Broadcast Network : Tencent
“Jangan mengintip ya!” kata He Lan.
“Aku tidak ngintip,” balas Hui Yan.
“Benarkah?”
“Iya.”
Hui Yan melihat kearah He Lan sambil
tersenyum. Dan untuk memastikan apakah Hui Yan benar- benar menutup matanya
atau tidak, maka He Lan pun mengangkat satu jari telunjuknya.
“Berapa banyak jari yang kuangkat?”
tanya He Lan.
“Sepuluh,” jawab Hui Yan sambil
tersenyum, berpura- pura tidak melihat.
“Ini?” tanya He Lan lagi sambil
mengangkat tiga jarinya.
“Aku pikir itu satu!” jawab Hui Yan
sambil melihat keatas, berpura- pura tidak melihat lagi.
“Benarkah?” tanya He Lan, tidak
percaya.
“Bagaimana aku bisa menyebutkan,
jika aku tidak melihat?” tanya Hui Yan.
“Kalau ini?” tanya He Lan lagi,
mengangkat lima jarinya.
“Mungkin… mungkin lima?” kata Hui
Yan, menebak, dengan pandangan melihat keatas dan lalu tertawa. Sehingga
membuat He Lan menjadi makin ragu. Dan sambil melihat kearah He Lan, Hui Yan
tertawa dan mengaku kalau dia benar- benar tidak ada melihat.
“Baiklah. Pastikan kamu menutup
matamu ya,” kata He Lan, setelah yakin Hui Yan tidak melihat. Dan saat melihat
He Lan yang serius, maka Hui Yan pun menutup matanya.
Lalu He Lan meminta agar Hui Yan
mengulurkan tangan kiri nya. Dan He Lan memasangkan gelang pearl of charms
ditangan Hui Yan.
Setelah He Lan mengizinkannya untuk
membuka mata. Hui Yan segera melihat apa yang dipasangkan ditangannya. Dan
ketika ia melihat gelang yang terpasang ditangannya, ia menjadi terpesona.
“Ini tradisi orang kami. Jika kamu
mengenakan pearl of charms, berarti kamu memberitahu setiap orang kalau kita
akan bersama selamannya,” jelas He Lan. Lalu dengan lembut, ia merangkul pundak
Hui Yan. Dan Hui Yan dengan senyum malu- malu, ia meletakan kepalanya diatas
pundak He Lan.
Pi Pi terbangun dari tidurnya dan
tanpa sengaja, ia menjatuhkan semua kertas-kertas yang ada diatas mejanya.
Menyadari itu, maka Pi Pi segera memungut semuanya. Dan disaat itu, ia melihat
baju yang diberikan padanya yang ada diatas tempat tidur.
Xiao Ju menyapa si cowok yang telah
menunggu didepan café. Disana sebelum, mereka masuk kedalam café, Xiao Ju
menanyakan apakah si cowok yakin kalau si cewek akan cemburu pada mereka atau
dia akan menjadi lebih marah pada si cowok.
Dan si cowok menggelengkan kepalanya
dengan ragu, karena ia juga tidak yakin. Tapi ia tidak tau harus berbuat apa
lagi, selain ini. Jadi Xiao Ju pun setuju untuk membantu.
Pertama, si cowok masuk duluan
kedalam café. Ia mendekati tempat teman-temannya dan si cewek duduk. Tapi
disana si cewek malah bersikap dingin kepadanya dan mengatakan kepada
teman-teman, kalau mereka berdua telah putus. Tapi ia sama sekali tidak
masalah.
Kedua, Xiao Ju masuk kedalam café
dan memanggil si cowok (Chen Nan) dengan sikap seperti kebetulan. Lalu ia
memeluk Chen Nan dan dengan sikap seperti seorang teman akrab, Xiao Ju
merangkul bahu Chen Nan dan mengajaknya untuk duduk di meja lain.
Ketiga, Chen Nan duduk membelakangin
si cewek. Dan Xiao Ju duduk dengan wajah yang mengarah kearah si cewek. Xiao Ju
memperhatikan si cewek untuk melihat apakah si cewek melihat kearah mereka atau
tidak. Dan lalu memberitahukannya kepada Chen Nan.
Keempat, disaat si cewek masih tidak
melihat kearah mereka, Chen Nan meminta Xiao Ju agar lebih mendekat dan
berpura- pura ketawa. Jadi Xiao Ju pun melakukannya.
