Sinopsis C-Drama : MoonShine and Valentine Episode 23 - part 1



Broadcast Network        Tencent



Xui Xian datang mengejutkan Kuan Yong yang sedang belajar. Ia mengajak Kuan Yong untuk pergi bermain bersama, namun Kuan Yong tidak mau dan menyarankan agar Xui Xian juga ikut belajar.


“Bukunya tidak menyenangkan. Tapi banyak hal yang lebih menyenangkan diluar sana,” kata Xui Xian.

“Apa kamu sudah menemukan Gadis manusia yang di bicarakan Tuan He Lan?” balas Kuan Yong.


“Tapi ini aneh. Tuan He Lan selalu memanggilnya Hui Yan, Hui Yan. Tapi gadis itu yang jatuh cinta dengan pandangan pertama pada Tuan kita kan,” balas Xui Xian.

“Mungkin suatu hari nanti kamu juga bisa menemukan seorang gadis yang kamu cintai pada pandangan pertama. Dan kemudian aku bisa bebas,” balas Kuan Yong.



Xui Xian berharap agar suatu saat nanti dia akan bisa menemukan seorang gadis yang bisa mencintai mereka berdua. Dan kemudian dengan itu, mereka tidak akan perlu untuk berpisah.

“Kamu bermimpi? Gadis mana yang mau menerima itu?” balas Kuan Yong.



Malam hari didalam bagasi mobil. Polisi menemukan jasad Wang Xuan yang telah mati bersama dengan kameranya. Dan ketika tim pemeriksa melihat isi kamera Wang Xuan, mereka melihat foto He Lan dan lukisan tentang Hui Yan serta foto Pi Pi.



Malam hari. Xui Xian dan Kuan Yong berjalan bersama menuju ke rumah Xiao Ju. Dan karena paling berernegi, maka Xui Xian dengan cepat berlari duluan dan memanggil Xiao Ju.



Ketika Xiao Ju keluar, mereka berdua langsung berbicara. Mereka membahas tentang Ibu Xiao Ju yang pernah Xiao Ju ceritakan pada mereka. Dulu Ibu Xiao Ju membutuhkan waktu bertahun- tahun untuk memutuskan mau dengan siapa.

“Jadi… bagaimana denganmu?” tanya Xui Xian.



“Kalian berdua mau aku membuat keputusan sekarang?” balas Xiao Ju, bertanya.

“Itu tidak harus sekarang. Kamu bisa memikirkannya dulu,” kata Kuan Yong.



“Tidak! Sekarang! Sekarang, okay?” potong Xui Xian.

Menyadari bahwa dia terlalu memaksa, maka Xui Xian mengalihkan pembicaraan. Ia membicarakan tentang pernikahan He Lan besok. Disana Xiao Ju pasti akan menjadi bridesmaid (pendamping wanita), maka untuk groomsman (pendamping pria). “Siapa yang kamu pilih? Kuan Yong atau aku?” tanya Xui Xian.


“Apa itu penting?” tanya Xiao Ju, kebingungan harus memilih.

“Iya, penting,” balas Xui Xian.

“Tidak apa- apa, jika kamu tidak bisa membuat pilihan,” kata Kuan Yong.

“Mana bisa begitu?” balas Xui Xian.


Xui Xian menunjukan sesuatu yang dibawanya. Sebuah kertas merah yang merupakan ramalan menurut tanggal lahir Xiao Ju dengan nya dan juga Kuan Yong.

Lalu Kuan Yong juga menunjukan amlop yang dibawanya. Didalam amplop itu ada data tentang tingkat kecocokan mereka dengan tanggal kelahiran Xiao Ju.



Mereka berdua ingin Xiao Ju melihat itu dan membuat keputusan. Mana yang Xiao Ju pilih, Xui Xian atau Kuan Yong.

“Antara Aku dan Kuan Yong, mana yang akan kamu pilih?” tanya Xiao Ju balik pada Xui Xian.


“Antara Aku dan Xui Xian, mana yang akan kamu pilih?” tanya Xiao Ju balik pada Kuan Yong juga.



Namun tidak ada satupun diantara mereka yang bisa menjawab juga. “Jadi bagaimana aku harus menjawab? Memilih satu dari dua, berarti meniadakan yang lain,” jelas Xiao Ju.



