Broadcast Network : Tencent
Hui Yan telah tau bahwa dia harus
memberikan hatinya untuk agar dapat menyembuhkan mata He Lan. Dan Hui Yan
bersedia untuk melakukan itu, namun dia meminta agar Qing Mu merahasiakan ini.
Karena jika He Lan mengetahuinya, maka He Lan pasti akan menjadi marah serta sedih.
Dan Hui Yan tidak menginginkan hal itu.
“Aku tau,” balas Qing Mu, menyetujui
permintaan Hui Yan.
Ditengah danau. Tempat mereka berdua
biasa bertemu. Disana He Lan dengan ceria mengatakan kepada Hui Yan bahwa
Ayahnya memberitahu, kalau dalam bulan ini mereka berdua bisa menikah. Dan dia
sudah tidak sabar menantikan itu.
“Bukankah kamu bilang padaku, kalau
kamu tidak mau menikah?” tanya Hui Yan.
“Apa yang kukatakan saat kecil dulu
tidak berlaku,” balas He Lan.
He Lan sudah tidak sabar juga
menunggu matanya sembuh, karena dia sangat ingin bisa melihat wajah Hui Yan.
“Aku sudah bilang, aku benar- benar
jelek,” kata Hui Yan.
“Berhenti berbohong padaku,” balas
He Lan. Ia mengulurkan tangannya dan memeluk bahu Hui Yan, membawa Hui Yan
lebih mendekat kepadanya.
Dengan sangat bersemangat, He Lan
membicarakan tentang pernikahan seperti apa yang akan mereka adakan. Dan Hui
Yan tersenyum sedih mendengarkan rencana He Lan tentang pernikahan mereka.
“Berjanjilah padaku, kita tidak akan
pernah berpisah,” kata He Lan.
“Baiklah. Aku berjanji. Kita berdua
akan melihat indahnya dunia ini bersama. Dan tidak akan pernah berpisah,” balas
Hui Yan sambil menahan kesedihannya.
Kuan Yong serta Xui Xian datang ke
rumah Pi Pi. Dan setibanya disana Kuan Yong langsung menanyakan tentang kondisi
He Lan kepada Qian Hua.
Disaat Qian Hua kesulitan menjawab
dan hanya menyebutkan nama Zhao Song, maka mereka berdua pun langsung mengerti.
Dan dengan kesal, Xui Xian mengomel, “Kemarin, kita harus nya pergi ke kantor
polisi dulu dan menyelamatkan dia.”
“Ini salahku,” balas Qian Hua dengan
menyesal.
Xiumei merasa khawatir tentang apa
yang akan terjadi selanjutnya, apa benar Zhao Song yang akan menjadi Ketua Imam
selanjutnya. Dan mendengar itu, Kuan Yong serta Qian Hua langsung mengingat
tentang kunci klan yang diberikan kepada He Lan. Tanpa kunci itu Zhao Song
tidak bisa menjadi Ketua Imam.
Namun sayangnya, Kuan Yong sama
sekali tidak tau dimana kunci itu berada. Karena He Lan tidak pernah
memberitahunya.
“Bukankah seharusnya kita mencari
kunci itu sekarang dan menyimpannya ditempat yang aman?” tanya Xiu Xian.
“Jika seperti itu, maka ini seperti
kita sedang berjudi dengan Zhao Song. Resikonya terlalu besar,” balas Qian Hua,
tidak setuju.
“Kemudian, apa yang harus kita
lakukan sekarang?” tanya Xiu Xian.
Xiumei mengingatkan Xiu Xian tentang
kayu yang dicari. Dan mendengar itu, Xiu Xian langsung mengajak Kuan Yong untuk
pergi mengambil kayu itu sekarang dan membunuh Zhao Song.
“Sebelum itu, ayo lakukan hal yang
lebih penting,” balas Kuan Yong.
“Di waktu sekarang, apa yang lebih
penting? Beritahu aku,” balas Xui Xian, kesal.
“Xiu Xian, ini adalah waktunya.
Untuk memberikan seluruh kekuatan kita kepada Tuan He Lan,” tegas Kuan Yong.
Dan Xui Xian pun setuju.
Qian Hua memperingatkan mereka
berdua, jika Xiu Xian serta Kuan Yong memberikan seluruh kekuatan mereka kepada
He Lan, maka itu berarti mereka akan kehilangan seluruh kekuatan mereka serta
kembali ke wujud semula.
