Sinopsis Chinese Drama : Love The Whole World Episode 07-2
By : iQiyi
Chang Gong menemani Mu Zi pergi ke toko Han Dong
untuk mengambil CD yang sudah Mu Zi pesan sebelumnya. Han Dong memberikan CD
tersebut, dan dengan semangat ingin bertemu veteran tentara juga bersama dengan
mereka. Mu Zi sedikit canggung mendengarnya, dan merasa kalau sebaiknya Han
Dong tidak usah ikut dengan mereka. Alasannya, karena veteran tentara yang
hendak dia temui sudah sangat tua, dan tidak baik jika banyak orang ikut.
Han Dong langsung bisik-bisik pada Chang Gong,
kalau sepertinya Mu Zi itu ngajak Chang Gong kencan, makanya dia tidak boleh
ikut. Chang Gong langsung berkomentar kalau Han Dong sok tahu.
Chang Gong kemudian bertanya pada Mu Zi, apa
cukup untuk memberikan hadiah kaset saja kepada veteran tentara yang akan
mereka temui nanti? Bukankah lebih baik jika mereka meletakkan sejumlah uang di
dalam kaset untuk veteran tersebut sebagai tanda terimakasih karena melindungi
negara? Mu Zi tertawa, dan mengatakan tidak perlu, yang veteran itu perlukan
hanyalah teman.
--
Chang Gong dan Mu Zi tiba di rumah sakit dimana
veteran tentara tersebut di rawat. Anehnya, perawat di sana menyapa Mu Zi
dengan akrab dan memberitahu kalau kakek sudah bangun dan menyuruh Mu Zi untuk
segera masuk. Mendengarnya, membuat Chang Gong jadi curiga. Dia menuduh Mu Zi
menipunya dan meminta Mu Zi memberitahu sebenarnya, siapa yang akan mereka
temui?
“Veteran tentara,” jawab Mu Zi. “Dan dia adalah
kakekku.”
Chang Gong terkejut mendengarnya. Dan Mu Zi
dengan santai menjelaskan kalau waktu itu dia menceritakan mengenai Chang Gong
pada kakeknya, dan kakeknya jadi ingin bertemu dengan Chang Gong.
“Seharusnya kamu mengatakannya padaku. Jadi, aku
bisa menyiapkan hadiah,” protes Chang Gong. “Apa pantas aku hanya mengantarkan
buah saat pertama kali bertemu?” kesal Chang Gong, karena dia tadi hanya
membeli buah.
“Dia tidak menginginkan apapun. Tidak usah
khawatir. Semua baik-baik saja,” jawab Mu Zi santai dan menarik Chang Gong agar
ikut dengannya masuk.
Mu Zi menyapa kakeknya dan memperkenalkan Chang
Gong. Kakek langsung senang karena sudah banyak mendengar cerita mengenai Chang
Gong dari Mu Zi. Chang Gong menyapa kakek dengan ramah dan meminta maaf karena
hanya memberikan buah, dia tadi tidak tahu. Kakek malah menggoda Chang Gong
dengan bertanya apa yang akan Chang Gong berikan padanya jika tahu akan
menemuinya? Mu Zi langsung memarahi kakek dan memintanya untuk tidak membuat
Chang Gong takut.
Kaket tertawa. Dia menyuruh mereka duduk dan
berbincang dengannya. Chang Gong membuka pembicaraan dengan bertanya pengalaman
kakek saat menjadi tentara dulu. Kakek senang dan mulai bercerita. Sementara Mu
Zi, dia pamit keluar untuk memotong apel.
Diluar, dia malah bertemu dengan ayah dan
pamannya yang datang untuk mengunjungi kakek. Mu Zi sedikit gugup karena tidak
mengira ayahnya akan datang juga. Ayah langsung masuk ke dalam.
Mu Zi ikut masuk. Dia memperkenalkan Chang Gong
sebagai teman sekelasnya (ini si Mu Zi berbohong), dan dia juga memperkenalkan
pada Chang Gong ayah dan pamannya. Paman mau menginterogasi Chang Gong dengan
bertanya apa Chang Gong dulu juga satu SMP dan SMA? Mu Zi langsung meminta
pamannya untuk tidak banyak bertanya. Kakek juga menyuruh mereka untuk duduk
dan berbincang dengannya saja.