Saat mereka berdua masih diam, Xiao Ju melanjutkan. Ia bertanya tidak peduli siapa yang mereka masing- masing akan pilih, akankah itu nantinya menghancurkan hubungan mereka? Dan Xui Xian serta Kuan Yong tidak bisa menjawab sama sekali.

“Ini sudah malam. Istirahatlah,” kata Xiao Ju, lalu masuk kembali kedalam rumah.


Qian Hua datang kerumah He Lan. Disana dia meninggalkan hadiah untuk He Lan. Dan tepat ketika Qian Hua akan pulang, ia bertemu dengan He Lan yang baru saja pulang.

“Aku membelikan hadiah untuk pernikahanmu. Kuletakan didalam. Tidak disangka bertemu kamu,” kata Qian Hua, memberitahu.

“Kamu tidak akan menghadiri pernikahanku?” tanya He Lan.



Dan dengan pandangan yang tampak sedih, Qian Hua menggelengkan kepalanya. “Aku ingin pergi dari sini besok dan pergi ke tempat dimana tidak seorang pun mengenalku. Untuk menikmati hidupku,” jelas Qian Hua.



He Lan  bertanya dengan heran, kenapa Qian Hua tiba- tiba mau pergi. “Apa itu karena berita negatif pada perusahaanmu?” tanya He Lan. Dan Qian Hua menggeleng, tanda bukan karena itu.

He Lan meminta maaf kepada Qian Hua, karena selama ini telah membuat Qian Hua menderita. Dan Qian Hua lalu membalas bahwa mereka tidak bisa mengontrol diri untuk mencintai atau tidak mencintai seseorang, jadi karena itu dia tidak pernah menyalahkan He Lan.



Qian Hua juga meminta He Lan untuk menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Pi Pi, karena Pi Pi tidak membiarkan He Lan untuk berkorban. Serta Qian Hua mengingatkan He Lan untuk berhati- hati kepada Zhao Song, karena selama di Utara banyak hal yang telah berubah dan ia khawatir Zhao Song sedang merencanakan sesuatu untuk He Lan.


“Aku tidak tau kapan kita akan bertemu lagi, sekalinya kamu pergi kali ini. Jaga dirimu. Dan berhati- hatilah,” kata He Lan.

“Iya,” balas Qian Hua, lalu pamit dan pergi.



Qing Mu datang menemui Zhao Song. Disana Qing Mu memberitahu Zhao Song bahwa besok adalah pernikahan He Lan dan ia tidak mau Zhao Song merusak pernikahan itu.

“Jadi itu apa yang kamu selalu pikirkan tentang ku. Tapi seseorang yang menghancurkan pernikahan itu mungkin bukan aku,” kata Zhao Song, kecewa.



Qing Mu meminta maaf kepada Zhao Song, karena telah berbuat yang tidak baik pada pernikahan Zhao Song. Dan ia mengatakan bahwa sebenarnya ia ingin Zhao Song dan He Lan bisa hidup dengan tenang bersama. Menempatkan Fox Clan menjadi yang terutama.




“Ayah untuk menempatkan Fox Clan duluan, kamu harus membiarkanku menjadi pewaris. Kamu tau itu, Jing Ting tidak peduli tentang Clan kita. Ku mohon, Ayah. Berikan kunci Fox Clan padaku. Aku akan memimpin Clan kita dengan baik. Tolong percayai aku,” pinta Zhao Song sambil berlutut dan mengulurkan tangannya.



Qing Mu memegang tangan Zhao Song dan menariknya untuk berdiri. Lalu ia memberitahu bahwa sebenarnya kunci Fox Clan telah ia serahkan kepada He Lan. Dan mendengar itu, Zhao Song membalas bahwa dia sudah tau, kalau anak angkat tidak bisa menandingin anak kandung.



“Song. Ada satu hal yang ku rahasia kan dari kamu. Jing Ting dan kamu adalah anak angkatku. Alasan mengapa aku memberikan kuncinya kepada Jing Ting bukan karena kemampuanmu tidak bagus. Dan bukan karena kamu tidak bisa memimpin. Itu karena kamu sama seperti aku. Kita terlalu mirip. Kita tidak bisa memimpin Fox Clan dengan baik,” jelas Qing Mu.



