Sinopsis Lakorn : Game Sanaeha Episode 6 - part 2


Network : Channel 3



Pagi hari. Setibanya Nai dan Nok dikantor. Sudjai, Pribprao, serta Jomyuth langsung mendekati mereka berdua. Dan mereka memuji Nai yang sangat  ‘so sweet’ sekali. Lalu mendengar itu, Nai pun menjadi heran dengan apa yang mereka bicarakan.

“Kamu bertindak begitu manis,” kata Jomyuth.

“Khun Nok silahkan masuk ke dalam ruangan. Kami akan menunggu untuk melihat apa yang terjadi. Eh… kami akan menunggu perintah Khun Nai,” tambah Sudjai.

Dan karena itu, maka Nok serta Nai pun menjadi sama- sama heran serta kebingungan ada apa. Lalu mereka berdua berjalan bersama menuju ke ruangan.


Didalam ruangan. Nok tersenyum senang sambil memandangin Nai, ketika dia melihat sebuah buket bunga mawar putih besar berada di atas meja kerjanya. Dan melihat itu, Nai pun mengatakan bahwa itu bukan dari dia.


Lalu tepat disaat itu, hape Nok berbunyi dan dia pun mengangkatnya. Dan ternyata yang menelpon nya itu adalah Wutta yang juga merupakan orang yang memberikan bunga mawar putih itu. Mengetahui itu, senyum Nok sedikit menghilang.



Dikamar hotel. Ketika Wutta sedang sibuk berbicara bersama Nok di telpon, Pen yang berada di atas tempat tidur, dia diam dan mendengarkan itu semua. Lalu dengan sengaja, Pen turun dari atas tempat tidur dengan hanya memakai selembar handuk. Dan dia berjalan mendekati Wutta, tapi Wutta mendorong Pen untuk sedikit mejauh.


Nok menolak ajakan makan siang Wutta, dengan alasan bahwa hari ini dia memiliki rapat penting yang harus dihadiri, jadi dia tidak bisa pergi. Lalu mendengar itu, Wutta membalas bahwa dia mengerti. Setelah itu, Nok mematikan telpon nya. Dan mendengar semua itu, Nai tersenyum.

“Apa kamu perlu praktek lagi untuk presentasi nanti?” tanya Nai.

“Tentu saja,” jawab Nok sambil tersenyum.



Setelah Wutta selesai bertelponan dengan Nok. Pen langsung mengeluh, dia mengatakan bahwa tidak seharusnya Wutta berbicara dengan wanita lain, ketika dia berada disini.

“Ketika kita tinggal bersama. Jika kamu menerima telpon dari pria lain, aku tidak akan mengatakan apapun,” kata Wutta.

Lalu dengan mesra Pen mengalungkan lengannya di leher Wutta. Dan membalas,” Aku lebih cocok untukmu daripada Nok.”



“Kamu benar. Kita memiliki malam yang luar biasa. Diatas tempat tidur,” balas Wutta, lalu dia mendorong Pen menjauh, “Tapi selain dari itu, kamu tidak bisa menyaingin Nok. Jika kamu mau meneruskan hubungan ini, maka kamu harus bisa memisahkan antara sex dan kehidupan pribadi,” kata Wutta, lalu pergi ke kamar mandi.

Dan dengan kesal, Pen pun hanya bisa diam dan menerimanya saja.



Sebelum masuk ke dalam ruang rapat, Nai memberikan semangat kepada Nok bahwa Nok pasti bisa melakukannya. Dan karena itu, Nok pun menjadi sedikit tenang dan percaya diri. Lalu Nok masuk ke dalam ruangan rapat.

Sementara Nai, dia pamit untuk pergi sesaat kepada Jomyuth. Karena tiba- tiba dia mendapatkan pesan masuk di hape nya. Dan Nok pun menjadi heran serta bertanya kepada Jomyuth, lalu Jomyuth pun menjelaskan bahwa Nai pamit sebentar. Dan rapat pun dimulai duluan tanpa Nai.



Khae : Jika kamu tidak menelponku, aku akan memberitahu Wat mengapa aku tidak menerima lamarannya.

Membaca pesan yang Khae kirim kan kepadanya, Nai langsung menghubungin Khae. Dan saat Khae telah menjawab, Nai meminta agar Khae tetap diam, karena jika Khae melakukan hal itu, maka Khae akan menerima konsekuensinya. Lalu Khae pun membalas bahwa dia melakukan ini untuk mereka berdua dan dia menanyakan apa Nai bisa memberikan kesempatan padanya. Namun Nai tidak mau. Dan Khae mengancam akan melukai Nok, karena Nok pasti tidak akan mau menerima Nai, jika Nok mengetahui hubungan mereka berdua.



