Sinopsis C-Drama : MoonShine and Valentine Episode 18 - part 3


Broadcast Network        Tencent



Pagi hari. Xiao Ju mendapatkan telpon dari Xui Xian yang menanyakan apakah dia sudah siap, karena sebentar lagi ia dan Kuan Yong akan tiba. Dan Xiao Ju pun menjawab kalau dia sudah siap.



Tepat disaat Xiao Ju membuka pintu toko keluar, ternyata Xui Xiang dan Kuan Yong telah berada disana menunggunya. Dan melihat mereka Xiao Ju pun menjadi terkejut, bagaimana bisa mereka sampai begitu cepat.

“Gimana? Terkejut? Bersemangat? Senang?” tanya Xui Xian sambil tertawa, karena berhasil mengerjai Xiao Ju.

“Ha… mengapa kamu menelponku?” balas Xiao Ju sambil tertawa juga.

“Aku punya banyak uang untuk dihabiskan,” balas Xui Xian dengan bangganya.



“Jadi apa? Kamu masih menelponku?” tanya Xiao Ju, karena hp nya terus berbunyi, dikarenakan ada nomor tidak dikenal yang menghubunginnya.

“Aku tidak menelponmu,” jawab Xui Xian sambil menatap telponnya.

“Aku juga tidak,” jawab Kuan Yong saat Xiao Ju menatap curiga kepadanya.



Dengan heran, Xiao Ju pun mengangkat telpon tidak dikenal itu. Orang ditelpon mengabarkan kepada Xiao Ju bahwa saat ini Xin Li Min (Ayah Xiao Ju) sedang berada dirumah sakit karena terluka akibat perkelahian. Jadi orang tersebut ingin Xiao Ju untuk datang kerumah sakit.

“Salah nomor. Aku tidak kenal Xin Li Min,” kata Xiao Ju, lalu langsung mematikan hpnya. Dan melihat itu, Xui Xian pun bertanya, tapi Xiao Ju berbohong. Xiao Ju menjawab kalau itu cuma telpon iseng.


Dan ketika Kuan Yong juga ikut bertanya, Xiao Ju langsung mengelak dan mengajak mereka untuk segera pergi.



Saat dimobil, Xiao Ju sama sekali tidak bisa tenang. Sementara Kuan Yong dan Xui Xian yang duduk didepan, mereka sibuk membahas tentang film yang mau ditonton. Tapi mendengar mereka, Xiao Ju hanya diam saja.

Dan ketika menyadari kalau Xiao Ju hanya diam saja, maka Xui Xian pun bertanya dengan cerewetnya, film apa yang mau Xiao Ju tonton.



“Apa yang kamu suka, comedy, romance, horror, atau drama? Atau yang ini, kemarin aku lihat film tentang wanita di atas perahu. Aku pikir dia memiliki kepribadian ganda dan di membunuh setiap orang yang berada di perahu,” kata Xui Xian dengan panjang sekali.


Pusing mendengar begitu cerewetnya Xui Xian, maka Xiao Ju pun menjadi emosi dan marah. Dan karena hal itu, Xui Xian pun langsung terdiam. Lalu suasana didalam mobil pun menjadi hening.

“Kuan Yong, bisakah kamu tolong bawa aku kerumah sakit dulu?” tanya Xiao Ju, meminta tolong pada Kuan Yong. Dan Kuan Yong pun membalas iya.


Dirumah sakit. Dengan cepat Xiao Ju berjalan. Ia mencari dimana Ayahnya dirawat. Dan Kuan Yong serta Xui Xian berjalan mengikutinya dari belakang.



Saat Xiao Ju melihat Ayahnya, tanpa berbasa- basi ia langsung menanyai kemana Ayahnya pergi hingga bisa sampai seperti ini. Dan Ayah Xiao Ju yang sedang berbaring sambil sibuk menulis langsung berhenti dan duduk.


Ayah Xiao Ju menjawab kalau ia tidak pergi kemanapun dan hanya berjalan disekitar rumah. Dan mendengar jawaban itu, Xiao Ju sama sekali tidak percaya dan mulai mau mengomel, namun Kuan Yong langsung memotong dan menengahi.

