Broadcast Network : Tencent
Apa kita benar- benar
peduli tentang masa lalu seseorang?
Itu tidak menjadi
masalah. Apa yang kita pedulikan adalah seseorang yang berbagi masa lalu
dengannya. Seseorang yang tidak bisa kamu bandingin dengan dirimu sendiri.
Seseorang yang membuat perasaan mu, yang jauh terkunci di dalam hatimu keluar.
Itu menyerupai
bayangan. Atau mungkin kamu lah bayangan itu.
Kuan Yong serta Xui Xian pulang
sambil membawa sebuket bunga. Dan ketika mereka melihat He Lan yang sedang
berdiri melamun, mereka pun mendekatinya dan bertanya.
“Aku tidak bisa tidur. Aku merasa
sedikit khawatir,” kata He Lan.
“Pi Pi ya?” tanya Xui Xian.
“Qian Hua. Aku menelponya beberapa
kali dan sesuatu terasa tidak benar,” jelas He Lan.
“Pi Pi, kah?” tanya Xui Xian lagi
dengan pandangan bingung.
“Qian Hua,” tegas He Lan.
“Mengapa kamu mengkhawatirkan
tentang Qian Hua? Dengan kepribadian kuatnya, dia tidak akan di bully dia
utara,” balas Xui Xian.
“Apa ada yang terjadi?” tanya Kuan
Yong.
“Dia selalu bilang padaku kalau
semuanya berjalan baik, tapi dia tidak memberitahukan detailnya padaku,” jelas
He Lan.
“Qian Hua selalu bertindak hati
–hati. Mungkin dia hanya tidak bisa membocorkan detailnya saja,” balas Kuan
Yong.
He Lan merasa khawatir kepada
keadaan Qian Hua. Ia khawatir banyak hal lain yang diutara yang akan memberikan
tekanan pada Qian Hua selain Zhao Song.
“Tuan, kamu tidak seharusnya
mengkhawatirkan tentang … Pi Pi?" kata Xui Xiang yang masih tidak mengerti
dari tadi.
“Aku membicarakan tentang Qian Hua,”
balas He Lan dengan tegas dan nada kesal.
“Oo… baiklah. Aku akan menelponnya,”
kata Xui Xiang dengan cepat.
He Lan merasa seharusnya dia saja
sendiri yang pergi ke utara daripada merepotkan Qian Hua. Namun Kuan Yong tidak
setuju, karena indentitas He Lan akan lebih banyak menimbulkan masalah.
“Halo, Pi Pi ?” sapa Xui Xian dengan
riang ditelpon.
Dan mendengar itu He Lan makin
kesal,” Qian Hua!” tegasnya. Dan lalu Xui Xian tertawa, karena ia hanya sedang
bercanda saja.
“Dia tidak menjawab telponnya.
Mungkin dia sedang sibuk,” kata Xui Xian memberitahu, ketika telponnya tidak
ada yang mengangkat.
Hall telah ramai dan saat Qi Lin
masuk kedalam ruangan, semua orang yang berada disana memberikan tepuk tangan
serta selamat kepadanya. Dan dengan canggung Qi Lin tersenyum kepada mereka.
Qi Lin berjalan kedekat meja kecil.
Lalu ia meletakan Pearl miliknya diatas meja. Dan melihat kedatangan Qi Lin, si
pria tua yang sebelumnya tadi datang mendekati Qi Lin.
“Ini sudah waktunya. Pernikahan bisa
dimulai,” kata si pria tua.
“Paman, bisakah pernikahannya
dibatalkan sekarang,” balas Qi Lin dengan suara kecil.
“Mengapa?”
“Akting telah berakhir. Aku harus
mundur dari peranku sekarang. Hanya lakukan seperti apa yang kita rencanakan.
Aku mengandalkanmu,” kata Qi Lin.
Sebelum si Pria tua mengumumkan
tentang dibatalkannya pernikahan. Tepat pada saat itu Tuang Qing Mu datang dan
berseru dengan suara keras,”Anakku akan menikah. Tapi bahkan sebagai Ayahnya,
aku tidak diundang.”
Mendengar itu, Qi Lin berbalik
memandangi Tuan Qing Mu yang sedang berdiri diatas tangga.
“Yang mulia, sebenarnya pernikahan
hari ini bukanlah pernikahan yang normal. Aku meminta Zhao Song untuk
berakting, karena aku ingin menemuimu. Aku minta maaf sudah menipumu,” kata
Qian Hua dengan jujur kepada Putri Zhao Yan.
“Tidak apa. Tidak peduli pernikahan
ini asli atau tidak, aku tidak akan membiarkan ini perjalanan ini sia- sia.
