Sinopsis Chinese Drama : Love The Whole World Episode 04
By : iQiyi
Ny. Wei datang berkunjung ke rumah Ny. Zhang (untuk sekarang aku sebut itu Chang Gong sebagai Ny. Zhang). Kebetulan Han Dong baru bangun dan baru mau sikat gigi. Ny. Wei tentu mengomentari Han Dong yang bangun saat sudah siang. Han Dong menjelaskan kalau dia itu bekerja sebagai penjual CD, dan mana ada orang menjual CD di pagi hari, mereka menjualnya di malam hari agar lebih laku.
Ny. Wei tidak mengerti dengan pekerjaan anak muda zaman sekarang. Dia memberitahu Ny. Zhang kalau dia selalu tidur jam 9 malam dan bangun jam 5 pagi. Di sisi lain, anak-anak muda malah belum bangun jam 9 pagi. Ny. Zhang mengatakan kalau Ny. Wei tidak akan mengerti karena sudah tua.
Han Dong kemudian bertanya pada Ny. Wei, apa dia senang Xiao Shan akan pergi ke Amerika? Ny. Wei tidak mengerti dengan pertanyaan Han Dong. Dan Han Dong memberitahu kalau kemarin Xiao Shan memberitahu kalau dia akan pergi keluar negeri dan akan mendiskusikannya dengan Ny. Wei. Dan Xiao Shan ingin pergi keluar negeri karena tidak ingin berpisah dengan Mei Xin. Ny. Wei benar-benar terkejut.
Ny. Zhang kesal mendengarnya. Menurutnya, Xiao Shan tidak bertanggung jawab, berpikir mau keluar negeri padahal dia mungkin tidak akan punya rumah lagi. Ditambah lagi, bagaimana bisa dia melupakan ibunya hanya karena wanita.
Han Dong giliran kaget, apa maksudnya Xiao Shan tidak punya rumah? Apa yang terjadi?
Dan Ny. Zhang menceritakannya pada Han Dong. Mendengar cerita itu, Han Dong benar-benar kesal, bagaimana bisa seorang ayah seperti itu. Saking emosinya, Han Dong sampai mau pergi mencari ayah Xiao Shan. Ny. Zhang dan Ny. Wei menghentikannya. Ny. Zhang menyuruh Han Dong untuk tidak ikut campur dengan urusan orang tua. Han Dong mengerti dan tidak jadi pergi.
Ny. Wei kemudian pamit pulang dengan lemas. Ny. Zhang merasa kasihan melihatnya karena punya banyak masalah.
Ny. Zhang kemudian bertanya kepada Han Dong, selama Chang Gong bekerja mencuci mobil di tempat paman ketiga, apa dia pernah di perlakukan tidak adil?
Han Dong menganggukan kepala dengan kuat. “Tidak hanya itu. Gajinya bahkan di tahan. Seharunya dia menerima 10 yuan per hari, tetapi pamannya selalu membuat alasan untuk memotong gajinya 5 yuan.”
“5 yuan per hari?” marah ibu. “Keterlaluan. Beraninya dia memanfaatkan putraku. Aku akan mengambil hak Chang Gong kembali.”
“Aku ikut.”
--
Pertemuan anggota grup chat Chang Gong di lanjutkan dengan pergi ke tempat bermain sepatu roda. Chang Gong sangat lihai bermain sepatu roda tetapi Mu Zi tidak bisa sama sekali. Dan karena itu, Mu Zi meminta Chang Gong mengajarinya bermain sepatu roda. Mereka berpegangan tangan, dan Chang Gong mengajarinya bermain. Dia menjaga Mu Zi agar tidak terjatuh. Mereka bersenang-senang.
Mu Zi kemudian menawari untuk membelikan minuman untuk Chang Gong, tetapi Chang Gong menyuruh Mu Zi menunggu, biar dia yang membayar. Dan dia yang akan membayar.
Chang Gong pergi membeli minuman. Dan tanpa sengaja bertemu dengan temannya. Temannya itu membawa Xiao Ai (yang menyukai Chang Gong - ada di episode 01, kirain perannya nggak penting, jadi nggak di ceritakan). Chang Gong memberitahu kalau dia datang bersama dengan teman juga. Dia menjemput Mu Zi dan memperkenalkan mereka. Xiao Ai cemburu melihat kedekatan Mu Zi dan Chang Gong.