Melihat Kuan Yong yang ternyata ikut datang, membuat Ayah Xiao Ju langsung bersemangat, ia membuka buku catatannya dan menyuruh agar Kuan Yong mendekat untuk membahas sesuatu yang baru. Dan dengan kesal, Xiao Ju pun berdeham.



Menyadari maksud Xiao Ju berdeham, maka Kuan Yong pun langsung mundur dan diam. Begitu juga dengan Xui Xian, ia langsung memegang tangan Kuan Yong agar mundur dan diam.

“Buku catatan ini lagi? Itu selalu karena ini. Kamu mengabaikanku karena ini, bertengkar dengan yang lain karena ini. Apa kamu tidak sadar sudah berapa umurmu? Bagaimana jika terjadi sesuatu kepadamu?” tanya Xiao Ju kepada Ayahnya dengan cepat dan nada emosi.



“Tidak. Catatan ini…” balas Ayah, membela diri.

“Ya! Buku Catatan mu adalah yang paling penting! Hanya aku yang tidak penting!” potong Xiao Ju dengan marah, lalu pergi.


Ketika Xiao Ju pergi begitu saja, Xui Xian langsung memanggil Xiao Ju dan mau mengejarnya. Namun ia tidak jadi, walaupun Kuan Yong menyuruhnya untuk mengejar Xiao Ju, tapi Xui Xian tidak mau.

“Aku pikir dia lebih membutuhkan kamu sekarang. Kejarlah. Dia mungkin tidak akan suka mendengar apa yang ku katakan. Pergilah,” kata Xui Xian, memberikan dorongan kepada Kuan Yong untuk mengejar Xiao Ju.




Lalu karena itu, maka Kuan Yong pun pergi mengejar Xiao Ju. Sementara Xui Xian tetap berdiri disana, menemani Ayah Xiao Ju yang tampak sedih. Dan disaat itu, tanpa sengaja, Xui Xian melihat sebuah kartu ucapan yang disembunyikan didalam buku catatan milik Ayah Xiao Ju. Disana tertulis, Untuk anakku.



Xiao Ju mengantuk-antukan kepalanya ke dinding dan melihat itu Kuan Yong meletakan tangannya kedinding, sehingga Xiao Ju tidak kesakitan.

“Apa kamu baik- baik saja?” tanya Kuan Yong.

“Tidak apa. Cuma sakit kepala,” balas Xiao Ju, berhenti mengantukan kepalanya kedinding. Dan lalu Kuan Yong menarik tangannya kembali.



“Kamu dan Ayahmu sedikit mirip,” kata Kuan Yong, memulai pembicaraan. Dan Xiao Ju pun lalu berbalik serta protes, siapa yang seperti dia (Ayahnya).

“Sama seperti dia, kamu tidak bagus dalam mengekspresikan perasaanmu. Apa itu sifat keturunan?” tanya Kuan Yong, namun Xiao Ju diam tidak menjawab.



“Kamu suka seseorang, tapi tidak memberitahu mereka. Kamu peduli pada mereka, tapi berpura- pura tidak. Kamu lebih memilih melakukannya diam- diam daripada membiarkan mereka tau bagaimana perasaan aslimu. Kemudian kamu komplain kalau mereka tidak mengerti kamu.  Bukankah itu tidak beralasan?” lanjut Kuan Yong, bertanya.

“Apa kamu membicarakan tentang dirimu sendiri?” balas Xiao Ju.



“Maksudku, kita lebih mudah terluka oleh orang terdekat kita. Ayahmu peduli padamu, seperti kamu peduli padanya. Tidak bisakah kalian berbicara, agar perasaanmu bisa lebih baik?” kata Kuan Yong, menasihatkan.



Selesai membayar biaya rumah sakit, Kuan Yong serta Xui Xian langsung menyingkir dan duduk dibelakang. Mereka membiarkan Xiao Ju untuk duduk disamping Ayah dan mulai mengobrol.



