Sinopsis Korean Drama - 30 BUT 17 Episode 03-04 (Part 1)



Sinopsis Korean Drama - 30 BUT 17 Episode 03-04 (Part 1)
Images by : SBS

Woo Jin, Seo Ri, Yoo Chan, Jennifer, Deok Su dan Hae Beom (sebagai penonton), duduk di ruang tamu. Seo Ri menggendong Deok Gu dan masih tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Jennifer ini suka sekali menggunakan kutipan buku, menyatakan kesalahannya karena tidak teliti.
Seo Ri menjelaskan kalau ini adalah rumahnya dan dia adalah keponakan pemilik rumah. Woo Jin memberittahu kalau orang tuanya sudah membeli rumah ini 11 tahun yang lalu dan keponakannya adalah Chan.
"Pasti ada kesalahan. Ini Fang dan dahulu aku pemiliknya. Dia masih di rumah ini. Jadi, kenapa tempat ini... ," jelas Seo Ri.
"Kudengar pemilik sebelumnya menelantarkannya saat mereka pindah. Jadi, orangtuaku mulai mengurus dia," beritahu Woo Jin.  
Seo Ri kemudian bertanya dimana pemilik sebelumnya? Tetapi mereka juga tidak tahu dan menyuruh Seo Ri untuk menelponnya sendiri. Sseo Ri semakin bingung dan ketakutan. Chan memutuskan untuk menelpon kakeknya yang membeli rumah ini untuk menanyakan pemilik sebelumnya, dan setelah menelpon, dia memberitahu kalau pemilik sebelumnya meninggalkan barang dan Deok Gu di sini lalu pergi terburu-buru. Jadi, kakeknya juga tidak tahu kemana pemilik sebelumnya pergi. Seo Ri langsung lemas mendengarnya.
Chan menyarakan agar melapor ke polisi. Dan Woo Jin meminta Seo Ri untuk pergi dari rumahnya. Woo Jin juga hendak mengambil Deok Gu dari pelukan Seo Ri, tetapi Deok Gu tidak mau beranjak.
Seo Ri bangkit. Dia meminta maaf dengan suara bergetar dan kemudian mengembalikan Deok Gu ke pelukan Woo Jin.
Seo Ri pergi ke kantor pamannya dulu bekerja. Tetapi, gedung yang di cari Seo Ri sudah tidak ada dan sudah bertukar menjadi cafe.

Seo Ri benar-benar kehilangan arah. Dia takut dan bertanya kemana paman dan bibinya menghilang. Dia kemudian teringat nasihat Chan untuk melapor ke polisi untuk mencari orang hilang. Seo Ri segera berlari ke kantor polisi terdekat dan melapor kalau pamannya, Kim Hyun Gu, dan bibinya, Gook Mi Hyun, yang tinggal 13 tahun lalu di Hyein 3-dong 13, menghilang dan minta tolong di temukan. Dia juga meminta tolong untuk mencarikan temannya, No Su Mi dan Kim Hyung Tae. Polisi meminta Seo Ri untuk tenang dan meminta KTP Seo Ri.
"Aku belum menerima KTP. Usiaku baru 17 tahun," ujar Seo Ri.
Karena perkataan itu, polisi jadi mengira kalau Seo Ri sedang bermain-main. Mereka mengira kalau Seo Ri sakit jiwa. Polisi juga menjelaskan kalau ada UU Perlindungan data diri, jadi mereka tidak bisa memberitahu sembarang orang. Seo Ri memberitahu kalau orang itu adalah paman dan bibinya. Tetapi, polisi tetap tidak bisa membantu.
Seo Ri berjalan menuju rumah Su Mi dan Hyung Tae. Dia menemukan kedai di dekat rumah Su Mi dan Hyung Tae, tetapi dia tidak tahu lagi mana rumah Su Mi dan Hyung Tae karena sudah di ganti menjadi gedung pencakar langit. Seo Ri kebingungan dan menjadi takut.
Episode 03 - Hantu Elegan

Chan dan teman-temannya di rumah berpesta karena Chan pindah ke rumah pamannya. Mereka membeli sampai 4 kue tart.
Woo Jin baru pulang rumah dari membeli makanan Deok Gu. Chan melihatnya dan baru ingat kalau dia belum memperkenalkan teman-temannya kepada Woo Jin.
"Temanmu ... dan pelatih (melihat ke Deok Su)," ujar Woo Jin.
Chan dan Hae Beom tertawa ngakak.
"Ya. Aku pelatih Chan," ujar Deok Su kesal, "Tentu, aku bukan pelatihnya, paman!"
Chan segera memperkenalkan Deok Su. Dan juga temannya, Hae Beom, yang tiba-tiba menjadi kaya karena pemugaran. Mereka semua temannya di sekolah. Woo Jin mengerti dan mempersilahkan mereka untuk makan kue dan tidak usah mempedulikannya.

