Sinopsis Lakorn : Game Sanaeha Episode 8 - part 4



Network : Channel 3


Dikamar. Nok duduk merenung. Tiba- tiba disaat itu Wat masuk ke dalam kamar dan dia menjelaskan bahwa dia telah mengetuk pintu, tapi Nok tidak menjawab, jadi dia masuk ke dalam. Dan Nok pun meminta maaf, lalu dia menanyakan tentang keadaan Nenek.

“Ibumu bilang padaku bahwa dia akan membawa Nenek ke rumah sakit. Tapi aku pikir segala nya akan membaik,” jelas Wat. Dan ketika Wat melihat raut sedih diwajah Nok. Dia duduk disamping Nok untuk menenangkan Nok.



“Apa kamu lihat? Nai melakukan segala yang dia bisa untukmu. Apa yang dilakukan nya dimasa lalu, tolong maafkan lah dia,” pinta Wat. Tapi Nok hanya diam saja. Lalu Wat pun menanyakan mengenai pernikahan Nok dan Nai nantinya, apa itu benar atau tidak. Dan dengan gugup, Nok kesulitan untuk menjawab.

“Aku mengerti. Itu terserah padamu, Nok. Tapi aku ingin kasih tahu kamu bahwa jika kamu benar- benar ingin menikah dengan Nai. Aku akan sangat merestuinya. Apapun yang bisa mencegah orang jahat dari hidupmu. Aku akan selalu mendukung. Aku ingin semua hal buruk yang terjadi akan berakhir di dalam hidup Putriku,” jelas Wat dengan penuh perhatian.

Dan kemudian Wat mencium kening Nok. Sedangkan Nok sendiri, dia tampak sangat gugup, ragu, dan bingung harus gimana.


Diruang tamu. Khae membantu merawat Nenek yang sedang tidak enak badan. Dia memberikan minuman kepada Nenek. Dan melihat itu, Vi berterima kasih kepada Khae yang telah mendukungnya. Lalu Khae membalas sama- sama, karena dia juga punya seorang Ibu yang sudah tua, jadi terkadang Ibunya juga pingsan.



Setelah itu, Vi membantu Nenek untuk berjalan pergi. Dan kemudian Wat yang baru turun dari kamar Nok, dia juga ikut membantu Nenek bersama dengan Vi. Sementara Khae, dia hanya bisa diam, ketika melihat mereka semua berjalan meninggalkannya sendirian.



Didekat kolam berenang. Nai duduk sendirian sambil memandangin langit malam dengan rauy yang tampak sedih dan lelah. Kemudian disaat itu, Nok datang sambil membawakan obat untuk membersihkan dan mengobati luka Nai. Dan melihat itu, Nai tersenyum.



“Tahan ya. Itu akan sedikit sakit,” kata Nok dengan perhatian, sebelum mengobati luka Nai.

“Untungnya, aku memiliki kulit yang tebal,” balas Nai dengan bercanda. Tapi saat Nok mengobati lukannya, dia meringis karena sakit.

“Ini tidak terlalu tebal,” kata Nok sambil tersenyum. Kemudian dia meminta maaf telah membuat Nai kesakitan, karena dia tidak pernah melakukan ini sebelumnya. (Mengobati orang). Lalu setelah itu, Nok kembali melanjutkan menlap luka di dahi Nai.

Selagi Nok mengobatinya. Nai menanyakan apa Nok tahu bahwa Ayah, Ibu, Nenek serta Phai benar- benar peduli pada Nok. Dan Nok tersenyum tanda mengiyakan. Kemudian Nai menlanjutkan perkataannya.



“Dan apa kamu tahu bahwa aku benar- benar peduli padamu,” kata Nai dengan serius. Dan mendengar itu, Nok menurunkan tangannya dari dahi Nai dan terdiam dengan gugup.

“Apa kamu tahu betapa besar itu?” tanya Nai sambil menatap serius pada Nok. Kemudian dia melanjutkan,” Khun Nok. Bisakah kamu memberikan satu kesempatan untuk melindunginmu?”

“Kamu banyak menolongku,” jawab Nok.

“Bukan hanya hari ini. Maksudku, selama hidupku,” kata Nai sambil memegang tangan Nok.

Khae yang kebetulan keluar untuk mencari angin, tanpa sengaja dia melihat saat Nai memegang tangan Nok dan meletakan tangan Nok di dadanya.



