Sinopsis Lakorn : My Cinderella Girl Episode 03-5/5



Sinopsis Lakorn : My Cinderella Girl Episode 03-5/5
Images by : Channel 3
Boot dan Rita menunggu di dermaga. Dan mereka melihat Khun Pong yang datang. Boot segera berlari menghampirinya dan menendangnya.
“Boot! Jangan! Jangan!” teriak Rita menghampiri Boot. “Jangan hanya tendang sekali! Tendang berulang kali, Boot! Lakukan, hingga kau merasa puas!” dukung Rita.
Dan Boot segera menendang Pong lagi.
Tepat saat itu, Khun Pat tiba dan melihat Boot sedang menyiksa anaknya. Dia segera membantu Pong dan memarahi mereka karena melukai anaknya. Boot membalas, kalau harusnya Khun Pat bertanya pada Pong apa yang sudah dia lakukan pada temannya.
Khun Pat membawa Pong ke hotel dan menginterogasinya. Apa yang sudah Pong lakukan? Pong berlutut dan merengek meminta Khun Pat untuk menolongnya. Khun Pat dengan marah menyuruh Pong untuk memberitahu semuanya, dan jangan mencoba membohonginya, atau dia tidak akan membantu. Pong dengan terpaksa bercerita.
Prim juga sudah pulang dan disambut oleh Rita dan Boot. Khun Pat datang lagi ke dermaga untuk menjemput Vicky. Prim segera mengajak Rita dan Boot untuk pulang. Phu melihat kepergian mereka, dan Khun Pat menyadari tatapan Phu yang berbeda pada Prim. Dan karena itu, dia mencegah Phu untuk pergi dengan alasan kalau Vicky sedang terluka.
Khun Pat menemui Prim dkk yang hendak pulang. Dia mengajak Prim untuk bicara berdua.
Prim dan Khun Pat bicara di sebuah ruangan. Khun Pat memberitahu kalau Pong sudah menceritakan semuanya. Bahwa Prim sudah menolong nyawa Pong dan mengenai Prim yang tahu kalau Pong mengenal pemilik P.Paul, dan karena itu Prim mendekati Pong. Dengan harapan, Pong akan membenarkannya kepada pemilik P.Paul. Dan karena itu, dia merasa apa yang dilakukan Pong pada Prim (membawa Prim ke tempat Boss Chana dan mau ‘melakukan sesuatu’) itu adalah kesalahan Pong dan Prim. Prim membuat Pong salah paham bahwa Prim punya perasaan padanya. Karena itu, Khun Pat mau Prim tidak menyalahkan Pong dan menuntut mereka atas hal ini, karena yang akan terluka hanyalah Prim.
“Aku merasa kasihan padanya,” jawab Prim. “Anak-anak seusianya pasti sudah giat belajar dan membangun masa depannya sendiri. Tidak bermain-main dan mencari kebahagiaan dari hal lain (narkoba). Hidupnya pasti sangat tidak bahagia,” ujar Prim.
“Kau tidak punya hak untuk mengkritik anakku!” marah Khun Pat.
“Jika ibuku masih hidup, ibuku pasti juga akan berkata padamu bahwa kau tidak punya hak untuk menilai anak orang lain.”

