Sinopsis Korean Drama : TIME Episode 16



Sinopsis Korean Drama : TIME Episode 16
Images by : MBC
sinopsis di tulis oleh : Chunov (nama samaran) di blog k-adramanov.blogspot.com
Min Seok melihat pena-nya yang bertuliskan : Keadilan akan di tegakkan. Min Seok terlihat sedang merenungkan sesuatu. Tn. Nam menghampirinya dan bertanya dengan berbisik, apa Min Seok yakin In Beom akan mengakuinya? Min Seok menjawab kalau dia akan menunggu, karena itu rencananya.
--
Soo Ho melihat ponselnya untuk melihat kemana saja Min Seok pergi (di episode sebelumnya, Soo Ho memasang pelacak di mobil Min Seok). Soo Ho menggerutu karena Min Seok hanya melewati rute yang sama setiap hari, rumah - kantor.
Soo Ho kemudian hendak menulis sesuatu dan mengambil pena dari tempat pena yang ada di atas meja. Tetapi, pena itu tida bisa di gunakan, dan saat di tekan tombolnya, terlihat ada lampu mera yang berkedip. Merasa curiga, Soo Ho membongkar pena tersebut dan melihat ada lubang untuk mencolok handsfree. Soo Ho memasukkan handsfree nya ke lubang tersebut, dan dia mendengar rekaman pembicaraan Chae A dan Ji Hyun, saat Ji Hyun datang menemui Chae A untuk mengatakan dia setuju bekerja di perusahaan Chae A.
Belum selesai Soo Ho mendengar isi rekaman, Chae A masuk ke ruangan. Soo Ho segera menyembunyikan pena tersebut. Dengan canggung, dia beranjak pergi dari sana sambil membawa pena. Chae A melihat Soo Ho yang bertingkah aneh, tetapi tidak ambil pusing. Sementara Soo Ho terlihat memikirkan isi rekaman dan juga siapa yang meletakkan pena perekam di kantornya.
--
Min Seok menelpon detective. Dan detective memberitahu kalau In Beom masih belum juga mengaku. Min Seok menghela nafas dan berkata akan segera mengambil tindakan.
--
In Beom berada di kurung di sel yang ada di kantor polisi. Saat polisi yang bertugas keluar, lampu sel tiba-tiba mati. Suasana menjadi gelap. Dan orang-orang yang berada dalam satu sel bersama In Beom mulai memukulinya. In Beom berteriak meminta tolong, tetapi tidak ada petugas yang datang.
Lampu kembali menyala. In Beom meringkuk ketakutan di pojok. Dan pria-pria yang ada di sel, bersikap seolah tidak ada yang terjadi. (entah In Beom yang bermimpi atau tidak).
--
Min Seok pergi dari kantor. Dia menemui In beom dan menyuruhnya untuk mengaku seperti perintahnya, kemudian, dia akan membebaskan In Beom dari mobil jaksa, dan In Beom bisa kabur kemana saja dengan uang Chae A. In Beom menghela nafas karena dia tidak tahu harus percaya pada Min Seok atau tidak. Min Seok membalas perkataannya kalau In Beom tidak punya pilihan lain selain lembur.