“Maukah kamu menikah denganku?” tanya Nai dengan serius. Dan mendengar itu, Khae menggelengkan kepalanya, tampak seperti tidak percaya. Lalu karena tidak tahan harus melihat dan mendengar semua itu, Khae pun masuk kembali ke dalam rumah.

“Menikah? Kamu dan aku?” tanya Nok dengan sedikit kebingugan. Dia menurunkan tangannya dari dada Nai.


“Kamu tidak mau? Aku dan kamu. Atau kamu masih membenciku?” balas Nai. Kemudian dia mengambil tangan Nok lagi dan lalu dia meletakan tangan Nok di pipi nya. “Apa kamu masih membenciku?” tanya Nai lagi. Dan Nok terdiam.

Lalu dengan perlahan, Nai bergerak mendekat kan wajah nya pada Nok. “Jika aku melakukan ini, akankah kamu membenciku?” tanya Nai.



Kemudian secara perlahan- lahan, sangat pelan, Nai mencium kening Nok. Dan ketika Nok tidak tampak menolaknya, Nai pun mendekatkan bibirnya pada bibir Nok. Kemudian saat Nok menutup matanya, Nai pun mencium bibir Nok. Tapi ketika Nai sadar bahwa Nok tidak merespon sama sekali dan menutup bibir serta matanya dengan rapat- rapat, maka Nai pun menjauhkan kepalanya.



Lalu menyadari hal itu, Nok membuka matanya. Dan kemudian dengan suasana yang canggung. Nai pun berdiri dan menyuruh Nok untuk kembali ke dalam rumah, lalu setelah itu Nai mengambil jas nya dan berjalan pergi dari sana.

Melihat Nai yang berjalan pergi meninggalkannya, Nok tampak sedih dan sangat menyesal.



Dirumah sakit. Nenek mengomel, karena Vi tidak menggunakan hukum untuk menghukum Nai, tapi Vi malah menerima Nai menjadi menantunya. Dan mendengar itu, Vi pun membalas bahwa Nenek juga bersikap sama pada Wutta. Tapi Nenek membalas bahwa Wutta itu berbeda dari Nai, menurutnya Wutta itu adalah Pria yang baik, karena walaupun Wutta tidak berbuat salah tapi Wutta mau bertanggung jawab.


Dan mendengar semua omelan Nenek yang begitu membenci Nai serta tidak akan membiarkan pernikahan antara Nai dan Nok terjadi. Maka Vi pun menjadi sangat capek untuk membalas apa, maka dia pun hanya bisa diam saja.


Diruang makan. Ketika menyiapkan sarapan untuk Wat serta Khae. Phai melaporkan bahwa Nai telah pergi bekerja. Sedangkan Nok mau meminta hari libur, karena Nok belum siap untuk kembali masuk kerja. Lalu mendengar itu, Wat pun mengerti. Begitu juga dengan Khae.



Kemudian Wat mengatakan kepada Khae bahwa jika memang Nok mau menikah dengan Nai, maka dia akan berbicara dengan Nenek. Dan Khae membalas bahwa ini bukanlah cara yang baik untuk menanganin ini, karena seharusnya mereka menyalahkan Wutta langsung.

“Sulit memang untuk membiarkan Nai yang bertanggung jawab pada ini. Tapi bagaimanapun, aku bisa melihat bahwa Nai begitu mencintai Nok. Dan aku juga tahu, dia adalah seseorang yang bisa ku percayai untuk menjaga Nok,” jelas Wat.

“Tapi Nok tidak mencintai Nai sama sekali,” balas Khae, tidak setuju.

“Sekarang mungkin Nok tidak. Tapi suatu hari, cinta Nai bisa mengubah pikiran Nok,” balas Wat. Dan mendengar itu, Khae tampak tidak senang. Lalu menyadari hal itu, Wat hanya diam.

“Aku benar- benar tidak seharusnya terlibat dalam hal ini. Ini tergantung pada Muenchanok,” kata Khae pada akhirnya, saat menyadari sikapnya.


Dikamar. Nok melihat video nya bersama Wutta serta semua komentar buruk orang tentang dirinya. Dan melihat semua itu, Nok tampak sangat sedih dan terluka sekali, namun dia berusaha untuk menahan nya.



Nai menghubungin seseorang untuk mengecek apa disana masih ada situs yang mengupload video tentang Nok dan jika ada, Nai menyuruh orang itu untuk memperingatkan semua mereka yang menguploadnya, karena kalau ada, maka dia akan menuntut semua mereka tersebut menggunakan hukum. Dam setelah selesai bertelponan. Nai melihat ke arah meja kerja Nok yang kosong.