Ketika si cewek sama sekali tidak
menunjukan reaksi apapun, maka Chen Nan pun tampak ingin menyerah saja. Dan
Xiao Ju tampak agak senang, tapi pas disaat itu si cewek berjalan mendekati
meja mereka dan mengajak Chen Nan untuk berbicara.
Dari jendela café. Xiao Ju melihat,
Chen Nan dan si cewek seperti bertengkar, tapi sehabis itu mereka berpelukan
dan berbaikan. Dan melihat itu, Xiao Ju tampak seperti sedih.
Lalu disaat itu, Chen Nan yang masih
berpelukan bersama si cewek, memberikan tatapan berterima kasih kearah Xiao Ju
yang berada di café. Dan Xiao Ju pun balas tersenyum kepada Chen Nan, lalu
pergi meninggalkan café.
Wang Xuan sedang berdandan dan
bersiap- siap untuk pergi keacara pelelangan. Ia memakai lipstik yang diberikan
oleh Qian Hua kepadanya.
Ini
adalah pelelangan pertama Ralph di Asia. Katalog untuk pelelangan juga berbeda
dari sebelumnya. Pelelangan terdiri dari sebagian besar peninggalan yang
ditemukan di Asia.
Pi Pi masuk kedalam gedung
pelelangan dan disana ia melihat Wang Xuan yang dilarang untuk masuk, karena
dia tidak memiliki tiket masuk. Dan ketika ia mendekat untuk memberikan
tiketnya kepada petugas, Wang Xuan malah menyuruh nya untuk berganti pakaian
dan menunggu diluar.
Disaat Pi Pi menjawab kalau ia tidak
membawa pakaian ganti. Wang Xuan segera menyuruh agar Pi Pi pulang saja, karena
Pi Pi tidak akan bisa masuk tanpa undangan.
“Aku punya undangan. Ini…” kata Pi
Pi, menyela sambil menunjukan undangannya.
“Apa kamu serius?” kata Wang Xuan
sambil segera merebut undangan ditangan Pi Pi. Memeriksanya dan memberikan itu
kepada petugas.
Sayangnya, ketika petugas menscan
undangan tersebut. Foto Pi Pi muncul dilayar komputer, sehingga Wang Xuan tetap
dilarang untuk masuk, sedangkan Pi Pi dipersilahkan untuk masuk.
Lalu dengan sikap bersahabat, Wang
Xuan menggadeng tangan Pi Pi. Dan ia mengaku sebagai teman Pi Pi kepada si
petugas, tapi ia tetap saja dilarang untuk masuk kedalam.
“Kami adalah teman. Jika aku tidak
bisa masuk, dia juga tidak. Benarkan?” tanya Wang Xuan kepada Pi Pi dengan
sikap yang baik.
“Ms. Guan, apa wanita ini
mengganggumu?” tanya si petugas kepada Pi Pi yang tampak seperti tidak nyaman.
“Huh… dia baik- baik saja. Akankah
kamu berhenti menghabiskan waktu kami?” balas Wang Xuan bertanya dengan nada
tidak senang.
Xiu Xuan dan Kuan Yong datang
menghampiri Pi Pi. Disana Xiu Xuan meyampaikan kalau He Lan telah menanti Pi Pi
didalam dan ia mengajak Pi Pi untuk segera masuk kedalam. Jadi Pi Pi pun
langsung mengikuti Xi Xuan.
Sedangkan Wang Xuan yang tidak bisa
masuk, mulai mengomel dengan suara agak ditinggikan kepada Pi Pi. “Apa hubungan
mu dengan He Lan? Kesini kamu! Guan Pi…”
“Apa kamu akan berteriak sepanjang
malam, jika kamu tidak masuk kedalam?” tanya Kuan Yong kepada Wang Xuan yang
sedang mengomel.
“Disana tidak ada tempat yang tidak
bisa ku masuki,” balas Wang Xuan dengan sikap cuek. Lalu karena melihat sikap
Wang Xuan yang seperti itu, Kuang Yong mengeluarkan undangannya dan menunjukan
kepada petugas.
“Tuan, ini adalah undanganku. Aku
pikir aku bisa membawa tambahan satu orang.”
Sambil tersenyum Wang Xuan memandang
Kuan Yong yang telah membantunya. Lalu ketika Kuan Yong masuk kedalam, ia juga
segera mengikuti untuk masuk kedalam.
