Sinopsis Lakorn : My Cinderella Girl Episode
10-2/5
Images by : Channel 3
Phu datang ke rumah Prim dan
mendengar yang terjadi. Prim memberitahu kalau polisi menyimpulkan bahwa
barang-barang di rumahnya hancur karena pencuri masuk dan membongkar
barang-barangnya, sementara panti asuhan Boot terbakar karena arus pendek.
Kemudian pria yang menyerang Rita di rumah sudah tertangkap dan mengaku kalau
dia hanya ingin mencuri tetapi terpergok oleh Rita sehingga dia menyerang. Akan
tetapi, menurut Prim aneh karena kejadian ini terjadi secara bersamaan. Dia
merasa ada orang yang sengaja menyelidiki mereka. Phu setuju dengan pendapat
Prim. Tetapi, mereka juga tidak bisa menebak siapa dalangnya (atau lebih tepatnya
tidak mau berspekulasi).
Khun Barami datang mengunjungi Prim.
Phu pamit diri dengan alasan hendak membeli sesuatu, padahal sebenarnya dia
hanya ingin memberikan waktu berdua untuk Khun Barami dan Prim. Khun Barami
merasa ragu dan teringat ancaman Khun Pat kemarin yang akan menghancurkan hidup
Prim.
"Aku ingin memberitahu
kebenaran," ujar Khun Barami membuka pembicaraan. "Dam mengatakan
kalau kau adalah anak dariku dan Paphon."
Prim senang mendengar hal itu.
"Itu benar kalau aku pernah
berpacaran dengan Paphon sebelumnya," lanjut Khun Barami. "Dan aku
juga mengakui kalau aku sangat bahagia saat itu. Tapi, aku tidak pernah
berpikir untuk memiliki anak dengan Paphon. Karena aku sudah mempunyai Khun
Patchara sebagai tunanganku."
Prim kecewa mendengarnya. "Kau
tidak ingin mengakuiku sebagai putrimu. Lalu, kenapa kau sangat baik
padaku?"
"Karena aku merasa bersalah pada
Paphon. Aku ingin membalas perasaan Phon untukku, dengan memperlakukanmu dengan
baik. Aku seharusnya terus bersikap baik padamu jika tidak ada halangan. Namun,
Phu, Touch, Wat dan teman-temanmu sudah tahu. Jika hal ini terdengar oleh
reporter bahwa aku punya anak dengan pembuat sepatu yang aku sembunyikan, bagaimana keluargaku
harus menghadapinya?" ujar Khun Barami. Dia berbalik dan menangis, menyembunyikan
air matanya dari Prim.
"Khun Barami tidak perlu takut.
Karena aku tidak pernah berpikir untuk mengatakan kalau aku punya ayah. Tetapi
aku ingin bertemu dengannya karena ingin mengatakan sesuatu. Ibuku sangat
mencintai dan merindukanmu. Ibu selalu melihat desain sepatu yang kau gambar
setiap hari. Ibu menangis melihat itu tetapi juga tersenyum. Itu adalah hal
yang sangat berharga di hidup Ibu. Dan Ibu jgua selau mengajarku untuk
mencintaimu. Jangan membenci dan dendam padanya karena membuang kami. Karena
tidak peduli apapun, dia adalah orang yang memberikanku hidup. Anda sudah
mengerti? Bahwa cinta yang ibuku berikan pada Anda, tidak ada yang dapat
menyakitinya. Bahkan di hari dia meninggal, Ibu tetap memegang gambar itu di
nafas terakhirnya. Aku sudah memberitahu semuanya, jadi mulai dari sekarang,
tidak ada hal yang belum ku selesaikan di dalam hidupku. Khun Barami, tidak
usah takut, aku tidak akan mengganggu hidupmu lagi. Dan aku tidak akan
membuatmu terlibat masalah lagi. Tapi, aku ingin mengatakan sesuatu. Tidak
masalah jika Anda tidak mau mengakuiku sebagai putrimu, tapi tolong jaga anak
Vee, karena dia cucu dari anak mu. Tolong jangan membuang Veeree dan anaknya
seperti kau membuang kami. Karena Vee tidak mempunyai hati yang kuat seperti Ibuku."
