Broadcast Network : Tencent
Hui Yan diberikan kalung, anting,
serta gelang Pearl of Charm oleh He Lan.
“Ini tradisi orang kami. Sekali kamu
memakai Pearl of Charm ini, maka kamu memberitahu setiap orang, kalau kita akan
bersama selamanyan,” kata He Lan.
Dimalam hari. Ketika melewati kamar
keluarganya, ia mendengarkan perkataan mereka. Jadi ia pun menguping.
“Tuan Qing Mun. Mengapa kamu
menyuruh A Xi untuk memberikan Pearl pada gadis manusia itu? Dia akan…”
“Gadis ini harus hidup sehat sampai
dia berumur 25 tahun, untuk A Xi. Jadi kita bisa menunggu sampai hari Yang
bulan Yan tahun Yang. Sulit bagi seorang manusia untuk bertahan hidup diantara
orang- orang kita. Jika kita menanamkan aroma sekarang, kita bisa mencegahnya terluka
secara tidak sengaja.”
“Tapi… Tuan Qing Mu…”
Pagi hari. Imam kiri (Jiang Qi Lin)
menemui He Lan. Ia menyapa He Lan, karena telah lama tidak bertemu. Serta
menyampaikan kalau Tuan Qing Mu (Ayah He Lan) ingin sekali untuk bertemu dengan
He Lan.
“Imam Kiri. Tolong beritahu padanya,
aku tidak punya waktu untuknya,” kata He Lan dengan serius.
“A Xi, Ayahmu benar- benar…”
“Aku belum ada menghubunginnya dalam
beberapa abad. Tidak perlu bagi kami untuk saling bertemu,” potong He Lan. Lalu
ia menyuruh agar Qi Lin pulang. Dan karena telah selesai menyampaikan pesan,
maka Qi Ling pun pamit untuk pulang.
Tapi tiba-tiba seperti teringat
sesuatu, sebelum Qi Ling pergi. He Lan menanyakan tentang Pearl of Charm milik
Qi Lin. Dan Qi Ling menjawab kalau itu masih ada padanya, setelah itu ia pun
berjalan pergi.
Keluar dari dalam rumah He Lan. Qi
Ling melihat Qian Hua yang sedang berdiri dihalaman sambil membaca buku. Jadi
dengan sengaja, ia mendekat dan mengagetkan Qian Hua. Sehingga Qian Hua pun
terkejut.
“Tolong jangan habiskan waktumu
untuk ku,” kata Qian Hua dengan sinis.
“Aku hanya ingin kamu bahagia. Tapi
aku tidak berpikir kamu harus menggunakan begitu banyak mantra. Apa kamu tau
mengapa? Aku khawatir padamu,” balas Qi Ling, lalu pamit dan pergi.
Dikantor. Pi Pi dengan serius
mencari data mengenai Pearl of Charm. Ia membaca dengan serius artikel yang ada
di internet. Dan pada saat itu, seorang teman kantor nya datang mendekat sambil
mengendus-ngedus.
“Parfum apa yang kamu gunakan?
Wanginya,” kata temana kantor itu. Sehingga Pi Pi pun menjadi heran, karena ia
tidak ada memakai apapun.
Dikampus. Diruangan pentas. Jia Lin
duduk dibangku penonton. Ia memperhatikan Tian Xin yang sedang sibuk berlatih
bersama teman- temannya diatas panggung.
Saat telah selesai latihan sebentar
dan akan istirahat. Tian Xin berbisik kepada temannya, meminta tolong agar
menyuruh Jia Lin untuk pergi. Jadi temannya pun menghampiri Jia Lin dan
mengatakan kalau latihan ini hanya dibuka untuk anggota kru. Sehingga Jia Lin
pun terpaksa pergi.
Saat telah benar-benar selesai
berlatih. Tian Xin keluar dari ruangan pentas dan bertemu dengan Jia Lin yang
telah menunggunya diluar. Disana dengan sengaja Tian Xin mengabaikan Jia Lin.
“Apa kamu menghindariku? Bisakah
kita bicara?” tanya Jia Lin, duduk dikursi dihadapan Tian Xin.
“Kita bisa bicarakan saat makan
malam bersama Pi Pi beberapa hari lagi,” balas Tian xin dengan ekspresi wajah
datar.
“Bukan. Dan kita adalah teman
sekelas. Itu biasa saja untuk kita menghabiskan waktu bersama. Kita tidak
membicarakan atau melakukan apapun yang akan membuat Pi Pi marah. Jadi mengapa
kamu menghindariku?” tanya Jia Lin lagi.
“Benar. Kita belum ada melakukan
apapun atau bicara sembarangan. Tapi aku takut, aku akan mengatakan sesuatu
yang salah suatu hari,” balas Tian Xin, lalu pergi meninggalka Jia Lin.
Dikantor. Qing Tan menanyai apa yang
telah didapatkan Pi Pi mengenai He Lan. Dan dengan jujur, Pi Pi menjawab bahwa
ia belum menemukan apapun, bahkan walaupun ia mencari diwebsite, ia tetap tidak
bisa menemukan satu artikel pun mengenai He Lan.
Disaat itu teman kantor Pi Pi
mengatakan bahwa ia telah menemukan sesuatu tentang He Lan. Bukan He Lan Jing
Ting, tapi He Lan Jin Ming adalah penyair dari disnati Tang, dia menikahi
seekor wanita rubah yang sangat cantik. Dan info itu berdasarkan ‘Catatan yang hilang’.
Tepat disaat itu Wang Xuan datang
dan dengan sinis berkata mengapa mereka malah membaca dongeng rubah dan apa
mereka berencana membaca setiap novel fantasi.
