Sinopsis Lakorn : My Cinderella Girl Episode 03-4/5


Sinopsis Lakorn : My Cinderella Girl Episode 03-4/5
Images by : Channel 3

Touch sudah mau pulang ketika seorang pelayan hotel memanggilnya. Dia memberikan dompet dan kantong tas milik Prim yang di temukan di kapal yang di kemudikan Wat pulang ke Phuket (jadi, waktu dari tempat boss Chana kembali ke dermaga, Wat naik kapal yang digunakan Jack dan Pong untuk membawa Prim). Touch menerima barang tersebut dan sadar kalau itu pasti milik Prim.
Rita sedang menelpon ibunya dan memberi kabar kalau dia akan segera pulang. Saat dia hendak kembali ke kamar, dia tidak sengaja berjumpa dengan Touch. Dan Touch memberikan barang-barang Prim. Touch penasaran dengan kantong tas yang di bawa Prim.
“Prim bermimpi untuk bekerja di P.Paul. Jadi, dia selalu membawa barang-barang ini. Dengan harapan, mana tahu dia beruntung bisa bertemu P.Paul. Jadi, dia bisa segera memberikan desain dan resume-nya,” jelas Rita.   
“Takdir sudah bersama Khun Prim. Tapi, aku tidak tahu apakah itu hal baik atau buruk,” ujar Touch.
Rita jelas kebingungan tetapi Touch tidak memberitahukan maksudnya.
Boot menelpon Rita dan bertanya kenapa Rita belum juga kembali ke kamar? Dia mengingatkan Rita kalau mereka harus cepat tidur karena besok pagi sudah harus berangkat menjemput Prim di dermaga. Rita memberitahu kalau dia bersama dengan Khun Touch dan sedang berbincang. Boot khawatir mendengarnya dan menyuruh Rita untuk cepat kembali, para pria itu berbahaya. Rita menasehati Boot untuk tidak terus melihat pria seperti itu, Touch itu pria baik. Rita bahkan menyuruh Boot untuk tidur terlebih dahulu.
Ada yang mengetuk pintu kamar dan itu adalah pegawai Wat. Dia datang untuk memberikan baju baru untuk di gunakan Boot besok pagi. Boot menolak baju itu karena dia sudah mencuci bajunya, jadi dia menyuruh pegawai itu mengembalikannya kembali ke Wat. Pegawai itu memaksa karena dia bisa kena marah jika membawa kembali baju tersebut. Boot mengerti, dia menerima baju itu dan akan mengembalikannya sendiri.
Ayah Wat menemui Wat dan memberitahu kalau Boss Chan menghubunginya tadi dan meminta maaf karena anak buahnya sudah menembak Wat dan teman-teman. Boss Chana mengira kalau Wat ada dalam kelompok yang sama dengan wanita pencuri tersebut (Prim). Wat tersenyum sinis karena Boss Chana sudah berbohong dan memfitnah Prim.
“Ai-Wat, dengarkan aku. Kau tidak mau membantuku bekerja, aku tidak akan marah. Tapi, aku minta tolong, dapatkah kau berhenti membuat masalah? Sekarang ini sudah banyak masalah di bisnis kita. Dia (boss Chana) menelpon dan meminta maaf, dapat di artikan kalau itu akhir dari kita. Anggaplah aku memohon padamu,” pinta Ayah Wat.
Wat tidak peduli. Dia tidak akan membiarkan masalah ini. Dan sekarang, dia akan pergi mencari Touch.

