Sinopsis Korean Drama : TIME Episode 23



Sinopsis Korean Drama : TIME Episode 23
Images by : MBC
sinopsis di tulis oleh : Chunov (nama samaran) di blog k-adramanov.blogspot.com
Ji Hyun dan Soo Ho resmi menikah dan pindah ke rumah yang khusus di beli oleh Soo Ho untuk mereka tinggal. Ji Hyun bersikap sangat dingin dan meminta langsung di tunjukkan ke kamarnya. Ji Hyun bahkan dengan tegas memperingati Soo Ho untuk tidak pernah masuk ke kamarnya, dan dia tidak akan masuk ke kamar Soo Ho.
Di dalam kamar, Ji Hyun melihat foto pernikahannya dengan Soo Ho, dan langsung menutup foto itu dengan menelungkupkannya ke meja.
Soo Ho masuk ke dalam kamarnya dan memutar piringan hitam. Lagu kesukaan ibu Ji Hyun mengalun. Dan tiba-tiba saja Soo Ho terjatuh dari kursinya. Kepalanya terasa sangat sakit. Terlalu sakit hingga dia tidak bisa berteriak.

Ji Hyun mendengar suara itu. Dia pergi ke depan kamar Soo Ho dan menguping. Tetapi yang terdengar hanya suara lagu dari piringan hitam. Soo Ho menahan dirinya sendiri agar tidak mengeluarkan suara apapun. Dan Ji Hyun tidak berusaha masuk ke dalam kamar Soo Ho.
TIME
Soo Ho melakukan pemeriksaan pada matanya. Selesai pemeriksaan, dr. Park memberitahukan hasilnya. Soo Ho telah kehilangan 50 persen daya penglihatan, dan jika Soo Ho sampai mengalami kejang lagi, Soo Ho mungkin akan buta. Untuk hal yang terburuk, tubuh Soo Ho akan lumpuh atau bahkan tidak akan pernah sadarkan diri lagi. Soo Ho merasa kalau semua-nya terasa sulit, tapi dia akan menerimanya.
“Tidak seorang pun tahu kapan mereka meninggal. Itu berlaku untuk semua orang. Jika aku berpikir begitu, keadaan ini cukup adil. Terima kasih. Karena sudah merawatku sampai sekarang. Saat sudah lumpuh, aku tidak punya kesempatan untuk berpamitan,” ujar Soo Ho dengan tulus dan membungkuk 90 derajat.
dr. Park tersentuh sekaligus merasa prihatin dengan yang Soo Ho alami. Dia  kemudian memberitahu kalau tunangan Soo Ho kemarin datang dan sudah tahu mengenai kondisi Soo Ho. Soo Ho terdiam mendengarnya.
Soo Ho berjalan dengan sangat berhati-hati karena penglihatannya yang telah berkurang. Dia bahkan sampai harus menabrak beberapa orang.
--
Soo Ho ke restoran dan mengajak Chae A untuk makan bersama. Chae A memandanginya dan Soo Ho melarang Chae A melihatnya dengan pandangan kasihan. Dia tahu kalau Chae A sudah menemui dokternya dan tahu kondisinya. Karena itu, dia mau Chae A menjaga rahasianya, sampai mati. Dia tidak mau orang-orang melihatnya dengan pandangan kasihan.
“Hiduplah dan lakukan yang ingin kamu lakukan. Tinggal dengan Seol Ji Hyun. Aku tahu bukan itu yang kamu inginkan,” ujar Chae A.
“Memang bukan. Aku bisa berhenti melakukannya sekarang juga. Jika kamu memberi tahu yang sebenarnya. Secara langsung. Kamu bisa melakukannya? Jika tidak bisa, jangan melihatku seperti itu lagi,” jawab Soo Ho.
Dan saat itu, Ji Hyun datang dan menyindir mereka berdua yang tampak serasi makan bersama. Chae A menjawab kalau dia datang ke restoran hanya sebagai perwakilan bersama, dan lagipula hubungannya dengan Soo Ho tidak bisa putus begitu saja. Soo Ho mengajak Ji Hyun untuk ikut makan bersama. Tetapi, Ji Hyun menolak, Soo Ho harus ikut dengannya sekarang ke acara bazar amal di mall W.
Soo Ho mengerti dan ikut bersama dengan Ji Hyun. Tetapi, Chae A tiba-tiba memanggil Ji Hyun dan memberitahu kalau Soo Ho sangat sakit. Soo Ho panik dan memarahi Chae A karena asal bicara. Tetapi, Chae A hanya berkata kepada Ji Hyun untuk tidak membuat Soo Ho stress. Dia memohon.
Ji Hyun hanya menanggapinya dengan wajah sinis dan beranjak pergi.
--
Ji Hyun dan Soo Ho tiba di mall W. Saat di pintu masuk, Ji Hyun melihat seorang karyawan berlutut meminta maaf pada pelanggan, sama seperti yang dulu di lakukannya. Jelas saja, dia langsung menolong karyawan itu. Jika dulu dia tidak akan mabuk menolong siapapun, kini dia mampu. Dia menggunakan status-nya sebagai istri dari Cheon Soo Ho, anak dari CEO Cheon, pemilik grup W.
Berita mengenai Ji Hyun dan Soo Ho yang membantu karyawan yang tertindas telah tersebar. Min Seok dan tn. Nam menyampaikan hal ini pada CEO Cheo. Sekarang ini, image Ji Hyun dan Soo Ho sangat baik di masyarakat. Min Seok menyarankan agar mereka memecat pelanggan itu (dia karyawan di perusahaan W) agar dapat meningkatkan reputasi dan citra perusahaan. CEO Cheon tidak peduli dan menyuruh Min Seok untuk mengatasi Ji Hyun.