Seo Ri berjalan di jalanan dan ketakutan dengan semua mobil dan motor yang lewat. Dan pada akhirnya, dia nyasar ke gang asing. Dan ada seorang pria yang berjalan di belakangnya. Seo Ri ketakutan mengira kalau pria itu mengikutinya dan bahkan mengira pria itu membawa pisau. Seo Ri langsung lari ketakutan. Sementara pria itu merasa heran melihat tingkah Seo Ri, dia bukan membawa pisau tetapi sosis.
Woo Jin berada di ruang kerjanya dan membuat miniatur. Hujan turun. Dan terdengar suara gongongan Deok Gu. Woo Jin keluar dan melihat Deok Gu sedang menatap ke jendela dan melolong. Chan juga terbangun karena suara lolongan tersebut.
"Anjing tidak menggonggong tanpa alasan," ujar Jennifer yang tiba-tiba muncul di samping mereka. Woo Jin dan Chan jelas kaget. "Saat mereka menggonggong,  mereka merasa waspada atau butuh sesuatu atau mereka mengekspresikan stress. Saat mereka merengek, mereka merasa gelisah atau tidak nyaman. Saat mereka 'auuuuuuuuuuuuu' melolong seperti serigala, mereka menunggu anggota keluarga yang belum kembali dan mereka mengirimkan sinyal untuk memberitahu mereka keberadaannya."
Chan bertepuk tangan atas pengetahuan Jennifer. Chan kemudian menebak kalau mungkin Deok Gu menunggu ahjumma tadi (Seo Ri). Woo Jin membantah dan menyuruh Chan untuk tidur saja.
Woo Jin menggendong Deok Gu dan mengelus Deok Gu untuk tidur.
Seo Ri berteduh dari hujan di taman di dalam lorong mainan. Dia memanggil nama ibunya dan merasa ketakutan.
Flashback
Seo Ri berada di dalam mobil bersama ibunya dan dia memberitahu kalau dia mulai bosan dengan violin. Seo Ri curhat kalau dia mau memainkan violin sesuai perasaannya, tetapi orang-orang bilang dia salah jika dia tidak mengikuti lembaran musik. Dan dia tidak akan bisa masuk ke Sekolah Seni.
Dan kemudian ibu memutar musik. Dia menyuruh Seo Ri untuk tidak memikirkan yang lain dan bermain saja.
Seo Ri menangis mengingat hal itu. Dia merasa sangat takut sekarang. Sendirian.
Esok hari,
Seo Ri terbangun karena mendengar suara musik. Dan Seo Ri langsung bisa menebak itu musik Beethoven. Dan ternyata musik itu berasal dari mobil truk pembersih.
Seo Ri tampak seperti gelandangan. Penampilannya berantakan.
Woo Jin sudah selesai mencukur jenggot dan kumis serta memotong rambut. Penampilannya sudah jauh lebih baik dan tampan. Dan Jennifer tidak mengenalinya. Dia mengira Woo Jin adalah orang asing dan hendak menyerangnya dengan alat pel.
"Kenapa kau selalu menyerangku tiap kali melihatku?" tanya Woo Jin.
Dan mendengar suara Woo Jin, dia tahu kalau itu adalah Woo Jin. Tetapi, dia masih tidak yakin karena Woo Jin yang kemarin berbeda 180 derajat dengan hari ini.
Woo Jin memeriksa Deok Gu dan mendapati kalau Deok Gu tidak makan serta minum sama sekali. Dan karena itu, Woo Jin menelpon dokter hewan untuk membuat janji pemeriksaan.
Jennifer kemudian melapor juga kalau dia sudah membersihkan seluruh rumah tapi dia melihat gudang di kebun terkunci. Dia mau minta kuncinya. Dan Woo Jin dengan tegas menyuruh Jennifer untuk membiarkan saja gudang tersebut, jangan di bersihkan dan jangan masuk ke dalamnya. Jennifer mengerti.
Woo Jin ke dokter hewan bersama Deok Gu. Dokter memberitahu kalau Deok Gu adalah anjing tua dan sistem kekebalan tubuhnya melemah, karena itu dia akan memberikan infus. Woo Jin mengerti dan meninggalkan Deok Gu di rumah sakit hewan untuk di rawat. Dia bahkan membeli banyak makanan anjing untuk Deok Gu.
Woo Jin keluar dari rumah sakit dan hendak minum. Dia melihat ada pohon yang kering tanahnya, jadi dia menuang setengah dari air minumnya untuk menyiram pohon tersebut.  
Saat dia akan pergi, seorang ahjussi menyapanya. Woo Jin terlihat tidak nyaman, tetapi tetap menyapa dengan sopan.

