“Ini dari Guan Pi Pi,” jelas Xui
Xian dengan nada malas, karena ia tidak mau mengangkat telpon dari Pi Pi.
“Pergilah ke rumah sakit. Tidak
perlu menelponku. Aku tidak bisa melakukan apapun,” balas Xui Xian dengan nada
ketus.
“Aku sekarang ada dirumah sakit,
tapi… tapi dokter tidak bisa melakukan apapun. Dia kelihatannya memiliki gejala
yang sama seperti bagaimana aku terakhir kali. Dia dilukai oleh Fang Jin Xue,
jadi aku pikir mungkin ini berhubungan dengan Fox Clan. Bisakah kamu datang
melihatnya sebentar?” tanya Pi Pi, ia menjelaskan dengan detail.
Melihat mereka berdua yang seperti
itu, membuat Xiu Xian berhenti makan dan tidak bersemangat untuk makan lagi.
“Hah… kamu baik- baik saja kah?”
tanya Xiao Ju, kaget dan khawatir.
“Mengapa? Mengapa kamu tidak bisa
melakukan apapun? Bukankah kamu yang menyelamatkanku ketika aku dalam kondisi
kritis terakhir kali?” tanya Pi Pi, kaget.
Pi Pi mulai kebingungan dan meminta
kepada mereka untuk berpikir, karena pasti ada cara yang lain. Dan Kuan Yong
menjawab kalau bukan mereka tidak mau menolong, tapi mereka tidak punya cukup
kemampuan.
Xiu Xian dan Kuan Yong pun pergi
meninggalkan mereka berdua. Sehingga membuat Pi Pi merasa cemas, namun dengan
pengertian Xiao Ju meminta Pi Pi untuk tetap tenang, karena He Lan pasti bisa
melakukan sesuatu.
“Jangan banyak bicara ketika kita
menemui Tuan,” kata Kuan Yong, memperingati Xiu Xian yang emosian.
“Jadi seseorang mau melukai Pi Pi?”
tanya He Lan.
“Aku pikir orang yang mau melukai
Nona Guan, mungkin dia adalah Fang Jin Xue,” jawab Kuan Yong.
“Mungkinkah dia berkencan dengan
seorang manusia?” tanya He Lan.
“Dia punya anak?” tanya He Lan,
berpikir.
“Aku tidak berpikir banyak. Aku
pikir itu hanya permintaan sederhana dari seorang teman. Aku tidak tau kalau
semuanya akan menjadi seperti ini,” jelas Kuan Yong.
“Apa Fang Jin Xue ingin melakukan
apa yang Ketua Qing Mu lakukan?” tanya Kuan Yong, khawatir.
“Aku harap tidak,” balas He Lan.
Namun mereka berdua mengabaikan Pi
Pi serta Xiao Ju.
Dan melihat itu, Xiao Ju serta Pi Pi
segera mengikuti mereka berdua.
Hanya He Lan dan Jia Lin lah yang
akan berada didalam kamar.
“Tidak apa. Jangan khawatir.
Serahkan padaku,” balas He Lan menenangkan, lalu pergi kedalam kamar.
“Iya, dia adalah mantanya. Tapi
bukan berarti kita bisa membiarkan dia mati,” balas Xiao Ju.
“Nona Xin. Menyelamatkan orang mati
adalah harga yang besar. Tuan He Lan bisa kehilangan hidupnya!” kata Kuan Yong
dengan keras kepada Xiao Ju.
Pi Pi melihat Xui Xian dan Kuan Yong
yang tertidur didalam ruangan. “Tidak apa. Aku akan menunggu disini,” jawab Pi
Pi.
“Kamu baik- baik saja? Kamu tidak
terlihat baik,” kata Pi Pi.
“Aku tidak apa,” balas He Lan dengan
lemah.
“Jangan minta maaf. Aku tidak apa-
apa. Jangan khawatir,” balas He Lan.
He Lan lalu menjelaskan kalau Jia
Lin hanya perlu beristirahat selama beberapa hari, setelah itu Jia Lin akan
sembuh.
“Tidak apa. Aku hanya kelelahan. Aku
butuh berbaring sebentar. Pergi dan jagalah Tao Jia Lin,” kata He Lan dengan
lemah.
Jadi dengan paksa, Xiao Ju pun
menarik tangan Xiu Xian untuk pergi bersamanya.
“Bukankah kamu butuh bantuan? Suruh
Kuan Yong untuk membantumu,” kata Xui Xian, bermaksud agar Xiao Ju
melepaskannya.
Namun Xiao Ju langsung
membalas,”Kuan Yong tidak bisa mengurus Tao Jia Lin sendirian.”
“Dia bisa,” balas Xiu Xian.
“Percayalah padaku. Dia tidak bisa,”
balas Xiao Ju.
Xiao Ju menarik tangan Kuan Yong
serta Xiu Xian untuk pergi bersama mengantarkan Jia Lin pulang.
“Apa kamu yakin ingin masuk kedalam
dan menjadi orang ketiga?” tanya Xiao Ju kepada Xiu Xian, setelah selesai
menceritakan alasannya.
“Apa kamu yakin tidak sedang berkhayal
berlebihan?” balas Xiu Xian.
“Jika kamu tidak takut menghalangin
jalan Tuan He Lan, maka pergilah,” balas Xiao Ju, menantang.
“Benar! Ayo,” ajak Xiao Ju dengan
semangat sambil memegangin tangan mereka berdua.
Tags:
Moonshine and Valentine