“Gosipnya banyak orang rubah yang
berkemampuan. Mereka bisa mengontrol badan dan pikiranmu,” kata teman kantor,
mengabaikan Wang Xuan.
Qing Tan kembali mendekat kemeja Pi
Pi dan menanyakan bagaimana Pi Pi bisa mendapatkan kontak He Lan. Dan dengan
jujur, Pi Pi menjawab tidak tau dan ia merasa kalau He Lan sedikit agak aneh.
“Guan Pi Pi. Kamu tidak perlu
mengatakan hal yang tidak berguna,” kata Wang Xuan, menyela dengan nada sinis.
“Sudahlah. Kamu selalu begitu
padanya. Tidak seorang pun yang bisa bicara pada He Lan, tapi Pi Pi bisa,”
balas Qing Tan, membela Pi Pi.
Bukannya sadar. Wang Xuan malah
dengan nada mengejak, menyarankan agar mereka membuat artikel tentang paparazzi
cantik yang mendapatkan millionaire misterius. Dan melupakan artikel mengenai
He Lan dan Qian Hua.
“Jangan mengatakan itu. Aku tidak
mengenal baik dia,” kata Pi Pi, membela diri.
Disaat Qing Tan telah pergi, Wang
Xuan mulai mencium sesuatu yang wangi. Dan setelah mengendus-ngedus, ia
menanyakan apakah Pi Pi memakai parfum.
“Aku tidak pakai apapun,” jawab Pi
Pi.
Wang Xuan yang awalnya selalu sinis,
tiba-tiba saja merubah sikapnya. Ia menanyakan mengenai siapa Kuan Yong, kepada
Pi Pi. Dan Pi Pi pun menjawab kalau ia tidak tau siapa Kuan Yong, yang ia tau
hanyalah Kuan Yong adalah seorang dokter yang melakukan operasi plastik.
Ketika Pi Pi telah pergi, ia
menanyakan kepada teman kantor (Xiao Yu). Apa dia ada mencium sesuatu. Dan Xiao
Yu menjawab kalau wangi itu berasal dari Pi Pi.
Wang Xuan lalu menanyakan tentang
cerita yang Xiao Yu baca. Jadi Xiao Yu menceritakannya. Setelah itu seperti
curiga akan sesuatu, Wnag Xuan mengeluarkan dan memperhatikan lipstik yang
didapatnya dari Qian Hua.
Ditoko kopi. Xi Xuan menanyakan
kepada Kuan Yong mengapa Pearl of Charm tidak bersinar lagi dan apa itu rusak.
Karena dulu ketika Hui Yang memakainya, itu pasti akan bersinar. Mengapa saat
dipakai Pi Pi, tidak.
“Gampang. Pearl hanya bersinar
ketika dua orang saling berbagi perasaan,” jelas Kuan Yong.
“Apa maksudnya?” tanya Xiu Xian yang
masih tidak mengerti.
“Sederhananya, nona Guan (Pi Pi)
selalu jatuh cinta dengan tuan He Lan pada pandangan pertama. Tapi kali ini,
nona Guan tidak jatuh cinta pada tuan He Lan.”
“Benar. Benar. Aku penasaran mengapa
dia tidak jatuh cinta kepada tuan He Lan kali ini,” kata Xiu Xian bersemangat.
“Kali ini beda. Mungkin seleranya
telah berubah,” jelas Kuan Yong.
Xiu Xian tidak puas dengan
penjelasan Kuan Yong. Dan disaat itu, Xiao Ju datang mengatarkan pesanan
mereka. Lalu berkata apa ia boleh bertanya kepada Kuan Yong, tapi malah Xiu
Xian pulak yang menjawab tidak boleh.
“Aku tidak bertanya padamu,” kata
Xiao Ju dengan nada tajam kepada Xiu
Xian. Lalu menanyakan kenapa mereka selalu datang ke kafe ini.
“Karena kamu terlalu tampan. Kita
mungkin akan digoda, jika kami pergi kerestoran lain. Tapi disini, makanan dan
suasannya luar biasa. Lebih penting, disana tidak ada satu wanita pun,” jawab
Xiu Xian dengan sikap ramah yang berlebihan.
“Kamu salah. Bukankah kamu duduk
disini sekarang?” balas Xiao Ju, tidak mau kalah. Sedangkan Kuan Yong hanya
tersenyum saja, mendengar mereka.
“Siapa yang wanita?” tanya Xiu Xian
mulai emosi.
“Kamu!”
“Katakan itu lagi.”
“Aku tidak akan…”
“Maksudnya adalah walaupun ini hanya
kafe biasa, tapi sandwich nya sangat enak. Sayurnya juga segar,” sela Kuan Yong
menengahi mereka berdua.
“Makasih,” kata Xiao Ju sambil
tersenyum manis pada Kuan Yong. Sedangkan kepada Xiu Xian, ia mengatakan kalau
Xiu Xian itu kenakan.
“Siapa yang kenakan?” tanya Xiu Xian
dengan emosi sambil menunjuk.
“Kamu!” balas Xiao Ju. Dan Kuan Yong
pun tertawa.
Disaat Xiu Xian masih kesal, karena
sikap Xiao Ju dan Kuan Yong yang tertawa. Tiba- tiba saja He Lan menelponnya.
Jadi ia pun mengajak Kuan Yong untuk segera pergi.
“Ehh.. bayar dulu,” panggil Xiao Ju,
sebelum mereka keluar dari kafe.
“Tidak perlu dikembalikan,” balas
Xiu Xian sambil memberikan uangnya. Lalu keluar.
Tags:
Moonshine and Valentine
Selalu nunggu update an sinopsis y, semangat 😀
ReplyDelete