Usai mengatakan itu, Prim masuk ke
dalam rumah. Meninggalkan Khun Barami yang berdiri di halaman. Prim menangis
sedih karena ayah yang selama ini di rindukannya, tidak mau mengakuinya. Khun
Barami juga menangis sedih, tidak bisa mengakui putri dari wanita yang di
cintainya, demi melindungi putri nya dari istrinya, Khun Pat.
Phu pulang tidak lama kemudian, dan
heran melihat Prim yang menangis. Prim memeluk Phu dan menangis dalam
pelukannya.
--
Khun Barami pulang ke rumah. Phu
menelponnya untuk menanyakan alasan Khun Barami melakukan hal itu, tetapi Khun
Barami hanya menjawab kalau dia tidak ingin Prim masuk ke dalam kehidupannya
lagi. Khun Pat mendengarnya, dan memuji Khun Barami karena telah membuat
keputusan yang bagus. Khun Barami mengabaikannya dan menatap wajah Khun Pat
dengan penuh kebencian.
--
Phu masih bersama Prim. Dia berusaha
menguatkan Prim.
Boot sedang pusing karena butuh uang
untuk memperbaiki bangunan panti yang terbakar. Ibu panti menyuruhnya untuk
tidak terburu-buru, mereka bisa mengumpulkan uang dan sementara tidur di tenda.
Boot tidak setuju, dia akan segera mencari uang.
Phu merasa kalau ada sesuatu yang
terjadi sehingga Khun Barami tiba-tiba berubah, dan itu pasti ada hubungannya
dengan Khun Pat. Prim tidak peduli dan tidak mau lagi berurusan lagi dengan
Khun Barami, dia sudah sangat kecewa. Phu mengingatkan kalau ibu Prim kan
pernah mengajarkan Prim untuk tidak membenci ayahnya. Prim tidak bisa, karena
merasa sudah terkecewakan. Phu meminta Prim untuk tidak kecewa, yang penting
sekarang mereka harus terus bergerak maju dan menggapai mimpi lainnya.
Boot menemui Wat dan Wat menyuruh
Boot untuk langsung saja. Tiba-tiba, Boot malah memukul Wat dan marah karena
menyesal sudah mempercayai Wat. Dia telah menghabiskan waktu-nya untuk mempercayai
orang seperti Wat, dan hal itu juga menghancurkan mimpinya. Wat tidak tahan,
dan menahannya, memintanya untuk berhenti. Dia bertanya alasan Boot tiba-tiba
marah.
Alasan Boot marah karena Wat tidak
mau bekerja, dan perusahaan tidak jelas akan bagaimana. Dia meminta kejelasan,
jika Wat memang tidak bisa melanjutkan lagi, katakan sekarang juga. Dia butuh
uang, jadi dia bisa mencari pekerjaan lain.
Tetapi, Wat juga tidak tahu dan
meminta waktu untuk berpikir. Boot semakin kecewa mendengarnya.
"Aku tidak ingin mengatakan
apapun lagi! Aku sudah tahu jawabannya. Seharusnya, aku tidak menaruh harapan
untuk orang sepertimu yang hanya kaya uang tetapi tidak mempunyai rasa tanggung
jawab. Benar! Aku bodoh! Aku lupa bahwa orang tua mu saja tidak bisa memberikan
kepercayaan padamu. Lalu, kenapa aku harus percaya?" marah Boot.
Wat tersinggung mendengarnya dan
merasa kalau perkataan Boot keterlaluan. Boot tidak peduli karena dia hanya
mengatakan kebenaran. Dan karena itu, dia tidak akan mempercayai Wat lagi, dia
akan berusaha sendiri untuk membangun perusahaannya sendiri kelak.
--
Wat curhat dengan Phu mengenai
kemarahan Boot. Dan Phu ternyata setuju dengan Boot, dia tidak suka dengan
sikap Wat yang bermalas-malasan setiap hari dan tidak mau melakukan apapun. Wat
mengeluh kalau rasanya sangat melelahkan. Phu menegur Wat yang terlalu cepat
menyerah. Dia menyuruh Wat untuk mencontoh Touch yang masih terus berusaha
menghubungi Rita walaupun Rita tidak kunjung mengangkat telepon.