Ayah mengejar Wat keluar kamar dan berteriak menyuruhnya untuk berhenti. Boot yang sedang ke sana untuk mencari Wat, ketika melihat pertengkaran Wat dan ayahnya, segera bersembunyi dan menguping. Ayah Wat bertanya apa yang akan dilakukan Wat pada Boss Chana.
“Dia mau membunuh temanku. Aku tentu saja tidak akan melepaskannya!”
Ayah menghampirinya dan meminta Wat untuk tidak melibatkan perasaan dalam masalah ini. Karena ini mengenai Boss Chana, orang yang paling berbahaya. Dan hal ini tidak hanya akan membahayakan mereka tetapi juga bisnis In Touch dan juga teman Wat, Phu. Wat tidak peduli dan berlalu pergi.
Boot curiga mendengar Ayah Wat menyebut Phu sebagai teman Wat bukan anak buah Wat.
Dia mengejar Wat ke lift dan mengembalikan baju yang Wat berikan. Wat jelas kaget, bukan karena baju yang di kembalikan, tetapi karena Boot mengejarnya sambil mengenakan jubah mandi.
“Barusan, aku mendengar pembicaraanmu dengan ayahmu. Aku sudah tahu kalau kalian semua mencurigakan, seperti menyembunyikan sesuatu. Dan sekarang aku tahu, bahwa kau sebenarnya hubungan kalian bukan Boss dan anak buah. Kenapa kalian berbohong? Apa yang kau inginkan? Beritahu sekarang!”
“Lalu, kau harus memberitahuku terlebih dahulu. Siapa kau? Kenapa kau pergi ke villa milik paman Preecha?”
“Temanku adalah keponakan Preecha.”
Wat tentu saja tahu kalau Boot masih kekeh berbohong. Boot kesal karena Wat masih berbasa basi dan hendak memukulnya. Wat menghentikannya, dia memberitahu jika Boot memukulnya, dia tidak akan mencium Boot seperti adegan di lakorn, tetapi dia akan melakukan lebih daripada itu. Wat mendorong tubuh Boot ke dinding lift dan mendekatkan wajahnya. Boot tidak takut dan menendang selakangan Wat.
Pintu lift terbuka dan Boot segera keluar. Dia tidak akan memaksa Wat memberitahukan kebenarannya, karena dia masih bisa bertanya pada yang lain. Wat berusaha menghentikannya, tetapi dia masih kesakitan dan kesulitan berdiri.
Boot berlari mencari Rita dan Touch. Saat menemukan mereka, Boot segera berakting. Dia berbohong pada Rita kalau Wat sudah memberitahunya bahwa Khun Touch dan Khun Phu bukan anak buah-nya tetapi teman.
“Huh?! Tidak mungkin Wat memberitahukan hal tersebut,” ujar Touch terpancing. “Kami sudah sengaja menjaga rahasia itu.”
Boot memancingnya lagi, “Khun Wat memberitahuku untuk bertanya kepadamu untuk tahu seluruh kebenarannya. Karena dia tidak berani mengatakannya.”

Touch terpancing mengira kalau Wat memang mengatakan hal itu pada Boot.
Wat melihat mereka dan dia berlari menghampiri mereka sambil menahan rasa sakit, tetapi terlambat, Touch sudah memberitahu kalau Phu adalah pemilik dari P.Paul.
Wat tiba saat itu dan kesal karena Touch sudah mengatakannya. Touch sendiri marah karena Boot sudah menjebaknya.
“Kalian membohongi kami?” marah Boot. “Kenapa kau tidak mengatakannya dari awal kalau Phu adalah orang yang selama ini Prim cari?”
Wat tidak bisa menjawab. Dia menyuruh mereka menunggu Phu kembali dan biarkan Phu yang menjelaskan. Boot tidak yakin kalau Prim akan mendengarkan mereka lagi atau tidak. Rita juga marah karena sudah di tipu dan memukul Touch karena tidak memberitahunya. Rita juga hendak memukul Wat, tetapi dia tidak tega, dan memilih kembali ke kamar. Boot mengejarnya.
Rita masuk ke kamar sambil menggerutu, dia merasa marah tetapi dia tidak bisa meluapkannya. Hal itu karena mereka juga sudah menipu Phu dkk, dan ternyata Phu dkk juga menipu mereka. Boot masih tidak terima, apa alasan sebenarnya Phu dkk menipu mereka? Rita menebak kalau mungkin Phu tau kalau Prim mau bekerja di P.Paul karena itu dia berbohong untuk melihat kesungguhan Prim. Dia yakin kalau Prim pasti akan di terima bekerja di P.Paul. Tetapi, Boot tidak setuju. Tidak ada satupun orang kaya yang akan bersedia menghabiskan waktu dengan orang seperti mereka, jadi pasti ada alasan lain.

Esok hari,
Phu sudah terbangun dan menatap wajah Prim yang tertidur. Istri pelayan memanggil mereka dan menyerahkan ponselnya, ada yang menelpon. Phu menerima ponsel tersebut dan yang menelpon adalah Wat untuk memberitahukan kalau Rita dan Boot sudah tahu semuanya. Dan karena itu, Phu harus memberitahu Prim sekarang juga, sebelum Prim tahu dari Rita dan Boot. Karena hal itu hanya akan membuat Prim marah.
“Dan yang paling penting. Lakukan segala cara agar Khun Prim tidak membenciku,” pinta Wat.
Phu mengerti.
Prim terbangun karena mendengar suara Phu berteleponan. Phu memberitahu kalau itu telepon dari Wat yang sedang dalam perjalanan menjemput mereka.
Wat dan Touch berencana untuk berangkat menjemput Prim dan Phu tanpa membawa Rita dan Boot. Karena itu, mereka harus pergi sekarang sebelum Rita dan Boot tiba. Salah seorang karyawan Wat memanggilnya dan memberitahu kalau ada seseorang yang mencarinya.
Phu dan Prim sarapan bersama keluarga nelayan. Phu terus menatap Prim untuk mencari waktu yang tepat memberitahu Prim. Saat sudah selesai sarapan, dia mengajak Prim bicara, tetapi Prim meminta Phu untuk menunggu sebentar karena mau membantu cuci piring dulu. Saat sedang mencuci piring, tangan istri nelayan di gigit kalanjengking. Prim dan nelayan tentu panik dan segera membawa istrinya ke dokter. Phu melihat mereka dan ingin ikut, tetapi anak nelayan menghentikannya, dia meminta Phu untuk menunggu di rumah bersamanya.
Rita dan Boot tiba di dermaga dan kaget karena mendapat laporan kalau Wat dan Touch sudah berangkat. Boot jadi kesal dan semakin yakin kalau Phu dkk adalah orang jahat.

