Network : Channel 3
Dikamar mandi. Khae menangis. Dan kemudian Vi
masuk ke dalam dan memberikan sapu tangannya kepada Khae. Tapi melihat itu,
Khae tidak mau mengambilnya. Namun Vi menyuruh agar Khae mengambilnya saja dan
karena itu, maka Khae pun mengambil sapu tangan yang disodorkan kepadanya.
Lalu setelah itu, Vi mengatakan kepada Khae bahwa
sebenarnya dia tahu kalau suatu saat nanti, hubungan masa lalu Khae dengan Nai
akan terbuka. Tapi dia sengaja tidak memberitahu Wat, karena dia percaya bahwa
Nai adalah orang yang jujur dan tidak akan mengkhianati Wat. Namun dia tidak
menyangka bahwa semua nya akan terbuka di waktu yang buruk.
“Sejak hari kamu memutuskan untuk melangkah masuk
ke dalam kehidupan Khun Thawat. Maka kamu tidak berhak untuk mendapatkan Nai
kembali lagi. Jadi aku peringatkan kamu, berhentilah mengejar pelangi. Hanya
satu hal yang bisa kamu raih, yaitu angin,” kata Vi, lalu dia pergi dari sana.
Dan dengan sedih, Khae pun kembali menangis lagi.
Acara amal dimulai. Jomyuth berdiri diatas
panggung dan membacakan daftar- daftar uang yang di donasikan. Dan disaat itu,
Khae sama sekali tidak bisa fokus dan terus menatap ke arah Nai sambil
mengingat perkataan Nai padanya tadi. Nai juga hampir sama, dia terus menatap
ke arah Nok dan Wutta.
“Kelihatannya kamu ada banyak pikiran. Ada apa?”
tanya Wat. Dan Khae pun teringat perkataan Vi saat di kamar mandi.
“Akankah kamu masih memberiku kesempatan atau
tidak?” balas Khae.
“Maksudmu?”
“Kesempatan kita.”
“Benarkah? Khae!” kata Wat dengan bersemangat. Dan
Khae tersenyum, mengiyakan.
Tepat disaat itu, Jomyuth mengundang Wat untuk
naik ke panggung untuk menyerahkan donasi kepada perwakilan yayasan sekarang.
Jadi karena itu, maka Wat pun berdiri dan naik ke atas panggung. Kemudian setelah
semua selesai, Wat menyampaikan terima kasihnya kepada semua orang dan dia juga
mengumumkan sebuah berita baik. Dia mengundang Khae untuk naik ke atas panggung.
Dan mendengar itu, mereka semua menjadi heran.
Lalu ketika Khae telah naik ke atas panggung, Wat
mengumumkan pernikahannya dengan Khae. Dan mendengar itu, jelas saja mereka
semua langsung terkejut, karena tidak menyangka. Sedangkan para tamu yang hadir
bertepuk tangan.
Jomyuth lalu meminta semua yang ada di dalam
proyek untuk naik ke atas panggung. Namun tidak berdiri sama sekali dari duduk
nya, dengan kesal Nok mengepalkan tangannya dan menatap tajam ke arah Khae yang
balas menatapnya. Lalu melihat itu, Wutta pun mengajak Nok untuk berdiri. Dan
walaupun kesal, Nok pun terpaksa berdiri dan naik keatas panggung.
Setelah itu Nok dan Khae saling bertatapan dengan
tajam. Dan melihat hal itu, semua wartawan menjadi heran. Kemudian Jomyuth pun
memberi tanda kepada Nok, tapi Nok tetap tidak bergerak. Dan kemudian, Nai
meminta Nok untuk tolong berdiri disamping Wat. Lalu karena terpaksa, maka Nok
pun berjalan.
“Jangan pikir kamu menang,” kata Nok denga tajam
kepada Khae sebelum dia berjalan menuju ke sisi Wat, diikuti oleh Nai. Dan
setelah itu semua wartawan memotret mereka.
Vi mendekati Wat dan Khae untuk memberikan
selamat. Dan Khae pun berterima kasih kepada Vi, lalu kemudian karena wartawan
ingin memotretnya, maka Khae permisi pergi sebentar kepada mereka.
Lalu setelah itu, Wat juga berterima kasih kepada
Vi. Dan Vi mengingatkan Wat agar Wat memegang janjinya, yaitu untuk menjaga
mereka berdua, Khae dan Nok. Dan Wat membalas bahwa memang ada yang berubah,
tapi dia tetap seorang Ayah, jadi dia tidak akan membiarkan siapapun
membahayakan putrinya. Setelah itu Wat menanyakan keadaan Nok yang tidak
kelihatan.
Dan Vi membalas bahwa Wat jangan mengganggu Nok
dulu sekarang serta jangan khawatir, karena seseorang telah menjadi Nok. Yaitu
Nai. ^.^
Diluar. Nok mulai menangis dengan tersedu- sedu
dan meluapkan semua kesedihan, kekecewaan, serta kemarahannya. Dan dari jauh,
Nai diam memperhatikan itu semua. Dan melihat betapa terluka nya Nok, Nai juga
tampak sedih.
Dikantor. Tana memarahi anaknya, Wutta, karena dia
telah sengaja mengirim Wutta ke Green Drem untuk bisa bersama dengan Nok. Tapi
Wutta malah membuat masalah dengan Nai serta Khae yang adalah istri masa depan
Wat.
“Thawat akan mempercayai orang dalam dibanding
orang luar sepertimu,” kata Tana.
“Jangan menjadi serius, mom. Kita memiliki banyak
bisnis. Mengapa kamu begitu peduli tentangnya?” balas Wutta dengan sikap
santai.
“Karena tanpa Thawat, kita akan kehilangan
segalanya,” jelas Tana. Lalu dia memanggil Nart. Dan Nart pun mendekati Wutta
serta menunjukan sesuatu. Lalu ketika melihat itu, Wutta pun menjadi terkejut.
“Mengapa bisa menjadi seperti ini, mom?” tanya
Wutta.
“Jika kamu tidak ingin bangkrut. Maka mesti tidak
adak kesalahan lagi!” balas Tana.
Tags:
Game Sanaeha
Makin seru thx min buat sinopsisnya
ReplyDeleteMakasih min lanjutkan menulis sinopsis nya ya... Bagus sekali...
ReplyDeleteMakasih sinopsusnya...
ReplyDelete