--
Ny. Zhang dan Han Dong ke tempat paman ketiga. Dan Ny. Zhang langsung memarahi paman ketiga karena sudah bertindak semena-mena pada putrany. Dia menyuruh paman ketiga untuk menunjukkan kartu jam kerja Chang Gong dan mari mereka hitung berapa sebenarnya gaji yang seharusnya Chang Gong terima. Paman ketiga kesal dan menjelaskan kalau dia hanya menjalankan bisnis kecil dan tidak punya yang namanya kartu jam kerja.
Ny. Zhang makin kesal dan bertanya, jadi atas dasar apa paman ketiga memotong gaji Chang Gong? Paman ketiga kesal dan memberitahu kalau dia memperkerjakan Chang Gong karena Chang Gong adalah keponakannya. Jika orang lain, dia pasti sudah memecatnya dari dulu. Ny. Zhang balas nyolot. Mereka mulai bertengkar.
Sialnya, Ny. Zhang yang sakit emosi tanpa sengaja menginjak selang air dan terpeleset jatuh. Dia langsung mengeluh pinggangnya yang sakit. Paman ketiga jadi kesal dan memutuskan untuk membayarkan setengah gaji Chang Gong yang dipotongnya supaya Ny. Zhang bisa pergi dari tempatnya.
--
Mu Zi sudah mulai bisa bermain sepatu roda. Tetapi, ada seseorang yang kebetulan lewat dan karena Mu Zi baru bisa bermain, dia tidak bisa berhenti mendadak. Akhirnya, orang tersebut terjatuh dan memarahi Mu Zi karena tidak berhenti ataupun menghindar. Mu Zi menjelaskan kalau dia baru bermain dan tidak bisa berhenti mendadak. Tetapi, pria itu terus marah. Li Song kebetulan di dekat sana dan membela Mu Zi. Pria itu terus saja marah-marah.
Chang Gong mendengar keributan tersebut. Dia segera datang dan melerai. Dia juga membela Mu Zi. Semua anggota grup juga langsung berkumpul. Pria itu terus marah-marah dan menyuruh mereka untuk mengganti rugi dengan membawa mereka ke rumah sakit. Semua orang semakin berkumpul untuk membantu Chang Gong. Dan boss Chen, pemilik arena bermain sepatu roda, kebetulan mengenal Chang Gong, dan mengusir para pria tersebut. Chang Gong sendiri meminta maaf dan memberikan uang untuk para pria tersebut. Para pria itu akhirnya mau pergi setelah diberikan uang.
Mu Zi berterimakasih atas bantuan Chang Gong.
Chang Gong kemudian menerima pesan pager. Dia langsung bertanya pada Xiao Ai, apa nomor pager ini milik rumah sakit? Xiao Ai membenarkan. Chang Gong jadi cemas, karena Yao Yao tidak akan mengirimkannya pager dengan nomor tersebut, jika bukan ada urusan darurat.
Akhirnya, Chang Gong pamit pada Li Song untuk pulang duluan. Xiao Ai mengikutinya.
--
Yao Yao mengantar ibunya keluar rumah sakit. Dokter menasihati Ny. Zhang untuk mengikuti terapi agar pinggangnya cepat pulih. Tetapi, Ny. Zhang menolak karena biaya-nya pasti mahal.
Chang Gong tiba di rumah sakit dengan Xiao Ai. Dan tentu saja dia panik melihat ibunya yang sulit berjalan. Ny. Zhang menjelaskan kalau dia hanya terkilir di pinggang sedikit. Chang Gong langsung bertanya pada Han Dong, apa yang terjadi? Han Dong hendak menjelaskan tetapi Ny. Zhang menghentikan dan menyuruh untuk lanjut bicara di rumah saja.
Dan Xiao Ai ternyata adalah anak dari dr. Xiao. Dr. Xiao mengira kalau Xiao Ai hari ini bertemu dengan Chang Gong makanya datang bersama. Xiao Ai mengklarifikasi kalau dia pergi ke reunian SMP dan tanpa sengaja bertemu dengan Chang Gong. Dr. Xiao mengerti dan dia pamit untuk kembali bekerja.