Kamu ingin membantu He Lan Jing Ting untuk menyelamatkan wanita manusia itu
kan?” tanya Putri Zhao Yan, tau.
“Ya,” balas Qian Hua.
“Kemudian aku akan berterus terang.
Ada syarat yang harus kamu setujui. Janjilah padaku. Sebelum aku memberitahu
kan padamu bagaimana cara menyelamatkannya,” tegas Putri Zhao Yan.
“Apa syaratnya?” tanya Qian Hua.
“Sangat mudah. Menikahlah dengan
Zhao Song. Aku tidak peduli kalian saling mencintai atau pura- pura. Aku hanya
memperdulikan tentang masa depan Fox Clan. Aku ini setiap orang dalam Fox Clan
tau, kamu adalah istri Imam kiri,” kata Putri Zhao Yan dengan sangat tegas.
Tuan Qing Mu meminta Qi Lin untuk
menjelaskan, tapi Qi Lin hanya diam. Dan lalu dengan amarah, Tuan Qing Mu
berteriak kepada Qi Lin, sehingga membuat semua tamu yang hadir menjadi
gelisah.
“Perhatian, semuanya. Kita ada
memiliki situasi yang tidak terduga. Pernikahan hari ini dibatalkan. Tuan Qing
Mu meminta kalian semua untuk pergi,” kata si pria tua dengan cepat kepada
semua tamu yang hadir.
Jadi dengan segera semua tamu pun
pergi. Termaksud si pria tua. Jadi tinggalah Qi Lin dan Tuan Qing Mu berduaan
didalam hall.
Qi Lin menjelaskan tentang
pernikahan palsu nya dengan Qian Hua dan alasan mereka melakukan ini. Tapi Tuan
Qing Mu tidak mau mendengarkan sama sekali dan terus berbicara dengan suara
keras dan amarah. Mengabaikan penjelasan Qi Lin.
Dan karena hal itu, maka akhirnya Qi
Lin pun memberanikan dirinya untuk berbicara. “Hanya karena… hanya karena aku
bukan anakmu?”
“Kamu bicara apa?” tanya Tuan Qing
Mun dengan suara tajam.
“Aku bilang hanya karena aku bukan
anakmu, maka aku tidak mendapatkan apa- apa,” balas Qi Lin.
“Apa tidak cukup yang kuberikan? Apa
lagi yang kamu mau?”
“Aku bisa mengembalikan segala yang
kuterima darimu. Tapi aku bebas untuk menyukai siapapun yang ku mau. Ini bukan
urusanmu,” kata Qi Lin dengan pandangan sedih.
“Aku tidak peduli siapa yang kamu
sukai. Hanya jangan Qian Hua. Qian Hua harus menikahi A Xi.”
“A Xi! A Xi! A Xi lagi! Kamu
memberikan segala yang A Xi inginkan. Sekarang bahkan kamu memberikan padanya
apa yang tidak diinginkannya. Ayah, apa kamu tidak pernah memikirkan aku?” kata
Qi Lin mulai emosi.
“Tanganini ini dengan baik. Biarkan
Qian Hua pergi,” balas Tuan Qing Mu.
Saat Tuan Qing Mu ingin mengambil
pearl milik Qi Lin, dengan segera Qi Lin menahan tangannya. Dan bertanya dengan
marah,”Mengapa? Mengapa kamu sangat bermurah hati pada He Lan si anak bajingan?
Apa kamu sangat menyukai manusia?”
Dan mendengar itu, Tuan Qing Mu
menjadi semakin marah. Ia lalu menarik kerah kemeja Qi Lin dengan kasar.
“Jika aku menikahi Zhao Song, maka
keluarga terkemuka diutara akan berdiri dipihaknya dan menempatkan Tuan Qing Mu
dibawah tekanan yang luar biasa serta memaksanya untuk menunjuk ahli waris yang
baru,” kata Qian Hua, mengetahui niat Putri Zhao Yan.
“Kamu benar- benar anak yang
pintar,” puji Putri Zhao Yan. “Tapi kamu hanya baru menebak setengahnya.”
“Masa depan Fox Clan adalah bagian
dari perhatianku. Tapi aku juga punya alasan pribadi, yang ditujukan pada He
Lan Jing Ting,” jelas Putri Zhao Yan.
“Mengapa? Mengapa kamu menargetkan
He Lan Jing Ting? Sejauh yang aku tau, kalian berdua tidak punya urusan pribadi
atau dendam. Bahkan kalian tidak pernah bertemu,” kata Qian Hua, tidak
mengerti.
“Dia dan aku punya hubungan darah.
He Lan Jing Ting, dia adalah anak dari adikku,” jelas Putri Zhao Yan.
“Maksudmu Putri Xi Yan?”
Tags:
Moonshine and Valentine