Seo Ri sudah seperti gembel. Wajahnya kotor dan pakaiannya juga. saat melihat orang di pinggir jalan, dia bahkan sampai ngiler. Seorang relawan melihatnya dan memberitahu untuk pergi ke tempat orang memberi makan geladangan. Seo Ri awalnya menolak karena dia bukan geladangan, tetapi, pada akhirnya ikut mengantri untuk dapat makan.
Dia sudah tidak sabar untuk makan, tetapi sialnya, nasi untuk makan para gelandangan sudah habis. Seo Ri jelas kecewa. Relawan yang membagikan nasi merasa kasihan dan jadinya memberikan biskuit coklat yang dia punya. Seo Ri sangat senang.
Seo Ri pergi ke kamar mandi dan kaget melihat wajahnya yang kotor. Dia segera membersihkan wajahnya.


Setelah itu, dia berusaha untuk tidak memakan roti yang di terimanya tadi. Namun, perutnya berkata lain. Akhirnya, dia memutuskan untuk duduk di kursi pinggir jalan dan makan biskuit coklat tersebut. Saat dia sudah mau makan, dia melihat papan iklan yang ada di pinggir jalan terjatuh, jadi Seo Ri memutuskan untuk mengangkat papan itu terlebih dahulu dan meletakkan biskuit coklatnya di kursi.  

Woo Jin lewat di sekitar sana dan merasa tertarik dengan kursi tersebut. Jadi, dia mulai mengukur tanpa memperhatikan ada biskuit coklat dan duduk di atasnya. Seo Ri yang kembali ke kursinya, jelas heran, kemana biskuitnya hilang? Dia bertanya ke Woo Jin tetapi Woo Jin menjawab tidak ada biskuit coklat. Woo Jin kemudian memotret-motret pemandangan. Seo Ri masih penasaran kemana hilangnya biskuit coklatnya jadi dia menghalangi kamera Woo Jin.
"Maaf. Tapi jika kamu memakannya, kamu bisa jujur denganku. Chocho pie tidak bisa melarikan diri. Kurasa mustahil itu menghilang," ujar Seo Ri.
Woo Jin kesal karena di tuduh. Dan saat itu dia baru memperhatikan wajah Seo Ri, wanita yang kemarin muncul di rumhanya. Seo Ri mengerti dan meminta maaf. Dia tidak mengenai Woo Jin.

Dan saat Woo Jin bangkit, Seo Ri menemukan Chocho Pie-nya. Hancur di duduki oleh Woo Jin. Seo Ri shock dan hendak menangis. Dia marah karena Woo Jin menduduki biskuitnya, dan dia dengan menangis memarahi Woo Jin. Woo Jin melihat ke pantat celananya dan memang ada noda cokelat, dia meminta maaf dan berjanji akan menggantinya. Seo Ri senang mendengar akan di ganti, dia meminta di belikan chocho pie satu lagi.

