Broadcast Network : Tencent
Tahun
1980- an. Disebuah sekolah.
Didalam kantor. Seorang pria berkaca
mata yang merupakan kepala sekolah di tempat tersebut, membaca surat yang
diterimanya dengan serius.
Surat
Rekomendasi. Anggota CPC Xui Xian dan Kuan Yong akan tiba disekolahmu. Tolong
terima mereka. 21 Mei 1986.
Setelah selesai membaca surat itu,
dia melepaskan kacamatanya dan memperhatikan Xui Xian serta Kuan Yong yang
berdiri dihadapannya.
Keluar dari ruangan kepala sekolah.
Setiap murid yang melewati mereka, menyapa mereka berdua dengan panggilan
Professor. Dan sambil tersenyum Kuan Yong juga ikut memanggil Xui Xian dengan
panggilan Professor, tapi Xui Xian tidak tampak tertarik.
“Kamu benar- benar tidak suka
sekolah ini, ya?” tanya Kuan Yong, menyadari itu.
“Kamu pikir aku bercanda padamu?”
tanya Xui Xian sambil menunjukan pakaian olahraga yang dipakainya.
“Aku benar- benar tidak bisa
menemukan pekerjaan lain yang lebih baik,” kata Kuan Yong dengan nada meminta
maaf.
“Lupakan itu. Jangan pikirkan. Hanya
menjadi seorang Guru, kan? Baiklah. Aku akan mengambil kesempatan untuk bekerja
diluar,” balas Xui Xian sambil memukul udara.
Kuan Yong lalu pamit untuk pergi ke
kelas dan berjanji akan menemui Xui Xian dilapangan nanti, setelah kelasnya
selesai. Dan sambil tersenyum Xui Xian memberikan semangat kepada Kuan Yong.
Lalu setelah Kuan Yong pergi, dengan
pandangan sedih Xui Xian melihat anak- anak yang sedang bersenang- senang
dilapangan.
Di
MUSEUM. Awal tahun 1990- an.
Bos He Lan sangat baik sekali. Dia
memberikan He Lan sebuah pekerjaan special yang memiliki jam kerja lebih
flexible. Karena pelinghatan He Lan kurang bagus, maka ia mengizinkan He Lan
untuk tidak perlu datang ketika hari terang.
“Curator (Kepala Museum), aku tidak
menginginkan banyak hak istimewa. Lagian ini adalah hari pertamaku bekerja
disini. Aku ingin bisa datang lebih cepat untuk mengenal setiap orang,” jelas
He Lan.
Bos setuju. Dia lalu memberikan
penawaran lain kepada He Lan, yaitu mulai hari ini dia akan menyediakan sebuah
mobil untuk menjemput He Lan bekerja.
“Jangan, curator. Dihari terang,
temanku akan mengantarku. Di malam hari, aku bisa pulang sendiri,” jelas He
Lan, menolak.
Tahun
1980-an.
Kuan Yong masuk kedalam kelas yang
akan diajarnya. Dan disana dia menyapa semua muridnya serta memperkenalkan
dirinya sendiri yang mulai hari ini akan menjadi guru fisika mereka.
Beberapa murid yang tertarik pada
Kuan Yong, mulai bertanya- tanya tentang umur serta dari mana Kuan Yong
berasal. Dan dengan singkat Kuan Yong menjawab semua pertanyaan itu, lalu mulai
mengajar.
Seorang wanita berkuncir rambut dua
(Li Yinghua) yang merupakan perwakilan kelas. Ketika pelajaran akan dimulai dan
dia melihat seorang teman pria nya sedang duduk termenung, maka ia pun
mengambil sedikit kertas dan melemparkan itu kepadanya.
Karena lemparan itu, si Pria pun
tersadar dari lamunannya. Lalu ia melihat kearah Yinghu dan menganggukan
kepala, tanda terima kasih. Dan melihat itu, Yinghua tersenyum senang.
Tapi setelah itu, si Pria kembali termenung
lagi. Dan melihat itu, Yinghua tidak lagi tersenyum.
Lonceng berbunyi. Dan semua orang
yang berada didalam kelas pergi keluar. Lalu disaat itu Yinghua mendekati si
Pria yang masih merapikan barangnya.
Yinghua memberikan buku catatan
fisikanya kepada si Pria, karena Yinghua tau kalau si Pria pasti tidak sempat
mencatat tadi, jadi Yinghua memberikan buku catatannya itu untuk di fotocopy.
Si Pria berterima kasih kepada
Yinghua dan ingin pergi keluar kelas juga, tapi dengan cepat Yinghua
menahannya. Dan dengan sikap malu- malu, Yinghua mengatakan bahwa dia ingin mengundang
si Pria untuk datang ke rumahnya lusa nanti, karena lusa adalah hari ulang
tahunnya.
“Lusa, aku … mari bicarakan nanti
saja,” balas si Pria lalu pergi keluar dari kelas. Dan dengan kecewa, Yinghua
menghela nafas.
