Sinopsis Korean Drama : TIME Episode 25 part 1
Images by : MBC
sinopsis di tulis oleh : Chunov (nama samaran) di blog
k-adramanov.blogspot.com
Entah bagaimana Ji Hyun dapat di selamatkan. Yang
jelas, dia sudah berada di tepi laut dan di kelilingi oleh tim SAR serta
karyawan restoran. Mereka menyadarkan Ji Hyun dan khawatir karena Ji Hyun
tenggelam bersama dengan Soo Ho.
Ji Hyun tersadar. Dan melihat tubuh Soo Ho
terbujur kaku. Tim SAR berusaha memompa jantungnya, sementara Bok Kyu terus
berteriak meminta agar Soo Ho sadar. Percuma! Soo Ho sudah meninggal. Ji Hyun
menangis dan berteriak agar Soo Ho sadar. Dia memohon agar Soo Ho membuka
matanya. Semua karyawan yang ada di sana, menangis meratapi kepergian Soo Ho.
TIME
Pemakamam Soo Ho di lakukan.
Ok Soon dan Chae A datang dengan terburu-buru. Mereka
masih belum bisa percaya kalau Soo Ho sudah meninggal. Walau Ok Soon membenci
Soo Ho, dia tidak pernah berharap Soo Ho meninggal.
Ok Soon keluar dari ruang duka dan menelpon CEO
Cheon. Dia menyampaikan pada sekretaris CEO agar menyuruh CEO Cheon segera
kembali ke Korea. Bok Kyu menghampirinya dan memberikan sebuah surat. Surat dari
Soo Ho.
Ibu. Ini
canggung. Aku tidak pernah memanggil Anda begitu. Saat kali pertama Anda
menyadari keberadaanku, rasa malu dan pengkhianatan yang Anda rasakan pasti
amat besar. Anak hasil hubungan suami Anda dengan wanita lain. Fakta itu saja sudah
bisa menjadi alasan bagi Anda untuk membenciku. Jadi, aku mencoba memahami. Karena
aku mengerti rasa sakit Anda akibat keberadaanku. Jangan menyalahkan diri Anda
dan berpikir Anda menghancurkanku. Pada akhirnya, aku sendiri yang
menghancurkan diriku. Aku menyalahkan Anda atas kematian ibuku. Tolong maafkan
aku. Saat itu aku masih sembilan tahun. Bu. Kini aku kembali bersama ibuku yang
telah melahirkanku. Berbahagialah dengan Ayah. Kembalilah ke masa-masa saat
ibuku dan aku tidak ada, dan hiduplah dengan bahagia. Bu Jang.
Ok Soon menangis melihat surat itu.
Tubuh Soo Ho di kremasi. Ji Hyun dan Chae A
menangis melihatnya.
CEO Cheon baru kembali ke Korea, dan dia begitu
terpukul karena Soo Ho sudah meninggal. Dia bertanya apa yang terjadi.
“Seharusnya aku yang bertanya padamu,” jawab Ji
Hyun dengan tajam.
“Semua ini ulahmu?” tanya CEO Cheon menuduh Ji
Hyun.
“Aku? Bukankah ini ulah Anda? Aku tahu segalanya.
Yang Anda coba lakukan kepadaku. Anda mau menutupi hal ini juga? Padahal putra
Anda sendiri tewas?”
Semua yang ada di sana terkejut mendengar
perkataan Ji Hyun. Tetapi, CEO Cheon malah mengusir Ji Hyun. Ji Hyun menolak
untuk pergi. Chae A tidak tahan lagi melihat pertengkaran mereka, jadi dia
memberitahu kalau Soo Ho sakit.
“Penyakitnya sudah stadium akhir dan sisa
waktunya tidak banyak. Kalian semua tahu? Ada tumor di otaknya dan sisa
waktunya enam bulan lagi. Tumornya tidak bisa diangkat atau diobati di Korea, jadi,
aku meminta dia pergi ke Amerika bersamaku. Hanya ada kemungkinan 0,1 persen
untuk sembuh, tapi Soo Ho bilang dia mau pergi. Dia ingin hidup. Tapi kemungkinan
kecil itu sudah lenyap sekarang,” beritahu Chae A dengan penuh amarah serta
kesedihan.
Semua yang ada di sana terhenyak mendengar
kenyataan itu. Bok Kyu maju, dia memberikan surat terakhir Soo Ho untuk CEO
Cheon.