“Bicarakanlah pada Nok!” kata Nai.

“Nai…”

“Aku tidak bisa menghapus masa lalu. Tapi aku akan membuat saat ini dengan sangat indah. Biar Nok bisa melihat baiknya aku.”

“Wanita tidak semurah hati seperti yang kamu pikirkan,” balas Khae.

“Aku tidak takut. Karena tindakanku jelas dan tulus. Tapi orang yang tidak jelas seperti kamu harus menerima hasilnya. Jika kamu akan kehilangan Wat dan segala yang kamu miliki, maka kamu bisa memberitahu Nok. Lakukan apa yang kamu mau," kata Nai dengan tegas, lalu dia mematikan telponnya dengan mengatakan bahwa dia memiliki pekerjaan penting.

Dan dengan sedih serta kesal, Khae pun tidak bisa perbuat apapun.



Diruang rapat. Nok menjelaskan dan memperlihatkan semua hasil presentasi yang telah dipersiapkannya. Dan ketika pada dewan bertanya kepadannya, Nok pun menjadi kebingungan dan terdiam sebentar. Lalu saat Nai masuk ke dalam ruangan rapat, dengan lancar Nok jadi bisa menjawab.

Nok lalu menunjukan model produk untuk acara pelelangan kepada mereka semua. Dia menjelaskan bahwa ketika orang datang dan melihat produk yang mereka gunakan, maka mereka akan bisa melihat hasil dari sampah daur ulang.


Dan ketika Nok telah selesai menjelaskan serta menunjukan hasil presentasinya. Semua dewan yang ada disana, mereka mengangkat tangannya, tanda setuju untuk menggunakan ide milik Nok. Dan dengan bangga, Wat tersenyum kepada Nok. Begitu juga dengan Nai, dia tersenyum kepada Nok.



Setelah semua sudah okay. Jomyuth membahas tentang seseorang yang akan menjadi presenter mereka, dia mengatakan bahwa itu akan diputuskan pada hari senin. Namun dengan bersemangat, Nok langsung memberitahu bahwa dia telah membuat keputusan, yaitu presenter untuk tahun ini adalah Pimolkhae. Dan mendengar itu, Wat serta Nai langsung meenjadi terkejut.




Diruangan kantor. Wat meminta Nai untuk bergabung bersama dengannya dan Nok, untuk membahas keputusan mendadak yang Nok buat saat rapat. Dan Nok menjelaskan bahwa dia telah mengikuti keputusan Ayah serta Nai, jadi dimana salahnya.

“Dia khawatir kamu tidak menyukai Khae,” kata Nai.

“Aku bisa memisahkan urusan bisnis dan pribadi, yah. Jika kamu bilang aku harus membuka hatiku, maka bila aku bisa mengenal lebih tentang Khae, aku akan mengerti mengapa kamu mencintai dia. Aku ingin mengerti dia untukmu. Jika dia benar baik, aku akan merestui kamu dan dia,” jelas Nok.


Dan mendengar itu, Wat pun menjadi bimbang, karena ini adalah sebuah proyek yang sangat penting. Lalu Nok membalas bahwa dia ingin menjadi lebih dewasa dan membuktikan dirinya sendiri agar Wat bisa bangga. Jadi Nok meminta agar Wat bisa memberikannya sebuah kesempatan.

Lalu Nai menambahkan bahwa jika ini memang keputusan Nok, maka Wat perlu memberikan kesempatan pada Nok. Tapi tidak tahu apa Khae mau atau tidak.

“Aku akan mengurusnya,” kata Nok dengan yakin. Dan Wat pun kebingungan.



Nok menemui Khae. Dia mengundang Khae untuk menjadi presenter di Green Dream. Lalu mendengar itu, Khae pun menjadi heran, karena selama ini Nok mau dia berpisah dengan Wat, tapi kini Nok malah menariknya kembali kepada Wat.

“Karena aku bisa memisahkan urusan pribadi dan bisnis. Kamu menolak lamaran Ayahku, itu membuat Green Dream menjadi buruk. Jika kamu menerima pekerjaan ini, maka itu akan membuat orang lebih tertarik pada berita baru daripada berita lama,” jelas Nok.

“Haruskah aku?” balas Khae.

