Sinopsis C-Drama : MoonShine and Valentine Episode 4 - Part 1




Broadcast Network        Tencent



“Jangan mengintip ya!” kata He Lan.

“Aku tidak ngintip,” balas Hui Yan.

“Benarkah?”

“Iya.”



Hui Yan melihat kearah He Lan sambil tersenyum. Dan untuk memastikan apakah Hui Yan benar- benar menutup matanya atau tidak, maka He Lan pun mengangkat satu jari telunjuknya.

“Berapa banyak jari yang kuangkat?” tanya He Lan.

“Sepuluh,” jawab Hui Yan sambil tersenyum, berpura- pura tidak melihat.



“Ini?” tanya He Lan lagi sambil mengangkat tiga jarinya.

“Aku pikir itu satu!” jawab Hui Yan sambil melihat keatas, berpura- pura tidak melihat lagi.

“Benarkah?” tanya He Lan, tidak percaya.

“Bagaimana aku bisa menyebutkan, jika aku tidak melihat?” tanya Hui Yan.

“Kalau ini?” tanya He Lan lagi, mengangkat lima jarinya.

“Mungkin… mungkin lima?” kata Hui Yan, menebak, dengan pandangan melihat keatas dan lalu tertawa. Sehingga membuat He Lan menjadi makin ragu. Dan sambil melihat kearah He Lan, Hui Yan tertawa dan mengaku kalau dia benar- benar tidak ada melihat.



“Baiklah. Pastikan kamu menutup matamu ya,” kata He Lan, setelah yakin Hui Yan tidak melihat. Dan saat melihat He Lan yang serius, maka Hui Yan pun menutup matanya.

Lalu He Lan meminta agar Hui Yan mengulurkan tangan kiri nya. Dan He Lan memasangkan gelang pearl of charms ditangan Hui Yan.



Setelah He Lan mengizinkannya untuk membuka mata. Hui Yan segera melihat apa yang dipasangkan ditangannya. Dan ketika ia melihat gelang yang terpasang ditangannya, ia menjadi terpesona.



“Ini tradisi orang kami. Jika kamu mengenakan pearl of charms, berarti kamu memberitahu setiap orang kalau kita akan bersama selamannya,” jelas He Lan. Lalu dengan lembut, ia merangkul pundak Hui Yan. Dan Hui Yan dengan senyum malu- malu, ia meletakan kepalanya diatas pundak He Lan.




Pi Pi terbangun dari tidurnya dan tanpa sengaja, ia menjatuhkan semua kertas-kertas yang ada diatas mejanya. Menyadari itu, maka Pi Pi segera memungut semuanya. Dan disaat itu, ia melihat baju yang diberikan padanya yang ada diatas tempat tidur.



Xiao Ju menyapa si cowok yang telah menunggu didepan café. Disana sebelum, mereka masuk kedalam café, Xiao Ju menanyakan apakah si cowok yakin kalau si cewek akan cemburu pada mereka atau dia akan menjadi lebih marah pada si cowok.

Dan si cowok menggelengkan kepalanya dengan ragu, karena ia juga tidak yakin. Tapi ia tidak tau harus berbuat apa lagi, selain ini. Jadi Xiao Ju pun setuju untuk membantu.




Pertama, si cowok masuk duluan kedalam café. Ia mendekati tempat teman-temannya dan si cewek duduk. Tapi disana si cewek malah bersikap dingin kepadanya dan mengatakan kepada teman-teman, kalau mereka berdua telah putus. Tapi ia sama sekali tidak masalah.



Kedua, Xiao Ju masuk kedalam café dan memanggil si cowok (Chen Nan) dengan sikap seperti kebetulan. Lalu ia memeluk Chen Nan dan dengan sikap seperti seorang teman akrab, Xiao Ju merangkul bahu Chen Nan dan mengajaknya untuk duduk di meja lain.



Ketiga, Chen Nan duduk membelakangin si cewek. Dan Xiao Ju duduk dengan wajah yang mengarah kearah si cewek. Xiao Ju memperhatikan si cewek untuk melihat apakah si cewek melihat kearah mereka atau tidak. Dan lalu memberitahukannya kepada Chen Nan.