Interogasi di mulai. In Beom di dampingi oleh Min Seok mengakui kalau dia melakukan tabrak lari terhadap Hee Sook dan Tae Sung atas perintah Soo Ho.
--
Soo Ho mengajak bicara Chae A.
“Aku dengar kalau Pengacara Shin mau membela Kang In Beom. Dia dituduh memasok obat-obatan dan melakukan tabrak lari. Jaksa sudah dikirim untuk menangkapnya. Kenapa Pengacara Shin membela orang seperti dia?” tanya Soo Ho.
“Sudah jelas kalau dia bekerja untuk perusahaanmu. Kau terlibat dalam kasus ini. Kenapa kau menanyakan itu padaku?” tanya Chae A sedikit kesal.
Soo Ho membenarkan. Tetapi, dia tetap penasaran dan bertanya apa Chae A tahu sesuatu mengenai Kang In Beom? Chae A menatapnya.
--
In Beom menandatangani surat (sepertinya surat pernyataan tetapi di subtitle di tulis surat kontrak). Setelah selesai, In Beom di bawa pergi keluar oleh Min Seok dan detective (yang bekerja sama dengan Min Seok).
--
Chae A menjawab pertanyaan Soo Ho dengan mengajukan pertanyaan kembali kepada Soo Ho, untuk apa dia tahu mengenai In Beom? Dia tidak tahu apapun dan tidak mau tahu. Soo Ho mengerti dan tidak bertanya lagi.
Dia kemudian melihat ponselnya dan terkejut karena mobil Min Seok menuju tempat lain, yang mengarah ke jalan buntu. Bukan rute yang biasa di lalui Min Seok. Dia segera pamit pergi.
Chae A merasa curiga karena Soo Ho pergi dengan terburu-buru. Dia kemudian menerima telepon, dan Chae A berkata kepada si penelpon untuk memberikan berapapun yang In Beom minta dan akhiri kesempakatan.
--

Soo Ho menelpon Rep. Yeo dan menyuruhnya ikut ke suatu tempat sambil membawa kamera. Soo Ho menuju lokasi sesuai yang terlacak.

Detective membawa In Beom ke suatu tempat sepi dan memintanya turun. Mereka masuk ke sebuah tempat yang seperti hutan.
Dan disana, Min Seok sudah menunggunya.
In Beom jelas merasa bingung. Di tambah lagi detective melepaskan borgol di tangannya.
“Kau tidak bisa melarikan diri nanti. Seluruh dunia adalah penjara. Aku tahu kau membunuh Ibu Ji Hyun,” ujar Min Seok dengan tersenyum sinis dan menakutkan.
“Apa yang kau coba lakukan?” tanya In Beom.
“Bagaimanapun… kau bebas sekarang,” ujar Min Seok sembari memberikan sebuah pisau kepada In Beom. Pisau yang berlumuran darah. Min Seok memberikan pisau yang telah dia gunkana untuk melukai tangannya sendiri.
In Beom kebingungan menerima pisau tersebut. Dan dari belakang, detective mencodongkan pistol ke kepalanya.
Mobil Soo Ho tiba di lokasi.