Tapi Ayah malah membahas tentang alien, sehingga Xiao Ju pun menjadi kesal dan mau pergi. Namun Kuan Yong langsung memegang tangan Xiao Ju, menahannya untuk tidak pergi.



Xiao Ju pun kembali duduk disamping Ayahnya dan mencoba untuk mengobrol bersama Ayahnya. “Aku tau disana ada alien,” kata Xiao Ju, membuka pembicaraan dan mendengar itu, Ayah tersenyum senang.




Ayah lalu memberikan sebuah kartu ucapan ulang tahun yang telah ia siapkan kepada Xiao Ju serta dua buah pita kecil sebagai hadiah. “Aku membeli ini di toko dekat sekolahmu. Pemiliknya bilang kalau gadis-  gadis menyukai ini,” jelas Ayah.

Dengan serius Xiao Ju menatap Ayah. “Ulang tahunku bukan hari ini. Aku juga bukan anak kecil lagi.”




Ayah Xiao Ju terdiam. Dan Xiao Ju pun melanjutkan perkataannya,”Tapi terima kasih ya,” kata Xiao Ju sambil tersenyum kepada Ayahnya. Dan melihat itu, Xui Xian serta Kuan Yong juga ikut tersenyum. Begitu juga dengan Ayah Xiao Ju yang ikut tersenyum.



Diuniversitas. Pi Pi tanpa sengaja melihat Tian Xin. Lalu dengan segera ia menelpon dan menceritakannya pada Xiao Ju, tapi Xiao Ju sama sekali tidak terkejut, sehingga Pi Pi pun menjadi heran. Dan ternyata Xiao Ju sudah tau, karena beberapa hari lalu ia ada bertemu dengan Jia Lin di rumah sakit.


Xiao Ju lalu menceritakan tentang pertemuannya dengan Jia Lin. Ketika dirumah sakit, tanpa sengaja ia dan Jia Lin bertemu. Disaat itu Xiao Ju mau mengambil obat untuk Ayahnya begitu juga dengan Jia Lin.



Disana ketika Jia Lin mau menanyakan tentang Pi Pi, dengan segera Xiao Ju memotong dan memberitahu kalau saat ini Pi Pi baik- baik saja.

“Banyak hal terjadi padaku akhir- akhir ini. Aku dan Tian Xin sudah putus,” kata Jia Lin, mulai bercerita.

“Aku tidak tau ketika kalian bersama. Jadi aku tidak berpikir, kamu perlu untuk menginfokan padaku ketika kamu putus,” balas Xiao Ju, tegas.



Ketika Jia Lin mengatakan kalau ia ingin meminta maaf kepada Pi Pi, dengan tegas Xiao Ju menyuruh agar Jia Lin tidak perlu meminta maaf lagi, karena Pi Pi tidak mungkin akan kembali kepada Jia Lin lagi.

“Aku tau. Aku salah,” kata Jia Lin.



“Benar. Kamu salah. Tao Jia Lin, pacaran adalah proses untuk menemukan apa dua orang cocok atau tidak. Selama proses ini, bersama atau putus, cinta atau tidak, itu normal. Tapi kamu jatuh cinta kepada teman Pi Pi dan bahkan tidak menceritakan kepadanya. Dimana kepedulian mu untuknya dalam sebuah hubungan? Masalah terbesar bukan kamu jatuh cinta dengan siapa. Tapi itu karakter lemahmu,” kata Xiao Ju dengan sangat, sangat tegas.



Saat Jia Lin menunduk dengan wajah murung. Xiao Ju memberitahunya,”Tao Jia Lin. Pi Pi sudah punya pacar,” kata Xiao Ju, lalu berdiri dan pergi meninggalkan Jia Lin.

Setelah mendengar semua ceritanya, Pi Pi pun mematikan sambungan telponnya dengan Xiao Ju.





Mengapa ada pikiran yang tidak bisa kita ungkapkan?

