Recap K-Drama : Ms. Hɑmmurɑβi Episode 14

Recap K-Drama : Ms. Hɑmmurɑβi Episode 14
Images by : JTBC

Masalah terjadi. Professor yang dinyatakan bersalah dan dihukum 4 tahun penjara, yang pingsan saat di bacakan putusan, mencoba bunuh diri. Professor itu menderita gejala akut depresi dan berkali-kali menyatakan kalau dia tidak bersalah.


Berita mengenai prof. Joo yang mencoba bunuh diri tersebar oleh media. O Reum yang melihat berita itu sangat shock dan takut. Dia takut kalau dia sudah membuat putusan yang salah. Ba Reun berusaha menenangkannya, tidak semua orang yang di jatuhi hukuman pidana dan mencoba bunuh diri, benar.
Akan tetapi, O Reum tidak bisa merasa tenang. Dia terus merasa khawatir kalau dia sudah salah. Apalagi tidak ada bukti pasti mengenai kejadian tersebut, semuanya hanya berdasarkan pernyataan saksi, korban dan terdakwa.
Saat pulang ke rumah, O Reum mendengar berita lain di TV. Putri tertua dari NJ Group, istri dari prof. Joo mencoba bunuh diri dengan menyayat pergelangan tangan dan sekarang sedang di rawat di rumah sakit. Hal itu karena istri prof. Joo tidak kuat menerima putusan yang di terima suaminya.  
O Reum semakin menggila. Dia segera kembali ke kantor dan bekerja hingga pagi. Dia membongkar kembali kasus tersebut. Ba Reun jelas khawatir dan berusaha menghentikannya tetapi O Reum tidak mau. Dia terus menerus mempelajari ulang kasus itu hingga tengah malam.
Hakim Bae memberitahu mengenai kasus prof. Joo dan juga mengenai media yang semakin menyerang pengadilan karena menilai kasus tidak adil dan memihak kepada Hakim Kepala. Dia merasa mereka harus mencari solusi sebelum bertambah parah.

Berita mengenai O Reum yang memihak kepada wanita telah masuk ke koran lokal. Dan semakin banyak komentar negatif mengenai O Reum.

Bahkan pria pelecehan seksual di kereta api (di episode 01) melakukan wawancara dan menyatakan kalau O Reum, hakim yang menangani kasus prof. Joo, memihak wanita. O Reum menuduhnya melakukan pelecehan seksual dan bahkan menendang selangkangannya, padahal dia tidak melakukan hal tersebut.
Para ahli juga membahas mengenai hal ini dan menilai kalau ada diskriminasi. Mereka menilai kalau O Reum memihak wanita dan menganggap semua wanita bersalah.
Esok harinya,
Orang-orang mulai mendemo di depan pengadilan. Mereka meminta O Reum untuk di pecat. O Reum tentu shock karena demo tersebut. Dia berusaha tegar tetapi tidak ada lagi senyuman dan semangat di wajahnya.

O Reum menerima kasus baru. Kasus pembunuhan. Seorang wanita membunuh suaminya. Suami wanita itu tahu bahwa wanita itu telah berselingkuh, dan karena itu sang suami memukulinya dan sang isteri membunuhnya dengan sebuah gunting. Hakim Han cemas saat tahu O Reum yang menangani kasus tersebut karena O Reum sekarang sedang di beritakan memihak wanita. O Reum menjawab kalau dia sanggup.
Dan orang yang berada di belakang semua berita yang menyerang O Reum adalah Yong Jun.
Prof. Joo dan pihak pengacara meminta persidangan ulang.
Hakim Bae dan Hakim Kepala merasa ada yang tidak beres dengan kasus ini. Seolah-olah ada seseorang yang membuat kasus ini semakin besar. Dan Hakim Bae memberitahu kalau persidangan ulang Prof. Joo di serahkan kepada Hakim Sung.

Hakim Sung yang berada di Pengadilan Tinggi Seoul sebelum memulai persidangan ulang Prof. Joo, malah membungkuk meminta maaf dan berjanji akan membuat keputusan yang bijak. Hal itu tentu membuat opini publik menyerang O Reum karena telah membuat keputusan tidak bijak.
Haki Sung merasa senang menerima kasus ini karena kasus ini mendapat perhatian publik dan akan membuat dirinya semakin terkenal.
Ba Reun membaca koran dan merasa emosi dengan sikap Hakim Sung. Seolah-olah, mereka sudah membuat kesalahan padahal mereka telah memberikan yang terbaik. O Reum malah bertanya pada dirinya sendiri, apa benar mereka telah berbuat yang terbaik? Hal itu membuat O Reum takut pada dirinya sendiri, telah salah dan membuat kehidupan orang lain hancur.
Hari ke hari, berita mengenai O Reum semakin memburuk. Dan Ba Reun mencurigai sesuatu.

