Sinopsis Lakorn : Love At First Hate Episode 01 part 1


Sinopsis Lakorn : Love At First Hate Episode 01 part 1
Images by : GMM Tv

Di sebuah hotel mewah, sedang di adakan pemotretan dua wanita cantik. Seorang pria yang baru tiba di hotel tersebut, terpesona melihat kecantikan dari salah satu wanita, Kluay. Tetapi,  dia tidak bisa melihat pemotretan itu lebih lama karena P’Golf, senior dokternya, menelpon dan bertanya dia ada dimana? Pria itu, Paniti (di panggil Pup), memberitahu kalau dia sedang mencari ruangan seminar dan belum menemukannya. P’Golf lewat telepon, memberitahukan posisi lokasi seminar.
Pup akhirnya tiba dan bertemu dengan P’Golf. P’Golf menyambutnya dengan ramah dan juga berterimakasih atas bantuan Pup yang mau menggantikan shift-nya selama dia menyusun acara seminar. Pup menjawab tidak usah sungkan.
Mereka berdua juga bertemu dengan rekan dokter lain yang datang ke acara seminar, P’O. Pup memberi salam padanya, tetapi terlihat kalau P’O tidak menyukainya dan malah menyindir Pup untuk belajar dengan giat agar dapat menjadi dokter hebat sepertinya suatu hari nanti. Setelah P’O pergi, Pup ngedumel karena P’O selalu seperti itu padanya. P’Golf hanya tertawa.

P’Jub (manager agency Kluay dan Ploy) melihat pemotretan dan merasa kalau hasilnya kurang bagus. Dia tidak masalah dengan Ploy, tetapi masalahnya ada di Kluay. Menurut P’Jub, dada Kluay kurang berisi, jadi dia meminta istirahat sebentar. Dia meminta Kluay untuk memakai push-up pad agar dada Kluay terlihat lebih berisi. Kluay sedikit malu dan berbisik kalau dia sudah memakainya. P’Jub merasa kalau push-up pad –nya masih kurang dan meminta agar Kluay memakai lebih, tetapi asisten P’Jub menyampaikan kalau Kluay telah memakai 2 push-up pad di masing-masing dada, jadi totalnya 4 pad sudah di pakai. Kluay semakin malu, dan merasa kalau dadanya sudah terlihat cukup berisi.
P’Jub merasa kurang dan memperhatikan dada Ploy. Dia meminta agar Ploy meminjamkan push-up pad pada Kluay. Ploy tertawa dan memberitahu kalau dia tidak butuh hal seperti itu, jadi dia tidak membutuhkannya. Dan dengan wajah tertawa, Ploy mengambil beberapa lembar tissue dan menyuruh agar Kluay memakai tissue agar dada Kluay terlihat lebih berisi. Kluay jelas menolak, tetapi P’Jub merasa itu ide yang bagus dan memaksa Kluay memakainya.

Pemotretan telah selesai dan mereka sedang melihat hasilnya. P’Jub sangat puas melihat dada Kluay di foto terlihat berisi. Dia bahkan memuji ide Ploy yang bagus. Kluay terlihat kesal. Ploy malah mengomentari kalau foto Kluay terlihat sangat pucat. Asisten P’Jub melihat foto lebih seksama dan mengatakan kalau hal itu tidak masalah, mereka bisa mengeditnya nanti.
P’Jub kemudian ingat kalau Kluay mempunyai jadwal interview dan syuting.
“Aku sangat iri padamu,” ujar Kluay pada Ploy. “Bukankah bagus hanya bekerja sebagai model? Kau selesai bekerja setelah pemotretan. Tidak sepertiku. Meskipun wajahku terlihat pucat, dan dadaku rata, tetapi tidak ada orang yang bisa menggantikanku.”
“Siapa yang bisa menggantikan ratu showbiz sepertimu?” jawab Ploy, berusaha ramah dan memeluk Kluay. “Kamu tahu kan, aku sangat menyanyangimu. Saudaraku tersayang.”
Kluay terlihat kesal melihat tingkah Ploy.
--
P’Golf mendapat sedikit masalah. Salah seorang dokter wanita yang sebelumnya tidak bisa ikut seminar, tiba-tiba mengatakan bisa datang. Masalahnya, kamar hotel sudah full booked dan tidak ada lagi kamar yang tersedia.
P’Golf ingat kalau Pup belum mempunyai teman sekamar, jadi dia meminta agar Pup tidur di kamar P’O. Pup setuju dan tidak ada masalah. P’O kebetulan lewat dan mendengarnya, dia menolak untuk sekamar dengan Pup. Alasannya, dia membawa saudaranya.
P’Golf jadi kebingungan karena dokter wanita yang lain juga sudah penuh kamarnya. Pup mengeluarkan pendapat, dia bisa tinggal di kamar P’Golf dan Tae dengan meminta extra bed. P’Golf setuju dengan ide tersebut. Tetapi, dia kemudian teringat sesuatu, dan meminta Pup untuk menunggu hingga seminar selesai baru ke kamar. Dia punya rencana lain. Pup mengerti.