Khun Pat merasa semakin marah karena Prim berani membalasnya. Prim tidak takut dan pamit untuk pergi. Khun Pat tidak terima, dan dia malah memberitahu kalau anaknya, Vicky sudah bertunangan dengan Phuree, jadi Prim jangan berani mencoba merebut Phu. Prim menjawab dengan tenang bahwa dia tidak akan mengganggu hubungan mereka, dia mencari Phu hanya agar bisa berkesempatan bekerja di P.Paul. Khun Pat semakin menghina Prim yang hanya penjual sepatu dan tidak akan bisa bekerja di P.Paul. Dia menyebut kalau Prim mempunyai mimpi yang tidak masuk akal, dan apa yang Prim impikan hanya akan menjadi tertawaan di mata orang lain!
Prim terdiam mendengar hal itu. Khun Pat yang sudah puas menghina Prim, pergi dari sana.
Khun Pat kembali ke kamar dan Vcky yang baru siap mandi menyambutnya. Khun Pat melihat sekeliling dan tidak melihat Phu. Vicky memberitahu kalau Phu barusan keluar. Khun Wat benar-benar kesal karena Vicky sangat bodoh sampai tidak bisa menyadari kalau ada sesuatu antara Phu dan Prim. Vicky sangat yakin kalau Phu tidak mungkin punya perasaan lain pada Prim karena Khun Wat juga menyukai Prim. Dia menyuruh ibunya untuk tidak berpikir berlebihan.
Prim dkk pulang ke villa ke Khun Pree dengan menggunakan taksi. Saat sudah sampai, Boot meminta Prim untuk memberitahu mereka apa yang dikatakan oleh Khun Pat. Prim meminta waktu, dia tidak bisa memberitahu sekarang karena perasaannya sedang kacau. Boot merasa kasihan, dan akhirnya menyuruh Prim untuk menghapus apapun yang di katakan Khun Pat dari pikiran Prim. Tidak usah dipikirkan lagi.
Boot kemudian menyuruh Rita untuk membuka pintu pagar. Dan saat Rita mau membuka pintu, dia melihat kalau pintu tidak terkunci. Rita mengira kalau dia lupa mengunci pintu semalam.
Saat itu, Wat dan teman-teman sampai di depan villa. Boot segera menarik Prim dan Rita masuk ke dalam villa dan mengunci gerbang. Wat dan yang lain tidak menyerah, mereka memanjat pagar dan memanggil Prim. Mereka mau bicara.
“Tidak ada yang mau kami bicarakan,” jawab Boot.
“Kami tidak perlu bicara padamu, karena itu bukan urusanmu!” balas Wat. “Kami hanya mau bicara dengan Khun Prim.”
“Aku juga tidak mau membicarakan apapun lagi! Mulai sekarang, kita sudah berbeda jalan dan jangan saling mengganggu lagi!” balas Prim.
“Dan semua barang-barang kalian, akan ku letakkan di depan rumahmu. Dan jangan pernah masuk ke sini lagi tanpa permisi! Atau aku akan melaporkan kalian sebagai penyusup!” peringati Prim.
Wat tidak terima dan malah menantang Boot.
Dor!!!
Terdengar suara tembakan. Semua tentu kaget. Itu adalah Khun Pree yang menembak karena mendengar suara ribut-ribut. Dia bertanya siapa mereka? Kenapa bertengkar di rumahnya? Prim kaget karena Khun Pree sudah pulang. Khun Pree juga kaget karena melihat Phu, anaknya. Prim tambah kaget, Khun Pree mengenal Phu? Dan Touch memberitahukan kalau Phu adalah anak dari Khun Pree. Prim dkk kaget hingga Rita sampai pingsan.
Phu dkk sudah pulang.
Prim berlutut dan meminta maaf pada Khun Pree karena dia sudah berpura-pura menjadi anak Khun Pree dan juga membawa orang lain tinggal di rumah Khun Pree. Khun Pree tidak marah dan malah berterimakasih karena Prim bisa membawa Phu masuk ke dalam rumahnya. Dan dia bertanya apa Phu ada masuk ke kamar di lantai 3? (kamar yang ada alarm saat Phu mau masuk ke sana).
“Meh! Sangat disayangkan!” ujar Khun Pree. “Tapi, tidak apa. Suatu saat nanti, aku akan mengejutkannya!”
Phu dan Prim bertemu. Prim meminta Phu untuk memberitahu semuanya sekarang. Kenapa Phu harus menyembunyikan identitasnya?
“Aku hanya ingin tahu kalian siapa. Dan kenapa kau membawa kartu undangan ayahku untuk datang ke acara itu.”
“Lalu, kenapa kau tidak bertanya langsung?”
“Awalnya, aku pikir… kau wanita simpanan ayahku. Dan aku juga ingin mendapat bukti bahwa kau hanya memanfaatkannya.”
“Kenapa kau bisa berpikir sekejam itu pada ayahmu sendiri?”
“Kau tidak tahu apapun. Jadi jangan menilaiku!” marah Phu.
Prim juga marah karena sudah di tipu, padahal Phu tahu kalau dari awal dia berbohong. Dia merasa seperti telah menjadi bahan tertawaan di mata Phu! Dia yakin kalau Phu pasti menganggapnya tidak pantas bekerja di P.Paul. Phu membantah hal tersebut, tetapi Prim tidak mau mendengarnya. Dia merasa sakit hati.
“Aku masih ingin menjadi Tua Phu -mu. Itu kebenarannya,” beritahu Phu dan mengenggam tangan Prim. “Kita bisa memulai dari awal dan kembali seperti sebelumnya, okay?”
“Seperti sebelumnya?”
“Seperti saat kita di pulau. Selama waktu itu, aku sangat bahagia.”
Prim marah mendengar hal itu. Dia tidak percaya dengan Phu. Bagaimana dengan tunangan Phu? Phu tahu kalau dia sudah terlalu banyak berbohong hingga Prim tidak percaya padanya. Prim membenarkan, karena itu dia meminta agar mereka tidak pernah bertemu lagi. Dan juga lupakan semuanya. Dia juga akan melupakan mimpinya pada P.Paul.

Post a Comment

Previous Post Next Post