Sinopsis
Lakorn : Love At First Hate Episode 01 part 2
Images by : GMM Tv
Kluay
sedang bersantai di kursi santai samping kolam renang. Dia memakain spray
(mungkin sejenis sun block) di kulitnya, tetapi, tali bajunya malah terlepas. Dan
saat dia sedang memasang tali bajunya kembali, dia malah melihat seorang pria
sedang mengarahkan kamera ponsel ke arahnya.
Dengan
marah, Kluay menghampiri pria tersebut, Pup. Pup kaget melihat ada wanita
memakai topi lebar dan berkacamata berdiri di depannya, jadi dia mengabaikan
wanita itu. Tetapi Kluay malah marah, dan menuduh kalau Pup mengambil fotonya. Pup
bingung dan menjelaskan kalau dia tidak mengambil foto wanita itu. Kluay tidak
percaya dan memaksa melihat ponsel Pup. Pup dengan terpaksa memberikan.
Kluay melihat
foto di ponsel Pup dan setelah meng-zoom, terlihat di salah satu foto, memang
ada terpotret Kluay yang sedang memperbaiki tali baju yang terlepas. Pup jelas
kaget, dan tidak sadar telah memotret Kluay. Kluay dengan tidak sopan,
memerintah Pup agar segera menghapus foto itu. Pup jelas kesal karena Kluay
memerintahnya.
“Jangan
berpura-pura tidak mengenalku,” ujar Kluay. “Kau paparazzi, kan?”
“Apa?
Paparazzi? Tunggu, siapa kau? Kenapa paparazzi harus mengikutimu?”
“Berhenti
berpura-pura tidak mengenalku.”
“Aku
benar-benar tidak mengenalmu. Lebih baik kau kembali bersantai,” ujar Pup dan
hendak pergi.
Tetapi,
Kluay menahannya dan malah merebut ponsel Pup. Saat itu, topi Kluay terlepas
dan Pup seperti mengenalnya. Jadi, dia melepaskan kacamata hitam Kluay, dan
terkejut. Dia mengenali Kluay sebagai artis terkenal. Dan karena sudah tahu
mengenai Kluay dia segera menghapus foto di ponselnya, di depan Kluay.
Usai foto
di hapus, Kluay berlalu pergi dan kembali bersantai. Tetapi, Pup menghampirinya
dan meminta izin untuk berfoto bersama. Dia mau pamer sama teman-temannya
karena ketemu artis terkenal. Kluay dengan kasar menolak dengan alasan kalau
dia sedang sendirian.
“Jika aku
membiarkanmu berfoto denganku, dan itu akan menjadi skandal akhirnya, itu akan
merusak reputasiku. Silahkan pergi. Ini waktu pribadiku sekarang,” usir Kluay.
Pup walau
merasa kecewa, menurut dan pergi.
P’Golf
menunjukkan dua kunci kamar hotel pada Pup dan memberitahu kalau satu kunci
adalah milik kamar Pup dan satu lagi kunci kamar sepupunya. Dan P’Golf
memberikan salah satu kunci ke Pup. Pup menerimanya dan meminta izin untuk
segera masuk kamar dan tidak ikut makan malam. Dia merasa sangat lelah. P’Golf
melarang karena Pup harus bertemu dengan sepupunya dulu. Sepupunya sangat baik,
cantik dan seluruh negeri menyukainya. Pup tertawa dan menyebut P’Golf yang
terlalu lebay.
Ploy ke
kamar Kluay dan melihat Kluay yang baru selesai mandi. Dia mengomentari Kluay yang
terlalu lama dan nanti bisa terlambat. Dengan ketus Kluay menyuruh Ploy untuk
kembali ke kamarnya sendiri. Ploy dengan ramah, menyentuh tangan Kluay dan
berkata kalau dia hanya ingin mengingatkan Kluay agar tidak terlambat menemui P’Golf.
“Itu
bukan urusanmu. P’Golf adalah sepupuku. Dia tidak ada hubungannya denganmu,”
ujar Kluay dengan ketus.
“Jangan seperti
itu. Ayahku menikahi ibumu, jadi sepupumu sekarang adalah sepupuku. Lihat dirimu,
aku sangat mencintaimu sebagai saudaraku,” ujar Ploy dan memeluk Kluay dengan
erat.
Kluay
mendorongnya dan bertanya alasan Ploy datang ke kamarnya? Ploy menjawab kalau
dia datang hanya untuk berkunjung dan juga dengar kalau Kluay akan berbagi
kamar malam ini. Kluay dengan marah bertanya Ploy tahu darimana? Ploy
memberitahu dengan riang kalau dia tadi bertemu dengan P’Golf dan P’Golf
memberitahunya. Dia menyuruh Kluay untuk dapat bersenang-senang dengan teman
sekamarnya nanti, setelah itu dia kembali ke kamarnya.
