Sinopsis Korean Drama : TIME Episode 11
Images by : MBC
sinopsis di tulis oleh : Chunov (nama samaran) di blog k-adramanov.blogspot.com
“Masa hidup rata-rata di Korea adalah 82 tahun. Itu sekitar 2,6 miliar detik. Harapan hidupku hanya… enam bulan. Sekitar 16 juta detik. Saat aku mati, adakah yang menangis untukku? Dan sampai sekarang, apa yang sudah aku lakukan? Jika aku diberi lebih banyak waktu untuk tetap hidup. Aku tidak akan menyiakan hidupku seperti ini. Aku sudah diberi… tambahan waktu 16 juta detik. Selama waktu itu, aku akan membara seperti api.”
Bok Kyu menghadap Soo Ho di kamarnya dan memberitahu kalau Young Hee dan Ji Hyun sudah pindah. Soo Ho langsung bangkit dari kasurnya dan keluar.
Dan kita kembali ke akhir episode 10 kemarin, dia menyapa Young Hee dan Ji Hyun serta memberitahu kalau dia tinggal di sebelah.
Ji Hyun langsung memandang tajam pada Young Hee. Dan Young Hee langsung bersumpah kalau bukan dia yang memberitahu Soo Ho, mereka sudah tidak berhubungan dengannya. Ji Hyun masih ragu, dan bertanya sejak kapan Soo Ho tinggal disini?
Soo Ho gugup dan beralasan kalau dia sering mampir. Dia juga memarahi Ji Hyun karena menatapnya seperti itu, seolah dia merasa kalau dia mengikuti Ji Hyun pindah kemari. Soo Ho menegaskan kalau dia tinggal di sini terlebih dahulu dan baru Ji Hyun. Jadi, Ji Hyun yang mengikutinya bukan dia.
Ji Hyun tidak setuju. Tetapi, Soo Ho tetap keukeh dengan perkataannya dan langsung turun ke bawah apartemen.
Ji Hyun dan Young Hee masuk kembali ke dalam apartemen. Ji Hyun masih merasa aneh, bagaimana bisa Soo Ho pindah tepat, di samping apartemen mereka? Young Hee menyarankan agar Ji Hyun melapor ke polisi.
Young Hee menjelaskan kalau dia tadi menelpon security apartemen dan ternyata Soo Ho baru pindah kemarin, jadi dia pasti sengaja pindah karena tahu kita hari ini pindah ke sini. Ji Hyun merasa terlalu berlebihan untuk melaporkan Soo Ho ke polisi, karena mereka saling mengenal. Dia akan bicara dengan Soo Ho terlebih dahulu.
Young Hee jadi curiga. Dia menyebut Ji Hyun sedikit aneh dan dia akan mengawasi Ji Hyun dengan seksama.
--
Bok Kyu bertanya apa Soo Ho yakin akan tinggal di sini? Soo Ho yakin, karena ini kan rumahnya. Bok Kyu tidak yakin, karena Soo Ho tidak pernah tinggal di apartemen kecil seperti ini. Soo Ho akhirnya membenarkan, dia merasa sedikit aneh, dan karena itu mengajak Bok Kyu tinggal bersamanya, kebetulan ada kamar tambahan.
“Apa? Aku tidak dengar,” bohong Bok Kyu.
“Yang kau dengar itu benar. Tidak mau?” tanya Soo Ho kesal.
“Iya.”
“Iya? Aku tidak tidak mau. Keluar sana,” kesal Soo Ho dan mengusir Bok Kyu pergi.
--
Min Seok tertidur di kantor saat bekerja lembur. Rekannya membangunkannya dan menyuruhnya untuk pulang.
Min Seok pergi ke tempat kecelakaan Hee Sook.
Dia mengingat hari itu, saat dia memukul kepala In Beom berkali-kali dengan batu bata. Tetapi, In Beom hari itu berhasil bangkit dan berlari ke hutan di belakang dermaga. Min Seok mengejarnya dan menghajarnya. Hingga In Beom terpojok ke jurang. Dia menarik dasi Min Seok dan berteriak meminta tolog pada Min Seok. Tetapi, Min Seok memukul kepala In Beom dengan kepalan tangannya. In Beom masih terus bergantung pada dasi Min Seok, dan Min Seok memutuskan untuk melepaskan dasinya. In Beom berteriak dan terjatuh ke dalam jurang, yang di bawahnya adalah air.
