Sinopsis Lakorn : My Cinderella Girl Episode 01-4/5
Images by : Channel 3
Prim segera menarik Boot menjauh dan menyuruh Rita untuk segera membawa Boot keluar. Dia akan menyelesaikan masalah di sini.
Wartawan mengambil foto Wat. Prim menghampiri Wat dan meminta maaf. Dan Wat terpesona melihat kecantikan Prim. Salah seorang wartawan disana,bertanya apa Wat akan menuntut wanita yang telah menyakitinya, pemilik dari Hotel Mook Talay. Prim jelas terkejut mengetahui Wat adalah pemilik hotel ini. Wat memperkenalkan namanya, Pakawat. Prim membalas dan memberitahu namanya. Matanya tampak berbinar-binar.
Prim membantu membawa Wat ke ruang istirahat. Dia kembali meminta maaf atas nama Boot. Dia menjelaskan kalau Boot hanya terkejut dan tidak punya maksud jahat. Wat sudah tidak mempermasalahkannya. Dia balik bertanya, Prim itu tamu dari P.Paul atau perusahaan InTouch?
“Err… hmmm,” Prim bingung harus menjawab apa. “Aku akan jujur, aku juga tidak terlalu yakin aku tamu dari undangan mana. Aku datang ke sini mewakili pamanku yang tidak bisa datang. Pamanku sedang keluar negeri untuk urusan bisnis,” bohong Prim.
“Bolehkah aku tahu siapa nama pamanmu?”
“Khun Preecha. Preecha Lubkom.”
Wat terkejut mendengar nama tersebut.
Wat pergi mencari Phu. Dia bertanya dimana Touch? Phu memberitahu kalau Touch sedang patah hati. Wat malah tidak kasihan, dia merasa kalau Touch sudah terlalu sering patah hati dan pasti sudah terbiasa. Wat kemudian memberitahu kalau ada sesuatu yang lebih penting yang harus Phu tahu. Phu menebak kalau Wat melihat ayahnya. Wat menjawab bukan itu. Phu jelas heran.
Prim hendak pulang dari tempat pesta dan menghubungi Boot dan Rita. Saat itu, Phu lewat dan menabraknya. Hal itu membuat ponsel Prim retak layarnya dan mati. Dia jadi kesal, dan bertambah kesal saat melihat yang menabraknya adalah Phu. Dia memberitahu kalau dia selalu sial setiap bertemu dengan Phu. Phu segera mengambil pena-nya di saku dan menulis nomor ponselnya di pergelangan tangan Prim (karena tidak ada kertas). Dia memberitahu kalau Prim bisa menghubunginya untuk meminta uang ganti rugi. Prim jelas menolak tetapi Phu memaksa untuk menulis nomor ponselnya di tangan Prim. Prim jelas kesal dan berusaha menghapusnya sambil beranjak pergi.
Saat Prim sudah pergi, Wat menghampiri Phu. Dia menyuruh Phu untuk bersikap sopan pada Prim karena Prim adalah wanita incarannya. Wat kemudian bertanya apakah Prim mengenali Prim sebagai keponakan Khun Pree (ayah Phu)? Phu jelas terkejut.
Prim mencari hingga ke belakang hotel yang adalah pantai. Dia heran kemana Boot dan Rita pergi. Saat itulah, dia melihat ada tangan menggapai-gapai tenggelam. Prim panik dan segera berteriak meminta pertolongan. Tetapi, karena tidak ada yang mendengar, Prim nekat masuk ke pantai untuk menolong pria yang tenggelam itu walau kakinya sampai harus terluka karena menginjak kulit kerang. Pria yang hampir tenggelam itu adalah Touch. Phu dan Wat melihat mereka dan segera berlari untuk menyelamatkan Touch.
Prim kesulitan berjalan karena kakinya sakit. Dia hampir tenggelam karena tidak bisa berenang. Phu menolongnya dan menggendong Prim yang kesulitan berjalan. Prim jelas protes dan meminta di turunkan. Phu menyuruhnya untuk diam, dan tidak membuang waktunya.