P’Golf
dan Pup sudah berada di restoran hotel dan sedang menunggu Kluay. Kebetulan P’O
lewat, jadi P’Golf mengajaknya untuk makan bersama. Tetapi, P’O melihat Pup dan
malah menjawab kalau dia tidak mau, dia lebih baik duduk dengan temannya.
“Tunggu. Aku
bukan temannya?” ujar P’Golf kesal setelah P’O lewat.
Pup
mengangkat bahu. Dia kemudian membahas mengenai sepupu P’Golf yang belum datang
juga, padahal dia sudah lapar. P’Golf memintanya untuk bersabar, karena wanita cantik
butuh waktu.
Eng… ing…
eng…
Kluay
muncul. Dan Pup tercengang.
“P’Golf. Apa
dia sepupumu?” tanya Pup memastikan.
“Ya,”
jawab P’Gollf dan memanggil Kluay.
Dan
bertemulah lagi Kluay dengan Ploy.
P’Golf
memperkenalkan mereka. Pup adalah junior residennya, dan Kluay adalah sepupu,
artis terkenal. Masalahnya, muka Pup dan Kluay malah masam, sehingga membuat P’Golf
heran dan bertanya apa mereka sudah saling mengenal sebelumya?
“Aku
melihatnya menggunakan pakaian renang
dan berpose seksi di kolam renang tadi. Jadi aku pikir dia bintang por**,”
ujar Pup sambil tertawa.
“Hey,
jangan ucapanmu. Aku bukan bintang por**. Aku tadi melakukan pemotretan.”
“Oh,
pemotretan. Benar, tadi ada Ploy juga. Dia sangat menarik dan seksi. Tidak seperti
mu. Hanya kepalamu yang besar seperti kepala tauge,” ejek Pup.
Dan hal
itu membuat Kluay sangat marah. Saking marahnya, dia mau kembali saja ke kamar.
P’Golf melarangnya dan memintanya untuk duduk. Dia mengajak Pup untuk bicara
sebentar dnegannya diluar.
Diluar,
Pup menjelaskan kalau dia tidak punya masalah dengan Kluay. Dia tadi ada minta
foto, tapi di tolak, dan dia tidak memaksa lagi. Tapi, seharusnya Kluay
melupakan masalah tadi, bukannya bersikap seperti itu. Karena itu, dia menjadi
kesal dan menyindirnya.
“Dan kau
menyindirnya menggunakan Ploy. Sekarang, Kluay mungkin akan semakin membencimu,”
ujar P’Golf.
“Kenapa?”
“Hubungan
mereka buruk.”
“Huh?
Serius? Bukankah mereka bersaudara?”
“Ya. Tetapi
sebenarnya juga tidak. Mereka bukan saudara kandung. Ploy adalah putri dari ayah tiri Kluay. Jadi,
dia adalah saudara tiri Kluay. Dan mereka selalu bersaing sejak dulu. Mereka mempunyai
manager artis yang sama. Ploy sangat terkenal sebelumnya. Karena dia adalah
model sejak SMP. Tapi, Kluay debut sebagai artis, dan menjadi lebih terkenal
dari Ploy. Dia menjadi semakin terkenal setelah lulus. Untunglah mereka
terkenal di bidang yang berbeda. Jika mereka berada di bidang yang sama, mereka
pasti akan lebih sering bertengkar.”
Pup jadi
merasa bersalah. Dia memilih untuk makan di kamarnya saja, agar P’Golf dan Kluay
dapat makan dengan nyaman. P’Golf melarang, karena baginya Kluay adalah
sepupunya dan Pup adalah teman baiknya, dia berharap mereka bisa berteman baik.
Dan Pup
menyampaikan hal itu pada Kluay. Dan Kluay langsung menolak. Jadi, Pup juga
menolak. Mereka tidak mau berdamai. P’Golf sampai tercengang. Tetapi, Pup dan
Kluay semakin berdebat dan menyindir.
P’O yang
melihat Kluay, menghampiri meja mereka. Dia meminta izin untuk berfoto bersama
dan Kluay bersedia. Selesai berfoto, P’O duduk di samping Kluay dan ikut makan
bersama dnegan mereka. Mereka berbincang-bincang, dan saat tahu kalau Kluay
adalah sepupu Golf, dia malah bilang kalau dia dan Golf sangat dekat. Dan kenapa
Golf tidak bilang kalau dia sepupu-an dengan Kluay? Golf hendak menjawab,
tetapi O malah mengabaikannya.
P’O asyik
berbincang dengan Kluay hingga membuat Kluay merasa tidak nyaman. Kluay pamit
untuk kembali ke kamarnya. P’O hendak mengantarnya, tetapi Kluay menolak.