--
Terdengar suara ponsel. Ji Hyun langsung bangkit. Tetapi, ternyata itu suara ponsel Soo Ho. Suara dari kamar Soo Ho terdengar hingga ke kamarnya. Dia juga mendengar pembicaraan Soo Ho.
Ji Hyun memanggil Soo Ho dan bertanya apa Soo Ho mendengar suaranya? Soo Ho yang ada di sebelah, kaget karena mendengar suara Ji Hyun. Ji Hyun mencoba memanggil dan terkejut karena Soo Ho menjawabnya. Soo Ho juga terkejut karena dinding rumah sangat tipis hingga bisa mendengar suara dari kamar sebelah.
Ji Hyun kemudian bertanya, apa Soo Ho sengaja pindah ke tempat ini? Tempat tinggal tanpa kedap suara? Tetapi, Soo Ho terus mengulangi kalau dia pindah duluan baru Ji Hyun. Ji Hyun meminta untuk bicara dengan bertatap muka. Dan Soo Ho segera melakukan video call.
Ji Hyun menegaskan kalau maksudnya adalah agar mereka bicara di luar. Bukan video call seperti ini, karena rasanya aneh. Soo Ho kesal juga, emang apa anehnya video call dengannya?
Akhinya, mereka bicara di depan apartemen. Soo Ho mengira kalau Ji Hyun mau menyuruhnya untuk memasang kedap suara di apartemennya. Tetapi, bukan itu yang ingin dibicarakan Ji Hyun.
“Kau datang ke sini karena mengkhawatirkanku, kan? Aku akan menjalani hidupku dan berbahagia. Karena tidak ada yang hidup untuk bersedih.”
“Aku tidak datang karena mengkhawatirkanmu. Aku datang ke sini karena aku punya alasan yang lain. Aku sudah berjanji aku akan memberitahumu sebelum aku mati. Percayalah.”
“Aku percaya. Meski kau tidak memintanya. Kau adalah orang yang baik.”
Soo Ho sedikit terharu karena Ji Hyun menyebutnya sebagai orang baik. Dan mereka bersama-sama melihat pemandangan malam.
--
Ji Hyun memposting mengenai ibunya yang meninggal kecelakaan di internet, berharap ada saksi di malam kejadian.
Soo Ho mengetuk pintu kamar Ji Hyun. Dan saat Ji Hyun membukanya, Soo Ho segera menyuruh Bok Kyu untuk menggelar karpet merah. Diiringi dengan chef Wang, manager Hong dan pelayan Yang yang masuk dengan membawa troli makanan. Soo Ho menjelaskan kalau ini adalah sisa sarapannya, dan dia akan memberikannya pada Ji Hyun daripada di buang. Soo Ho bahkan berteriak menyuruh semuanya untuk menyiapkan makanan itu ke meja Ji Hyun dengan cepat. Usai itu, dia keluar bersama yang alin.
Young Hee yang baru keluar kamar, kaget melihat semua itu. Ji Hyun juga masih bingung dan memberitahu kalau itu makanan sisa. Mereka mulai makan dan merasa sangat senang, karena makanannya sangat enak dan banyak. Jelas, itu bukan makanan sisa.
--
Soo Ho melihat kinerja karyawannya. Dia memarahi karyawannya karena bekerja sangat keras. Dia menasehati agar karyawannya itu pekerja sesuai dengan jumlah gaji yang di bayarkan, dan sekali-kali beristirahat. Jangan sampai mengantuk dan tidur saja di belakang (hahhahaha).
Bok Kyu yang ada di samping Soo Ho sampai terpaksa menahan tawa melihat kelakuan Soo Ho. Dan Soo Ho memamerkan pada Bok Kyu kalau dia sangat baik dan menyuruh Bok Kyu mengakuinya.
Chae A kebetulan datang dan mendengar Soo Ho menyebut dirinya sendiri sebagai orang baik. Soo Ho bertanya untuk apa Chae A datang? Chae A menjawab kalau dia sedang melihat-lihat, lagipula restoran ini kan akan jadi miliknya.
“Kata siapa?” tanya Soo Ho.
Mereka akhirnya bicara empat mata.
Soo Ho jelas heran dan bertanya alasan Chae A setuju untuk menjauh dari Min Seok. Chae A gugup dan beralasan kalau dia baru memutuskan saja. Soo Ho tidak memaksa dan memuji keputusan Chae A yang sudah tepat. Mungkin saja Chae A sudah tahu seperti apa Min Seok sebenarnya.
