Sinopsis Lakorn : My Cinderella Girl Episode 02-2/5



Sinopsis Lakorn : My Cinderella Girl Episode 02-2/5
Images by : Channel 3
Prim sedang menyiapkan desain-desainnya yang akan di tunjukkannya pada Wat. Dia bahkan berdoa agar hari ini bisa berjalan dengan baik dan semoga dia bisa bertemu pemilik P.Paul.
Malam hari,
Prim sudah tiba di restoran untuk makan malam dengan Wat. Dan ternyata, Phu dan Touch juga datang ke sana dan mengintai dari jauh. Prim berpura-pura sakit kaki. Wat jelas heran dan bertanya ada apa. Prim segera memanfaatkan kesempatan kalau kakinya sakit karena dia mengenakan sepatu kekecilan. Sepatu itu adalah milik tante-nya dan dia yang membuatkannya. Dia mengenakan sepatu ini karena sepatu ini cocok dengan baju yang di kenakannya.
“Kau tahu cara membuat sepatu?” tanya Wat.
“Percaya padaku. Di dunia ini, hanya ada satu hal yang membuatku kagum yaitu sepatu. Terutama sepatu merk P.Paul,” beritahu Prim semangat. “Aku menyukai P.Paul yang tidak hanya berfokus pada tampilan luar tetapi juga memberika kenyamanan pemakaian sepatu. Jika aku punya kesempatan untuk bertemu dengan pemilik P.Paul, aku akan memberitahunya, betapa aku mengaguminya.
“Khun Prim, kau ingin bertemu pemilik dari P.Paul?” tanya Wat mengerti maksud Prim.
“Oyy! Aku tidak mungkin seberuntung itu,” akting Prim seolah tidak tahu kalau Wat adalah teman baik pemilik P.Paul.
Belum selesai Wat dan Prim berbincang, seorang gadis yang pernah berpacaran dengan Wat datang. Dan tentu saja mereka terlibat pertengkaran. Wat berusaha menyeret gadis itu untuk pergi.
Prim tentu kesal. Padahal rencananya tadi sudah hampir berhasil. Dia kemudian melihat kemana Wat dan gadis itu pergi, tetapi saat itu dia melihat Mr. P, pendiri P.Paul (ayah tiri Phu). Dia segera bersemangat, untuk mengejar Mr. P. Phu curiga dan mengikutinya.
Prim terus mengejar Mr. P untuk memperlihatkan desain sepatu rancangannya. Tetapi, Phu salah paham, mengira Prim mau merayu ayah tirinya. Touch merasa tidak yakin tetapi Phu sangat yakin dengan dugaannya.

Prim berteriak memanggil Mr. P yang menuju kolam renang untuk menemui istrinya. Dia terus berteriak dan tidak menyadari kalau dia mendekati kolam berenang. Dan tentu saja, dia jadi tercebur. Masalahnya, Prim tidak bisa berenang. Phu segera melompat terjun untuk menolong Prim yang tenggelam.

Untungnya Prim berhasil di selamatkan. Saat membuka mata, dia tentu heran melihat Phu dan Touch yang ada di sana. Phu sendiri segera menggendong Prim menjauh dari kolam agar tidak bertemu dengan ayah tirinya.

Prim meronta dan meminta di lepaskan. Dia berusaha mengejar Mr. P, tetapi Phu berusaha menahannya. Sialnya, Phu menahan dengan menarik rok Prim dan membuat rok itu terkoyak dan memperlihatkan dalaman Prim. Prim jelas berteriak karena malu dan marah. Phu berusaha meminta maaf dan dia juga panik. Dia melepaskan cardigan yang sedang digunakannya dan memberikannya pada Prim untuk menutup rok yang koyak tersebut.
Saat melihat Wat datang, Phu segera pergi. Prim benar-benar kesal apalagi saat dia tidak bisa menemukan Mr. P lagi.
Phu dan Touch bertemu. Phu memberitahu kalau Prim sudah pulang bersama Wat.
“Aku baru tahu kalau Khun Prim tidak bisa berenang. Tetapi, dia berani mengorbankan nyawa-nya hari itu untuk menolongku yang hampir tenggelam,” ujar Touch. “Benar-benar  pahlawan!”
“Ey, jangan bilang padaku… kalau kau sudah menemukan calon baru?” tanya Phu menduga Touch jatuh cinta dengan Prim. Touch membantah.
Wat menunggu Prim yang sudah di antarnya pulang. Tetapi, Rita turun dari lantai atas dan memberitahu kalau Prim sedang mandi dan dia menyuruhnya untuk menyampaikan permintaan maaf-nya pada Wat mengenai hal yang terjadi hari ini. Wat mengerti dan pamit pulang (yang tinggal di rumah itu hanya Touch dan Phu).