In Beom mencoba kabur dengan lari terpincang. Detective berusaha menembaknya, tetapi Min Seok mengambil alih pistol dan menembak In Beom. Suara tembakan terdengar bersamaan dengan suara teriakan In Beom. Soo Ho langsung berlari ke sumber suara dan Rep. Yeo yang baru tiba juga berlari ke sana bersama dengan kameramen yang merekam. Detective bergerak cepat dengan mengambil pistol dari tangan Min Seok.
In Beom terluka di lengan. Dia masih bisa berteriak kalau Min Seok lah yang menembaknya. Min Seok kebingungan dan bertanya darimana Soo Ho bisa menemukan mereka? Soo Ho balik bertanya, apa yang terjadi.
“Ada kecelakaan saat mentransfer kasus ke Kejaksaan. Tersangka berusaha kabur, jadi kami berusaha menangkapnya,” bohong Min Seok.
“Jangan berbohong kau. Dia benar-benar mencoba membunuhku. Dia adalah orang gila yang nekat membuat luka di tangannya sendiri,” teriak In Beom menggebu-gebu pada Soo Ho.
Soo Ho melihat tangan Min Seok dan memang benar ada darah menetes di tangan Min Seok.
“Kenapa Anda ada di sini? Ini bukan di rute ke Kantor Kejaksaan,” tanya Rep. Yeo kepada jaksa.
“Kami tadi salah belok. Jangan direkam. Aku bilang jangan direkam,” teriak detective.
“Dia membuat… membuat kesepakatan denganku. Dia menyuruhku untuk mengatakan kalau aku diperintahkan olehmu untuk membunuh Ibunya Seol Ji Hyun. Dia berjanji untuk membiarkan aku pergi. Dia bilang akan membunuhku jika tidak. Apa yang harus aku lakukan? Aku tidak punya pilihan lain,” teriak In Beom walau detective berusaha membungkam mulutnya.
“Itu benar. Dia buat pengakuan palsu. Aku tahu kau membuat pengakuan palsu untuk mendapat uang dari kami. Benar kan? Atau mungkin Anda memang menyuruhnya. Tapi Anda jangan terlalu khawatir. Orang tidak mau mendengarkan germo seperti dia. Mereka akan mendengarkan kata-kata kita,” akting Min Seok.
In Beom benar-benar marah. Soo Ho tidak masalah dengan siapa yang benar, karena semuanya sudah di rekam dan akan segera di siarkan. Mengenai tersangka yang melarikan diri ketika di bawa ke Kejaksaan dan detective ang menembakkan pistol.
“Kau menghasutnya untuk membunuh seseorang. Itu bisa menjadi pengakuan palsu, tapi tidak ada hal baik yang akan keluar dari media,” ujar Min Seok.
“Dia benar. Itu bisa mengacaukan esensi cerita. Mari kita lepaskan semuanya sekaligus,” ujar Rep. Yeo.
In Beom masih terus berteriak. Dan Min Seok bersikap seolah dia tidak terlibat dan pergi dari sana.
--
Chae A keluar dari ruangannya. Dan Ji Hyun langsung masuk untuk mengambil pena perekamnya yang tertinggal. Tetapi, pena tersebut tidak ada lagi. Ji Hyun jadi khawatir dan terus memperhatikan Chae A. Dia juga teringat pengakuan Yu Ri mengenai ada 2 orang saat kejadian, seorang wanita dan pria. Ji Hyun menduga kalau yang wanita adalah Chae A.
Chae A hendak pergi, tetapi Ji Hyun mengejarnya. Dia berkata akan bekerja untuk Taeyang Grup dan akan menerima uang Chae A. Chae A menyuruhnya bicara nanti saja. Tetapi, Ji Hyun tidak mau, dia mau bicara sekarang sebelum dia berubah pikiran lagi.
“Aku akan mengambil secara tunai. Uang yang cukup untuk bertahan seumur hidup. Secara tunai. Begitu aku menerimanya, aku tidak akan pernah muncul di depan Tuan Cheon lagi.”
“Baiklah. Berapa banyak yang kau inginkan?”
“Dan juga, aku akan mengabaikan kesepakatan Anda dengan Kang In Beom. Malam meninggalnya adikku, Anda juga ada di kamar hotel yang sama dengannya. 12 Agustus. Aku pernah melihat anda memberi sejumlah uang kepada Kang In Beom. Saat adikku meninggal, aku juga tahu kalau Anda bersama seorang pria di TKP,” kata Ji Hyun. Mata Chae A bergetar ketakutan. “Kenapa? Apa aku salah?”
“Aku tidak tahu apa yang sedang ingin kau bicarakan itu. Aku sudah bilang. Aku benci ada wanita lain di sekitar Soo Ho. Tidak ada alasan lain. Tidak ada. Apa kau tertarik menerima tawaran itu? Jika demikian, aku bisa memberikan uang itu secara tunai sebanyak yang kau inginkan. Katakan saja. Berapa yang kau inginkan? Berapa banyak uang yang bisa menghentikanmu?”

“Inilah yang aku inginkan,” jawab Ji Hyun dan menunjukkan telapan tangannya. Tertulis : Kebenaran. “Ini satu-satunya cara untuk berhenti,” ujar Ji Hyun tajam.
Chae A terlihat ketakutan.
--
Support penulis hanya dengan membaca sinopsis ini di k-adramanov.blogspot.com. Terimakasih. Happy Reading.