“Ya. Dengan kemampuan kami, bahkan
walaupun kami tidak bisa sepenuhnya menyembuhkan ingatan serta kekuatan Tuan He
Lan. Tapi setidaknya, kami bisa menyelamatkan dia,” kata Kuan Yong, mengerti
dengan resikonya.
Xiumei langsung membuat kesimpulan.
Jika ingatan serta kekuatan He Lan tidak kembali, maka He Lan hanya akan
menjadi seorang manusia normal yang tidak akan mempunyai kekuatan serta
ingatan.
“Kekuatan dan ingatannya bisa pulih.
Tapi itu butuh waktu. Waktu yang sangat panjang,” balas Qian Hua.
Pi Pi keluar dan menghampiri mereka
semua. Dengan sedih, ia memberitahu bahwa kini He Lan telah berubah menjadi
seekor rubah. Rubah yang manis, begitu kecil dan lembut. Dan dengan sangat
sedih, Pi Pi mulai menangis.
Melihat betapa sedihnya Pi Pi,
mereka semua pun terdiam. Lalu setelah selesai menangis, Pi Pi menanyakan apa
yang bisa ia lakukan untuk membantu mereka, karena ia telah mendengar semua
pembicaraan mereka tadi.
“Nona Guan. He Lan telah tidak
memiliki kekuatan. Tubuhnya telah melepaskan energi kehidupan milikmu. Dimasa
depan, kamu bisa hidup penuh. Apa yang kami bicarakan adalah masalah tentang
Fox Clan. Untuk keamananmu, aku berharap kamu tidak akan terlibat dengan ini,”
jelas Qian Hua.
“Ini masalahku. Dia suamiku. Aku
punya rencana,” balas Pi Pi, bersikeras mau ikut membantu mereka.
Dari luar jendela toko. Xiu Xian dan
Kuan Yong memperhatikan Xiao Ju yang sedang bekerja. Dan karena ragu, Xiu Xian
berbalik mau pergi, tapi Kuan Yong menahannya.
Kuan Yong lalu membuka pintu toko.
dan menarik Xiu Xian untuk ikut masuk bersamanya kedalam toko.
Melihat kedatangan mereka berdua,
Xiao Ju langsung menanyakan tentang keadaan yang terjadi. “Bagaimana? Pi Pi
sudah keluar? Aku menelponnya, tapi dia tidak mengangkatnya.”
“Jangan khawatir. Dia baik- baik
saja. Sekarang dia sedang beristirahat dirumah,” balas Xiu Xian.
“Tapi Tuan He Lan dalam masalah,”
tambah Kuan Yong dan menjelaskan tentang apa yang terjadi. Ia juga menjelaskan
kepada Xiao Ju bahwa saat ini mereka berencana untuk membawa He Lan pergi ke
suatu tempat dan menyembuhkannya. Jika tidak segera menyelamatkan He Lan, maka
tidak akan ada waktu lagi.
Xiao Ju sedikit kebingungan dan
bertanya. Lalu Xiu Xian pun mengajak Xiao Ju untuk ikut bersama dengan mereka.
Dan mendengar itu Kuan Yong menjadi heran, kenapa Xiu Xian malah mengajak Xiao
Ju.
“Apa? Kamu tidak mau dia bersama
dengan kita?” kata Xiu Xian kepada Kuan Yong. Lalu kepada Xiao Ju,” Ganti
bajulah. Kami akan menunggumu disini.”
Xiao Ju pun pergi kebelakang untuk berganti baju. Dan dengan sedih, Xiu Xian dan Kuan Yong menundukan kepalanya.
Diapatermen. Zhao Song serta Bo
Zhong membicarakan
tentang He Lan. Mereka tidak menduga bahwa Qing Mu akan secepat itu memberikan
kunci kepada He Lan. Serta He Lan yang selama ini menolak, kini malah mau
menerima kunci itu.
“Disana banyak tetua yang
mendukungku. Bukankah itu cukup?” tanya Zhao Song. Dan Bo Zhong menjelaskan bahwa kunci itu penting
sekali, jadi jika tidak kunci itu maka itu tidak bisa.
Zhao Song kebingungan harus mencari
kunci itu dimana. Dan Bo Zhong
pun menjelaskan bahwa ia menduga kalau kunci itu pasti disembunyikan dirumah He
Lan.
“Apa kamu yakin?” tanya Zhao Song.
Tepat disaat itu, hp Zhao Song
berbunyi. Dan Zhao Song pun mengangkatnya.