Chang Gong dan kakek sangat nyambung berbicara.
Kakek juga menanyakan mengenai pekerjaan orang tua Chang Gong.
“Ayahku adalah teknisi dan ibuku bekerja sebagai
administrasi. Setelah menjalani wamil, ayahku berhenti bekerja dan menerima
pesangon. Dari uang itu, mereka membuka toko penjahit,” jelas Chang Gong.
Kakek memuji kalau orang tua Chang Gong sangat
berani mengambil resiko dan itu sangat bagus. Tetapi, paman sepertinya tidak
setuju.
Setelah Mu Zi dan Chang Gong pulang, paman bicara
dengan kakek mengenai Chang Gong. Kakek menyukai Chang Gong karena Chang Gong
mendengarkan ceritanya walaupun cerita itu membosankan. Menurut kakek, orang
yang mau mendengarkan cerita orang tua adalah orang yang memiliki hati yang
baik. Paman tidak merasa demikian, dia sepertinya tidak menyukai Chang Gong.
Chang Gong mengantar Mu Zi ke stasiun kereta. Mu
Zi menyuruh Chang Gong untuk pulang dan tidak usah menemaninya membeli tiket
kereta. Dia juga akan menelpon Chang Gong jadi Chang Gong bisa menghemat biaya
telepon. Chang Gong menolak, dia punya prinsip, dan dia yang akan menelpon Mu
Zi. Mu Zi senang mendengarnya dan dia pamit untuk beli tiket kereta.
--
tn. Jin mengucapkan perpisahan pada Chang Gong
dan Li Song yang memilih untuk bekerja dengan CEO Dong. Dia memuji mereka
berdua sangat berani untuk mengambil resiko (untuk di ingat saja, pada tahun
1999 era computer termasuk software bukanlah bidang yang diminati). Chang Gong
juga meminta maaf atas kesalahannya tempo hari (yang membuat kamera hilang
walaupun bukan dia yang mencuri). Tn. Jin tertawa mendengarnya, dia dengan
sangat menyesal meminta maaf atas kesalahannya dulu yang telah menuduh Chang
Gong. Tn. Jin bahkan mengajak mereka makan bersama malam ini sebagai tanda
perpisahan. Chang Gong setuju, tetapi dia yang akan mentraktir.
Li Song dan Chang Gong sudah membereskan
barang-barang mereka dan keluar dari kantor stasiun TV. Mereka saling
menyemangati untuk memulai langkah baru.
--
Ny. Zhang menunjukkan pada tn. Zhang, baju baru
yang Yao Yao beli dan merupakan merk terkenal. Dan itu membuatnya sedikit
curiga, darimana Yao Yao bisa dapat banyak uang? Tn. Zhang meminta pada Ny. Zhang
untuk tidak curiga. Tetapi, ny. Zhang tidak bisa, dia akan mampir ke rumah
sakit dan mencari tahu dengan siapa saja Yao Yao sekarang berteman, dia takut
kalau Yao Yao berteman dengan orang jahat (Ny. Zhang belum tahu jika Yao Yao
sudah berhenti menjadi suster dan bekerja sebagai operator pager).
--
Yao Yao pulang kerja dan mampir ke restoran mie
untuk makan. Dan secara kebetulan, Ning Feng ada di sana juga. Yao Yaon
menghampirinya dan duduk di depannya, dia menyapa Ning Feng dengan akrab. Dia
juga bertanya mengenai tangan Ning Feng apa sudah sembuh? Ning Feng menjawab
sudah dan tadi baru lepas perban.
Yao Yao kemudian membahas mengenai tahun 2000
yang tinggal sebentar lagi. Jadi, dia bertanya apa yang akan Ning Feng lakukan
di malam tahun baru?
“Bekerja sampai jam 10 malam dan kemudian pulang
ke rumah dan tidur,” jawab Ning Feng.
“Kenapa kamu selalu bertugas?” tanya Yao Yao
dengan kesal.
“Semua orang punya keluarga. Aku satu-satunya
yang masih lajang. Bekerja selama liburan tidak masalah bagiku.”
“Bukankah orang tua mu akan merasa tidak senang?
Aku bekerja selama Tahun Baru Imlek tahun lalu dan ibuku marah-marah.”
“Di keluargaku, hanya tinggal aku seorang,”
beritahu Ning Feng.