Chae A memberikan kertas untuk di tanda tangani oleh Soo Ho terkait kepemilikan restoran dan dia akan memberikannya pada CEO Cheon. Chae A membuat kalau restoran itu akan di buat menjadi kepemilikan bersama karena jika dia ambil alih langsung sebelum mereka menikah, orang-orang akan bergosip. Jadi, dia akan membuatnya menjadi kepemilikan bersama sebelum benar-benar mengambil alih.
“Untuk jaga-jaga aku mau bilang, meski belum tentu terjadi. Jika ini alasanmu untuk menghabiskan waktu denganku, maka jangan lakukan. Aku mengatakan ini demi kebaikanmu,” ujar Soo Ho.
--
Ji Hyun masih terus menulis di internet untuk mencari saksi kecelakaan ibunya. Dia juga membuat brosur dan menyebarkannya di jalan.
Support penulis hanya dengan membaca sinopsis ini di k-adramanov.blogspot.com. Terimakasih. Happy Reading.
--
Teman Soo Ho yang waktu dia minta tolong untuk menyelidiki kasus tersebut, memberitahu kalau mereka menemukan sidik jari di jendela truk yang hancur. Sidik jari milik Kang In Beom.
“Dia punya agensi hiburan malam di Gangnam. Tapi dia mematikan ponsel dan menghilang sehari setelah kecelakaan.”
--
Soo Ho pergi ke kantor In Beom yang diberikan oleh temannya. Dia melihat para gadis pekerja In Beom, dan mendengar mereka bergosip mengenai seorang gadis memakai baju warna merah dan bunuh diri (Ji Eun). Soo Ho jadi penasaran, dia memanggil mereka, dan menyuruh mereka menjual semua informasi mengenai gadis yang mereka bicarakan, dan dia akan memberikan mereka uang. Para gadis pekerja tentu tertarik dan bersedia.
“Beberapa waktu lalu, salah satu gadis yang Pak Kang kirim itu bunuh diri di area kolam renang W Hotel. Katanya Pak Kang juga menerima suap agar berbohong. Benar, dia tiba-tiba punya mobil baru. Belum lama ini, dia dengan gembira membicarakan rejeki nomplok,” beritahu gadis tersebut.
“Rejeki nomplok?”
--
Soo Ho dalam perjalanan pulang. Dia juga membaca artikel yang di tulis Ji Hyun di internet. Dan Soo Ho juga berpikir alasan In Beom membunuh ibu Ji Hyun.
--
--
Min Seok makan siang bersama dengan Soo Chul dan Tn. Nam. Min Seok bertanya alasan mereka ingin bertemu. Dan tn. Nam bertanya mengenai informasi tn. Cheon. Min Seok melapor kalau tidak ada yang aneh.
“Soo Ho akan menikahi Chae A dan mendapat dukungan di perusahaan. Sebelum ada kabar kalau dia ingin mengambil alih perusahaan, maka kita harus segera menyingkirkannya. Maka dari itu... bukankah kita perlu menemukan semua kelemahannya?” ujar Soo Chul kesal.
Jaksa Jo adalah orang yang bertugas menyelidiki kecelakaan Hee Sook. Dan Soo Chul bertanya hasil investigasi. Jaksa Jo menjawab kalau mereka masih menyelidiki. Soo Chul memberitahu kalau korban adalah ibu dari gadis yang mati karena Soo Ho, jadi apa mungkin Soo Ho terlibat? Mungkin Soo Ho membunuhnya untuk menyingkirkan ibu yang tidak mau berhenti menggali informasi.
Dia menatap Min Seok. Dan Min Seok tahu arah pembicaraannya.
“Ini akan berakhir jika saja kita punya sesuatu untuk dihubung-hubungkan dengan Soo Ho,” ujar Soo Chul.
Soo Chul senang dan memuji Min Seok.
--
Min Seok pergi ke jurang dimana In Beom terjatuh. Dia mencoba melempar batu dari atas, dan tidak terdengar suara batu terjatuh. Itu tanda kalau jurang sangat dalam.
Min Seok juga memeriksa ke rumah sakit tuntuk mencari tahu apa ada orang yang datang akibat jatuh dari tempat tinggi? Dan tidak ada.
--
Reporter menujukkan foto-foto In Beom pada Ji Hyun, bahwa kemungkinan dia adalah orang yang membunuh Hee Sook.
“Bukankah polisi sudah memberitahumu kalau mereka punya tersangka?” tanya reporter. Ji Hyun menggeleng.