Ny. Zhang mengajak Xiao Ai untuk ikut ke rumah dan dia akan membuatkan dumpling untuknya. Xiao Ai menolak karena merasa tidak enak, tetapi Ny. Zhang memaksanya untuk datang.
--
Di rumah, Xiao Ai menghabiskan waktu dengan memeriksa kesehatan Tn. Zhang (ayah Chang Gong). Dia menasehati kalau Tn Zhang mempunyai masalah pencernaan dan menyuruhnya untuk rajin minum obat. Tn. Zhang memuji Xiao Ai yang sangat ahli.
“Aku masuk ke Universitas Obat Tradisional China karena ketidaksengajaan. Aku adalah murid seni liberal dan berpikir tidak akan bisa menjadi dokter. Tidak di sangka, aku bisa mengambil jurusan ini,” jelas Xiao Ai.
“Kau mempunyai masa depan yang menjanjikan. Kau mempunyai masa depan yang jauh lebih cerah daripada Chang Gong ataupun Yao Yaon,” komentar tn. Zhang.
Xiao Ai merendah dengan memuji Chang Gong yang hebat karena bisa bekerja di stasiun TV hingga membuatnya merasa iri. Tn. Zhang tersenyum mendengarnya.
Xiao Ai kemudian pamit pulang karena ini sudah waktunya untuk menjemput ibunya di rumah sakit. Ny. Zhang menyuruh Xiao Ai untuk membawa beberapa dumpling untuk dr. Xiao. Xiao Ai menolak dengan rendah hati dan pulang.
Chang Gong melihat Xiao Ai mau pulang dan menawarkan untuk mengantar. Xiao Ai menolak karena jarak rumah sakit dengan rumah Chang Gong sangat dekat, 5 menit sudah sampai. Chang Gong mengerti dan dia juga berterimakasih pada Xiao Ai dan dr. Xiao karena sudah membantu ibunya hari ini.
“Istirahatkan matamu dari layar setiap setengah jam,” nasihat Xiao Ai. Chang Gong mengangguk.
Saat melihat Xiao Ai sudah pergi, ny. Zhang berbicara dengan Yao Yao. Dia memuji Xiao Ai yang sangat baik dan entah kenapa Chang Gong malah tidak menyukainya. Yao Yao mengingatkan kalau dulu ibu yang melarang mereka untuk berkencan, kenapa sekarang malah geregetan.
“Kau tidak mengizinkan kami untuk pacaran semasa sekolah, tetapi begitu kami lulus, kau ingin kami langsung menikah dan punya anak,” komentar Yao Yao. “Aku hanya punya empat kata untuk orang sepertimu : Hanya di dalam mimpimu.”
Ny. Zhang kesal mendengarnya. Dan Yao Yao mulai membahas mengenai ny. Wei, kapan dia akan pindah? Ny. Zhang memberitahukan kalau itu dalam beberapa hari lagi. Yao Yao kemudian berkomentar kalau Ny. Wei sangat kasihan karena punya suami yang buruk.
“Karena itulah kau harus berhati-hati dan jangan memilih seseorang yang penipu. Aku merasa khawatir dengan Ny. Wei setelah Xiao Shan pindah ke sekolah asrama. Dia sangat cantik dan berbahaya baginya untuk pindah ke tempat asing. Aku punya ide. Bagaimana jika Chang Gong pindah ke kamar Han Dong dan sewakan kamarnya untuk Ny. Wei. Jadi, aku juga bisa menjaganya. Bagaimana menurutmu?”
“Aku tidak keberatan tapi Han Dong membayar sewa. Kau ingin Chang Gong hidup dari tempat yang di sewanya? Kau hanya mengambil keuntungan darinya.”
“Aku akan menyuruhnya membayar lebih murah.”
Dan setelah berdebatan panjang, mereka tidak menemukan keputusan.
Dan ny. Zhang memutuskan untuk masuk ke kamar.
Chang Gong keluar dari kamar untuk ke kamar mandi, dan Yao Yao langsung memberitahu kalau ibu mau Chang Gong tinggal di kamar Han Dong dan kamarnya akan di sewakan untuk Ny. Wei. Chang Gong dengan gampang setuju saja dan akan segera memindahkan barangnya.