P’Golf menjauh dan menelpon sepupunya. Kluay. Mereka menginap di hotel yang sama, dan P’Gol meminta bantuan Kluay untuk menampung rekan dokter wanita  nya di kamar Kluay. Kluay setuju dan bertanya kapan dokter itu akan datang? P’Golf menjawab mungkin sekitar tengah malam.
Kluay mengerti. Dan dia menyarankan agar P’Golf meminta kunci tambah untuk kamarnya di resepsionis hotel. Dia takut kalau nanti, dia ketiduran ketika dokter itu datang dan tidak bisa membukakan pintu. Dia juga takut jika tidak mengunci pintu ketika tidur. P’Golf setuju dan sangat berterimakasih atas bantuan Kluay. Dia mengajak Kluay untuk makan malam bersama.


Kluay melanjutkan sesi wawancara. Ploy melihatnya dari jauh dan terlihat iri. P’Jub menyapa Ploy yang tidak berisitrahat. Ploy memasang wajah tersenyum dan membahas kenapa dia tidak juga bermain film? P’Jub menjelaskan kalau dia sedang memilih peran yang sesuai untuk Ploy, tetapi belum ada. Ploy menjawab kalau dia juga bisa mengikuti audisi casting, dia bisa melakukan segalanya. Atau jangan-jangan, P’Jub hanya mau membantu Kluay? P’Jub membantah hal itu, dia akan sangat senang jika bisa membuat dua saudara (Kluay dan Ploy) menjadi artis terkenal. Masalahny adalah ketika ada proposal drama dengan nama Ploy di list, kepala stasiun TV akan memaksa untuk memilih Kluay. Dia meminta agar Ploy tidak menyerah. Ploy terlihat kecewa tetapi tetap tersenyum.

Seminar sudah selesai. Dan sambil menunggu kunci kamarnya di berikan P’Golf, Pup memilih tidur sejenak. P’Golf datang dan memberitahu kalau kamar P’Golf belum selesai di bersihkan karena tamu sebelumnya baru saja check out, dan butuh waktu sekitar 1 jam. Dia menawarkan agar Pup menunggu di kamarnya saja. Pup menolak, karena sudah mau jam makan malam, jadi dia akan berjalan-jalan sejenak, setelah itu makan malam dan langsung tidur. Pup kemudian bertanya mengenai kamar untuk dokter wanita itu.
“Sepupuku juga tinggal di hotel ini. Jadi aku memintanya untuk berbagi kamar. Oh, dan aku ingin kau bertemu dengan sepupuku. Aku mengajaknya makan malam bersama. Aku yakin ketika kau melihat sepupuku, kau akan terpesona.”
“Aku akan terpesona sama sepupumu?”
“Ya. Kau akan mengerti yang ku katakan setelah bertemu dengannya.”
Kluay siap melakukan jadwalnya, jadi dia ingin bersantai di kolam renang hotel. P’Jub mengingatkan Kluay agar jangan sampai melukai kulitnya karena Kluay punya banyak iklan dengan brand cosmetic dan skin care. Kluay mengerti dan pamit pergi bersantai.

Pup berjalan-jalan di sekitar hotel. Dia mendapat telepon dari rekannya di rumah sakit, Mint.  Mint bertanya mengenai seminar, dan Pup memberitahu kalau seminar sudah selesai dan sekarang, dia sedang berjalan-jalan. Mint malah meminta Pup untuk mem-foto pemandangan di sekitar hotel untuknya. Pup menolak, tetapi Mint merayunya. Pup terpaksa mengiyakan.

Kluay sedang bersantai di kursi santai samping kolam renang. Dia memakain spray (mungkin sejenis sun block) di kulitnya, tetapi, tali bajunya malah terlepas. Dan saat dia sedang memasang tali bajunya kembali, dia malah melihat seorang pria sedang mengarahkan kamera ponsel ke arahnya.



Post a Comment

Previous Post Next Post