Broadcast Network: Channel 3
Soam
menjerit ketakutan, karena melihat organ- organ dalam makhluk hidup didalam
lemari penyimpanan Wat. Dia mengira bahwa Wat bekerja sebagai penjual organ.
Dan lalu secara kebetulan, Soam menemukan batu high heels milik seorang wanita
dan dia mengiram bahwa itu adalah sepatu milik korban Wat.
Dengan
ketakutan, Soam pun segera berlari keluar dari dalam rumah Wat. Dan tepat
ketika itu, Wat pulang. Jadi secara tidak sengaja, mereka berdua pun
bertabrakan. Lalu dengan keras Soam langsung menjerit sekeras mungkin.
“Apa yang
salah, Khun?” tanya Wat, keheranan. Tapi Soam yang ketakutan, menyuruh agar Wat
tidak mendekatinya.
Soam
berlari menjauh dari Wat sambil berteriak bahwa dia tidak ingin mati. Dan
karena itu, Wat pun menjadi keheranan. Tapi Soam yang ketakutan terus mengoceh
tidak jelas sambil berlari menjauhkan diri dari Wat. Sehingga Wat pun semakin
keheranan dan kebingungan, karena tidak mengerti.
Lalu
karena saking takutnya kepada Wat. Maka ketika Wat ingin mendekat padanya, Soam
segera mengambil kotak yang berada di dekatnya dan melemparkan itu kepada Wat.
Sehingga tanpa sengaja, semua barang didalam kotak itu pun terjatuh keluar.
Soam
terdiam, tidak bisa menjerit, ketika dia melihat bahwa kotak itu berisikan
darah serta gunting dan peralatan operasi lainnya.
“Apa kamu
tahu betapa sulitnya untukku mendapatkan ini? Apa kamu gila?” tanya Wat dengan
emosi kepada Soam sambil mendekati Soam.
“Tolong
jangan jual hatiku dan yang lainnnya. Aku mohon. Tolong. Aku belum ingin mati,”
pinta Soam sambil menangis ketakutan.
Wat
menjadi bingung dengan maksud perkataan Soam. Dan tepat ketika itu seseorang
dari kapal berteriak meminta tolong kepada Wat. “Dokter, tolong! Dokter!”
teriaknya.
Dan
dengan segera, Wat mendekati mereka dan menanyakan apa yang terjadi.
Wat
membawa pasien yang berada didalam kapal kerumahnya. Lalu Wat menyuruh Soam
untuk melihatkan jam untuknya. Dan tanpa mengerti apapun, Soam langsung
melaksana kan nya.
“Beritahu
aku, ketika satu menit sudah lewat,” kata Wat dengan cepat. Dan Soam pun
mengiyakan.
Wat
menekan dada si pasien berulang kali. Dan ketika telah lewat 1 menit, Wat
semakin cepat mendekat dada si pasien. Lalu 2 menit pun berlalu, tapi si pasien
tetap tidak sadar, namun Wat tetap menekan dada si pasien. 3 menit pun telah
berlalu, lalu dengan hati- hati Wat memeriksa denyut nadi serta nafas si
pasien. Dan dengan tegang, setiap orang menunggu.
“Jantungnya
berdetak sekarang,” kata Wat. Dan setiap orang langsung menjadi senang, begitu
juga dengan Soam.
Si pasien
diangkat kembali ke dalam kapal dan dibawa pergi. Lalu setelah orang- orang itu
pergi, Soam dengan takjub menanyakan apa Wat adalah seorang dokter. Dan
mendengar itu, Wat membalas apa yang Soam pikirkan tentangnya memang.
Lalu Soam
menjawab bahwa awalnya dia berpikir kalau Wat adalah seorang pembunuh, karena
dia melihat ada hati dan organ lainnya. Serta Wat terlihat sedikit barbar, jadi
dia salah paham.
Wat
mengabaikan Soam dan membereskan barang nya yang dilemparkan oleh Soam tadi.
Lalu Soam mendekati Wat dan memujinya, dia berkata bahwa dia juga ingin Wat melakukan
CPR padanya.
“Kelihatannya
pacar mu tidak akan datang. Ditambah, kamu terlihat baik sekarang,” kata Wat,
setelah selesai membereskan barangnya.
“Mantan
Pacar. Sekarang aku single,” balas Soam sambil tersenyum manis.
Soam
menanyakan alasan Wat berada dipulau ini, kepadahal Wat adalah seorang dokter.
Dan Wat pun menjawab bahwa dia disini untuk mengumpulkan data. Lalu melihat
kotak yang dipegang oleh Wat, Soam pun sadar apa yang telah dilakukannya.
“Baiklah.
Ambil darahku. Hisap darahku. Jadi kita impas,” kata Soam, menawarkan
lengannya, tapi Wat tidak mau. Dan dengan genit, Soam menunjukan lehernya,”
Atau kamu bisa menghisap nya dari sini, Tuan Vampire.”
