Network : Channel 3
Dikamar.
Nok duduk merenung. Tiba- tiba disaat itu Wat masuk ke dalam kamar dan dia
menjelaskan bahwa dia telah mengetuk pintu, tapi Nok tidak menjawab, jadi dia
masuk ke dalam. Dan Nok pun meminta maaf, lalu dia menanyakan tentang keadaan
Nenek.
“Ibumu
bilang padaku bahwa dia akan membawa Nenek ke rumah sakit. Tapi aku pikir
segala nya akan membaik,” jelas Wat. Dan ketika Wat melihat raut sedih diwajah
Nok. Dia duduk disamping Nok untuk menenangkan Nok.
“Apa
kamu lihat? Nai melakukan segala yang dia bisa untukmu. Apa yang dilakukan nya
dimasa lalu, tolong maafkan lah dia,” pinta Wat. Tapi Nok hanya diam saja. Lalu
Wat pun menanyakan mengenai pernikahan Nok dan Nai nantinya, apa itu benar atau
tidak. Dan dengan gugup, Nok kesulitan untuk menjawab.
“Aku
mengerti. Itu terserah padamu, Nok. Tapi aku ingin kasih tahu kamu bahwa jika
kamu benar- benar ingin menikah dengan Nai. Aku akan sangat merestuinya. Apapun
yang bisa mencegah orang jahat dari hidupmu. Aku akan selalu mendukung. Aku
ingin semua hal buruk yang terjadi akan berakhir di dalam hidup Putriku,” jelas
Wat dengan penuh perhatian.
Dan
kemudian Wat mencium kening Nok. Sedangkan Nok sendiri, dia tampak sangat
gugup, ragu, dan bingung harus gimana.
Diruang
tamu. Khae membantu merawat Nenek yang sedang tidak enak badan. Dia memberikan
minuman kepada Nenek. Dan melihat itu, Vi berterima kasih kepada Khae yang
telah mendukungnya. Lalu Khae membalas sama- sama, karena dia juga punya
seorang Ibu yang sudah tua, jadi terkadang Ibunya juga pingsan.
Setelah
itu, Vi membantu Nenek untuk berjalan pergi. Dan kemudian Wat yang baru turun
dari kamar Nok, dia juga ikut membantu Nenek bersama dengan Vi. Sementara Khae,
dia hanya bisa diam, ketika melihat mereka semua berjalan meninggalkannya
sendirian.
Didekat
kolam berenang. Nai duduk sendirian sambil memandangin langit malam dengan rauy
yang tampak sedih dan lelah. Kemudian disaat itu, Nok datang sambil membawakan
obat untuk membersihkan dan mengobati luka Nai. Dan melihat itu, Nai tersenyum.
“Tahan
ya. Itu akan sedikit sakit,” kata Nok dengan perhatian, sebelum mengobati luka
Nai.
“Untungnya,
aku memiliki kulit yang tebal,” balas Nai dengan bercanda. Tapi saat Nok
mengobati lukannya, dia meringis karena sakit.
“Ini
tidak terlalu tebal,” kata Nok sambil tersenyum. Kemudian dia meminta maaf
telah membuat Nai kesakitan, karena dia tidak pernah melakukan ini sebelumnya.
(Mengobati orang). Lalu setelah itu, Nok kembali melanjutkan menlap luka di
dahi Nai.
Selagi
Nok mengobatinya. Nai menanyakan apa Nok tahu bahwa Ayah, Ibu, Nenek serta Phai
benar- benar peduli pada Nok. Dan Nok tersenyum tanda mengiyakan. Kemudian Nai
menlanjutkan perkataannya.
“Dan
apa kamu tahu bahwa aku benar- benar peduli padamu,” kata Nai dengan serius.
Dan mendengar itu, Nok menurunkan tangannya dari dahi Nai dan terdiam dengan
gugup.
“Apa
kamu tahu betapa besar itu?” tanya Nai sambil menatap serius pada Nok. Kemudian
dia melanjutkan,” Khun Nok. Bisakah kamu memberikan satu kesempatan untuk
melindunginmu?”
“Kamu
banyak menolongku,” jawab Nok.
“Bukan
hanya hari ini. Maksudku, selama hidupku,” kata Nai sambil memegang tangan Nok.
Khae
yang kebetulan keluar untuk mencari angin, tanpa sengaja dia melihat saat Nai
memegang tangan Nok dan meletakan tangan Nok di dadanya.