CEO Cheon pulang ke rumah dan menangis membaca
isi surat tersebut.
Ayah. Ayah
memberiku kehidupan dan aku bersyukur karena itu. Tapi kurasa aku tidak pernah berterima
kasih sekali pun kepada Ayah. Kuharap kita lebih sering mengobrol dan membuat
kenangan indah bersama. Hidup itu tidak lama. Saat kusadari kematian datang
tanpa peringatan, aku pun bertanya-tanya bagaimana seharusnya aku hidup. Sebenarnya,
aku bertanya-tanya bagaimana seharusnya aku mati. Sejujurnya, aku tidak takut
mati. Aku hanya takut menyesali hal-hal yang tidak sempat kulakukan. Jadi, akan
kukatakan hal yang kuinginkan sebelum mati. Terima kasih sudah membesarkan dan
menjagaku. Dari putra Ayah, Cheon Soo Ho.
Soo Chul juga menerima surat terakhir Soo Ho.
Selamat, Cheon
Soo Chul. Kini perusahaan akan menjadi milikmu. Saat kamu menjadi pimpinan, janganlah
terlalu serakah. Itu hanya akan makin menyulitkanmu. Kamu akan memiliki
segalanya, tapi kamu akan sadar sebenarnya tidak punya apa-apa. Pada akhirnya, kita
semua akan menjadi abu dan ruangan yang kita butuhkan hanyalah balok kecil.
Chae A membaca surat terakhir Soo Ho yang di
tinggalkan untuknya.
Untuk temanku,
Eun Chae A. Hubungan kita amat gila dan rumit. Meski kita tidak bisa memahami
segala hal sepenuhnya. Bahkan saat aku menuju ujung dunia ini, aku masih merasa
belum bisa memahami beberapa hal. Perasaan tersiksa akan kebencian dan dendam. Aku
yakin kamu paham maksudku. Kamu pun yang paling tahu alasannya. Jika aku tidak
sempat mengungkapnya sebelum mati, kuharap kamu melakukannya demi diriku. Lakukanlah
demi dirimu.
Ji Hyun pulang ke rumah. Dia memainkan piano yang
ada di dalam rumah. Dia teringat saat memainkan piano itu di gereja dan Soo Ho
duduk di sampingnya, mendengarkan permainan piano-nya. Soo Ho berusaha menekan
tuts saat itu walau tangannya sulit untuk di gerakkan. Ji Hyun menangis
mengingat hal itu.
--
Ji Hyun menjalani interogasi terkait tewasnya Soo
Ho. Menurut saksi, tubuh Ji Hyun di temukan di pinggir laut bersama dengan Soo
Ho, dan Soo Ho tewas. Dia bertanya apa Ji Hyun ada melihat orang yang
mencurigakan? Apa ada kemungkinan kalau Soo Ho menceburkan diri ke dalam laut
secara sukarela (bunuh diri). Detektif beralasan hanya mempertimbangkan segala
kemungkinan yang ada dan mencari penyebab tewasnya Soo Ho, apalagi mereka tidak
di berikan izin melakukan otopsi.
“Aku penasaran kamu benar-benar tertarik
mengungkap kebenarannya atau tidak. Aku akan mengawasi caramu mengurus kasus
ini. Jika tidak becus dalam melakukan tugasmu, kamu akan bertanggung jawab atas
kesalahanmu sampai mati,” tegas Ji Hyun. Dan setelah itu, dia langsung pergi
dari sana.
Di depan, Chae A sudah menunggunya. Dia bertanya
kepada Ji Hyun, apa yang terjadi di hari itu? Kenapa tempo hari Ji Hyun bilang
semua ulah CEO Cheon? Apa dia terlibat?
“Kamu mau tahu kebenarannya? Semudah itu? Lucu
sekali. Lucu karena kamu menanyaiku soal kebenarannya,” tanya Ji Hyun dengan
dinginnnya.
“Soo Ho sudah mati. Suamimu sudah mati.”
“Ji Eun yang tidak pantas mati adalah adikku. Tapi
semua orang berpikir dia bunuh diri. Mungkin akan lebih baik jika kamu tidak
tahu kebenarannya. Tapi jika kamu amat ingin tahu, cari tahu saja sendiri. Kebenaran
soal kejadian hari itu.”
Support penulis hanya
dengan membaca sinopsis ini di k-adramanov.blogspot.com. Terimakasih. Happy
Reading.
Tags:
time