Dan akhirnya, mereka berjalan bersama menuju supermarket terdekat. Orang-orang yang ada di sana, melihat celana Woo Jin dan mengira Woo Jin buang air besar di celana. Woo Jin mah cuek saja, tetapi Seo Ri yang tidak tega. Jadi, Seo Ri mengikatkan cardigannya ke pinggang Woo Jin untuk menutupi hal tersebut. Woo Jin sedikit heran dengan sikap Seo Ri yang polos.
Seo Ri kemudian melihat uang seorang ahjumma terjatuh, jadi dia segera mengambil uang tersebut dan berlari memanggil ahjumma yang hendak menyeberang tersebut. Ahjumma itu tidak mendengar teriakan Seo Ri karena asyik berteleponan.
Woo Jin melihat kelakuannya dan  hendak mengejar tetapi lampu penyemberangan telah menjadi merah, jadi dia harus menunggu.
Seo Ri masih terus mengejar ahjumma hingga ke kereta bawah tanah. Dan akhirnya, dia berhasil mengembalikan uang tersebut kepada ahjumma. Tetapi, ahjumma segera mengambil uang itu dan pergi.
Seo Ri merasa sangat lelah. Dan juga bingung darimana tadi dia masuk ke stasiun.
Chan sedang berlatih bersama rekan-rekannya dan pelatih. Fisiknya paling kuat di antara yang lain.  
Selesai latihan, Chan dan teman-teman pulang. Di depan sekolah, seorang gadis sudah menunggunya. Dia marah karena Chan mengabaikan sms-nya. Chan dnegan cuek menjawab kalau dia membaca SMS gadis itu di malam hari, jadi tidak membalas karena takut membangunkannya. Gadis itu malah merasa tingkah Chan romantis (ini gadis yang kemarin mukulin Woo Jin karena ngira Woo Jin orang mesum).
Woo Jin pergi ke kantor dan rekannya, Jin Hyun menyapanya dengan senang karena sudah lama tidak bertemu. Dia melihat cardigan merah muda yang di kenakan Woo Jin , dan Woo Jin memperlihatkan celananya. Jin Hyun kaget dan mengira Woo Jin buang air besar di celana.

Seo Ri pergi mencari paman dan bibinya dengan bertanya kepada orang sekitar. Dan tanpa sengaja, dia bertemu dengan seorang kakek yang dulu adalah tetangganya. Seo Ri sangat senang dan mengingatkan mengenai dirinya, anak yang sering datang untuk mencuci dan membuat baju seragam serta dress pertunjukkan. Kakek itu mengingat Seo Ri. Dan Seo Ri kemudian bertanya, apa paman itu tahu kemana bibinya pindah?

Woo Jin bertemu klien yang minta di buatkan properti syuting. Woo Jin meminta untuk mendengarkan lagu latar dan klien memutarkannya. Woo Jin mendengarkan dengan seksama dan mulai merancang desain ruangan serta propertinya untuk bagian adegan yang diminta oleh klien. Dan klien sangat menyukai hasilnya.
Rapat selesai dan klien itu mengajak Woo Jin untuk makan atau minum bersama. Woo Jin menolak. Wanita itu bertanya dimana Woo Jin tinggal? Woo Jin memberitahu kalau dia tinggal di Hyein-dong. Wanita itu segera bilang kalau rumahnya di sekitar sana dan kebetulan hari ini tidak bawa mobil. Woo Jin yang tidak peka, tidak memberikan tumpangan, sebaliknya menyuruh wanita itu untuk berhati-hati saat pulang. Dia pamit pulang dan naik ke mobil. Wanita klien itu sangat kesal karena di abaikan.
Kebetulan, Hee Soo melihat hal tersebut dan segera mengajak wanita itu ikut makan dengannya. Hee Soo juga mengumpati Woo Jin yang tidak peka.
Seorang wanita, pemain violin, sedang melakukan wawancara. Nama wanita itu adalah Kim Tae Rin. Tae Rin telah di tunjuk menjadi profesor termuda di Universitas Musik Seoul. Dan pewawancara bertanya, apa ada yang Tae Rin anggap sebagai saingan dalam karirnya?
Flashback
Saat SMA, Tae Rin mengikuti kompetisi musik. Dia sangat cemas dengan permainan musik Seo Ri yang unik namun menawan. Untunglah, dia yang mendapat juara 1.
Tapi, saat itu, dia tanpa sengaja melihat seorang juri, malah menawarkan Seo Ri menjadi pemain violin ke-2 di konsernya, bukan Tae Rin.
Tae Rin saat itu merasa marah.
"Entahlah. Aku memainkan violin karena aku suka musik," jawab Tae Rin. "Bukan karena aku ingin menjadi lebih baik dari orang lain.  Aku tidak membandingkan diri dengan siapapun saat bermain."

Seo Ri berkeliaran di jalanan sampai malam. Dan dia memutuskan untuk berisitirahat di halte pemberhentian bus. Wajahna pucat. Dan saat itu, dia melihat poster pemain violin, Kim Tae Rin.
Woo Jin memberhentikan mobilnya di dekat halte bus karena lampu merah. Dan Deok Gu yang sudah di jemput dari rumah sakit, melihat ke arah jendela seolah merasakan keberadaan Seo Ri.
Seo Ri melihat violin yang ada di poster.
Flashback
Seo Rin ingat saat dulu dia selalu membawa violin untuk bermain.
Seo Rin kemudian bangkit dan berlari ke suatu tempat. Dan Woo Jin melajukan mobilnya pergi. 

Post a Comment

Previous Post Next Post