“Menyebalkan!” omel Wang Xuan kepada
si petugas, sebelum ikut masuk kedalam.
Pi Pi masuk keruang pelelangan .
Disana sudah ada He Lan dan Qian Hua yang duduk bersama. Pi Pi mendekati He Lan
dan duduk disebelahnya, lalu menanyakan maksud He Lan mengundangnya ketempat
ini.
“Kamu akan tau ketika acara
pelelangan berakhir,” jelas He Lan, singkat.
Petugas lelang mengeluarkan sebuah
kalung giok berbentuk kupu- kupu yang sangat indah dan meletakannya diatas
panggung. Lalu Juru Lelang pun mulai menjelaskan dan membuka harga mulai dari
200.000.
“250.000,” kata si juru lelang,
mulai menaikan harga. Dan seorang pria, mengangkat kartu nomornya, 058.
“300.000,” kata si juru lelang lagi.
Dan seorang lain, mengangkat kartu nomornya, 036.
Pi Pi yang melihat acara pelelangan
ini, menjadi takjub, karena ia ini pertama kalinya ia melihat acara lelang
seperti ini. Dikarenakan biasanya, ia hanya menonton di film saja.
Mendengarkan itu, He Lan pun
menyerahkan kartu nomornya kepada Pi Pi untuk dilihat. Dan bahkan ia menawarkan
Pi Pi untuk boleh mengangkat kartu itu nantinya.
“Aku? Aku tidak tau gimana caranya,”
bisik Pi Pi, ketika He Lan menawarkan itu.
“Kamu hanya perlu mengangkat kartu
ini. Aku akan memberitahumu kapan harus melakukan itu,” balas He Lan. Dan
dengan senang, Pi Pi setuju.
“Walaupun mereka semua barang kuno,
tapi setiap itu memiliki cerita yang indah. Apa kamu tau tentang ‘kekasih kupu-
kupu’?” tanya He Lan kepada Pi Pi. Namun sayangnya, Pi Pi sama sekali tidak
tau, tapi ia tampak tertarik.
“Kupu- kupu mewakili cinta sejak
zaman kuno. Giok kupu2 ini adalah milik putri dari seorang pejabat Disnati
Ming. Dia jatuh cinta dengan seorang Jendral muda. Saat tentara Qing menembus
perbatasan, Jendral Muda harus bertarung dengan Zheng Cheng Gong. Jadi dia tidak
bisa tinggal dengan putri itu. Maka putri itupun memberikan giok kupu- kupu ini
kepadanya sebagai tanda cintanya. Putri ini lalu terpisah dari keluarganya
dalam kekacauan. Ketika Jendral muda kembali, dia mencari putri itu dimanapun.
Dia mencari selama 20 tahun, tapi dia masih belum menemukan putri itu,” jelas
He Lan.
Mendengar itu, Pi Pi tampak terharu.
“Mereka saling mencintai, tapi tidak bisa bersama,” kata Pi Pi, berkomentar.
Lalu dengan heran, ia bertanya bagaimana bisa He Lan tau sebanyak itu dan apa
yang terjadi selanjutnya.
“Aku kehilangan kontak dengan
Jendral itu,” jawab He Lan.
“Kehilangan kontak?” tanya Pi Pi,
bingung.
Palu diketuk, menandakan barang itu
berhasil terjual. Dan semua orang yang berada didalam ruangan bertepuk tangan.
“Aku tidak tau kamu bisa membuat
cerita,” kata Pi Pi kepada He Lan.
“Aku tidak pernah berbohong kepadamu
dalam kehidupan ini,” balas He Lan, serius.
“Dalam hidup ini?” kata Pi Pi, masih
tidak percaya dengan apa yang terjadi. Lalu Pi Pi memalingkan wajahnya dan
berbicara dengan suara kecil. Karena mereka hanya baru bertemu beberapa kali,
tapi He Lan malah telah berbohong.
Putaran
kedua telah berakhir. Putaran ketika akan dimulai pada jam 8:15 p.m.
Tags:
Moonshine and Valentine
Semangat ya kakak, dramanya bagus...
ReplyDeleteMakasih kakak ..
DeleteSemangat ya mbak ditunggu ep selanjutnya..
ReplyDeleteOke kak.
DeleteSemangattt
ReplyDeleteOke kak.
DeleteGak sabar nunggu lanjutannya
ReplyDeleteOke kak.
DeleteDtunggu kelanjutannya
ReplyDelete