Wat
meletakan kotak yang dipegangnya. Dan pergi meninggalkan Soam.
Malam
hari. Nuth naik keatas tempat tidurnya. Dan ketika dia melihat perban nya yang
berada diatas meja. Nuth mengingat tentang Wat yang telah menolong dan
mengobatinya.
Nuth lalu
turun dari tempat tidur dan mengambil hapenya. Dia menghubungin Prapa dan
memintanya untuk mencari seseorang yang berada di Koh Rok.
Malam
hari, Wat tidur diluar sambil tersenyum sendiri. Dia mengingat tentang
pertemuan pertamanya, ketika dia menyelamatkan Nuth. Tapi semua kenangannya
dengan Nuth langsung buyar, ketika tiba- tiba Soam memanggilnya.
“Ada
apa?” tanya Wat dengan agak malas.
Soam
menghampiri Wat dan mengatakan bahwa dia merasa kalau patah hati ternyata
tidaklah seburuk itu. Itu memang menyakitkan tapi jantungnya masih berdetak,
itu artinya dia belum mati. Dan Wat menganggukan kepalanya, mengiyakan.
Soam
melanjutkan ceritanya. Dan dengan tetap diam, Wat menganggukan kepalanya. Dia
tampak malas sekali mendengarkan cerita Soam dan ingin tidur. Namun Soam tidak
menyadari itu.
Ketika
akhirnya Wat telah tidur. Maka barulah Soam masuk kembali ke dalam rumah. Dan
setelah Soam pergi, Wat membuka matanya.
Dikantor.
Si wartawan perempuan dengan bersemangat menuliskan artikel untuk berita nya.
Pagi
hari. Dikantor. Dengan panik karyawan A menghampiri Nuth dan memberitahukan
tentang gosip putusnya Chaya dan Soam yang telah tersebar di media.
“Apa
ini?” tanya Nuth dengan emosi.
“Disana
hanya ada berita tentang Chaya yang putus dengan Soam saat acara. Tidak ada
tentang perusahaan kita sama seklai,” jelas karyawan A.
Tepat
ketika itu, sebuah pesan masuk ke hape Nuth. Dan ketika Nuth membukanya, dia
terkejut. Karena pesan itu berisikan fotonya bersama dengan Wat ditepi pantai
serta foto BH nya yang hilang.
“Foto
gila apa ini!?” teriak Nuth dengan terkejut, saat melihat foto dirinya.
Tiba-
tiba Chaya masuk ke dalam ruangan Nuth dan menanyakan apa Nuth telah melihat
berita tentang dirinya. Dan Nuth pun menyuruh agar kedua karyawan yang berada
didalam ruangan untuk keluar. Lalu setelah itu, Nuth menunjukan foto dirinya
yang didapatkannya kepada Chaya.
“Aku
tidak tahu siapa yang mengirim foto itu. Seseorang mencoba untuk mengancamku,”
jelas Nuth dengan panik.
“Nuth.
Kamu bilang padaku kamu tidak…” kata Chaya.
“Percaya
padaku! Itu tidak seperti apa yang kamu pikirkan. Dan aku tidak tahu, siapa
yang mengirimkan foto kotor itu,” balas Nuth.
“Siapapun
yang melihat foto ini akan salah paham, seperti aku,” balas Chaya.
Nuth lalu
mengingat tentang wartawan yang mengancam Chaya. Dan dengan segera Chaya
menghubungin si wartawan. Tapi sayangnya, nomor yang dihubungin tidak ada lagi,
karena telah di blokir.
Nuth
kemudian mengingat tentang Wat dan menjadi panik, dia takut bahwa fotonya saat
mabuk juga ada diambil. Dan Chaya menyimpulkan bahwa jika Wat memang melakukan
hal ini, maka pasti itu karena Wat menginginkan bayaran.
“Aku kira
dia orang yang baik. Tapi ternyata tidak. Dia hanya pria serakah. Aku tidak
seharusnya mempercayai dia,” kata Nuth dengan kesal.
Wat
berganti pakaian dan akan pergi. Dan melihat itu, Soam ingin mengikuti Wat.
Tapi Wat menolak, karena alasan dia membiarkan Soam tetap tinggal disini adalah
karena Soam mengatakan bahwa dia ingin menunggu pacar nya.
“Aku
tidak akan menunggu lagi. Aku single!” kata Soam, menahan Wat agar tidak pergi.
“Jadi,
apa yang kamu mau?” tanya Wat dengan malas.
Pagi
hari. Boss memuji si Wartawan perempuan (Mirantee), karena artikel hebat yang
ditulis oleh Mirantee. Sebab hanya dalam beberapa jam saja, mereka berhasil
mendapatkan ribuan pembaca.
