Broadcast Network : Tencent
Disaat Qian Hua mau melanjutkan
permainan bliarnya. Ia melihat wanita hamil yang tadi meminta berkat. Wanita
tersebut mendekatinya dan lalu membiarkan Qian Hua untuk menyentuh perutnya dan
memberikannya berkat.
“Tolong maafkan apa yang kuperbuat
tadi,” kata wanita itu, menyesali perbuatannya tadi, sambil memegang tangan
Qian Hua.
Wanita itu lalu menceritakan tentang
suaminya. “Aku tidak menyalahkannya. Sekarang aku mengerti suamiku sama seperti
kamu dan Imam Kiri,” kata wanita itu lalu menyalamin tangan Qian Hua dan
berterima kasih.
Qian Hua tampak sangat terharu. Dan
Qi Lin yang melihat itu, datang mendekat sambil membawakan sebotol minuman
untuknya.
“Aku punya berita baik dan buruk.
Mana yang ingin kamu dengar dulu?” tanya Qi Lin.
“Berita buruk,” jawab Qian Hua.
“Tetua seseorang yang bisa
menerjemakan itu semuanya telah menghilang,” kata Qi Lin memberitahu tentang
tetua yang dicari oleh Qian Hua untuk menerjemahkan dokumennya.
“Mereka semua telah menghilang? Jadi
sekarang hanya Putri Zhao Yan yang bisa menyelesaikan mitos tersebut.”
“Iya. Berita baiknya adalah kami
tidak yakin kalau dia telah meninggal,” kata Qi Lin sambil tersenyum. Dan
melihat itu, Qian Hua mengatainya kekanakkan.
Xiao Ju serta He Lan menenamin Pi Pi
yang baru saja sadar. Disana Xiao Ju memperingatkan He Lan yang telah
menyebabkan ini semua. Dan He Lan pun meminta maaf kepada Pi Pi.
Saat Xiao Ju melihat kalau He Lan
serta Pi Pi tampaknya butuh ruang untuk
berbicara berduaan. Maka Xiao Ju pun keluar dari dalam kamar.
Diluar kamar, ketika melihat Xiu
Xian serta Kuan Yong. Dengan sengaja Xiao Ju mengambil hape dan headseatnya,
lalu berdiri didekat meja resepsionis. Menjauh dari mereka berdua.
“Nona Guan sudah mulai baikan,
mungkin kamu harus beristirahat sebentar. Ini sudah malam,” kata Xiu Xian memberikan
saran. Ia berdiri didekat Xiao Ju.
“Tidak apa. Aku akan tinggal sedikit
lebih lama lagi,” balas Xiao Ju.
Ketika Kuan Yong mendekat dan mau
ikut berbicara juga. Dengan cepat Xiao Ju menyingkir. Ia mengambil tasnya dan
pergi ke kursi tunggu yang jauh.
Melihat tingkah Xiao Ju. Xiu Xian
menduga kalau Xiao Ju pasti sangat khawatir dengan Pi Pi dan sesuatu yang
lainnya juga.
“Apa kamu pikir nona Xin sedang
menyelesaikan empat S? Seperti
ketika nona Guan putus,” kata Kuan Yong. Dan lalu Xiu Xian pun melihat kearah
Xiao Ju berada.
Pi Pi menanyakan penyebabnya kenapa
dirinya bisa pingsan. Dan mendengar pertanyaan itu, He Lan menjadi kesulitan
untuk menjawab.
“Karena aku menciummu?” tebak Pi Pi.
Dan He Lan membenarkan.
“Ketika aku melihat matamu, aku
terus muntah berhari- hari. Sekarang aku hampir mati dari menciummu. Apa ada
hal lain yang tidak seharusnya kulakukan denganmu? Mungkin kamu harus
memperingatkanku,” jelas Pi Pi.
“Ada satu hal lagi…” kata He Lan
dengan ragu dan gugup sambil menatap Pi Pi. Dan melihat itu, Pi Pi tampaknya
mengerti.
“Tapi disana ada satu cara,” kata He
Lan.