Ji Hyun juga di kantor melihat berita itu. Dia tidak menyangka kalau aksinya akan tersebar secepat itu dan mendapat perhatian. Dia menyarankan pada Ok Soon dan Soo Chul untuk membuat tim khusus untuk mengatasi kasus-kasus seperti ini lagi. Ok Soon dan Soo Chul kesal mendengar Ji Hyun yang berani memerintah dan mengatur mereka.
Ok Soon dan Soo Chul berkompromi lagi. Ok Soon mengeluh karena merasa seperti sedang membesarkan anak harimau (maksudnya Ji Hyun). Soo Chul merasa kalau mereka tidak bisa membiarkan Ji Hyun begitu saja. Mereka harus menginjak Ji Hyun sedikit agar tidak melunjak. Soo Chul mengatakan kalau dia punya ide.
--
Ji Hyun makan bersama dengan Young Hee. Young Hee menyuruh Ji Hyun untuk hidup berbahagia dan membantu orang lain saja. Lupakan masa lalu. Ji Hyun tidak bisa.
“Kamu tahu kenapa dia membuatku begitu putus asa? Saat aku tidak bisa memercayai polisi, awak media, bahkan pacarku yang sudah bersama enam tahun, dia (Soo Ho) orang terakhir yang kupercaya. Dahulu dia harapan terakhirku. Tapi ternyata dialah orang yang menyebabkan seluruh kekacauan ini. Mana bisa aku bahagia dengannya? Seolah-olah tidak terjadi apa pun?” ujar Ji Hyun dengan kesedihan.
--

Soo Ho membuat makan malam untuk Ji Hyun. Dia sangat kesulitan untuk menggerakan tangannya dan membuat masakan. Dia bahkan tidak bisa melihat dengan jelas. Tetapi, Soo Ho tetap berusaha membuat hidangan makan malam itu untuk Ji Hyun.
Yang menyakitkan, Ji Hyun tidak mau memakan makanan itu. Dia mengatakan akan makan nanti saja dan setelah itu langsung masuk ke kamar. Dikamar, Ji Hyun menghela nafas berat karena telah bersikap buruk.

Ji Hyun membuka sedikit pintu kamar dan mengintip. Dia melihat Soo Ho yang sedang membuang makanan yang tidak di makanya. Ji Hyun sedih melihatnya, tetapi, dia berusaha mengubur hati nuraninya. Soo Ho juga sedih tetapi dia berusaha untuk menerima.

Pagi hari,
Soo Ho menyiapkan sarapan untuk Ji Hyun. Tetapi, Ji Hyun tetap tidak mau memakannya. Dia hanya menyuruh Soo Ho untuk ikut ke panti asuhan bersamanya pekan ini. Soo Ho setuju dan meminta Ji Hyun untuk sarapan terlebih dahulu. Ji Hyun mengatakan nanti saja dan langsung pergi.
--
Di restoran, Soo Ho muntah-muntah. Hal ini jelas membuat Bok Kyu khawatir. Terutama Chae A. Chae A meminta Soo Ho untuk bicara dengannya.
Chae A memberitahu kalau ada terapi pengobatan di Amerika tanpa efek samping, dan bisa sembuh total. Soo Ho bertanya berapa persen keselamatannya? Chae A memberitahu hanya 0.1 persen, tetapi ada seorang yang pernah berhasil melewatinya. Dia meminta Soo Ho untuk pergi ke Amerika dan mencobanya selama sebulan. Soo Ho menolak, dia punya acara akhir pekan ini.
“Ada acara yang lebih penting ketimbang nyawamu? Sembuhkan dirimu, Soo Ho. Kamu harus diobati dahulu agar bisa memenuhi acara itu.”
“Terima kasih untuk sarannya, tapi aku tidak mau. Menyerahkan sebulan hidupku karena kemungkinan 0,1 persen itu, adalah permintaan yang sulit.”
--
Ji Hyun datang ke kantor dan Ok Soon serta Soo Chul sudah menantinya. Dia memberitahukan artikel yang baru saja terbit, mengenai awal pertemuan Soo Ho dan Ji Hyun. Dimana Soo Ho menyuruh Ji Hyun berlutut meminta maaf padanya. Dan karena hal itu, artikel negatif mulai bermunculan mengenai Ji Hyun yang mendekati Soo Ho dan menikah dengan Soo Ho karena harta (sepertinya artikel itu perbuatan Soo Chul).
Soo Chul berusah menuduh Chae A. Ok Soon memanfaatkan hal ini untuk meminta Ji Hyun cuti dari pekerjaannya, sementara mereka menghentikan berita itu. Ji Hyun mengerti, tetapi dia meminta Soo Chul untuk mencari tau siapa yang menyebarkan artikel itu, dia akan menemui nya (mata Ji Hyun menatap tajam pada Soo Chul, sepertinya dia menyadari kalau Soo Chul adalah pelakunya).