Yao Yao tentu kaget karena Chang Gong dengan mudah setuju tanpa membicarakan terlebih dahulu dengan Han Dong. Chang Gong dengan enteng menjawab kalau mereka tidak perlu diskusi karena mereka kan teman. Yao Yao kesal karena merasa Chang Gong sama saja seperti ibu yang memanfaatkan Han Dong.
Chang Gong masuk kembali ke kamarnya dan masuk ke chat room. Dia menulis pesan untuk meminta maaf karena pergi begitu saja tadi.
Fatty : kau login in tengah malam hanya untuk meminta maaf?
Tangjiass : Kenapa cuma kamu sendiri yang online?
Fatty : semuanya lelah sehabis pertemuan, jadi tidak ada yang online.
Dan karena itu, Chang Gong hanya mendengarkan musik dari komputer-nya.
--
Mu Zi pulang ke asrama. Dan dia langsung online. Temannya yang melihat cahaya terbangun dan bertanya kenapa Mu Zi menyalakan komputer di tengah malam? Mu Zi tidak menjawab dan menyuruhnya untuk tidur saja.
Koala : apa kau ada di sana?
Chang Gong melihat chat Mu Zi, segera mematikan musiknya dan mulai chatting.
Tangjiass : kau belum tidur?
Koala : sudah, tapi aku terbangun. Kau sangat cepat pergi hari ini karena masalah keluarga. Apa semua sudah terselesaikan?
Tangjiass : Ya. Tidurlah. Sangat dingin malam ini. Kita dapat bicara besok. Bye.
Koala : tunggu.
Tangjiass : apa lagi?
Koala : terimakasih untuk hari ini. Aku akan membawamu ke tempat yang menyenangkan besok.
Tangjiass : tidak perlu.
Koala : perlu! Aku akan membawamu ke taman bermain.
Tangjiass : aku berhenti ke sana sejak umur 10 tahun.
Koala : maka kau yang tentukan tempatnya.
Tangjiass : aku terlalu malas untuk berpikir. Ya sudah, ke taman bermain saja.
Koala : baik, sampai jumpa di pintu masuk taman besok. Jam 1 siang. Jangan telat.
Tangjiass : oke!
Selesai chatting, Mu Zi langsung membangunkan seorang temannya. Temannya tentu merasa kesal. Mu Zi memberitahu kalau dia akan mentraktir mereka ke taman bermain besok. Temannya senang mendengarnya dan membangunkan yang lain untuk memberitahukan kabar gembira tersebut. Mu Zi memberitahu lebih lanjut kalau dia akan memperkenalkan pria yang tadi mengusir orang jahat di arena bermain sepatu roda. Teman-temannya semakin bersemangat.
--
Mu Zi sudah tiba duluan di pintu masuk taman bermain. Dan saat dia melihat Chang Gong, senyumnya langsung terkembang. Begitu pula dengan Chang Gong. Tetapi, saat Chang Gong mendekat, teman-teman Mu Zi juga langsung mendekat.
Mu Zi memperkenalkan teman-temannya, Li Jin (yang paling akrab dan selalu bersama Mu Zin), Xiao Qiu (rambut pendek) dan Lao Ye (rambut panjang). Chang Gong menyapa mereka.
Setelah itu, Chang Gong berlalu pergi. Teman-temannya Mu Zi memuji Chang Gong yang sangat keren. Tetapi Chang Gong mau kemana? Mu Zi juga heran dan kemudian terpikir, jangan-jangan Chang Gong pergi membeli tiket. Dia segera menyusul.
Dan benar…
Chang Gong sedang membeli 5 tiket masuk. Mu Zi langsung memotong dan berkata dia yang akan membayar. Chang Gong melarang karena dia tidak bisa membiarkan wanita yang membayar. Mu Zi tetap ngotot untuuk membayar, tetapi Chang Gong lebih cepat.
Mereka akhirnya masuk ke dalam taman bermain.
Chang Gong memilih untuk duduk sembari menunggu Mu Zi dan teman-temannya bermain. Mu Zi dan teman-temannya, tentu jadi menggosipi Chang Gong sebagai orang anti sosial.
