Sinopsis Lakorn : My Cinderella Girl Episode 01-2/5



Sinopsis Lakorn : My Cinderella Girl Episode 01-2/5
Images by : Channel 3

Geng Angie mencegat Prim dkk. Angie meminta mereka untuk meminta maaf karena sudah menguncinya di dalam gudang tadi. Boot membalas kalau tadi kan mereka juga sudah mengurungnya dan Rita di gudang, jadi mereka impas. Angie tidak setuju. Dan mulai menyerang mereka.
Boot yang punya ilmu bela diri mulai menghajar teman Angie yang gendut. Sementara, teman Angie satu lagi, menahan tubuh Rita. Angie mendorong Prim ke dinding dan menyuruh Prim untuk berhenti bermimpi.
“Wajah sepertimu hanya pantas menjadi penjual sepatu. Kau akan di campakkan oleh suamimu sama seperti ibumu!” teriak Angie pada Prim.
Prim marah mendengarnya. Dia mulai melawan dan menghajar Angie. Dia berteriak menyuruh Angie untuk meminta maaf karena sudah mengatai ibunya. Angie tidak mau.
Mobil Phu lewat dan melihat pertengkaran mereka. Dia hendak turun untuk melerai tetapi Vicky melarangnya. Petugas keamanan yang melihat pertengkaran tersebut, segera datang untuk memisahkan mereka. Saat itulah, Phu melihat Prim dan teringat kalau Prim adalah wanita yang pernah di temuinya di kawasan Chaoren Rat.
Prim sudah pulang ke rumah. Dia melihat foto mendiang ibunya dan curhat bahwa hari ini terasa sangat melelahkan. Tetapi, dia tidak akan menyerah! Dia akan melaluinya demi ibunya.

Flashback
Saat kecil, Prim selalu melihat ibunya menangis melihat gambar desain sepatu. Prim menghampirinya dan memberitahu kalau dia sudah selesai membuat sepatu dan apa yang harus di lakukan selanjutnya? Ibu melihatnya dan memuji Prim yang sangat hebat. Prim yang melihat air mata ibunya, bertanya, kenapa ibu menangis? Ibu membantah kalau dia menangis, air matanya keluar karena dia selalu menjahit sehingga matanya kering.
Prim melihat desain sepatu yang di pegang ibunya. Ibu memberitahu kalau itu desain sepatu yang di gambar oleh Ayah Prim untuknya. Prim bertanya dimana ayah? Kenapa dia tidak pernah bertemu? Apa Ayah sudah meninggal?
“Dia belum meninggal. Tetapi, ayah mempunyai alasan sehingga tidak bisa menemui kita,” jelas Ibu. “Kamu jangan marah padanya, ya.”
“Ibu, kamu tidak ingin aku bertemu dengan Ayah?”
“Aku ingin kamu bertemu dengannya ! Sangat ingin!” jawab Ibu dan memeluk Prim.
Flashback
Foto desain sepatu yang sering dilihat oleh ibunya, di bingkai oleh Prim dan di gantung di dinding kamarnya. Prim bertekad kalau dia akan bekerja di P. Paul. Dia akan bekerja dengan sangat keras hingga mendapat kepercayaan kemudian suatu hari nanti, dia akan memberikan desain ayahnya kepada P.Paul untuk di produksi. Dan jika sepatu itu sudah terkenal, ayahnya akan ingat bahwa dia adalah putrinya. Dia sangat ingin bertemu dengan ayahnya.
Tiba-tiba, terdengar suara Boot yang memanggil Prim.
Prim keluar kamar. Dan Boot menyuruh Prim melihat ke TV, di sana ada paman dan bibi Prim yang menang undian minuman dan mendapat tiket untuk tour di Eropa selama sebulan. Prim kaget karena itu benar-benar paman dan bibinya. Tentu saja, Prim merasa senang.
Boot merasa kalau paman dan bibi Prim benar-benar beruntung. Prim kemudian terpikir sebuah rencana, karena mereka sudah berhenti kerja, bagaimana kalau mereka liburan sekalian istirahat? Rita setuju tetapi mereka kan tidak punya uang untuk liburan. Prim memberitahu kalau dia tahu caranya liburan tanpa mengeluarkan uang.
Esok hari…