Pi Pi menelpon Zhao Song. Ia mengatakan bahwa ia adalah
istri He Lan dan ia ingin membuat sebuah penawaran. Yaitu ia akan memberikan
kunci Klan kepada Zhao Song asalkan Zhao Song mau memenuhi permintaannya.
“Kamu harus menjamin keamanan,
keluargaku, temanku, dan aku. Juga kamu harus menjamin kalau orang dari Fox
Clan tidak akan datang dan mengangguku,” jelas Pi Pi.
“Ini adalah permintaan yang
sederhana,” balas Zhao Song.
Pi Pi menanyakan apa yang akan Zhao Song
lakukan, supaya ia bisa mempercayainya. Dan Zhao Song pun menjelaskan.
“Jangan khawatir. Sebagai Ketua Imam
selanjutnya, aku menjamin keselamatan keluargamu, teman, dan kamu,” jelas Zhao
Song.
Pi Pi juga meminta satu hal lagi.
Yaitu cermin milik Ibu He Lan, karena ia ingin menyimpan itu sebagai kenangan.
Dan Zhao Song menyetujuinya. Lalu Pi Pi menyebutkan alamat rumah He Lan dan
mengajak untuk agar mereka bertemu disana malam ini.
Setelah selesai berbicara dengan Pi
Pi. Zhao Song dengan senang memberitahukan kabar gembira ini kepada Bo
Zhong.
Dihalte bus. Xiu Xian, Kuan Yong,
serta Xiao Ju duduk bersama menunggu bus. Sambil membawa rubah He Lan yang
dimasukan kedalam kandang.
Disana dengan penasaran Xiao Ju
bertanya,”Aku mau bertanya. Jika He Lan menyelamatkan Jia Lin, maka dia akan
kehilangan semua kekuatannya. Kemudian bagaiman kalian yang menyelamatkan He
Lan? Akankah kalian mati?”
Untuk sesaat Xiu Xian serta Kuan
Yong terdiam, tidak menjawab. Lalu setelah itu Kuan Yong menjelaskan bahwa dulu
karena He Lan, makanya mereka bisa hidup sampai sekarang. Jadi hari ketika
mereka mulai mengikuti He Lan, mereka berdua membuat janji, jika suatu hari He
Lan terkena kecelakaan, maka mereka akan menyelamatkan He Lan tidak peduli
berapa pun harganya.
Xiu Xian menambahkan bahwa saat ini
He Lan telah menjadi rubah, karena kehilangan seluruh kekuatannya. Jadi untuk
menyelamatkan He Lan, maka mereka berdua akan menggunakan semua kekuatan
mereka.
Mendengar itu, Xiao Ju tampak sedih,
tapi dia tidak bisa berkomentar. Dan tepat disaat itu bus datang.
Ditepi danau, Xiu Xian serta Kuan
Yong sibuk berbicara dengan rubah He Lan. Sedangkan Xiao Ju sibuk memungut batu
untuk dilemparkan kedalam air.
Sambil memungut batu, Xiao Ju
mendengarkan semua pembicaraan mereka. Dan lalu dengan sedih, ia pun mulai
menangis.
“Aiyo, aiyo, aiyo. Kamu menangis?”
tanya Xiu Xian. Dan berpura- pura kuat, Xiao Ju menggelengkan kepalanya dan
beralasan bahwa itu karena pasir.
Xiu Xian serta Kuan Yong menarik
tangan Xiao Ju untuk berdiri. Dan lalu mereka menenangkannya.
“Tidak perlu menangis. Aku akan
memberitahumu satu rahasia. Orang rubah tidak akan mati, kami hanya akan
kembali ke wujud asli kami,” jelas Xiu Xian.
“Tidak. Ini nyata. Setelah agak
lama, kami akan kembali lagi ke wujud manusia. Benar, kan?” balas Xiu Xian.
“Benar. Bahkan jika Xiu Xian dan aku
kembali ke wujud asli kami. Kami berdua masih akan tetap kembali dan
menemaninmu,” tambah Kuan Yong.
Xiao Ju lalu memberikan batu yang
dipungutnya kepada mereka berdua. Sebagai benda keberuntungan untuk mereka
berdua bawa. Dan lalu Xiu Xian serta Kuan Yong memeluk Xiao Ju.
“Kami akan merindukanmu,” kata Xiu
Xian.
Setelah itu, mereka berdua pamit dan
membawa He Lan rubah pergi bersama dengan mereka. Meninggalkan Xiao Ju
sendirian. Dan walaupun sedih, Xiao Ju tetap tersenyum mengantarkan kepergian
mereka berdua.