"Coba kau pikirkan Wat. Wanita
lembut seperti Khun Rita juga berjuang, bekerja keras untuk orang tuanya. Khun
Boot juga berjuang untuk Nong Nong (adik-adik panti). Khun Prim juga berjuang
untuk mimpinya. Dan aku juga berjuang agar keluarga ayahku tidak memandang
rendah kami. Demi ibuku. Kau juga harus mencari seseorang untuk menjadi support
moralmu. Dan kau bisa berjuang deminya," nasihat Phu.
Wat terlihat memikirkannya. Tetapi,
anehnya, dia malah membayangkan wajah Boot. Wat sampai menampar dirinya sendiri
agar melupakan wajah Boot. Phu malah menggodanya, bahwa sepertinya hati Wat
telah milik Boot.
--
Boot di rumah Prim dan memukul
samsak. Wat datang untuk bicara dengan Boot, tetapi Boot tidak mau
mendengarnya. Wat tetap bicara, dia akan bekerja lagi dan membangun perusahaan
kembali. Tetapi, Boot tidak percaya mendengarnya dan hanya menyuruh Wat untuk
membuktikannya saja. Dia yakin Wat tidak akan berhasil.
Wat menyatakan akan pergi sore ini ke
Phuket untuk menemui orang tuanya. Dia akan meminta tambahan modal dan
membangun ulang perusahaan.
Tetapi sebelum pergi, Wat mengatakan
: "Ciumanmu sangat menyentuh hatiku."
Dan tentu saja, Rita serta Prim
terkejut mendengarnya. Boot panik dan takut Rita marah padanya, karena setaunya
Rita masih menyukai Wat. Boot menjelaskan kalau dia tidak mencium Wat, tetapi
Wat yang menciumnya tiba-tiba (saat mabuk). Rita menjawab kalau dia tidak marah
tetapi dia hanya kecewa karena semuanya akan punya pacar, dan tinggal dia
sendiri yang akan jomblo. Dia takut akan menjadi benalu bagi Boot dan Prim.
Mereka tentu terkejut dengan
pemikiran Rita. Prim menegaskan kalau Rita tidak pernah menjadi benalu. Boot
menambahkan kalau Prim memang telah memiliki Phu, tetapi dia akan tetap single.
Rita tidak percaya karena dia tahu kalau Boot menyukai Khun Wat. Dan dia merasa
kalau Khun Wat juga menyukai Boot.
Prim setuju. Dan sadar kalau di hati
Rita hanya ada Touch sekarang. Rita dengan sedih memberitahu kalau ibu Touch
tidak menyukainya, dan karena itu, dia akan melupakan Touch.
Prim dan Boot sedih mendengarnya.
--
"Jika aku memberitahumu, apa
yang bisa kau lakukan? Apa yang bisa kau bantu?" tanya Ayah Wat.
Hal itu menyadarkan Wat, bahwa dia
memang di anggap tidak berguna oleh ayahnya. Dia keluar dengan langkah gontai.
Ibu memanggilnya dan bertanya mengani perusahaan Wat, apa sudah menghasilkan
profit? Mereka bisa menggunakan profit itu untuk sedikit membantu hotel. Wat
tidak bisa menjawabnya. Ibu khawatir kalau uang yang dia keluarkan untuk
perusahaan sia-sia. Wat berbohong kalau perusahaan baik-baik saja, dan dalam
2-3 hari, dia akan mentransfer uang modal ibu beserta bunganya. Ibu sangat senang
mendengarnya dan memuji Wat.
Ibu bahkan segera pergi melapor pada
ayah bahwa perusahaan Wat berhasil. Wat hanya bisa menatap sedih, teringat
perkataan Boot bahwa kedua orang tuanya saja tidak bisa mempercayainya.
--
Tags:
sanae rak nang cin
Makin seru tolong di semangat trus y min,gereket sama khun pat pengen nyilet2 ahahaha😁
ReplyDelete