Yao Yao langsung canggung mendengarnya dan
meminta maaf. Ning Feng dengan ramah menyuruh Yao Yao untuk tidak merasa
bersalah, dia sudah 30 tahun dan membahas hal itu tidak masalah baginya (sih
Ning Feng ini cakep dan suaranya berkharisma).
Yao Yao terkejut mengetahui kalau Ning Feng sudah
berusia 30 tahun. Dia kemudian bertanya dengan hati-hati, apa Ning Feng punya
penyakit atau menderita trauma hingga takut menikah? Dia bisa merekomendasikan
dokter yang bagus. Kebetulan, dia dulunya bekerja di bidang Urologi. Ning Feng
jadi canggung mendengarnya, apalagi Yao Yao menyuruhnya untuk jujur memberitahu
kondisinya. Dengan tegas, Ning Feng memberitahu kalau dirinya baik-baik saja.
Sangat baik. Ning Feng dengan kesal menyuruh Yao Yao untuk makan mie saja.
Kebetulan ny. Zhang lewat di depan restoran mie
dan melihat sepeda Yao Yao. Dia masuk dan langsung memukul kepala Yao Yao
sambil mengomelinya yang tidak langsung pulang ke rumah. Ning Feng sampai kaget
melihat ny. Zhang memukuli kepala Yao Yao.
Yao Yao heran melihat ibunya marah-marah dan
bertanya ada apa?
“Kau bertanya ada apa? Jawab aku, apa kau
berganti pekerjaan?” tanya ny. Zhang dengan marah. “Apa kau sekarang bekerja
sebagai operator pager?”
Yao Yao terkejut karena ibu sudah tahu
kebohongannya. Dia meminta ibu untuk membicarakannya di rumah, tetapi ibu menolak.
Dia meminta Yao Yao menjelaskannya sekarang juga.
“Apa ibu tidak merasa malu melakukan ini di depan
seorang petugas polisi?” tanya Yao Yao dan menatap ke Ning Feng dengan
pandangan di tundukan.
“Itu lebih baik!” jawab ibu dan merasa tidak
keberatan membiarkan Ning Feng melihatnya memarahi Yao Yao. “Dia bisa membawa
mu ke kantor polis dan mengurungmu di balik jeruji.”
“Anda dengar itu, Petugas Li? Ibuku selalu
mengancamku. Mengatakan bahwa jika aku tidak berperilaku baik, dia akan
memberitahu polisi untuk menangkapku,” beritahu Yao Yao dengan kesal.
“Ai (bibi), itu tidak bagus mendisiplikan anak
seperti itu,” ujar Ning Feng pad any. Zhang.
“Aku hanya bercanda,” jawab Ny. Zhang.
Dan Ny. Zhang lanjut memarahi Yao Yao karena
sudah berani berbohong padanya.
--
Jia You berada di tempat Han Dong. Dia sedang
menguleni adonan, dan Han Dong memperhatikannya. Han Dong bahkan menggobal
kalau Jia Yaou terlihat lebih anggun dari ibunya ketika menguleni adonan. Jia
Yaou tersenyum mendengarnya, dan memberitahu kalau dia belajar menguleni adonan
dan membuat pangsit dari bibinya. Han Dong semakin menyukai Jia You dan
memujinya sebagai wanita hebat.
Han Dong kemudian memberitahu kalau dia terkadang
merasa sedih memikirkan Jia Yau yang harus bekerja sambil membesarkan Xiao
Shan. Jia Yaou menjawab kalau dia tidak merasa kesulitan, baginya Xiao Shan
sangat baik dan penurut. Sama sekali tidak menyusahkan.
Han Dong memeluk Jia You dari belakang. Dia
meminta Jia You untuk mengandalkannya, dia bisa membantu Jia You. Jia You sedikit
tersentuh mendengarnya, tetapi dia kemudian menyuruh Han Dong untuk tidak
bermain-main. Han Dong tertawa dan menawarkan untuk pergi membeli sirup.
Han Dong pergi dengan sepeda Wei Xiao Shan. Tetapi,
dia bukan ke supermarket untuk membeli sirup melainkan ke mall. Dia
melihat-lihat baju dress wanita. Dia membeli begitu banyak dress, dan meminta
pendapat SPG mengenai baju itu, apa akan pas pada wanita yang tingginya 168 cm,
langsing dan cantik.