Qing Mu meminta agar Zhao Song mengerti. Dan Zhao Song membalas kalau kini ia mengerti apa yang seharusnya ia perbuat.

Mendengar kalau Zhao Song mengerti, dengan lembut dan kasih sayang, Qing Mu menepuk pundak Zhao Song sambil tersenyum kepadanya. Lalu setelah itu ia berjalan pergi, meninggalkan Zhao Song.



Dengan pandangan mata penuh kebencian, Zhao Song berbalik dan menggunakan kekuatannya. Dia membuat kekuatan Qing Mu menguap, sehingga Qing Mu kehilangan kekuatannya dan meninggal.

“Kamu benar. Kita terlalu mirip. Tapi tanpa kunci, kamu bukan lagi kepala Imam,” kata Zhao Song. Lalu berjalan pergi.



Ditangan Qing Mu, tampak dia sedang memegang kalung Pearl milik Zhao Song. Tampaknya dia ingin mengembalikan itu kepada Zhao Song, namun sayang, dia tidak bisa.



Dan dengan mata penuh air mata, Qing Mu meneteskan air mata terakhirnya. Ia mengingat Putri Xi Yan melihat kearahnya.

”Qing Mu, terima kasih. Kamu telah melakukan yang terbaik,” kata Putri Xi Yan.

Pagi hari. Xiumei, Kuan Yong, Xui Xian, He Lan dan Pi Pi. Bersama mereka mendatangin tempat lokasi dimana pernikahan He Lan dan Pi Pi akan dilaksanakan untuk melihat tempat yang telah ditata dengan begitu indahnya.
Sedikit menjauh dari para perempuan. He Lan memberitahu kepada Xui Xian serta Kuan Yong tentang alasan Pi Pi menyelingkuhinya disaat itu. Dan juga tentang Qing Mu yang mengunjunginnya untuk meminta maaf beberapa hari lalu.

“Dia berharap aku bisa menerima kunci Fox Clan,” kata He Lan, memberitahu.

Ketika sore, hujan turun dengan derasnya.



Malam hari. Pi Pi tampak cantik sekali dengan pakaian pengantinnya. Dengan perlahan dia berjalan menuju ke tempat dimana semua orang telah menunggunya.




“Hari ini. Kita yang hadir disini menjadi saksi pernikahan dari He Lan Jing Ting dan Guan Pi Pi. Mereka akan berjanji disini untuk hidup menemanin satu sama lain. Dimasa depan, dalam kaya atau miskin. Dalam sehat atau sakit. Mereka akan tetap setia satu sama lain,” jelas Kuan Yong.

Lalu Kuan Yong memulai pertanyaan untuk janji pernikahan.



“He Lan Jing Ting. Apa kamu bersedia mengambil Guan Pi Pi sebagai istrimu?”

“Ya. Aku bersedia,” jawab He Lan.

“Guan Pi Pi. Apa kamu bersedia mengambil He Lan Jing Ting sebagai suamimu?”

“Ya. Aku bersedia,” jawab Pi Pi.




“Tolong berjanji disini,” jelas Kuan Yong sambil tersenyum menatap mereka.

“Aku, He Lan Jing Ting.”

“Aku, Guan Pi Pi.”

“Dari sekarang. Aku akan melindungin kamu selamanya. Sebagai lilin mu dalam kegelapan. Dan sinar matahari dalam musim dingin,” kata He Lan.

“Dari sekarang. Aku akan bersama denganmu selamanya. Sebagai tempat perlindunganmu saat badai. Dan rumah untuk menghangarkan hatimu,” kata Pi Pi.


Mengingat tentang pertemuan mereka pertama kali. He Lan mengambil kalung Pearl miliknya.




Mengingat tentang saat pertama kali Pi Pi menerima kalung Pearl itu. Mengingat setiap kenangan bahagia mereka berdua. He Lan memakaikan Pearl miliknya dileher Pi Pi. Dan dengan indah, Pearl tersebut bersinar.



Mengingat tentang saat pertama kali Pi Pi menciumnya dihotel. He Lan mendekatkan wajahnya dan mencium Pi Pi dengan lembut dihadapan semua orang.

Post a Comment

Previous Post Next Post