Mereka kemudian memutuskan untuk membeli ice cream. Mu Zi berkata dia yang akan membayar. Tetapi, dia kemudian khawatir, jika Chang Gong tahu, pasti Chang Gong yang akan membayarkan mereka lagi. Karena itu mereka membuat siasat, Mu Zi memberikan dompetnya ke Li Jin dan Li Jin yang akan pergi membeli jadi Chang Gong pasti tidak akan protes, karena mereka belum terlalu lama kenal.
Mereka segera berteriak memanggil Chang Gong dan memberitahu kalau mereka akan membeli ice cream, apa dia mau? Chang Gong menunjukkan air mineral di tangannya.
--
Mereka sudah selesai dari taman bermain. Mu Zi bertanya nama asli dari Chang Gong (dia juga tahu nama online Chang Gong).
“Zhang Chang Gong. Pisahkan dari ‘Zhang’ dan kau memiliki ‘Chang’ dan ‘Gong’.”
“Kalau begitu, coba tebak namaku,” ujar Mu Zi. “Li Mu Zi. Pisahkan dari ‘Li’ dan kau memiliki ‘Mu’ dan ‘Zi’.”
(ini mengenai huruf China ya, guys. Jadi, dari huruf Zhang, jika di pisahkan akan tercipta Chang dan Gong. Sementara, dari huruf Li jika di bisa akan menjadi Mu dan Zi).
Chang Gong terkejut karena Mu Zi di berikan nama yang sama seperti dirinya, selama ini dia kira, di seluruh China hanya orang tuanya yang akan melakukan hal seperti itu. Mu Zi juga merasa seperti itu.
Teman-teman Mu Zi kemudian mengajak Mu Zi untuk segera naik ke bus untuk pulang. Jadi, Mu Zi meminta nomor pager Chang Gong. Chang Gong menyuruh Mu ZI untuk segera naik ke bus, dan nanti dia akan memberikannya saat mereka online. Tetapi, Mu Zi tidak sabaran, dia menyuruh Chang Gong menuliskannya sekarang. Li Jin akhirnya menyeret Mu Zi untuk segera masuk daripada mereka tertinggal nantinya.
--
Han Dong menjual CD di depan kampus. Dia kemudian melihat anak prof. Fu yang sedang berjalan bersama seorang anak kecil. Han Dong langsung menghampirinya dan mengajaknya bicara. Dia cukup terkejut saat tahu anak yang di gandeng adalah anak dari wanita itu. Karena dia merasa kalau anak prof. Fu untuk seumur dengannya.
“Ayah?”
“Ya. Ayahmu. Prof. Fu Ming Zi.”
“Kau tahu marganya. Margaku Chong. Namaku Chong Jia You. Ngerti?”
Han Dong baru tahu kalau prof. Fu bukan ayah dari Jia You. Jia You memberitahu kalau prof. Fu adalah pamannya. Dan jika Han Dong mau minta maaf, ikutlah dengannya. Karena dia juga mau ke rumah Prof. Fu. Han Dong membantah kalau dia mau minta maaf. Jia You langsung pergi sambil bergumam : “Tidak masalah membuat kesalahan selama kau tahu bagaimana menyesalinya.”
Han Dong jadi tidak enak mendengarnya. Dia akhirnya memutuskan untuk menutup lapak jualannya dan mengikuti Jia You ke rumah Prof. Fu.
Tetapi, dia tidak berani masuk dan malah memberikan CD untuk Prof. Fu melalui Jia You. Jia You jelas heran kenapa Han Dong tidak mau masuk? Han Dong menjawab kalau dia takut mengganggu.
“Bukankah kau melemparkan uang padanya hari itu? Apa yang terjadi sekarang? Kau menghidupi dirimu dengan berjualan CD sekarang?”
“Menghidupi diri sendiri tidaklah memalukan! Melemparkan uang pada orang lain itulah yang memalukan.”
Jia You tertawa mendengarnya karena Han Dong sudah berubah. Anak Jia You, Xiao Shan mengucapkan selamat tinggal.
--
Yao Yao sedang membersihkan kamar Chang Gong yang akan di sewakan untuk Ny. Wei. Di sana juga ada Chang Gong, Xiao Shan, dan Chang Gong. Yao Yao memarahi Chang Gong karena menghabiskan uang sebanyak itu, 300 yuan dalam sehari (untuk membeli tiket). Han Dong setuju, itu sama dengan setengah bulan gaji. Yao Yao menyebut Chang Gong sudah terpedaya oleh wanita. Chang Gong menyuruh Yao Yao untuk diam.