Apa karena kita takut, mereka akan mengetahui betapa besar kepedulian kita? Atau karena kita takut, mereka akan mengetahui betapa lemahnya kita?

Apa karena kita takut, mereka akan mengetahui betapa egoisnya kita? Atau karena kita takut, mereka akan mengetahui betapa dinginnya kita?

Mungkin apa yang paling kita takutkan adalah membiarkan orang lain melihat diri kita yang sebenarnya, dilucuti, tanpa pertahanan, tanpa belas kasihan, dan benar-benar rentan.



Pi Pi memeriksa uang yang dimilikinya, 11.374 yuan. Lalu setelah melihat jumlah uang yang dimiliknya, Pi Pi pun menghela nafas.



Fang Jin Xue datang kerumah sakit dengan menaiki taksi. Namun sebelum ia masuk kedalam rumah sakit, dengan sikap waspada, ia memeriksa keadaan disekelilingnya.



Didalam sebuah kamar, Fang Jin Xue menangis melihat bayinya yang berada didalam inkubator. Lalu ketika dokter datang, dia menanyakan berapa banyak lagi waktu yang dimiliki oleh bayinya.



“Kami akan lanjut untuk merawat dia dengan kemampuan terbaik kami. Tapi aku takut, kamu perlu untuk mempersiapkan mentalmu,” jelas dokter.

“Baiklah. Aku mengerti. Terima kasih,” balas Fang Jin Xue dengan sedih.



Ketika dokter telah pergi. Bo Zhong datang dan mendekati Fang Jin Xue yang sedang menangis. Bo Zhong memperhatikan bayi Fang Jin Xue yang berada didalam inkubator.


“Aku menggunakan cermin bunga emas seperti yang disarankan Putri Zhao Yan. Tapi aku tidak mengerti karakter yang tampil disitu. Apa arti huruf itu?” tanya Fang Jin Xue sambil mengikuti Bo Zhong.

“Itu adalah cara untuk menyelamatkan anakmu. Walaupun itu sedikit kejam, akankah kamu masih melakukan itu?” tanya Bo Zhong.



“Tentu saja! Aku akan melakukan apapun, jika anakku bisa selamat! Bahkan jika aku harus mati,” balas Fang Jin Xue.

“Kamu tidak perlu mati. Seseorang yang lain yang harus mati,” balas Bo Zhong.



Fang Jin Xue mulai takut dan tidak mengerti dengan maksud Bo Zhong. Jadi Bo Zhong pun menjelaskan, seperti He Lan yang setengah manusia, sembuh karena memakan hati seorang gadis manusia. Maka itu berarti hati manusia itu juga dapat dipakai untuk menyelamatkan anak Fang Jin Xue. 

“Jika kamu membunuhnya, memanen hatinya, dan memasak itu menjadi sup. Maka anakmu akan sembuh setelah meminum sup itu,” jelas Bo Zhong.



“Apa hanya ini caranya? Kamu seperti memaksaku untuk membunuh,” balas Fang Jin Xue, tidak percaya.

Fang Jin Xue takut kalau dia membunuh Pi Pi, maka He Lan tidak akan pernah memaafkannya. Karena saat ini, Pi Pi telah memakai Pearl milik He Lan.



“Lagian dia tidak akan mencapai umur 25 tahun. Kamu tidak perlu merasa bersalah. Selain itu, dia akan renkarnasi. Tapi anakmu tidak akan. Kamu pikirkanlah baik- baik. Aku berharap kamu cepat memutuskan, karena anakmu tidak bisa menunggu,” kata Bo Zhong, seperti membujuk.



Fang Jin Xue menjadi ragu dan bimbang, sebagai seorang Ibu, ia mau menyelamatkan anaknya. Tapi disisi lain, ia takut untuk membunuh. Dan ketika Bo Zhong akan pergi, Fang Jin Xue dengan cepat memanggilnya.


“Apa benar wanita itu tidak akan hidup melewati umur 25 tahun?” tanya Fang Jin Xue. Tapi Bo Zhong tetap berjalan pergi.

Post a Comment

Previous Post Next Post