Kuan Yong menghamiri Xui Xian yang
sedang duduk disamping lapangan. Disana melihat Xui Xian yang tampak tidak
bersemangat, maka Kuan Yong pun bertanya, “Mengapa kamu sangat membenci
sekolah?”
“Aku tidak pernah bilang aku membenci
sekolah,” balas Xui Xian.
“Kemudian kamu membenci anak- anak
disana?” tanya Kuan Yong sambil memperhatikan murid- murid yang bermain
dilapangan.
Xui Xian membalas bahwa dia tidak
membenci anak- anak. Dia hanya merasa bahwa saat anak berumur 17 atau 18 tahun,
mereka akan begitu memberontak dan gelisah.
“Mereka pikir mereka mengenal diri
mereka sendiri dengan baik. Tau apa yang mereka inginkan. Tapi mereka tidak tau
betapa keras dan betapa sulitnya kehidupan,” jelas Xui Xian.
Kuan Yong mengerti maksud Xui Xian.
Karena itu sama seperti mereka dimasa lalu. Lalu Kuan Yong mengakui bahwa dia
juga merasakan hal yang sama. Ia mengingat hari- hari dulu mereka. Tapi karena
Xui Xian selalu bersama dengannya, maka dia tidak merasa kalau hari- hari dulu
itu buruk.
Dan mendengar itu, Xui Xian
tersenyum serta menjadi bersemangat.
Waktu istrirahat selesai. Pelajaran
dimulai kembali. Xui Xian yang menjadi seorang guru olahraga menyuruh semua
murid- muridnya untuk melakukan pemanasan, setelah itu barulah mereka semua akan
mengambil nilai tes lari.
Selama pemanasan, ketika melihat si
Pria (Guan Guodong) sedang melakukan pemanasan sendirian. Maka Yinghua pun
mendekatinya. Dan Yinghua menanyakan alasan Guodong bersikap aneh hari ini.
Guodong menjawab bahwa itu karena
ini adalah semester terakhirnya, maka ia ingin bisa melewatinya. Dan Yinghua
pun memberikan semangat kepada Guodong.
Kuan Yong duduk didekat tiang basket
dan belajar. Lalu seorang murid datang dan duduk disebelahnya untuk belajar.
Dan melihat itu maka Kuan Yong bertanya mengapa si murid tidak mengerjakan PR
nya itu dirumah saja.
“Aku suka mengerjakannya di tempat
terbuka. Karena itu membuat pikiranku menjadi jelas,” jawab si murid.
Karena kebetulan si murid sedang
mengerjakan PR fisika, maka Kuan Yong pun menawarkan diri untuk mengajarinya.
Lalu si murid pun mulai bertanya dan Kuan Yong menjelaskan kepadanya.
Tes lari. Setiap empat orang murid
akan berlari duluan secara bergantian. Sementara Xui Xian menghitung waktu mereka serta seorang
monitor olahraga yang mencatatnya. Dan
Yinghua yang mampu berlari dengan begitu cepat, berhasil mendapatkan nilai yang
bagus.
Pelari selanjutnya. Guodong yang
termaksud dalam bagian kedua, kesulitan untuk berlari. Dan melihat itu, Yinghua
tampak cemas. Apalagi ketika dia melihat Guodong yang tertinggal begitu jauh
dari teman lainnya.
“Guodong. Ambil tes ulang lagi
lusa,” kata seorang monitor olahraga kepada Guodong.
Yinghua mendekati Guodong yang
tampak sesak nafas, karena kelelahan. Dia menanyakan apa Guodong baik – baik
saja. Tapi Guodong tidak menjawab dan berjalan pergi dari sana.
Awal
tahun 1990- an.
Disore hari. Bos memperkenalkan He
Lan kepada Zhao yang akan mulai bekerja menjadi supir He Lan. Dan dengan sikap
rendah hati, He Lan menolak, karena dia tidak enak hati untuk menerima mobil serta
kebaikan yang Bos nya berikan kepadanya.
Bos memberikan saran agar He Lan
membiarkan Zhao mengantar jemput He Lan selama beberapa hari ini, hingga He Lan
bisa mengingat jalanan dikota. Karena bagaimanapun He Lan baru datang ke kota
mereka dan belum mengetahui jalanan dikota mereka.
Mendengar itu, maka He Lan menerima
saran dari Bos. Dan He Lan juga berterima kasih kepada Bos yang telah baik
kepadanya. Setelah itu ia masuk kedalam mobil.
Didalam mobil. He Lan meminta Zhao
untuk tolong mengantarkannya ke rumah sakit. Dan karena begitu banyaknya rumah
sakit dikota ini, maka akhirnya He Lan pun memutuskan untuk mengunjunginnya
satu persatu.
Zhao pun setuju untuk mengantarkan
He Lan. Dan lalu He Lan mengeluarkan buku miliknya, lalu mulai mencatat
sesuatu.
Tags:
Moonshine and Valentine