Broadcast Network : Tencent
Dan karena Tian Xin memanggilnya,
maka Pi Pi pun berhenti berjalan.
“Pi Pi, aku minta maaf. Benar-
benar, aku minta maaf,” kata Tian Xin dengan raut yang sangat sedih dan menyesal
kepada Pi Pi.
“Aku membaca surat yang kamu
tuliskan untuk Jia Lin. Itulah saat aku menyadari, kalau kamu tidak benar-
benar tau tentangnya,” kata Tian Xin.
“Tao Jia Lin dan aku sudah mengenal
selama 20 thn,” balas Pi Pi.
“Ya. Aku tau. Tapi selama 20 thn…”
“Kamu berpikir setiap orang begitu sempurna.
Setiap orang menjadi capek untuk mempertahankan image sempurna yang kamu miliki
pada mereka. Apa kamu tau itu? Apa kamu pernah mempertimbangkannya? Dalam
hubunganmu dengannya, apa yang telah kamu lakukan untuknya?” tanya Tian Xin,
setelah mengatakan semua yang ingin dikatakan nya.
Dan Pi Pi terdiam, tidak menjawab
pertanyaan dari Tian Xin.
Dengan sikap yang rendah hati, Wang
Xuan menolak, karena ia mudah sekali merasa gugup. Namun karena yang diundang
oleh Zhang Dan adalah Wang Xuan, maka Wang Xuan lah yang harus mengikutinya.
Dan dengan senang, Wang Xuan
bersedia untuk mengikuti wawancara special itu. Lalu ia berterima kasih kepada
Tuan Zhang.
Xui Xian dan Kuan Yong datang ke toko. Dan kali ini mereka datang untuk mendengarkan jawaban dari Ayah Xiao Ju tentang pertanyaan ABC saat itu. Karena Ayah Xiao Ju mengabarkan kalau ia telah menemukan jawabannya.
“Ya. Berubah. Berubah menjadi
rubah!” balas Xiao Ju dengan ketus, lalu kembali mengerjakan pekerjaannya.
Sehingga mendengarnya, Xui Xian
tertawa dan mengatai kalau Ayah Xiao Ju sangat lucu. Lalu ia pun pergi menjauh
bersama dengan Kuan Yong.
Pada saat yang sama, karena hal itu
tanda bunga Iblis rubah muncul. Sehingga setiap Hui Yan renkarnasi, ia tidak
akan bisa hidup mencapai umur 25 tahun.
“Iya. Selanjutnya, aku akan
menceritakan tentang He Lan. Dia mencari cara menyelamatkanmu, jadi kamu bisa
hidup penuh. Beruntungnya, di zaman ini, dia akhirnya menemukan sebuah cara,”
jelas Qian Hua.
“Jadi?” tanya Pi Pi.
“Dia bisa menyelamatkanmu,” jawab
Qian Hua.
“Bagaimana?” tanya Pi Pi, lagi.
“Apa dia tau tentang ini?” tanya Pi
Pi. Dan Qian Hua menganggukan kepalanya.
“Aku hanya…”
“Kamu hanya tidak mau dia mati,”
potong Pi Pi.
“Tidak apa. Ini bukan salahmu. Aku tidak
ingin dia mati juga,” balas Pi Pi dengan mata berair, menahan kesedihan.
“Aku akan menghargai apapun
keputusanmu,” kata Qian Hua.
“Ya,” jawab Qian Hua, membenarkan.
Tags:
Moonshine and Valentine