Sinopsis C-Drama : MoonShine and Valentine Episode 22 - part 3



Broadcast Network        Tencent


Pi Pi memberikan baju dress hitam serta kalung miliknya kepada Xiao Ju. Dan dengan senang, Xiao Ju berterima kasih kepada Pi Pi.



“Aku ingat kamu tidak bisa menggunakan baju ini ketika kamu pertama kali membeli ini,” kata Xiao Ju.

“Lagian aku tidak akan punya kesempatan untuk mengenakan ini lagi dimasa depan," gumam Pi Pi.  Dan mendengar itu, Xiao Ju menjadi heran.


“He Lan tidak suka aku mengenakan pakaian berwarna gelap,” jelas Pi Pi, beralasan.



Disaat Pi Pi menyuruhnya untuk berjanji. Berjanji untuk menjadi dirinya sendiri dan hidup bahagia. Xiao Ju pun semakin heran,”Pi Pi, kamu baik- baik saja? Kamu memberikan baju ini dan mengatakan hal itu. Mengapa itu kedengarannya seperti kamu mau pergi?”



“Tidak, aku tidak! Aku hanya bicara saja. Lagian aku sangat berterima kasih kepadamu, karena telah merencanakan banyak hal untuk pernikahan ku,” balas Pi Pi. Lalu memberikan baju- baju miliknya yang lain.

“Itu semuanya? Apa yang kamu akan kenakan?”


“Aku? Aku tidak akan mengenakan ini lagi. Jangan gunakan jeans dan denim terlalu banyak. Kenakan lebih banyak rok dari sekarang,” balas Pi Pi.

Xiao Ju berterima kasih kepada Pi Pi. Lalu setelah itu pamit pulang.



Ketika Xiao Ju telah pergi. Pi Pi pun mulai bekerja. Dia membuka dokumen miliknya dan tanpa sengaja dia menemukan foto – foto yang bukan miliknya. Foto itu adalah tentang He Lan yang menyelamatkannya ketika dia mabuk dan mau diperkosa.



Pi Pi lalu mengingat ketika hari dia resign dari pekerjaannya. Dihari itu dia ada bertabrakan dengan Wang Xuan sehingga beberapa barang miliknya dan Wang Xuan terjatuh, lalu disaat itu tanpa sengaja Pi Pi mengambil foto milik Wang Xuan.



Zhao Song dan Wang Xuan minum anggur bersama. Zhao Song memberikan ucapan selamat kepada Wang Xuan yang kini sudah menjadi seorang reporter terkenal.

“Terima kasih. Ini semua karenamu. Makan malam ini aku yang traktir. Lalu aku sebenarnya datang menemui mu untuk masalah yang lain,” kata Wang Xuan dengan cepat.



Wang Xuan mengeluarkan amplop yang berisikan dokumen tentang CL milik Qian Hua yang dia dapatkan dari Zhao Song hari itu. Wang Xuan mempertanyakan kebenaran informasi yang Zhao Song berikan kepadanya.

“Apa benar atau palsu itu masalahnya? Yang paling penting itu menarik,” balas Zhao Song dengan santai.



Wang Xuan menjelaskan kalau informasi itu palsu, maka itu adalah fitnah. Dan walaupun ia tidak menyukai Qian Hua, tapi bukan berarti ia mau menyerang Qian Hua dengan gosip ini.

“Ini tidak berbeda dari mengeskpos kehidupan pribadi seorang selebritis,” balas Zhao Song.

“Iya, aku mengali rahasia para selebritis, tapi aku punya prinsip. Kamu mungkin memandang rendah pada pekerjaanku tapi…”


“Aku tidak memandang rendah kamu. Aku hanya ingin menolongmu,” potong Zhao Song.



Wang Xuan terdiam sesaat. Lalu ia mengatakan, kalau ia sangat berterima kasih atas pertolongan Zhao Song, tapi ia tidak mau melalui cara seperti ini. Dan Wang Xuan juga menanyakan alasan Zhao Song mau membantunya.