“Aku
yakin aku memiliki berita yang lebih menarik. Seperti perjanjian kita, jika aku
mempost berita ini, maka aku bisa melaporkan berita politik. Karena aku tidak
tahan dengan berita Hi-So lagi,” kata Mirantee.
“Aku
perlu melihat dulu, apa ini benar- benar menarik,” balas Boss.
Mirantee
berpikir sejenak, lalu mengusulkan tentang konflik antara Anusaniya dan
Soammika. Dua seleb Thailand yang sejak lahir telah ditakdirkan untuk menjadi
saingan.
Karena
Soam ingin ikut, maka Wat memonceng Soam menggunakan motornya. Dan didalam
perjalanan, Soam terus mengambil foto selfie dirinya sendiri.
“Soammika adalah Casanova. Lahir di dalam keluarga
miliader. Dia adalah hewan pesta. Dan dia dikenal sebagai perayu laki- laki.
Dia tidak pernah kehilangan targetnya,” jelas Mirantee.
Diruangan
kantornya. Nuth sibuk berbicara dengan seorang klien. Dan lalu setelah selesai,
dia berdiri didekat jendela dan memandangin pemandangan kota.
“Anusaniya. Dia terlahir dalam keluarga miliader
yang baik. Dan dia akan menjadi pengusaha wanita yang berpengaruh di dalam
generasi ini. Karena kecantikannya, kepintarannya dan gayanya yang terlihat
berkelas. Itu membuat Anusaniya terlihat seperti seorang putri dalam sebuah
menara gading. Tapi menjadi seorang perfeksionis, menuntunnya untuk tidak
terbuka kepada pria mana pun,” jelas Mirantee.
Soam
serta Nuth telah menjadi teman sekelas sejak TK sampai kuliah. Dan selama itu,
mereka berdua selalu bersaing. Lalu akhir- akhir ini, mereka berdua tampak
seperti sedang bersaing untuk seorang pria. Demikianlah informasi yang Mirantee
berhasil kumpulkan.
Namun
Soam masih tidak yakin dengan sedikit informasi yang dimilikinya. Tapi hal
pasti yang diketahuinya adalah putusnya Soam dengan Chaya berhubungan dengan
Nuth.
Diruangan
kantornya. Chaya melihat artikel online yang memasang foto dirinya dengan Nuth.
Lalu dia berdiri di dekat jendela dan merenung.
“Ini cinta yang tidak mungkin. Karena Chayakorn
adalah paman Anusaniya. Tapi bagaimanapun, keluarga Woralertluk mempercayai
bahwa Chayakorn adalah anak tiri. Namun mereka tidak memiliki hubungan darah
yang sama. Mungkin ini mengapa Chayakorn berpikir kalau Anusaniya bukanlah
keponakannya,” jelas Mirantee.
Boss
memuji berita yang Mirantee miliki. Dan dia yakin bahwa berita ini akan
menguncang orang- orang besar. Mendengar pujian itu, Mirantee tersenyum senang
dan bangga.
Nuth
memergoki para karyawannya yang sedang sibuk berselfie di jam kerja. Jadi dia
pun memperingatkan mereka. Lalu tepat disaat itu, Prapa menghampiri Nuth dengan
sikap panik.
Prapa
melaporkan bahwa orang yang Nok cari di pulau Koh Rok, tidak ada lagi. Karena
Orang itu (Wat) telah meninggalkan pulau, sehingga dia tidak bisa
menghubunginnya.
Mendengar
itu, Nuth pun menjadi terdiam. Dan melihat itu, Prapa menjadi cemas bahwa dia
telah melakukan kesalahan dan karena itu, maka dia pun pergi meninggalkan Nuth.
Dalam
perjalanan. Tiba- tiba saja ada dua buah mobil yang mengikuti dan
menghadangnya. Dan karena hal itu, maka Wat terpaksa menghentikan motornya.
Lalu dia menahan Soam yang akan turun dari motornya.
Tapi
ternyata orang- orang itu adalah anak buah Ayah Soam yang diperintahkan untuk
menjemput Soam. Dan karena itu benar, maka Wat membiarkan Soam untuk turun dari
motornya.
Soam
tidak langsung mengikuti anak buah Ayahnya. Untuk sejenak dia berdiam diri dan
berpikir. Lalu setelah itu, Soam mengambil hape milik Wat dan memasukan
nomornya ke dalam kontak hape Wat.
“Hubungi
aku kembali di nomor ini, ketika kamu sudah kembali ke Bangkok. Jika kamu ingin
aku mengembalikan barangmu,” kata Soam sambil melemparkan tas milik Wat kepada
para anak buahnya, sehingga Wat tidak bisa merebutnya.
Lalu
setelah itu, Soam mengembalikan helm milik Wat dan masuk ke dalam mobil. Dan
didalam mobil, dengan sikap genit Soam melambaikan tangannya serta tersenyum
kepada Wat.
“Mengapa?”
teriak Wat, tidak mengerti.