--
Yao Yao sedang keramas dan tn. Zhang membantunya
menuang air ke kepanya untuk membersihkan sampo. Tn. Zhang meminta Yao Yao
untuk membiarkan ibu sementara waktu, setelah itu bicara yang manis – manis dan
jangan melawan. Yao Yao tidak mau, tidak tidak salah. Dia sekarang bekerja di
perusahaannya yang menggajinya 3 kali lipat daripada saat dia menjadi suster,
jadi apa yang salah. Tn. Zhang jadi bingung harus bagaimana, istrinya
marah-marah karena anaknya bertukar pekerjaan, dan anaknya tidak menyesal dan
tidak mau meminta maaf.
Yao Yao juga memberitahu pada tn. Zhang kalau dia
hari ini masuk kerja shift malam, dan kata bosnya, dia akan di bayar lebih
karena lembur.
--
Han Dong pulang ke rumah dan berpas-pasan dengan
Yao Yao yang hendak pergi kerja. Mereka terlihat canggung. Han Dong mengira
kalau Yao Yao masih kerja di rumah sakit, dan lembur karena banyak pasien. Yao
Yao tersenyum kecil dan memberitahu kalau dia sudah mengundurkan diri dari
rumah sakit sejak lama, dan sekarang kerja sebagai operator pager. Han Dong
sedikit terkejut, tetapi dia memuji pekerjaan operator paging yang gajinya
besar.
Han Dong kemudian pamit untuk masuk ke kamarnya.
Yao Yao sedikit sedih. Tiba-tiba, ny. Zhang keluar dan memberikan syal Yao Yao.
Walau, dia masih marah karena Yao Yao tidak jujur padanya, dia tetap khawatir
jika Yao Yao akan terkena pilek jika keluar malam dengan pakaian tipis dan
tanpa syal. Yao Yao senang dengan perhatian ibu dan pamit pergi kerja.
--
Jia You melihat hadiah baju pemberian Han Dong. Han
Dong berpura-pura cool sambil makan pangsit buatan Jia You. Tetapi, lagi
asyik-asyiknya mereka, ternyata ibu Han Dong datang berkunjung.
Ibu sedikit terkejut melihat ada seorang wanita
dan seorang anak kecil di dalam kamar putranya. Jia You menyapa ibu tetapi ibu
seperti tidak menganggap. Ibu malah membahas mengenai Han Dong yang menggunakan
kartu VIP nya untuk berbelanja di mall. Dia juga menyindiri Han Dong yang sudah
membuka toko selama setahun, tetapi belum pernah membelikannya hadiah. Han Dong
canggung mendengarnya, apa lagi di sana ada Jia You.
Han Dong malah memilih berbohong kalau dia sudah
membeli baju untuk ibu (baju yang dia berikan pada Jia You), dan akan
memberikannya besok, di malam tahun baru sebagai hadiah. Ibu senang
mendengarnya, setidaknya Han Dong tidak melupakannya. Dia kemudian meminta Han
Dong untuk pulang ke rumah.
--
Yao Yao merasa tidak tenang selama perjalanan.
Akhirnya, dia memutuskan untuk menelpon temannya dan meminta temannya untuk
menyampaikan izin pada bosnya. Dia tidak bisa masuk karena sakit perut.
Usai menelpon. Yao Yao pergi ke kantor polisi.
Dia menemui Ning Feng. Ning Feng jelas heran melihat Yao Yao, dan mengira kalau
Yao Yao membuat masalah lagi. Yao Yaon menjelaskan kalau dia membatalkan
pekerjaannya mala mini, untuk menemani Ning Feng menyambut malam pergantian
tahun. Ning Feng menyuruh Yao Yao untuk menyambut sendirian karena dia sekarang
harus pergi untuk mengurus sengketa.
Yao Yao tidak menyerah. Dia meminta ikut bersama
dengan Ning Feng. Dia akan mengikuti dari belakang. Ning Feng yang tidak mau
berdebat, setuju, tetapi dia menyuruh Yao Yao untuk tidak terlalu dekat
dengannya, karena tidak akan baik jika di lihat orang.
Tags:
Love The Whole World
Ciye yao yao...
ReplyDelete😋😋😋