Phu membawa Prim ke pinggir pantai dan melihat kaki Prim yang berdarah. Dia menawarkan untuk memanggil ambulans. Prim menolak, dia memberitahu kalau dia baik-baik saja, sebaiknya Phu pergi membantu Wat. Prim mengira kalau Phu adalah pekerja di hotel Wat sebagai pemain piano. Phu yang tidak mengerti maksud Prim tidak mau bertanya lebih lanjut. Dia malah bertanya, apa benar Prim adalah keponakan dari Khun Pree? Prim kaget mendengar pertanyaan itu, dia balik bertanya apa Phu mengenal Khun Pree?
“Err… hmmm,” Prim gugup menjawab.
Tepat saat itu, terdengar suara teriakan Wat yang berusaha menahan Touch kembali ke pantai. Wat berteriak meminta bantuan Phu.
Prim memanfaatkan kesempatan untuk kabur dari sana walaupun dengan tertatih-tatih. Untunglah dia segera bertemu dengan Boot dan Rita yang juga sudah mencarinya dari tadi. Boot dan Rita jelas khawatir melihat kaki Prim yang terluka. Tetapi, Prim tidak memberitahu yang terjadi, karena mereka harus segera pergi dari hotel ini. Prim memberitahu kalau pria sarkastik (Phu) tahu mengenai Khu Preecha. Boot dan Rita mengerti, mereka membantu memapah Prim dan segera pergi dari sana.
Wat dan Phu menahan Touch untuk tidak masuk kembali ke pantai. Wat bahkan sampai menyebut Touch bodoh karena mau bunuh diri hanya karena patah hati. Jika mau bunuh diri, pergi saja ke tempat lain, jangan di hotelnya!
Wat dan Phu terkejut. Touch menjelaskan kalau tadi dia sedikit dramatis, sehingga membuang cincin-nya ke laut. Tetapi, dia baru ingat kalau cincin itu warisan turun temurun di keluarganya. Jadi, dia tidak mau kehilangan harta keluarganya hanya karena wanita tanpa hati itu. Tetapi, air sangat dingin, dan dia jadi mengalami keram dan tenggelam.
Wat memukuli kepala Touch. Dia kesal karena sudah menolong Touch. Jika tahu begitu, dia suruh saja Prim membiarkan Touch tenggelam. Touch heran, siapa Prim?
“Wanita yang menolongmu tadi,” beritahu Wat.
Dan saat mereka melihat ke arah Prim tadi duduk, Prim sudah menghilang.
“Aku rasa kita sudah bertemu kelompok penipu hari ini,” ujar Phu tiba-tiba, menyadari kalau Prim kabur.
Mereka bertiga segera pergi untuk mencari Prim. Wat bertanya apa yang akan Phu lakaukan? Phu memberitahu kalau dia akan menangkap kelompok penipu tersebut. Wat mengingatkan kalau Phu masih harus menghadiri acara. Phu menjawab kalau acara itu sudah tidak penting karena ayahnya tidak datang. Dia akan membiarkan ibu dan ayah tirinya mengambil alih acara.
Boot dan Rita berdiri di pinggir jalan dan berusaha menghentikan mobil. Tetapi, tidak ada satupun mobil yang mau berhenti dan memberikan tumpangan. Tiba-tiba, sebuah mobil hitam dengan 2 pria di dalamnya berhenti. Boot menjelaskan kalau mereka butuh tumpangan ke rumah sakit karena teman mereka terluka. Mobil tersebut mengerti dan bersedia memberikan tumpangan.
Saat itu, Wat dkk melihat mereka masuk ke dalam mobil tersebut. Phu segera menyuruh Wat untuk mengikuti mobil tersebut.
Di dalam mobil, Boot berpura-pura menerima telepon dari ayahnya yang adalah seorang polisi. Prim dan Rita jelas heran, karena Boot kan yatim piatu. Boot memberi kode kalau itu di lakukan supaya kedua pria itu tidak macam-macam.
