puas. Tapi kita tau dalam hati kita bahwa semua upaya tidak akan membuat perbedaan.



Dimalam hari. Qian Hua membaca dan meneliti dokumen yang didapatnya.

Tapi kita benar- benar tidak tau. Apa lagi yang bisa kita lakukan, selain memberikan semua yang kita miliki.


Pagi hari. Qian Hua menghubungin seseorang, membahas tentang dokumen yang diberikan kepadanya.


“Beberapa kata hanya digunakan oleh suku- suku utara tertentu dimasa lalu. Tidak ada yang bisa membacanya lagi. Aku berencana untuk melakukan perjalanan keutara sendiri. Aku akan menanyakan, jika ada orang dalam Fox Clan disana yang bisa menguraikannya,” jelas Qian Hua kepada orang ditelpon.




Setelah Qian Hua selesai bertelponan dan mematikannya. Seorang pria tiba- tiba datang. “Apa istilah untuk orang seperti kamu dalam generasi ini?” tanyanya.


“Kamu telah menjadi ‘Plan B’ selama 1.000 tahun sekarang. Bagaimana rasanya itu?” tanya pria itu lagi. Dan Qian Hua berbalik sambil tersenyum kepada pria itu. Lalu dengan santai, ia menanyakan kapan Qian Hua akan datang ke utara, karena ia akan memberikannya sabutan hangat.

1 Comments

  1. Makin penasaran mba sama ceritanya.... dtggu eps selanjutnya 😄 😄😄😄 keep fighting mba...

    ReplyDelete
Previous Post Next Post