Keempat, disaat si cewek masih tidak melihat kearah mereka, Chen Nan meminta Xiao Ju agar lebih mendekat dan berpura- pura ketawa. Jadi Xiao Ju pun melakukannya.




Ketika si cewek sama sekali tidak menunjukan reaksi apapun, maka Chen Nan pun tampak ingin menyerah saja. Dan Xiao Ju tampak agak senang, tapi pas disaat itu si cewek berjalan mendekati meja mereka dan mengajak Chen Nan untuk berbicara.



Dari jendela café. Xiao Ju melihat, Chen Nan dan si cewek seperti bertengkar, tapi sehabis itu mereka berpelukan dan berbaikan. Dan melihat itu, Xiao Ju tampak seperti sedih.



Lalu disaat itu, Chen Nan yang masih berpelukan bersama si cewek, memberikan tatapan berterima kasih kearah Xiao Ju yang berada di café. Dan Xiao Ju pun balas tersenyum kepada Chen Nan, lalu pergi meninggalkan café.



Wang Xuan sedang berdandan dan bersiap- siap untuk pergi keacara pelelangan. Ia memakai lipstik yang diberikan oleh Qian Hua kepadanya.



Ini adalah pelelangan pertama Ralph di Asia. Katalog untuk pelelangan juga berbeda dari sebelumnya. Pelelangan terdiri dari sebagian besar peninggalan yang ditemukan di Asia.



Pi Pi masuk kedalam gedung pelelangan dan disana ia melihat Wang Xuan yang dilarang untuk masuk, karena dia tidak memiliki tiket masuk. Dan ketika ia mendekat untuk memberikan tiketnya kepada petugas, Wang Xuan malah menyuruh nya untuk berganti pakaian dan menunggu diluar.



Disaat Pi Pi menjawab kalau ia tidak membawa pakaian ganti. Wang Xuan segera menyuruh agar Pi Pi pulang saja, karena Pi Pi tidak akan bisa masuk tanpa undangan.

“Aku punya undangan. Ini…” kata Pi Pi, menyela sambil menunjukan undangannya.

“Apa kamu serius?” kata Wang Xuan sambil segera merebut undangan ditangan Pi Pi. Memeriksanya dan memberikan itu kepada petugas.



Sayangnya, ketika petugas menscan undangan tersebut. Foto Pi Pi muncul dilayar komputer, sehingga Wang Xuan tetap dilarang untuk masuk, sedangkan Pi Pi dipersilahkan untuk masuk.

Lalu dengan sikap bersahabat, Wang Xuan menggadeng tangan Pi Pi. Dan ia mengaku sebagai teman Pi Pi kepada si petugas, tapi ia tetap saja dilarang untuk masuk kedalam.


“Kami adalah teman. Jika aku tidak bisa masuk, dia juga tidak. Benarkan?” tanya Wang Xuan kepada Pi Pi dengan sikap yang baik.

“Ms. Guan, apa wanita ini mengganggumu?” tanya si petugas kepada Pi Pi yang tampak seperti tidak nyaman.

“Huh… dia baik- baik saja. Akankah kamu berhenti menghabiskan waktu kami?” balas Wang Xuan bertanya dengan nada tidak senang.


Xiu Xuan dan Kuan Yong datang menghampiri Pi Pi. Disana Xiu Xuan meyampaikan kalau He Lan telah menanti Pi Pi didalam dan ia mengajak Pi Pi untuk segera masuk kedalam. Jadi Pi Pi pun langsung mengikuti Xi Xuan.



Sedangkan Wang Xuan yang tidak bisa masuk, mulai mengomel dengan suara agak ditinggikan kepada Pi Pi. “Apa hubungan mu dengan He Lan? Kesini kamu! Guan Pi…”

“Apa kamu akan berteriak sepanjang malam, jika kamu tidak masuk kedalam?” tanya Kuan Yong kepada Wang Xuan yang sedang mengomel.



“Disana tidak ada tempat yang tidak bisa ku masuki,” balas Wang Xuan dengan sikap cuek. Lalu karena melihat sikap Wang Xuan yang seperti itu, Kuang Yong mengeluarkan undangannya dan menunjukan kepada petugas.