Prim merasa ada yang aneh. Dia memberitahu kedua pria itu bahwa ini bukanlah jalan ke ruamh sakit. Tetapi, kedua pria itu malah menyuruh mereka untuk diam. Rita mulai takut dan menangis. Pria itu memarahinya dan menyuruh mereka untuk diam. Di tambah lagi, kedua pria tersebut menyadari ada sebuah mobil yang mengikuti mereka. Prim dkk berbalik dan melihat yang ada di dalam mobil adalah Phu.
Prim teringat kalau tadi Phu ada menulis nomor ponselnya di pergelangan tangannya. Dia segera memberi tanda agar Boot memberikan ponselnya, dan diam-diam Prim menghubungi Phu. Untunglah Phu mengangkat ponselnya walau yang menelponnya nomor tidak di kenal. Prim sendiri segera berteriak agar para pria itu tidak menyakiti mereka. Phu dkk menyadari kalau Prim dkk dalam bahaya. Di tambah lagi mereka mendengar teriakan Prim dkk karena pria di mobil punya pistol.
Mobil di hentikan di tempat sunyi. Phu dkk pura-pura melewati mobil seakan tidak melihat. Prim dkk panik di tambah lagi ponsel Boot sudah habis baterai. Tetapi, saat hendak pergi, dari arah depan, mobil Phu dkk menghadang. Pengemudi mobil panik dan banting setir hingga menabrak pohon. Phu dkk segera keluar dan menolong Prim dkk.
Kedua pria tidak terima dan memukuli mereka. Salah seorang di antara pria tersebut memukul kepala Phu dengan batang kayu hingga Phu pingsan. Setelah itu, karena panik, kedua pria itu segera kabur.
Pembawa acara memperkenalkan P.Paul sebagai perusahan sepatu nomor satu di Thailand yang akan bekerjan sama dengan InTouch untuk memproduksi sepatu di Thailand untuk orang Thailand. Acara berlangsung meriah dan sukses.
Prim dan yang lain berada di rumah sakit. Prim masih shock karena kejadian tadi di tambah lagi Phu juga terluka. Boot menenangkannya, mereka hari ini sudah bertemu dengan berbagai kejadian buruk, jadi, pasti selanjutnya mereka hanya akan bertemu hal baik. Rita juga meminta Prim untuk tidak menyerah. Prim tertawa karena dia tidak akan pernah menyerah.
Wat menghampiri mereka. Dia memberitahu keadaan Phu yang masih belum sadar. Dan juga mereka sudah melaporkan dua pria tadi ke polisi dan seharusnya tidak sulit untuk menangkap mereka. Wat kemudian menawarkan untuk mengantar Prim dkk pulang.
Wat sampai di depan rumah Khun Pree. Prim dkk segera turun dan berterimakasih atas tumpangan mobil Wat. Wat juga pamit untuk pulang. Tetapi, sebelum pulang, dia meminta nomor Prim. Prim bersedia memberikannya. Tetapi, Boot menghentikannya.
“Kami tidak biasa memberikan nomor ke orang asing,” tegas Boot.
“Tapi Prim adalah sahabatku. Aku punya tugas untuk melindungi temanku dari orang berbahaya.”
“Lalu… Khun Prim harus berhenti berteman denganmu karena … kau orang yang berbahaya. Lain kali, jika kau ingin mencuri di acara orang lain, pikirkan dulu hal ini, apakah Khun Prim akan terkena masalah atau tidak!” sindir Wat.
Setelah Wat pergi, Boot bertanya kepada Prim, kenapa dia memberikan nomornya? Boot tidak suka, karena melihat gaya Wat, sudah bisa di pastikan kalau Wat menyukai Prim. Prim memberitahu kalau dia punya sebuah rencana.
“Aku baru tahu kalau Khun Wat adalah teman dekat dari pemilik P.Paul! Aku rasa Khun Wat akan bisa membantuku mewujudkan mimpiku,” beritahu Prim dengan senang.
(Prim bermaksud menjadi dekat dengan Wat agar bisa bertemu dengan pemilik P.Paul dan mempunyai kesempatan untuk bekerja di P.Paul).
Tags:
sanae rak nang cin
Lanjut lg donk min
ReplyDelete