Kluay sudah
pergi, dan setelah itu, dia malah berkata akan kembali ke meja temannya. P’Golf
sangat kesal, karena O nampak sekali ingin mendekati Kluay. Setelah Kluay
pergi, P’O langsung kembali ke mejanya. P’Golf sangat kesal.
Kluay
menunggu hingga malam, tetapi dokter itu belum datang juga. Jadi, dia menelpon
P’Golf dan bertanya. P’Golf menjawab kalau dokter itu belum datang dan sekarang
dia juga sedang menunggu di lobby. Kluay memberitahu kalau dia sangat ngantuk,
dan menyuruh Golf agar memberitahu dokter agar langsung masuk saja ke kamar. Golf
mengerti dan meminta maaf juga sudah meributkan Kluay.
Akhirnya dokter
itu datang. Dan dokter itu sangat senang karena akan berbagi kamar dengan
Kluay, artis terkenal. Golf memberikan kunci kamar, dan dokter itu langsung
pamit pergi. Golf membangunkan Pup yang tertidur dan berterimakasih karena Pup
sudah mau menemaninya hingga dokter datang. Dia menyuruh Pup untuk masuk kamar
dan beristirahat. Golf sendiri masih harus di lobby untuk berbicara dengan
resepsionis mengenai sarapan besok pagi.
Pup masuk
ke kamar hotelnya. Kamar dalam keadaan gelap, dan Pup tanpa membuka lampu,
segera melepas kemejanya dan tidur.
--
Kluay
bermimpi. Dia sedang bermain di taman. Tetapi, kakinya terjerat rantai pohon. Dia
berteriak memitna tolong, dan orang berpakaian hitam muncul dan menolongnya. Kluay
berterimakasih pada pria itu, dan mereka hampir berciuman. Tapi, ciuman itu
batal saat melihat pria itu adalah Pup. Mereka terjatuh dan Kluay berteriak.
Kluay terbangun
dari tidurnya. Dia menggerutu kesal karena bermimpi buruk seperti itu. Dan, Pup
juga bangun. Dia tidur di kamar Kluay.
Mereka langsung
berteriak. Dan saling berdebat kenapa ada di kamar yang mereka klaim kamar
mereka? Tetapi, saat menyadari kalau Pup sudah salah kamar, Kluay tetap mengira
kalau Pup sengaja masuk ke kamarnya. Dia berteriak menyebut Pup mesum dan
psikopat.
“Aku
pasti adalah orang mesum gila, jika aku mau tidur dengan wanita berdada rata
sepertimu.”
Kluay
semakin kesal dan memukul Pup dengan bantal. Pup kesal dan memberitahu kalau di
pukul pakai bantal tidak akan terasa sakit. Kluay akhirnya menendang Pup hingga
jatuh dari tempat tidur.
P’Golf
sudah bangun dan berpakaian rapi. Dia keluar dari kamar dan bertemu dokter. Dokter
memberitahu kalau kamarnya masih baru dan tidak ada Kluay, apa mungkin Golf
salah memberikan kunci kamar. Golf merasa itu tidak mungkin, dan kemudian
tersadar.
“Berapa
nomor kamarmu?”
“1603.”
“Kamar
Kluay nomor 1715. Ya Tuhan!” sadar Golf telah salah memberikan kunci kamar dan
segera bergegas ke kamar Kluay.
Kluay dan
Pup masih terus berdebat. Pup menjelaskan pada Kluay kalau dia tidak melakukan
apapun, dan juga pakaian mereka masih utuh. Kluay kesal dan berkata kalau dia
sekarang mengerti kenapa bermimpi buruk mengenai Pup. Pup malah menggodanya
yang memimpikan dirinya. Kluay semakin kesal dan mengusir Pup pergi.
Pup mengerti
dan membawa koper-nya. Sebelum pergi, Kluay memperingatkan Pup agar tidak
menyebarkan yang terjadi pada siapapun. Pup mengerti, dan menjawab kalau dia
juga tidak mau menyebarkan hal memalukan seperti ini. Kesal, Kluay mendorongnya
keluar.
Dan diluar,
telah ada banyak wartawan dan mereka memotret Kluay serta Pup. Reflex, Pup
segera menutup pintu kamar kembali.
Kapanpun kamu mulai… menyelesaikan masalahmu dengan kebohongan,
kau harus terus berbohong dan akhirnya akan hidup dengan kebohongan selamanya.
=Love At First Hate=
Tags:
Love At First Hate
Yeeey makasih min sinopnya bagus:)) moga sampe the end krna cuman blog mimin dan mba ima yg sering update lakorn:)) boleh req lakorn waen dok mai? Tp nunggu sinop lainnya selesai aja..khob khun khaaa
ReplyDelete