“Jika kamu memikirkan tentang pria yang memberimu uang untuk membeli apatermen yang dimana kamu tidur setiap harinya. Mobil bagus. Dan pusat kecantikan. Kamu harus melakukannya. Aku secara pribadi datang kesini, karena aku tahu bahwa aku harus berbakti kepada Ayahku. Terserah kamu terima atau tidak. Tapi jika kamu menolak, itu akan membuat Ayahku menyadari wajah aslimu. Benarkan?” tanya Nok.


Wat dan Nai datang ke toko Khae juga. Wat kesana karena dia khawatir dan tidak ingin terjadi sesuatu. Walaupun Nai berusaha meminta agar Wat memberikan kesempatan kepada Nok, tapi karena khawatir Wat tetap mau menyusuli Nok yang menemui Khae.



Ketika melihat kedatangan, Nai serta Wat. Dengan sengaja, Khae berusaha untuk memancing kemarahan Nok. Dia mengatakan bahwa dia merasa seperti Nok sedang memaksanya bekerja untuk membayar kembali Wat.

“Kamu terbiasa memberi perintah kepada orang lain. Tapi haruskah aku benar- benar melakukan itu?” tanya Khae.


Dan Nok pun menjadi emosi, namun saat dia melihat pantulan Wat dan Nai melalui cermin yang berada disana, maka Nok pun sadar dengan rencana Khae dan berusaha untuk tetap tenang.

“Khun Khae. Ayahku bilang padaku bahwa jika aku mengenal lebih tentang kamu, maka aku akan mengerti mengapa Ayahku mencintai kamu. Bisakah kamu memberiku kesempatan? Aku percaya bahwa jika kamu mencintai Ayahku dengan hatimu, kamu pasti tidak akan menolak pekerjaan ini,” kata Nok.




Dan karena Wat serta Nai berada disana, maka mau tidak mau Khae pun menerima pekerjaan itu. Lalu dengan sikap seperti senang, Nok memegang tangan Khae serta tersenyum. Namun walaupun tampak baik, tapi sebenarnya Nok sedang dengan sengaja menekan tangan Khae dengan kuat, sehingga Khae kesakitan, tapi Khae tidak bisa melakukan apapun.

Setelah itu, Nok pura- pura seperti baru menyadari kehadiran Ayahnya dan Nai. Lalu karena bangga dengan sikap baik Nok, maka Wat mengajak mereka untuk pergi makan siang bersama.

“Khae, ayo ikut dengan kami,” kata Nok sambil tersenyum kepada Khae.


Direstoran. Dengan perhatian, Wat mengambilkan makanan untuk Khae. Dan melihat itu, walaupun kesal dan cemburu, tapi Nok menahan dirinya. Lalu dengan sengaja, Nok meminta tolong agar Nai mengambilkan makanan yang ada disebelah Nai untuknya. Dan melihat itu, giliran Khae yang menjadi cemburu.




Lalu tanpa sengaja, ketika Khae mengambil gelas minumannya, dia menyenggol gelas lain. Sehingga gelas lain tersebut jatuh dan pecah, lalu pecahan kecil gelas itu mengenai kaki Nok. Dan dengan penuh perhatian, Nai langsung memeriksa kaki Nok dan menlap kan kaki Nok.

Melihat itu, Khae menjadi sangat cemburu, namun dia tidak bisa mengatakan apapun. Dan melihat kecemburuan Khae, itu membuat Nok menjadi heran.



Diapatermen. Pen berjalan mondar- mandir dengan gelisah. Lalu ketika bel apatermennya berbunyi, Pen segera mengintip siapa itu. Dan ketika dia melihat Wes, dia tidak langsung membuka kan pintu.

Pen mengingat perkataan Wutta kepada nya pagi ini. Dan hal itu membuat Pen menjadi sangat kesal. Lalu dia bergumam,” Tidak begitu bodoh seperti kamu,” kata Pen sambil tersenyum jahat, lalu dia membuka kan pintu untuk Wes.


Setelah Pen membukakan pintu baginya, Wes segera masuk dan memeluk Pen yang berpura- pura ngambek. Dia menanyakan kenapa Pen tidak mengangkat telponnya dan apa yang terjadi.

“Aku marah dengan diriku sendiri. Karena apapun yang aku lakukan, Ibumu tidak menerima ku. Suatu hari, Ibumu akan menyuruh kamu meninggalkan aku,” kata Pen berpura- pura seperti sedih.

“Dimana kamu tidur kemarin malam? Mengapa kamu tidak pulang?” tanya Wes sambil memegang tangan Pen.

“Aku stress. Aku pulang ke rumah dan tidur dengan Ibuku. Aku tidak mendengar telponmu, karena aku tidak ingin dia tahu masalah ku,” jawab Pen.