Ji Hyun di rumah memutar rekaman pembicaraannya tadi dengan Chae A. Ternyata, dia merekam dari awal semua pembicaraannya dengan Chae A. Matanya terlihat berkaca-kaca. Dan dia juga menghapus tulisan Kebenaran di tangannya.
--
Ji Hyun menemui Rep. Yeo dan memberikan rekaman pembicaraan Chae A di telepon saat dia bilang untuk memberikan berapapun yang In Beom inginkan. Sepertinya, ponselnya juga sudah di sadap oleh Ji Hyun.
Rept. Yeo dan kameramennya puas mendengar rekaman tersebut. Semua sudah lebih dari cukup dan mereka bisa menyiarkan segalanya. Rep. Yeo kemudian meminta rekaman asli nya dan Ji Hyun memberikannya.
“Setelah kisah yang tidak adil ini disiarkan dan topik investigasi ulang muncul, pihak kepolisian tidak akan bisa mengabaikannya,” ujar Rept. Yeo.
“Lalu bersama dengan Kang In Beom dan semua yang melakukan kejahatan bisakah mereka menerima akibatnya?”
“Aku yakin semua orang akan memperhatikan dan mendukungmu Kau sungguh bekerja sangat keras,” puji Rept. Yeo.
--
Soo Ho menemui CEO Cheon untuk memberitahu hasil pemikirannya mengenai cara untuk menyelesaikan semua masalah yang di buatnya. Dan caranya… tidak ada. Karena itu dia akan mengembalikan semua yang sudah di terimanya dan akan pergi dari rumah.
Soo Ho kemudian pamit. CEO Cheon terkejut dengan pilihan Soo Ho.
--
Kameramen bertanya pada rep. Yeo, apa benar rekaman ini akan bisa di siarkan? Karena pasti akan menimbulkan keributan. Rept. Yeo dengan tenang menjawab kalau direktur ada di pihak mereka, jadi tidak perlu khawatir.
Baru saja dia mengatakan hal seperti itu, dia malah mendapat perintah tugas ke Washington untuk sementara waktu. Rep. Yeo jelas heran dan ingin menyelesaikan berita kasusnya dulu. Tetapi, direktur juga tidak bisa membantu karena ini perintah dari Presdir.
Rept. Yeo langsung pergi ke ruangan Presdir dan di sana dia berjumpa dengan Min Seok. Min Seok menyapanya dan menyindir, kalau dari awal dia sudah bilang jika berita itu tidak akan bisa di siarkan.
“Hiduplah untuk dirimu sendiri, bukan orang lain. Selamat atas kepindahanmu ke Washington,” ujar Min Seok dan berlalu pergi.
Rept. Yeo benar-benar kesal.
--
In Beom memakai baju tahanan dan memberikan pernyataan kalau Min Seok mencoba membunuhnya.
Tetapi, Min Seok masuk ke dalam ruang interogasi dengan tenang. Dan In Beom sadar, apapun yang dia katakan, Min Seok tetap akan di anggap tidak bersalah.
--
Soo Ho makan bersama dengan Bok Kyu.