“Aku pikir kita mirip. Aku mengenalmu lebih baik daripada orang lain. Itu tidak mudah untukmu bisa sejauh ini. Kita tidak seperti yang lain, yang memiliki kekuatan dan kekuasaan, yang bisa cepat bangkit ketika terjatuh. Kamu tidak bisa, jadi kamu harus menghargai setiap kesempatan. Lagian jika perusahaan Qian Hu benar bersih, maka mereka harusnya membalas sekarang,” jelas Zhao Song.


Wang Xuan tampak terharu mendengar Zhao Song yang mengerti tentangnya. Dan lalu ketika Zhao Song mengajaknya untuk bersulang, ia pun mengangkat gelasnya dan bersulang.



Zhao Song mengajak Wang Xuan datang kerumah He Lan yang sedang kosong. Disana Wang Xuan agak ragu dan bertanya. Dan dengan santai Zhao Song menjawab kalau itu tidak apa, karena dia juga sering datang tanpa pemberitahuan.



“Oh, kalia berdua teman?” tanya Wang Xuan.

“Ayahnya adalah ayah angkatku,” balas Zhao Song.

“Jadi kamu pasti membencinya,” kata Wang Xuan.

“Ku kira begitu.”

“Aku bisa mengerti.”



Zhao Song lalu menunjukan sesuatu yang menarik kepada Wang Xuan, yaitu lukisan – lukisan milik He Lan tentang Hui Yan.

“Aku benar. Mereka memiliki hubungan yang special. Dia kelihatan seperti gadis biasa,” komentar Wang Xuan. Lalu dia meminta Zhao Song memegang semua luksian itu. Dan mulai menfoto semua lukisan itu, karena ini akan bisa menjadi berita yang bagus untuknya.



Didalam apatermen Zhao Song. Dengan senang Wang Xuan melihat semua foto yang didapatnya, lalu dengan bersemangat ia mulai memikirkan judul artikel yang harus ditulisnya.



“Tapi mengapa setiap pakaian Pi Pi berbeda era di dalam foto ini ya?” tanya Wang Xuan mulai heran, lalu ia menunjukan foto itu kepada Zhao Song.

“Benarkah?” balas Zhao Song.



Karena Zhao Song berdiri menjauh dan tidak menjelaskan. Wang Xuan mengubah topik pembicaraan. Ia mengakui kalau ia benar- benar peduli dengan apa yang Pi PI pikirkan, karena selama ini ia selalu datang kerja pertama dan pulang terakhir, tapi kepala Editor tampak lebih menyukai Pi Pi.



“Dia hanya mengajak Pi Pi untuk makan diluar. Bahkan jika Pi Pi membuat kesalahan, kepala Editor hanya memarahinya sedikit. Beberapa orang, bahkan jika mereka tidak mengangkat jarinya, mereka akan disukai yang lain. Disisi lain, mereka yang melakukan yang terbaik, tapi masih tidak diakui,” kata Wang Xuan.




Wang Xuan berdiri dari duduknya. Ia memanggil nama Zhao Song dan mengatakan kalau seperti yang Zhao Song katakan, mereka berdua memang mirip.

“Jadi… apa tidak apa- apa bila aku menyukaimu?” tanya Wang Xuan, lalu mendekat dan memeluk Zhao Song serta bersandar di bahu Zhao Song.



“Kita sangat mirip. Tapi orang yang paling aku benci … adalah diriku sendiri,” kata Zhao Song, lalu menusuk perut Wang Xuan dengan tiba- tiba.




Sehingga tanpa bisa melawan, Wang Xuan terjatuh. Tapi sebelum dia menghebuskan nafas terakhirnya, Wang Xuan tersenyum dan meneteskan air matanya sambil menatap kepada Zhao Song yang sama sekali tidak melihat kearahnya.

Tepat disaat itu, hp Wang Xuan berbunyi.



Kuan Yong menghubungin Wang Xuan, namun tidak ada yang mengangkatnya.

Post a Comment

Previous Post Next Post