Prim dan nelayan serta istrinya akhirnya pulang setelah menerima pengobatan. Dan setelah itu, Phu mengajak Prim bicara berdua. Phu sudah mau bilang kebenarannya tetapi anak nelayan datang mengganggu. Phu jadi kesal dan meminta anak nelayan untuk meninggalkan mereka dulu bicara. Untunglah, nelayan memanggil anaknya.
Phu menarik Prim menjauh dari rumah nelayan. Prim jadi penasaran apa yang ingin dikatakan Phu. Phu menatap Prim dan memberitahu perasaannya, baginya Prim adalah orang spesial. Dia bertanya pendapat Prim mengenai dirinya.
“Aku… aku juga… merasa… hal yang sama,” jawab Prim.
Phu senang mendengarnya. “Aku harap, perasaan yang kita miliki, itu akan membantu masalah kita sedikit.”
“Masalah apa?” tanya Prim bingung.  
Boot dan Rita sudah kembali ke hotel, tetapi Boot merasa tidak tenang. Dia menyarankan agar mereka kembali ke dermaga dan saat Prim tiba, mereka akan langsung pulang. Rita setuju. Saat mereka mau keluar, mereka melihat Khun Patchara, pemilik mall tempat mereka bekerja dulu. Khun Pat datang dan bertanya ke resepsionis, apa kapal belum kembali? Dia merasa khawatir karena Vicky ikut pergi bersama Wat dan Touch. Boot dan Rita mendengar hal itu.
“Ada sesuatu yang harus ku beritahu. Sebenarnya…,” Phu sudah mau mengatakan kebenarannya, bahwa dia adalah pemilik P.Paul.
Tetapi, moment pengakuan itu harus hancur, saat terdengar suara Vicky berteriak-teriak dari jauh memanggil Phu. Phu terkejut. Termasuk Prim, di tambah lagi Vicky segera menggandeng tangan Phu.
Prim bingung dengan semuanya.
“Aku minta maaf padamu. Karena adikku telah melakukan hal jahat padamu,” ujar Vicky pada Prim.
Prim berusaha mencerna semua yang terjadi. Jika maksud Vicky, adiknya adalah Pong, dan Pong pernah bilang kalau Phu, pemilik P.Paul adalah calon kakak iparnya, maka Phu yang di gandeng oleh Vicky sekarang, adalah Phu pemilik P.Paul. Prim yang sadar kalau selama ini sudah tertipu, merasa marah.
“Apa benar… bahwa kau… apa ini yang ingin kau katakan padaku?” tanya Prim marah.
Vicky yang tidak mengerti apa yang terjadi, jelas bingung. Prim segera berlari pergi dari sana. Phu, Wat dan Touch segera berlari mengejar Prim. Vicky yang ingin mengejar Phu malah terjatuh, dan hal itu membuat Phu tidak jadi mengejar Prim dan memilih menolong Vicky.
Wat dan Touch berhasil mengejar Prim. Touch menjelaskan kalau mereka tidak punya niat jahat. Phu hanya ingin mengenal Prim karena Prim datang ke acara dengan undangan milik Khun Pree. Tetapi, mereka sudah tahu kalau Prim adalah keponakan dari Paman Fak dan Tante Rampai yang bekerja di rumah Khun Pree.
Wat kesal karena Touch memberitahu yang tidak perlu. Dia mengusir Touch untuk kembali ke kapal. Touch tidak mau, dan mereka malah jadi berdebat. Prim menghentikan mereka dan meminta waktu untuk sendiri.  

Saat sudah tinggal sendiri, Prim melihat Phu yang menuntun Vicky yang terluka. Terus, Vicky malah mengeluh kalau dia sudah tidak bisa jalan, dan dengan terpaksa, Phu menggendong Vicky. Prim merasa sedih melihat hal tersebut.

Post a Comment

Previous Post Next Post