Sepulangnya kerumah. Nai melihat bibi Phai yang membawa keluar semangkuk bubur serta segelas air dari dalam kamar Nok. Dan melihat itu, Nai pun bertanya, apa Nok tidak mau makan. Dan Phai membenarkan nya, kemudian dia memberitahu Nai bahwa sekarang Nok sedang melihat semua comment orang mengenai video yang tersebar itu, walaupun dia telah mengingatkan Nok untuk tidak membacanya, tapi Nok tetap membaca.



Saat merasakan seseorang masuk ke dalam kamarnya, Nok menyangka itu adalah bibi Phai. Jadi dia mengatakan bahwa dia tidak lapar. Tapi ketika Nai mengatakan ini adalah dia, maka Nok pun langsung menutup tablet nya dan bangun dari tidur nya.

“Jangan kesal. Aku telah meminta mereka menghapus video ini. Sini beri padaku,” kata Nai dengan lembut, dia mengulurkan tangannya untuk meminta tablet milik Nok.

“Bahkan walaupun kamu menghapusnya. Mereka masih ingat,” balas Nok.

“Jadi apa? Jika mereka orang asing. Mengapa kamu harus peduli? Jika mereka mengenal mu, bahkan walaupun mereka salah paham padamu, kamu tahu apa yang benar,” balas Nai.

“Kamu bisa mengatakan itu karena kamu bukan aku,” kata Nok dengan sedih.

“Benar. Aku tidak bisa terluka sepertimu. Tapi aku percaya orang sepertimu yang memiliki segalanya, kamu bisa mengatasi ini.”



Saat Nok hanya diam saja. Nai duduk di atas tempat tidur dan mulai menjelaskan kepada Nok. Pertama Wat, sebelum Wat menjadi raja daur ulang, Wat pasti telah melalui ini. Kedua Vi, dia juga pasti pernah melewati waktu yang sulit. Tapi mereka berdua mampu mengatasinya, karena mereka tidak pernah membiarkan kata- kata menjatuhkan mereka. Jadi sebagai anak dari mereka, maka Nok tidak seharusnya membiarkan hal ini menghancurkan diri sendiri.

“Percaya aku. Apa yang tidak membunuh kamu, akan membuat kamu menjadi lebih kuat. Jika kamu butuh pertolongan, maka setiap orang ada disini. Aku disini. Tidak seorang pun yang meninggalkan kamu,” jelas Nai. Lalu dia meminta tablet milik Nok.

Dan walaupun awalnya ragu- ragu, tapi Nok menyerahkan tabletnya. Kemudian Nai memuji Nok yang bukan lagi seorang gadis kecil, tapi seorang wanita yang kuat sekarang.





Setelah itu. Nai mengambilkan makanan dan mau menyuapkan itu pada Nok, tapi Nok menolak untuk makan. “Jika kamu makan, orang yang mengkhawatirkan tentang kamu akan otomatis menjadi kenyang,” bujuk Nai. Dan karena itu, akhirnya Nok mau makan.


Tapi saat Nok mau makan sendirian, Nai tidak membiarkan Nok. Jadi akhirnya, Nok pun mengalah dan membiarkan Nai menyuapinya. Lalu sedikit demi sedikit, semua makanan yang ada dihabiskan oleh Nok. Kemudian setelah itu, Nai mengambilkan buah anggur dan menyuapkan itu kepada Nok. Dan dengan senang hati, Nok memakan apa yang Nai suapkan.

6 Comments

  1. Nai so sweet bgt,jadi penasaran sm kelanjutannya makasih min update sinopsisnya

    ReplyDelete
  2. Sebenarnya ssudah nonton lakorn ini sampe selesai.. tp behubung tdk ada sub nya.. jd gak tau bhsanya.... terbantu aekali dgn sinopsis ini... ditunggu terus kelanjutan nya yaaa..

    ReplyDelete
  3. Makin greget iiiiihh
    Semangat kak,lanjut terus ☺

    ReplyDelete
  4. 💪💪💪 lanjut trs mimin...
    Makin kesini makin greget...

    ReplyDelete
  5. Sangat terbantu dengan sinopsisnya. Dtunggu kelanjutannya kkak..

    ReplyDelete
  6. Makasih kak 🤗sangat terbantu de dangan sinopsi ini. Aku nonton filmnya sampai habis juga percuma karena enggak tau dengan bahasa thailand 😁

    ReplyDelete
Previous Post Next Post