“Seorang adik pergi ke pesta orang kaya, tiba-tiba bunuh diri dan kasusnya ditutup dalam dua hari? Ibu yang mencari tahu itu terbunuh dalam tabrak lari dan tersangkanya pria yang mengirim adik itu ke pesta. Tidakkah ini sedikit aneh? Aku pikir ada orang kaya yang terlibat,” analisis reporter.
“Reporter. Bagaimana jika sebenarnya adikku tidak bunuh diri? Bagaimana jika kematian Ibuku juga bukan kecelakaan? Orang yang melakukannya, bisakah kita membuat dia membayarnya?”
Ji Hyun lega mendengarnya.
--
Ji Hyun dan reporter pergi ke kantor polisi. Detektif kesal dan menekankan kalau Ji Eun bunuh diri dan bahkan surat wasiatnya sudah ada. Dia juga marah karena reporter merekamnya. Mereka mencoba mengejar dan meminta penjelasan lebih lanjut, tetapi reporter memutuskan untuk kabur.
--
Soo Ho memeriksa daftar panggilan di ponsel In Beom. Dan dia menemukan sebuah nomor yang tidak asing belakangnya. Saat dia mengetik nomor itu di ponselnya, nomor Min Seok keluar. Dia jadi bertanya-tanya, apa Min Seok terlibat?
--
Ji Hyun pulang ke apartemen dengan di temani reporter. Ji Hyun berterimakasih atas bantuan mereka. Dan reporter memberikannya semangat.
--
Ji Hyun berbaring di kamar dan bersuara. Soo Ho mengajaknya bicara tetapi Ji Hyun meminta maaf, dia ingin beristirahat. Soo Ho beralasan kalau dia tadi bicara sendiri. Ji Hyun mengabaikannya.
Soo Ho bertanya mengenai piring makanan tadi pagi kapan mau di kembalikan? Apa makanannya enak? Ji Hyun mengabaikannya. Tetapi, Soo Ho terus memanggilnya dengan kesal. Ji Hyun ikutan kesal dan bertanya, bukannya kau sedang bicara sendiri?
Soo Ho membalas kalau dia sedang bicara dengan Ji Hyun. Dia kesal dan menyuruh Ji Hyun untuk tidak bicara lagi. Dia juga tidak akan bicara.
“Hei. Sebenarnya, aku bertemu dengan seorang reporter hari ini. Dia akan membantu dan menyiarkan apa yang terjadi pada Ibuku dan Ji Eun. Kabar bagus, kan?”
Soo Ho tidak menjawab. Ji Hyun memanggilnya tetapi Soo Ho tetap diam. Ji Hyun mengira kalau Soo Ho sudah ketiduran.
Ji Hyun melihat foto Hee Sook dan Ji Eun. Dia memeluk erat foto tersebut.
Soo Ho datang ke apartemen Ji Hyun. Dia beralasan kalau dia datang untuk mengambil piringnya. Ji Hyun berterimakasih atas makanan Soo Ho. Dan Soo Ho akhirnya memberitau kalau dia datang untuk mengatakan dia senang mendengar kabar baik Ji Hyun.
Soo Ho kemudian memberitahu kalau jam tangan Ji Hyun mati. Ji Hyun jadi sedih karena itu hadiah dari Ji Eun. Soo Ho berteriak kesal kalau seharusnya Ji Hyun menjaganya dengan baik. Dia menawarkan untuk memperbaiki jam itu, dia tahu tempat servis yang bagus dan akan membuat jam itu seperti baru lagi.
Saat keluar kamar, Soo Ho tanpa sengaja berpas-pasan bertemu dengan reporter yang datang kembali. Soo Ho masuk ke dalam apartemennya. Dan reporter datang untuk mengembalikan barang Ji Hyun yang tertinggal di mobil.
“Ya.”
“Benarkah? Kenapa tinggal di sini? Bagaimana kalian kenal satu sama lain?”
“Itu… Aku bertemu dengannya saat kerja di department store. Dan aku kebetulan pindah di sebelahnya. Dia meminjamkan piringnya padaku.”
--
Tn. Nam memberikan berkas kepemilikan restoran pada Min Seok dan menyuruhnya meminta tanda tangan Chae A karena dia belum tanda tangan.
Chae A sedang minum-minum di bar. Dia teringat saat Min Seok memberikan uang 1 juta dollar kepada pria itu dan perkataannya hari itu.
Tags:
time
Duh si minseok jadi nyeremin banget ihh
ReplyDeleteSuka bgt sma Bok Kyu lucu ngegemisin, apa lgi moment" sma Soo Ho, pngen ketawa terus 😂😂
ReplyDelete