Phuket
Seorang pria tampan sedang bersantai di pinggir kolam berenang. Pria itu adalah Wat. Seorang wanita cantik dengan pakaian renang, menghampirinya dan menawarkan minuman. Wat memuji dan merayu wanita tersebut. Tetapi, tidak lama kemudian, dia melihat wanita yang di temuinya sebelumnya, sedang berjalan ke arahnya. Wat segera berpura-pura gatal dan meminta wanita yang bersama-nya untuk ke kamarnya untuk mengambilkan obat. Tetapi, rencana itu gagal, karena kedua wanita itu bertemu dan saling bertengkar memperebutkan Wat.
Wat segera saja pergi dari sana.
Dia bertemu dengan Touch dan Phu yang datang mengunjunginya ke Phuket. Touch menyindir Wat yang lari ketika para wanita sedang bertengkar. Wat mengabaikan sindirian Touch. Dia hendak memeluk mereka berdua. Touch menghindar, dia tidak mau jika bau parfum wanita yang ada di badan Wat menempel di bajunya karena itu hanya akan membuat Nam Wan salah paham padanya. Wat beralih untuk memeluk Phu. Tetapi, Phu juga menghindar karena dia harus menghadiri rapat dan tidak ingin bajunya kusut. Wat memasang muka kesal. Phu dan Touch tertawa dan segera memeluk Wat.
Mereka bertiga makan siang bersama. Touch memotret dirinya yang sedang makan bersama teman-temannya dan mengirimkannya ke Nam Wan. Wat menyindir Touch yang sudah di atur oleh orang tuanya dan sekarang membiarkan pacarnya mengontrolnya juga. Touch menjawab kalau demi kebahagiaan orang yang dia cintai, dia tidak keberatan.
“Aku akan menunggu dan melihat jika kau bisa mengucapkan hal yang sama 10 tahun lagi,” ejek Wat.
Touch mengabaikan ejekan Wat. Wat kemudian bertanya kapan Phu akan mencari pacar? Phu dengan bijak menjawab kalau hal seperti itu harus terjadi secara alami. Jika sudah tiba saatnya, dia pasti akan punya pacar. Dan untuk sekarang, masih banyak hal yang harus di lakukannya. Phu pun menyerahkan undangan acara P.Paul kepada Wat. Wat heran melihat undangan itu dan bertanya kenapa Phu memberikan undangan itu lagi padanya?
“Tolong suruh pekerjamu untuk mengirimkan undangan tersebut ke orang ‘itu’.” jawab Phu.
Di sebuah rumah,
Seorang pria berumur kisaran 50 tahun, Preecha, sedang melakukan panahan menembak semangka. Pembantunya yang adalah paman dan bibi Prim, memuji panah boss-nya yang tepat sasaran. Khun Pree segera membual kalau biasanya dia malah memanah batu besar dan membuat batu itu terbelah. Paman Prim langsung serius mendengarkan dan merasa takjub. Khun Pree tertawa dan memberitahu kalau dia hanya bercanda, mana mungkin bisa membelah batu.
Setelah itu, Khun Pree juga memberikan gaji mereka dan juga souvenir dari Tuvalu. Bibi Prim berterimakasih atas kebaikan bossnya.
Seseorang datang ke rumah Khun Pree untuk mengantar undangan acara P.Paul. Khun Pree terlihat terkejut melihat undangan tersebut. Dia tidak menyadari, kalau orang yang mengantarkan undangan, merekam reaksi terkejutnya dan mengirimkannya ke ponsel boss-nya, Wat. Wat menunjukkannya pada Phu.
“Itu karena ayahmu, kan? Itu lah mengapa kau mengadakan acara tersebut di tempat sejauh ini (Phuket),” tanya Wat memastikan.
“Benar. Waktunya sudah tiba. Dia harus merasakan apa yang sudah dilakukannya padaku!”