“Maukah
kamu menikah denganku?” tanya Nai dengan serius. Dan mendengar itu, Khae
menggelengkan kepalanya, tampak seperti tidak percaya. Lalu karena tidak tahan
harus melihat dan mendengar semua itu, Khae pun masuk kembali ke dalam rumah.
“Menikah?
Kamu dan aku?” tanya Nok dengan sedikit kebingugan. Dia menurunkan tangannya
dari dada Nai.
“Kamu
tidak mau? Aku dan kamu. Atau kamu masih membenciku?” balas Nai. Kemudian dia
mengambil tangan Nok lagi dan lalu dia meletakan tangan Nok di pipi nya. “Apa
kamu masih membenciku?” tanya Nai lagi. Dan Nok terdiam.
Lalu
dengan perlahan, Nai bergerak mendekat kan wajah nya pada Nok. “Jika aku
melakukan ini, akankah kamu membenciku?” tanya Nai.
Kemudian
secara perlahan- lahan, sangat pelan, Nai mencium kening Nok. Dan ketika Nok
tidak tampak menolaknya, Nai pun mendekatkan bibirnya pada bibir Nok. Kemudian
saat Nok menutup matanya, Nai pun mencium bibir Nok. Tapi ketika Nai sadar
bahwa Nok tidak merespon sama sekali dan menutup bibir serta matanya dengan
rapat- rapat, maka Nai pun menjauhkan kepalanya.
Lalu
menyadari hal itu, Nok membuka matanya. Dan kemudian dengan suasana yang
canggung. Nai pun berdiri dan menyuruh Nok untuk kembali ke dalam rumah, lalu
setelah itu Nai mengambil jas nya dan berjalan pergi dari sana.
Melihat
Nai yang berjalan pergi meninggalkannya, Nok tampak sedih dan sangat menyesal.
Dirumah
sakit. Nenek mengomel, karena Vi tidak menggunakan hukum untuk menghukum Nai,
tapi Vi malah menerima Nai menjadi menantunya. Dan mendengar itu, Vi pun
membalas bahwa Nenek juga bersikap sama pada Wutta. Tapi Nenek membalas bahwa
Wutta itu berbeda dari Nai, menurutnya Wutta itu adalah Pria yang baik, karena walaupun
Wutta tidak berbuat salah tapi Wutta mau bertanggung jawab.
Dan
mendengar semua omelan Nenek yang begitu membenci Nai serta tidak akan
membiarkan pernikahan antara Nai dan Nok terjadi. Maka Vi pun menjadi sangat capek
untuk membalas apa, maka dia pun hanya bisa diam saja.
Diruang
makan. Ketika menyiapkan sarapan untuk Wat serta Khae. Phai melaporkan bahwa Nai
telah pergi bekerja. Sedangkan Nok mau meminta hari libur, karena Nok belum
siap untuk kembali masuk kerja. Lalu mendengar itu, Wat pun mengerti. Begitu
juga dengan Khae.
Kemudian
Wat mengatakan kepada Khae bahwa jika memang Nok mau menikah dengan Nai, maka
dia akan berbicara dengan Nenek. Dan Khae membalas bahwa ini bukanlah cara yang
baik untuk menanganin ini, karena seharusnya mereka menyalahkan Wutta langsung.
“Sulit
memang untuk membiarkan Nai yang bertanggung jawab pada ini. Tapi bagaimanapun,
aku bisa melihat bahwa Nai begitu mencintai Nok. Dan aku juga tahu, dia adalah
seseorang yang bisa ku percayai untuk menjaga Nok,” jelas Wat.
“Tapi
Nok tidak mencintai Nai sama sekali,” balas Khae, tidak setuju.
“Sekarang
mungkin Nok tidak. Tapi suatu hari, cinta Nai bisa mengubah pikiran Nok,” balas
Wat. Dan mendengar itu, Khae tampak tidak senang. Lalu menyadari hal itu, Wat
hanya diam.
“Aku
benar- benar tidak seharusnya terlibat dalam hal ini. Ini tergantung pada
Muenchanok,” kata Khae pada akhirnya, saat menyadari sikapnya.
Dikamar.
Nok melihat video nya bersama Wutta serta semua komentar buruk orang tentang
dirinya. Dan melihat semua itu, Nok tampak sangat sedih dan terluka sekali,
namun dia berusaha untuk menahan nya.
Nai
menghubungin seseorang untuk mengecek apa disana masih ada situs yang
mengupload video tentang Nok dan jika ada, Nai menyuruh orang itu untuk
memperingatkan semua mereka yang menguploadnya, karena kalau ada, maka dia akan
menuntut semua mereka tersebut menggunakan hukum. Dam setelah selesai
bertelponan. Nai melihat ke arah meja kerja Nok yang kosong.