Ji Hyun di kerubungi wartawan karena hal itu. Soo Ho untungnya tiba di saat yang tepat dan mengambil alih. Intinya, dia memang mempunyai awal yang buruk dengan Ji Hyun, tetapi dia sudah berubah. Dan karena itu, dia bersama Ji Hyun dan akan hidup bahagia.
--
Ji Hyun sudah tiba di rumah. Dan dia kembali melihat video pengakuan Soo Ho yang mengaku ada bersama Ji Eun di hari kematian Ji Eun.
Soo Ho kembali membuat makan malam untuk Ji Hyun.
“Kamu serius dengan perkataanmu tadi? Saat kamu bilang kini kamu bahagia. Kamu bersungguh-sungguh?” tanya Ji Hyun, dan mengabaikan makanan buatan Soo Ho.
“Ya, aku bahagia. Membantumu mewujudkan hal yang ingin kamu dapatkan membuatku bahagia. Tapi jika kamu ingin aku tidak bahagia, demi dirimu, aku akan melakukannya.”
“Kalau begitu, jangan bahagia,” perintah Ji Hyun. “Itu yang kuinginkan.”
--
Esok hari,
Ji Hyun dan Soo Ho pergi ke panti asuhan. Mereka bersenang-senang bertemu dengan anak-anak. Soo Ho juga senang bisa melihat senyum bahagia Ji Hyun bersama anak-anak. Seorang anak bahkan ingin Soo Ho menjadi ayahnya dan Ji Hyun menjadi ibunya. Ji Hyun terdiam menjawabnya dan mengalihkan perhatian anak itu. Soo Ho sedih mendengarnya, waktunya tidak banyak, dan dia pasti tidak akan bisa punya anak.
Ji Hyun mleihat Soo Ho yang bermain dengan anak-anak dengan riang.
Tetapi, dia kemudian melihat Soo Ho yang seperti kesakitan dan menjauh dari anak-anak. Ji Hyun meras khawatir, dia mendekat dan memberikan minuman untuk Soo Ho.
“Bagaimana… Bagaimana kalau… Bagaimana kalau kita menjadi orang tuanya? Akankah dia lebih bahagia daripada sekarang?” tanya Ji Hyun.
“Dia akan lebih tidak bahagia daripada sekarang. Menurutmu berapa lama pernikahan kita akan bertahan? Begitu mendapatkan yang kamu mau, tetap bisakah kita hidup seperti ini? Jika tidak bisa bertanggung jawab, sebaiknya jangan memulainya.”
--
Ji Hyun dan Soo Ho pulang ke rumah. Soo Ho masuk ke kamarnya dan melihat fotonya saat kecil bersama orang tuanya. Ji Hyun berdiri di depan pintu dan meminta Soo Ho untuk melupakan perkataannya tadi mengenai menjadi orang tua angkat untuk anak itu. Soo Ho mengerti.
Tetapi, Soo Ho tiba-tiba saja merasa kesakitan dan menyenggol meja kaca di sampingnya hingga pecah. Ji Hyun jelas mendengarnya dan bertanya keadaannya. Soo Ho berteriak agar Ji Hyun tidak masuk.
Ji Hyun tidak peduli dan menerobos masuk. Soo Ho menelungkupkan wajahnya dan meminta Ji Hyun untuk pergi. Ji Hyun terkejut melihat Soo Ho. Sesaat kemudian, Soo Ho meminta Ji Hyun untuk pergi. Anehnya, dia tidak melihat Ji Hyun yang jelas-jelas berdiri di sampingnya. Pandangannya kosong. Soo Ho mengira kalau Ji Hyun sudah pergi.
“Kamu baik-baik saja? Apa yang terjadi? Kamu sakit? Di mana yang sakit? Lihat aku. Di mana yang sakit?”
“Maaf. Aku tidak ingin tidak bahagia seperti keinginanmu. Aku ingin menjadi seorang ayah. Aku ingin membesarkan anak-anak. Aku ingin hidup bahagia. Aku ingin hidup seperti itu. Maafkan aku.”
Soo Ho menangis sedih. Ji Hyun memberanikan diri dan menepuk pundak Soo Ho.
Support penulis hanya dengan membaca sinopsis ini di k-adramanov.blogspot.com. Terimakasih. Happy Reading.


2 Comments

  1. Aduhhh sumpah liat soo ho pengen nangis, kasihan...

    ReplyDelete
  2. Bikin nyesek bgt kak.😢😢😢😢 nangis trus😢 di drama dia sakit, di dunia nyata dia juga sakit...😢

    ReplyDelete
Previous Post Next Post