Khun Pree menyimpan undangan P.Paul di laci di ruang makan. Setelah itu, dia meminta paman dan bibi Prim untuk menjaga rumahnya selama sebulan karena dia harus pergi ke Spanyol untuk menemui seseorang. Dan dia akan berangkat besok. Paman dan bibi Prim terkejut.
Prim dkk tiba di Phuket dengan bus. Mereka bersorak senang melihat lautan yang terbentang di depan mereka. Prim ternyata mengajak mereka liburan ke Phuket, kota dimana dirinya di besarkan.
Prim tiba-tiba menerima telepon dari pamannya. Prim dengan semangat memberitahu kalau dia sudah tiba di jalan dekat rumah paman. Tetapi, paman dengan panik meminta Prim untuk bergegas datang dan membantunya. Ada masalah dengan bibi Prim. Prim jelas terkejut.
Prim dkk sudah tiba di rumah paman. Dan mereka terkejut karena bibi Prim memanjat pohon dan menolak untuk turun walaupun di bujuk oleh paman. Bibi bilang kalau dia mau turun jika paman berjanji membatalkan liburan mereka ke Eropa. Mereka harus tetap tinggal untuk menjaga rumah Khun Pree, boss mereka. Mereka berhutang balas budi karena Khun Pree sudah sering membantu mereka hingga mereka bisa makan dan hidup hingga saat ini. Paman mengerti tetapi dia tidak bisa menyia-nyiakan kesempatan ini, berlibur ke Eropa selama sebulan.
Karena pertengkaran yang tidak kunjung menemukan titik tengah, Prim mencari ide. Dan akhirnya, dia memberitahu kalau paman dan bibi bisa pergi dengan tenang ke Eropa, sementara dia dan teman-temannya yang akan menjaga rumah Khun Pree.
Akhirnya…

Bibi mau turun dari pohon dan pergi ke Eropa bersama paman. Dia menyerahkan kunci rumah Khun Pree yang sudah di berinya tanda, kunci untuk ruang mana saja itu, kepada Prim. Prim menerimanya dan meminta bibi dan paman untuk berlibur dengan tenang karena mereka akan menjaga rumah dengan baik.

Prim dkk akhirnya pergi ke rumah Khun Pree. Rita dan Boot mengaggumi rumah Khun Pree yang sangat mewah dan besar. Boot sampai bertanya-tanya, apa pekerjaan Khun Pree hingga bisa sekaya ini? Prim menjawab kalau Khun Pree adalah pemegang saham di banyak perusahaan. Dan dia tidak perlu bekerja untuk mendapatkan uang. Rita juga sangat senang hingga ingin menangis karena bisa tinggal di rumah semewah itu selama sebulan. Prim menyuruh Rita untuk tidak menangis dulu, masih banyak bagian rumah ini yang belum mereka jelajahi.

Prim dkk bahkan berakting seolah-olah mereka adalah anak orang kaya. Mereka sangat bahagia dan bersenang-senang. Saat sedang bermain, tanpa sengaja, Rita menumpahkan kuah mi panas untuk makan malam mereka ke tangan Boot. Mereka jelas panik. Rita segera membawa Boot ke wastafel untuk mencuci tangannya yang terkena kuah panas mi dengan air mengalir. Sementara Prim mencari kotak P3K. Saat dia memeriksa laci lemari yang ada di dapur, Prim menemukan undangan acara P.Paul. Dan hal itu membuat matanya berbinar-binar.
Dia dengan semangat memberitahu hal ini kepada Boot dan Rita. Acara nya akan dilaksanakan besok dan di lakukan di hotel di dekat sini. Boot dan Rita juga senang mendengarnya, akhirnya Prim mendapat kesempatan ke acara P. Paul.

Post a Comment

Previous Post Next Post