Sepulangnya
kerumah. Nai melihat bibi Phai yang membawa keluar semangkuk bubur serta segelas
air dari dalam kamar Nok. Dan melihat itu, Nai pun bertanya, apa Nok tidak mau
makan. Dan Phai membenarkan nya, kemudian dia memberitahu Nai bahwa sekarang
Nok sedang melihat semua comment orang mengenai video yang tersebar itu,
walaupun dia telah mengingatkan Nok untuk tidak membacanya, tapi Nok tetap
membaca.
Saat
merasakan seseorang masuk ke dalam kamarnya, Nok menyangka itu adalah bibi
Phai. Jadi dia mengatakan bahwa dia tidak lapar. Tapi ketika Nai mengatakan ini
adalah dia, maka Nok pun langsung menutup tablet nya dan bangun dari tidur nya.
“Jangan
kesal. Aku telah meminta mereka menghapus video ini. Sini beri padaku,” kata
Nai dengan lembut, dia mengulurkan tangannya untuk meminta tablet milik Nok.
“Bahkan
walaupun kamu menghapusnya. Mereka masih ingat,” balas Nok.
“Jadi
apa? Jika mereka orang asing. Mengapa kamu harus peduli? Jika mereka mengenal mu,
bahkan walaupun mereka salah paham padamu, kamu tahu apa yang benar,” balas
Nai.
“Kamu
bisa mengatakan itu karena kamu bukan aku,” kata Nok dengan sedih.
“Benar.
Aku tidak bisa terluka sepertimu. Tapi aku percaya orang sepertimu yang
memiliki segalanya, kamu bisa mengatasi ini.”
Saat
Nok hanya diam saja. Nai duduk di atas tempat tidur dan mulai menjelaskan
kepada Nok. Pertama Wat, sebelum Wat menjadi raja daur ulang, Wat pasti telah
melalui ini. Kedua Vi, dia juga pasti pernah melewati waktu yang sulit. Tapi
mereka berdua mampu mengatasinya, karena mereka tidak pernah membiarkan kata-
kata menjatuhkan mereka. Jadi sebagai anak dari mereka, maka Nok tidak
seharusnya membiarkan hal ini menghancurkan diri sendiri.
“Percaya
aku. Apa yang tidak membunuh kamu, akan membuat kamu menjadi lebih kuat. Jika
kamu butuh pertolongan, maka setiap orang ada disini. Aku disini. Tidak seorang
pun yang meninggalkan kamu,” jelas Nai. Lalu dia meminta tablet milik Nok.
Dan
walaupun awalnya ragu- ragu, tapi Nok menyerahkan tabletnya. Kemudian Nai
memuji Nok yang bukan lagi seorang gadis kecil, tapi seorang wanita yang kuat
sekarang.
Setelah
itu. Nai mengambilkan makanan dan mau menyuapkan itu pada Nok, tapi Nok menolak
untuk makan. “Jika kamu makan, orang yang mengkhawatirkan tentang kamu akan
otomatis menjadi kenyang,” bujuk Nai. Dan karena itu, akhirnya Nok mau makan.
Tapi
saat Nok mau makan sendirian, Nai tidak membiarkan Nok. Jadi akhirnya, Nok pun
mengalah dan membiarkan Nai menyuapinya. Lalu sedikit demi sedikit, semua makanan
yang ada dihabiskan oleh Nok. Kemudian setelah itu, Nai mengambilkan buah
anggur dan menyuapkan itu kepada Nok. Dan dengan senang hati, Nok memakan apa
yang Nai suapkan.
Tags:
Game Sanaeha
Nai so sweet bgt,jadi penasaran sm kelanjutannya makasih min update sinopsisnya
ReplyDeleteSebenarnya ssudah nonton lakorn ini sampe selesai.. tp behubung tdk ada sub nya.. jd gak tau bhsanya.... terbantu aekali dgn sinopsis ini... ditunggu terus kelanjutan nya yaaa..
ReplyDeleteMakin greget iiiiihh
ReplyDeleteSemangat kak,lanjut terus ☺
💪💪💪 lanjut trs mimin...
ReplyDeleteMakin kesini makin greget...
Sangat terbantu dengan sinopsisnya. Dtunggu kelanjutannya kkak..
ReplyDeleteMakasih kak 🤗sangat terbantu de dangan sinopsi ini. Aku nonton filmnya sampai habis juga percuma karena enggak tau dengan bahasa thailand 😁
ReplyDelete