Han Dong kemudian mengomentari Xiao Shan yang dari tadi diam saja. Xiao Shan memberitahu kalau mood nya sedang jelek, jadi dia malas bicara. Yao Yao kesal dan mengingatkan kalau mereka hanya duduk sementara dia yang bekerja membersihkan kamar ini.
Chang Gong kemudian malah pergi ke luar. Xiao Shan pamit pulang untuk mengepak barang-barangnya. Dan akhirnya, hanya tertinggal Han Dong dan Yao Yao.
Dan karena itu, Han Dong membantu Yao Yao membersihkan jendela. Mereka saling bertatapan. Suasana sesaat menjadi canggung. Dan mereka saling tersenyum malu.
Chang Gong pergi meminjam telepon untuk menelpon orang yang mengirimkan pesan pager padanya. Dan itu adalah Mu Zi. Chang Gong jelas heran darimana Mu Zi bisa mempunyai nomor pagernya? Dari Saeba Ryo?
“Aku memberinya 300 yuan sebelum aku pulang. Dia akan memberikannya padamu besok,” beritahu Mu Zi.
Chang Gong tersenyum mendengarnya. Dan mereka mulai berbincang. Tetapi, cuma sebentar karena Chang Gong meminjam telepon di warung jadi tidak enak jika bicara yang aneh-aneh. Sementara Mu Zi menelpon di rumah dan takut ibunya mendengar. Jadi, Chang Gong memutuskan untuk membeli kartu telepon dan menelpon di wartel (warung telepon -- ada yang tahu? Ini dulu terkenal di awal 2000-an.. hahahha ketahuan tuanya. Sekarang nggak ada lagi yang namanya wartel, adanya cuma warnet). Dan Mu Zin memutuskan untuk menelpon dari telepon kampus. Jadi, mereka saling mematikan telepon.
--
Di kantor, Li Song memberikan uang 30 yuan yang di titipkan Mu Zi padanya. Dan dia juga menggoda hubungan Chang Gong dan Mu Zi yang sepertinya berjalan cepat, karena sudah pergi berdua kemarin. Chang Gong berusaha menjelaskan, tetapi tn. Jin masuk. Jadi, mereka diam.
Tn. Jin memberikan kabar buruk kalau masa magang Chang Gong akan berakhir segera. Li Song jelas marah mendengarnya karena Chang Gong sudah bekerja keras. Tn. Jin memberitahu lebih lanjut kalau Chang Gong harus ke dept. HRD sore ini dan memproses kertas kerja-nya. Chang Gong meminta maaf dan membujuk Tn. Jin untuk membantunya agar tidak di pecat.
“Gaji pekerja resmi : 1000 yuan!” beritahu Tn. Jin.
“Siapa?” tanya Chang Gong heran.
Li Song memberitahu kalau itu maksudnya Chang Gong. Chong Gong langsung bersorak senang. Tn. Jin menjelaskan kalau website stasiun TV yang Chang Gong buat 2 hari lagi, meraih posisi tinggi di page view. Dan bahkan para atasan memuji kinerja mereka. Dan karena itu, dia menggunakan kesempatan ini untuk meminta agar Chang Gong di angkat menjadi pekerja tetap. Mereka benar-benar senang mendengarnya.
Tn. Jin kemudian meminta maaf mengenai masalah tempo hari. Chang Gong tidak mempermasalahkannya lagi.
--
Chang Gong pulang dan menjemput Yao Yao di terminal bus. Yao Yao jelas senang dan bertanya kenapa Chang Gong pulang cepat hari ini? Dan Chang Gong memberitahu kalau dia sudah di angkat menjadi pekerja tetap dengan gaji 1000 yuan berbulan. Yao Yao sangat senang mendengarnya.
--
Saat sudah sampai rumah, karena senang, Yao Yao memutuska untuk membereskan kamar Chang Gong dan Han Dong. Dia bahkan mau mencucikan baju mereka. Jadi, dia mulai mengumpulkan baju kotor yang berserak.
Tags:
Love The Whole World