“Tuan, ini adalah undanganku. Aku pikir aku bisa membawa tambahan satu orang.”


Sambil tersenyum Wang Xuan memandang Kuan Yong yang telah membantunya. Lalu ketika Kuan Yong masuk kedalam, ia juga segera mengikuti untuk masuk kedalam.

“Menyebalkan!” omel Wang Xuan kepada si petugas, sebelum ikut masuk kedalam.



Pi Pi masuk keruang pelelangan . Disana sudah ada He Lan dan Qian Hua yang duduk bersama. Pi Pi mendekati He Lan dan duduk disebelahnya, lalu menanyakan maksud He Lan mengundangnya ketempat ini.

“Kamu akan tau ketika acara pelelangan berakhir,” jelas He Lan, singkat.


Petugas lelang mengeluarkan sebuah kalung giok berbentuk kupu- kupu yang sangat indah dan meletakannya diatas panggung. Lalu Juru Lelang pun mulai menjelaskan dan membuka harga mulai dari 200.000.



“250.000,” kata si juru lelang, mulai menaikan harga. Dan seorang pria, mengangkat kartu nomornya, 058.

“300.000,” kata si juru lelang lagi. Dan seorang lain, mengangkat kartu nomornya, 036.


Pi Pi yang melihat acara pelelangan ini, menjadi takjub, karena ia ini pertama kalinya ia melihat acara lelang seperti ini. Dikarenakan biasanya, ia hanya menonton di film saja.

Mendengarkan itu, He Lan pun menyerahkan kartu nomornya kepada Pi Pi untuk dilihat. Dan bahkan ia menawarkan Pi Pi untuk boleh mengangkat kartu itu nantinya.


“Aku? Aku tidak tau gimana caranya,” bisik Pi Pi, ketika He Lan menawarkan itu.

“Kamu hanya perlu mengangkat kartu ini. Aku akan memberitahumu kapan harus melakukan itu,” balas He Lan. Dan dengan senang, Pi Pi setuju.

“Walaupun mereka semua barang kuno, tapi setiap itu memiliki cerita yang indah. Apa kamu tau tentang ‘kekasih kupu- kupu’?” tanya He Lan kepada Pi Pi. Namun sayangnya, Pi Pi sama sekali tidak tau, tapi ia tampak tertarik.



“Kupu- kupu mewakili cinta sejak zaman kuno. Giok kupu2 ini adalah milik putri dari seorang pejabat Disnati Ming. Dia jatuh cinta dengan seorang Jendral muda. Saat tentara Qing menembus perbatasan, Jendral Muda harus bertarung dengan Zheng Cheng Gong. Jadi dia tidak bisa tinggal dengan putri itu. Maka putri itupun memberikan giok kupu- kupu ini kepadanya sebagai tanda cintanya. Putri ini lalu terpisah dari keluarganya dalam kekacauan. Ketika Jendral muda kembali, dia mencari putri itu dimanapun. Dia mencari selama 20 tahun, tapi dia masih belum menemukan putri itu,” jelas He Lan.


Mendengar itu, Pi Pi tampak terharu. “Mereka saling mencintai, tapi tidak bisa bersama,” kata Pi Pi, berkomentar. Lalu dengan heran, ia bertanya bagaimana bisa He Lan tau sebanyak itu dan apa yang terjadi selanjutnya.

“Aku kehilangan kontak dengan Jendral itu,” jawab He Lan.

“Kehilangan kontak?” tanya Pi Pi, bingung.




Palu diketuk, menandakan barang itu berhasil terjual. Dan semua orang yang berada didalam ruangan bertepuk tangan.

“Aku tidak tau kamu bisa membuat cerita,” kata Pi Pi kepada He Lan.

“Aku tidak pernah berbohong kepadamu dalam kehidupan ini,” balas He Lan, serius.



“Dalam hidup ini?” kata Pi Pi, masih tidak percaya dengan apa yang terjadi. Lalu Pi Pi memalingkan wajahnya dan berbicara dengan suara kecil. Karena mereka hanya baru bertemu beberapa kali, tapi He Lan malah telah berbohong.


Putaran kedua telah berakhir. Putaran ketika akan dimulai pada jam 8:15 p.m.

9 Comments

Previous Post Next Post