Hakim Sung pergi mengunjungi pengadilan negeri dan tanpa sengaja berpas-pasan dengan Hakim Han dan anggotanya. Dia menyindir Hakim Han dan anggotanya yang telah memberikan kasus yang kacau padanya. Hakim Han tidak marah, dia menyuruh Hakim Sung untuk membuat keputusan yang bijak.
Sek. Lee tidak tahan melihat O Reum yang semakin tidak bersemangat hari ke hari. Dia mengajak O Reum untuk minum kopi bersama. Dan dia bahkan memberikan izin kepada O Reum untuk memanggilnya ‘unnie’ seperti permintaan O Reum dulu. O Reum senang dan meminta Sek. Lee untuk memanggilnya dengan ‘O Reum’ (biasanya sek. Lee memanggilnya dengan sebutan Hakim Park). Sek. Lee belum siap dan berjanji akan memanggil O Reum seperti itu suatu saat nanti.
Hakim Han minum-minum di kedai saat siang hari. Dia merasa tertekan dan kasihan dengan O Reum yang harus di salahkan.

Ba Reun menemui Yong Jun. Dia tahu kalau Yong Jun adalah dalang di balik semua berita yang menyerang O Reum. Yong Jun mau menghentikan semuanya tetapi dia ingin Ba Reun meninggalkan pengadilan, berhenti menjadi hakim. Ba Reun terdiam terkejut mendengar hal itu. Tetapi, dia kemudian menjawab kalau dia bersedia, hal itu karena pengadilan butuh hakim seperti O Reum. Yong Jun tidak puas dan meminta Ba Reun utnuk memohon pertolongan dengan ‘benar’. Dia menyuruh Ba Reun untuk berlutut. Ba Reun sudah setengat berlutut, tetapi dia bangkit berdiri lagi.
“Akan kupastikan kau bertekuk lutut di depan hukum suatu hari nanti, Presdir Min. Mungkin terasa sulit awalnya, tapi kau akan segera terbiasa,” ujar Ba Reun dan pergi dari kantor Yong Jun.
Yong Jun sangat marah mendengar hal tersebut.
Esok hari,
Ba Reun membawa O Reum untuk menghadiri persidangan prof. Joo oleh Hakim Sung. Karena itu persidangan terbuka, semua orang bisa hadir.
Dan tidak terduga, korban yang sebelumnya menuduh terdakwa melakukan percobaan pemerkosaan padanya, merubah pernyataan. Dia menangis dan meminta maaf. Dia tidak mengatakan hal lain. Wartawan yang hadir semakin bersemangat menulis berita.

Ba Reun dan O Reum kembali ke kantor. Ba Reun merasa ada yang aneh karena korban mengubah pernyataannya sendiri. Dia merasa ada yang aneh, seseorang pasti mencoba untuk mengubah jalannya sidang. O Reum menangis dan meminta Ba Reun untuk berhenti. Ba Reun menjawab lemah kalau dia hanya ingin membantu O Reum. O Reum menangis mendengarnya dan dia bersandar ke bahu Ba Reun.
Hakim Cheon menggosipi O Reum lagi. Dan O Reum mendengarnya. Kali ini, O Reum menghampirinya dan menunduk meminta maaf. Hakim Cheon jelas bingung dan merasa salah.
Hakim Bae membahas masalah yang semaki panas pada hakim kepala. Hakim Bae menegaskan kalau hal ini tidak akan berakhir hingga ada satu orang yang harus di salahkan. Hakim Kepala merasa keberatan tetapi akhirnya dia memutuskan untuk melakukan sidang pelanggaran disipliner Hakim Park Cha O Reum.


Esok hari,
O Reum merasa semakin bersalah kian hari. Dan akhirnya, dia memutuskan memberikan surat pengunduran diri pada Hakim Han. Hakim Han jelas terkejut.

Post a Comment

Previous Post Next Post