Sinopsis Lakorn : My Cinderella Girl Episode 04-5/5



Sinopsis Lakorn : My Cinderella Girl Episode 04-5/5
Images by : Channel 3
Prim membuka berkas yang di terimanya dari Wat. Boot dan Rita pamit untuk pergi untuk membantu di booth Moss. Prim juga ingin ikut, tetapi Boot menghalangi. Dia tahu kalau Prim pasti sangat ingin membuka amplop berkas itu sekarang, jadi buka saja dan pelajari. Prim sangat berterimakasih.
Prim membuka amplop berkas tersebut. Dan melihat foto-foto pegawai yang ada di sana.  
Khun Pat membuat pengumuman kalau dia akan memotong gaji Khun Barami. Dia juga menghina Khun Barami yang memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari sekarang sebelum menikahinya, dan dia beruntung bisa menikahinya. Khun Barami jelas marah karena di hina seperti itu.
“Aku bekerja siang malam untuk mengumpulkan uang, tapi kau malah memberikan uang padanya (Prim) dengan begitu mudah,” ujar Khun Pat.
Khun Barami merasa tindakannya tidak salah, tetapi dia malas berdebat dengan Khun Pat, jadi dia menyuruh Khun Pat untuk melakukan apapun yang dia mau, dia tidak peduli.

Prim masih terus melihat berkas. Dan saat itu dia menemukan data seorang bernama Mana. Prim ingat saat kecil dulu, pria bernama Mana, pernah datang ke rumah untuk menemui ibunya.
Prim berlari menuju tempat Unc.Dam. Dia menunjukkan data Mana Yenjai dan Unc. Dam merasa tidak asing dengan Mana.
“Dia ayahku kan?” tanya Prim bersemangat.
“Ma.. Bukan… aku sebaiknya tidak bicara. Silahkan pikirkan sesukamu saja!”
“Paman, kau tidak perlu mengatakannya. Kau hanya harus mengangguk. Itu sudah cukup. Dia ayahku. Benar atau tidak?”
Dan Unc. Dam malah menggoyang-goyangkan kepalanya hingga membuat Prim kesal. Unc. Dam menegaskan kalau dia tidak akan pernah memberitahu Prim siapa ayahnya.
Khun Phu datang menemui Prim dan melihat Prim yang sedang mengejar Unc. Dam. Namun, Unc. Dam berhasil menghindari Prim. Phu kemudian tanpa sengaja melihat berkas Mana yang sedang di pegang oleh Prim, dia ingat pernah melihat Mana di kantor Khun Barami. Prim jelas saja senang mendengarnya.
Phu membawa Prim ke kantor Khun Barami. Mereka menemui security yang bertugas dan mencari keberadaan Mana. Dan mereka menemukan Mana yang sedang berisitirahat di luar kantor. Prim sangat senang melihatnya.
Prim bahkan memperbaiki bedaknya dan bertanya pendapat Phu, apa dia terlihat cantik atau tidak?
“Aku ingin terlihat cantik. Jaga-jaga jika dia beneran ayahku. Jadi, dia akan bangga bisa mempunyai putri yang cantik sepertiku,” ujar Prim berapi-api.
Phu sampai terdiam. Dia kemudian bertanya, apa yang akan Prim lakukan jika Mana tidak bersedia mengakui Prim sebagai anaknya?
Prim yakin kalau ayahnya bukan orang seperti itu. Dia bahkan meminta Phu untuk merekam pertemuannya dengan ayahnya karena dia ingin momen berarti ini terabadikan.
Prim memanggil Mana dan memperkenalkan dirinya sebagai anak dari Phon. Phon, pembuat sepatu yang tinggal di dekat rumah Unc. Dam. Dan Mana mengenalinya.
“Ayah!” teriak Prim dan memeluk Mana dengan penuh cinta. Dia terus memeluk Mana dan tidak menyadari kalau Mana keselek roti karena pelukan Prim yang terlalu kuat.
Untunglah, Phu melihat hal itu dan segera melepaskan pelukan Prim.
“Ahhhh….,” nafas Mana tersengal - sengal usai mengeluarkan roti yang membuatnya tersedak. “Aku bukan ayahmu!”
“Aww!! lalu… kenapa kau tidak bilang dari awal?” marah Prim. “Membuatku bicara sendiri.”
“Karena tadi kau berlari memelukku! Dan membuat ku tersedak roti. Biar ku beritahu, dari aku lahir, aku hanya setia pada istriku. Dan aku tidak pernah punya anak lain dari wanita manapun.”
“Tapi, kau pernah ke rumahku. Kenapa kau ke sana?”
Flashback
Saat itu, Mana datang ke rumah Phon untuk meminta perpanjangan waktu membayar sepatu dan bahkan meminjam uang. Keuangannya sedang sulit saat itu. Dan Phon menolak. Dia juga perlu uang untuk membayar uang sekolah Prim.
Flashback END
Prim kesal karena sudah salah paham. Phu kemudian bertanya apa Mana tahu siapa ayah dari Prim? Tetapi, Mana tidak tahu sama sekali.

Phu membawa Prim pergi. Prim meminta Phu membawanya pulang, tetapi Phu malah membawa Prim masuk ke mall dan membelikannya makan siang. Prim masih kecewa karena salah orang. Phu menyuruhnya untuk melupakan kejadian tadi.
“Ibuku pernah bilang kalau ayahku adalah orang baik. Ayah hanya… punya alasan yang membuatnya tidak bisa menemuiku dan ibu.”
“Apa yang lebih penting dari anaknya sendiri?”
“Itulah kenapa aku ingin bertemu dengannya. Karena aku juga mau tahu alasannya. Dengan begitu, aku bisa terus melanjutkan hidupku tanpa ada sesuatu yang menahanku lagi.”
Phu tersenyum mendengar jawaban Prim. Dia menggenggam tangan Prim, “Kau orang yang sangat bersemangat. Aku yakin bahwa … suatu hari mimpi mu akan tercapai.”
Prim tersenyum mendengar perkataan Phu. Dan Phu balas tersenyum manis.

Sialnya, geng Angie melihat Prim yang sedang makan bersama Phu. Dan Angie merekam hal tersebut dan mengirimkannya ke Khun Patchara agar bisa mendapatkan uang. 

Post a Comment

Previous Post Next Post