“Ini baru namanya waktu. Tidak hanya lewat dan menghilang begitu saja. Kami menyerapnya dengan tubuhmu dan itu tetap melekat,” gumam Soo Ho dan mengingat waktu-waktunya bersama Ji Hyun. “Hari demi hari, aku berpikir waktu menghilang dan datang secara bersamaan untuk membentuk kenangan. Dia menjadi hidup. Untuk hidupmu. Begitulah caramu menjadi sempurna. Inilah alasan kenapa melewatkan waktu itu juga punya arti. Waktu yang telah berlalu datang bersama untuk melengkapimu. Waktu yang kita habiskan saat ini memanglah sangat berarti,” akhiri Soo Ho.
Tetapi. Bok Kyu mengabaikan semua perkatan Soo Ho dan mengajaknya makan saja.
--
Min Seok kembali ke kantor. Dan suasana sedang heboh. Tn. Nam memberitahunya mengenai pratinjau berita yang muncul. Min Seok heran dan melihat TV.
Pratinjau mengenai kasus kematian Ji Hyun di siarkan. Dari awal hingga saat In Beom kabur dan di tembak. Semua wajah di blur. Dan di pratinjau di tulis untuk melihat berita lengkapnya nanti malam.
Min Seok menerima telepon, sepertinya dari CEO Cheon, yang menyuruhnya untuk berhenti mencampuri kasus.
--
Soo Ho di mobilnya juga melihat berita tersebut. Dia teringat apa yang terjadi.
Flashback
Saat Min Seok pergi seusai menemui presdir stasiun TV MBS, Soo Ho juga ada di sana dan melihat kepergiannya. Setelah itu, dia masuk menemui presdir dan memperkenalkan diri sebagai putra dari CEO Cheon.
End
“Sudah berakhir sekarang,” gumam Soo Ho. Bok Kyu yang sedang menyetir menatapnya dengan bingung dari spion.
--
Young Hee dan Ji Hyun juga melihat pratinjau siaran TV mengenai kasusnya di TV. Young Hee merasa lega karena semuanya sudah akan berakhir, akhirnya orang-orang akan percaya pada Ji Hyun dan dia akan menemukan kebenarannya. Ji Hyun juga senang dengan hal itu.
--
Min Seok menemui presdir MBS dan berteriak bertanya apa yang terjadi. Presdir sedikit terkejut mendengar teriakan Min Seok, apalagi saat itu dia sedang bersama pada koleganya.
--
Soo Ho pergi ke restoran dan berbicara dengan Chae A.
“Ada sesuatu yang sangat ingin aku ketahui. Jika saja aku tidak memiliki namaku, jika aku tidak punya uang dan tidak kaya, apa kau masih menikah denganku?”
“Kenapa kau tiba-tiba bertanya begitu?” tanya Chae A balik dengan bingung.
“Hanya saja. Penasaran bagaimana perasaanmu.”
“Perasaanku? Kau gila? Kenapa aku harus menikahimu jika tidak punya apa-apa?” jawab Chae A.
Soo Ho tersenyum mendengar jawaban Chae A, “Begitu ya. Lalu bisakah kita berteman saja?”
“Teman?”
“Iya. Teman. Aku hanya… ingin mendengarkanmu. Dan bicara denganmu,” lanjut Soo Ho dan mengalihkan pandangannya.
Chae A benar-benar bingung dengan maksud Soo Ho sebenarnya.
--
Ji Hyun dan Young Hee sedang makan bersama. Young Hee baru tahu kalau Ji Hyun akan bekerja di perusahaan Chae A, dan dia mau tahu apa yang mau Ji Hyun lakukan.
Belum sempat Ji Hyun menjawab pertanyaan Young Hee, dia menerima telepon dari Soo Ho yang meminta bertemu hari ini. Ada yang ingin di bicarakan. Ji Hyun setuju.


Usai menelpon Ji Hyun, Soo Ho mulai memotong sayur. Dia menyiapkan makanan dan bahkan mengatur sendiri meja makannya yang akan di pakainya bersama dengan Ji Hyun. Dia mengaturnya dengan sedemikian rupa. Dia juga terlihat gugup dan berulang kali minum sembari menunggu Ji Hyun datang.
Tidak lama, Ji Hyun datang. Dan Soo Ho langsung berdiri menyambutnya. Ji Hyun kaget melihat meja makan yang di siapkan Soo Ho beserta makanannya. Soo Ho memberitahu kalau itu adalah meu baru yang dibuatnya. Ji Hyun kaget juga karena Soo Ho yang menyiapkan dan memasak. Soo Ho balas menjawab kalau dia punya restoran, jadi pasti tahu cara memasak. Dia meminta Ji Hyun untuk duduk dan makan.
“Ini membutuhkan keterampilan lebih dari yang aku pikirkan. Jika aku punya sedikit waktu lagi, aku akan…,” gumam Soo Ho basa-basi.
“Kita… punya hal untuk diceritakan, kan?” potong Ji Hyun.
“Benar.”
“Aku akan memberitahumu sekarang, kenapa aku bekerja di sini.”
“Tidak,” potong Soo Ho. “Biar aku yang duluan. Aku akan bicara lebih dulu. Biar aku melakukannya. Kumohon padamu.”



2 Comments

Previous Post Next Post