Saat sudah mengeluarkan mobil. Rita hendak menutup pintu gerbang. Wat keluar dari mobilnya dan memberitahu kalau dia yang akan menutup pintu gerbang, lebih baik Rita masuk ke dalam. Karena berbahaya jika seorang wanita menutup pintu gerbang sendirian saat malam. Dia merasa khawatir. Rita tersentuh mendengar hal itu karena Wat adalah lelaki pertama yang perhatian padanya.

Saat Rita hendak masuk, dia malah terjatuh dan membuat kacamatanya terlepas. Wat membantu mengambilkan kacamata Rita dan memasangkannya. Melihat wajah Wat dari dekat, membuat Rita terpesona. Apalagi, saat melihat Wat menutupkan pintu gerbang.
Phu pergi menemui Ibunya dan memberitahu mengenai hal yang terjadi. Termasuk kecurigaannya mengenai Prim yang adalah wanita simpanan ayahnya. Ibu memberitahu Phu, kalau Phu merasa marah pada Prim, karena Phu masih peduli dengan Khun Pree. Phu masih menganggap Khu Pree sebagai ayah.
Ibu juga memberitahu kalau dia sudah menelpon Khun Pree dan menanyakan siapa orang yang sekarang tinggal bersama Khu Pree. Dan itu adalah, P’Fak (paman Prim) dan P’Rampai (bibi Prim) yang diminta menjaga rumahnya sekarang. Mereka adalah penduduk di sekitar sana juga dan sudah bekerja lama pada Khun Pree.
“Tapi, aku tidak pernah bertemu yang lain selain 3 wanita itu,” beritahu Phu.
“Itulah yang ku khawatirkan. Kenapa P’Fak dan P’Rampai menghilang?”
Phu juga tidak bisa menjawab.

Esok hari,
Phu dkk pergi ke rumah P’Fak dan P’Rampai. Mereka bertanya kepada tetangga sekitar kemana kedua orang tersebut? Tetangganya memberitahu kalau mereka sedang keluar negeri. Dan jika mereka punya urusan dengan Fak dan Rampai, mereka bisa memberitahunya. Nanti dia sampaikan.
Tetapi, Phu dkk tidak memberitahu apapun. Tetangga mengira kalau mereka tidak percaya padanya, dia memaksa mereka untuk memberitahu apa urusan mereka mencari Fak dan Rampai , nanti dia akan sampaikan kepada keponakan Fak dan Rampai.
“Keponakan?”
“Ya. Keponakan Fak dan Rampai sering mampir ke sini! Dia juga datang kemarin,” beritahu tetangga.
“Tidak perlu, paman. Kami hanya mampir. Dan mengenai keponakannya, siapa namanya?” tanya Phu.
“Nama… nama… nama…,” ujar tetangga berusaha mengingat dan membuat Phu dkk menanti antusias. “Aku tidak ingat.”
Prim dkk sedang mencuci pakaian. Saat melihat rok-nya yang koyak, Prim sangat malu. Ditambah lagi, Boot menggodanya. Rita menjemur cardigan Phu yang kemarin di berikan Phu pada Prim untuk menutup rok-nya yang koyak, dan Rita terkejut. Dia memberitahu mereka kalau merk dari cardingan itu sangat mahal. Dan bahkan merk itu tidak di jual di Thai. Mereka jadi curiga, dan akhirnya memutuskan untuk menggeledah kamar tamu dimana Touch dan Phu nginap.
Phu dkk sendiri meletakkan buah-buahan yang sudah di bawa di depan rumah P’Fak dan P’Rampai. Dan saat itu, Touch melihat kalau gembok rumah tidak terkunci. Dan karena itu, Phu memutuskan untuk mencari petunjuk di rumah P’Fak dan P’Rampai dengan dibantu oleh Touch dan Wat.

Prim dkk juga sedang menggeledah barang-barang Touch dan Phu. Dan Boot menemukan sebuah tas yang di simpan di dalam box foam. Mereka memutuskan untuk melihat isi tas tersebut. Dan Rita juga yakin kalau tas itu milik Phu karena dia pernah melihat Phu membawa tas dengan model tersebut.
Phu menemukan foto Prim bersama P’Fak dan P’Rampai. Dia tahu, karena ayahnya tidak ada, P’Fak dan P’Rampai membiarkan keponakannya untuk menjaga rumah menggantikan mereka. Dan gadis itu bertingkah seperti pemilik rumah dan bahkan mengambil undangannya untuk ayahnya dan datang ke acara.
“Itu karena dia ingin bertemu pemilik P’Paul,” beritahu Wat. “Ketika dia makan malam denganku, dia terus membicarakan P.Paul.”
Mereka sadar kalau Phu sudah salah paham pada Prim.

Post a Comment

Previous Post Next Post