Wes menarik Pen mendekat dan memeluk Pen. Lalu dengan wajah tersenyum dan mengejek, Pen menanyakan bagaimana dia bisa hidup, jika Wes meninggalkannya. Dan Wes berjanji bahwa dia akan tinggal bersama dengan Pen.



Sesampainya dikantor. Nai memuji Nok yang melakukan dengan baik hari ini, karena Nok bisa berbicara tentang pekerjaan itu dengan Khae. Dan Nok menanyakan kenapa Nai bisa begitu percaya kepadanya, karena bisa saja dia mencekik leher Khae dan mengigitnya.

“Kamu hanya ingin melindungin keluargamu. Jadi kamu tidak akan menghancurkan keluargamu. Kamu tidak akan merusak pekerjaan Ayahmu. Karena kamu mencintai dia,” kata Nai.

“Jangan berpikir bahwa kamu lebih mengerti tentangku. Kamu bisa saja terlihat baik padaku,” balas Nok.



“Mungkin saja,” balas Nai. Dan dengan kesal, Nok ingin memukuli Nai. Tapi Nai menahannya dan memengangin tangan Nok. Lalu dia mengatakan bahwa dia hanya bercanda.

Nai mengatakan bahwa sebenarnya dia tidak pintar, tapi dia bisa bicara seperti itu tentang Nok adalah karena dia ingat, selalu ingat, bagaimana Nok ada didalam hatinya. Dan mendengar itu Nok terdiam.



Lalu tepat disaat itu, Nenek datang. Dan melihat Nai yang sedang memegang tangan Nok, dia langsung memarahi Nai yang telah berani menyentuh Nok dan dia menyuruh Nai untuk menyingkir.

“Nenek, kami tidak ada melakukan apapun. Ada apa Nenek ke sini?” kata Nok.

“Aku datang untuk membantumu,” balas Nenek.




Lalu dari belakang Nenek, Wutta datang dan menyapa mereka. Dan melihat itu, Nai tampak terkejut serta tidak senang.

14 Comments

  1. Min tlong sinopsisny rak nakara jg y klau sempat cm 12 ep kok,,,

    ReplyDelete
  2. Trims ya min.. Selalu ditunggu kelanjutan tiap episodde nya

    ReplyDelete
  3. Trims ya min.. Selalu ditunggu kelanjutan tiap episodde nya

    ReplyDelete
  4. Semangat trus min bolak balik mulu buka web ini buat baca update sinopsis2 nya

    ReplyDelete
  5. Semangat kak,lanjut terus.
    Ditunggu selalu dan selalu 😊

    ReplyDelete
  6. Yeayyy upload terus min aku sukak

    ReplyDelete
  7. Gk sabar nunggu sinopsis selanjutnya.tq ya

    ReplyDelete
  8. Semangat admin... Smoga lancar teus nulis sinopsisnya

    ReplyDelete
  9. Ayo min semangat...aq pnsran epi 13

    ReplyDelete
  10. Min knp cm sinopsis my cinderella girl yg diutamakn,,,cb yg ini jg update stiap hr

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hallo mbak Dwi ^^
      Isi blog ini di tulis oleh dua org. Dan penulis sinopsis Game Sanaeha dengan My Cinderella Girl itu beda org (dpt di lihat nama penulis di postingan mbak)

      Sekedar info mbak, penulisan sinopsis utk 1 episode (1 jam) itu bukan hanya di tulis dlm waktu 1 jam, tetapi lebih. Apalagi utk drama thailand (lakorn) yg durasinya 2 jam.

      Dan juga para penulis sinopsis jg punya kegiatan di luar kegiatan menulis. Kami kerja dari pagi hingga sore mbak. Sinopsis My Cinderella Girl bisa saya posting karena sudah saya tulis dari jauh jauh hari. Itulah kenapa sinopsis My Cinderella Girl kemarin sempat nggak update selama 1 minggu.

      Sekali lagi saya berterimakasih kasih sudah mau mampir utk membaca sinopsis rekan saya.

      Salam. Chunov ~ penulis sinopsis My Cinderella Girl

      Delete
    2. Iy mf mbx sy g liat nm jg sy fkr 1org jd aneh aj kok my cinderella girl lbh cpt update ny,,,y dtnggu klnjutnny
      Trma ksh sdh bwt sinopsisny

      Delete
  11. Di tunggu terus kelanjutan nya ya..😍😍😍

    ReplyDelete
  12. Trima kasih untuk sinosisnya kk... D tunggu kelanjutannya. Semangat😘😘😘

    ReplyDelete
Previous Post Next Post