“Cara apa? Aku tidak berencana untuk
melakukan apapunn denganmu,” kata Pi Pi sambil menlindungin dirinya. Dan
berbalik sambil menutup matanya, tidak mau menatap He Lan lagi.
Dan He Lan yang menjadi salah
tingkah serta kebingungan, hanya diam saja.
Tian Xin pergi kehalaman untuk
menjemur semua pakaian yang telah dicucinya. Disaat itu, ketika ia sedang
menjemur, dari jendela kecil yang berada didapur, ia tanpa sengaja mendengarkan
pembicaraan dua anggota kosan yang tadi membuat dumpling bersamanya.
Dua orang tersebut membicarakan
tentang Tian Xin. Mereka tidak percaya dengan perkataan Tian Xin yang
mengatakan kalau dirinya ada mendapatkan tawaran pekerjaan di Ogilvy.
Karena jika memang benar Tian Xin
telah mendapatkan tawaran sebesar itu, kenapa juga Tian Xin malah datang
kesini, cuma untuk menemanin pacarnya. Dan hal itu lah yang membuat mereka
tidak percaya.
Disaat kedua orang itu terus
membicarakan hal buruk tentangnya. Maka dengan sengaja Tian Xin masuk kedalam.
Dan ketika melihatnya, kedua orang itu langsung terdiam.
Namun Tian Xin hanya memberikan
tatapan tajam saja, tanpa berkata apa-apa kepada mereka berdua. Lalu setelah
itu ia membawa keranjangnya dan naik kedalam kamar.
Setelah selesai berbicara dengan Pi
Pi, maka He Lan pun keluar dari ruangan dan mengabarkan kepada Xiao Ju bahwa
sekarang Xiao Ju bisa masuk dan menemui Pi Pi. Lalu setelah itu He Lan mengajak
Kuan Yong untuk mengikutinya.
Sedangkan Xiu Xian tetap disana. Ia berdiri
didekat pintu kamar Pi Pi dan memperhatikan Xiao Ju yang sedang berbicara
dengan begitu bersemangat kepada Pi Pi. Dan melihat sikap Xiao Ju yang telah
kembali normal membuat Xiu Xian tersenyum.
Ketika kamu perlu seseorang untuk memegangkan sesuatu yang
berhaga bagimu, kamu pasti mencari seseorang yang bertanggung jawab. Karena itu
akan membuat kamu merasa aman.
Ketika kita mencintai seseorang, kita menyerahkan hati kita
kepada mereka .Tidak heran kenapa beberapa orang mengatakan bahwa cinta adalah
tanggung jawab. Karena hati kita sangat rapuh.
Jika mereka tidak dapat memikul tanggung jawab. Mungkin kita
bahkan tidak akan berani untuk mencintai mereka.
Dalam perjalan pulang. Di jalan. Qi
Lin meminta maaf kepada Qian Hua, karena ia tidak bisa terlalu banyak membantu.
“Kamu sudah sangat banyak membantu.
Terima kasih,” balas Qian Hua, berterima kasih.
“Tapi kita masih tidak bisa
menemukan siapapun,” kata Qi Lin.
“Aku tidak mendengar apapun tentang
Bo Zhong ketika aku berbicara kepada mereka. Tapi aku banyak mendengar tentang
Putri Zhao Yan. Dia kelihatannya tidak menyukai He Lan. Dia ingin kamu menjadi
ketua Imam selanjutnya. Aku tiba- tiba menyadari mungkin aku tidak perlu
mencari Bo Zhong. Dia yang akan datang padaku,” jelas Qian Hua, mengungkapkan
pendapatnya.
Tepat disaat itu seorang pria muda
datang dan menyapa mereka berdua. Ia mendekati mereka berdua. Dan melihat itu,
Qi Lin bertanya,” Rupanya kamu bisa bicara, ya?”
”Aku tidak mendengar apa yang tidak
seharusnya kudengar. Aku tidak bicara apa yang tidak seharusnya kubicarakan.
Aku Yue Bo Zhong. Pesan dari Putri Zhao Yan,” kata pria muda itu.
Pria muda itu sama dengan orang yang
makan dibar tadi. Orang yang dikenalkan Qi Lin kepada Qian Hua.
Tags:
Moonshine and Valentine